Ikuti Tren, Capcom Ciptakan Mesin Arcade Mini Bernama Capcom Retro Station

Di titik ini, developer game Jepang yang menciptakan sebuah mesin arcade mini berisikan deretan game legendarisnya sudah menjadi semacam tren yang tidak terbendung. SNK memulainya di tahun 2018 lewat Neo Geo Mini, lalu Sega menyusul beberapa bulan yang lalu lewat Astro City Mini.

Kedua perangkat tersebut punya banyak kesamaan, di antaranya wujud mungil yang imut-imut, serta hadir membawa sejumlah permainan klasik yang pre-installed. Formula ini bisa dibilang cukup berhasil, sebab sekarang Capcom pun juga ikut menerapkannya.

Mereka baru saja menyingkap Capcom Retro Station, dengan kombinasi warna biru dan kuning khas perusahaan yang berjasa memperkenalkan kita terhadap Street Fighter tersebut. Seperti yang bisa kita lihat, perangkat ini masuk kategori all-in-one, lengkap dengan panel layarnya sendiri yang berukuran 8 inci plus speaker.

Sama halnya seperti Neo Geo Mini maupun Astro City Mini, Capcom Retro Station turut dilengkapi colokan HDMI untuk disambungkan ke TV. Kendati demikian, dimensi panel layarnya sendiri jauh lebih luas daripada milik Neo Geo Mini yang cuma 3,5 inci.

Hal ini pun juga berarti dimensi fisik Capcom Retro Station tidak semungil yang kita bayangkan: 329 x 280 x 315 mm, dengan berat sekitar 2,1 kg. Mungkin itulah mengapa Capcom tidak berpikiran untuk menyelipkan kata “Mini” pada namanya, berbeda dari Neo Geo Mini dan Astro City Mini yang keduanya sama-sama cukup ringkas untuk diletakkan di atas genggaman tangan.

Yang mungkin terdengar agak aneh adalah terkait jumlah game yang pre-installed. Terlepas dari ukurannya yang cukup bongsor, Capcom Retro Station hanya mengusung 10 permainan saja, 5 dari franchise Street Fighter, dan 5 lainnya dari franchise Mega Man:

  • Street Fighter II
  • Street Fighter II Champion Edition
  • Super Street Fighter II
  • Super Street Fighter II Turbo
  • Super Puzzle Fighter II Turbo
  • Mega Man The Power Battle
  • Mega Man 2 The Power Fighters
  • Mega Man X
  • Mega Man Soccer
  • Mega Man & Bass (Japanese Console Version)

Entah kenapa Capcom tidak menambahkan judul-judul legendaris lain seperti 1942, Final Fight, maupun Bionic Commando, meski memang tidak bisa dipungkiri Street Fighter dan Mega Man adalah yang paling tenar.

Kabarnya perangkat ini diproduksi oleh Gantaku, perusahaan yang sama yang menangani produksi Neo Geo Mini. Di Jepang, Capcom Retro Station bakal dipasarkan mulai 1 Desember 2020 dengan harga 21.780 yen (± Rp2,9 jutaan), atau hampir dua kali lipat harga Neo Geo Mini dan Astro City Mini.

Sumber: SlashGear dan Siliconera.

Neo Geo MVSX Adalah Replika Mesin Arcade Legendaris dari Tahun 90-an

Meski saya sudah berkenalan dengan PC gaming sejak umur empat tahun, saya cukup beruntung karena semasa kecil masih sempat merasakan asyiknya berkunjung ke game center yang dipenuhi mesin-mesin arcade. Saya juga paham bahwa bermain di mesin arcade jauh lebih seru ketika ada seseorang di sebelah ketimbang hanya sendirian.

Itulah mengapa saya menilai perangkat seperti Neo Geo Mini – terlepas dari konsep portable-nya yang begitu menarik – masih kurang bisa menyuguhkan pengalaman arcade gaming yang autentik, sebab ukurannya terlampau kecil untuk bisa mengakomodasi dua pemain sekaligus. Kabar baiknya, SNK sedang bersiap untuk meluncurkan mesin arcade dengan ukuran yang proper.

