Manajemen SDM: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Lingkup, dan Contoh Lengkap

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang manajemen yang sangat penting dalam suatu organisasi. Dewasa ini, kita mungkin lebih sering mendengar istilah keren dari Manajemen SDM.

Banyak perusahaan maupun organisasi yang memberikan nama Human Resource Management (HRM) bagi departemen Manajemen Sumber Daya Manusia  milik mereka.

Secara umum, kamu mungkin sudah tahu bahwa manajemen sumber daya manusia akan sangat berkaitan dengan pengelolaan karyawan dalam suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia ternyata memiliki fungsi, tugas, dan ruang lingkup yang cukup kompleks loh! Bayangkan apabila suatu perusahaan mengalami performa banyak karyawan yang turun, karyawan yang sering terlambat, dan tingkat turn over yang tinggi. Nah, saat inilah manajemen SDM harus melaksanakan fungsinya.

Manajemen sumber daya manusia perlu menerapkan berbagai macam instrumen untuk memecahkan kasus tersebut. Mereka mungkin akan mengadakan program training untuk meningkatkan performa pekerja.

Mereka mungkin akan memberikan berbagai bentuk rewards untuk memotivasi karyawan dan mencegah turn over. Ataupun, manajemen sumber daya manusia mungkin akan melakukan evaluasi menggunakan peer review untuk menjaga performa dan mengurangi keterlambatan pekerja.

Kasus tersebut memberikan gambaran bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan satu lingkup pembahasan yang cukup luas. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia? Hal apa saja yang meliputi manajemen sumber daya manusia? Apa saja fungsi manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi? Berikut ini adalah beberapa informasi seputar pengertian, tujuan, fungsi, dan manfaat dari manajemen sumber daya manusia.

Pengertian Manajemen SDM

Pegertian Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah proses merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengontrol sumber daya manusia dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Manajemen SDM mencakup berbagai aktivitas yang terkait dengan pengelolaan individu yang bekerja dalam organisasi, termasuk rekrutmen, seleksi, pelatihan, pengembangan, penilaian kinerja, penggajian, manajemen manfaat, serta menjaga hubungan kerja yang baik antara karyawan dan organisasi.

Manajemen sumber daya manusia merupakan gabungan antara dua frasa yaitu manajemen dan sumber daya manusia. Manajemen adalah aktivitas merencanakan, mengorganisasi, memimpin, serta mengontrol sumber daya yang dimiliki oleh organisasi untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi secara efektif dan efisien (Jones, G. R., George, J. M., & Hill, C. W., 2000). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sumber daya manusia adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi.

Dengan begitu, pengertian secara harfiah dari manajemen sumber daya manusia adalah suatu kegiatan untuk merencanakan, mengorganisasi, memimpin, serta mengontrol sumber potensi manusia untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Dessler, G. (2000), sumber daya manusia adalah suatu proses untuk memperoleh, melatih, menilai, memberikan kompensasi, dan mengorganisasikan hubungan relasi, kesehatan dan keselamatan, serta isu keadilan yang dimiliki oleh pekerja dalam organisasi.

Manajemen memiliki suatu konsep yaitu yang dinamakan proses manajemen. Proses manajemen terdiri atas planning, organizing, staffing, leading, dan controlling.

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu bidang manajemen yang fokus pada fungsi staffing dalam proses manajemen. Kegiatan staffing di antaranya adalah menentukan kualifikasi calon pekerja, melakukan rekrutmen, seleksi kandidat, menyelenggarakan training and development, melakukan evaluasi performa, dan memberikan kompensasi pada pekerja.

Manajemen sumber daya manusia seringkali juga disebut sebagai human resource management (HRM) dan manajemen personalia. Bidang manajemen selain manajemen sumber daya manusia di antaranya adalah manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen operasi, dan manajemen stratejik.

Compensation planning sebagai salah satu fungsi MSDM | Pexels

Tujuan Manajemen SDM

Manajemen sumber daya manusia memiliki tujuan secara umum yaitu ikut bahu mambahu agar organisasi dapat mencapai tujuannya. Tujuan dari perusahaan sendiri bermacam-macam. Pada umumnya perusahaan menginginkan profit yang superior, kepuasan konsumen, loyalitas konsumen, sustainability, dan lain sebagainya.

