Konami Hidupkan Kembali Castlevania: Grimoire of Souls untuk Apple Arcade, Viewership Twitch di Juli 2021 Naik 23%

Sepanjang minggu lalu, ada tiga akuisisi yang terjadi di industri game. Roblox mengakuisisi Bash Video, Rovio membeli Ruby Games, dan Unity membeli Parsec. Selain kabar soal akuisisi, ada kabar baik dari Konami. Perusahaan asal Jepang itu mengungkap, mereka akan menghidupkan kembali Castlevania: Grimoire of Soul. Mobile game tersebut akan diluncurkan khusus untuk Apple Arcade. Sementara itu, viewership dari Twitch pada Juli 2021 dikabarkan masih naik sebanyak 23% dari tahun lalu.

Konami Bakal Luncurkan Castlevania: Griomire of Souls di Apple Arcade

Konami memutuskan untuk menghidupkan kembali game Castlevania: Grimoire of Souls yang pernah dihentikan. Konami bahkan meluncurkan halaman khusus untuk game tersebut. Grimoire of Souls akan tersedia secara eksklusif di Apple Arcade. Di game side-scrolling action itu, Anda akan menemukan sejumlah karakter iconic dari Castlevania, seperti Alucard, Simon, dan Maria.

Grimoire of Souls masih memiliki genre side-scrolling action. | Sumber: Konami

Grimoire of Souls sebenarnya telah diluncurkan untuk iOS pada 2018. Ketika itu, Konami merilis versi beta dari game tersebut di Jepang. Kemudian, mereka mengadakan soft launch dari Grimoire of Souls di Kanada. Saat itu, game ini bisa dimainkan di iOS dan Android. Namun, satu tahun setelah soft launch, Konami memutuskan untuk menyetop game tersebut. Seperti yang disebutkan oleh IGN, tidak diketahui kenapa Konami memutuskan untuk meluncurkan kembali game Grimoire of Souls. Kabar baiknya, Grimoire of Souls kemungkinan tidak akan menggantungkan diri pada model bisnis microtransactions, mengingat Apple Arcade merupakan layanan berbayar.

Roblox Akuisisi Bash Video Buatan Jim Greer

Roblox baru saja mengakuisisi Bash Video, platform konferensi video sosial yang didirikan oleh Jim Greer, Co-founder dari Kongregate. Mengingat Bash Video hanya memiliki enam karyawan, akuisisi ini bukanlah akuisisi besar. Namun, Greer merupakan sosok yang cukup dikenal di industri game. Bersama saudaranya, Emily Greer, Jim mendirikan Kongregate pada 2006. Saat itu, fokus dari Kongregate adalah untuk merilis web games dari indie developer.

Pada 2010, GameStop membeli Kongregate senilai US$50 juta. Pada 2013, Kongregate berganti haluan dari web games ke mobile game. Satu tahun kemudian, pada 2014, Jim meninggalkan Kongregate. Emily lalu ditunjuk sebagai CEO. Pada 2017, Kongregate kembali dijual. Kali ini, perusahaan itu dibeli oleh Modern Times Group. Sementara itu, Jim memutuskan untuk fokus pada kegiatan nirlaba. Dia kembali ke dunia startup pada 2020, dengan mendirikan Bash Video, menurut laporan GamesBeat.

Demi Perkaya Portofolio, Rovio Akuisisi Ruby Games

Minggu lalu, Rovio Entertainment mengumumkan bahwa mereka telah membeli 100% saham dari Ruby Games. Developer yang bermarkas di Izmir, Turki itu merupakan developer yang fokus untuk membuat hypercasual mobile game. CEO Rovio, Alex Pelletier-Normand menjelaskan, alasan Rovio mengakuisisi Ruby Games adalah untuk memperkaya portofolio mereka, menurut laporan GamesIndustry. Dia menyebutkan, dengan memasuki industri hypercasual game, mereka akan dapat memperluas target audiens mereka.