Dinamai Neo Geo Multi Video System, atau bisa juga disingkat MVSX, perangkat ini sebenarnya merupakan mesin arcade full-size sekaligus replika dari Neo Geo MVS orisinal. SNK memberikan dua opsi pembelian buat konsumen: bagian atasnya saja seharga $450, atau satu set penuh bersama bagian dasarnya seharga $500 sehingga pengguna bisa memainkannya sambil berdiri.

Layarnya menggunakan panel LCD dengan bentang diagonal 17 inci dan resolusi 1280 x 1024 pixel. Supaya lebih autentik lagi, ada mode scan line supaya layarnya bisa mengemulasikan tampilan ala monitor CRT. Tepat di depan layarnya, ada satu pasang set joystick beserta tombol untuk dimainkan oleh dua orang secara bersamaan.

Neo Geo MVSX

Total ada 50 mahakarya klasik bikinan SNK yang terdapat pada MVSX. Judul-judul legendaris macam King of Fighters ’94, Fatal Fury, Samurai Shodown, Metal Slug, maupun World Heroes semuanya tersedia. Daftar lengkapnya bisa langsung Anda lihat di situs resmi MVSX.

$500 untuk sebuah perangkat yang hanya bisa memainkan gamegame lawas memang kedengaran sangat mahal, tapi yang namanya barang kolektor ya begitu. Yang mungkin agak disayangkan adalah, jumlah game-nya itu fixed alias tidak bisa ditambah lagi. Padahal, SNK semestinya bisa saja menyelipkan cartridge reader supaya konsumen bisa menancapkan kaset orisinal Neo Geo MVS yang masih dipeliharanya dengan baik.

Entah kenapa juga Asia merupakan satu-satunya benua yang tidak kebagian jatah penjualan Neo Geo MVSX. Padahal, saya yakin ada konsumen di sini yang mungkin mengincar perangkat ini hanya untuk mendapatkan action figure Terry Bogard dan Iori Yagami, yang keduanya termasuk dalam paket pembelian MVSX.

Sumber: The Verge.

Astro City Mini Adalah Versi Mungil dari Mesin Arcade Sega yang Populer di Tahun 90-an

Tren console lawas yang dihidupkan kembali sebagai perangkat berukuran mini terus berlanjut sampai di tahun 2020 ini. Yang diciutkan pun sekarang bukan cuma console mainstream seperti NES dan PlayStation saja, melainkan juga mesin arcade.

Itulah yang dilakukan Sega baru-baru ini. Mereka sedang bersiap untuk meluncurkan Astro City Mini, sebuah miniatur dari mesin arcade retro Astro City yang diluncurkan pertama kali di tahun 1993. Tentunya Sega bukan yang pertama menyusutkan mesin arcade lawas menjadi perangkat untuk konsumsi modern, sebab di tahun 2018 SNK sempat merilis Neo Geo Mini.

Seperti mesin aslinya, Astro City Mini turut mengemas panel display-nya sendiri, meski tentu ukurannya jauh lebih mungil. Sejauh ini belum ada informasi terkait ukuran dan resolusinya, tapi yang pasti ia juga dapat disambungkan ke TV via HDMI jika mau, atau jika seandainya konsumen merasa layar bawaannya terlampau kecil.

Sega Astro City Mini

Kontrolnya sendiri mengandalkan joystick 8 arah plus 6 buah tombol (2 tombol lebih banyak ketimbang Neo Geo Mini). Sega tak lupa membekali Astro City Mini dengan dua colokan USB supaya konsumen dapat menyambungkan joystick tambahan, yang kabarnya bakal dijual secara terpisah. Asupan dayanya sendiri mengandalkan sambungan micro USB, sayang tidak ada info apakah perangkat juga dibekali unit baterai yang rechargeable (jadi bisa portable).

Astro City Mini menawarkan 36 game yang berbeda. Semuanya merupakan judul-judul klasik yang kerap dijumpai di mesin arcade lawas macam Golden Axe atau Virtua Fighter. Daftar lengkapnya belum ada, tapi beberapa yang sudah dikonfirmasi di antaranya adalah Alien Syndrome, Alien Storm, Altered Beast, Columns II, Dark Edge, Tant R, dan Fantasy Zone. Berhubung perangkat ini dimaksudkan untuk konsumsi rumahan, tentu saja ada fitur save state untuk tiap judul.

