Melihat Masa Depan Marketplace Umrah di Indonesia

Menurut data Kementerian Agama, jumlah jamaah yang telah berangkat dan menunaikan ibadah umrah sekitar 1,1 juta orang di tahun 2018 dan diprediksikan terus naik untuk tahun ini. Ibadah umrah, sesuai ketentuannya, harus difasilitasi agen perjalanan yang terdaftar di Kementerian Agama dan Kedutaan Arab Saudi serta tergabung dalam organisasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU),

Sesuai dengan perkembangan zaman, mulai bermunculan marketplace OTA (online travel agent) yang memfasilitasi pembelian paket umrah secara online. Sebagai marketplace, mereka tidak membuat paket dan keagenan tersendiri.

Secara persentase, jumlah yang difasilitasi melalui marketplace terbilang masih kecil, tetapi melihat tren anak muda yang makin tertarik dengan wisata umrah, sesungguhnya potensinya cukup menarik di masa depan.

Kemkominfo baru-baru ini mengajak dua startup unicorn populer, Traveloka dan Tokopedia, untuk memudahkan pembelian paket umrah dari para agen secara online. Meski sempat terjadi polemik, sesungguhnya keduanya tidak terjun langsung mengurusi kegiatan ini.

PR Director Traveloka Sufintri Rahayu menyebutkan, “Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk membantu memudahkan lebih banyak orang Indonesia agar dapat melaksanakan ibadah umrah. Kami berharap ke depannya, dengan adanya kemudahan pada digitalisasi perjalanan umrah, akan semakin banyak orang Indonesia yang dapat melaksanakan ibadah umrah.”

Baik Tokopedia msaupun Traveloka akan melakukan koordinasi dengan Kemenag dan Kemkominfo.

“Tentunya dalam pelaksanaan diskusi ini, tim terkait juga akan bekerja sama dan bermitra dengan PPIU sebagai stakeholder utama dari bisnis perjalanan umrah sebaik mungkin agar dapat menciptakan pengalaman umrah yang mudah dan nyaman bagi masyarakat Indonesia,” lanjut Sufintri.

Sinergi dan kompetisi

Layanan marketplace umrah yang sudah hadir di Indonesia, seperti Pergiumroh, Kitaumroh dan Umroh.com menyambut baik masuknya Tokopedia dan Traveloka ke ranah bisnis yang sudah mereka jalankan ini. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang diharapkan menjadi perhatian untuk persaingan dan kolaborasi ke depannya.

Menurut Commercial Manager Umroh.com Lia Firdausy, teknologi dan pasar milenial saat ini, menjadi peluang yang makin banyak dilirik oleh pemain serupa. Tidak heran jika Traveloka dan Tokopedia mencoba menawarkan layanan serupa. Suatu saat, kalangan milenial ini bakal menjadi peserta umrah paling banyak.

“Era milenial memang tidak bisa lepas dari perkembangan digitalisasi, begitupun industri umrah nantinya, Mau tidak mau semua harus bisa saling bersinergi. Tapi perlu diingat, tidak mudah mengadaptasi industri yang sudah besar pasarnya dan pelakunya ke dalam industri digital seperti umrah. Butuh kebijakan-kebijakan yang menguntungkan kedua belah pihak.”

Sementara itu, COO Pergiumroh Abul Almaujudy menyebutkan, marketplace bisa memosisikan diri sebagai mitra para travel agent yang telah tergabung dalam PPIU. Jika layanan tersebut menyajikan produk milik sendiri, kecil kemungkinannya untuk bisa meluncurkan layanan secara independen. Marketplace dapat memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi mereka yang terbiasa melakukan transaksi online. Pasar offline yang selama ini telah jamak dilakukan travel agent tetap berjalan seperti biasa.

“Kalaupun secara undang-undang, marketplace umrah belum ada tempatnya, ya sebaiknya para pemangku kepentingan industri ini duduk bersama untuk merumuskan aturan mainnya. Digital adalah keniscayaan, tak bisa dibendung.”

