Demosi: Pengertian, Dasar Hukum, Penyebab dan Tips Menyikapinya

Salah satu tujuan yang ingin dicapai seseorang dalam bekerja adalah untuk meraih promosi jabatan. Promosi jabatan sendiri berarti kenaikan tanggung jawab, tugas, dan upah dari karyawan.

Namun, selain promosi, perusahaan juga berhak melakukan demosi pada karyawan. Umumnya, karyawan yang mendapat demosi adalah karyawan yang tidak dapat melakukan tugas atau tanggung jawabnya dengan baik.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan demosi dan apa saja penyebab serta tips untuk menyikapinya? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.

Pengertian Demosi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demosi adalah pemindahan jabatan ke jabatan yang lebih rendah. Penurunan jabatan ini mempengaruhi beberapa hal lainnya, seperti tanggung jawab, gaji, tunjangan, serta beberapa keuntungan lainnya.

Meski berkaitan dengan sesuatu yang dianggap negatif atau membawa kerugian, namun demosi dilakukan atas tujuan dan dengan pertimbangan tertentu. Beberapa tujuan dilakukannya demosi, mulai dari untuk menghindarkan perusahaan dari kerugian hingga sebagai konsekuensi yang harus diterima oleh karyawan yang tidak mampu mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

Dasar Hukum Demosi

Umumnya, demosi dilakukan sebagai bentuk hukuman atau sanksi kepada karyawan yang tidak mampu mengerjakan tugas atau memenuhi tanggung jawabnya dengan baik. Namun, demosi tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Kementerian Ketenagakerjaan menjelaskan aturan mengenai besaran upah dan evaluasi kinerja dilakukan sesuai standar perusahaan. Hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 161 ayat 1 dan 2 serta Pasal 91 ayat 1 dan 2.

Kedua pasal tersebut membahas tentang surat peringatan yang hanya dapat diberikan 3 kali oleh perusahaan terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran. Selebihnya, perusahaan berhak melakukan evaluasi kerja yang nantinya akan berpengaruh pada penilaian kelayakan posisi, pemberian tugas dan besaran upahnya.

Dengan begitu, peraturan mengenai demosi diserahkan kepada aturan yang telah ditetapkan oleh masing-masing perusahaan. Mesk begitu, perusahaan harus menjelaskan dengan lebih detail mengenai hal ini di surat kontrak kerja karyawan,

Penyebab Demosi

Seperti yang telah dijelaskan di atas, umumnya demosi dilakukan karena suatu alasan. Penyebab demosi sendiri dikategorikan menjadi dua, yakni wajib dan sukarela. Berikut adalah penjelasan mengenai keduanya.

Penyebab Demosi Wajib

Performa atau Kinerja Karyawan yang Buruk

Salah satu alasan paling utama dilakukannya demosi adalah karena adanya penurunan performa atau kinerja karyawan. Dalam hal ini, apabila seorang karyawan tidak dapat memenuhi target atau tugasnya dengan baik, maka perusahaan memiliki hak untuk menurunkan posisi mereka pada posisi yang sesuai dengan kompetensinya.

Restrukturisasi

Dalam suatu perusahaan, restrukturisasi adalah hal yang lumrah terjadi. Ketika hal ini terjadi, maka eksekutif perusahaan berhak untuk meratakan atau menggabungkan tingkatan tertentu. Hal itulah yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan pangkat yang efektif dari karyawan tingkat menengah.

Transisi Keluar dari Perusahaan

Demosi juga bisa terjadi ketika perusahaan hendak melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK. Dalam hal ini, demosi dapat digunakan untuk memberikan waktu bagi karyawan tersebut untuk mencari posisi baru.

Masalah Keuangan atau Pemotongan Gaji

Demosi juga dapat dijadikan sebagai alternatif lain untuk memotong biaya selain opsi pemotongan gaji. Opsi ini mungkin akan digunakan oleh perusahaan yang sedang berjuang dalam hal finansial.

Penyebab Demosi Sukarela

Keseimbangan Kehidupan Kerja

Demosi juga dapat dilakukan oleh karyawan secara sukarela untuk mengurangi beban kerja dan tanggung jawab yang diembannya pada posisi sebelumnya. Beberapa karyawan yang melakukan hal ini biasanya memiliki tujuan untuk meluangkan waktu dan energi mereka untuk fokus pada hal-hal lainnya yang dapat mengurangi tingkat stres mereka.

Kondisi Kerja yang Lebih Fleksibel

Demosi juga bisa jadi dilakukan oleh karyawan yang mengingkan kondisi kerja yang lebih fleksibel. Umumnya hal ini terjadi pada karyawan yang terkendala oleh jarak yang jauh atau jam kerja yang cukup padat.

Memasuki Masa Pensiun dalam Jangka Waktu Dekat

Selain itu, demosi juga biasa terjadi pada karyawan yang hendak memasuki masa pensiun. Pasalnya, karyawan yang hendak pensiun membutuhkan transisi secara bertahap untuk mengurangi peran mereka dalam pekerjaan.

Tips Menyikapi Demosi

Tak jarang, demosi yang terjadi pada seorang karyawan dapat menyebabkan dampak psikis baginya. Untuk itu, berikut adalah beberapa tips menyikapinya.

  1. Lakukan evaluasi diri untuk menilai apakah keputusan yang diambil oleh perusahaan sudah benar dan tepat.
  2. Jika kamu merasa keputusan perusahaan dalam melakukan tersebut kurang tepat, maka kamu bisa berdiskusi lagi dengan perusahaanmu.
  3. Carilah support system dari teman, pasangan atau keluarga yang dapat mendukungmu secara mental.
  4. Bersikaplah dewasa dengan menerima segala keputusan tersebut secara lapang dada. Meski demosi terkadang menyebabkan perasaan marah, sedih dan kecewa, namun mengekspresikannya dengan cara yang berlebihan justru kurang tepat.
  5. Bersikaplah terbuka terhadap segala feedback yang kamu dapatkan.
  6. Lakukan evaluasi diri dengan merenungi apa saja alasan demosi dan bagaimana cara untuk memperbaikinya.
  7. Jika memang demosi yang terjadi padamu sulit untuk diterima, maka kamu bisa mengajukan resign untuk mencari posisi baru yang lebih baik dari sebelumnya.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai demosi yang bisa kamu pelajari. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa demosi terjadi karena telah melalui pertimbangan yang sedemikian matang. Untuk itu, alangkah baiknya jika hal ini disikapi secara dewasa dan sebagai bahan evaluasi diri.

Kompensasi Adalah: Pengertian, Dampak, Jenis-Jenis dan Tujuan

Apakah kamu sering mendengar kata kompensasi? Ketika sesuatu ditawarkan, terkadang muncul pertanyaan tentang remunerasi untuk pekerjaan yang dilakukan.

Kompensasi menurut KBBI adalah tunjangan tunai atau nontunai yang diberikan kepada karyawan suatu perusahaan atau organisasi. Definisi kompensasi biasanya adalah item yang ditentukan kecuali sumbernya adalah pajak penghasilan.

Kompensasi biasanya mengacu pada imbalan finansial dalam perusahaan atau imbalan finansial yang diberikan kepada karyawan. Nah, kompensasi finansial ini diberikan berdasarkan biaya finansial yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Untuk lebih jelasnya simak penjelasan menurut DailySocial.id berikut ini!

Pengertian Kompensasi

Secara umum, konsep kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima seseorang, baik fisik maupun tidak, yang harus diperhitungkan untuk kemudian diberikan kepada seseorang.

Kompensasi merupakan hal yang wajar yang biasa terjadi di sebuah perusahaan untuk memberikan penghargaan kepada karyawan. Kompensasi sebanding dengan hadiah. Namun dalam dunia kerja atau bisnis, kompensasi lebih sering dilihat dalam bentuk gaji dan/atau tunjangan.