Sega dilaporkan bakal memasarkan Astro City Mini di Jepang mulai akhir tahun ini. Harganya dipatok 12.800 yen, atau setara dengan Rp 1,7 juta. Belum ada kabar soal ketersediaannya di kancah global, akan tetapi perilisan Sega Genesis Mini untuk pasar global tahun lalu seharusnya bisa menjadi indikasi akan kemungkinannya untuk dijual di negara-negara lain. Baru-baru ini, Sega juga sempat merilis Game Gear Micro yang imut-imut.

Sumber: VGC dan Sega Driven.

RepliCade, Mesin Game Arcade Mini Berlisensi Atari, Resmi Meluncur

Ukurannya yang besar ialah alasan utama mengapa jarang ada konsumen biasa membeli mesin game arcade. Untuk gaming secara lebih ringkas dan sederhana, mayoritas orang tentu saja memilih console atau PC. Namun harus diakui, sensasi datang ke arena arcade, memasukkan koin dan menikmati judul-judul klasik lawas memang sulit ditiru oleh perangkat-perangkat modern.

Solusi yang diambil sejumlah produsen terhadap masalah ini adalah dengan mencoba menyusutkan ukuran mesin arcade. Upaya penggarapan arcade miniatur sudah dilakukan sejak beberapa tahun silam, salah satunya dilakukan oleh New Wave Toys. Di bulan Oktober 2017, mereka menyingkap versi kecil mesin arcade berlisensi resmi Atari. Dan hampir satu tahun setelahnya, produk bernama RepliCade tersebut akhirnya diluncurkan.

RepliCade 3

New Wave Toys tidak hanya membuat satu jenis, namun beberapa opsi mesin arcade mini RepliCade. Di awal perilisannya ini, sang produsen menawarkan dua judul game, yaitu Centipede dan Tempest dengan jumlah unit yang cukup terbatas – mereka hanya memproduksi 5.000 perangkat. Ke depannya, mereka berencana buat menambahkan mesin arcade yang mengusung judul lebih terkenal, misalnya Street Fighter II: Champion Edition.

Meski hanya berdiri setinggi 12-inci, New Wave Toys berupaya menggarap RepliCade se-autentik mungkin. Produsen memanfaatkan kayu sebagai dasar konstruksinya, lalu menggunakan logam diecast untuk bagian pintu koin serta ruang penyimpanan. Kemudian, mereka menghias sisi luarnya dengan dengan ilustrasi beresolusi tinggi yang dicetak pada lapisan vinyl 3DM.

Memiliki dimensi 30×11,43×13,2-sentimeter, New Wave Toys berpendapat bahwa ukuran 1/6 dari mesin arcade sesungguhnya itu membuat RepliCade pas saat disandingkan bersama koleksi mainan atau game, atau ditempatkan di meja. Paket penjualan RepliCade turut disertai packaging premium, kabel charger, buku petunjuk penggunaan, dan tak lupa koin-koin arcade mini.

RepliCade 1

Menariknya, ukuran mungil tidak membuat game jadi sulit dimainkan. Di sana, New Wave Toys mencantumkan layar berwarna seluas 3,5-inci serta kendali analog ala Atari Trak-ball plus beberapa buah tombol. RepliCade dapat beroperasi tanpa perlu selalu tersambung ke colokan listrik karena menyimpan baterai built-in. Lalu ia juga dibekali memori internal untuk menyimpan data high score serta sistem audio mono yang lantang.

Buat sekarang, RepliCade X Centipede dan RepliCade X Tempest baru bisa dipesan lewat situs resmi New Wave Toys. Di sana, mesin arcade mini ini dijajakan seharga US$ 160, dan akan mulai didistribusikan pada tanggal 20 September. Dalam waktu dekat, produk juga akan dijual di Amazon, Walmart dan Best Buy.

Via IGN.

