Cara Membuat dan Menyusun Ide Konten – Panduan Konten Medsos untuk UMKM Bagian II

Media sosial telah menjadi salah satu platform paling populer yang digunakan oleh miliaran orang di seluruh dunia. Dengan kehadiran yang kuat di media sosial, pemilik bisnis dapat meningkatkan visibilitas merek mereka, menjangkau audiens yang lebih luas, dan berinteraksi secara langsung dengan pelanggan mereka.

Konten yang menarik dan relevan dapat menarik perhatian pengguna, mendorong interaksi, dan membangun loyalitas merek. Selain itu, media sosial memberikan kesempatan untuk mendapatkan umpan balik langsung dari pelanggan, memungkinkan bisnis untuk menyesuaikan produk atau layanan mereka berdasarkan kebutuhan dan preferensi pelanggan.

Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif saat ini, kehadiran di media sosial dapat memberikan keunggulan kompetitif dan membantu bisnis tumbuh dan berkembang.

Setelah sebelumnya kita membahas sedikit pondasi dasar mengenai konten di media sosial. Di artikel ini, kita akan lanjutkan ke step berikutnya, bagaimana cara membuat dan menyusun konten media sosial.

Untuk membuat dan menyusun ide konten, perlu dipahami dulu jenis konten yang jadi pondasi dasar.

Konten Pilar:

Konten pilar adalah konten utama yang menjadi fondasi strategi pemasaran konten Anda di media sosial. Konten ini biasanya lebih panjang, mendalam, dan dapat dipecah menjadi konten-konten kecil yang lebih spesifik untuk diposting secara berkala.

Biasanya, konten pilar ini mempunyai hubungan langsung dengan kategori bisnis yang Anda geluti.

Berikut adalah beberapa contoh konten pilar untuk media sosial:

  • Jika Anda bergelut di bidang fashion, maka konten pilarnya bisa berupa tips fashion (membahas tips-tips seputar fashion), rekomendasi fashion (membahas rekomendasi fashion untuk orang tertentu) atau mix and match (mengulas bagaimana mencocokkan jenis pakai tertentu).
  • Atau, jika Anda bergelut di bidang kerajinan, Anda bisa membuat konten pilar berupa edukasi (membahas tentang bahan yang digunakan), tips (cara membuat kerajinan tertentu) dan review (mengulas fitur dan keunggulan sebuah produk kerajinan).

Konten Pendukung:

Konten pendukung berfungsi untuk melengkapi konten pilar dan fungsinya adalah untuk menjaga keterlibatan audiens.

Contohnya sebagai berikut (merujuk pada contoh di atas)

  • Jika Anda bergelut di bidang fashion dengan konten pilar seperti tertera di atas, maka untuk konten pendukungnya, Anda bisa membuat konten-konten yang sifatnya mengundang interaksi, misalnya interview seorang selebgram yang bergerak di bidang fashion. Atau, konten berbentuk kuis yang pertanyaanya seputar dunia fashion.
  • Contoh lainnya, Anda bisa memposting konten listicle yang berisikan daftar produk yang kamu rekomendasi, atau produk terbaik pekan ini, atau produk terlaris bulan ini.

Dalam menyusun strategi konten media sosial, penting untuk memiliki kombinasi dari konten pilar dan pendukung. Konten pilar menetapkan otoritas dan memberikan nilai mendalam, sementara konten pendukung membantu menjaga keterlibatan dan relevansi brand di mata audiens.

Cara Menyusun Ide Konten Pilar dan Pendukung

Setelah Anda memahami dua jenis konten dari penjelasan di atas, sekarang Anda bisa lanjut ke tahap menyusun ide konten Pilar dan Pendukung.

Ada beberapa cara untuk menemukan ide konten, antara lain.

  • Riset Pasar: Lihat apa yang dilakukan kompetitor Anda dan identifikasi celah yang bisa Anda isi.
  • Survei Audiens: Tanyakan langsung kepada audiens Anda apa yang mereka ingin lihat.
  • Gunakan Alat Pencarian: Gunakan alat seperti Google Trends, Treding Twitter atau BuzzSumo untuk melihat topik yang sedang tren.
  • Brainstorming: Kumpulkan tim Anda dan lakukan sesi brainstorming untuk menghasilkan ide-ide kreatif.

Menyusun Kalender Konten

Setelah Anda mendapatkan minimal 20 konten pilar, sekarang susun ide konten tersebut ke dalam kalender konten untuk 30 hari ke depan.

