Upaya Viddsee Memaksimalkan Pasar Indonesia

Viddsee mengklaim mendapat respon cukup baik di Indonesia. Sebagai salah satu negara terbesar di Asia Tenggara Indonesia masuk dalam empat pasar utama Vidsee bersama dengan Singapura, Malaysia, Filipina dengan sumbangsih sepertiga dari total penonton yang ada.

Indonesia sendiri masih menjadi pasar kedua bagi Viddsee, karena masalah internet cepat yang belum merata ke semua wilayah. Meski penggunaan perangkat mobile dan media sosial yang tinggi akses internet cepat masih menjadi kendala jika dibandingkan dengan negara lainnya. Kendati demikian Indonesia menyimpan potensi besar untuk menjadi basis pengguna terbesar Viddsee.

“Apa yang telah kami pelajari adalah orang Indonesia membuat pilihan strategis untuk konsumsi video online dan hiburan mereka. Mereka sangat savvy. Dan setelah mereka memiliki user experience  yang memuaskan, mereka menjadi komunitas terpercaya, engaged, dan setia. Kami melihat ini dalam cara mereka terlibat secara sosial, dengan cara mereka engage dengan konten hiburan di platform kami, dan bagaimana kami mengembangkan komunitas Viddsee baik itu online maupun offline,” terang CEO Viddsee Ho Jia Jian.

Salah satu bagian strategi Viddsee adalah membangun komunitas, baik secara global maupun di Indonesia. Pihak Viddsee sendiri berharap untuk bisa memelihara hubungan autentik dan terus tumbuh secara berkelanjutan.

Di Indonesia Viddsee berusaha untuk menyesuaikan dengan pasar lokal. Upaya Viddsee tersebut salah satunya adalah dengan menggandeng mitra lokal untuk mengembangkan komunitas pembuat film, seperti bekerja sama dengan Badan Perfilman Indonesia untuk mempromosikan film Indonesia ke khalayak Internasional.

Dari segi konten, Viddsee berusaha menyuguhkan konten yang sesuai dengan pengalaman pengguna di Indonesia seperti memberikan terjemahan Bahasa Indonesia untuk film-film luar negeri.

“Kami memperluas penawaran konten kami dengan mengidentifikasi bagian utama konten yang akan lebih mudah diakses dengan subtitle Bahasa Indonesia, yang didukung komunitas subtitle global kami. Hal ini merupakan inisiatif dan kegiatan pada tingkat produk dan komunitas,” papar Jia Jan.

Penikmat Viddsee Indonesia menyumbang sepertiga total penonton Viddsee dengan demografi pengguna 60% di rentang usia 18-24 tahun dan 30% di rentang usia 25-34 tahun. Viddsee juga terus mengupayakan pertumbuhan dengan berkembang dari platform kurasi menjadi platform kreasi.

“Pembuatan konten adalah area yang menunjukan peluang nyata untuk teruss tumbuh, seperti yang ditunjukan oleh Viddsee Studios di Singapura yang telah menciptakan 49 konten original dalam delapan bulan pertama ejak didirikan pada November 2017 dengan tim yang sangat ramping. Kami memperluas penawaran konten kami dengan mengidentifikasi bagian utama konten yang akan lebih mudah diakses dengan subtitle Bahasa Indonesia, yang didukung oleh komunitas subtitle global kami,” terang Jia Jian.

Application Information Will Show Up Here

Telkomsel Video 500 Capai Satu Juta Pengguna

Layanan Telkomsel Video 500 yang didukung oleh Vuclip mengumumkan perolehan milestone satu juta pengguna dalam 75 hari peluncurannya. Video 500 yang diluncurkan akhir Desember 2013 adalah layanan video yang dapat dinikmati oleh pengguna feature phone dan juga smartphone melalui layanan 3G Telkomsel dengan tarif Rp 500+PPN per video (sudah termasuk biaya akses data).

Continue reading Telkomsel Video 500 Capai Satu Juta Pengguna

Vuclip: iPhone Menempati Posisi Teratas Untuk Konsumsi Video di Seluruh Dunia

Pada acara MobileMonday Senin malam kemarin di Jakarta, founder dan CEO dari Vuclip, Nickhil Jakatdarm, jauh-jauh datang dari Amerika Serikat untuk mempresentasikan beberapa informasi yang berkaitan dengan konsumsi video. Vuclip adalah perusahaan yang memberikan layanan mobile video yang bisa digunakan oleh perangkat apapun yang bisa memutar video.

Meskipun cukup jauh jika membandingkan Vuclip dengan YouTube, namun Vuclip telah memberikan lebih dari 350 juta video per bulan untuk lebih dari 25 juta pemirsa di 200 negara di seluruh dunia. Pasar primer mereka adalah India, Arab Saudi, Amerika Serikat, Inggris, Indonesia, dan Meksiko.

Kunjungan Nickhil bertepatan dengan rilis laporan terbaru Vuclip yang diterbitkan setiap bulan tentang Global Video Insights. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa selain pengurangan di bulan Februari, jumlah konsumen mobile video tahun ini telah meningkat.

Continue reading Vuclip: iPhone Menempati Posisi Teratas Untuk Konsumsi Video di Seluruh Dunia

Vuclip: iPhone tops list of worldwide video consumption

At last night’s MobileMonday in Jakarta, Nickhil Jakatdar, co-founder and CEO of Vuclip flew down from the United States and presented some insights into mobile video consumption. Vuclip is a company that delivers mobile videos to any video-enabled device.

While it’s dwarfed by YouTube, Vuclip still delivers more than 350 million videos per month to more than 25 million viewers in 200 countries around the world. It’s primary markets include India, Saudi Arabia, United States, United Kingdom, Indonesia, and Mexico.

Jakatdar’s visit coincides with the release of Vuclip’s latest Global Video Insights report which the company makes available on a monthly basis. The report reveals that aside from a dip in February, the number of mobile video consumers have been on the rise this year.

Continue reading Vuclip: iPhone tops list of worldwide video consumption