Hunter Assassin adalah mobile game terpopuler dari Ruby Games.

Didirikan pada 2018, Ruby Games kini mempekerjakan 34 karyawan. Selama enam bulan, hingga Juni 2021, pemasukan Ruby Games mencapai US$7,8 juta.  Ruby Games juga cukup produktif dalam membuat game. Pada 2020, Ruby Games merilis empat game baru. Dan pada tahun ini, mereka sudah meluncurkan tiga games. Streamer Life merupakan game terbaru mereka. Sementara game terpopuler dari Ruby Games adalah Hunter Assassin, yang diluncurkan pada tahun lalu. Rovio menyebutkan, Hunter Assassin merupakan game dengan jumlah download terbanyak ke-enam pada 2020.

Juli 2021, Viewership Twitch Naik 23% dari Tahun 2020

Pada Juli 2021, jumlah hours watched di Twitch mencapai 1,75 miliar jam, menurut Rainmaker.gg, rekan analitik dari StreamElements. Jika dibandingkan dengan Juli 2020, viewership dari Twitch pada Juli 2021 naik 23%. Pada saat yang sama, viewership Facebook mencapai 522 juta jam, yang merupakan rekor baru untuk platform tersebut. Di Twitch, Just Chatting masih menjadi kategori yang paling populer, dengan total hours watched mencapai 234 juta jam. Game terpopuler kedua di Twitch adalah Grand Theft Auto V, dengan total hours watched 139 juta jam, diikuti oleh League of Legends, dengan total hours watched 130 juta jam.

10 kategori terpopuler di Twitch pada Juli 2021. | Sumber: StreamElement

“Dimulainya musim panas memengaruhi jumlah hours watched dari kebanyakan game-game terpopuler di Twitch. Namun, versi closed beta dari New World berhasil menarik perhatian penonton dan Twitch masih mengalami pertumbuhan sebesar 23% dari tahun lalu,” kata Doron Nir, Co-founder, SreamElements, seperti dikutip dari GamesIndustry.

Unity Mengakuisisi Parsec Senilai US$320 Juta

Unity mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi Parsec, perusahaan yang membuat software untuk melakukan streaming dan mengakses PC dari jauh. Akuisisi itu bernilai US$320 juta, menurut laporan GamesBeat. Selama pandemi, alat buatan Parsec terbukti sangat bermanfaat bagi developer game. Pasalnya, tool dari Parsec memungkinkan developer untuk bekerja dari rumah. Selain itu, perusahaan game seperti Ubisoft dan Sega juga menggunakan tool milik Parsec untuk menunjukkan demo dari game mereka kepada para jurnalis dan streamers.

Plex Arcade Adalah Layanan Streaming Khusus Game Retro

Berawal dari sebatas aplikasi media streamer untuk keperluan hiburan di rumah, Plex telah berkembang menjadi platform digital dengan banyak produk. Setelah meluncurkan layanan streaming film gratis di akhir 2019 lalu, yang terbaru mereka baru saja layanan streaming game bernama Plex Arcade.

Namun jangan bayangkan layanannya ini bakal seperti Google Stadia atau Microsoft xCloud. Yang ditawarkan justru sangatlah niche, yakni koleksi game retro, persisnya game yang dirilis untuk console Atari 2600 puluhan tahun silam.

Sejauh ini total ada sekitar 30 game yang lisensinya didapat langsung dari Atari, termasuk judul-judul legendaris seperti Adventure, Asteroids, maupun Centipede. Selain game Atari 2600, ada juga game Atari 7800 seperti Missile Command dan Ninja Golf. Daftar lengkapnya bisa Anda lihat sendiri di situs Plex, tapi kalau semua itu terdengar asing di telinga Anda, kemungkinan besar Anda memang masih terlalu muda atau bahkan belum lahir di masa kejayaan Atari dulu.