RepliCade Adalah Miniatur Mesin Arcade Berlisensi Resmi Atari

Walaupun tersedia banyak cara untuk menikmati permainan-permainan retro, nostalgia dikalangan gamer veteran belakangan jadi semakin terasa berkat perilisan Nintendo Entertainment System Mini dan SNES Classic Edition, serta pengumuman console  Ataribox. Dan fans setia Atari kemungkinan tak mau melewatkan penawaran menarik dari New Wave Toys ini.

Lewat Kickstarter, tim yang terdiri dari inventor asal Vancouver itu memperkenalkan kreasi unik mereka: RepliCade Amusements, yaitu versi mungil mesin game arcade – mirip Adafruit dan Tiny Arcade. Bedanya, RepliCade betul-betul memperoleh lisensi resmi dari Atari, dan bukan sekedar miniatur. Device diklaim diracik dengan sangat akurat, baik dari sisi desain, input kendali, hingga konten.

RepliCade mengusung skala 1 banding 6, memiliki dimensi 30×13,2×11,4-sentimeter. Ukurannya tidak terlalu besar sehingga mudah dipindahkan, dan tak terlalu kecil, agar tetap nyaman dimainkan. New Wave Toys merancangnya agar device tersebut bisa dikendalikan oleh jari; dan memanfaatkan kombinasi material kayu, logam, plastik dan karet layaknya mesin arcade sungguhan.

RepliCade Mini Centipede 1

Penampilan RepliCade Amusements sangat meyakinkan. Di sana ada dua tombol coin return credit khas berwarna merah, serta pintu koin dari logam. Selain itu, RepliCade dilengkapi speaker 3-Watt yang ‘mampu mereproduksi audi seccara akurat’. Di varian ini, RepliCade dirancang untuk menjalankan game Centipede; sehingga artwork di bagian samping dan depan disesuaikan dengan tema permainan itu (juga dilapisi coating khusus agar ilustrasi tidak mudah rusak), serta memanfaatkan kendali berupa trackball.

RepliCade Mini Centipede 2

Pintu koin dan tombolnya bukan sekedar pajangan. Mereka berhubungan dengan permainan, berfungsi buat menambah ‘credit‘ serta mengakses menu. Ukuran trackball dan tombol tentu saja disesuaikan agar tidak terlampau kecil meski volume RepliCade hanya satu per enam mesin game arcade standar. New Wave Toys berjanji, semua unit RepliCade menyajikan ROM asli permainan.

Untuk kelengkapan lainnya, RepliCade sudah memanfaatkan pendekatan modern. Device dibekali layar LCD seluas 3,5-inci dengan rasio 4:3 vertikal, switch power, serta kenop pengaturan volume. RepliCade menyimpan baterai built-in, bisa diisi ulang via kabel microUSB.

Karena komitmen buat memanfaatkan ROM orisinal, sepertinya masing-masing varian RepliCade hanya dapat menjalankan satu permainan, dan New Wave Toys berencana untuk menciptakan mesin arcade miniatur resmi lainnya .

RepliCade Amusements ‘Mini Centipede’ dapat Anda pesan sekarang di Kickstarter. Produk dijual mulai dari harga US$ 90, akan didistribusikan pada bulan April 2018.

 

Sega Luncurkan Game Arcade Balap Baru, Sega World Drivers Championship 2018

Invasi console dan kemudahan menikmati video game di rumah merupakan faktor utama yang membuat industri mesin arcade tumbang hampir di seluruh wilayah di dunia. Hampir, karena industri arcade ternyata masih cukup populer di Jepang, dan Sega ialah perusahaan penghasil mesin arcade terbesar saat ini. Mereka memiliki 500 permainan dan 70 franchise.

Melalui pelepasan trailer minggu lalu, sang publisher Jepang itu mengumumkan game arcade baru kreasi mereka, sebuah permainan simulasi balap berjudul Sega World Drivers Championship 2018. Penyajiannya memadukan elemen-elemen klasik yang begitu digemari para gamer di era 90-an dengan teknologi modern. Permainan telah mengusung sertifikasi Super GT, dan saat ini developer sedang siap-siap melangsungkan uji coba di negara itu.

