Layanan Mozilla VPN Resmi Meluncur dengan Tarif Bulanan $5

Tuntutan untuk bekerja dari rumah selama pandemi memicu peningkatan penggunaan layanan VPN secara drastis. Tren ini pada akhirnya juga menginspirasi perusahaan seperti Mozilla untuk terjun ke industri VPN secara resmi lewat layanan berbayar mereka, Mozilla VPN.

Pandemi boleh menjadi pemicu peluncurannya, akan tetapi Mozilla sebenarnya sudah menguji versi beta layanan ini sejak September tahun lalu. Kala itu namanya masih Firefox Private Network, dan masih merupakan fitur yang terintegrasi pada browser Firefox.

Selain melakukan rebranding, Mozilla juga telah mengubahnya menjadi layanan terpisah. Mozilla VPN sejauh ini sudah tersedia di enam negara: Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Malaysia, Singapura, dan Selandia baru, sebelum menyusul ke negara-negara lainnya. Mozilla mematok tarif berlangganan sebesar $5 per bulan dan tidak menawarkan paket gratisan, mengindikasikan bahwa ini bukan layanan VPN ‘kaleng-kaleng’ yang umumnya tidak transparan soal kebijakan pengumpulan datanya.

Mozilla VPN

Secara teknis, Mozilla VPN memanfaatkan jaringan server yang dimiliki Mullvad, penyedia layanan VPN open-source yang bermarkas di Swedia. Mullvad sendiri memastikan bahwa mereka tidak pernah merekam data-data seperti IP address, browsing history, durasi, timestamp, DNS request, dan lain sejenisnya.

Kendati demikian, Mozilla VPN mengharuskan pelanggannya masuk menggunakan akun Firefox, yang berarti mereka punya akses ke data-data seperti alamat email maupun IP. Untungnya Mozilla cukup transparan terkait kebijakan pengumpulan datanya, dan mereka menjelaskan bahwa data alamat IP yang diterima dari akun Firefox itu tadi mereka pakai untuk memperkirakan lokasi pelanggan mengingat Mozilla VPN sendiri baru tersedia di beberapa negara saja.

Layanan VPN lain yang lebih unggul soal privasi pastinya ada, tapi setidaknya Mozilla VPN datang dari brand yang sudah pengguna internet percayai selama belasan tahun. Gampangnya, yang jadi taruhan di sini adalah reputasi browser Firefox, dan Mozilla tampaknya tidak mau mengambil risiko dengan meluncurkan layanan VPN gratisan yang sering kali dicap negatif akibat banyaknya kasus data pengguna yang dijual ke berbagai pihak.

Pemakaian protokol WireGuard juga mengindikasikan bahwa performa Mozilla VPN bisa lebih cepat ketimbang sebagian besar layanan VPN yang ada sekarang. Sayangnya, Mozilla VPN sejauh ini baru tersedia di Android dan Windows saja. Versi iOS-nya semestinya bakal segera menyusul, sedangkan versi macOS dan Linux-nya sedang dalam proses pengembangan.

Sumber: VentureBeat dan Mozilla.

Aplikasi Opera VPN Kini Telah Tersedia di Android

Setelah sebelumnya dirilis lebih dulu di iOS pada bulan Mei dan menuai sukses, aplikasi Opera VPN mulai hari ini resmi tersedia di Android. Sesuai namanya, aplikasi ini menawarkan layanan VPN yang bisa dinikmati secara cuma-cuma dan tanpa batas penggunaan data.

Apa saja manfaat yang bisa didapat dari Opera VPN? Pertama, pengguna bisa mengakses lebih banyak konten di internet. Forum seperti Reddit yang diblokir dapat dibuka karena Opera VPN akan ‘menyamarkan’ IP address pengguna.

Penyamaran IP address ini juga berdampak positif pada privasi pengguna. Opera VPN akan menghapus cookies pelacak iklan yang biasanya tertinggal setelah mengunjungi sejumlah situs. Singkat cerita, Opera VPN bisa dianggap sebagai pertolongan pertama untuk perlindungan diri virtual bagi pengguna smartphone.

Opera VPN juga menawarkan fitur penguji tingkat keamanan jaringan Wi-Fi. Aplikasi akan memindai jaringan Wi-Fi yang tersambung, lalu memeriksa berbagai parameter: apakah jaringan tersebut milik umum atau pribadi, apakah jaringan terenkripsi dan berapa banyak perangkat yang sudah terhubung.

Opera VPN juga bisa mengetahui apakah alamat IP dan lokasi pengguna bakal ditampilkan, serta apakah orang lain bisa memantau rincian perangkat milik pengguna. Seandainya kriteria-kriteria ini banyak yang tidak terpenuhi, aplikasi akan menyarankan pengguna untuk mengaktifkan VPN.

Untuk mempermudah, aplikasi akan memberikan skor dari A sampai F terhadap suatu jaringan Wi-Fi. Jika skor yang muncul adalah F, mungkin ada baiknya pengguna tidak menyambungkan perangkatnya ke sana dan menanggung resiko diretas.

Application Information Will Show Up Here

Opera Tanamkan Layanan VPN Gratis ke Dalam Browser-nya

Hanya sebulan lebih setelah memperkenalkan fitur pemblokir iklan terintegrasi, Opera kini kembali membuat kejutan dengan menyematkan layanan VPN (Virtual Private Network) gratis ke dalam browser besutannya. Sama kasusnya seperti adblocker, ini merupakan pertama kalinya layanan VPN terintegrasi ke dalam browser secara default.

Mayoritas layanan VPN yang tersedia selama ini mewajibkan pengguna untuk membayar biaya berlangganan. Sebagai gantinya, pengguna layanan VPN bisa mengakses internet dengan lebih aman, plus dapat menikmati layanan-layanan hiburan yang belum tersedia di negaranya – seperti ketika Spotify masih belum masuk ke Indonesia.

Menurut data Global Web Index, paling tidak hampir seperempat populasi pengguna internet dunia memakai layanan VPN. Alasan yang paling banyak diberikan adalah untuk mengakses konten hiburan yang lebih baik, namun tidak sedikit juga yang ingin menjaga anonimitas selagi browsing.

Layanan VPN gratis milik browser Opera ini menawarkan fitur-fitur yang biasa ditawarkan layanan VPN berbayar. Utamanya adalah mengganti IP address dengan IP address virtual sehingga situs akan kesulitan melacak lokasi Anda, dan privasi Anda pun jauh lebih terjaga.

Peningkatan keamanan juga akan dirasakan saat mengakses internet via Wi-Fi di kawasan publik. Dan yang terakhir sekaligus paling penting, pengguna bisa mengakses berbagai situs maupun layanan yang belum tersedia di negaranya, atau yang mungkin diblokir atas alasan tertentu.

Layanan VPN gratis ini baru akan singgah ke Opera versi developer terlebih dulu. Belum ada informasi pasti terkait peluncurannya ke versi publik.

Sumber: Opera Blog.