Ada beberapa pertimbangan ketika menyusun kalender konten

  • Dalam seminggu, setidaknya ada 5 konten pilar dan 2 konten pendukung yang akan diterbitkan. Artinya, setiap hari Anda memposting minimal 1 konten.
  • Jadwal posting setiap tipe konten hendaknya di hari yang sama. Misalnya, 3 konten pilar diposting di hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu. Kemudian konten pendukung di hari Jumat dan Minggu. Maka, usahakan jadwal ini akan diterapkan secara konsisten di hari yang sudah ditentukan.
  • Jam posting sebaiknya juga di waktu yang sama.

Langkah Awal Menyusun Strategi Konten Media Sosial – Panduan Konten Medsos untuk UMKM Bagian I

Konten yang Anda bagikan di media sosial dapat mengubah merek Anda menjadi nama yang dikenal luas dan mengubah pengikut Anda menjadi penggemar setia. Untuk mencapai dampak seperti ini, Anda memerlukan strategi konten media sosial yang kokoh.

Sebelum lanjut, perlu saya sampaikan dulu bahwa ini adalah bagian pertama dari rangkaian series Panduan Konten Medsos untuk UMKM yang nantinya akan serara lengkap membahas step-step membuat konten untuk kebutuhan promosi media sosial Anda, dimulai dari pengetahuan umum hingga panduan konkrit mencari ide, mengedit konten, membuat poster, dan lain sebagainya.

Baik, sekarang mari kita masuk ke pembahasan bagian pertama dahulu.

1. Menentukan dan Menetapkan Tujuan

Langkah pertama dalam merancang strategi media sosial jangka panjang adalah menentukan tujuan konten Anda. Dengan memiliki tujuan yang jelas, Anda dapat merencanakan jenis konten yang harus dibuat.

Proses ini melibatkan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai merek Anda dan penelitian tentang audiens Anda.

Berikut adalah beberapa tujuan bisnis yang bisa jadi patokan:

  • Meningkatkan kesadaran merek.
  • Mengidentifikasi prospek baru.
  • Meningkatkan pelayanan pelanggan.
  • Meningkatkan lalu lintas ke toko online Anda.
  • Meningkatkan keterlibatan dengan pelanggan.

2. Meneliti Audiens Anda

Anda tidak dapat membuat konten yang hebat tanpa mengetahui siapa targetnya. Memiliki persona pembeli untuk media sosial akan membantu Anda dalam merencanakan konten.

Sebelum Anda mulai merumuskan ide untuk konten dan strategi keterlibatan, Anda hanya perlu melakukan pekerjaan rumah dan menangani penelitian audiens.

Periksa demografi dari audiens target ideal Anda, seperti usia, jenis kelamin, minat, lokasi, bahasa, dan faktor relevan lainnya.

Walaupun ada banyak laporan, survei, kompilasi tren, dan studi industri yang dapat Anda gunakan, tetapi akan lebih baik untuk mendapatkan masukan dan insight dari pengikut Anda yang ada dan menganalisis data demografi audiens Anda sendiri.

Kemudian, kumpulkan wawasan tentang bagaimana pelanggan potensial Anda berbicara tentang merek, industri, dan produk Anda.

3. Menganalisis Kompetitor Media Sosial Anda

Untuk memahami bagaimana strategi konten media sosial Anda bekerja, Anda perlu melihat lebih jauh dari data Anda sendiri. Analisis kompetitif dapat memberikan ide konten dan menciptakan patokan yang lebih baik untuk strategi Anda.

Dalam menganalisis persaingan di media sosial, kita perlu mengetahui:

  • Jenis konten apa yang dibuat oleh pesaing?
  • Tema apa yang sering mereka angkat?
  • Apakah mereka hanya aktif di satu platform atau tersebar di beberapa media sosial?
  • Bagaimana cara mereka melibatkan pengikut dengan strategi kontennya?
  • Adakah keteraturan dalam jadwal mereka memposting di media sosial?

4. Mengaudit Konten Media Sosial Anda Saat Ini

Setelah memahami audiens dan tujuan Anda, saatnya untuk melakukan audit konten media sosial yang telah Anda buat. Audit konten adalah salah satu cara terbaik untuk mengetahui bagaimana menciptakan strategi konten media sosial yang sesuai dengan merek Anda.

