NOBI Bantu Maksimalkan “Passive Income” untuk Investor Kripto

Digandrunginya investasi aset kripto pada saat ini membuat celah masuknya pemain baru yang menawarkan proposisi berbeda, yakni memaksimalkan passive income dari aset kripto. Aplikasi NOBI mengambil pendekatan tersebut dengan mengedepankan sisi keamanan dan kemudahan.

Di bawah komando Lawrence Samantha sebagai Co-Founder & CEO, NOBI berupaya mendorong lebih banyak orang Indonesia bisa memiliki aset kripto dan memaksimalkan pendapatan pasif dari sana. Sebelumnya, NOBI merupakan sebuah platform staking yang bernama Honest Mining dengan token HNST.

“Di Amerika Serikat sekitar 5% populasinya yang sudah tersentuh oleh kripto, sementara di Indonesia baru 2%. Kami ingin membuat bagaimana supaya orang Indonesia agar tidak tertinggal dan ketika sudah punya [kripto], knows how to make the best of it. Enggak hanya didiamkan saja,” ujarnya dalam wawancara bersama DailySocial.

NOBI menyediakan tiga pilihan layanan, yaitu Strategy, Savings, dan Staking yang dapat dipilih menyesuaikan kebutuhan dan profil risiko investor. NOBI Strategy menyediakan pilihan strategi trading yang telah disusun dan dibuat oleh strategy maker profesional rekanan NOBI. Setiap strategi dioperasikan dengan sistem “Robo Trading” yang bekerja 24 jam secara otomatis.

“Sebelum diluncurkan ke publik, setiap strategi telah melalui tahap seleksi dan testing internal oleh tim NOBI untuk memastikan bahwa strategi tersebut layak diikuti dan dapat membantu pengguna NOBI.”

Sejumlah strategy maker yang telah bergabung di antaranya Nova Kapital, DB, dan Rabbit Jump. Minimal dana untuk bisa bergabung dimulai dari 0,001 BTC dan 25 USDT.

Berikutnya, NOBI Savings untuk tipe investor yang moderat tetapi ingin mendapatkan profit menarik dalam menabung aset kripto. Caranya melalui meminjam aset kripto (lending). Selayaknya menabung deposito di bank konvensional dan mendapatkan profit tanpa dihantui kerugian. Produk ini dapat dimanfaatkan dengan nominal mulai dari $10.

Lawrence menuturkan, NOBI bekerja sama dengan lending protocol ternama di industri kripto yang telah teraudit, seperti AAVE, CREAM, dan Compound. Yang mana setiap lending yang dilakukan melalui lending protocol ini memiliki jaminan untuk menjamin tidak terjadi gagal bayar. “Kripto lending ini secured loan yang memiliki collateral, sehingga enggak akan terjadi default.”

Terakhir, NOBI Staking kini mulai populer sebagai alternatif mendapatkan passive income. Ia memiliki risiko paling rendah dibandingkan trading, mining, ataupun lending. NOBI Staking memberikan pilihan koin terbaik di pasar untuk investor yang ingin mendapatkan passive income dengan menjadi validator di proyek koin.

Mengusung konsep Proof of Stake (PoS), investor cukup memiliki sejumlah koin yang ingin digabungkan ke masternode atau node untuk menjadi validator sebagai bagian dari shared pool NOBI Staking. Investor akan menikmati reward yang dibagikan.

Tiga layanan NOBI / NOBI

Lawrence mengaku selama enam bulan terakhir, semenjak antusiasme investor kripto melonjak, turut berpengaruh kepada kinerja perusahaan. Meski tidak dirinci lebih jauh, total dana kelolaan NOBI terus tumbuh double digit setiap bulannya. Ia ingin perusahaan setidaknya dapat menjaga kinerja tersebut sampai akhir tahun ini.

Adapun, produk NOBI yang paling banyak digunakan oleh pengguna adalah NOBI Saving. “Produk Saving ini banyak menarik pengguna karena proposisinya simpel, mulai dari kripto dolar (USDC Coin/USDC) banyak gain dari sana.”

Belum diregulasi dan tantangan lainnya

Menurutnya, pamor investasi aset kripto di Indonesia masih dapat tumbuh lebih pesat pada beberapa tahun mendatang. Bicara kapitalisasi pasar kripto pada awal April ini tembus ke angka $2 triliun, tertinggi sepanjang sejarah. Bitcoin masuk sebagai mata uang kripto dengan kapitalisasi terbesar pertama, setelah Ethereum.

Di Indonesia sendiri, jumlah investor kripto disebutkan sudah melebihi jumlah investor saham. Merujuk dari KSEI, per akhir Maret 2021, jumlah investor saham ritel tercatat mencapai 2,17 juta. Sementara, Indodax sebagai pemain kripto terbesar di Indonesia tercatat memiliki 3,2 juta anggota.

“Indonesia sering dibilang negara yang gampang menerima teknologi baru. Kripto termasuk salah satunya, jadi saya lihat ini bukan suatu masalah. Dari sisi regulasi pun, meski belum sematang negara tetangga, menunjukkan arah yang mendukung perkembangan industri.