Biasanya dipadukan dengan apresiasi kepada karyawan yang mendukung perkembangan bisnis secara positif dan berkelanjutan. Misalnya, ketika kamu mencari informasi di situs pencari kerja, perekrut perusahaan menawarkan banyak keuntungan kepada calon karyawannya jika nantinya diterima bekerja.

Kompensasi dapat berupa hal-hal di luar gaji pokok, seperti parkir gratis, asuransi kesehatan atau lainnya.

Kompensasi ini merupakan insentif yang ditekankan perusahaan saat mencari pelamar kerja baru untuk menarik pelamar kerja yang berkualitas.

Jenis-Jenis Kompensasi

Ada beberapa jenis kompensasi yang diberikan oleh perusahaan atau organisasi kepada karyawan atau anggotanya.  Berikut ini jenis kompensasi yang dikenal dan bisa diberikan kepada karyawan.

Kompensasi Langsung

Kompensasi langsung adalah segala bentuk kompensasi moneter seperti gaji, kompensasi lain, komisi, bonus, THR, insentif, opsi saham, dan bagi hasil perusahaan.

Selain itu, semua penghasilan yang meningkatkan penghasilan bruto tahunan karyawan dikenakan Pasal 21 Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21).

Kompensasi Tidak Langsung

Kompensasi tidak langsung jenis ini juga dapat berupa uang yang diberikan kepada karyawan, namun tidak secara langsung melainkan melalui pihak ketiga.

Contohnya adalah ketika perusahaan mendaftarkan dan mengikutsertakan karyawannya dalam program jaminan sosial dan kesehatan.

Perusahaan adalah pihak yang bertanggung jawab atas asuransi karyawannya, seperti asuransi kesehatan, asuransi ketenagakerjaan atau asuransi jiwa, agar karyawan dapat menikmati manfaat dari program tersebut.

Kompensasi lain mungkin termasuk akses internet, keanggotaan gym, voucher belanja, atau kendaraan dinas dan sebagainya.

Kompensasi Non-Finansial

Imbalan non-finansial tidak terkait dengan uang, tetapi bentuk lain bagi karyawan dengan cara yang positif dan berharga.

Misalnya, karyawan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan lebih lanjut yang diselenggarakan oleh perusahaan, tim kerja yang solid dan suportif, supervisor yang profesional dan kompeten, lingkungan kerja yang menyenangkan, jam kerja yang fleksibel, waktu luang yang lebih banyak dan penghargaan atas kinerja karyawan.

Dampak Kompensasi

Adanya kompensasi yang diberikan kepada karyawan tertentu atau seluruhnya oleh perusahaan tentu saja menimbulkan dampak positif hingga bisa memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak.

  • Dapat menjadi daya tarik bagi para pencari kerja
  • Perusahaan mendapatkan pekerja berkualitas
  • Membuat karyawan terpacu terus berprestasi dan bekerja dengan giat
  • Citra perusahaan tampak lebih baik dibandingkan kompetitor
  • Memudahkan proses administrasi dan aspek hukum yang ada

Tujuan Kompensasi

Performa pekerja

Ketika seorang karyawan puas dengan kompensasi yang mereka terima dari perusahaan tempat mereka bekerja, mereka bekerja lebih baik. Adanya kompensasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang sportif dan kompetitif dalam pekerjaan sehari-hari.

Terbentuk Ikatan Kerja

Perusahaan memberikan bonus kepada karyawannya agar karyawan memiliki hubungan yang baik dan profesional dengan perusahaan tempat mereka bekerja.

Motivasi

Ketika lingkungan kerja sportif dan kompetitif, karyawan ini lebih termotivasi dan antusias dalam bekerja. Ia juga berusaha untuk menjadi lebih baik lagi di masa mendatang, sehingga meningkatkan nilai perusahaan bagi masyarakat luas.

Kepuasan Kerja

Perusahaan yang membayar karyawannya akan menimbulkan kesenangan. Karena perusahaan puas dengan kinerja dan komitmen karyawannya. Karyawan merasa puas karena mereka dihargai di tempat kerja mereka.

Mendorong Pertumbuhan Perusahaan

Kepuasan karyawan terhadap remunerasi yang diterimanya dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi perusahaan. Terakhir, menawarkan kompensasi ini dapat meningkatkan stabilitas di perusahaan.

Disiplin Kerja

Jika gaji karyawan sesuai dengan kepuasan mereka atau bahkan melebihi itu, motivasi tidak hanya meningkat di antara karyawan. Disiplin kerja juga meningkat. Karyawan akan terus bekerja dengan sebaik-baiknya sehingga hak-hak yang diterimanya lebih sesuai.

Faktor Penyusun Kompensasi

Kemampuan Perusahaan

Kemampuan perusahaan untuk membayar kompensasi karyawannya tergantung pada beberapa faktor, seperti laba, penjualan dan hal-hal lain yang diterima perusahaan.

Tingkat Hidup

Standar hidup orang-orang yang tinggal di perusahaan merupakan faktor dalam menentukan gaji dan kompensasi. Perusahaan membayar kompensasi sesuai dengan lingkungan di mana perusahaan beroperasi.

Umumnya perusahaan menggunakan upah minimum regional (UMR) atau istilah resmi terbaru adalah UMP (upah minimum provinsi) dan UMK (upah minimum kabupaten/kota).

Nilai upah minimum regional sangat berpengaruh dan menentukan bagaimana suatu perusahaan menghitung gaji, upah dan bonus bagi karyawannya.

Harga Pekerjaan

Kompensasi karyawan dibedakan sesuai dengan harga aktivitas perusahaan. Kerja keras tentu dihargai berbeda dengan kerja ringan.

Perusahaan berusaha untuk memastikan bahwa uang yang dikeluarkan untuk kompensasi karyawan sepadan dengan kerja keras atau upaya yang dilakukan oleh karyawan tersebut untuk melakukan semua pekerjaan mereka.

Sistem Kompensasi

Perusahaan menciptakan sistem kompensasi terperinci berdasarkan kinerja dan waktu. Indikator kinerja ini berguna untuk memotivasi pegawai lainnya untuk meningkatkan prestasi kerja seluruh pegawai.

Karyawan diberikan sistem waktu jika bekerja di luar jam kerja yang ditetapkan. Biasanya dibayar sebagai kompensasi lembur.

Tingkat Kompensasi di Perusahaan Lain

Perusahaan juga dapat membandingkan kompensasi yang dibayarkan oleh perusahaan lain untuk jenis pekerjaan yang sama untuk menentukan tingkat kompensasi bagi karyawan mereka sendiri.

Selain gaji, prestasi kerja yang sama di beberapa perusahaan juga menentukan besaran kompensasi yang diterima karyawan.

Perundangan-Undangan yang Berlaku

Perusahaan juga akan membayar kompensasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Secara umum, klausul upah, gaji dan kompensasi diatur oleh undang-undang yang berlaku dan harus dipenuhi untuk semua perusahaan pekerja. Jika perusahaan melanggar undang-undang yang ditentukan, sanksi harus diperhatikan.

Efisien: Pengertian, Contoh, dan Perbedaanya dengan Efektif

Mendengar kata efisien mungkin terdengar asing di telinga kita, namun bagi sebagian orang kata efisien sering dikaitkan dengan waktu. Ada juga yang percaya bahwa efisiensi adalah sesuatu yang dapat dicapai melalui keinginan. Lalu apakah kata efisien selalu dikaitkan dengan waktu? Atau bahkan sebaliknya.

Untuk melakukan itu pertama-tama seseorang harus memahami apa yang efektif dan membedakan antara arti efektif dan efisien. Jangan khawatir, kita akan membicarakan semuanya nanti. Terutama bagi kamu yang ingin mengetahui arti efektif. Mari simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Efisien

Efisiensi dapat diartikan sebagai cara untuk mencapai tujuan yang optimal (cepat dan tepat) dan dengan cara yang diinginkan dengan meminimalkan sumber daya yang digunakan. Sumber daya yang dipertaruhkan adalah orang, uang, dan waktu. Gunakan untuk menghindari pemborosan.

