Tokocrypto Harap Ekosistem Blockchain di Indonesia Lebih Kompetitif

Tokocrypto mengharapkan ekosistem blockchain di Indonesia lebih menarik ke depannya, didukung dengan regulasi-regulasi yang tidak membatasi. Selama ini turunan blockchain yang tenar baru kripto, padahal masih banyak potensi lainnya yang belum tergarap.

CEO Tokocrypto Yudhono Rawis menyampaikan, transisi perpindahan regulator kripto dari Bappebti ke OJK diharapkan dapat menstimulasi platform exchange seperti Tokocrypto agar dapat berkolaborasi dengan pemain di bawah regulasi OJK, seperti perbankan, pembayaran, dan asuransi. Transisi ini tengah berlangsung dan diharapkan dapat selesai pada Januari 2025 mendatang.

“Perlu bisnis kolaborasi dengan ekosistem web2. Kami berpandangan mungkin tempatnya [untuk besarkan kripto] bukan di media sosial, tapi dengan user dari bank, e-wallet. Nasabah bank adalah nasabah dengan kualitas terbaik karena mereka telah melalui KYC dan terus dimonitor,” ucap Yudho dalam acara Tokocrypto Crypto Outlook 2024, kemarin (31/1).

Bersamaan dengan itu, ia juga mengharapkan aturan pajak di industri kripto dapat lebih kompetitif agar mampu meningkatkan partisipasi masyarakat agar semakin aktif. Ada tiga skema yang menurutnya bisa diterapkan:

  1. Kembali seperti dulu, yaitu hanya capital gain tax atau pajak atas capital gain.
  2. Merevisi Pajak Pertambahan Nilai (PPN), sebab menurut UU PPSK, aset kripto bukan termasuk dalam komoditas, tetapi mengarah ke aset keuangan.
  3. Menurunkan sedikit besaran pajak yang saat ini telah berlaku, mengingat industri kripto ini masih baru di Indonesia.

“Pajak itu penting tapi kami melihat industri kripto ini masih balita, ini [besaran pajak] lebih besar dari saham. Apakah ini layak? Baiknya beri kesempatan untuk tumbuh dulu,” tambah Kepala Biro Pembina dan Pengembangan Bappebti Tirta Karma Senjaya.

Sebelumnya, pemerintah resmi mengenakan pajak untuk aset kripto melalui Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 68/PMK.03/2022 yang berlaku sejak 1 Mei 2022. PPN yang dikenakan sebesar 0,11%, sementara PPh sebesar 0,1%.

Selain aturan pajak yang kompetitif, Yudho berharap beberapa aturan lain yang dapat direalisasi oleh regulator, salah satunya adalah aturan terkait produk aset kripto derivatif. Di luar negeri nilai derivatif jauh lebih besar dari spot trading.

“Bisnis yang teregulasi itu adalah pilihan wajib bagi pemain bahwa mereka harus comply biar tidak ada musibah lagi. Sebab sekarang stigmanya masih negatif,” kata Yudho.

Pemanfaatan blockchain di Indonesia sejauh ini masih terpaku pada trading aset kripto yang menyasar ritel sebagai investor. Sementara, di luar negeri pemanfaatnya sudah melebar ke korporasi dan memunculkan tren baru, di antaranya web3 wallet, Real World Asset (RWA), Decentralize Physical Infrastructure (DePin), dan real time konversi ke mata uang fiat.

Bahkan belakangan ini sejumlah negara di Asia berlomba-lomba menjadi pusat kripto di Asia, seperti Vietnam, Jepang, dan Hong Kong. Pemerintah aktif mendorong ekosistem dengan stimulan-stimulan.

Vietnam misalnya, mereka memperbanyak developer blockchain dan proyek kripto. Sedangkan Jepang, makin ramah dengan web3, dengan mendorong pengembangan game berbasis blockchain, pajak yang lebih ramah, dan membuat UU terkait stable coin.

Industri aset kripto

Berdasarkan data Bappebti, sebanyak 18,51 juta investor aset kripto sepanjang tahun lalu, naik 9,8%. Transaksi mencapai Rp149,25 triliun, turun 51,29% dari sebelumnya Rp306,4 triliun. Walau turun di Indonesia, secara global industri ini terus mendapat perkembangan positif. Salah satunya, optimisme terhadap ETF Bitcoin spot dan antisipasi halving Bitcoin.

Total kapitalisasinya naik 108% menjadi Rp13.470 triliun. Mata uang yang paling banyak diperdagangkan adalah Bitcoin (50,2%), sisanya dikuasai Ethereum, USDT, Binance Coin, dan Solana.

Sementara itu, Tokocrypto mencatat pencapaian signifikan, mendominasi sekitar 43% pasar berdasarkan data CoinMarketCap. Sebanyak lebih dari 3,2 juta pengguna dan transaksi harian rata-rata melebihi $30 juta, dengan capaian setahun sebanyak $4 miliar, mencakup lebih dari 380 jenis token dan koin. Diklaim volume ini 30% lebih tinggi dari kompetitor terdekatnya.

Yudho juga menyampaikan bahwa saat ini model bisnis Tokocrypto searah dengan rencananya menuju profitabilitas pada akhir tahun ini. Hal ini bakal didukung lewat pertumbuhan volume transaksi naik tiga kali lipat menjadi $12 miliar dan kenaikan dua kali lipat untuk pengguna jadi 6 juta investor.

“Tim kita sangat lean, hanya 60 orang. Tahun lalu bisnis kita sangat positif, walau kita enggak ada spend budget marketing sama sekali, hanya pakai affiliate.”

Salah satu inisiatif produk yang telah dirilis adalah Easy Buy-Sell and InstanTrade untuk mengakomodasi investor awam yang baru terjun ke trading.

Inisiatif baru untuk TKO

Untuk mendukung inovasi, Tokocrypto melakukan perubahan besar pada Toko Token (TKO), token utilitas asli Tokocrypto yang bertujuan untuk memajukan adopsi teknologi blockchain di Indonesia.

TKO akan dikelola oleh TKO Foundation, entitas yang independen dan berbeda dengan Tokocrypto. Hal ini akan memastikan kelangsungan TKO dan memberikan utilitas baru yang tidak akan mungkin terjadi, jika TKO hanya menjadi exchange token yang sederhana.

Fokus utama TKO Foundation adalah pada pengembangan token TKO. TKO Foundation telah merilis whitepaper yang memperkenalkan roadmap dan tim manajemen baru dengan tekad untuk mengembangkan proyek aset kripto lokal ini lebih lanjut di masa depan. Kapitalisasi pasar token TKO telah mencapai $52 juta per 1 Januari 2024, menjadikannya token lokal terbesar.

Pemegang TKO tercatat sebanyak 780 ribu investor datang dari Indonesia, kemudian disusul oleh Tiongkok, Turki, Rusia, Vietnam, dan India.

Tokocrypto juga turut mendukung proyek blockchain lokal, yakni resmi listing-nya Creo Engine (CREO). CREO adalah proyek blockchain yang memperkenalkan konsep Play-to-Earn dengan fokus utama pada Real World Assets (RWA). Pemegang token dapat mengakses fitur dan layanan eksklusif dalam ekosistem, seperti akses awal ke dApps dan game baru, diskon, serta hadiah.

Application Information Will Show Up Here

Tokocrypto Rencanakan Penggalangan Dana, Tunda Ekspansi Produk Non-Trading Kripto

Tokocrypto mengungkapkan sedang menggalang pendanaan eksternal, untuk memperkuat produk trading aset kripto agar semakin mudah diakses semua orang. Perusahaan mencari investor strategis dengan ekosistem ritel yang kuat untuk lakukan kolaborasi bisnis.

