Roster Counter-Strike Natus Vincere akan Beradu dalam Showmatch Boomers vs Zoomers

Dalam beberapa waktu lagi kita akan disuguhkan pertandingan roster Counter-Strike melegenda dari organisasi esports Natus Vincere. Roster Counter-Strike di tahun 2010 dan tahun 2020 akan saling bertarung dalam showmatch bertajuk Boomers versus Zoomers.

Kedua roster tersebut pernah mencatatkan nama Natus Vincere sebagai tim terbaik di puncak gelaran turnamen global Counter-Strike 1.6 dan Counter-Strike: Global Offensive. Bersamaan dengan dukungan sponsor dari tim Natus Vincere, 1XBET, dan jeda di antara turnamen CS:GO maka pertandingan Boomers versus Zoomers akan digelar di 1 Agustus 2020.

Menilik sejarah Natus Vincere, tahun 2010 adalah tahun keemasan bagi divisi Counter-Strike 1.6 mereka. Ketika bertanding di penghujung masa Counter-Strike 1.6,  Natus Vincere tercatat menyapu bersih seluruh gelaran Major yang diadakan.

Secara umum komunitas penggemar Counter-Strike akan setuju mengingat roster Natus Vincere di 2010 sebagai sebuah legenda. Roster yang sepenuhnya terdiri pro player asal Ukraina membuat perhatian dunia Counter-Strike tertuju pada region CIS.

Sayangnya, entah apa yang terjadi saat CS:GO melanda. Roster Counter-Strike tim Natus Vincere seolah kehilangan momentum di lingkungan game yang baru dan berjalan dengan sedikit terseok-seok.

Sedangkan dengan roster CS:GO tahun 2020, Natus Vincere seolah berhasil mendapatkan generasi emas kedua setelah roster 2010. Dengan bergabungnya Ilya “Perfecto” Zalutskiy ke dalam tim, Natus Vincere membangun momentum untuk dapat bersaing di kancah CS:GO global.

Selepas tahun 2016 sampai 2019 divisi Counter-Strike Natus Vincere seolah luntur kekuatannya. Memasuki tahun 2020, puncak pembuktian roster 2020 adalah ketika mereka bisa unggul dan menanag atas tim G2 di gelaran Intel Extreme Masters XIV.

Deretan map yang akan dipertandingkan di Counter-Strike 1.6 dan Counter-Strike: Global Offensive adalah: Train, Inferno dan secara berturut-turut Tuscan dan Dust 2.

via: NaVi.gg
via: NaVi.gg

Na`Vi CS 1.6 2010:

  • Danylo “Zeus” Teslenko
  • Yegor “markeloff” Markelov
  • Ioann “Edward” Sukhariev
  • Arseniy “ceh9” Trynozhenko
  • Sergey “starix” Ischuk

Na`Vi CS:GO 2020:

  • Egor “flamie” Vasilev
  • Oleksandr “s1mple” Kostyliev
  • Denis “electronic” Sharipov
  • Kirill “Boombl4” Mikhailov
  • Ilya “Perfecto” Zalutskiy

Dengan bertemunya kedua roster Natus Vincere dalam Boomers versus Zoomers, maka kita akan menyaksikan salah satu generasi terbaik dari esports Counter-Strike yang akan saling menguji, apakah skill permainan mereka tetap relevan. Melalui showmatch ini juga akan menunjukkan siapa saja pro player yang bisa bermain lebih baik di Counter-Strike 1.6 maupun Counter-Strike Global Offensive.

NAVI Kerja Sama Dengan Esports Charts, Bantu Analisis Data Penggemar

Salah satu organisasi esports besar di dunia, Natus Vincere, mengumumkan kerja sama dengan perusahaan analitik data ternama untuk esports, yaitu Esports Charts. Kerja sama ini akan memberikan Natus Vincere analisis dan statistik dari roster, competitor, dan event milik NAVI.

Belakangan, data memang sedang menjadi salah satu komoditas penting di dalam ekosistem esports. Maka dari itu, kini banyak esports company yang bekerja sama dengan perusahaan penyedia data, untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dalam mengarungi bisnis di ekosistem esports.

Beberapa esports company sudah melakukan kerja sama serupa, seperti Twitch yang kerja sama dengan Comscore yang akan mengumpulkan data perbandingan durasi konten dan iklan di video Twitch. Atau selain itu ada juga ESL dan DreamHack yang kerja sama dengan Nielsen, untuk mendapatkan nilai valuasi sponsorship.

Mengutip dari Esports Insider, kerja sama NAVI dengan Esports Charts ini juga berarti akan memberikan tim asal Ukraina tersebut data statistik streaming yang up-to-date, preferensi penonton, dan dinamika data dari tayangan streaming para pemain tim tersebut.