Untuk memperoleh kondisi ekonomi maupun iklim kerja yang bagus. Manajemen SDM akan mengusahakan bahwa pekerja memiliki kinerja yang tinggi, turn over yang rendah, serta kesejahteraan yang terjamin. Manajemen sumber daya manusia akan menerapkan berbagai macam fungsi untuk memastikan perusahaan memperoleh apa yang mereka cita-citakan.

Fungsi Manajemen SDM 

Fungsi dari manajemen sumber daya manusia kurang lebih dapat diartikan sebagai tugas-tugas yang dikerjakan oleh bidang manajemen ini. Manajemen sumber daya manusia akan melakukan berbagai instrumen agar aspek sumber daya manusia perusahaan terkelola dengan baik. Apa saja fungsi manajemen sumber daya manusia? Berikut ini adalah beberapa fungsi dari manajemen sumber daya manusia. 

Perencanaan Sumber Daya Manusia

Planning HR atau Perencanaan SDM merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh manajemen sumber daya manusia. Perencanaan ini meliputi berbagai hal misalnya rencana rekrutmen, proses seleksi, serta pengadaan training. Tidak hanya itu, perencanaan sumber daya manusia juga merupakan proses menentukan kompensasi, metode penilaian kinerja, pemberian rewards dan punishment yang sekiranya meningkatkan performa pekerja, dan lain sebagainya.

Perekrutan dan Pemberhentian Pekerja

Proses rekrutmen merupakan suatu proses yang amat penting bagi suatu perusahaan. Melalui rekrutmen perusahaan dapat memperoleh pekerja dengan performa yang diharapkan mampu sesuai dengan ekspektasi perusahaan. Proses rekrutmen merupakan suatu aktivitas yang cukup memakan biaya untuk perusahaan. 

Rekrutmen dan seleksi yang dilakukan oleh pekerja biasanya memiliki beberapa tahapan. Setiap perusahaan dapat menerapkan sistem yang berbeda dalam proses rekrutmen.

Ada perusahaan yang menerapkan proses interview saja. Ada mungkin perusahaan yang memerlukan tes psikotes bahkan medical check-up. Semakin ketatnya proses rekrutmen menjadikan perusahaan semakin berpotensi untuk memperoleh kandidat dengan kualitas yang prima.

Walaupun begitu, dengan semakin banyaknya proses rekrutmen, tentunya semakin banyak juga biaya tambahan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan. Selain berkenaan dengan rekrutmen, bagian HR dari perusahaan juga perlu untuk mengorganisasikan loyalitas pekerja serta proses pengunduran diri pekerja.

Proses resign pekerja yang baik biasanya akan disertai dengan exit interview (interview pada karyawan yang akan resign). Melalui interview ini, manajemen sumber daya manusia dapat melakukan evaluasi tentang alasan apa yang mendasari proses pengunduran diri pekerja.

Evaluasi dan Penilaian Kinerja

Proses evaluasi kinerja pekerja mungkin akan berbeda-beda pada tiap organisasi. Walaupun begitu, proses penilaian kinerja ini tetap sangat penting untuk dilakukan. Penilain kinerja akan membuat perusahaan mengetahui progress pekerjaan setiap pekerja dan membuat perusahaan semakin mudah untuk menentukan tahapan apa yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan mereka.

Proses evaluasi yang diterapkan oleh manajemen sumber daya manusia dapat bermacam-macam variasinya, misal menggunakan evaluasi peer review kemudian bisa juga dilakukan dengan pelaporan pekerjaan.

Penilaian kinerja sebagai salah satu fungsi MSDM | Pexels

Perencanaan Career Path Pekerja 

Pengembangan dan kenaikan jabatan merupakan hal yang sangat penting bagi banyak orang. Pekerja akan lebih menyukai pekerjaan dengan penentuan career path yang jelas. Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan besar dalam penentuan career path dari pekerja.

Perencanaan dan Pemberian Kompensasi Pekerja

Kompensasi merupakan suatu yang yang mungkin tidak dapat dilepaskan dari keputusan seseorang untuk bekerja pada suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia perlu untuk mengatur dan mengelola perencanaan kompensasi yang menarik sehingga pekerja dapat loyal kepada perusahaan dan tingkat turn over perusahaan menjadi rendah. 

Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)

Pelatihan dan pengembangan dapat dilakukan oleh perusahaan sebagai program kerja rutin maupun hanya pada momen tertentu saja. Training and Development merupakan suatu program yang tentunya memerlukan biaya, maka sangat dapat dimengerti apabila perusahaan tidak sering mengadakan kegiatan ini.

Manajemen sumber daya manusia nantinya akan berperan untuk melakukan koordinasi dan memberikan pelatihan berupa seminar, kursus, workshop, dan lainnya kepada pekerja. Proses training ini biasanya akan disertai dengan evaluasi agar pengadaan agenda selanjutnya dapat berjalan lebih baik lagi. 

Memastikan Kesehatan dan Keselamatan Pekerja

Manajemen sumber daya manusia memiliki tanggung jawab atas pemeliharaan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan pekerja. Untuk itu, pekerjaan berat yang memiliki risiko keselamatan biasanya diberikan seragam dan helm pelindung bagi karyawan. Tidak hanya itu, manajemen SDM juga memiliki tanggung jawab atas kualitas fisik dan non fisik dari lingkungan kerja. Manajemen SDM merupakan pihak yang akan menengahi apabila terjadi konflik pada pekerja.

Penyediaan helm keselamatan untuk menjamin keselamatan pekerja | Pexels

Memastikan Efektivitas Hubungan Kerja

Terakhir, manajemen sumber daya perusahaan perlu untuk memiliki standar atas hubungan kerja yang efektif dan efisien antara setiap pekerja. Manajemen SDM juga sekiranya perlu menjaga hubungan baik dengan serikat pekerja sehingga aksi demo tidak terjadi.

Spesialisasi pada Manajemen SDM

Perusahaan dengan skala besar biasanya memiliki pekerja spesialis yang menangani masing-masing fungsi sumber daya manusia. Berikut ini contoh dari spesialis manajemen SDM yang biasanya ada pada perusahaan.

  1. Recruiters, bertugas untuk mencari kandidat pekerja yang cocok untuk posisi pekerjaan tertentu
  2. Equal Employment Opportunity (EEO) coordinator, memiliki tugas untuk melakukan investigasi dan resolusi keluhan seputar EEO (kesetaraan antara semua pekerja); memeriksa praktik yang memiliki potensi untuk melanggar aturan; mengumpulkan dan melaporkan laporan EEO.
  3. Job analysts, bertugas untuk mengumpulkan dan melakukan riset atas suatu pekerjaan yang nantinya digunakan untuk mempersiapkan job description.
  4. Compensation managers, mempunyai tugas untuk mengembangkan rencana kompensasi (compensation plan) dan bertanggung jawab atas benefit yang pekerja dapatkan.
  5. Training specialists, spesialis pelatihan merupakan seseorang yang memiliki tugas untuk merencanakan, mengorganisasikan, dan mengarahkan aktivitas pelatihan.
  6. Labor relation specialists, spesialis ini memiliki tugas untuk menasihati hubungan perusahaan dengan serikat pekerja.

Manfaat Manajemen SDM

Pengelolaan manajemen sumber daya manusia 

Meningkatkan Kinerja

Manajemen sumber daya manusia biasanya akan menindaklanjuti penurunan performa yang dialami oleh karyawan. Manajemen SDM nantinya akan melaksanakan berbagai program untuk mengatasi masalah performa pekerja yang menurun.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh manajemen sumber daya manusia untuk kasus penurunan kinerja. Manajemen SDM mungkin akan memberikan instrumen rewards dan punishment yang cocok dengan situasi kasus. Mereka mungkin juga dapat memberikan compensation planning yang disesuaikan agar memberikan motivasi bagi pekerja.

Meningkatkan Pendapatan Perusahaan

Ketika manajemen sumber daya manusia perusahaan perusahaan dapat membuat iklim kerja perusahaan menjadi baik, performa kerja dari karyawan dapat meningkat. Peningkatan performa individu dapat menambah pendapatan yang diterima oleh perusahaan.

Kesejahteraan Karyawan Terjamin

Manajemen sumber daya manusia perusahaan memiliki tugas untuk memastikan keselamatan dan kesehatan karyawan. Selain itu, manajemen SDM dapat memberikan berbagai macam benefit kepada pada compensation planning yang dimiliki oleh pekerja.