“IPO tertunda dan bukan prioritas sekarang. Yang sedang kita kaji, kita terbuka untuk external fundraising untuk mencari potential partner yang bisa kasih kita value dari ekosistem dan kolaborasi produk dan B2B. Sudah mulai prosesnya [fundraising],” ucap CEO Tokocrypto Yudhono Rawis dalam media gathering di Jakarta, kemarin (9/8).

Sebagai catatan, pada akhir tahun lalu Binance resmi mengakuisisi Tokocrypto dengan kepemilikan saham hampir 100%. Para co-founder memilih untuk exit dan manajemen digantikan dengan orang-orang baru. Binance pertama kali masuk sebagai pemegang saham di Tokocrypto pada 2020.

Dampak besar lainnya dari akuisisi tersebut, Tokocrypto mengurangi lebih dari separuh karyawannya hingga tersisa 30% saja. Kondisi ini juga didukung dengan tren pasar kripto yang sedang bullish hingga sekarang.

“Waktu memutuskan restrukturisasi, kita mengedepankan untuk fokus pada bisnis exchange. Alasannya cost, saat market slow yang kita mau pastikan dari segi cost harus efisien buat sustain, makanya komisi [sebagai pemasukan] harus tetap sustain karena ini penting.”

Yudho pun memastikan perusahaan tidak akan lagi melakukan PHK ke depannya. Proses perekrutan mulai ditempuh, namun lebih selektif untuk posisi tertentu saja.

“Sekarang sudah in a good shape, ketika market sudah membaik kami mau expand lagi, hiring tapi selectively, sebab industri kripto itu up and down jadi kita harus responsible. Pelan-pelan bangun fondasi dan mau responsible ke depannya untuk tim member-nya.”

Alhasil berbagai faktor eksternal tersebut, membuat Tokocrypto untuk kembali memfokuskan diri pada bisnis exchange (trading/jual-beli) aset kripto. Terlebih, disebutkan saat ini perusahaan menduduki posisi sebagai exchange kripto nomor wahid di Indonesia berdasarkan pangsa pasar per Juni 2023, menurut Coingeko dan CoinMarketCap.

Menurut Yudho, masih banyak kesempatan yang bisa dilakukan untuk memperdalam penetrasi aset kripto. Misalnya, integrasi API yang memungkinkan investor Tokocrypto dapat melihat saldonya di aplikasi keuangan lain.

Dampak dari pengalihan fokus ini terlihat pada ditundanya pengembangan produk-produk perusahaan di luar trading, salah satunya NFT Marketplace Tokomall yang dirilis pada Agustus 2021.

“Kami masih aktif mengelola user yang masih ada tanpa melakukan aktivitas marketing. Nanti ketika market dan pengaturan sudah lebih jelas, pastinya mau kita reactivate lagi. Sekarang kita postpone, mau fokus mengembangkan bisnis exchange.”

Pencapaian Tokocrypto

Disebutkan saat ini Tokocrypto memiliki lebih dari 3 juta pengguna terdaftar dengan 400 ribu di antaranya aktif bertransaksi setiap bulannya. Tercatat rata-rata volume transaksi perdagangan hampir tembus ke angka $300 juta per bulan sepanjang semester I 2023 dengan transaksi rata-rata harian $10 juta.

Diklaim, Tokocrypto menjadi exhange kripto terbesar yang menawarkan lebih dari 350 aset kripto yang dapat diperdagangkan. Aplikasinya telah diunduh lebih dari 4 juta kali sejak pertama diluncurkan.

Dipaparkan sepanjang periode lima bulan pertama di tahun ini, perusahaan telah menyetor pajak ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan sebesar Rp42,4 miliar. Ini terkait pengenaan pajak pada transaksi aset kripto yang wajib dibayarkan sebesar 0,11% untuk PPn pembelian aset kripto dan 0,1% untuk PPH penjualan aset kripto.

Mengenai demografi pengguna Tokocrypto, CMO Tokocrypto Wan Iqbal menjelaskan, sebagian besar datang dari kalangan usia 18-30 tahun (56,7%), 31-45 tahun (33,9%), 46-55 tahun (9,4%). Mereka tersebar di seluruh Indonesia, namun mayoritas berada di kota-kota besar, seperti Jabodetabek, Jawa, dan Bali.

“Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kami untuk terus memperkenalkan aset digital dan kripto ke kota-kota lainnya, pada periode Januari sampai Juni 2023, kami telah menjangkau lebih dari 27.000 orang di 22 kota di Indonesia,” kata Iqbal.

Dalam meningkatkan kenyamanan dan pengalaman pengguna, ada sejumlah fitur baru di platform Tokocrypto, mulai dari Bukti Pajak, Profit and Loss, Easy Buy/Sell, layanan customer support 24/7 Live Chat, Price Alert dan peluncuran IDR. Seluruh fitur tersebut diharapkan dapat mendorong pengguna untuk mitigasi potensi risiko dan keuntungan lebih baik.

Untuk memastikan keamanan dan transparansi, Tokocrypto juga sudah merilis Proof of Reserve (PoR) atau Bukti Cadangan yang diaudit secara akurat. Perusahaan menyadari pentingnya kepercayaan pengguna dalam menghadapi industri yang dinamis dan berkembang pesat seperti aset kripto. Dengan cara ini, pengguna dapat memastikan bahwa dana mereka disimpan secara utuh 1:1 dan dapat diverifikasi.

Sepanjang tahun ini, perusahaan akan memperkuat produk Earn & Staking dan Local Token Listing. Yudho menjelaskan sekarang timnya sedang menyusun whitepaper terkini untuk token milik perusahaan TKO yang berisi rencana-rencana demi meningkatkan utilitasnya berkat bekerja sama dengan ekosistem.

Prospek industri aset kripto

Pada saat yang bersamaan, Yudho juga banyak berbagi optimismenya terhadap industri kripto, ditandai dengan hadirnya bursa aset kripto di Indonesia dan prospek pasar kripto secara global.

Mengenai kehadiran bursa kripto, ia merasa ini menandai standardisasi keamanan untuk bertransaksi kripto jadi setara. Hal tersebut tentunya membuat jaminan keamanan buat konsumen jadi lebih terjamin. Namun secara teknisnya, mengingat masih baru, jadi semuanya masih dalam tahap persiapan, termasuk pembahasan mengenai besaran biaya yang dibebankan ke konsumen.

Ia hanya menyampaikan bahwa sekarang Tokocrypto sudah mendaftar sebagai anggota dan nantinya ada surat rekomendasi dari Bappebti yang menandai perusahaan sebagai anggota resmi. “Mungkin setelah itu ada integrasi ke sistem dan lain-lain, sekarang prosesnya masih diskusi terus.”

Ia melanjutkan, “Bursa harus memastikan bawa value buat konsumen. Karena standar keamanan kita di exchange ini tinggi, jadi sekarang standarnya sama buat industri. Jadinya di industri ini [mencegah kasus] FTX terjadi di Indonesia.”

Walau secara global industri ini masih bearish, Bitcoin Halving akan terjadi pada 2024 menandai momen penting bagi investor kripto karena harga Bitcon akan terapresiasi setelah halving. Bitcoin Halving adalah peristiwa setiap empat tahun sekali, yang mana hadiah mining satu blok Bitcoin akan dibagi dua setiap 210 ribu blok hingga mencapai batas maksimum 21 juta.

