Esports Point Blank 2021 Diumumkan, Army Geniuses Masuk DPC SEA 2021 Lower Division

Pekan ketiga bulan Januari 2021 diwarnai oleh beberapa hal menarik di ekosistem esports. Melihat ke belakang, kita punya pengumuman esports Point Blank 2021 dari Zepetto, Army Geniuses yang secara tiba-tiba diundang masuk DPC SEA 2021 Lower division, BOOM Esports yang lepas divisi CS:GO, dan lain sebagainya. Berikut rangkuman berita esports di pekan ke-2 Januari 2020 (12-18 Januari 2021).

Zepetto Umumkan Rencana Esports Point Blank 2021

Hadapi tahun yang baru, Zepetto pun turut mengumumkan rencana esports terhadap game besutan mereka yaitu Point Blank. Melalui sebuah rilis, Zepetto mengatakan bahwa rencana rangkaian turnamen mereka akan dimulai dari bulan Januari ini hingga bulan Agustus 2021 mendatang. Akan ada empat turnamen dari rangkaian tersebut. Empat turnamen tersebut adalah Point Blank Day & Night, PB Rising Star, PB Ladies League, dan PB Star League. 20 tim terbaik dari rangkaian turnamen tersebut nantinya akan mendapatkan hak untuk bertanding di salah satu turnamen terbesar di dalam rangkaian tersebut, yaitu Point Blank National Championship yang akan diselenggarakan bulan September 2021 mendatang.

Army Geniuses Gantikan Team Assault di Lower Division DPC SEA 2021

Army Geniuses dipastikan masuk Lower Divison DPC SEA 2021. Sebelumnya Army Geniuses sendiri dipastikan gagal masuk Lower Division DPC SEA 2021 setelah kalah terhadap tim ZeroTwo (IYD, Dreamocel, dkk) pada fase tiebreaker di babak closed qualification fase 2. Namun beberapa hari setelahnya, PGL selaku penyelenggara DPC SEA 2021 membuat sebuah pengumuman yang cukup mengagetkan. Tim Assault yang sudah lolos ke dalam Lower Division DPC SEA sebelumnya ternyata terbukti melakukan account sharing (menggunakan joki) di dalam sebuah pertandingan. Akhirnya Assault pun didiskualifikasi dan digantikan oleh Army Geniuses.

Whitemon dan Kuku Resmi Jadi Pemain T1 Divisi Dota 2

Beberapa waktu yang lalu, Whitemon dan Kuku sebenarnya sudah masuk ke dalam roster Dota 2 T1. Namun demikian, dua pemain tersebut mungkin memang masih dalam masa percobaan ketika itu. Namun T1 sepertinya tidak butuh waktu lama untuk meresmikan kedua pemain tersebut. Melalui akun media sosialnya, T1 pun mengumumkan tergabungnya Kuku dan Whitemon ke dalam tim. Dengan diumumkannya dua pemain tersebut, maka T1 pun akan bertanding di DPC 2021 Upper Division dengan Jackky, Karl, Kuku, Xepher, dan Whitemon.

BOOM Esports Lepas Divisi CS:GO

BOOM Esports CSGO Picture

Tanggal 15 Januari 2021 lalu, BOOM Esports mengumumkan bahwa mereka secara resmi telah melepas divisi CS:GO asal Brazil yang mereka miliki. Mengutip dari rilis, situasi pandemi COVID-19 mungkin terbilang jadi salah satu alasan. “2020 menjadi tahun yang tidak kami sangka. Kami berencanan bertanding pada ESL Pro League di Malta dan melanjutkan berkompetisi di Amerika Utara denga berlatih di Kanada. Namun demikian COVID-19 banyak mengubah rencana kami. Meski mengalami kesulitan pada awal hingga akhir tahun, namun kami berhasil menorehkan 100% kemenangan di turnamen-turnamen yang kami ikuti, meraih kualifikasi major, meraih kualifikasi IEM serta ESL Pro League, dan menjadi salah satu tim terbaik di Amerika Selatan. Terima kasih atas prestasi yang didapatkan bersama kami dan saya berharap yang terbaik untuk karir kalian ke depannya.” Ucap Gary Ongko CEO BOOM Esports lewat rilis yang juga diterbitkan di laman boomid.gg.