Sebenarnya bentuk benefit yang ditawarkan oleh bagian personalia perusahaan tidak hanya berbentuk benefit berwujud. Pada misalnya, manajemen sumber daya manusia memberikan libur cuti maupun akomodasi untuk melakukan liburan.

Pada perusahaan multinasional, manajemen sumber daya manusia akan memiliki lingkup yang lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan yang hanya beroperasi di dalam negeri saja.

Berkaitan dengan perusahaan ini, manajemen SDM perlu untuk melakukan manajemen ekspatriat. Menurut Dessler, G. (2000), ekspatriat adalah seseorang yang bekerja di negara yang mana dia bukan merupakan warga negara dari negara tersebut.

Ketika melakukan proses staffing dengan melibatkan ekspatriat, manajemen sumber daya manusia perlu untuk memberikan benefit yang menarik karena secara faktual bekerja di negara orang bukan merupakan suatu hal yang mudah. Manajemen SDM perlu memikirkan pelatihan (mungkin soal kebudayaan lokal dan bahasa) sebelum keberangkatan, biaya apabila pasangan dari pekerja ikut, dan lain sebagainya.

Training and development sebagai salah satu fungsi MSDM | Pexels

Turn Over Berkurang

Melalui pengelolaan sumber daya manusia yang baik, kompensasi yang beneficial, career path yang jelas, serta kondisi fisik dan non fisik tempat kerja yang bagus maka pekerja akan betah dan loyal untuk bekerja pada perusahaan.

Selain itu, dengan adanya manajemen SDM, perusahaan dapat menerapkan exit interview. Interview ini memungkinkan manajemen sumber daya manusia dapat melakukan evaluasi (karena perusahaan jadi mengetahui alasan pegawai mengundurkan diri). 

Proses Rekrutmen Lebih Mulus

Proses rekrutmen merupakan tahapan yang cukup membutuhkan biaya besar bagi perusahaan. Ketika memiliki manajemen SDM, perusahaan dapat memilih metode rekrutmen dan seleksi apa yang paling cocok untuk diterapkan sesuai dengan posisi yang tersedia untuk dilamar. Karena pengalaman tersebut, perusahaan dapat menghemat ongkos rekrutmen.

Manajemen sumber daya manusia merupakan elemen yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu organisasi. Persoalan SDM merupakan hal yang sangat menentukan kinerja perusahaan karena SDM adalah pelaku utama dari bisnis. Apakah kamu ingin belajar lebih jauh mengenai manajemen sumber daya manusia?

Referensi:

Dessler, G. (2000). Human resource management. Pearson Educación.

Jones, G. R., George, J. M., & Hill, C. W. (2000). Contemporary management. Boston, MA: Irwin/McGraw-Hill.

Sumber gambar header: Pexels

Manajemen: Pengertian, Bidang, dan Proses dengan Contoh Lengkap

Istilah “Manajemen” mungkin merupakan kata yang sudah sangat familier bagi kamu. Manajemen adalah suatu lingkup yang luas dan biasa dibarengi dengan kata lain pada misalnya, manajemen waktu, manajemen konflik, management trainee, manajemen keuangan, dan lain sebagainya. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajemen diartikan sebagai penggunaan sumber daya secara efektif.

Pada misalnya, kata manajemen dikombinasikan dengan kata keuangan. Hal tersebut berarti, manajemen keuangan diartikan sebagai penggunaan sumber daya (pendanaan dan atribut yang melekat di dalamnya semisal investasi, return, risiko dan lain-lain) secara efektif.

Nah, kamu mungkin sudah tahu penggunaan kata manajemen secara mendasar yang sering dikaitkan dengan kegiatan mengorganisasikan sesuatu. Akan tetapi apakah kamu tahu secara teoretis pengertian dan konsep manajemen?

Sebenarnya apa saja sih fungsi dan tujuan manajemen dalam suatu organisasi? Apa saja ya proses yang dilakukan oleh manajemen dalam suatu organisasi? Seseorang yang ingin mempelajari manajemen dapat mengambil jurusan manajemen. Jurusan Manajemen biasanya belajar apa saja ya? Berikut ini adalah penjelasan lengkap terkait dengan manajemen yaitu membahas pengertian manajemen, tujuan manajemen, proses manajemen, level manajer, bidang manajemen, jurusan kuliah manajemen.