Berdasarkan data terakhir di 11 Mei 2020, saat itu terjadi Bitcoin Halving ketiga, membuat harga BTC naik 700% pada all-time-high di 2021. Seperti diketahui, Bitcoin memiliki jumlah yang terbatas sebesar 21 juta, maka pasokan Bitcoin yang tersedia akan berkurang, yang meningkatkan nilai Bitcoin yang belum ditambang. Alhasil, terjadi peningkatan volatilitas Bitcoin setelah Halving, sebab asetnya akan menjadi lebih menarik.

Dengan akan diselenggarakannya Bitcoin Halving di tahun depan, maka akan menjadi tahun yang menarik bagi investor maupun penambang Bitcoin, meski fenomena ini cenderung terjadi pada kuartal akhir 2023.

“Secara historical, sekitar enam bulan menuju Halving harga akan naik. Sekarang angkanya masih flat dalam tiga bulan terakhir, harapannya akan naik terus menuju Halving tiba. Terlebih itu, ekonomi makro di Amerika Serikat juga sudah hentikan kenaikan bunga, ini sinyal yang bagus buat kripto.”

Saat ini, terdapat 30 legal exchange yang sudah memperoleh izin dari Bappebti. Dengan banyaknya pemain ini menandai bahwa Indonesia adalah pasar menggiurkan bagi industri aset kripto. Padahal pada 2020, Indonesia hanya memiliki 12 pemain saja.

Indikator lainnya juga terlihat dari pertumbuhan jumlah investor, terdapat empat juga investor kripto pada 2020. Setahun kemudian tumbuh hampir 4 kali lipat menjadi 11 juta investor, dan pada tahun lalu angkanya mencapai 16,7 investor.

Kendati jumlah investor meningkat, terjadi penurunan transaksi terutama pada 2022. Jumlah transaksi aset kripto di Indonesia sebesar Rp 64,9 triliun pada 2020 dan tercatat Rp 859,4 triliun pada 2021. Pada 2022 tercatat nilai transaksi yang sebesar Rp306,4 triliun.

“Jadi walau transaksi turun, jumlah investornya naik terus. Ini mencerminkan potensi pasar yang baik di Indonesia,” pungkas Yudho.

Application Information Will Show Up Here

Bappebti Lakukan Penyesuaian Aturan Kripto, Utamakan Kepastian dan Perlindungan Hukum

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka (Bappebti) lakukan penyesuaian aturan serta menambah daftar aset kripto yang diperdagangkan di Indonesia menjadi 501. Hal ini dimuat dalam aturan baru mengenai perdagangan aset kripto di Indonesia, yakni PerBa Bappebti Nomor 4 Tahun 2023 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto.

Kepala Bappebti Didit Noordiatmoko dalam keterangan resmi mengungkapkan bahwa aturan ini disahkan untuk memenuhi kebutuhan perdagangan aset kripto serta memberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi masyarakat dalam bertransaksi. Penyesuaian ini telah ditetapkan dan mulai berlaku sejak 9 Juni 2023.

PerBa Nomor 4 Tahun 2023 ini disebut akan menggantikan peraturan sebelumnya, yaitu PerBa No. 11 Tahun 2022 yang dikeluarkan pada 8 Agustus 2022. Penyesuaian ini mengadopsi pendekatan positive list yang bertujuan untuk memperkecil risiko perdagangan jenis aset kripto yang tidak memiliki kejelasan whitepaper atau bertujuan ilegal seperti pencucian uang dan sebagainya.

Dalam menetapkan daftar aset kripto, Bappebti berkolaborasi dengan asosiasi, dan pelaku usaha, sehingga proses penilaian akan lebih cepat dan akurat. Selain itu untuk memberikan kepastian hukum, CPFAK yang akan melakukan listing atau delisting jenis aset kripto yang telah ditetapkan, wajib terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Kepala Bappebti.

Salah satu platform pedagang aset kripto di Indonesia, Tokocrypto, juga terlibat dalam proses penilaian ini. Melalui VP Corporate Communication-nya Rieka Handayani, perusahaan mengungkapkan apresiasi atas langkah Bappebti dalam menerbitkan PerBa terbaru ini. Ia melihat hal ini sebagai langkah penting untuk memperkuat kerangka regulasi aset kripto di Indonesia.

“Kami menganggap inisiatif ini sebagai langkah yang penting dalam memperkuat kerangka regulasi aset kripto. Daftar ini memberikan kejelasan dan kepastian hukum kepada pelaku industri dan pengguna aset kripto. Serta memberikan pelindungan yang lebih baik dan meningkatkan kepercayaan dalam perdagangan aset kripto,” ungkapnya.

Utamakan kepastian dan perlindungan hukum

Sementara regulator tengah mengupayakan terbentuknya ekosistem aset kripto yang sehat dan aman, kabar tidak sedap terus berdatangan dari ranah global. Teranyar, Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat menggugat perusahaan pertukaran kripto, Binance dan Coinbase, atas tuduhan penggelapan dana nasabah dan pelanggaran regulasi sekuritas serius.

Indonesia Fintech Society (IFSOC) buka suara mengenai hal tersebut. Pihaknya memandang bahwa permasalahan Binance dan Coinbase, serta serangkaian permasalahan aset kripto, menjadi peringatan yang serius pada ekosistem dan
tata kelola kripto tanah air.  Terlebih, Binance memiliki exposure yang besar di Indonesia.

Seperti diketahui, salah satu platform perdagangan aset kripto, Tokocrypto, telah resmi diakuisisi oleh Binance. Perusahaan mengumumkan restrukturisasi organisasi menyeluruh menyusul aksi penambahan kepemilikan oleh Binance selaku pemegang saham mayoritas perusahaan. Tokocrypto juga melakukan pemangkasan karyawan (layoff) jilid kedua dengan penyesuaian hingga 58%.

Peristiwa ini tentu mempengaruhi bagaimana para investor memandang aset kripto. Hal ini mendorong pihak regulator untuk melakukan berbagai upaya  preventif untuk memastikan kejadian yang sama tidak terulang di Indonesia.

Ketua Steering Committee IFSOC Rudiantara mengungkapkan bahwa Indonesia telah menunjukkan satu langkah konkret yang dalam merespons perkembangan kripto ke depan adalah dengan terintegrasinya pengaturan kripto dengan sektor keuangan nasional melalui Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK).

“Melalui UU PPSK, apalagi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nantinya akan ada Dewan Komisioner yang mengatur khusus aset kripto, maka ke depan kita berharap pengaturan dan pengawasan aset kripto akan lebih komprehensif. Hal ini juga akan mendorong pengembangan pasar kripto dan mengoptimalkan
dampaknya pada sektor keuangan dan ekonomi nasional,” tambah Rudiantara.

Di sisi lain, Anggota Steering Committee IFSOC Tirta Segara menekankan urgensi adanya regulasi dan skema perlindungan dana investor. Menurutnya, hal ini akan berperan sebagai tonggak dan acuan jelas kepada platform mengenai batasan-batasan pengelolaan dana investor.

Menurut Tirta, sebagaimana telah diterapkan di area pasar modal, platform dan pelaku industri kripto mestinya juga tidak boleh menampung, mengalihkan, dan apalagi menginvestasikan dana yang dikelola secara serampangan dengan risiko tinggi tanpa izin. Hal ini sangat krusial dalam meningkatkan aspek perlindungan konsumen di area kripto.

Ia juga mengatakan perlunya penguatan aspek kelembagaan di pasar kripto sehingga fungsi-fungsi yang ada dan dapat mengalami benturan kepentingan dapat disegregasi dengan baik: peran sebagai pedagang, pialang, kustodian, dll. “Segregasi fungsi lembaga di pasar kripto ini mendesak segera dilakukan untuk mewujudkan tata kelola yang baik di pasar kripto,” tegasnya.