MORPH Team Putus Kontrak Herli “Jeixy” Juliansyah.

Jeixy MORPH_Instagram @morphteam

Berita mengejutkan datang dari skena PUBG Mobile pada tanggal 13 Januari 2021 kemarin. MORPH Team mengumumkan bahwa manajemen mereka telah memutus kontrak terhadap salah satu pemain andalannya yaitu Jeixy. Mengutip dari Revivaltv.id, alasan Jeixy diputus kontrak adalah karena perilaku tidak sportif yang dilakukan sang pemain terhadap manajemen MORPH Team. Selain diputus kontrak, media sosial MORPH Team juga memberikan pinalti kepada Jeixy berupa larangan untuk bergabung dengan tim mana pun selama durasi waktu tertentu.

Pakistan Resmikan Esports Sebagai Bagian Dari Olahraga

Sumber: Esports Observer.
Sumber Gambar – Esports Observer

Fawad Hussain, Menteri IPTEK Pakistan mengungkap sebuah memorandum yang telah ditandatangani oleh Pakistan Sports Board dan Pakistan Science Foundation. Memorandum tersebut menyatakan status resmi esports sebagai bagian dari olahraga di negara Pakistan. Lebih lanjut, Fawad Hussain juga mendorong anak-anak muda untuk tidak lagi ragu apabila melihat ada peluang karir di bidang esports. Seiringan dengan pengumuman tersebut, kementrian Fawad juga mengumumkan rencana untuk mengadakan turnamen esports serta memberikan sertifikasi di bidang animasi dan game development di negara Pakistan.

Kit Kat Jadi Sponsor Vodafone Giants

https://twitter.com/GiantsGaming/status/1350035167742668802

Vodafone Giants baru saja mengumumkan kerja sama mereka dengan KitKat. Lewat kerja sama tersebut maka KitKat akan menjadi sponsor utama dari organisasi esports asal Spanyol tersebut. Sayangnya tidak ada informasi lebih lanjut terkait durasi ataupun nilai kontrak dari kerja sama tersebut. Apabila melihat dari informasi yang disiarkan di media sosial, maka kehadiran logo KitKat di bagian bahu jersey tim Vodafone Giants menjadi salah satu kesepakatannya. Vodafone Giants sendiri merupakan organisasi esports yang bertanding di beberapa cabang ternama internasional seperti League of Legends, Rocket League, FIFA 21, dan CS:GO.

Blizzard Umumkan Format dan Perubahan Overwatch League 2021

Memasuki musim baru, Blizzard pun mempersiapkan beberapa perubahan baru yang akan membuat Overwatch League menjadi semakin menarik untuk disaksikan. Salah satu perubahan terbesar adalah dengan membagi liga ke dalam dua grup, Barat dan Timur. Overwatch League grup Timur akan bertanding di Tiongkok dan Korea Selatan. Tim-tim yang mengisi grup timur adalah Chengdu Hunters, Guangzhou Charge, Hangzhou Spark, Los Angeles Valiant, New York Excelsior, Philadelphia Fusion, Shanghai Dragons, dan Seoul Dynasty. Grup Barat akan bertanding di Eropa dan Amerika Utara. Tim-tim yang mengisi grup barat adalah Atlanta Reign, Boston Uprising, Dallas Fuel, Florida Mayhem, Houston Outlaws, London Spitfire, Los Angeles Gladiators, Paris Eternal, San Francisco Shock, Vancouver Titans, Toronto Defiant, dan Washington Justice. Overwatch League 2021 akan dimulai bulan April dengan beberapa perubahan format lain yang bisa Anda saksikan pada video di atas.