Pengertian Manajemen

Menurut Jones, G. R., George, J. M., & Hill, C. W. (2000), manajemen adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, serta melakukan kontrol kepada sumber daya pada misalnya manusia untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi secara efektif dan efisien.

Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja bersama dan dalam prosesnya berkoordinasi bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Seseorang yang menjalankan kegiatan manajemen dapat dikatakan sebagai seorang manajer.

Manajer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk melakukan supervisi (kontrol serta pengawasan) dan mengusahakan agar organisasi dapat mencapai tujuan mereka dengan sumber daya yang ada.

Sumber daya organisasi yang dimaksudkan adalah aset seperti sumber daya manusia beserta skill, pengetahuan, dan pengalaman yang mereka miliki. Kemudian, sumber daya lain meliputi bahan baku, informasi dan teknologi, hak paten, modal finansial, konsumen serta pekerja yang loyal, dan lain sebagainya.

Ilustrasi Tujuan dan Proses Manajemen | Pexels

Tujuan Manajemen

Fungsi dan tujuan manajemen yang paling utama adalah agar organisasi dapat mencapai tujuan mereka secara efektif dan efisien. Tujuan dari organisasi yang paling umum adalah untuk memuaskan konsumen dan stakeholder.

Efektivitas menurut Jones, G. R., George, J. M., & Hill, C. W. (2000) diartikan sebagai ukuran dari kesesuaian tujuan yang suatu organisasi tetapkan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan tersebut.

Organisasi yang dikatakan efektif adalah organisasi yang dapat memilih tujuan yang cocok bagi mereka dan mampu mencapai tujuan tersebut. Sementara itu, efisiensi adalah ukuran seberapa produktifnya sumber daya dapat digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Perusahaan dikatakan sebagai perusahaan yang efisien ketika dapat meminimalisasi input sumber daya atau meminimalisasi waktu produksi/distribusi untuk mendapat output yang superior. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perusahaan perlu melakukan proses manajemen serta dibantu dengan tim dari berbagai bidang manajemen.

Proses Manajemen

Definisi dari proses manajemen adalah beberapa proses atau tugas yang manajemen lakukan untuk mampu mencapai tujuan organisasi. Proses manajemen terdiri dari 5 aktivitas utama yaitu planning, organizing, staffing, leading, dan controlling.  Berikut ini adalah pengertian dari 5 proses manajemen disertai dengan contoh aktual, yang mungkin dapat memberikan kamu gambaran lebih dalam terkait dengan proses manajemen.

Planning

Perencanaan atau planning adalah tugas di mana seseorang mengidentifikasi dan menyeleksi tujuan dan aksi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Aksi planning bertujuan untuk mengembangkan strategi agar perusahaan dapat mencapai performa yang bagus. Tiga langkah yang berkaitan dengan proses planning adalah:

  1. Memutuskan tujuan mana yang akan perusahaan kejar.
  2. Menentukan strategi apa untuk mencapai tujuan tersebut
  3. Memutuskan bagaimana alokasi sumber daya perusahaan yang baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Contoh dari kegiatan planning adalah suatu perusahaan mempunyai target untuk penjualan tiket event sejumlah 1000 tiket. Perusahaan saat ini baru menjual tiket sebanyak 500 tiket. Untuk itu, perusahaan merencanakan strategi pengadaan kampanye, promosi melewati Instagram ads, serta Search Engine Marketing (SEM) untuk menambah penjualan tiket.

Organizing

Proses mengorganisasi atau organizing adalah kegiatan untuk menata sumber daya yang ada sehingga anggota organisasi dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama-sama. Hasil dari kegiatan organizing ini di antaranya adalah struktur organisasi perusahaan. Struktur organisasi adalah sistem formal yang mengatur hubungan untuk pemberian tugas, pelaporan, serta tanggung jawab dari setiap anggota organisasi sehingga mereka jadi termotivasi untuk bekerja sama bersama. 

Struktur organisasi yang dimiliki oleh organisasi akan berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dan jenis kegiatan maupun bisnis yang dilakukan oleh suatu organisasi.

Contoh dari proses manajemen ini adalah suatu organisasi pers memutuskan untuk menata struktur organisasinya dengan beberapa pengurus harian (ketua, sekretaris, bendahara, dan ketua divisi-divisi) serta anggota divisi yang mendukung kegiatan organisasi tersebut. Organisasi pers tersebut memiliki divisi di antaranya divisi editorial (dibagi menjadi cetak dan media digital), media, human resource, serta divisi pemasaran.

