Following Gojek’s Succession, Andre Soelistyo and Kevin Aluwi to be the “Co-CEO” Replacing Nadiem Makarim

Today (10/21) at the Istana Merdeka, Gojek’s Founder & CEO, Nadiem Makarim announced to the media, that he’s been prepared and accepted Jokowi’s request to have him join Indonesia’s new cabinet.

Although the detail is yet to be confirmed, he said to have no more power over the decacorn company he founded.

“…I do, I accept […] I gave up my position in Gojek and no longer have power…,” he said.

Gojek has also announced that Nadiem has been “requested” by President to join the new cabinet. The company shared its gratitude towards the appointment. They also stated, the absence of Nadiem will not affect the company’s stability.

In addition, Gojek’s Group President, Andre Soelistyo and Co-Founder, Kevin Aluwi will take over Nadiem’s position. They will be Co-CEO and run the next business innovation.

“Today, President Joko Widodo just called Nadiem to the place to join the new cabinet. We’re very proud due to Gojek’s fruition that has brought Indonesia’s name into the global market,” Gojek’s Chief Corporate Affairs, Nila Marita said.

She added, “Next, Gojek will appoint the new leader. Gojek Group President, Andre Soelistyo and Co-Founder, Kevin Aluwi will share the responsibility to run the company as co-CEO, focusing on taking the next big step for the company. We’ve prepared some future plans and to announce further on this within the next few days.”


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Suksesi Gojek, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi Jadi “Co-CEO” Gantikan Peran Nadiem Makarim

Hari ini (21/10) di Istana Merdeka, Founder & CEO Gojek Nadiem Makarim memberikan pernyataan kepada awak media, bahwa dirinya siap dan menerima penunjukan Presiden Jokowi atas dirinya untuk masuk ke dalam jajaran kabinet.

Meskipun belum disebutkan detail mengenai posisinya di pemerintahan, ia mengatakan sudah melepaskan jabatannya di perusahaan decacorn yang ia dirikan.

“…saya bersedia, saya menerima […] saya sudah mundur dari posisi di Gojek dan sudah tidak memiliki kewenangan sama sekali…,” terang Nadiem.

Pihak Gojek pun telah memberikan pernyataan, mengatakan bahwa Nadiem memang sudah “diminta” Presiden untuk menjadi anggota kabinet. Perusahaan mengaku bangga dengan penunjukan tersebut. Perusahaan juga menyampaikan, mundurnya Nadiem tidak akan mengganggu laju bisnis yang sudah berjalan.

Selain itu, Group President Gojek Andre Soelistyo dan Co-Founder Kevin Aluwi akan menggantikan posisi Nadiem. Mereka akan menjadi Co-CEO perusahaan dan melanjutkan inovasi bisnis selanjutnya.

“Hari ini Nadiem dipanggil Presiden Joko Widodo untuk hadir di Istana Negara untuk menjadi bagian dari kabinet baru. Kami sangat bangga karena founder Gojek akan turut membawa Indonesia maju ke panggung dunia. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, di mana visi seorang pendiri startup lokal mendapat pengakuan dan dijadikan contoh untuk pembangunan bangsa,” terang Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita.

Nila melanjutkan, “Ke depan, Gojek akan menghadirkan pemimpin baru. Andre Soelistyo, Presiden Gojek Grup dan Kevin Aluwi, Co-founder Gojek akan berbagi tanggung jawab untuk menjalankan perusahaan sebagai co-CEO, dengan fokus membawa perusahaan ke tahap selanjutnya. Kami telah memiliki rencana yang matang ke depan dan akan mengumumkan lebih jauh mengenai arti pengumuman ini bagi perusahaan dalam beberapa hari ke depan.”

Application Information Will Show Up Here

GO-JEK Acquires Promogo, Delivers GO-VEND and GO-ICE as New Feature

GO-JEK (9/17) announces an acquisition of vehicle advertisement startup Promogo. Both companies are committed for business integration post-acquisition to advertise using GO-CAR and GO-RIDE assets. They will launch GO-ICE and GO-VEND. GO-ICE is for entertainment-in-car products, and GO-VEND is an on-the-go retail service of premium product samples.

“Through Promogo, GO-JEK offers additional income for driver partners, and more comfortable travel experience for customers with the variant of entertainments and facilities by business players, also accommodates them to market their leading products,” Nila Marita, GO-JEK’s Chief Corporate Affairs, said.

Promogo was founded in early 2016 by Andrew Tanyono. It’s started as a car advertising service provider in a form of vehicle-wrap stickers. Tanyono said in a statement that through Promogo ads attached to a vehicle, customers can enjoy some on-the-go entertainment, such as movies, music, mobile charger, Wi-Fi, and news portal. In addition, business players can also provide free samples of brands advertising on Promogo assets for customers to enjoy.

“Innovation in driving experience often happened in the beginning and at the end of the trip. We listened to the customers demand to create more interesting travel experience. Through Promogo, we offer entertainment products in our vehicle, such as GO-ICE, on-the-go retail market GO-VEND, customers can purchase daily needs or get a free sample of popular brands in GO-CAR,” he said.