Target bursa kripto

Di Indonesia sendiri, pemerintah tengah menargetkan peluncuran bursa perdagangan aset kripto di tahun 2023.  Bursa kripto akan menjadi platform terbuka bagi para pemangku kepentingan terkait dengan mengutamakan perlindungan konsumen secara komprehensif dan menciptakan ekosistem kripto yang aman.

Pihak Bappebti mengaku akan terus melakukan peninjauan terhadap inovasi kripto yang terjadi di pasar. Mereka juga akan melakukan peninjauan kembali minimal setiap satu tahun sekali terhadap aset kripto di exchange atau platform yang tersedia di Indonesia untuk melihat status legalitasnya masih layak diberikan atau tidak.

Sejauh ini, terdapat 28 calon pedagang fisik aset kripto (CFAK) yang telah mengantongi lisensi operasional dari Bappebti. Salah satu startup pedagang aset kripto teranyar yang juga telah mendapatkan pendanaan dari AC Ventures adalah Rekurebrand dari Rekeningku.

Di samping itu, Bappebti juga mencatat nilai transaksi kripto sepanjang tahun 2022 mencapai Rp 306 triliun,dimana nilai tersebut menurun 64% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 859 triliun. Meskipun begitu, jumlah Investor Kripto di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 16,7 juta orang, meningkat 45% dari tahun sebelumnya yang mencapai 11,2 juta orang. Dengan jumlah investor yang semakin besar, potensi pertumbuhan kripto di Indonesia tentu masih besar.

Untukmu AI dan D3 Labs, Berkenalan dengan Dua Startup Besutan Eks-Petinggi Tokocrypto

Setelah Binance mengambil alih Tokocrpto pada akhir tahun lalu, berdampak pada hengkangnya para petinggi dan pemangkasan jumlah karyawan. Kini mantan eksekutif Tokocrypto melanjutkan perjalanannya di dunia Web3 dengan mendirikan startup baru.

Menurut pantauan DailySocial.id, Co-Founder Tokocrypto Pang Xue Kai mendirikan Untukmu AI, sementara Co-Founder yang lain, Teguh Kurniawan Harmanda, menjadi advisor untuk startup baru D3 Labs. Kedua startup sama-sama sudah beroperasi tahun ini.

Untukmu AI

Kai mendirikan Untukmu AI untuk mendigitalkan proses pemberian hadiah (gifting) dengan cara yang lebih efisien dan modern ditenagai oleh AI. Rencananya Untukmu AI akan meresmikan kehadirannya pada 17 April 2023.

Dalam situsnya, dijelaskan melalui aplikasi Untukmu AI, dengan bantuan asisten AI bernama Dewi, pengguna akan dibantu dalam penjadwalan pemberian hadiah secara otomatis, hingga personalisasi hadiah untuk berbagai kebutuhan. Bahkan, memungkinkan seseorang memberi hadiah secara anonim dan patungan dengan beberapa teman untuk seseorang yang spesial.

Untukmu AI

Perusahaan mengembangkan mesin rekomendasi hadiah dinamis berbasis data yang beradaptasi dengan perubahan tren, memahami perubahan minat, dan mencari merek baru yang paling cocok untuk seseorang atau acara spesial.

Selain Pang sebagai co-founder, terdapat jajaran nama lainnya di Untukmu, di antaranya Estelle Van Der Linden, Oceane Alagia, Cory Xuecong Pang, dan Muhammad Wendy Taufiq. Dua nama terakhir adalah eks-karyawan di Tokocrypto.

Sebelumnya, solusi yang sama juga ditawarkan oleh Yippy yang menempatkan dirinya sebagai gifting as a service yang menyasar korporasi sebagai target pengguna yang ingin mendistribusikan hadiah ke karyawan internal dan klien dari korporasi tersebut.

Selanjutnya, juga ada Tada yang menghadirkan Tada Gifting dengan target pengguna yang sama. Nilai tambah yang ditawarkan adalah, klien hanya hanya perlu membayar hadiah yang di-redeem saja sehingga pemberian hadiah dapat lebih terencana dan terukur.

D3 Labs

Adapun D3 Labs memiliki visi untuk menyederhanakan dan memberdayakan sektor keuangan melalui adopsi blockchain demi memberikan manfaat yang maksimal bagi konsumen. Blockchain diyakini membuat automasi transaksi keuangan dan kebutuhan perantara dapat dihilangkan, sehingga mampu mengurangi waktu dan biaya terkait proses keuangan tradisional.

D3 Labs

Mengutip dari Antara, salah satu penawaran utama dari D3 Labs adalah menyediakan sistem programmable money berbasis blockchain. Platform ini memungkinkan individu dan bisnis untuk mengirim dan menerima pembayaran dengan cepat, aman, dan biaya rendah, untuk siapa saja, kapan saja, dan di mana saja tanpa batasan apapun.

Solusi hadir karena platform tersebut dibangun di atas jaringan terdesentralisasi yang menghilangkan kebutuhan akan perantara untuk membuat transaksi lebih cepat, lebih murah, dan lebih transparan.

“Teknologi blockchain berpotensi merevolusi sektor keuangan di Indonesia, menjadikan layanan keuangan lebih mudah diakses, efisien, dan aman untuk bisnis dan individu,” ucap CEO D3 Labs Chung Ying Lai yang sebelumnya pernah menjadi Chief Strategy Officer Tokocrypto.

Dikutip secara terpisah, melalui laman LinkedIn D3 Labs, Chung Ying menjelaskan programmable money diperlukan karena saat ini dunia sedang bergerak menuju ekonomi digital. Programmable money memiliki potensi untuk merevolusi industri keuangan, menjadi solusi untuk menyederhanakan proses sistem dan layanan finansial.

DailySocial.id juga menemukan sejumlah eks-karyawan Tokocrypto yang bergabung dalam startup tersebut.

Tak hanya D3 Labs, Manda, panggilan akrab Teguh, kini menempati posisi strategis untuk startup Aruvana sebagai Business Advisor. Aruvana adalah startup yang mengembangkan produk kustomisasi berbasis AR/VR untuk industri kesehatan, keinsinyuran, dan alat berat.

Disclosure: DS/X Ventures (bagian DailySocial Group) merupakan salah satu investor D3 Labs

Diakuisisi Binance, Tokocrypto Lakukan Restrukturisasi Menyeluruh

Platform perdagangan aset kripto Tokocrypto kembali mengumumkan perubahan signifikan di dalam organisasi menyusul aksi penambahan kepemilikan oleh Binance selaku pemegang saham mayoritas perusahaan.

Tokocrypto melakukan pemangkasan karyawan (layoff) jilid kedua dengan penyesuaian hingga 58%. Di luar exchange, kegiatan unit usaha lainnya akan ditunda sementara waktu sampai nanti diselaraskan dengan rencana bisnis Tokocrypto di 2023.

Restrukturisasi organisasi

Binance resmi menambah kepemilikan porsi saham secara bertahap hingga hampir 100%. Dalam keterangan resminya, kesepakatan tersebut telah diputuskan kedua belah pihak kala Binance pertama kali menyuntik investasi ke Tokocrypto pada 2020 dengan nominal yang dirahasiakan.

Sebelumnya, CoinDesk Indonesia bilang Binance resmi mencaplok salah satu platform perdagangan aset kripto terbesar di Indonesia tersebut. Namun, Founder Binance Changpeng Zao (CZ) menanggapinya kalau Binance adalah pemegang saham mayoritas di Tokocrypto sejak awal. “[Binance] just injected more cash and increased our shareholding a bit,” tutur CZ lewat cuitannya.