Ilustrasi Proses Organizing dalam Manajemen | Pexels

Staffing

Staffing adalah kegiatan yang sangat berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia. Proses manajemen staffing kegiatannya di antaranya adalah menentukan syarat rekrutmen, melakukan proses rekrutmen, menyeleksi kandidat, memberikan pelatihan dan pengembangan, menentukan standar performa, mengevaluasi, memberikan counseling, dan memberi kompensasi pada karyawan. Contoh dari kegiatan staffing adalah bagian sumber daya manusia dari suatu organisasi melakukan proses interview sebagai salah satu tahapan seleksi kandidat pekerja.

Leading

Leading adalah kegiatan menetapkan tujuan yang jelas, memberikan kekuatan, serta mencari jalan agar anggota organisasi dapat memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam mencapai tujuan organisasi. Dari pengertian ini, dapat disimpulkan bahwa memimpin bukan hanya seputar memerintah anggota tim saja.

Contoh dari kegiatan memimpin adalah seorang pemimpin dari organisasi fotografi ikut serta membantu serta memberikan support kepada divisi media (dan divisi lain) yang ingin mengerjakan program kerja pembuatan zine dengan selalu memberikan reminder bagi yang ingin submit foto. 

Controlling

Kegiatan mengontrol atau controlling adalah suatu proses manajemen yang dilakukan dengan mengevaluasi seberapa baik perusahaan dapat mencapai tujuan mereka. Pada misalnya, pada suatu organisasi diadakan rapat mingguan yang dilakukan untuk memberikan laporan mengenai apa yang sudah dilakukan tiap anggota selama seminggu dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan seminggu kemudian. 

Level Manajemen

Untuk melaksanakan proses manajemen dengan baik, perusahaan akan memiliki suatu struktur organisasi. Kamu pasti sering melihat bahwa struktur organisasi dari perusahaan biasanya memiliki suatu tingkatan untuk setiap jabatan. Suatu organisasi biasanya memiliki 3 level manajemen, yaitu first-line managers, middle managers, dan top managers.

Level Manajemen | Dailysocial.id

First-line managers biasanya sering disebut sebagai supervisor. First-line managers adalah manajer yang bertanggung jawab atas pengawasan dan kontrol harian dari pekerja non manajerial. Pekerja non manajerial dapat diartikan sebagai karyawan yang tidak membawahi siapapun dan secara langsung mengeksekusi tugas yang dimiliki.

Middle managers adalah manajer yang bertugas untuk mengawasi first-line managers. Selain itu, middle managers juga bertanggung jawab untuk membantu first-line managers dan pekerja untuk menemukan cara untuk alokasi sumber daya lebih baik dan cara untuk meningkatkan performa pekerja menjadi lebih efisien.

Top managers adalah manajer yang bertugas menyusun tujuan utama dari perusahaan, menentukan bagaimana setiap departemen atau divisi berinteraksi, dan mengawasi performa dari middle managers.

Bidang Manajemen

Beberapa dari kamu mungkin sudah sangat familiar dengan beberapa bidang yang ada pada manajemen. 

Manajemen Keuangan (Financial Management)

Manajemen keuangan merupakan aktivitas maupun proses yang terjadi dalam suatu organisasi yang berhubungan dengan pengelolaan dana. Tugas manajemen keuangan di antaranya adalah untuk mengatur kas yang keluar dan masuk perusahaan, penilaian investasi (menguntungkan atau tidak), pengelolaan manajemen risiko, analisis laporan keuangan, dan lain sebagainya.

Manajemen keuangan memiliki peranan penting untuk kelangsungan hidup perusahaan, jika tidak hati-hati dalam memberikan keputusan seputar pendanaan. Perusahaan dapat mengalami kerugian bahkan dapat mengalami risiko kebangkrutan.

Manajemen Pemasaran (Marketing Management)

Manajemen pemasaran atau marketing management merupakan salah satu bidang manajemen yang berkembang begitu pesat saat ini. Marketing management atau manajemen pemasaran adalah kegiatan mengidentifikasi, menciptakan, membangun suatu instrumen atau atribut produk sehingga konsumen menjadi aware, membeli, dan memperoleh kepuasan dari produk perusahaan.