Aside from GO-ICE and GO-VEND, advertisement services offered include car-top (GO-CAR), rear LED (GO-CAR), car wrap (GO-CAR), hang media (GO-CAR), helmet wrap (GO-RIDE), and back billboard (GO-RIDE).

Kapil Baldey Mathrani, GO-JEK’s Head of Fleet Monetization, said, “In the current business industry era, the players are trying to reduce operational costs while maintaining the positive image and maximum service to all customers. Furthermore, through our expertise in data and analytics, Promogo can help business have an effective competition in the market.”

“To date, there are more than 50,000 partners in Jabodetabek experienced the positive collaboration. Moreover, in order to be more impactful for driver partners, Promogo will connect brands to more than one driver partners in all around Indonesia and build the positive brand exposure within broader coverage with moving-vehicle through digital or traditional branding,” he said.

Grab, Go-Jek closest competitor, recently released a similar service called GrabAds. Grab partners with StickEarn, Karta, and Interads to provide car advertising service.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

GO-JEK Akuisisi Promogo, Hadirkan GO-VEND dan GO-ICE

GO-JEK hari ini (17/9) mengumumkan akuisisinya terhadap startup pemasang iklan kendaraan Promogo. Pasca akuisisi ini, kedua perusahaan berkomitmen mengintegrasikan bisnis, memasang iklan di aset GO-CAR dan GO-RIDE. Salah satunya dengan meluncurkan layanan GO-ICE dan GO-VEND. GO-ICE adalah produk hiburan di dalam mobil, sedangkan GO-VEND adalah layanan ritel on-the-go berupa sampel produk premium.

“Melalui akuisisi Promogo, GO-JEK bisa menyediakan akses penghasilan tambahan bagi mitra, dan sisi pelanggan juga mendapatkan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dengan beragam hiburan dan fasilitas yang disajikan oleh pelaku usaha, serta memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dalam memasarkan produk unggulannya,” ujar Chief Corporate Affairs GO-JEK, Nila Marita.

Promogo didirikan pada awal tahun 2016 oleh Andrew Tanyono. Mereka mengawali debut sebagai penyedia layanan car advertising berupa stiker luar kendaraan. Dalam penjelasannya Andrew mengatakan bahwa melalui platform Promogo yang dipasang di kendaraan (mobil), pelanggan bisa menikmati berbagai hiburan on-the-go seperti film, musik, pengisi daya ponsel, Wi-Fi serta berita. Selain itu, pelaku usaha juga bisa menyediakan sampel gratis dari brand yang diiklankan di aset Promogo yang dapat dinikmati pengguna.

“Inovasi dalam pengalaman berkendara biasanya terjadi di awal dan di akhir perjalanan. Kami mendengarkan kebutuhan pelanggan kami untuk menjadikan pengalaman berkendara lebih menarik. Lewat Promogo, kami memiliki produk hiburan dalam mobil kami seperti GO-ICE, pasar ritel on-the-go yaitu GO-VEND, pelanggan dapat membeli kebutuhan sehari-hari atau mendapatkan sampel gratis dari produk ternama langsung di dalam GO-CAR,” ujar Andrew.

Selain GO-ICE dan GO-VEND, layanan iklan yang ditawarkan termasuk car top (GO-CAR), rear LED (GO-CAR), car wrap (GO-CAR), hang media (GO-CAR), iklan di helm (GO-RIDE), hingga back billboard (GO-RIDE).

Dalam sambutannya Head of Fleet Monetization GO-JEK, Kapil Baldev Mathrani, menjelaskan lebih lanjut terkait dengan dampak positif akuisisi GO-JEK dan Promogo terhadap industri iklan dalam kendaraan. “Di era industri bisnis saat ini, pelaku usaha berusaha mengurangi biaya operasional sambil tetap berupaya untuk mempertahankan citra positif dan memberikan pelayanan maksimal ke pelanggan. Lebih lanjut, lewat keahlian kami dalam data dan analitik, Promogo bisa membantu pelaku usaha untuk bersaing secara efektif di pasar.”

“Sampai dengan saat ini sudah lebih dari 50 ribu mitra driver di Jabodetabek yang merasakan dampak positif dari kolaborasi ini. Ke depannya, untuk memberikan dampak ke lebih banyak mitra driver, Promogo akan menghubungkan merek ke lebih dari satu juga mitra driver di seluruh Indonesia dan membangun brand exposure yang positif dengan jangkauan yang lebih luas lagi dengan kendaraan yang bergerak melalui branding secara digital ataupun tradisional,” tutup Kapil.

Sebagai informasi, belum lama ini Grab juga merilis layanan yang hampir serupa, yakni GrabAds. Grab menggandeng mitra lokal StickEarn, Karta, dan Interads untuk menghadirkan layanan car advertising.

Application Information Will Show Up Here