Pada penjelasan sebelumnya, efisiensi mengacu pada waktu. Memang benar karena seseorang yang bekerja secara tidak langsung memperhatikan segala aspek, termasuk waktu. Selain itu, efisien juga dapat diartikan sebagai pengendalian yang dominan.

Pengertian Efisien Menurut Para Ahli

Para ahli memiliki gagasan tentang arti kata efisien. Berikut rangkuman pengertian efisien dari para ahli:

  • Efisiensi adalah upaya untuk mencapai tujuan yang maksimal dengan meminimalkan penggunaan sumber daya.
  • Efisiensi adalah penggunaan sumber daya seperti biaya, waktu, dan usaha atau energi untuk mencapai tujuan saat melakukan aktivitas.
  • Efisiensi adalah kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha dengan sedikit biaya, waktu dan tenaga untuk mencapai hasil atau tujuan yang maksimal.
  • Efisiensi adalah cara atau kemampuan untuk mencapai hasil dan tujuan yang maksimal dengan sedikit atau sedikit sumber daya. Agar tidak menghabiskan terlalu banyak uang, tenaga dan waktu.
  • Efisiensi adalah cara yang tepat untuk menghasilkan tujuan secara maksimal dari apa yang diinginkan atau diinginkan.
  • Efisien adalah cara mencapai tujuan dengan harga yang sama tetapi tujuan atau hasil yang maksimal.

Contoh Kegiatan Efisiensi

  1. Efisien dalam bekerja

Misalnya, suatu pekerjaan dapat dilakukan dengan dua cara, sebut saja Metode A dan Metode B. Dengan Metode A, pekerjaan dapat dilakukan dalam waktu singkat, tetapi harus dipelajari terlebih dahulu.

Metode B membutuhkan waktu lebih lama untuk diterapkan, tetapi kamu akan terbiasa. Di sinilah Metode A dianggap lebih efektif daripada Metode B, sehingga menjadi pilihan. Dengan Metode A, kamu dapat mempelajari lebih banyak dan menghabiskan lebih banyak waktu pada awalnya, tetapi lebih cepat untuk diproses lebih lanjut. Tentunya dengan memilih cara yang lebih efisien ini, karyawan bisa lebih produktif dan hemat waktu dan tenaga.

  1. Efisien dalam waktu

Tono dan Toni ingin membeli makanan dari toko yang sama, yang jaraknya cukup jauh dari rumah mereka. Tono menggunakan kendaraan tersebut untuk pergi ke restoran sementara Toni memesan secara online di ponselnya. Di era perkembangan teknologi, cara yang dilakukan Toni dinilai lebih efisien karena tidak perlu membuang tenaga saat keluar rumah. Belum lagi penawaran diskon yang bisa dipertimbangkan sebelum memesan secara online.

  1. Efisien dalam bisnis

Efisiensi bisnis umumnya bertujuan untuk menggunakan sumber daya sebaik mungkin seefisien mungkin. Efisiensi ekonomi dapat dicapai ketika pendapatan melebihi biaya. Untuk mencapai efisiensi, biaya produksi perusahaan harus serendah mungkin di pasar. Misalnya, upaya peningkatan efisiensi di perusahaan biasanya dikaitkan dengan penurunan produksi.

Namun, perusahaan juga harus memastikan dapat mencapai hasil yang lebih dengan biaya tersebut. Ini berarti bahwa dana tidak boleh disia-siakan dengan biaya berapapun.

  1. Efisien dalam pelatihan

Kinerja juga diperlukan dalam pelatihan, misalnya untuk menentukan mata kuliah SKS atau belajar di tahap awal. Siswa yang mengikuti ujian dapat memilih keduanya.

Tentu saja, secara teori efisiensi, sistem pembelajaran yang memahami materi jauh lebih baik daripada SKS. Studi pendahuluan mengkonsumsi lebih sedikit energi, tetapi memberikan hasil yang optimal.

Perbedaan Efisien dengan Efektif

Sebagian orang masih bingung mengenai arti efektif dan efisien. Keduanya sering merujuk pada hal yang sama. Khususnya dalam dunia kerja, arti efisiensi dan efektifitas sering digunakan untuk mengukur kinerja manusia. Tak ayal, dua kata ini menjadi satu kolaborasi yang sulit dipisahkan. Namun pada kenyataannya, itu memiliki arti yang berbeda.

Berikut adalah beberapa perbedaan mendasar antara efektif dan efisien:

Perbedaan dari segi aksi/Pekerjaan:

  • Efektif yakni bertindak sesuai dengan apa yang direncanakan.
  • Efisien adalah bekerja dengan sumber daya dan energi yang memadai tanpa pemborosan.

Perbedaan dari segi pencapaian tujuan:

  • Mampu secara efektif mencapai tujuan (objectives) yang maksimal sesuai dengan apa yang direncanakan.
  • Efisiensi dapat mencapai hasil yang lebih optimal dengan penghematan biaya, tenaga atau waktu.

Oleh karena itu, tidak setiap proses yang efektif pasti efisien, begitupun sebaliknya. Jadi betapa pentingnya mengkoordinasikan keduanya, sehingga bertindak efektif dan efisien. Sehingga setiap tujuan individu dan organisasi tercapai sesuai rencana.

Demikianlah penjelasan kami mengenai efisien dari pengertian, contoh, hingga perbedaanya dengan efektif. Semoga artikel di atas dapat membantumu!

Company Profile: Definisi, Fungsi, hingga Hal-Hal yang Dibutuhkan

Bagi setiap perusahaan atau perusahaan yang memiliki website, company profile merupakan bagian yang harus ditampilkan sebagai company profile singkat.

Profil perusahaan sangat penting bagi banyak perusahaan besar, termasuk perusahaan pemula. Dengan profil perusahaan, sebuah perusahaan dapat menggambarkan bisnisnya dan kelompok sasaran yang cocok untuk bisnisnya.

Lalu bagaimana cara membuat company profile yang baik agar perusahaan kita lebih mudah dikenali di pasar sasaran kita? Berikut DailySocial.id membuat penjelasannya untukmu!

Definisi Company Profile

Profil perusahaan adalah istilah bahasa Inggris yang berarti profil perusahaan. Bagian ini biasanya ditemukan di situs resmi perusahaan. Isi dari company profile biasanya memberikan informasi tentang sejarah berdirinya perusahaan, produk yang diproduksi dan posisinya di pasar.

Meski hanya gambaran singkat, namun profil perusahaan merupakan cara untuk mempengaruhi publik, calon investor dan pelanggan yang terkait dengan perusahaan itu sendiri.

Ketika profil perusahaan dirancang dengan sebaik mungkin, perusahaan menjadi lebih terlihat dan unik dibandingkan para pesaingnya.

Fungsi Company Profile

Setelah mengetahui pengertian company profile di atas, maka bisa disimpulkan bahwa fungsi dari dibuatnya company profile adalah sebagai berikut:

  • Menciptakan sebuah brand, perusahaan yang menjelaskan tentang sejarah berdiri perusahaan, hingga menjelaskan apa yang ingin ditawarkan kepada audiens, dapat menjadi brand story untuk menjalin koneksi dengan para mitra yang potensial
  • Gambaran umum bisnis perusahaan, penjelasan company profile adalah penjelasan tentang apa yang ditawarkan kepada audiens untuk bisa memenuhi kebutuhan target pasar
  • Promosi sebuah brand, profil perusahaan juga sangat membantu dalam proses promosi suatu brand dari perusahaan itu sendiri.
  • Menginformasikan keunikan karakter perusahaan, selain memberikan gambaran pada calon klien potensial, informasi tersebut juga bisa menunjukan keunikan perusahaan di mata investor, bahkan di mata para pencari kerja.
 