Tugas dari manajemen pemasaran tidak hanya berkenaan dengan kegiatan promosi saja akan tetapi manajemen pemasaran juga akan melakukan riset pasar, analisis kompetitor, perencanaan atribut produk (melalui strategi pemasaran 4P), dan lain sebagainya.

Manajemen Operasi (Operation Management)

Manajemen operasi adalah manajemen yang bertugas untuk memastikan bahwa proses produksi dan distribusi produk itu berjalan lancar sampai ke tangan konsumen.

Dalam manajemen operasi mungkin kamu akan berkenalan dengan istilah value chain. Value chain adalah seperangkat aktivitas yang perusahaan lakukan untuk dapat menyampaikan produk kepada konsumen. Manajemen operasi akan bertindak untuk mengoptimalkan value chain ini supaya efektif dan efisien sehingga semakin memberikan keuntungan bagi perusahaan. 

Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource Management)

Kegiatan manajemen sumber daya manusia adalah aktivitas untuk merencanakan, merekrut, mengembangkan, memberikan kesejahteraan, dan memelihara pekerja dalam suatu organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Aktivitas manajemen sumber daya manusia tergolong memiliki cakupan yang luas.

Tugas dari manajemen sumber daya manusia di antaranya adalah merekrut pekerja, memberikan kompensasi, penilaian performa, training, pemberian reward dan punishment, memanajemen ekspatriat, negosiasi dengan serikat buruh, mencegah turn over pekerja, dan lain sebagainya

Ilustrasi Interview Rekrutmen dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | Pexels

Manajemen Stratejik (Strategic Management)

Manajemen ini mungkin merupakan bidang manajemen yang kurang begitu populer jika dibandingkan dengan bidang manajemen lain. Walaupun begitu, manajemen stratejik ini penting banget loh untuk kelangsungan hidup suatu organisasi.

Manajemen stratejik adalah suatu bidang manajemen yang membahas kegiatan dalam merencanakan dan memutuskan segala macam aksi yang perlu untuk anggota organisasi lakukan sehingga perusahaan dapat mencapai visi dan misinya.

Manajemen sebagai Ilmu dan Jurusan Kuliah

Jones, G. R., George, J. M., & Hill, C. W. (2000) menjelaskan bahwa kemampuan manajerial merupakan hal yang sangat dibutuhkan, terlebih untuk situasi kerja yang sekarang ini sangat dinamis dan kompleks. Belajar tentang manajemen akan memungkinkan seseorang untuk dapat membuat keputusan secara efisien dan etis. Banyak dari universitas di Indonesia yang menawarkan program studi atau jurusan manajemen bagi calon peserta didiknya.

Jurusan manajemen dari universitas di Indonesia masuk ke pada ranah Sosio Humaniora yang mana berarti manajemen merupakan salah satu ilmu sosial. Jurusan manajemen belajar apa saja ya? Belajar manajemen akan membawa kamu untuk belajar mengenai berbagai macam bidang manajemen.

Di awal semester biasanya mahasiswa akan bertemu dengan mata kuliah pengantar dari berbagai bidang manajemen. Kamu dapat belajar tentang pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan lain sebagainya. 

Selain itu, kamu juga dapat belajar materi pengantar yang biasanya diberikan oleh seluruh mahasiswa fakultas ekonomi seperti pengantar akuntansi dan pengantar ekonomi. Setelah beberapa semester, kamu akan diberikan opsi untuk memilih satu di antara berbagai bidang manajemen untuk bekal kamu mengerjakan tugas akhir.

Manajemen merupakan suatu payung kata yang cakupannya sangat luas. Manajemen adalah suatu hal yang esensial bagi suatu organisasi karena apabila tidak ada suatu manajemen, maka suatu organisasi tidak akan mencapai tujuan mereka.

Nah, itu tadi adalah beragam informasi mengenai pengertian, tujuan, proses, level, dan bidang dari manajemen. Apakah kamu tertarik untuk mempelajari lebih dalam terkait manajemen?

Referensi:

Jones, G. R., George, J. M., & Hill, C. W. (2000). Contemporary management. Boston, MA: Irwin/McGraw-Hill.

Sumber gambar header: Pexels