Ia menambahkan, apa pun bentuk layanan yang nantinya akan dihadirkan Tokopedia dan Traveloka, Pergiumroh akan tetap menyambut terhadap segala inisiasi yang memang tujuannya membuat umrah makin bisa diakses oleh semakin banyak orang dengan aman, nyaman, dan mengedepankan semangat kolaborasi.

Nama besar startup unicorn juga disebutkan CMO Kitaumroh Eka Ananda Mumpuni sebagai hal positif untuk industri layanan umrah berbasis online ke depannya. Kehadiran dua unicorn ini diprediksikan akan semakin memacu persaingan. Dengan demikian layanan marketplace menjadi lebih kompetitif.

“Kami yakin adanya persaingan ini menjadikan kita semakin berinovasi dan terus berusaha menciptakan nilai tambah untuk para calon jamaah agar bisa bersaing dan memberikan pengalaman terbaik untuk para calon jamaah yang ingin melakukan ibadah umrah.”

Tantangan

Masih sulitnya menjalankan bisnis umrah menjadi salah satu alasan mengapa marketplace online belum saatnya bersaing dengan pemain lainnya. Menurut Lia, travel agent konvensional masih bisa bertahan dari gempuran OTA, karena banyak dipaketkan melalui wholesale (grosiran) berharga rendah karena mempunyai jatah kamar yang akan dialokasikan selama setahun.

“Saya melihat tiga tahun ke depan marketplace umrah masih banyak tantangannya. […] Masih harus gain trust dari publik untuk pembayaran online, apalagi setelah kasus penipuan beberapa waktu yang lalu. Platform online juga kerap hanya dijadikan sebagai wadah pembanding dan mencari informasi. Pada akhirnya lebih banyak orang yang melakukan transaksi secara offline.”

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menumbuhkan kepercayaan di kalangan masyarakat dan menghadirkan paket ibadah yang bervariasi dengan harga terjangkau. Mengingat dana yang digunakan untuk beribadah tidak kecil, membangun kepercayaan adalah tantangan paling berat dan paling penting.

Hal senada diungkapkan Eka. Menurutnya, kepercayaan menjadi faktor yang sangat krusial di industri religi. Faktor lain adalah produk yang baik dan menjawab kebutuhan masyarakat yang akan berimbas kepada loyalitas. Loyalitas pelanggan akan termanifestasi menjadi banyaknya user base, sebuah metrik esensial untuk startup.

“Kegiatan pemasaran juga wajib untuk diperhatikan. Tren marketing dewasa ini mengalami transisi ke marketing kreatif. Dengan sumber daya yang relatif terbatas pun [tapi] dengan cara pemasaran yang tepat, maka exposure yang masif bisa didapat, sehingga touch point terhadap pelanggan akan makin meningkat.”

Makin dewasanya konsumen, dalam hal adopsi teknologi, cukup membantu pemain marketplace umrah menawarkan layanan mereka.

Agar unggul, salah satu penawaran yang bisa dilancarkan adalah memberikan opsi produk yang bervariasi, misalnya bundling dengan perjalanan wisata lain dan skema pembiayaan bermacam-macam.

“Saya melihat saat ini pemahaman dan kepercayaan masyarakat semakin tinggi jumlahnya mengenai pembelian paket umrah melalui marketplace. Kalau ditanya mengenai kemungkinan, bisa mencapai 20% transaksi melalui marketplace dalam waktu tiga tahun ke depan, maka jawabannya sangat bisa dan mungkin,” tutup Almaujudy.

Targetkan Milenial dan Keluarga, Umroh.com Hadirkan Marketplace Travel Umroh Terpercaya

Besarnya minat masyarakat melakukan perjalanan umroh menjadi salah satu alasan Umroh.com didirikan. Platform marketplace yang secara khusus menghadirkan berbagai pilihan paket umroh dari 100 perusahaan travel tersebut resmi meluncur tahun 2018 lalu. Kepada DailySocial, Commercial Manager Umroh.com Lia Firdausy mengungkapkan, Indonesia merupakan negara penyumbang jamaah umroh kedua terbesar setelah Pakistan.