“Regulator kita itu reseptif, sebab mereka itu kan selalu melihat dari dua sisi. Bagaimana tetap menjaga keamanan buat masyarakat dan mencari mana yang bisa menjadi sumber pemasukan bagi negara. Seperti wacana untuk membuat bursa, itu cukup baik buat industri.”

Ia pun memberi catatan kepada Bappebti, selaku regulator di industri kripto agar tetap menjaga regulasi tetap adaptif dengan perkembangan industri yang cepat. “Kalau ada pemain baru dengan potensi koin yang bagus, seberapa cepat regulasi kita bisa menerima itu. Jangan sampai harus menunggu 1 tahun.”

Saat ini NOBI sudah terdaftar sebagai anggota dari Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI). Terkait tercatat di Bappebti, Lawrence menyebut regulasi dari Bappebti sejauh ini baru memberi mandat kepada pemain kripto yang bermain di exchange yang melakukan aktivitas trading jual beli aset kripto.

Sementara, fokus bisnis NOBI bukan di exchange, melainkan memaksimalkan aset kripto dengan menggunakan sistem DeFi (decenteralized finance).

Tak hanya NOBI sebenarnya yang bermain di segmen ini, ada Tokocrypto yang mulai merambah dengan meluncurkan Toko Token (TKO). TKO menawarkan model token hybrid yang menggabungkan keunggulan CeFi dan DeFi yang dibangun di atas Binance Smart Chain. Layanan yang disediakan TKO bersama Binance adalah Binance Saving & Binance Staking, ForTube, dan Bakeryswap.

Application Information Will Show Up Here

Digital Future Exchange Jadi Corong Enam Perusahaan Kripto Gairahkan Ekosistem

Pekan lalu (16/10), sejumlah pemain aset digital yang terdiri atas Upbit, Indodax, Zipmez, Pintu yang didukung Kliring Berjangka Indonesia (KBI) dan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) menyepakati untuk pendirian entitas baru bernama “Digital Future Exchange” yang berspesialisasi pada aset digital.

Pendirian ini menjadi “game changer” buat iklim aset kripto di Indonesia; jadi lebih bergairah karena ambisi yang disasar adalah menciptakan ekosistem perdagangan aset kripto yang sesuai dengan regulasi. Tepatnya adalah Peraturan Kepala Bappebti (Perka) Nomor 5 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto di Bursa Berjangka.

“Hadirnya DFX merupakan cita-cita bagi para pelaku industri aset digital secara umum, dan pedagang fisik aset kripto secara khusus. Pendirian DFX bertujuan untuk menciptakan bursa berjangka yang fokus di bidang perdagangan aset digital, sebagaimana diamanatkan oleh Perka No.5/2019,” ucap Country Counsel Upbit Indonesia Putra Nugraha kepada DailySocial.

Mengacu pada beleid yang disahkan pada awal tahun lalu tersebut, BAPPEBTI menyatakan beberapa ketentuan teknis yang harus dipatuhi oleh pemain kripto. Di antaranya adanya bursa berjangka, pasar fisik aset kripto, lembaga kliring berjangka, pengelola tempat penyimpan aset kripto, pedagang fisik aset kripto harus memiliki modal Rp1 triliun.

Lalu, calon pedagang fisik aset kripto (berlaku untuk pemain baru yang ingin masuk sebagai pedagang fisik aset kripto) harus memiliki modal Rp100 miliar, punya pegawai dengan sertifikasi CISSP dan ISO 27001 untuk organisasi, dan terakhir, aset kripto harus masuk top 500 coinmarketcap.

Putra melanjutkan, saat ini pihak-pihak yang telah menyatakan kesediaannya untuk menjadi pemegang saham DFX adalah Upbit, Indodax, Zipmex, Pintu, KBI, dan BBJ. Sementara, pedagang pasar aset fisik aset kripto lainnya telah menyatakan kesediaannya untuk menjadi anggota komite di DFX.

Seluruh pihak di atas akan dilibatkan dalam pengambilan keputusan-keputusan tertentu dalam DFX. Kepesertaan di DFX tidak terbatas hanya untuk pedagang fisik aset kripto saja, namun terbuka bagi pelaku pasar lain, termasuk pelaku pasar yang relevan di bidang komoditi, digital, serta industri penunjangnya.

“Namun demikian, kondisi ini masih bersifat tentatif karena kami masih menunggu perkembangan pasar lebih lanjut.”

BAPPEBTI saat ini baru memberikan izin operasional untuk 13 perusahaan exchange. Nama-nama di atas adalah di antaranya. Selain itu ada Tokocrypto, Triv, Bursa Cripto Prima, Luno, Rekeningku, Digital Exchange, Koinku, Bitocoto, dan Plutonext Digital Aset.