Penyelenggara LPL Catatkan Total Pemasukan Sampai 155 juta dollar AS

TJ Sports_TheEsportsObservers
Sumber Gambar – TJ Sports

Tanggal 9 Januari 2021 kemarin, TJ Sports yang merupakan penyelenggara dari LPL mengungkap bahwa mereka telah berhasil mendapatkan US$155 juta pemasukan. Namun selain itu, TJ Sports juga mengumumkan bahwa liga LPL telah mengantongi 4 miliar total watch hour di berbagai platform yang menjadikan LPL sebagai salah satu most valuable esports intellectual properties. Esports Observer menjelaskan bahwa tiga pencapaian tersebut berhasil dicapai karena beberapa hal. Pertama adalah kerja sama LPL dengan platform stream terbesar di Tiongkok, Bilibili. Kerja sama tersebut dikabarkan memiliki nilai sebesar US$123 juta. Kedua adalah kerja sama senilai US$ 31 juta antara LPL dengan Nike . TJ Sports sendiri merupakan perusahaan hasil joint venture antara Tencent dengan Riot Games. Perusahaan tersebut ditemukan pada tahun 2019 lalu dan telah mencapai berbagai pencapaian tersebut hanya dalam kurang lebih 3 tahun saja.

[Exclusive] Donasi untuk Streamer Game PC Bisa Lebih dari Rp7 Juta dalam Satu Pekan

Streamer game memang jadi salah satu komponen penting dari ekosistem esports dan industri game di zaman internet ini. Jumlah orang yang menjadi streamer game/esports juga semakin banyak kian hari, mengingat profesi ini memang bisa menghasilkan pendapatan yang tidak sedikit.

Namun begitu, dengan popularitas esports mobile yang kian dominan di Indonesia, ekosistem game PC seolah kian tergerus seiring zaman. Mulai dari tim-tim besar yang membubarkan divisi game PC, para pemain profesional yang hijrah ke mobile, sampai para pembuat konten (termasuk media), mayoritas komponen ekosistem esports di Indonesia memang jadi menaruh perhatian lebih ke esports mobile yang nyatanya memiliki jumlah pengguna atau fans yang jauh lebih masif.

Meski demikian, nyatanya, metrik yang digunakan di industri esports/game sebenarnya tak hanya melulu soal besarnya pasar. Ada metrik lain yang harusnya bisa digunakan untuk menghitung apakah sebuah industri layak terus mendapatkan investasi atau memang harus ditinggalkan.

Platform PC gaming memang nyatanya tak akan mampu mengalahkan pasar mobile gaming di Indonesia, dalam hal jumlah gamer atau besarnya volume pasar. Namun demikian, fakta yang tak dapat dipungkiri adalah soal kelas ekonomi dari pasar gamer PC yang harusnya lebih tinggi ketimbang pasar mobile gamer.

Pokimane, salah satu game streamer internasional dengan donasi terbesar. Via: Wired
Pokimane, salah satu game streamer internasional dengan donasi terbesar. Via: Wired

Hal ini ternyata terbukti setelah saya mendengarkan pengakuan salah seorang kawan saya, yang enggan disebutkan namanya — sebut saja namanya Bunga. Ia mengaku bahwa dalam seminggu, pendapatan yang bisa ia dapatkan dari donasi para penontonnya bisa mencapai lebih dari Rp7 juta. Penting dicatat, saya sebenarnya juga mendapatkan screenshot dari platform donasi yang menunjukkan nominal-nominalnya namun saya tidak bisa menunjukkannya di sini.

Bunga juga bercerita, selain dirinya, salah satu kawannya yang juga streamer game PC bisa mendapatkan nominal yang setara dalam kurun waktu yang sama. Dari jumlah tersebut, 95% besaran setiap donasi memang hanya Rp10 ribu. Namun, ada juga satu orang yang menyumbangkan sampai Rp3 juta dalam sekali donasi. Dalam satu hari, rata-ratanya, ia dan kawannya juga bisa mendapatkan setidaknya lebih dari Rp1 juta (masing-masing) lewat donasi dari penonton.