Plex Arcade

Ketimbang menggarap teknologi streaming-nya sendiri, Plex lebih memilih menggunakan platform yang sudah matang, yakni Parsec. Sayangnya Parsec sendiri memiliki satu kelemahan: sebelum bisa memainkan koleksi game-nya di TV atau perangkat mobile, Anda harus lebih dulu menyiapkan server Plex Arcade di perangkat yang menjalankan sistem operasi Windows atau macOS.

Tentu saja ini bukan solusi yang ideal bagi pengguna yang selama ini meng-install Plex Media Server-nya di perangkat NAS, tapi sekali lagi ini bukan salah Plex, melainkan limitasi Parsec itu sendiri. Kalau urusan server-nya sudah beres, Anda tinggal bermain menggunakan controller USB atau Bluetooth, atau dengan memanfaatkan on-screen control jika memakai smartphone atau tablet.

Plex Arcade

Kabar buruknya, Plex Arcade bukan layanan gratisan (meski ada free trial selama 7 hari). Plex mematok tarif berlangganan sebesar $5 per bulan, atau $3 per bulan jika Anda sudah berlangganan Plex Pass sebelumnya. Menariknya, Plex secara terang-terangan menyebutkan bahwa layanan ini bersifat eksperimental, dan mereka akan melihat respon konsumen ke depannya sebelum memutuskan apakah layanan ini bakal dilanjutkan atau tidak.

Plex sendiri sudah sejak lama rajin bereksperimen dengan fitur atau produk baru, dan mereka tidak segan memensiunkan proyek yang memang terbukti tidak solutif. Contohnya adalah layanan Plex Cloud, yang ditutup di tahun 2018 setelah beroperasi selama sekitar dua tahun.

Sumber: TechCrunch dan Plex.

Samsung Luncurkan Versi Beta PlayGalaxy Link, Layanan Streaming Game ala Steam Link

Layanan cloud gaming macam Google Stadia tentunya terdengar sangat menarik bagi mereka yang tidak memiliki gaming PC yang kapabel. Namun buat yang sudah mempunyai gaming PC atau laptop sendiri, alternatif seperti Steam Link merupakan solusi gratis untuk bisa menikmati berbagai game PC melalui smartphone atau tablet.

Untuk para pengguna smartphone Samsung, mereka malah punya alternatif lain lagi bernama PlayGalaxy Link, yang saat ini tahap pengujian beta-nya telah dibuka untuk publik. Sejauh ini, ponsel yang kompatibel mencakup seri Galaxy S10 dan Galaxy Note 10.

Berbasiskan teknologi rancangan Parsec, PlayGalaxy Link sebenarnya menawarkan konsep yang hampir sama seperti Steam Link. Install client-nya di PC atau laptop, install aplikasinya di ponsel melalui Galaxy Store, lalu setelahnya game di PC dapat di-stream dan dimainkan di ponsel Anda.

Seperti halnya layanan streaming lain, koneksi internet merupakan komponen paling esensial di sini. Skenario yang paling ideal adalah ketika PC tersambung ke internet via kabel, dan ponselnya via Wi-Fi. Namun seandainya koneksi seluler Anda cukup cepat dan stabil (serta kuota data Anda berlebih), PlayGalaxy Link juga siap dinikmati meski Anda sedang berada di luar rumah.

Glap Controller

Lebih ideal lagi adalah ketika pengguna turut menyambungkan controller via Bluetooth, entah controller PS4 atau Xbox, atau controller pihak ketiga lainnya. Alternatifnya, ada snap-on controller Glap yang memiliki rancangan sangat optimal untuk sejumlah ponsel dari seri Samsung Galaxy.

Awal Desember nanti, deretan smartphone yang kompatibel akan bertambah dan mencakup seri Galaxy S9, Galaxy Note 9, Galaxy A90, serta Galaxy Fold. Sayangnya, tahap beta testing ini belum meliputi semua negara. Selagi menunggu, konsumen Samsung di tanah air mungkin bisa memanfaatkan Steam Link lebih dulu.

Sumber: SlashGear dan Samsung.