Informasi yang Harus Ada dalam Company Profile

Tujuan dari pembuatan company profile adalah untuk memberikan informasi tentang suatu perusahaan kepada pengunjung website atau audiens.

Maka, coba perhatikan dengan detail, informasi apa saja yang dituliskan dalam company profile dan informasi apa juga yang tidak perlu ditampilkan. Berikut penjelasannya:

  • Detail bisnis, informasi ini merupakan gambaran singkat tentang perusahaan yang dimaksud, seperti nama perusahaan, alamat, nomor telepon, dan alamat email perusahaan. Semua hal ini harus ditulis dalam profil perusahaan.
  • Detail perusahaan, selain informasi bisnis, informasi yang akan ditulis adalah informasi perusahaan, seperti visi dan misi, tanggal berdirinya perusahaan, deskripsi layanan atau produk yang dijual, sejarah perusahaan, portofolio pelanggan..
  • Pengakuan industri, profil perusahaan adalah informasi yang juga harus menunjukkan bagaimana kinerja masa lalu telah dicapai dan meningkatkan nilai perusahaan. Kalau ada sertifikat, piagam, penghargaan, semuanya bisa dilampirkan.

Tips Membuat Company Profile

Jika perusahaan atau bisnis Anda sedang ingin membuat company profile, sebaiknya mulai melakukan perancangan dari sekarang. Adapun beberapa tips membuat company profile yang baik, sebagai berikut:

  • Mengetahui Tujuan, memilih tulisan atau akan menyisipkan gambar dan video
  • Menentukan Gaya dan Format, ingin membuat company profile yang tradisional atau berinovasi, serta tetap menggunakan penulisan yang jelas
  • Menceritakan Kisah, ceritakan tentang kisah sukses perusahaan
  • Menguraikan Misi dan Visi
  • Menyertakan Sejarah Perusahaan dengan Urutan logis
  • Menyertakan berbagai testimonial
  • Melengkapi Informasi Kontak
  • Mengoreksi tulisan dan Melakukan Pembaruan berkala

Contoh Company Profile

Setelah membahas apa itu company profile, fungsi, serta cara membuatnya, di bawah ini terdapat beberapa contoh company profile perusahaan yang bisa kamu jadikan referensi, di antaranya:

Unilever

 

Contoh company profile pertama dimiliki oleh Unilever. Jika kamu mengunjungi situs resmi Unilever Indonesia, kamu akan menemukan profil perusahaan yang disampaikan melalui storytelling. Penceritaan juga dilakukan dengan kombinasi tulisan, informasi dan ilustrasi yang sangat unik dan menarik.

Tokopedia

Di antara perusahaan besar lain di Indonesia, Tokopedia merupakan salah satu yang memiliki profil perusahaan perusahaan terunik. Ketika kamu mengunjungi halaman “About” atau “Tentang Kami” milik Tokopedia, maka kamu akan menemukan tampilan situs unik dan video profil perusahaan bertajuk “Membangun Indonesia Bersama Tokopedia”.

Google

Faktanya, website sebuah perusahaan tidak selalu harus ramai dan memiliki banyak informasi. Contoh profil bisnis yang mudah dibuat adalah Google. Meskipun Google adalah salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, namun misi dan nilai-nilainya tetap dapat dikomunikasikan.

Tesla

Sama seperti Google, profil perusahaan Tesla bisa dibilang sangat sederhana. Bahkan, jika kamu tidak memperhatikan situs resminya, maka kamu tidak akan percaya profil perusahaan tersebut milik Tesla. Meski terlihat biasa saja, tetapi misi zero-emission yang diceritakan di dalamnya cukup menyentuh, sesuai dengan tujuan besar produksi Tesla.

J&T Indonesia

Contoh company profile terakhir yang bisa kamu gunakan sebagai referensi adalah milik J&T Indonesia. J&T memadukan berbagai media interaktif seperti video dan ilustrasi menarik dalam websitenya. Selain itu navigasi website juga sangat mudah, sehingga kamu bisa mendapatkan banyak informasi sekaligus hanya dengan menekan tombol scroll.

Sebagai sebuah perusahaan besar atau perusahaan rintisan yang ingin dikenal public, sebaiknya menyisipkan company profile yang baik dalam situs website pribadinya.

Tujuannya, agar bukan hanya dikenal dengan produk-produk terbaiknya, tetapi juga menginformasikan ke public, bagaimana kinerja perusahaan untuk memproduksi produk terbaik tersebut dalam kurun waktu yang lama.

Remunerasi: Pengertian, Tujuan dan Manfaatnya

Remunerasi merupakan istilah yang sering digunakan dalam dunia kerja. Istilah remunerasi biasanya berkaitan dengan gaji tambahan sebagai bentuk apresiasi dari perusahaan terhadap kinerja karyawannya.

Remunerasi diberikan oleh perusahaan, baik swasta maupun instansi pemerintah. Biasanya, karyawan yang diberi remunerasi merupakan karyawan yang cakap, berpengalaman, maupun yang berkontribusi lebih terhadap perusahaan.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan remunerasi? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.

Pengertian Remunerasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), remunerasi adalah uang yang diberikan sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilakukan atau imbalan. Remunerasi biasanya diberikan oleh perusahaan kepada karyawan maupun eksekutif perusahaannya.

Remunerasi memiliki dua unsur utama, yakni kompensas dan bonus. Kompensasi merupakan suatu hal yang diterima oleh tenaga kerja baik dalam berupa fisik maupun non fisik. Sementara bonus atau komisi merupakan bentuk imbalan yang diberikan kepada karyawan dengan perhitungan presentase hasil penjualan karena telah mencapai target.

Tujuan Remunerasi

Remunerasi memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan remunerasi adalah sebagai berikut.

1. Memotivasi Karyawan untuk Mengembangkan Diri

Dengan adanya remunerasi, karyawan diharapkan dapat termotivasi untuk mengembangkan potensi dirinya. Hal ini juga diharapkan akan meningkatkan kompetisi antar karyawan dalam hal produktivitasnya. Sebab, karyawan yang memiliki semangat kerja dan produktivitas tinggi akan diberi apresiasi oleh perusahaan.

2. Meningkatkan Kualitas SDM Karyawan

Remunerasi juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM karyawan. Sebab, dengan pemberian pendapatan tambahan akan turut serta mendorong karyawan untuk meningkatkan kualitas kerjanya.

3. Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan

Pemberian pendapatan tambahan tentunya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Dengan kesejahteraan yang meningkat, tentunya produktivitasnya juga akan ikut meningkat.

4. Meningkatkan Keuntungan bagi Perusahaan

Pemberian remunerasi akan berpengaruh pada meningkatnya produktivitas karyawan. Produktivitas yang meningkat akan sebanding dengan keuntungan yang akan didapat perusahaan juga akan meningkat.

Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan dalam Pemberian Remunerasi

1. Memberikan Pendapatan Sesuai Kinerja

Remunerasi diberikan oleh perusahaan sebagai imbalan atas kinerja yang dicapai oleh karyawannya. Karyawan yang mengerjakan pekerjaannya secara cepat dan tepat yang berpengaruh terhadap perusahaan tentu patut diberikan imbalan tambahan.

Pemberian remunerasi juga penting untuk menjaga loyalitas dan kinerja karyawan. Dengan remunerasi, karyawan akan merasa bahwa kerja kerasnya dihargai oleh perusahaan.

2. Memberikan Bonus untuk Karyawan yang Berprestasi

Remunerasi juga perlu diberikan untuk karyawan yang berprestasi atau meraih pencapaian yang menguntungkan perusahaan. Dengan remunerasi, tentunya akan memicu semangat karyawan lain berlomba-lomba untuk memberikan kinerja yang terbaik.

3. Menaikkan Gaji Karyawan

Salah satu cara untuk menjaga kinerja dan loyalitas karyawan adalah dengan menaikkan gajinya. Besar kecilnya gaji dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur kualitas karyawan di sebuah perusahaan.