Keputusan ini berdampak terhadap perubahan dan perampingan struktur organisasi agar dapat memenuhi aturan terbaru Bappebti. Alhasil, Founder dan CEO Tokocrypto Pang Xue Kai akan mundur dari posisinya dan menyerahkan bangku kepemimpinan kepada Yudhono Rawis selaku CEO Interim. Kai akan mendukung perusahaan dengan posisi barunya sebagai Dewan Komisaris.

Kemudian, Tokocrypto kembali memangkas jumlah karyawannya agar dapat fokus meningkatkan kinerja dan mengelola biaya operasional dengan situasi pasar yang sedang bergejolak ini. Sebelumnya, Tokocrypto telah melakukan layoff terhadap 45 pegawai dari total 227 karyawan pada September lalu.

“Keputusan ini dilakukan setelah melalui pertimbangan matang. Kami memutuskan bahwa langkah terbaik untuk Tokocrypto ke depan adalah memanfaatkan kemampuan Binance untuk membangun platform perdagangan fisik aset kripto yang berkelanjutan,” ujar Pang Xue Kai dalam keterangan resminya.

Namun, perusahaan memastikan tidak akan ada perubahan nama Tokocrypto, dan kedua perusahaan akan tetap beroperasi secara independen. “Tokocrypto hadir dari gagasan kami lebih dari empat tahun lalu, dan saya sangat bangga melihat setiap pertumbuhan, pencapaian, dan kontribusi yang telah dibuat perusahaan untuk memajukan ekonomi digital Indonesia,” tambah Kai.

Adapun, karyawan yang terdampak akan diberikan hak sesuai dengan aturan pemerintah dan mendapatkan rekomendasi pekerjaan ke perusahaan Web3 atau blockchain lain yang menjadi mitra Tokocrypto. Salah satunya adalah Binance.

CEO Interim Tokocrypto Yudhono Rawis menambahkan, “sangat disayangkan, kami harus melakukan perampingan perusahaan untuk memastikan kami tetap dalam posisi yang baik untuk menghadapi kondisi ekonomi makro yang tidak pasti. Kami menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada karyawan yang terkena dampak.”

Resmi hadir sejak 2018, Tokocrypto tercatat sebagai pedagang aset kripto yang pertama teregulasi di Bappebti. Perusahaan menerima pendanaan dari QCP Capital, perusahaan perdagangan aset digital dan investasi yang berbasis di Singapura. Di 2019, pihaknya meluncurkan Toko Launchpad untuk menjembatani proyek blockchain melalui Initial Exchange Offering (IEO).

Pasar kripto

Langkah ini dinilai akan mendukung pertumbuhan sektor Web3 di Indonesia di mana keduanya akan terus menciptakan lingkungan kripto yang patuh dan bertanggung jawab. Selain itu, Binance akan terus mendukung Tokocrypto untuk menjalin komunikasi erat dengan regulator di Indonesia untuk memastikan seluruh aktivitasnya taat aturan.

Bagi perusahaan, minat masyarakat terhadap investasi digital akan menjadi wadah yang tepat untuk mengadopsi produk/layanan Web3 dan menyediakan tempat uji coba untuk memperluas kemampuan blockchain lebih lanjut di Indonesia.

Berdasarkan laporan terbaru “Indonesia Crypto Outlook 2022” yang dirilis Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I) dan Indonesia Crypto Network (ICN), pasar kripto telah tumbuh eksponensial sejak enam tahun terakhir. Penetrasi digital memicu pertumbuhan ekosistem blockchain dan kripto di Indonesia.

Saat ini, penetrasi internet mencapai 77% atau sebanyak 271 orang terhubung jaringan. Menariknya, laporan ini mengungkap jumlah investor kripto di Indonesia per Oktober 2022 sebanyak 16,4 juta orang, melampaui investor pasar modal yang sebesar 9,98 juta orang.

Namun, sepanjang periode Januari-Oktober 2022, transaksi kripto di Indonesia merosot hingga 61% atau menjadi Rp279,8 triliun dari periode sama tahun lalu yang menembus angka Rp717,99 triliun.

Mengutip Liputan6.comKetua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) Teguh Kurniawan Harmanda menilai penurunan volume transaksi kripto di Indonesia terjadi karena efek domino krisis makroekonomi global. Pasar lesu akibat kebijakan moneter Amerika Serikat (AS),

“Guncangan sistem keuangan global bisa memberikan efek cukup besar bagi pasar kripto. Guncangan tersebut adalah situasi makroekonomi yang goyah akibat resesi dan geopolitik yang memanas. Hal ini bisa membuat situasi crypto winter bisa terjadi.” Tuturnya.

Application Information Will Show Up Here

Riset: Adopsi Kripto Tumbuh Subur di Indonesia

Adopsi aset kripto di Indonesia diyakini akan terus tumbuh hingga 10 tahun ke depan. Sebuah riset terbaru dari Chainalysis merilis indeks yang mengukur adopsi kripto global di tahun 2022, hasilnya Indonesia berada di urutan ke-20.

Chainalysis menyebutkan dalam Indeks Adopsi Kripto Global 2022, Indonesia termasuk dalam kategori negara berkembang berpenghasilan menengah ke bawah yang memiliki pertumbuhan adopsi kripto yang tinggi. Meskipun, Indonesia kalah dengan Vietnam yang menduduki nomor satu.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) Teguh Kurniawan Harmanda melihat masuknya Indonesia dalam daftar Indeks Adopsi Kripto Global 2022 versi Chainalysis cukup membanggakan. Pasalnya dalam laporan yang sama tahun lalu, Indonesia belum masuk ke posisi 20 negara teratas.

“Laporan ini cukup membuktikan bahwa pertumbuhan aset kripto di Indonesia itu masih terus berjalan dalam hal baik, meski market sedang lesu. Adopsi kripto yang tinggi ini didorong oleh penetrasi teknologi lebih luas dan edukasi investasi yang terus dilakukan, bersamaan regulasi yang aman melindungi konsumen,” kata pria yang akrab disapa manda.

Acara “Web3 Community Meetup 2022” di T-Hub by Tokocrypto Bali pada 26 Agustus 2022 / Tokocrypto.
Acara “Web3 Community Meetup 2022” di T-Hub by Tokocrypto Bali pada 26 Agustus 2022 / Tokocrypto.

Adopsi Web3 dan Blockchain

Menurut Manda adopsi kripto di Indonesia sudah lebih baik dibandingkan tahun lalu, walaupun dalam masa crypto winter. Aspek nilai transaksi perdagangan aset kripto di Indonesia memang cenderung menurun, khususnya sejak awal tahun 2022.

Misalnya, pada Juni 2022, nilai transaksi kripto tercatat hanya Rp 20 triliun, turun 65,5% turun dibanding periode Juni 2021 sebesar Rp 58,06 triliun. Penurunan disebabkan oleh kondisi situasi makroekonomi dan inflasi yang yang tinggi di beberapa negara.

Manda menjelaskan mungkin saat ini terlihat investor telah menjauh dari aset kripto yang lebih tradisional seperti Bitcoin mengingat berarish market, mereka mulai beralih ke aset yang dibangun dengan project utilitas yang menarik di dunia Web3, metaverse dan unsur teknologi blockchain lainnya yang membuatnya lebih mudah diakses.

“Adopsi di Indonesia didorong oleh aset kripto yang lebih tradisional yang ditawarkan melalui exchange dan platform teknologi keuangan. Namun, di sisi lain, instrumen kripto tradisional kini kurang diminati, saat ini pertumbuhan yang tinggi ada di project kripto berbasis Web3 yang di mana banyak beralih ke aplikasi, seperti NFT dan game,” jelas Manda.

