Ooredoo Boyong Teknologi 8Villages ke Myanmar

Kita turut berbangga jika ada produk buatan anak negeri yang bisa bermanfaat di negeri tetangga. Meskipun tidak sepenuhnya berbasis di Indonesia, 8Villages digandeng oleh Ooredoo Myanmar dalam konsorsium untuk meningkatkan pengetahuan bertani (agriculture) menggunakan aplikasi dengan nama “The Farmer”. Selain 8Villages, turut bergabung dalam konsorsium ini adalah Myanma AWBA dan vLink.

Continue reading Ooredoo Boyong Teknologi 8Villages ke Myanmar

Survei Ooredoo: Ada Kekurangan Kualitas Layanan Internet, Mayoritas Optimis Soal Manfaatnya

Sejumlah media besar mengangkat survei Ooredoo tentang Internet dan pemanfaatannya di Indonesia oleh kaum muda dengan tajuk frustasinya mereka dengan kualitas dan cakupan layanan Internet, terutama di daerah pelosok (rural area). Meskipun demikian, sesungguhnya survei ini mengemukakan fakta yang lebih positif bahwa kaum muda yang melek Internet percaya bahwa Internet mendorong mereka untuk maju, baik di sisi pendidikan maupun kewirausahaan.

Menurut survei yang dilakukan terhadap 1400 laki-laki dan perempuan yang berusia antara 18 dan 30 tahun, 91% mengklaim bahwa Internet mendorong mereka untuk lebih mengarah ke hal kewirausahaan (untuk pilihan karir) dan 83% berminat, atau bahkan sudah, mendirikan bisnis yang berbasis online. Tujuh persen responden (dari total 83% tersebut) menyebutkan mereka telah memiliki kantor virtualnya sendiri.

Selain itu, 93% responden juga beranggapan bahwa Internet memudahkan mereka untuk mencari pekerjaan di luar negeri, sedangkan 77% secara reguler menggunakan Internet untuk meningkatkan tingkat edukasinya. Tiga puluh lima persen responden menyebutkan sehari-hari menggunakan Internet untuk bekerja dan kegiatan belajar/pendidikan.

Khusus untuk kaum perempuan, 89% responden mengaku Internet membantu mereka untuk terjun ke dunia wirausaha dan bahkan 95% menganggap teknologi membuat sebuah peluang untuk generasi mendatang meningkatkan hidup mereka.

Sementara itu dikaitkan dengan budaya berbelanja online, 53% menyebutkan pernah berbelanja di layanan e-commerce dan 29% menyebutkan mereka berniat mencoba. Hal ini sejalan dengan survei sebelumnya yang dilakukan oleh Google Indonesia, TNS, dan idEA soal perilaku pengguna e-commerce di Indonesia.

CEO Indosat Alexander Rusli, sebagai bagian dari grup Ooredoo, terkait survei ini menanggapi, “Ini merupakan waktu yang sangat menarik bagi Indonesia yang memasuki tahap kritis untuk evolusi digitalnya. Studi mendukung kepercayaan kami bahwa ICT telah memainkan peranan penting dalam membantu masyarakat muda negeri ini untuk merealisasikan potensi ekonominya secara penuh dan menyediakan wawasan yang berharga untuk mengidentifikasi peluang untuk membantu mereka.”

Tentu saja kita tidak bisa menafikkan fakta bahwa justru hambatan pemanfaatan Internet di Indonesia adalah ketersediaan layanan Internet yang berkualitas dan mencakup hingga pelosok-pelosok negeri. Hanya 62% responden yang menyatakan kualitas koneksi Internet melalui operator seluler dianggap baik. Khusus untuk yang tinggal di pelosok, 60% responden frustasi dengan cakupan sambungan Internet yang secara infrastruktur belum merata dan 82% tidak puas dengan kualitas kecepatannya yang dinilai masih lambat.

Studi yang dilakukan oleh Ooredoo bisa menjadi gambaran soal pandangan penerus bangsa tentang Internet. Meskipun memang banyak mengaku menggunakan smartphone untuk bermain, menggunakan media sosial, dan berbincang (dengan platform messaging), mereka menyadari potensi Internet dalam mendukung pengembangan dan aktualisasi diri. Masa depan Indonesia sangat dipengaruhi oleh kualitas dan cakupan layanan Internet dan merupakan tugas kita semua, terutama pemerintah dan penyedia layanan Internet, untuk mendukungnya.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin.

Survei Ooredoo: Ada Kekurangan Kualitas Layanan Internet, Mayoritas Optimis Soal Manfaatnya

Sejumlah media besar mengangkat survei Ooredoo tentang Internet dan pemanfaatannya di Indonesia oleh kaum muda dengan tajuk frustasinya mereka dengan kualitas dan cakupan layanan Internet, terutama di daerah pelosok (rural area). Meskipun demikian, sesungguhnya survei ini mengemukakan fakta yang lebih positif bahwa kaum muda yang melek Internet percaya bahwa Internet mendorong mereka untuk maju, baik di sisi pendidikan maupun kewirausahaan.

Continue reading Survei Ooredoo: Ada Kekurangan Kualitas Layanan Internet, Mayoritas Optimis Soal Manfaatnya

Ooredoo dan Rocket Internet Bermitra Memacu Bisnis E-Commerce di Asia

Kelompok perusahaan telekomunikasi asal Qatar, Ooredoo Rabu (23/4) kemarin mengumumkan kemitraan bisnis yang cukup mengejutkan dengan salah satu inkubator startup terbesar di dunia, Rocket Internet. Rencananya, jalinan kemitraan bisnis ini akan menjalankan bisnis e-commerce serta bisnis online lainnya yang diperuntukkan khusus pasar Asia. Continue reading Ooredoo dan Rocket Internet Bermitra Memacu Bisnis E-Commerce di Asia

Layanan Mobile Money Dompetku Indosat Raih “Best Mobile Money Deployment in Asia”

Mobile Money Global 2013 memberikan penghargaan “Best Mobile Money Deployment in Asia” kepada Indosat dengan produk mobile money Dompetku. Dompetku menyisihkan empat kandidat lainnya yang berasal dari Kamboja (ACLEDA), Jepang (Infobip) dan Pakistan (Habib Bank Limited dan U Microfinance Bank Limited).

Continue reading Layanan Mobile Money Dompetku Indosat Raih “Best Mobile Money Deployment in Asia”

Qtel Group Memakai Merek Baru Ooredoo

Di ajang Mobile World Congress yang berlangsung di Barcelona, Spanyol, kelompok perusahaan telekomunikasi Qatar Telecom (Qtel Group) mengumumkan perubahan merek dagangnya menjadi Ooredoo. Merek baru ini akan diadopsi secara bertahap oleh tiap anak perusahaannya yang berada di emerging market yaitu wilayah Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia Tenggara mulai tahun 2013 hingga 2014. Continue reading Qtel Group Memakai Merek Baru Ooredoo