Nah, itulah penjelasan mengenai remunerasi yang telah dirangkum untukmu. Selain diberikan sebagai salah satu bentuk apresiasi kepada karyawan, pemberian remunerasi juga diharapkan dapat menciptakan hubungan baik antara karyawan dengan perusahaan.

CSR: Pengertian, Tujuan, Jenis dan Manfaatnya untuk Perusahaan

Semua aktivitas dan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tentu wajib dipertanggungjawabkan pada tiap perusahaan. Dimulai dari karyawan, pemegang saham, pelanggan, pemerintah dan juga masyarakat umum. Tanggung jawab ini sering disebut Corporate Social Responsibility atau CSR.

Oleh karena itu, tanggung jawab perusahaan merupakan jenis tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh perusahaan dengan melaksanakan program yang bermanfaat bagi semua pihak.

Untuk lebih jelasnya, berikut DailySocial.id jelaskan padamu mengenai CSR!

Definisi CSR

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial yang harus dilaksanakan oleh manajemen kepada seluruh pemangku kepentingan dan juga kepada seluruh pemangku kepentingan.

Berbagai pihak tersebut di atas adalah karyawan perusahaan, pemegang saham perusahaan, konsumen, negara dan masyarakat.

Bentuk tanggung jawab yang harus tercakup dalam CSR adalah kegiatan manajemen sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap sosial kemasyarakatan dan lingkungan. Dimana perusahaan melakukan seluruh kegiatan operasionalnya.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa CSR adalah tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memberi manfaat bagi pihak-pihak di dalam dan sekitar perusahaan dengan melaksanakan program yang bermanfaat.

Kamu harus memahami bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat pada umumnya dan terhadap lingkungan tempatnya beroperasi.

Jenis tanggung jawab bersifat wajib. Jika ini tidak terjadi, perusahaan menghadapi sanksi. Ini berlaku untuk perusahaan besar dan kecil. Sebab bisnis adalah tentang kenyamanan orang-orang di sekitarnya.

Tujuan CSR dan Manfaatnya

Dalam melakukan program-program CSR, perusahaan tersebut harus mempunyai beberapa tujuan tertentu, dimana tujuan tersebut harus tetap berkaitan dengan kesejahteraan dan kebermanfaatan untuk masyarakat dan pihak-pihak yang ada di perusahaan. Berikut ini adalah tujuan dari program CSR secara umum:

Nama Baik dan Citra Perusahaan

Salah satu tujuan utama dalam melaksanakan program CSR adalah untuk melindungi citra dan reputasi perusahaan di mata publik. Untuk mencapai tujuan tersebut, program yang dilaksanakan oleh perusahaan biasanya bertujuan untuk menunjukkan bahwa perusahaan merupakan entitas yang bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat sekitar.

Selain itu, dengan melaksanakan program CSR, perusahaan dapat meningkatkan citra dan reputasi perusahaan di lingkungan sekitar dan juga dengan beberapa pemangku kepentingan atau orang-orang yang bekerja sama dengan perusahaan.

Oleh karena itu akan terus memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan perusahaan di masa mendatang.

Menjaga Hubungan Baik Dengan Stakeholder

Tujuan selanjutnya dari pelaksanaan program CSR adalah menjaga dan memelihara hubungan baik dengan stakeholder. Dengan adanya program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan, maka tercipta hubungan yang lebih hangat dan bersahabat dengan lingkungan perusahaan.

Selain itu, program CSR dapat menawarkan banyak manfaat bagi masyarakat dalam hal peluang pengembangan dan pemberdayaan.

Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah yang Terjadi di Sekitar Lingkungan

Keberadaan suatu perusahaan di suatu tempat tentunya membawa banyak pihak ke dalam lingkungan tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi masalah di sekitar adalah dengan mempertahankan program CSR.

Masalah saat ini bisa datang dari berbagai sisi. Mulai dari lingkungan, sosial dan juga ekonomi. Adanya program CSR merupakan salah satu upaya perusahaan untuk membantu menyelesaikan segala permasalahan yang ada di daerah.

Jenis-Jenis Program CSR

Di dalam proses pelaksanaan program CSR, jenis kegiatannya dibagi menjadi delapan jenis. Berikut adalah delapan kegiatan CSR yang harus kamu ketahui:

Cause Promotions

Program CSR jenis ini dapat diartikan sebagai salah satu upaya perusahaan untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu tersebut. Tujuan lain dari CSR jenis ini adalah sebagai media promosi bagi perusahaan itu sendiri.

Ketika melaksanakan program CSR tersebut, perusahaan selanjutnya mengalokasikan dana dan sumber daya untuk mendukung kegiatan sosial. Dimulai dengan kegiatan pengabdian masyarakat dan kegiatan penggalangan dana.

Cause Related Marketing

Tujuan perusahaan yang menggunakan program CSR ini biasanya untuk selalu berkomitmen menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda dari penjualan suatu produk tertentu. Untuk mendukung kegiatan sosial masyarakat. Kemudian dana tersebut diberikan kepada masyarakat.

Corporate Societal Marketing

Perusahaan biasanya menerapkan jenis tanggung jawab sosial ini dalam bentuk kampanye. Adalah umum bagi perusahaan untuk menjalankan kampanye tentang masalah kesehatan, lingkungan, dan lainnya. Tujuan CSR adalah untuk dapat mendukung perubahan masyarakat menjadi lebih baik.

Corporate Philanthropy

Perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial ini dalam bentuk pembayaran langsung melalui penyaluran dana. Contoh tanggung jawab sosial jenis ini adalah program penggalangan dana, amal dan juga membantu masyarakat dengan berbagai cara.

Community Volunteering

Community volunteering adalah jenis CSR yang ditawarkan perusahaan kepada masyarakat dalam bentuk layanan gratis. Biasanya, perusahaan melibatkan beberapa karyawan yang merelakan waktunya untuk berbagai kegiatan yang dapat mendukung kelestarian lingkungan di sekitar perusahaan.

Rehabilitasi Alam

Jenis CSR berikutnya adalah program rehabilitasi alam. Disini perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap kelestarian alam, terutama perusahaan yang menghasilkan limbah.

Adapun contoh program rehabilitasi yang dapat dilaksanakan, seperti penanaman mangrove, penghijauan hutan, penanaman bibit tanaman, dan lain-lain.

Pengelolaan Limbah yang Berwawasan Lingkungan

Berikutnya adalah pengolahan limbah ekologis. Pengolahan ini diharapkan dapat meminimalkan toksisitas limbah. Sehingga pembuangan limbah produk tidak mencemari lingkungan.

Untuk melaksanakan program ini, perusahaan terlebih dahulu harus memilih jenis limbah, mulai dari limbah organik, beracun, dan anorganik. Dalam hal ini, pihak perusahaan harus menangani limbah tersebut dengan cara mengolahnya dengan teknik khusus yang tepat agar dapat terserap dengan baik ke alam.

Penggunaan Sumber Energi Terbarukan

Jenis CSR lainnya adalah penggunaan sumber energi terbarukan. Mulai dari uap alam, angin, air dan juga energi surya. Dengan cara ini, seharusnya perusahaan bisa ikut serta menyelamatkan sumber daya alam seperti gas alam dan minyak bumi yang sudah terancam punah.

Model dan Metode Pelaksanaan CSR

Pelaksanaan CSR dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:

Keterlibatan Langsung

Jadi, suatu  perasaan akan langsung terlibat dalam melakukan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Seperti misalnya langsung memberikan bantuan berupa air bersih, pembangunan MCK, dan lain sebagainya.