Sega World Drivers Championship 2018 3

Sega World Drivers Championship 2018 merupakan game arcade pertama yang Sega rilis sejak tahun 2008-2009 (tanpa menyertakan permainan racing adaptasi dari manga/anime Initial D). Sega tampaknya ingin memastikan game ini lebih istimewa dengan visual yang tak kalah dari permainan-permainan simulasi populer di console seperti Gran Turismo Sport, Forza Motorsport 6 dan Project Cars. Karena alasan itu, Sega menggarapnya dengan engine Unreal 4.

Kabarnya, Sega World Drivers Championship 2018 siap merangkul berbagai jenis pecinta balap dan tingkat keahlian – dari mulai pemula sampai para veteran – sembari mencoba mensimu-lasikan pengalaman Super GT yang realistis. Trailer-nya sendiri belum menampilkan gameplay dari Sega WDC 2018, namun Sega Jepang sempat menyebutkan eksistensi dari kelas balap GT300 dan GT500.

Berdasarkan terjemahan kasar dari info yang ada di website, Sega World Drivers Championship 2018 akan menyajikan beragam jenis mobil, dari mulai buatan Jepang hingga Eropa dan Amerika. Di periode uji coba, para tester bisa menjajal Toyota 86, Toyota Prius dan Subaru BRZ. Selain dua nama ini, brand-brand mobil yang dikonfirmasi hadir di game meliputi Lexus, Nissan serta Honda. Opsi mobil berbeda disuguhkan via game card, dan tiap-tiap kendaraan mendapatkan sponsor dari masing-masing perusahaan otomotif.

Sega World Drivers Championship 2018 1

Super GT sendiri adalah seri turnamen tahunan yang dimulai di tahun 1993, memperoleh izin dari Japan Automobile Federation dan disponsori oleh GT Association. Mobil-mobil di sana dibagi menjadi dua grup: GT500 menandai kendaraan-kendaraan bertenaga tak lebih dari 500-horse power, sedangkan GT300 dibatasi di 300-horse power.

Tahap uji coba SWDC 2018 rencananya akan dilangsungkan di fasilitas-fasilitas hiburan milik Sega, di Akihabara dan Ikebukuro, mulai tanggal 28 sampai 30 Juli 2017.

Via Arcade Heroes & Eurogamer.

Seperti Inilah Mesin Arcade Game Paling Kecil di Dunia

Mesin arcade merupakan bagian penting dari sejarah gaming, dan telah melewati dua kali masa kejayaan, yaitu di era Space Invader ketika ia pertama kali diperkenalkan, dan di masa Street Fighter II. Meski kini keberadaannya tersingkirkan oleh console dan PC, arcade tetap hidup berkat semangat nostalgia para fans, bahkan jadi inspirasi buat developer  game modern.

Sudah ada banyak upaya melahirkan kembali mesin arcade buat memuaskan para pecintanya. Penjelmaan produknya berbeda-beda: ada yang diciptakan untuk menyempurnakan versi lawas, serta ada pula yang diramu dalam wujud super-mungil. Dan belum lama, rekor perangkat arcade game terkecil kembali dipecahkan, kali ini oleh Phillip Burgess dari Adafruit – perusahaan penyedia hardware open-source, didirikan oleh jebolan MIT, Limor Fried.

Adafruit Arcade 2

Kreasinya sangat menakjubkan, mempunyai ukuran kurang lebih sebesar pemantik. Perangkat memiliki layar LCD berwarna seluas 0,96-inci, dengan kendali berupa rangkaian tombol dan stick analog dan audio amplifier 12S class D. Berbasis MAME (multiple arcade machine emulator), arcade mini ini bisa menjalankan judul-judul klasik seperti Dig Dug hingga Donkey Kong.

Berdasarkan gambar dan video demonstrasi, mini-arcade Adafruit tersebut tampak seperti belum jadi – board tidak tertutup, lalu tidak ada case penghias sisi luarnya. Alasannya, Adafruit memang tidak bermaksud untuk menjual perangkat ini, bahkan tidak menyediakan panduan pembuatan secara step-by-step. Lalu buat apa Burgess repot-repot menggarapnya? Itu karena sang inventor merasa tertantang menciptakan mesin arcade mini.