Terkait kerja sama ini, Aleksey Kucherov (xaoc) COO Natus Vincere mengatakan. “Memahami penonton esports dan keinginan mereka adalah salah satu bagian kerja terpenting bagi kami. Esports Charts akan membantu kami berkembang ke arah tersebut. Kami berharap ini bisa menjadi kerja sama yang produktif, dan tentunya kami berharap kerja sama ini akan memberi benefit terhadap para penggemar dan sponsor kami.”

Xaoc, mantan CEO Hellraisers yang kini bergabung dengan tim Natus Vincere. Sumber: Hellraisers.gg
Xaoc, mantan CEO Hellraisers yang kini menjadi CEO Natus Vincere. Sumber: Hellraisers.pro

Lebih lanjut Artyom Odinstov, CEO Esports Charts juga memberikan komentarnya. “Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan Natus Vincere, tim dengan basis penggemar yang besar dan berdedikasi. Tim kami telah mengikuti fenomena popularitas tim ini selama beberapa tahun belakangan. Kami akan membantu NAVI untuk memahami siapa penonton mereka dan apa yang ingin mereka tonton. Kami juga akan memberikan pandangan yang kompleks terhadap esports events, untuk membantu organisasi ini mempertahankan posisinya sebagai tim papan atas.”

Ini bukan pertama kalinya Esports Charts bekerja sama dengan esports company. Esports Charts sebelumnya juga sempat bekerja sama dengan Team Liquid untuk dapatkan data tentang penonton, juga dengan StarLadder untuk memberikan laporan tren industri esports kepada esports organizer ternama asal Ukraina.

Kerja sama ini tentu akan menjadi sesuatu yang berdampak baik jika NAVI bisa menginterpretasi data yang mereka dapatkan. Dari sisi Esports Charts, kerja sama dengan organisasi esports papan atas seperit NAVI juga memberikan portfolio data yang baik bagi mereka, yang akan membuat data Esports Charts jadi semakin akurat.

Peta Kekuatan Tim Rainbow Six: Siege Pro League Season 10 Menurut NAVI

Tom Clancy’s Rainbow Six: Siege terus menunjukkan perkembangannya sebagai ekosistem esports yang solid. Memasuki usianya yang keempat, organisasi esports yang berminat untuk berpartisipasi di dalamnya semakin bertambah saja. Salah satunya yaitu Natus Vincere, alias NAVI yang beberapa waktu lalu terjun ke dunia Rainbow Six: Siege setelah mengakuisisi roster Mock-it Esports.

Sayangnya, roster awal NAVI.R6 ini tampil kurang memuaskan di laga Pro League Season 9: Europe dan jatuh ke divisi Challenger. NAVI kemudian membubarkan tim tersebut, dan membentuk tim Rainbow Six: Siege baru dengan cara mengakuisisi roster MnM Gaming. NAVI.R6 kini terdiri dari lima orang yang mayoritas berasal dari negara Inggris. Mereka adalah:

  • Kendrew (Luke Kendrew)
  • neLo (Leon Pesic)
  • CTZN (Ben McMillan)
  • Doki (Jack Robertson)
  • Saves (Szymon Kamieniak)

Sebelum menjadi bagian dari NAVI, tim ini telah menunjukkan performa kuat di Challenger League Season 9 dan berhak untuk maju ke Pro League Season 10. Liga tersebut sendiri telah berjalan terhitung mulai tanggal 17 Juni lalu. Bagaimana pencapaian tim NAVI.R6 sejauh ini, dan seperti apa pandangan mereka terhadap masa depan esports Rainbow Six: Siege, tertuang dalam video wawancara singkat yang baru saja diunggah NAVI.R6 di channel YouTube resmi mereka.

NAVI.R6 - Champion
Roster baru NAVI.R6 sudah berprestasi dengan memenangkan ESL Premiership Summer 2019 Finals | Sumber: NAVI

“Saya telah bermain game ini sejak tahun 2016 – 2017, dan masuk ke Pro League adalah sesuatu yang Anda inginkan. Saya sudah berada di Challenger League selama lima season, jadi berhasil mencapai Pro League adalah hal besar,” ujar Kendrew yang merupakan kapten NAVI.R6. Doki juga berpendapat serupa. Menurutnya, keberhasilan masuk ke Pro League adalah highlight kariernya sejauh ini.

Doki berpendapat bahwa tim yang paling berbahaya di Pro League adalah Looking for Org dan Team Empire, karena mereka memiliki gaya permainan yang sangat adaptif. Sementara menurut Kendrew, Vitality-lah yang patut ditakuti. “Gaya main mereka super progresif, super lambat, dan mereka akan menguasai seluruh ronde. Gaya ini sangat berbeda (dari kami), bahkan berkebalikan. Jadi rasanya sangat canggung untuk dilawan,” ujar Kendrew.