Melalui Yayasan Sosial

Pelaksanaan CSR juga dapat dilakukan dengan cara membangun sendiri yayasan sosial yang berada di bawah payung perusahaan yang dikhususkan untuk menyediakan bantuan sosial berkelanjutan. Salah satu contoh dari yayasan sosial perusahaan di Indonesia adalah Sampoerna Foundation,

Menjalin Kemitraan

Menjalin kemitraan ini berarti perusahaan menggandeng mitra, entah itu komunitas atau lembaga sosial, untuk membantu melaksanakan kegiatan CSR. Misalnya seperti menggandeng komunitas lingkungan untuk membantu melakukan penanaman bibit pohon.

Melalui Konsorsium

Konsorsium adalah bentuk kerja sama yang dilakukan dua perusahaan untuk melakukan suatu proyek. Proyek tersebut umumnya adalah proyek sosial yang dilakukan guna memberikan bantuan terhadap masyarakat.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan dapat dilaksanakan dengan menjalankan kegiatan di berbagai daerah. Mulai dari bidang ekonomi, sosial dan ekologi.

Dalam tanggung jawab sosial, perusahaan tentunya harus memiliki tujuan, seperti menjaga hubungan baik dengan pemangku kepentingan, menjaga reputasi dan citra baik perusahaan, dan menawarkan solusi untuk masalah terkait.

Logistik: Pengertian, Sistem, Tujuan, Manfaat, dan Perannya bagi Perusahaan

Istilah “logistik” mungkin sering kamu dengar. Baik itu akibat semakin maraknya penggunaan platform online shop, maupun dalam kepanitiaan dan dunia bisnis.

Secara umum pengertian logistik adalah suatu ilmu pengetahuan atau seni dalam melakukan proses penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan dan penghapusan terhadap berbagai barang atau alat-alat tertentu.

Namun untuk informasi selengkapnya, DailySocial.id akan menjelaskannya padamu di bawah ini!

Pengertian Logistik

Pengertian secara umum logistik adalah ilmu atau seni melakukan operasi penyimpanan, pemeliharaan dan distribusi serta pembuangan barang atau peralatan tertentu.

Selain itu, beberapa ahli mengatakan bahwa konsep logistik adalah seperangkat upaya yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian efisiensi proses pengangkutan barang atau jasa, energi, atau sumber daya lainnya dari tempat asal ke tempat penggunaan.

Dari penjelasan pengertian logistik di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian logistik adalah bagian dari seni manajemen. Dimana proses dari suatu rangkaian kegiatan saling berhubungan dan dilakukan secara bertahap dan yang tujuannya adalah manajemen dan pemeliharaan barang atau perangkat tertentu.

Tujuan dan Manfaat Logistik

Semua kegiatan logistik dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu ketersediaan produk tepat waktu di tempat yang tepat. Oleh karena itu, suatu perusahaan melakukan beberapa kegiatan logistik yang berbeda, yaitu pengadaan barang, kegiatan produksi dan distribusi.

Fungsi logistik memiliki standar kinerja tertentu yang harus dicapai. Tingkat kinerja yang dapat dicapai dalam operasi logistik merupakan keseimbangan antara kualitas layanan yang diinginkan oleh pelanggan dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan akhir perusahaan.

Bowersox mengatakan setidaknya ada dua faktor utama yang menentukan tingkat aktivitas logistik. Yang pertama adalah faktor pelayanan, tingkat layanan yang diberikan perusahaan kepada pelanggannya.

Kedua adalah faktor biaya, yaitu biaya nominal yang dikeluarkan perusahaan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya.

Kegiatan Logistik

Terdapat berbagai kegiatan logistik yang ternyata berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Berbagai kegiatan logistik tersebut adalah:

  • Pelayanan Pelanggan
  • Prediksi Permintaan
  • Manajemen Persediaan
  • Komunikasi Logistik
  • Penanganan Material
  • Proses Pemesanan
  • Pengemasan
  • Komponen-komponen dan Layanan Pendukung
  • Seleksi Lokasi Pabrik dan Tempat penyimpanan
  • Procurement/ Purchasing
  • Reverse Logistics
  • Transportasi
  • Pergudangan dan penyimpanan

Sistem Logistik

Setidaknya ada lima komponen penting yang harus ada pada sistem logistik untuk mendukung arus barang dan distribusi logistik. Kelima komponen tersebut adalah sebagai berikut:

Lokasi Fasilitas Logistik

Jaringan lokasi fasilitas merupakan komponen yang harus dan harus dimiliki dalam bisnis. Tujuannya tidak lebih dari perencanaan darimana dan kemana bahan dan barang akan diangkut.

Maka sebagai bentuk pelayanan yang baik kepada pelanggan yang berhubungan langsung dengan produk, maka perusahaan perlu menyediakan fasilitas lain seperti pabrik, gudang dan toko retail.

Jika beberapa struktur lokasi dapat diatur dengan baik dan strategis, perusahaan memiliki banyak keuntungan yang baik. Tentunya, perusahaan juga mengharapkan kinerja yang baik dari sistem manajemen logistik. Dalam hal ini, efisiensi berkaitan erat dan juga dibatasi struktur lokasi pabrik.

Transportasi

Transportasi adalah hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam sistem logistik. Biasanya, suatu perusahaan memiliki tiga alternatif untuk mendukung berbagai kemampuan alat transportasinya, yaitu:

  • Armada peralatan swasta yang bisa dibeli ataupun disewa
  • Melakukan suatu kontrak tertentu yang bisa diatur dengan spesialis transport agar bisa memperoleh kontrak jasa pengangkutan.
  • Mendapatkan berbagai jasa dari perusahan transport yang sudah mengantongi ijin yang menawarkan jasa pengangkutan dari suatu tempat ke tempat lain dengan biaya yang sudah disepakati.

Untuk merancang suatu sistem logistik, disarankan untuk memperhatikan beberapa faktor yang bisa memengaruhi kualitas pelayanan transport, yaitu biaya, kecepatan, dan konsistensi pengiriman.

Manajemen Pengadaan Persediaan

Manajemen akuisisi persediaan dalam sistem logistik merupakan bagian dari struktur perusahaan yang berperan dalam mengatur tingkat persediaan. Perusahaan harus dapat mengontrol dan mengatur persediaan, proses penyimpanannya, sehingga persediaan tersebut nantinya dapat diberikan atau digunakan.

Tujuan utamanya adalah untuk dapat menjaga jumlah barang sesuai dengan tujuan layanan.

Komunikasi

Komunikasi adalah aktivitas saling berbagi informasi pada seluruh kegiatan logistik. Komunikasi yang buruk dalam sistem logistik bisa menimbulkan masalah yang serius.

  • Pertama, penilaian trend dari laju logistik akan menjadi keliru. Jika hal ini terjadi, maka arus logistik akan melahirkan kekurangan persediaan barang, atau melahirkan komitmen yang berlebihan antara pihak perusahaan dengan pihak pemasok, pelanggan menengah, hingga pelanggan tahap akhir.
  • Kedua, komunikasi yang buruk bisa melahirkan gangguan prestasi sistem yang berimbas pada ketidakstabilan karena proses evaluasi yang kurang atau berlebihan.

Penyimpanan

Dalam hal ini, penyimpanan mencakup seluruh aspek operasional logistik, seperti pengepakan, pergerakan, dan pengemasan. Seluruh aspek tersebut berkaitan dengan arus persediaan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan atas suatu produk atau material tertentu.

Peran Logistik di Perusahaan

Departemen tim logistik yang bisa bekerja secara efektif akan bisa meningkatkan kualitas pemasaran dengan memberikan proses perpindahan yang lebih efisien pada suatu produk kepada pelanggannya. Berikut ini adalah beberapa peran logistik dalam suatu perusahaan.

Berorientasi Pada Pemasaran

Logistik berperan penting dalam kepuasan pelanggan, sehingga tim logistik berperan penting dalam pemasaran. Selain itu, logistik juga menjadi kunci penting bagi perusahaan untuk meraih keuntungan.

