PINS Rencanakan Marketplace Produk Internet of Things

Perkembangan Internet of Things (IoT) di Indonesia belum terlihat semegah industri e-commerce, tetapi potensinya masih tetap ada. PT PINS Indonesia (PINS), salah satu anak perusahaan Telkom adalah salah satu perusahaan yang mempunyai keyakinan untuk industri e-commerce di tanah air. Salah satu tandanya bisa lihat dari rencana PINS untuk meluncurkan marketplace yang khusus menyediakan produk dan solusi IoT.

Beberapa bulan lalu PINS juga berkomitmen untuk menjadi salah satu pemain utama e-commerce di Indonesia. Mungkin marketplace adalah salah satu cara mereka untuk membangun fondasi bisnis IoT di Indonesia. Kabarnya dalam waktu dekat mereka akan mengumumkan marketplace dan portal komunitas.

“Setelah kita deklarasi sebagai The IoT Company dengan revamp website perusahaan. Sebentar lagi kita akan luncurkan marketplace dan community portal  www.iot-indonesia.co.id,” ujar CEO PINS Prasabri Pesti seperti dikutip dari Indotelko.

Saat ini iot-indonesia.co.id masih dalam pengembangan rencananya marketplace ini baru akan dikenalkan di publik periode 2017. Lebih jauh Prasabri menjelaskan bahwa nantinya marketplace tersebut akan menjadi salah satu saluran utama penjualan bagi PINS untuk menjangkau pelanggannya.

“Kita juga akan menggunakan blanja.com sebagai channel IoT device and solution. Sementara platform pembayaran nantinya mengandalkan anak usaha Telkom lainnya, Finnet dan yang ada di blanja.com,” imbuhnya.

Tampaknya PINS menjadi salah satu senjata utama Telkom untuk memenangkan industri di tanah air. Sejak tahun lalu PINS sudah memperlihatkan geliat aktif membangun fondasi bisnis IoT. Salah satunya adalah menjalin kerja sama dengan Huawei untuk membangun proyek smart city di Bandung.

Di Indonesia sendiri marketplace IoT sudah mulai bermunculan. Salah satu yang menjadi pemain pertama yang mengawalinya adalah Makestro dari Dycodex. Sebuah portal yang tidak hanya disiapkan untuk marketpalce IoT tetapi juga untuk merangsang tumbuhnya ekosistem IoT yang baik melalui informasi tutorial yang membantu para pengembang lokal.

Selain Makestro, pergerakan IoT di Indonesia juga cukup menjanjikan. Beberapa startup telah menyuguhkan layanan berbasis IoT. Beberapa di antaranya adalah Cubeacon, DycodeX, eFishery, Magic, FoxLogger, dan Siramin.

PINS Indonesia Ingin Menjadi Pemain Utama di Ranah IoT Tanah Air

Internet of Things (IoT) menjadi sebuah fenomena baru di industri teknologi. Selain teknologinya yang mulai banyak disediakan, produk dan layanan yang memanfaatkan IoT yang menyasar konsumen perorangan maupun bisnis juga mulai banyak bermunculan. Di Indonesia sendiri potensi IoT pun cukup menjanjikan dan PT PINS Indonesia, salah satu anak perusahaan Telkom, mencoba memanfaatkan peluang ini dengan membidik posisi sebagai pemain utama.

CEO PT PINS Indonesia Prasbari Pesti seperti diberitakan Liputan6 menuturkan pihaknya saat ini sedang fokus untuk mengembangkan produk IoT di Indonesia. Prasbari optimis dengan platform dan kapabilitas SDM yang ada saat ini PINS siap menyongsong era IoT.

“Ini sejalan visi kita bahwa PINS adalah The IoT Company. Karenanya, kami telah bekerja sama dengan prinsipil global dalam menyiapkan platform IoT yang handal, sehingga ke depannya produk IoT seperti BYOD (Bring Your Own Device), smart building, dan smart city dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia secara baik,” ujarnya.

Tiga portofolio PINS sendiri yang meliputi mobility service (perangkat seluler pengguna akhir), CPE Service (perangkat seluler korporasi), dan M2M/IoT (mesin ke mesin) kini disiapkan untuk mengerucut ke ranah IoT. Kerja sama mereka dengan Huawei tahun lalu untuk teknologi smart city juga dapat dipastikan akan bersinggungan dengan teknologi IoT.

Prasbari juga menegaskan bahwa dengan potensi IoT dan apa yang dimiliki PINS saat ini peluang menjadi IoT Company terbuka lebar, terlebih dengan adanya kolaborasi bersama pihak Telkomsel selaku penyedia layanan internet. Salah satu contohnya adalah kolaborasi melalui produk T-Drive. Dalam kolaborasi tersebut, Telkomsel menyiapkan akses internet seluler ke seluruh tanah air untuk perangkat T-Drive.

“Saat ini memang masih tahap awal. Perkembangannya ke depan masih membutuhkan edukasi. Dengan berbekal jaringan data dan pasar terluas di Indonesia, kami optimistis bisa menjadi The IoT Company,” pungkasnya.