Masyarakat Tertarik Web3

Lebih lanjut, Manda mengungkap perkembangan industri blockchain, khususnya Web3 di Indonesia, kini sudah jauh lebih baik dan dikenal lebih luas oleh masyarakat. Web3 sudah menjelma menjadi sebuah lahan baru yang memiliki potensi pengembangan dan keuntungan lebih besar, karena bicara terkait teknologi masa depan dengan konsep yang hampir sama dengan internet.

Terlepas dari peringkat adopsi, laporan Chainalysis juga menunjukkan meskipun adopsi kripto lebih lambat di tengah bear market, tapi masih lebih tinggi dari periode sebelum bull run pada tahun 2020.

“Kami yakin aset kripto, Web3 dan segala hal lainnya di dunia blockchain akan melihat adopsi yang cukup tinggi dan meluas dalam 10 tahun ke depan. Untuk memacu adopsi, pengalaman pengguna harus ditingkatkan. Keamanan juga penting, misalnya pemain kripto harus berlisensi dan bersertifikat. Kemudian, edukasi tentang manfaat dan kegunaan dari teknologi yang dikembangkan untuk meraih tingkat kepercayaan yang tinggi di masyarakat,” pungkas manda.

Tokocrypto Rumahkan 20% Karyawan

Tokocrypto mengatakan telah melakukan PHK terhadap 20% dari total pegawainya atau 45 orang dari total 227 karyawan. Menurut juru bicara perusahaan, langah ini diambil sebagai bentuk adaptasi atas kondisi pasar kripto dan ekonomi global, yang mengharuskan Tokocrypto melakukan penyesuaian strategi bisnis.

Sejak debut di tahun 2018 sebagai platform crypto exchange, penggunaan layanan Tokocrypto diklaim meningkat, dilihat dari sisi jumlah pengguna dan volume perdagangan yang ada di platformnya. Pun demikian di sisi bisnis, ada tren pertumbuhan revenue positif yang berhasil dibukukan perusahaan.

Untuk mengakselerasi bisnisnya, tahun 2020 lalu mereka juga mendapatkan dukungan pendanaan dari perusahaan kripto global Binance.

Di tengah dinamika global yang terjadi terhadap sektor kripto, akhirnya manajemen memilik untuk melakukan efisiensi dan mengatur kembali fokus bisnis. Ini didasarkan pada prediksi dan analisis yang dilakukan dengan menempatkan variabel internal dan eksternal.

Dikutip Tirto, pihak Tokocrypto mengatakan, “Tokocrypto telah menjadi bagian dari pertumbuhan dan perkembangan ekosistem industri kripto, karena itu harus mampu beradaptasi cepat dengan perubahan. Langkah internal yang diambil adalah mentransfer beberapa karyawan kepada bisnis unit yang telah menjadi entitas berbeda yaitu T-Hub dan TokoMall, penyesuaian jumlah karyawan sekitar 20% dari 227 karyawan dengan pertimbangan perubahan fokus bisnis, serta memberikan rekomendasi karyawan kepada perusahaan-perusahaan web3 dan blockchain yang selama ini telah menjadi partner kami.”

Miliki ekosistem yang lengkap

Ekosistem layanan Tokocrypto di luar exchange

Tidak dimungkiri, sepak terjang Tokocrypto di dunia blockchain dan web3 lokal cukup signifikan. Selain sebagai exchange, mereka juga memiliki sejumlah platform pendukung yang ditujukan untuk membangun ekosistem.

Bersama dengan investornya, yakni Binance, mereka memperkenalkan token TKO yang diutilisasi untuk CeFi, DeFi, dan NFT. Saat ini TKO menjadi salah satu token lokal yang paling banyak diperdagangkan di buCrsa dengan kapitalisasi pasar [dinamis] saat ini melebihi 400 miliar Rupiah.

Mereka juga punya TokoMall sebagai sebuah marketplace NFT lokal. Tidak hanya itu, untuk mengembangkan ekosistem web3 program akselerator TokoLaunchpad juga dijalankan. Bahkan Tokocrypto juga berinvestasi ke sejumlah portofolionya.

Saat ini pasar kripto memang tengah mengalami dinamika yang cukup kencang. Di lokal pun juga terasa, termasuk salah satunya regulator (Bappebti) yang tengah melakukan moratorium perizinan terhadap exchange baru. Akibatnya, sejumlah platform yang tidak terdaftar seperti Binance, Crypto.com, Coinbase dll situsnya mendapatkan pemblokiran dari Kominfo.

Dalam waktu dekat, Kementerian Perdagangan juga berencana mengeluarkan beleid baru terkait pengelolaan crypto exchange di Indonesia. Pemerintah berkaca pada kasus yang ada di pasar global, termasuk isu yang baru-baru ini menimpa Zipmex.

Application Information Will Show Up Here

Potensi Web3 Tingkatkan Ekonomi Digital Indonesia

Potensi teknologi Web3 telah melihat gelombang pertumbuhan yang besar selama dua tahun terakhir. Banyak startup blockchainyang fokus pada pengembangan proyek Web3, NFT, hingga kripto sebagai ide bisnisnya.

Menariknya, pembahasan Web3 menjadi topik utama dalam acara “Web3 Community Meetup 2022” yang diselenggarakan di T-Hub by Tokocrypto Bali. Salah satu yang menjadi pembicara dalam acara yang digelar pada 26 Agustus 2022 lalu itu adalah Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO), Teguh Kurniawan Harmanda.

Menurut pria yang akrab disapa Manda ini, melihat perkembangan Web3 di Indonesia masih relatif baru. Ada banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan untuk memaksimalkan potensi dari Web3 untuk pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

“Meskipun permintaan besar, pengembang Web3 kekurangan pasokan talenta. Konsep Web3 masih merupakan ide yang relatif baru dan dikenalkan sejak tahun 2014. Tidak terlalu banyak mata kuliah yang mengajarkan blockchain, apalagi materi tentang konsep di dalamnya. Ini hanyalah salah satu dari sedikit alasan yang mendorong kami untuk membuat ekosistem yang diarahkan untuk pengembangan talenta di Web3,” kata Manda.

Acara "Web3 Community Meetup 2022" di T-Hub by Tokocrypto Bali pada 26 Agustus 2022. Foto: Tokocrypto.
Acara “Web3 Community Meetup 2022” di T-Hub by Tokocrypto Bali pada 26 Agustus 2022. Foto: Tokocrypto.

Manda yakin Web3 bersama teknologi blockchain, kripto, hingga NFT memiliki prospek menciptakan nilai tambah lebih bagi masa depan ekonomi digital Indonesia. Terlebih, Indonesia merupakan negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan potensi valuasi nilai ekonomi digitalnya bisa mencapai Rp 4.531 triliun pada 2030.

“Salah satu langkah pertama dalam pengembangan Web3 adalah membangun ekosistem yang solid dari hulu ke hilir. Dari sisi pengembangan talenta, regulasi hingga menuju ke industri itu sendiri. Saat ini sudah banyak startup lokal yang fokus dalam pengembangan bisnis di Web3 dan blockchain,” jelasnya.

Exchange Kripto Sebagai Gateway Dunia Web3

Meskipun situasi market sedang lesu, potensi industri kripto dan blockchainmasih sangat besar. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya perusahaan besar yang mulai meramaikan industri blockchain, seperti yang dilakukan GoTo yang mengakuisisi salah satu Calon Pedagang Aset Kripto di Indonesia.

Secara terpisah, Manda melihat aksi korporasi tersebut menjadi salah satu bukti yang menunjukkan industri aset kripto di Indonesia, masih akan terus tumbuh dan memiliki peluang untuk pengembangan bisnis, serta membangun ekosistem yang lebih maju ke depannya.