Pengerjaannya sudah pasti tidak mudah. Memanfaatkan Raspberry Pi Zero sebagai jantungnya, Burgess harus mengukur tiap bagian satu per satu dengan caliper. Ia memutuskan buat tidak menutup bagian dalam, menggunakan board (Raspberry Pi Zero dan Perma-Proto yang menahan controller) sebagai elemen dari struktur. Hasilnya adalah penampilan menyerupai miniatur lemari arcade, berukuran 6.73×3.58×3.35-sentimeter.

Adafruit Arcade 3

Masalah terbesar dalam upaya pembuatan mesin arcade mini ini ialah mencari cara agar permainan berjalan mulus di layar kecil. Burgess akhirnya menciptakan program bernama Nanoscreen buat menghadirkan output gambar rata-rata di 4×4-pixel dengan rasio 1:4. Lewat software ini, perangkat mampu menjaga level detail visual meski sedikit blur.

Jika Anda belum familier dengan Raspberry Pi Zero, ia adalah sebuah komputer bertenaga prosesor single-core 1GHz, dilengkapi RAM 512MB, memiliki header video composite, reset serta header HAT 40-pin, dan port SD card. Komputer single board ini beroperasi di platform Linux RetroPie 3.8.1, dijual seharga US$ 5.

Sumber: Adafruit.

Diramu oleh Anak-Anak Dari Pencipta Atari, The Polycade Ialah Mesin Arcade Era Modern

Perjalanan game arcade dimulai saat para mahasiswa Stanford memperkenalkan Galaxy Game, namun genre ini baru benar-benar dikenal setelah Nolan Bushnell mendirikan Atari. Meskipun khalayak sudah beralih ke platform gaming modern, kuatnya kesan yang ditinggalkan arcade membuat ia sulit dilupakan, terutama bagi gamer veteran. Dan kadang, arcade juga memunculkan ide-ide unik.

Setelah Ken Burns mengungkap model miniatur mesin game lawas tersebut, kini dua orang putra Nolan Bushnell menciptakan versi modern dari mesin arcade. Melalui Kickstarter, Tyler dan Dylan Bushnell memperkenalkan The Polycade. Dengan mengusung desain klasik, Polycade mempunyai solusi atas keterbatasan mesin arcade terdahulu.

Meski teknik penyuguhannya hampir serupa, Polycade memiliki konsep dasar perancangan berbeda. Pertama, ia tak cuma bisa mengoperasikan satu judul permainan. Kemudian di sisi penampilan, wujudnya lebih elegan serta minimalis. Ia dapat dinikmati oleh seorang gamer, serta mendukung mode multiplayer dua pemain. Konstruksinya simpel dan kuat, mudah dikustomisasi serta diperbaiki.

The Polycade 03

The Polycade dibuat untuk ditempelkan ke tembok, mempunyai dimensi 132×76,2cm, dengan jarak terjauh dari sisi tembok 43,2cm. Bahan dasarnya memakai kayu lapis. Buat finishing, Anda diberi pilihan stiker vinyl atau cat semprot. Komponen panel kendalinya bisa dilepas, memastikan produk tetap future-proof seandainya developer merilis upgrade.

Device menyajikan panel TV LED Insignia 28-inci 60Hz. Kita dipersilakan menggunakan monitor lain dan proses menukarnya pun sangat mudah. Untuk input kendali, Anda dapat memilih tipe Classic (joystick dan tombol Happ), Showdown (joystick dan tombol Sanwa), atau Tech (joystick Ultimarc 4-8-way switchable dan tombol Happ). Buat pelengkap kontrol, ada opsi ‘oldschool‘ (dua tombol dan joystick Happ 4-way) atau trackball.