Memberikan Nilai Tambah

Perusahaan harus terus meningkatkan kualitas produknya untuk menarik konsumen yang sangat loyal terhadap produknya. Nah, sistem logistik yang baik ini mampu memberikan nilai kepada konsumen sesuai tempat dan waktu.

Utilitas dalam hal ini berarti nilai tambah atau tercipta dengan membuat produk selalu tersedia bagi pembeli atau pelanggan. Utilitas waktu adalah nilai yang diperoleh dengan membuat suatu produk yang dapat diperoleh pada waktu yang tepat.

Perpindahan Produk Secara Efisien

Sistem logistik yang baik terbukti mampu menciptakan proses pemasokan produk yang tepat, di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, serta dalam kondisi yang tepat dan biaya yang lebih bersahabat agar pelanggan bisa mendapatkan manfaat dari produk tersebut.

Lebih Ekonomis

Sistem logistik yang efisien dan ekonomis merupakan aset yang harus dijaga dan dipelihara oleh perusahaan. Jika perusahaan mampu mengirimkan produk ke pelanggan dengan cepat dan murah, maka perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasarnya lebih dari pesaing yang tidak memiliki sistem logistik yang buruk.

Selain itu, berkat efisiensi logistik, perusahaan juga dapat menjual produk dengan harga lebih murah atau memberikan kepuasan purna jual yang lebih baik, yang juga menghasilkan efek yang baik.

Itulah penjelasan pengertian logistik, lengkap dengan tujuan, manfaat dan peran logistik pada perusahaan. Pengertian logistik ini harus kamu pahami secara baik agar  mampu membuat sistem logistik yang baik untuk perusahaan atau bisnismu.

In House Training: Pengertian dan Strategi untuk Meningkatkan Kualitas SDM Karyawan

In house training atau IHT merupakan salah satu hal penting yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya karyawannya. In house training banyak dilakukan karena terbukti penting dalam melatih keterampilan dan soft skill yang dapat meningkatkan produktivitas karyawan.

Lantas, apa itu in house training dan apa saja keuntungan dan kerugiannya? Simak jawabannya dalam artikel ini.

Pengertian In House Training

In house training merupakan serangkaian kegiatan pelatihan yang dilakukan karyawan internal pada suatu perusahaan. Kegiatan in house training mencakup seluruh bidang keterampilan yang bermanfaat bagi pekerjaan, baik teknis dan non teknis hingga keterampilan yang berhubungan dengan kinerja karyawan.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keahlian dari karyawan dan mengajarkan keterampilan baru sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu, in house training juga berfungsi agar setiap karyawan dapat melakukan pekerjaannya secara efektif dan efisien.

Keuntungan In House Training

In house training dilakukan karena dapat memberikan berbagai keuntungan, baik bagi karyawan maupun perusahaan. Adapun beberapa keuntungan yang bisa didapat dari kegiatan ini adalah:

1. Meningkatkan Kerja Sama Tim

In house training memiliki keuntungan utama dalam meningkatkan kerja sama tim. Kegiatan ini bermanfaat agar karyawan dapat memilik kesempatan untuk berkolaborasi dengan rekan satu timnya dan mengembangkan hubungan yang lebih kuat dengan timnya maupun anggota tim lainnya.

2. Meningkatkan Efektivitas Biaya yang Dikeluarkan Perusahaan

In house training dilakukan dengan melatih karyawan di kantor. Selain efektif dalam hal waktu dan tempat, hal ini juga memiliki efektivitas dari segi biaya.

Perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk transportasi, hotel dan lainnya jika karyawan harus menghadiri pelatihan di luar kantor.

3. Menyesuaikan Kebutuhan Perusahaan

Terakhir, in house training juga efektif karena dapat menyesuaikan pelatihan dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan. Sebab, in house training memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdampak positif bagi produktivitas perusahaan.

Kekurangan In House Training

Meski memiliki beberapa keuntungan, in house training juga memiliki beberapa kerugian. Berikut adalah beberapa kekurangan in house training.

1. Kurangnya Fokus Karyawan

In house training biasa dilaksanakan pada saat jam kerja, sehingga banyak karyawan yang kurang berkontribusi karena lebih fokus pada pekerjaannya. Bahkan, hasil in house training yang kurang maksimal juga akan membuat karyawan tidak merasa berkembang dan mencari peluang karir baru.

2. Kurang Cocok untuk Membangun Relasi

Meski in house training bertujuan untuk meningkatkan kerja sama tim dan anggota tim lain, namun in house training tidak cocok jika dilakukan dengan tujuan membangun relasi baru. Sebab, mayoritas peserta in house training adalah karyawan satu tim atau satu perusahaan.

3. Meningkatnya Beban Kerja Administratif

Rangkaian kegiatan in house training dibuat oleh tim administratif, meliputi materi, rencana pelatihan, mengatur jadwal pelatihan dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, terkadang in house training justru hanya meningkatkan beban kerja tim administratif saja.

Nah, itulah penjelasan mengenai in house training yang telah DailySocial.id rangkumkan untukmu. Semoga artikel ini dapat memperkaya wawasanmu dalam mengenal istilah ini.

Indikator Kinerja Karyawan: Pengertian, Indikatornya dan Cara Mengukur Indikator Kinerja Karyawan

Indikator kinerja karyawan sangat penting bagi manajer perusahaan dan organisasi. Indikator ini berperan penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas kinerja pegawai. Hal ini digunakan sebagai metrik untuk mengukur kinerja masing-masing karyawan. 

Berikut ini ulasan lengkap tentang apa itu indikator kinerja karyawan dan pertanyaan umum yang perlu kamu ketahui tentangnya  pada artikel di bawah!

Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut pendapat para ahli indikator kinerja karyawan adalah suatu ukuran kinerja pegawai suatu organisasi atau perusahaan tertentu untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus merumuskan indikator-indikator ini agar dapat mencapai tujuan perusahaan secara memadai.

Selain memenuhi tujuan perusahaan, metrik kinerja juga membantu kamu mengetahui bagaimana kinerja karyawan mu. Selain itu, indikator kompetensi ini dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan di masa mendatang.

Apa Saja Indikator Kinerja Karyawan?

  • Presensi atau Kehadiran

Semua karyawan yang bekerja untuk perusahaan wajib untuk berpartisipasi. Kehadiran ini dapat menunjukkan kedisiplinan dan kepatuhan karyawan di tempat kerja. Jika karyawan dapat hadir untuk bekerja tepat waktu, mereka dapat bekerja lebih lama dan menjadi lebih produktif.

  • Kualitas Pekerjaan

Menurut para ahli, salah satu metrik untuk mengevaluasi kinerja karyawan adalah kualitas pekerjaan. Kualitas ini diukur dengan persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dilakukan. Hal ini juga berlaku untuk alokasi penuh keterampilan dan kompetensi karyawan. Metrik ini dapat menentukan keterampilan, tingkat kemahiran, dan keterampilan karyawan di tempat kerja.

  • Kuantitas Hasil

Kuantitas hasil adalah jumlah yang diterima, dinyatakan dalam satuan, kegiatan yang diselesaikan, dan sebagainya. Dalam hal ini dapat diartikan sebagai jumlah pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Menurut para ahli, indikator evaluasi kinerja pegawai berlaku untuk semua bidang pekerjaan.

  • Ketepatan Waktu dan Kecepatan

Cara karyawan membuat rencana dan jadwal untuk menyelesaikan pekerjaan mereka mempengaruhi ketepatan waktu kewajiban mereka. Selain itu, kecepatan kerja karyawan menjadi ukuran standar produktivitas suatu perusahaan.

  • Kerja sama Tim

Para karyawan yang bekerja sama sebagai satu tim untuk menyelesaikan tugas memiliki keuntungan seperti bekerja sama dengan rekan kerja, menerima arahan dari manajer, dan menyelesaikan tugas administrasi secara bersama-sama. Kerja sama ini juga dapat meningkat sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat.

