Aplikasi Remitansi Zendmoney Fokus Jembatani Pekerja Migran

Masih besarnya peluang untuk menghadirkan layanan remitansi kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI), menjadi salah satu alasan Zendmoney diluncurkan. Didirikan oleh Bong Defendy, layanan ini telah mengantongi izin beroperasi dari Bank Indonesia. Selain PMI, mereka juga targetkan sektor UKM dalam usaha ekspor/impor. Pada dasarnya layanan remitansi memungkinkan pengguna memanfaatkan jasa pengiriman uang antarnegara secara  aman, cepat, dan terjangkau.

“Secara khusus negara yang kami sasar adalah negara di mana banyak PMI bekerja. Mulai dari Tiongkok, Malaysia, Singapura, hingga Hong Kong. Untuk negara seperti Malaysia dan Hong Kong kebanyakan yang menggunakan Zendmoney adalah para pekerja migran. Sementara untuk negara seperti Tiongkok dan Singapura banyak pelaku UKM yang melakukan transaksi,” kata CEO Zendmoney Bong Defendy.

Memiliki Zmart Store


Cara kerja yang diterapkan oleh Zendmoney serupa dengan layanan remitansi lainnya. Namun yang membedakan, semua mitra atau agen yang bergabung diberikan perangkat khusus. Sementara untuk pemain lainnya kebanyakan memanfaatkan perangkat pribadi milik agen. Saat ini Zendmoney juga telah menjalin kemitraan dengan POS Indonesia.

“Kami memiliki Toko Semar (Zmart Store) yang dikelola oleh para agen di 4 negara. Kebanyakan transaksi yang dilakukan oleh para pekerja migran di luar negeri adalah langsung melalui agen atau yang biasa kami sebut teller. Saat ini Zendmoney memiliki sekitar 100 ribu pengguna aktif,” kata Defendy.

Disinggung apakah penggunaan aplikasi pengguna sudah maksimal, Defendy menyebutkan aplikasi untuk pengguna sudah meluncur sejak tahun 2019 lalu. Namun karena adanya penambahan fitur dan pengembangan sistem, aplikasi sempat ditunda penggunaan dan hanya digunakan oleh kalangan terbatas. Saat ini menurut informasi di Play Store, aplikasi ZMART milik Zendmoney baru diunduh sekitar 50 ribu pengguna.

“Tahun ini kami akan memaksimalkan penggunaan fitur yang tersedia di aplikasi, mulai dari pembelian pulsa, pembayaran PLN, hingga pembayaran uang sekolah. Harapannya semua pengguna bisa mengontrol uang yang dikirimkan ke keluarga melalui aplikasi setelah proses konversi diterapkan,” kata Defendy.

Disinggung seperti apa behavior pengguna Zendmoney yang melakukan pengiriman uang, disebutkan untuk pengiriman uang dalam skala waktu yang cukup rutin banyak dilakukan oleh pekerja migran dengan nominal yang tidak terlalu besar jumlahnya. Sementara untuk pelaku UKM yang banyak melakukan kegiatan bisnis dengan negara seperti Tiongkok dan Singapura, kebanyakan lebih sedikit jumlah pengiriman uang, namun nominal uang yang dikirimkan cukup besar jumlahnya per pengiriman.

“Secara keseluruhan kami tidak melakukan grading masing-masing penggunaan. Namun sesuai dengan fokus Zendmoney dari awal adalah pekerja migran, yang masih mendominasi penggunaan remitansi di platform Zendmoney,” kata Defendy.

Menambah produk untuk traveller

Saat ini Zendmoney telah tersedia di 50 lokasi di 4 negara. Sementara itu transaksi remitansi yang berhasil dibukukan setiap bulannya berkisar Rp40 miliar.

Masih dalam proses pengembangan, Zendmoney akan meluncurkan kartu Zmart Trip, yang bisa digunakan para traveller saat melakukan perjalanan wisata ke luar negeri. Untuk produk tersebut rencananya akan diluncurkan segera tahun ini.

“Konsep kerjanya serupa dengan kartu kredit. Pengguna bisa mengisi uang sesuai dengan jumlah yang diinginkan, nantinya kartu tersebut bisa digunakan untuk transaksi semua produk menyesuaikan konversi yang berlaku,” kata Defendy.