“Saya meyakini ini bukan aksi korporasi terakhir, kita mungkin bisa saja melihat hal yang serupa di masa mendatang, di mana banyak perusahaan atau institusi masuk untuk mengembangkan bisnisnya di industri kripto maupun blockchainExchange kripto ini sebagai gateway atau pintu masuk untuk potensi pemanfaatan ekosistem blockchain, Web3, metaverse, NFT, dan lainnya.” tuturnya.

Ketua Umum ASPAKRINDO, Teguh Kurniawan Harmanda di acara Web3 Community Event, pada Jumat 26 Agustus 2022. Foto: Tokocrypto.
Ketua Umum ASPAKRINDO, Teguh Kurniawan Harmanda di acara Web3 Community Event, pada Jumat 26 Agustus 2022. Foto: Tokocrypto.

Potensi Industri Aset Kripto Indonesia

Industri aset kripto dalam negeri sendiri sejauh ini masih memiliki potensi cukup besar. Bappebti mencatat hingga Juli 2022, jumlah investor aset kripto sudah mencapai lebih 15,57 juta dengan nilai transaksi perdagangan di Indonesia tercatat sebesar Rp 232,4 triliun.

Industri aset kripto ini bisa menjadi tonggak pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Seperti, membuka lapangan pekerjaan baru, khususnya yang berkaitan dengan teknologi blockchain. Kemudian, sudah banyak masyarakat Indonesia yang terbantu pemulihan ekonominya dengan investasi aset kripto.

Keterbukaan pemerintah juga menjadi momentum baik untuk pertumbuhan industri aset kripto di Indonesia. Indonesia menjadi negara yang memiliki regulasi cukup baik untuk mewadahi transaksi perdagangan kripto yang dianggap sebagai komoditi.

Disclosure: Artikel ini pertama kali dimuat dalam portal news Tokocrypto dengan judul yang sama. Pemuatan ini merupakan bagian dari kolaborasi media partner antara Tokocrypto dan DailySocial.id. Baca artikel aslinya di sini.

Application Information Will Show Up Here

Bappebti Tutup Pendaftaran Calon Pedagang Fisik Kripto

Bappebti mengumumkan penghentian penerbitan izin pendaftaran calon pedagang fisik aset kripto per 15 Agustus 2022. Pengumuman ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor 208/BAPPEBTI/SE/08/2022.

Dalam surat tersebut, Bappebti beralasan langkah tersebut diambil karena pihaknya ingin mewujudkan kegiatan perdagangan pasar fisik aset kripto yang transparan, efektif, dan efisien dalam suasana persaingan yang sehat guna melindungi kepentingan semua pihak dalam perdagangan pasar fisik aset kripto.

“Serta, untuk meningkatkan efektifitas pengawasan Bappebti kepada calon Pedagang Fisik Aset Kripto dalam melakukan kegiatan perdagangan pasar fisik Aset Kripto maka perlu melakukan penghentian penerbitan tanda daftar sebagai calon Pedagang Fisik Aset Kripto,” ucap Plt. Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko.

Menurut Didid, penghentian penerbitan tanda terdaftar ini berlaku bagi pelaku aset fisik kripto yang bermaksud mengajukan izin berupa tanda daftar sebagai calon pedagang fisik aset kripto. “Penerbitan perizinan pendaftaran sebagai calon Pedagang Fisik Aset Kripto dihentikan dan Bappebti tidak menerima pengajuan permohonan sebagai calon Pedagang Fisik Aset Kripto.”

Ia juga menyebutkan surat edaran ini dapat diubah sewaktu-waktu dan ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Seperti diketahui, Bappebti menerbitkan peraturan terkait penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto yang tertuang dalam Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik di Bursa Berjangka. Dalam beleid yang ditetapkan pada 29 Oktober 2021 tersebut, ada delapan syarat yang ditetapkan bagi pedagang fisik aset kripto yang diatur oleh Bappebti.

Di antaranya, calon pedagang juga harus memenuhi persyaratan lainnya, seperti model minimal paling sedikit Rp80 miliar, mempertahankan ekuitas paling sedikit sebesar 80% dari modal yang disetor, dan punya sistem dan/atau sarana perdagangan online yang dipergunakan untuk memfasilitasi penyelenggaraan perdagangan kripto yang terhubung dengan bursa berjangka dan lembaga kliring berjangka.

Pasca beleid diterbitkan, saat ini Bappebti telah memberikan izin kepada 24 perusahaan. Mereka adalah:

1 PT Tumbuh Bersama Nano Nanovest
2 PT Kagum Teknologi Indonesia Ajaib
3 PT Aset Digital Berkat Tokocrypto
4 PT Aset Digital Indonesia Incrypto
5 PT Bumi Santosa Cemerlang Pluang
6 PT Cipta Koin Digital Koinku.id
7 PT Coinbit Digital Indonesia Coinbit.id
8 PT Galad Koin Indonesia Galad.id
9 PT Gudang Kripto Indonesia GudangKripto.id
10 PT Indodax Nasional Indonesia Indodax
11 PT Indonesia Digital Exchange Digital Exchange
12 PT Kripto Maksima Koin Kripto Maksima
13 PT Luno Indonesia LTD Luno
14 PT Mitra Kripto Sukses Kripto Sukses
15 PT Pantheras Teknologi Internasional Pantheras
16 PT Pedagang Aset Kripto Pedagang Aset Kripto
17 PT Pintu Kemana Saja Pintu
18 PT Rekeningku Dotcom Indonesia Rekeningku
19 PT Tiga Inti Utama Triv
20 PT Triniti Investama Berkat Bitocto
21 PT Upbit Exchange Indonesia Upbit
22 PT Utama Aset Digital Indonesia Bittime
23 PT Ventura Koin Nusantara Vonix
24 PT Zipmex Exchange Indonesia Zipmex

Investasi kripto dikenal dengan volatilitasnya, meskipun begitu investor kripto di Indonesia jumlahnya terus bertumbuh. Data dari Bappebti menunjukkan, jumlah investor kripto hingga Juni 2022 mencapai 15,1 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp212 triliun.

Beleid penetapan daftar aset kripto

Sebelumnya, Bappebti juga menetapkan daftar aset kripto terbaru yang dapat diperdagangkan di pasar fisik aset kripto. Hal ini tertuan dalam Perba Nomor 11 Tahun 2022. Dalam regulasi teranyar itu, Bappebti menetapkan 383 jenis aset kripto yang dapat diperdagangkan dan calon pedagang fisik aset kripto wajib menyesuaikan diri dengan daftar tersebut. Peraturan baru ini sekaligus mencabut Peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2020.

Angka tersebut meningkat signifikan dari 229 aset kripto yang sebelumnya boleh diperdagangkan. Toko Token (TKO) menjadi salah satu project kripto lokal yang masuk dalam daftar baru Bappebti dan diperbolehkan memperdagangkannya secara resmi.

Di luar daftar, aset digital harus di-delisting namun calon pedagang wajib menyelesaikan transaksi tanpa merugikan pelanggan. Delisting ini ditetapkan berdasarkan metode penilaian Analytical Hierarchy Process (AHP).

Penyesuaian aturan ini dilakukan atas dasar kebutuhan dan perkembangan blockchain secara global. Terlebih, pertumbuhan data pelanggan dan volume transaksinya terus meningkat.

Dijelaskan lebih jauh, Perba ini mengadopsi pendekatan positive list yang bertujuan untuk memperkecil risiko perdagangan aset kripto. Misalnya, aset kritpo yang tidak memiliki kejelasan whitepaper atau yang memiliki tujuan ilegal seperti pencucian uang dan sebagainya.

