Bidik Tik Tok, Facebook Resmi Luncurkan Aplikasi Bernama Lasso

Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Pew Internet diketahui bahwa 50% remaja berusia 13 sampai dengan 17 tahun masih menggunakan jejaring sosial Facebook. Tetapi porsi ini jauh merosot dari porsi tahun 2014 lalu yang mencapai angka 71%. Artinya, ada degradasi yang sangat signifikan yang berpotensi mengubah Facebook sebagai sarangnya para angkatan tua.

Sebagai bentuk perlawanan namun dalam wujud yang berbeda, Facebook mengutus jagoannya yang baru bernama Lasso untuk merebut kembali hati para remaja sekaligus menjegal aplikasi Tik Tok yang belakangan begitu populer di Amerika Serikat dan bahkan di banyak negara.

Sebagaimana Tik Tok, Lasso menawarkan tempat baru bagi remaja untuk membagikan video berdurasi pendek ke teman dengan cara yang seru lagi menyenangkan. Di Lasso, pengguna dapat membuat dan berbagi video format pendek menggunakan filter dan efek khusus. Bahkan Lasso juga dilengkapi dengan alat pengeditan video, penambahan teks dan musik. Untuk meningkatkan aktivitas pengguna, Lasso juga memiliki perpustakaan musik yang sangat besar jumlahnya, memungkinkan pengguna untuk berkreasi tanpa batas.

Seorang juru bicara Facebook mengonfirmasi peluncuran Lasso kepada Theverge bahwa aplikasi kini sudah tersedia di iOS dan Android, tetapi untuk saat ini baru di kawasan Amerika Serikat. “Lasso adalah aplikasi baru yang berdiri sendiri untuk video singkat, menghibur, dari komedi, kecantikan, kebugaran dan banyak lagi. Kami akan mengumpulkan umpan balik dari orang dan pembuat konten.”

Untuk menggunakan Lasso, pengguna punya opsi login menggunakan akun Facebook, Instagram atau membuat akun baru. Jika diintegrasikan ke akun Facebook dan Instagram, pengguna Lasso juga bisa membagikan video ke Facebook Story dengan lebih mudah. Kompatibilitas yang sama juga mungkin dilakukan ke Instagram.

Sumber berita Ubergizmo.

Facebook Dikabarkan Sedang Merancang Aplikasi TikTok “Killer”

Popularitas TikTok rupanya membuat raksasa jejaring sosial Facebook merasa gerah. Menurut kabar yang dilansir oleh Techcrunch, jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu sedang menggarap aplikasi serupa yang memungkinkan pengguna membagikan video lipsync sambil beraksi dengan gerakan versi masing-masing.

Seperti halnya TikTok, aplikasi bernama Lasso itu akan mengedepankan sisi fun, sesuatu yang diburu oleh anak muda hampir di seluruh dunia. Jadi, selain pilihan musiknya yang hits, kemungkinan bakal ada beberapa fitur yang dirancang untuk membuat video yang dibagikan terlihat keren. Semua anak muda ingin tampil keren, dan TikTok berhasil memanfaatkannya dengan baik.

Produk baru ini sedang dibuat oleh anggota tim video dan Facebook Watch yang dipandu oleh desainer produk perusahaan, Brady Voss. Voss sebelumnya berada di bawah divisi Facebook TV dan aplikasi Hello yang baru saja ditutup.

Ketertarikan Facebook akan ceruk remaja dan musik disebut bukan muncul ketika TikTok meraih kesuksesan, tetapi sudah dimulai sejak tahuna 2016 lalu. Hanya saja keinginan itu belum diwujudkan dalam bentuk aplikasi nyata. Namun di industri musik, rekam jejak Facebook cukup mudah ditemukan.

Sebagai bentuk keseriusannya, Facebook disebut sudah menyepakati perjanjikan lisensi yang melibatkan sejumlah label rekaman ternama dunia. Tujuannya, untuk mengamankan konten-konten yang dipakai oleh penggunanya. Salah satu kegunaannya adalah memungkinkan peluncuran fitur stiker musik di Instagram yang akan bebas dari tuntutan hak cipta. Facebook juga dikabarkan melakukan eksperimen fitur Lip Sync Live untuk live streaming karaoke.

Sumber berita Techcrunch dan gambar header Techdipper.