Umroh.com juga hadir untuk memberikan jaminan travel yang terpercaya, setelah kasus penipuan yang merugikan banyak masyarakat Indonesia beberapa waktu lalu. Berkaca dari pengalaman pribadi dan keluarga dekat yang menjadi korban penipuan travel umroh, para pendiri yaitu Ridho Irawan dan Lia Firdausy mulai membangun platform. Mereka juga mendapat dukungan dari founding team yang telah berpengalaman membangun online marketplace dan memiliki expertise di sektor teknologi yakni Arthur Pello dan Riyanto Wibowo.

“Jamaah umroh harus dilayani dan dilindungi hak-haknya. Masih melekat trauma masyarakat atas maraknya kasus penipuan oleh travel umroh yang tidak bertanggung jawab, bahkan total mencapai ratusan ribu jamaah yang gagal berangkat, meskipun telah membayar lunas biaya umroh-nya,” kata Lia.

Secara khusus Umroh.com menyediakan 3 kategori paket umroh, antara lain paket umroh reguler yang berangkat setiap bulannya. Paket umroh plus wisata ke negara Islam lainnya seperti Turki, Mesir, Palestina, India. Serta paket umroh spesial bersama ustadz atau selebriti pilihan.

“Dan kami menargetkan keluarga dan millenials sebagai potential customers sehingga mereka bisa dengan mudah mencari paket umroh sesuai waktu dan budget yang dimiliki,” kata Lia.

Menambah kemitraan

Sebagai marketplace, Umroh.com tidak berperan sebagai penyelenggara, mereka juga mengklaim bisa memberikan jaminan kepada pelanggan kepastian transaksi, dana jamaah hanya akan dicairkan kepada travel umroh apabila sudah ada kepastian tanggal keberangkatan berupa kode booking pesawat.

Apabila travel umroh tidak memberikan kode booking tersebut dalam kurun waktu tertentu, maka jamaah dapat menarik kembali 100% biaya umroh yang telah dibayarkan atau memilih paket dari travel umroh lainnya.

“Kami terus fokus mengembangkan produk dan teknologi kami. Ke depannya kami berharap segala persiapan dan transaksi ibadah umroh dapat dilakukan dari genggaman smartphone seluruh masyarakat muslim Indonesia,” kata Lia.

Saat ini Umroh.com sudah bisa diakses di situs dan aplikasi versi Android. Untuk versi iOS rencananya akan diluncurkan akhir tahun 2019 mendatang. Di tahun 2019 ini, perusahaan juga akan meluncurkan fitur-fitur terkait persiapan dan transaksi ibadah umroh sehingga memudahkan masyarakat muslim di Indonesia dalam memilih paket umroh yang terbaik sesuai kebutuhan. Dari 100 mitra travel yang sudah bergabung, sekitar 40 sudah live di situs statusnya, sisanya masih dalam proses administratif.

Salah satu kemitraan yang baru-baru ini diumumkan Umroh.com adalah bersama dengan platform OTA Tiket. Melalui kampanye ramadan Tiket, Umroh.com menyediakan hadirah berupa paket umroh untuk pemenang yang beruntung. Disebutkan pula Umroh.com sebelumnya telah mendapatkan mentoring dari para founder Tiket.

“Ke depannya kami juga ingin sekali bekerja sama dengan berbagai perusahaan hingga brand untuk mengadakan kontes serupa berhadiah paket umroh. Atau bisa juga untuk kebutuhan internal umroh karyawannya,” kata Lia.

Selain Umroh.com, ada juga layanan PergiUmroh yang menghadirkan platform dan jasa sejenis.

Application Information Will Show Up Here