The Polycade 04

Sebagai jeroannya, The Polycade memanfaatkan Raspberry Pi 2 Model B (tipe Raspberry Pi terbaru) dipadu kartu SD 8GB yang sudah di-preload dengan software. Storage sanggup menyimpan ribuan permainan platform Atari 800, Atari 2600, Game Boy Color dan Advance, Sega Master System, Sega Genesis, NES, Super Nintendo, dan lain-lain. Paket pembelian Polycade juga tak lupa dibundel bersama puluhan game siap main, misalnya Streets of Rage, Virtua Fighter 2 sampai Sonic 3.

Rencananya, The Polycade akan mulai disalurkan ke para backer di bulan Februari 2016. Perkiraan harga retail-nya ialah US$ 1.950, sedangkan harga pledge Kickstarter terendah adalah US$ 1.250 (US only).

Tiny Arcade Ialah Versi Modern Sekaligus Miniatur Mesin Gaming Arcade

Meskipun game arcade tersingkir karena kemunculan console, faktor kesederhanaan penyajiannya mencuri hati banyak orang. Konsumen umum mungkin tidak memiliki ruang (dan dana) untuk mengoleksi mesin arcade, untungnya, sejumlah judul kembali muncul dalam bentuk game mobile. Tapi jika mereka masih belum memuaskan hasrat nostalgia Anda, Ken Burns punya alternatifnya.

Sang developer asal Ohio itu mengajukan sebuah ide unik. Begitu uniknya, kampanye crowdfunding Burns di Kickstarter berhasil mengumpulkan dana tiga kali lipat dari target awal. Di sana, ia memperkenalkan Tiny Arcade, yaitu miniatur mesin arcade. Tiny Arcade sangat mungkil, kita bisa menggenggam atau mengantonginya, dan Anda tidak perlu memasukkan koin tiap kali mau main.

Lewat Tiny Arcade, Ken Burns mempunyai visi untuk menghadirkan pengalaman menikmati arcade di mana pun. Perangkat ini dijanjikan bisa menjalankan bermacam-macam permainan retro, semuanya disuguhkan gratis. Beberapa judul yang telah disebutkan antara lain adalah Flappy Birdz, Tiny Invaders, Asteroids, dan Tiny Outrun. Nama-nama tersebut memang familier, tapi sebetulnya bukanlah game dari developer aslinya.

Tiny Arcade 02

Jangan cemas seandainya Anda menginginkan game-game lawas tulen. Burns dan tim berencana menghadirkan lebih dari 20 permainan klasik setelah Tiny Arcade dirilis. Dan karena mengusung konsep open source, developer lain dipersilakan mengembangkan dan meluncurkan karya mereka. Walaupun pembuatannya didorong oleh rasa nostalgia, kita perlu ingat bahwa Tiny Arcade merupakan device modern.

Tiny Arcade sebetulnya tersusun atas TinyCircuits, sebuah platform Arduino modular seukuran koin yang bisa ditumpuk ala Lego. Sebagai input kendali, pengembang membubuhkan miniatur joystick analog dan dua tombol fisik; kemudian turut melengkapinya dengan speaker, baterai Lithium, slot kartu microSD dan port USB build-in untuk mengisi ulang baterai (serta reprogramming).

Tiny Arcade 03

Layar tempat Anda bermain bukan lagi berjenis CRT. Panel memanfaatkan tipe OLED, memastikan gambarnya tajam dan cerah. Lewat display dan dukungan format TinyScreen, kita bisa menggunakannya buat menonton video MP4. Untuk instalasi permainan, Anda cukup mengunduhnya ke microSD. Setelah dimasukkan, Tiny Arcade dapat segera mendeteksinya.

Ada dua tipe bundel Tiny Arcade. Pertama yaitu unit yang sudah dirakit dan siap dimainkan, dengan case akrilik hitam plus stiker lengkap. Jika Anda tidak keberatan bersusah-susah sedikit, saya menyarankan versi DIY-nya. Proses merakitnya mudah, mirip puzzle jigsaw, tanpa memerlukan lem. Anda dapat memilih material akrilik transparan atau kayu.

Tiny Arcade bisa dipesan sekarang melalui Kickstarter, dibanderol mulai dari US$ 60. Rencananya proses pengiriman pada backer akan dilaksanakan di bulan Maret 2016.