  • Kemampuan Adaptasi

Kemampuan beradaptasi, menurut para ahli, merupakan indikator kinerja karyawan yang diperlukan untuk mengetahui seberapa baik seorang karyawan berbakat dapat menyesuaikan tugasnya untuk mencapai tujuan perusahaan. Tetapi hal-hal sering tidak berjalan sesuai rencana. Tapi jawaban yang diberikan harus tetap menjadi yang terbaik. Mampu bekerja dengan lancar membutuhkan kemampuan beradaptasi.

  • Kepemimpinan

Menurut para ahli, keterampilan sosial yang menjadi indikator penilaian kinerja karyawan adalah kepemimpinan. Pada dasarnya para manajer yang diminta untuk memimpin dengan cara ini. Namun, karyawan dengan kepemimpinan yang baik dan kuat memiliki efek positif pada kerja sama tim.

  • Tanggung Jawab dalam Pekerjaan

Menurut para ahli, memenuhi tanggung jawab peran di tempat kerja merupakan salah satu ukuran kinerja karyawan. Evaluasi ini biasanya dilakukan pada karyawan baru selama masa percobaan (pelatihan) untuk mengidentifikasi karyawan potensial untuk peran atau posisi yang diisi.

  • Sikap atau Perilaku

Menurut para ahli, sikap pribadi karyawan di lingkungan kerja termasuk dalam evaluasi kinerja karyawan. Bagaimana perilaku karyawan di perusahaan mu, apakah mereka rajin, disiplin, dan termotivasi dalam bekerja Perilaku dan sikap karyawan tercermin dalam cara mereka bekerja dengan rekan kerja dan cara mereka melakukan pekerjaan sehari-hari.

Penilaian sikap seperti ini menunjukkan profesionalisme dalam bekerja. Indikator ini sangat penting bagi beberapa perusahaan karena karyawan dengan perilaku dan sikap yang baik dapat meningkatkan citra perusahaan. 

  • Komunikasi

Menurut para ahli, komunikasi adalah metrik untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Bagaimana hal itu terjadi? Kelancaran komunikasi dalam perusahaan tentu saja mempengaruhi kelancaran kerja. Jika ada masalah komunikasi di dalam perusahaan, pasti akan menghambat kerjasama tim dan mempengaruhi performa kerja. Itu sebabnya perusahaan menggunakan metrik komunikasi untuk mencegah hal-hal seperti itu.

Cara Mengukur Kinerja Karyawan

  • Tentukan Objektif

Dalam menentukan kunci indikator kinerja karyawan, sangat penting untuk menentukan maksud atau tujuan dibuatnya hal tersebut. Fungsinya misalnya untuk mengukur kinerja pegawai dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Dengan tujuan yang jelas, pemimpin bisnis atau organisasi dapat menyelaraskan elemen penilaian kinerja lainnya sesuai dengan tujuan yang disepakati bersama.

Rencanakan dengan hati-hati input, proses, dan output yang akan dicapai karyawan mu untuk mencapai tujuan bisnis organisasi. Hal ini memudahkan pimpinan perusahaan atau organisasi untuk menilai kinerja karyawan.

  • Metode yang Digunakan

Manajer perusahaan dan organisasi perlu mengidentifikasi metrik dan memikirkan cara efektif untuk mengukur kinerja karyawan. Memberikan apresiasi dan hukuman dapat memotivasi karyawan untuk bekerja untuk kinerja yang baik. Metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan yang telah disepakati. Hal ini membantu agar kinerja karyawan tetap seirama sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

  • Evaluasi

Setelah kamu menentukan tujuan dan metode yang sesuai, langkah selanjutnya adalah evaluasi. Penilaian penting untuk mengidentifikasi penyebab kinerja karyawan yang buruk dan menemukan solusi untuk masalah ini. Mengevaluasi deskripsi perusahaan tentang masalah dan tantangan membuatnya lebih jelas dan lebih mudah dipecahkan.

Demikianlah mengukur kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting dan harus dilakukan oleh seorang manajer perusahaan atau SDM. Kegiatan ini tidak hanya mendukung kemajuan perusahaan, tetapi juga dapat memprediksi posisi masa depan perusahaan melalui kinerja karyawannya.

Perusahaan Manufaktur: Pengertian, Karakter, Ruang Lingkup dan Contohnya

Banyak sekali beragam jenis perusahaan yang berdiri di Indonesia, salah satunya perusahaan manufaktur. Menimbang dari segi ekonomi, perusahaan manufaktur di Indonesia memberikan sumbangsih besar terhadap tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Perusahaan manufaktur identik dengan perusahaan penyedia produk yang dibutuhkan oleh pasar.

Lalu, apa sih perusahaan manufaktur itu? Berikut artikel mengenai perusahaan manufaktur.

Pengertian Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur merupakan badan usaha yang mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau jadi kemujdian dijual. Guna mendukung proses pengolahan tersebut, perusahaan manufaktur biasanya memiliki mesin dan peralatan yang bisa diandalkan untuk memudahkan pekerjaan. Perusahaan manufaktur seringkali disebut dengan pabrik.

Karakter Perusahaan Manufaktur

Berbeda dari jenis perusahaan lainnya, perusahaan manufaktur memiliki karakternya sendiri yang menjadikannya ciri khas. Berikut karakter perusahaan manufaktur.

1. Memiliki Proses Produksi Kompleks

Mengingat pekerjaannya yang mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau bahan jadi, perusahaan manufaktur memiliki proses produksi yang kompleks untuk mengolahnya. Perusahaan manufaktur memiliki banyak divisi dan dituntut harus mampu bekerjasama satu dengan lainnya.

2. Proses Pengolahan Produk

Terdapat dua jenis proses pengolahan produk yang biasa digunakan, yaitu proses berkelanjutan dan proses terputus-putus. Proses berkelanjutan membutuhkan waktu yang lama, misalnya pembuatan kendaraan seperti motor dan mobil. Sedangkan proses terputus-putus yaitu pembuatan produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

3. Memerlukan Biaya Produksi yang Besar

Berhubung proses produksinya besar, maka perusahaan manufaktur juga mengeluarkan biaya yang besar pula. Perusahaan manufaktur cenderung mempekerjakan mesin dan alat yang canggih dan berkualitas. Sehingga, biaya perawatan dan perbaikan mesin pun cukup mahal.

4. Penggunaan Mesin Skala Besar

Perusahaan manufaktur menerapkan sistem kerja yang cepat dan efisien. Maka dari itu, untuk menunjang proses produksi perusahaan manufaktur menggunakan mesin berskala besar yang dioperasikan oleh tenaga operator perusahaan.

Ruang Lingkup Perusahaan Manufaktur

Perusahaaan manufaktur terbagi menjadi beberapa bidang usaha lainnya, seperti Industri dasar dan kimia, juga industri barang konsumsi. Berikut ruang lingkup beserta contoh perusahaan manufaktur.

1. Industri Dasar dan Kimia

Perusahaan manufaktur pada bidang ini tergabung dalam jenis industri dan kimia. Di dalamnya terdapat beberapa perusahaan yang bergerak pada bidang produksi semen, keramik, logam, kimia, plastik, kayu dan sebagainya. Berikut contoh perusahaannya.

  • Holcim Indonesia Tbk
  • Semen Baturaja Perseor Tbk
  • Betonjaya Manunggal Tbk
  • Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

2. Industri Barang Konsumsi

Selanjutnya, industri barang konsumsi yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi makanan, minuman, farmasi, kosmetik dan lainnya. Berikut contohnya.

  • Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
  • Gudang Garam Tbk
  • Kalbe Farma Tbk
  • Mustika Ratu Tbk
  • Unilever Indonesia Tbk

Hadirnya perusahaan manufaktur membawa banyak manfaat di Indonesia, terutama kebutuhan rumah tangga. Kamu bisa mendapatkannya dengan mudah. Semoga artikel di atas bermanfaat, ya!

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News