Mengkaji ulang saluran media sosial Anda mencakup:

  • Mengonfirmasi strategi konten dan keterlibatan yang pernah diterapkan
  • Mengukur efektivitas dari pendekatan tersebut
  • Mengetahui platform mana yang paling efisien dalam menjangkau audiens
  • Mengidentifikasi tren yang bisa diterapkan dalam aktivitas media sosial
  • Menemukan jenis konten dan tema yang paling diminati

Dengan kata lain, saat melakukan kajian media sosial, Anda tanpa ampun menilai saluran Anda untuk mengetahui apa yang efektif dan apa yang perlu ditingkatkan.

Semakin jujur penilaiannya, semakin baik – jangan abaikan kelemahan, dan hindari membuat strategi media sosial berdasarkan asumsi.

Anda juga perlu menentukan langkah-langkah ini:

  • Tinggalkan platform yang tidak mendukung tujuan Anda.
  • Perbaiki kesalahan, informasi usang, dan grafik lama.
  • Kembangkan platform di mana Anda mendapatkan respon yang baik.
  • Hapus konten dan asumsi yang tidak relevan atau salah.
  • Tulis ulang profil dan aset lain yang mungkin tidak akurat.

5. Membuat Kalender Konten

Setelah mengetahui apa yang paling efektif dan menentukan tujuan utama Anda, saatnya untuk membuat kalender konten media sosial. Kalender ini akan membantu Anda memvisualisasikan ide dan mengorganisasikannya.

Kalender konten media sosial Anda sebaiknya memiliki bagian-bagian ini:

  • Saluran media sosial – platform media sosial mana yang akan Anda gunakan untuk memposting.
  • Jadwal posting – kapan dan konten apa yang harus diposting.
  • Jenis konten – format apa yang akan digunakan (misalnya GIF, video, foto, teks).
  • Audiens sasaran – siapa yang ingin Anda jangkau dengan postingan ini?
  • Pelacakan kinerja – apakah Anda telah mencapai tujuan yang diinginkan?
  • Tema – Anda mungkin ingin memisahkan konten edukatif dari konten video yang menarik atau iklan.

6. Menetapkan KPI

Di atas tadi kita sudah berbicara tentang pemasaran media sosial. Meskipun keduanya terdengar mirip, namun sebenarnya berbeda.

Tujuan pemasaran media sosial lebih ke arah visi besar: apa yang ingin kita capai. Sementara KPI adalah alat ukur yang menunjukkan apakah kita berhasil menuju tujuan tersebut atau tidak.

Sebagai contoh, memiliki visi “Meningkatkan jangkauan di media sosial” itu bagus, tapi kurang spesifik. Lebih baik jika kita mengatakan “Meningkatkan jangkauan di media sosial untuk kelompok target sebesar 10% pada Kuartal 1 2023”.

Beberapa KPI yang bisa Anda pertimbangkan dalam strategi media sosial Anda antara lain:

  • Tingkat interaksi pada konten video Anda.
  • Seberapa luas konten Anda dilihat oleh audiens target (misalnya pengguna Twitter atau Facebook).
  • Berapa banyak prospek yang didapatkan dari kampanye media sosial Anda.
  • Biaya per prospek untuk setiap saluran pemasaran media sosial.
  • Pertumbuhan pelanggan baru di saluran YouTube Anda.

7. Mengukur Hasil

Langkah terakhir dalam strategi konten media sosial yang efektif adalah mengukur hasilnya. Pelacakan yang tepat sangat penting untuk menciptakan strategi dengan daya tahan. Dengan memantau metrik dengan detail, Anda dapat menyesuaikan dan mengoptimalkan rencana Anda dari waktu ke waktu.

Setiap hari, Anda harus memastikan beberapa hal:

  • Konten yang Anda publikasikan menarik atau perlu ditingkatkan.
  • Postingan media sosial Anda efektif atau tidak.
  • Kampanye media sosial Anda membuahkan hasil atau tidak.

Anda dapat melacak dan menganalisis hampir semua data terkait kinerja media sosial, namun, Anda sebaiknya fokus pada aspek yang paling krusial untuk strategi media sosial Anda.

Namun, analitik hanyalah langkah awal – Anda perlu menggunakan data tersebut sebagai masukan dan mengoptimalkan strategi media sosial Anda sesuai dengan itu.

Anda tidak akan memperbaiki semuanya dalam semalam, karena ini memerlukan waktu dan eksperimen.

Rencanakan ke depan, tinjau hasilnya, pelajari dari hasil tersebut, coba berbagai format media sosial, dan sesuaikan strategi media sosial Anda untuk kinerja yang lebih baik.