Persyaratan yang dikenakan kepada pengguna adalah, cukup mengisi e-formulir dan menyertakan data diri paspor. Jika dinyatakan lulus proses kurasi, pengguna bisa memanfaatkan kartu Smart Trip di mancanegara.

Application Information Will Show Up Here

SIPMI App is Launched to Accommodate Migrant Workers

The Ministry of Manpower launched the Indonesian Migrant Workers Information System (SIPMI) App. Apart from being an improvement form of the service and government protection of Indonesian Migrant Workers (PMI), this app also provides an easy access for families to connect with each other.

This app, which currently available for Android and iOS platforms, has a main feature that allows users to get information easily and connect to each other with a chat feature. Both private or group talk.

The information includes the prospects and risks of becoming Indonesian migrant workers abroad, rights and obligations, skills, and procedures to work abroad legally. It includes the schedule and polling features.

SIPMI also provides a feature to stay connected with family. Start from sharing the current location to family members also financial review. In terms of emergency, PMI will inform you through a special feature to quickly connect you with colleagues or nearest people available.

“This is a community-based platform where the world related to migrant workers can directly integrated through a digital-based platform,” Hanif Dhakiri, Minister of Manpower explained.

He also said the SIPMI app has three main priorities. First, to support accommodates Indonesian migrant workers for communication. Second, to supply information from fellow workers or the government. Third, as self protection for the migrant workers abroad.

In order to be able to use SIPMI app, users will be asked to register as migrant workers or family members by filling in the required information.

“This app can be used to interact and communicate, both with fellow PMIs, family members, and its communities in each country,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi SIPMI Diluncurkan untuk Penuhi Kebutuhan Pekerja Migran

Kementerian Ketenagakerjaan meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Pekerja Migran Indonesia (SIPMI). Aplikasi ini selain sebagai bentuk peningkatan pelayanan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) oleh pemerintah, juga memberikan akses mudah bagi keluarga untuk saling terhubung.

Aplikasi yang sudah tersedia untuk platform Android dan iOS ini memiliki fitur utama yang memungkinkan penggunanya untuk mendapat informasi dengan mudah dan saling terhubung satu sama lain dengan fitur obrolan atau chat yang disematkan di dalamnya. Baik obrolan pribadi hingga grup.

Informasi yang dimaksud meliputi prospek dan risiko menjadi pekerja migran Indonesia di luar negeri, hak dan kewajiban, ketrampilan, hingga prosedur bekerja di luar negeri secara aman. Termasuk di dalamnya terdapat fitur agenda hingga poling yang bisa digunakan.

SIPMI juga menyediakan fitur untuk tetap terhubung dengan keluarga. Mulai dari berbagi lokasi terkini ke anggota keluarganya hingga melihat tinjauan keuangan. Untuk kondisi darurat, PMI juga bisa menginformasikannya melalui fitur darurat yang tersedia untuk bisa dengan cepat terhubung dengan rekan atau orang di sekitar yang memungkinkan untuk dapat memberikan pertolongan cepat.

“Ini merupakan platform berbasis komunitas di mana dunia yang terkait dengan pekerja migran bisa terintegrasi langsung melalui sebuah platform berbasis digital,” terang Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.

Ia juga menjelaskan bahwa aplikasi SIPMI memiliki tiga prioritas utama. Pertama untuk menunjang kebutuhan pekerja migran Indonesia dalam hal komunikasi. Kedua menunjang informasi yang dibutuhkan para pekerja migran baik dari sesama pekerja maupun dari pemerintah. Dan yang ketiga sebagai proteksi diri bagi pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri.

Untuk bisa menggunakan aplikasi SIPMI pengguna diminta untuk meregistrasikan diri terlebih dahulu baik sebagai pekera migran maupun sebagai keluarga dengan mengisikan informasi yang dibutuhkan.

“Aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk berinteraksi dan berkomunikasi, baik dengan sesama PMI, keluarga, maupun dengan komunitas PMI yang ada di negara tempat mereka bekerja,” jelas Hanif.

Application Information Will Show Up Here