Didid menjelaskan, Perba itu mengatur tata cara, persyaratan, serta mekanisme penambahan dan pengurangan jenis aset kripto yang diperdagangkan. “Dengan mempertimbangkan prinsip umum untuk aset kripto yang dapat diperdagangkan, seperti berbasis distributed ledger technology dan lulus hasil penilaian dengan metode AHP,” kata Didid.

Selain itu, mempertimbangkan nilai kapitalisasi pasar aset kripto, risiko, manfaat ekonominya, serta apakah telah masuk dalam transaksi bursa aset kripto besar dunia. Perba ini juga mendorong efisiensi tata cara pengusulan aset kripto yang diperdagangkan selama Bursa Berjangka Aset Kripto belum terbentuk.

Secara terpisah dalam pernyataan resmi, CEO Tokocrypto Pang Xue Kai menyambut baik atas terbitnya Perba teranyar ini. Dalam proses menentukan masa depan dari proyek blockchain yang layak untuk terdaftar di Tokocrypto harus melalui proses uji tuntas yang sangat ketat.

“Tokocrypto memiliki proses seleksi dan kelayakan yang sangat ketat dalam listing koin maupun token kripto. Kami memiliki Assessment Scorecard dan Due Diligence Checklist yang cukup komprehensif untuk mengevaluasi kelayakan Token yang mendaftar dalam exchange kami,” kata Kai.

Tokocrypto Dorong Edukasi Aset Kripto Melalui Inisiatif “TokoScholars”

Pemanfaatan teknologi blockchain yang semakin familiar tak ayal menciptakan pasar yang semakin besar. Namun, pemahaman terkait teknologi ini serta turunannya masih terbilang rendah di kalangan masyarakat Indonesia. Tokocrypto, sebuah platform marketplace aset kripto, menelurkan inisiatif baru dalam memberikan edukasi terkait ekosistem blockchain yang diberi nama “TokoScholars”.

Inisiatif tersebut berawal dari sebuah proyek yang memberikan benefit pada mahasiswa yang berhasil mengajak mahasiswa lain untuk bergabung dalam sebuah kegiatan referral. Seiring perkembangan ekosistem Tokocrypto, inisiatif ini dirasakan perlu untuk diangkat sebagai sebuah program tersendiri untuk edukasi murni yang memberikan konten yang terstruktur dan tepat guna di luar hype harga koin di pasar.

Minat investasi aset kripto di Indonesia juga terbukti semakin meningkat. Berdasarkan data dari Bappebti, jumlah investor kripto per Februari 2022 telah menembus angka 12,4 juta investor. Sejak Januari hingga Februari 2022, total nilai transaksi aset kripto sudah mencapai Rp 83,88 triliun.

Lead of TokoScholars by Tokocrypto Dimas Surya Al-Faruq mengungkapkan bahwa teknologi blockchain sebenarnya telah digunakan di Indonesia sejak generasi awal perkembangannya. Namun, masih terfokus pada aplikasi transaksi finansial.

“Padahal, potensinya bisa untuk membantu sektor lain di Indonesia yang masih tertinggal, seperti pertanian dan kesehatan. Butuh riset yang mendalam untuk mengembangkan blockchain dan aset kripto di Indonesia,” ujar Dimas.

Edukasi aset kripto yang inklusif

TokoScholars mulai menjadi induk dari setiap inisiatif Tokocrypto terkait edukasi sejak akhir tahun 2021. Mulai dari kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung edukasi aset kripto, aplikasi Kriptoversity, hingga TokoVerse, kehadiran TokoScholars diharapkan bisa menjadi kanal utama masyarakat untuk belajar secara utuh tentang blockchain dan aset kripto.

Belum lama ini, Tokocrypto melalui TokoScholars meluncurkan program pendanaan riset aset kripto dan blockchain di Indonesia yang dinamakan “Tokocrypto Researcher Grants”. Program pendanaan riset ini terbuka untuk masyarakat Indonesia dengan minimal pendidikan sedang menjalankan program magister S2.

Dalam wawancara singkat bersama DailySocial.id, Dimas juga mengungkapkan salah satu alasan diadakannya program Tokocrypto Researcher Grants adalah karena pengembangan riset di Indonesia sendiri masih rendah, terutama dalam bidang kripto. Tokocrypto sebagai penggerak industri ingin mendorong pengembangan ini.

“Salah satu tujuan utama TokoScholars adalah membawa riset dan inovasi aset kripto dan blockchain pada level yang bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat atau inklusif. Oleh karena itu, tentunya peran dan kolaborasi sangat diperlukan dengan berbagai pihak untuk peningkatan dan optimalisasi bidang riset di Indonesia,” tambah Dimas.

Untuk proposal riset yang didaftarkan, diharuskan bisa memberi benefit untuk ekosistem kripto di Indonesia dan Tokocrypto. Beberapa topik yang diusulkan termasuk di bawah ini:

  1. Strength and weakness of Indonesian crypto exchanges: a comparison study of Indonesian crypto exchanges.
  2. What kind of crypto products that Indonesians need from Tokocrypto.
  3. Tax and Regulation study of crypto assets in Indonesia: The impact of new tax law and strengthened regulation on the crypto market in Tokocrypto exchanges.

“Saya melihat Indonesia sebagai pasar yang luar biasa untuk pengembangan aset kripto. Namun kenyataannya di pasar banyak orang yang masih kurang memahami fundamental dari teknologi ini. Di sinilah Tokocrypto ingin menjembatani mereka yang tertarik dengan industri ini melalui edukasi murni dan menyeluruh terkait blockchain dan aset kripto,” ujar Dimas.

Dalam program perdana ini, Tokocrypto menyediakan dana sebesar Rp100 juta untuk dua penelitian terbaik yang dipilih. Tentunya Tokocrypto akan memfasilitasi kebutuhan terkait data atau diskusi dengan para ahli dalam ekosistem mereka. Terkait dana yang disalurkan, pihaknya tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang siapa saja yang terlibat.

Dimas juga mengungkapkan, salah satu alasan mengapa banyak orang yang memiliki pandangan yang salah bahkan hingga terjerumus karena aset kripto adalah banyaknya informasi yang viral yang berfokus pada keuntungan instan tanpa didasari pemahaman tentang dasar dari aset ini. Maka dari itu, melalui TokoScholars, ia berharap ini bisa menjadi program edukasi yang inklusif terkait dunia blockchain dan aset kripto.

Dari sisi bisnis, Dimas belum bisa membagikan banyak hal, namun timnya saat ini tengah bekerja keras untuk bisa mengembangkan setiap inisiatif. Kita sudah melihat tren ke depan bahwa aset kripto akan banyak dipakai sebagai alternatif aset. Menurut data Kementerian Perdagangan RI, teknologi blockchain bersamaan dengan 5G, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan, dan cloud computing bisa mendorong ekonomi digital Indonesia melesat hingga Rp4.531 triliun pada tahun 2030.

Selain mengadakan pendanaan riset, untuk tujuan meningkatkan pertumbuhan market dan literasi kripto di Indonesia, TokoScholars juga telah bekerja sama dengan program Kampus Merdeka untuk mengakomodasi inisiatif peningkatan kapasitas dan pelatihan di tempat kerja bagi mahasiswa Indonesia.

TokoScholars juga menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti Telkom University dan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendirikan pusat inovasi blockchain dan aset kripto, serta yang baru saja dihelat, penandatanganan MoU kerja sama dengan Fakultas Vokasi Universitas Kristen Indonesia untuk membangun ekosistem blockchain di lingkungan kampus dengan menghadirkan Pojok Kripto.

Application Information Will Show Up Here