Secara terpisah, dalam keterangan resmi, perwakilan dari KBI dan BBJ menyatakan dukungannya terhadap DFX. “BBJ tertarik untuk bergabung dengan DFX [..]. Usulan rencana bergabung dengan DFX telah dijadwalkan untuk dibahas dalam RUPSLB BBJ pada akhir Oktober ini,” kata Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang.

Putra enggan merinci rencana DFX akan seperti apa ke depannya. Ia hanya memastikan DFX akan memulai kegiatan operasional pada tahun depan, setelah mendapatkan persyaratan dan persetujuan yang diperlukan dari BAPPEBTI.

DFX akan menjadi bursa berjangka yang diatur di bawah BAPPEBTI, menyediakan sistem untuk memfasilitas perdagangan aset digital dan derivatif aset digital untuk anggota yang telah mendapatkan persetujuan dari regulator.

Ia menyatakan, sebagaimana layaknya praktik yang berlaku, para pemegang saham akan tetap menjalankan kegiatan usahanya seperti biasanya. Namun demikian, DFX menjadi suatu self-regulatory organization (SRO) yang memiliki tugas, kewenangan, serta tanggung jawab terkait perdagangan aset digital, berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

Menurutnya, dengan ekosistem seperti ini akan menyelesaikan salah satu tantangan terbesar yang ada di industri, yakni mendapatkan kepercayaan terkait perdagangan aset kripto yang aman dan bertanggung jawab. “Untuk mewujudkan itu, DFX akan menerapkan sistem operasi yang mutakhir,” pungkasnya.

Platform Jual Beli Uang Digital Tokocrypto Resmikan Kehadiran di Indonesia

Tokocrypto, platform jual beli uang digital, meresmikan kehadirannya di Indonesia setelah beroperasi sejak Mei 2018 secara beta. Tokocrypto ingin menjadi bursa dagang aset digital terbesar di Indonesia. Perusahaan mengklaim telah melakukan berbagai inisiatif, termasuk edukasi ke publik, menjalin relasi dengan komunitas dan media, serta aktif melakukan komunikasi dengan pemerintah.

“Teknologi blockchain telah berkembang sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan tidak sedikit yang menyatakan blockchain merupakan teknologi revolusioner berikutnya. Kami hadir untuk menjadi bursa dagang aset digital terdepan di Indonesia,” ujar Founder dan CEO Tokocrypto Pang Xue Kai dalam keterangan resmi.

Isu keamanan dan pengetahuan publik masih sangat terbatas, khususnya terkait bursa dagang terbatas untuk aset digital. Oleh karena itu, Tokocrypto hadir dengan ekosistem berisi platform yang sederhana dan mudah dipahami, dapat melakukan transaksi dengan cepat, dan aman.

Saat ini Tokocrypto baru menjual dua mata uang digital yakni Bitcoin dan Ethereum. Dalam waktu dekat akan ada dua mata uang lainnya yang siap dihadirkan.

Diklaim Tokocrypto telah memiliki lebih dari 10 ribu anggota terdaftar dan bekerja sama dengan lebih dari 10 komunitas blockchain dan aset digital.

Ekosistem Tokocrypto

Kai melanjutkan, dalam ekosistem Tokocrypto terdapat tiga fungsi penting yang telah berjalan dan terus dikembangkan yaitu News dan Outreach, serta yang akan segera diluncurkan yaitu Launchpad.

Di Toko News, Tokocrypto akan bertindak sebagai agregator berita yang menghubungkan masyarakat dengan informasi terkini terkai dunia aset digital di seluruh dunia. Tokocrypto akan berkolaborasi dengan berita lokal dan media untuk menghadirkan konten dalam Bahasa Indonesia.

Sementara Toko Outreach memungkinkan individu maupun kelompok komunitas untuk berkumpul berbagi pengetahuan teknis tentang aset digital dan teknologi blockchain. Perusahaan siap bekerja sama dengan berbagai universitas untuk meningkatkan literasi masyarakat.

Untuk Toko Launchpad, yang bakal segera hadir diharapkan dapat memberikan akses kepada publik untuk berpartisipasi dalam proyek aset digital yang ada di Indonesia maupun di luar. Juga, memberikan platform bagi pelaku blockchain dan digital aset di Indonesia untuk memulai proyek mereka sendiri.

Kai mengatakan, “Launchpad nantinya diharapkan menjadi jembatan bagi mereka yang masih awam untuk mengenal lebih jauh dunia aset digital. Toko Launchpad akan memanfaatkan keahlian dalam hal teknis, pemasaran, operasi, dan pengembangan teknis dari seluruh dunia untuk memberikan panduan kepada proyek yang potensial.”

“Dengan potensi besar yang dimiliki, serta dukungan regulasi yang telah dikeluarkan pemerintah, Indonesia kini berpotensi menjadi blockchain hub di Asia Tenggara. Inblocks 2018 diharapkan dapat menjadi ajang mempertemukan para pelaku industri blockchain, baik dari Indonesia maupun luar, serta ajang pemahaman bagi publik tentang blockchain itu sendiri,” pungkasnya.