Movie Review Service Filmoo Ceased Operation, Still Exist in Twitter

Movie information and review service Filmoo confirmed that it has stopped operating until further notice. As being announced in its Twitter account, the decision came from the management. Filmoo is a bootstrapping startup and most likely it’s unable to attract investor or gain continuous revenue for its establishment. Filmoo representation will still be available in Twitter to share updates on movies with its followers.

Continue reading Movie Review Service Filmoo Ceased Operation, Still Exist in Twitter

Buttonijo, Movie Rental and Creative Work Store

Indonesia has abundant creative and cool works, starting from movies, photography, design, architect, and many other works, not only become domestic consumption but also win many awards abroad.

DailySocial featured several times of website and services that provide facility to display or sell works such as KayaKarya. Now we have Buttonijo.com to display their creative showcase, other than that Buttonijo also facilitates work selling.

Various creative works starting from movie, music, photography, and design will be displayed there. As written on their website, Buttonijo is an answer derived from perplexity of how to display works. In Buttonijo, artists will be given freedom to set their own price and are given control over their displayed works. As for movie, Buttonijo will provide movie rental service.

Continue reading Buttonijo, Movie Rental and Creative Work Store

Filmoo.com: Situs Berita dan Komunitas Untuk Penggila Film

Musik, foto dan film adalah berapa hal yang bisa jadi akan selalu dibicarakan semua orang, termasuk kalangan muda atau generasi baru yang sebagian besar melek internet. Dan film adalah satu tema yang banyak dibahas di generasi baru yang melek internet ini.

Kehadiran bioskop modern serta perubahan konsep bioskop yang ada, juga memberikan nuansa tambahan untuk komunitas penyuka film, dan media internet menambah fasilitas untuk para penggila film ini dalam ‘melampiaskan’ rasa suka maupun kesal mereka atas sebuah film.

Dan sepertinya itu pula peluang yang ingin di tangkap oleh Filmoo.com, sebuah situs yang menjelaskan diri mereka sebagai ‘#1 Indonesian Movie News & Community’ untuk hadir dan mengambil pasar para penyuka film di Indonesia.

Continue reading Filmoo.com: Situs Berita dan Komunitas Untuk Penggila Film

Miso, Jejaring Sosial Penggemar Film

Cari, check in, berbagi komentar, dapet badge. Bukan, ini bukan Foursquare. Perkenalkan, Miso. Masih seputar berbagi minat dan informasi lewat jejaring sosial, kali ini niche yang diambil adalah film dan TV.

Bohong kalo mereka bilang ini ngga niru Foursquare (dan mereka ngga bilang ngga niru kok). Pada dasarnya ini adalah Foursquare untuk film dan TV. Install aplikasinya di iPhone atau iPod touch (ya, cuma tersedia buat dua device itu), kemudian “check in” untuk memasukkan film atau acara TV yang lagi atau baru ditonton. Nanti bisa dapetin badge kalau sudah menonton sekian banyak film atau melakukan aktivitas tertentu.

Continue reading Miso, Jejaring Sosial Penggemar Film

Flick Magazine, Majalah Digital Penggemar Film

Beberapa hari lalu saya menerima sebuah email dari Titis Sapto Raharjo, seorang pengusaha online yang ingin mempromosikan situsnya, Flick Magazine. Beliau juga mengirimkan press release ke saya untuk dijadikan sebagai acuan jika saja saya ingin menulis mengenai Flick Magazine. Sebelumnya tentu saya minta maaf jika Press Release dari founder Flick Magazine ini tidak saya gubris karena saya bukan Pers. Tapi Flick Magazine ini ternyata cukup menarik untuk di-review, jadi saya akan tuliskan review saya disini dan tentu saja menurut pendapat saya pribadi (salah satu kenikmatan jadi blogger). Oke, mari kita mulai 🙂

So, Flick Magazine ini mungkin mengingatkan anda akan IF-Media yang beberapa waktu lalu juga sempat saya review di DailySocial, konsepnya memang hampir sama: Digital Magazine. Namun berbeda dengan IF-Media, FLick Magazine ini mengulas mengenai dunia per-film-an baik dari dalam maupun luar negeri. Dan konsep dasar yang agak berbeda juga adalah Flick Magazine tidak dapat anda nikmati secara online melalui browser, melainkan anda harus mendownload berkas majalah baru anda bisa menikmatinya. Harganya-pun gratis asalkan anda terdaftar sebagai member. Bayarlah dengan email anda!

Ketika saya coba lihat kontennya melalui browser preview (dibawah), sepertinya kontennya menarik dan enak dibaca. Untuk penggemar film, anda bisa melihat review-review beberapa film yang akan datang dan anda bisa memutuskan untuk menontonnya atau tidak. Semuanya tanpa biaya. Dan sejauh yang saya lihat dari edisi 00 dan 01, sepertinya belum ada iklan yang masuk. Tapi untuk kebanyakan situs yang mengedepankan konten, advertising masih menjadi pilihan nomor satu untuk menghasilkan uang.

Salah satu keunggulan dari Flick Magazine ini tentu saja :Gratis, dan bisa dibilang full-coverage, up to date. Intinya, konten yang bagus. Dari sisi negatifnya adalah pengguna harus download, meskipun sebenarnya sih bisa saja menikmati majalah ini secara online namun sepertinya tidak di-endorse oleh pengelola.

Seperti anda, saya juga masih memiliki banyak pertanyaan untuk pengelola Flick Magazine. Semoga dalam waktu dekat saya bisa menghadirkan hasil interview saya dengan pengelola mengenai rincian Flick Magazine mulai dari paling dalam hingga paling luar 😉

Sambil menunggu, silahkan anda coba baca majalah Flick Magazine edisi 01 yang di embed dibawah ini (Flash Content) dan sampaikan pendapat anda mengenai Flick Magazine.

** disclosure **
Ternyata DailySocial dan Flick Magazine sama-sama menjadi media partner di acara The Battle Of The Song yang diselenggarakan oleh Beoscope

Paramount & Gaumont Luncurkan Web Series Dengan MySpace

Paramount Digital bersama dengan distributor Gaumont menjalin kerjasama strategis untuk mengembangkan sebuah Web Series eksklusif untuk pengguna AS di platform video MySpace, dengan mengusung konsep film pendek interaktif berjudul ‘Section 8’ yang ber-genre horror thriller.

‘Section 8’ ini ditujukan untuk mengembangkan kerjasama untuk rekanan untuk berbaur dengan jalan cerita, sebuah konsep unik yang juga menelan dana investasi yang cukup besar. Para penonton / audience juga diajak untuk ikut menebak jalan cerita dari film thriller tersebut secara interaktif dan customized. Nantinya feedback dari user ini akan juga diterbitkan bersama dengan full-movie yang akan didistribusikan ke seluruh dunia.

Konsep unik ini memang terbilang jarang dilakukan mengingat besarnya biaya produksi meskipun sebelumnya MySpace sudah melakukan hal yang hampir serupa dengan film ‘Get Married on MySpace‘ dan “Roomates” dengan tingkat kesuksesan yang cukup besar. Pertimbangan utama tentu adalah besarnya audience MySpace yang juga kebanyakan tertarik dengan film pendek, dan akan mempermudah proses distribusi online dan juga buzz marketing. Namun ‘Section 8’ adalah konsep pertama yang memberikan ruang lebih bagi pengguna untuk ikut ‘berperan’ di dalam film tersebut.

Tentunya strategi buzzmarketing yang jauh lebih baik daripada sekedar merilis video kontroversial murahan bukan?

sumber