Plomo Mencoba Permudah Pengguna Cari Info Promosi Berbasis Lokasi

Mendengar kata promo dan diskon, biasanya orang akan berbondong-bondong datang ke tempat tersebut. Namun bila dilakukan dengan cara yang salah, justru orang tidak akan tertarik sama sekali. Kemungkinan besarnya dikarenakan lokasi merchant yang jauh dari posisi konsumen. Hal inilah yang menjadi lahan bisnis baru untuk Plomo kembangkan.

Plomo adalah aplikasi yang diharapkan memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mencari informasi mengenai promosi di sekitar lokasi pengguna. Belum benar-benar tersedia untuk publik, CEO Plomo Ryan Ramadhanta menerangkan sekitar 47% pengguna mobile internet menginginkan informasi mengenai promosi ketika mereka berada di dalam atau di dekat tempat mereka berada.

Plomo bekerja berdasarkan lokasi konsumen, dengan radius sekitar kelurahan dan kecamatan akan mendeteksi tempat mana saja yang sedang menyelenggarakan promosi. Konsumen bisa memilih sendiri sesuai preferensi masing-masing yang mana mereka sukai.

Menurut Ryan, kelemahan saat ini adalah promosi yang dilakukan oleh brand belum tepat sasaran karena berdasarkan retention rate. Perbandingan antara promosi dari berbagai channel marketing dengan orang yang menggunakan iklan tersebut kurang dari 10%.

“Ambil contoh, ada 1000 info yang disebarkan oleh brand ke potential customer dari berbagai channel marketing, akhirnya yang benar-benar pakai promo tersebut kurang dari 100 orang. Artinya ini kurang efektif bagi brand, makanya perlu solusi yang baru,” terangnya kepada DailySocial, Rabu (2/11).

(tengah) CEO Plomo Ryan Ramadhanta, beserta tim Plomo lainnya / Plomo
CEO Plomo Ryan Ramadhanta anggota tim Plomo lainnya / Plomo

Dengan pengembangan berawal dari ide sampai produk jadi, Ryan mengaku timnya yang berjumlah enam orang ini membutuhkan waktu selama enam bulan. Founder MalesBanget Christian Sugiono turut bergabung sebagai advisor yang memberikan masukannya kepada tim Plomo.

Saat ini Plomo sudah menjalin kerja sama dengan beberapa brand dari food and beverages (F&B), entertainment, dan apparel. Kendati demikian, Ryan belum bersedia menyebutkan identitas mitranya.

Dia bilang ke depannya pihak Plomo menargetkan kemitraan dengan berbagai brand F&B sebagai market potensial Plomo untuk menjaring banyak pengguna. Kemudian menyusul kemitraan dengan sektor lainnya seperti retailer, restoran, apparel, tour and travel agent.

Plomo sendiri direncanakan akan resmi diluncurkan dalam ajang internasional Web Summit 2016 di Portugal, pada tanggal 7-10 November mendatang.

Jaring kemitraan brand secara online

Ryan menerangkan, teknik akusisi brand yang akan ditempuh oleh Plomo tidak akan bersifat manual, dengan menemui klien satu per satu. Pihaknya menyediakan situs yang bisa diakses baik oleh brand maupun konsumen individual.

Untuk brand yang berminat, mereka bisa mengakses situs Plomo kemudian mengisi brand profile. Mereka perlu mengisi berapa lama promosi diselenggarakan dan lokasi toko mana yang akan dipromosikan.

“Ini sekaligus langkah monetisasi kami. Berapa lama promosi kemudian dikalikan dengan jumlah gerai yang akan dipromosikan, lalu dikalikan lagi dengan flat rate dari Plomo. Dalam dashboard akan langsung tertera biaya iklan yang mereka perlu bayar. Kami upayakan cara ini lebih mudah bagi brand, sebab tidak perlu proses tatap muka dengan perwakilan kami.”

Ryan menargetkan dalam setahun mendatang jumlah pengguna Plomo bisa mencapai di kisaran angka 10 ribu orang. Nantinya aplikasi Plomo tersedia untuk pengguna Android dan iOS.

Applika Jadi Perangkat Pemasaran Aplikasi, Tawarkan Reward E-cash untuk Konsumen

Smartphone adalah satu perangkat mobile yang paling digandrungi saat ini dan untuk membuat aplikasi menjadi populer di antara pengguna, teknik pemasarannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Applika mencoba menjadi jembatan bagi pengembang yang ingin aplikasinya lebih populer dan lebih lama disimpan di layar pengguna dengan biaya yang lebih terjangkau, sementara konsumen mendapatkan benefit tambahan pendapatan . Untuk pengguna ber-platform Android, Applika memungkinkan pengguna mendapatkan pendapatan yang bisa dicairkan dalam bentuk Mandiri e-cash.

Applika dikembangkan oleh JAS Kapital dan beberapa investor lainnya yang secara eksklusif bekerja sama dengan Mandiri e-cash. Applika menawarkan nominal uang kepada pengguna yang telah mengikuti serangkaian tahap, seperti menginstalasi aplikasi partner Applika, keep (menjaga aplikasi tersebut dalam tempo tertentu), dan share atau bagikan tautan aplikasi ke media sosial, email, atau lainnya. Saldo yang telah terkumpul bisa dicairkan ke Mandiri e-cash secara otomatis dengan syarat telah memiliki akun Mandiri e-cash.

Applika baru diluncurkan Minggu lalu, tepatnya 20 Juni 2016. Di awal operasinya ini Applika masih sibuk untuk mengenalkan dan mengedukasi pengguna tentang Applika. Selain itu Applika juga mengajak para pemilik aplikasi untuk tergabung sebagai partner di Applika.

“Benefit untuk aplikasi-aplikasi yang di-feature di dalam Applika, kita membantu mempromosikan aplikasi tersebut. Kurang lebih hampir sama seperti aplikasi yang di-feature di Mobomarket maupun market store Android lainnya. Pricing untuk di-feature di Applika juga sangat rendah dibanding platform iklan lainnya,” ungkap Business Development Manager Applika Steffi Rahardjo.

Steffi lebih jauh menjelaskan bahwa kemudahan juga ditawarkan bagi aplikasi yang ingin bergabung di platform milik Applika. Di antaranya adalah semua aplikasi yang sudah bergabung dengan Google Play dapat langsung mendaftarkan diri ke Applika. Yang dibutuhkan hanya detil APK.

“Dari segi user, Applika berharap untuk mendapatkan sekitar 500 ribu-1 juta user, sedangkan untuk segi merchant/aplikasi pada akhir tahun ini ingin mendapatkan sekitar 20-50 merchant yang bergabung/tayang di aplikasi Applika,” imbuh Steffi.

Dari segi konsep dan model bisnis, Applika ini mirip dengan aplikasi Pop Slide. Yang membedakan keduanya adalah Applika menjanjikan pencairan dengan Mandiri e-cash sedangkan Pop Slide menawarkan penukaran poin dengan pulsa.

Application Information Will Show Up Here