Masalah adaptasi ini juga merupakan hal yang dirasa oleh kedua pemain masih kurang di tim NAVI.R6. Mereka sempat merasakan beberapa pertandingan yang sangat ketat, yang walaupun pada akhirnya mereka menang, sebetulnya bisa berjalan lebih baik bila mereka mampu memahami strategi musuh dengan lebih cepat. Dalam salah satu pertandingan melawan Looking for Org, Kendrew mengaku timnya banyak melakukan kesalahan. Tapi mereka terus berusaha memperbaikinya. Komunikasi dan rasa panik juga jadi isu penting yang ingin mereka atasi.

NAVI.R6 - Kendrew
Luke Kendrew, kapten NAVI.R6 | Sumber: NAVI

Kendrew maupun Doki sama-sama merasa bahwa Empire adalah tim yang sangat kuat, bahkan di musim ini mereka tampil sangat mendominasi dan belum pernah kalah. Lagi pula Empire memang sudah senior dan punya jam terbang di dunia Rainbow Six: Siege cukup lama. Mereka sangat kuat, tapi mungkin akan menemukan perlawanan dari tim yang bisa bermain adaptif seperti G2 Esports. Malah bisa jadi hanya G2 yang mampu mengalahkan Empire.

Sementara mengenai esports Rainbow Six: Siege secara keseluruhan, kedua pemain merasa bahwa sekarang adalah momen di mana game ini membludak dalam popularitas. “Ya, saya rasa scene Rainbow Six: Siege baru saja mulai meledak dan tumbuh. Benar-benar baru saja, kurang lebih dalam enam bulan terakhir. Dan saya rasa (ekosistem ini) masih punya perjalanan panjang untuk menjadi salah satu esports terbesar di dunia,” kata Doki. Kendrew menambahkan, “Saya harap demikian. Saya rasa Ubisoft bisa mengambil beberapa langkah berbeda untuk melakukannya, tapi saya rasa mereka belajar dari kesalahan. Saya rasa mereka bisa mewujudkannya.”

Terhitung akhir Juli 2019 (pertengahan musim), NAVI.R6 sedang menduduki peringkat 4 klasemen di Pro League Season 10: Europe, dengan catatan 4 kali menang dan 3 kali kalah. Apakah NAVI.R6 bisa membuktikan kemampuan mereka di Rainbow Six: Siege Pro League Season 10, ataukah justru akan tumbang melawan tim-tim lain yang lebih senior? Kita pantau saja terus perjalanan mereka.

Sumber: NAVI Rainbow Six Siege

Valve Umumkan Enam Tim Undangan The International 2016

Melihat event sebelumnya, turnamen Dota 2 The International 2016 berpotensi untuk menjadi lebih besar lagi. Detail pertama mengenainya terungkap akhir Maret silam bersamaan dengan pengumuman penjualan tiket. Mayoritas tim harus berjuang di babak kualifikasi demi memperebutkan kursi regional, namun ada sejumlah tim yang dianggap spesial oleh sang penyelenggara.

Lewat situs Dota 2, Valve Corporation menyingkap enam tim ‘udangan’ yang akan bertanding melawan perwakilan dari Eropa, Tiongkok, Asia Tenggara, Amerika serta pemenang dan runner-up wild card. Mereka adalah OG, Team Liquid, Newbee, LCD Gaming, MVP Phoenix serta Natus Vincere. Mungkin Anda melihat sedikit kejanggalan di sini: juara tahun lalu, yakni Evil Geniuses, tidak ada di antara mereka.

Berdasarkan penjelasan PC Gamer, EG dan Team Secret melakukan pelanggaran terkait batasan waktu transfer pemain, yang menyebabkan mereka harus melewati ronde kualifikasi terbuka – dimulai tanggal 21 sampai 24 Juni. Pemilihan keenam tim menunjukkan dinamisnya ekosistem Dota 2, tidak hanya diikuti oleh nama-nama familier saja. Ambil contohnya OG: mereka ialah tim baru, berdiri kurang dari setahun, tapi sudah memenangkan beberapa kejuaraan besar.

Menariknya lagi, MVP Phoenix dari Korea malah mendapatkan undangan kehormatan itu, dan bukan Fnatic yang selalu berhasil mengalahkan mereka. Menurut analisis di Reddit, MVP Phoenix memiliki rasio jumlah kemenangan turnamen LAN lebih banyak dibanding online. Di mata Valve, hal tersebut lebih berarti. Sedangkan LGD sendiri sukses menempati posisi keempat di Manila Major, mengusung mereka di atas Fnatic dan Alliance.

Na’Vi juga merupakan pilihan menarik. Hanya ada dua anggota veteran di tim pemenang The International pertama ini (Dendi dan Artstyle) yang memperkuat formasinya. Nama mereka kembali terdengar setelah jarang ikut di kejuaraan papan atas akibat ‘faktor ketidakstabilan internal’. Namun perlahan-lahan, Natus Vincere kembali membuktikan kemampuan mereka di ajang-ajang LAN.

Newbee asal China memang menjadi salah satu mantan juara yang diundang Valve, tapi formasinya sudah cukup berbeda dari ketika mereka memenangkan The International 2014. Newbee baru tersebut diperkuat oleh talenta-talenta terbaik Tiongkok, dan mengawali tahun ini dengan mulus dan tidak terkalahkan, hingga dihadang OG.

Acara puncak The International 2016 akan kembali dilangsungkan di KeyArena, Seattle, pada tanggal 3 sampai 13 Agustus nanti. Sebelum itu, babak kualifikasi regional (8 tim dari Amerika, dan 10 grup masing-masing dari China, Eropa dan Asia Tenggara) akan dilaksanakan tanggal 25 hingga 28 Juni 2016.

Serius Dukung Pro Gamer, BenQ Akan Hadirkan Zowie Gear di Indonesia

Dibanding nama-nama populer seperti SteelSeries dan Razer, saat disebutkan, Zowie mungkin membuat Anda mengerutkan dahi. Diperkenalkan di akhir 2008, Zowie adalah produsen gaming gear khusus ranah kompetitif. Lalu di tahun 2015, ia diakuisisi oleh BenQ, dan Zowie turut memperoleh upgrade di sisi branding. Kabarnya, BenQ bermaksud membawanya masuk ke Indonesia.

Perombakan desain sebetulnya sudah diungkap pada bulan Desember 2015 silam, namun baru di akhir minggu ini BenQ memperkenalkan Zowie untuk konsumen tanah air. Berdasarkan penjelasan di press release, semua produk Zowie akan diluncurkan dengan logo merah berlatar belakang hitam – warna khas yang merepresentasikan identitas gamer; juga agar selaras dengan monitor gaming BenQ.

Zowie Gear 2
Zowie EC-A.

Secara tertulis, country general manager BenQ Indonesia Eko Handoko Wijaya menuturkan bahwa kehadiran Zowie Gear membuktikan keseriusan BenQ terhadap kebutuhkan para atlet esport, “Kami berharap agar pembaruan pada rangkaian produk Zowie, baik logo maupun kemasannya, akan meningkatkan minat dan rasa penasaran para gamer profesional. Tersedianya Zowie di Indonesia juga diharapkan bisa memberikan kontribusi positif bagi kemajuan industri esport.”

Tentu saja upgrade bukan cuma diterapkan pada sisi penampilan semata. Saat ini Zowie memiliki lima kategori produk, yaitu mouse, mousepad, aksesori, monitor dan mousefeet Skatez. Untuk mouse sendiri, seri Zowie ZA, FX dan EC kini dibekali switch Omron 20-milimeter sehingga klik terasa lebih ringan. Kemudian produsen turut meng-update scroll wheel, sekarang dengan scroll 16-step.

Zowie Gear 3
Zowie Camade.

Perubahan pada desain juga berlaku pada mousepad SR dan TF-X, versi barunya mempunyai wujud hitam dan jahitan di sudut; serta diimplementasikan di aksesori cable management Camade (kecuali mungkin Skatez karena ia ditempatkan di sisi yang jarang terekspos). Produk-produk anyar Zowie Gear rencananya akan mulai tersedia di seluruh mitra kerja BenQ pada bulan Juni 2016. Info terkini mengenai Zowie dapat Anda peroleh di Facebook resmi BenQ Indonesia.

Masih berkaitan dengan esport, beberapa hari lalu Zowie mengumumkan kolaborasi bersama tim papan atas Natus Vincere. Dari pengakuan pemain CS:GO Na’Vi Denis ‘seized’ Kostin, ia beserta timnya memilih Zowie karena gaming gear tersebut karena perangkat dibuat oleh orang-orang yang juga memahami esport dan mengerti keinginan para gamer profesional. Kostin turut mengapresiasi kenyamanan, reliabilitas dan tingkat kestabilan mousepad Zowie – ia pribadi memilih seri SR.

Zowie Gear 4
Zowie TF-X.

Menangkan Turnamen Dota 2 The International 4, Newbee Bawa Pulang US$ 5 Juta

Ajang The International 4 yang mempertandingkan Dota 2 memberikan banyak kejutan bagi gamer. Pertama, turnamen kali ini menawarkan total hadiah lebih dari US$ 10 juta. Lalu tim yang dijagokan oleh banyak fansnya malah sama sekali tidak masuk ke lima besar. Grand Final dimenangkan oleh tim Newbee setelah mengalahkan rival senegaranya, Vici Gaming. Continue reading Menangkan Turnamen Dota 2 The International 4, Newbee Bawa Pulang US$ 5 Juta