Oh iya, Bunga dan kawannya memang lebih dikenal di komunitas Dota 2 meski juga beberapa kali streaming ataupun jadi shoutcaster untuk game lain. Bunga pun menambahkan bahwa ada juga beberapa kawannya yang stream game PC lainnya bisa mendapatkan nominal donasi yang sama dalam sehari (kurang lebih Rp1 juta).

Di luar sana, streamer game memang sudah lumrah mendapatkan pendapatan yang cukup besar dari donasi para penontonnya. Salah satu sumber menyebutkan jika streamer yang populer bisa mendapatkan US$1000-5000 dalam satu hari. Pendapatan dari donasi ini sebelumnya memang kurang dilirik di Indonesia karena tidak ada sarananya. Hal ini juga diakui oleh Bunga saat saya tanya salah satu faktor yang berpengaruh dari besarnya donasi yang ia dapatkan.

Ia mengatakan bahwa ada layanan semacam Saweria ataupun Trakteer sekarang, yang memudahkan fans mengirimkan donasi. Meski memang ia mengatakan Saweria lebih praktis ketimbang Trakteer. “Tinggal scan QR code yang ada di layar streaming, orang bisa kirim uang.” Ujarnya.

Saweria
Saweria

Selain kemudahan dari sisi aplikasi tadi, ia juga percaya sebenarnya game yang dipilih juga berpengaruh. “Streamer game PC mungkin kalah viewer ketimbang game mobile tapi donasinya lebih banyak karena kelas ekonominya yang lebih tinggi.” Jelas Bunga.

Sebelum menutup perbincangan, ia menambahkan, “gua yakin streamer game PC lain yang lebih populer di Indonesia harusnya bisa dapat jumlah yang lebih banyak dari donasi.”

Sebagai penutup, artikel ini mungkin tidak sepanjang tulisan saya seperti biasanya wkawkakw… Namun saya kira informasi ini penting dan bisa berpengaruh terhadap lanskap ekosistem esports/game di Indonesia.

Jika Anda memang memilih untuk berkutat di game mobile, Anda bisa mendapatkan penghasilan dari sponsor ataupun dari iklan (AdSense, misalnya kalau di YouTube). Sebagai perbandingan, saya pernah mendengar cerita dari kawan saya lainnya yang juga cukup aktif di komunitas game mobile bisa mendapatkan pendapatan dari 1 sponsor saja Rp10 juta setiap bulan.

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Namun demikian, bukan berarti game mobile hanyalah satu-satunya jalan ninja yang bisa Anda pilih. Anda bisa mencari penghasilan yang mungkin lebih tinggi dari donasi (ketimbang iklan) jika Anda ingin berkutat di game PC — atau malah console.

Oh iya, jangan salah kaprah juga, baik di mobile ataupun PC dari cerita-cerita tadi, Anda juga tak bisa serta merta langsung mendapatkan penghasilan hanya dengan satu kali buat konten ataupun streaming. Cerita dari kawan-kawan saya tadi adalah dari mereka yang sudah berkecimpung dan dikenal positif di komunitasnya masing-masing selama beberapa tahun.

Jadi, selamat berjuang ya!

Feat Image: via Deposit Photos

Point Blank King of Day & Night Dimenangkan 7th DX13 ESPORT SAKURA

Secara sepintas gamers Point Blank atau yang sering disebut troopers dapat dibagi sebagai berikut: mereka yang aktif di siang hari atau day troopers dan mereka yang aktif di malam hari atau night troopers. Dengan mempertemukan kedua kelompok troopers, Zepetto menggelar turnamen bertajuk Point Blank King of Day and Night.

Menyusul dari pembatalan Point Blank World Championship 2020, untuk terus mendukung skena esports Point Blank di tanah air, turnamen King of Day & Night diselenggarakan. Sebagai salah satu game FPS yang diklaim terpopuler di region Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, jumlah pendaftar turnamen ini membeludak.

via: pointblank.id
via: pointblank.id

Menurut keterangan Rangga mewakili Zepetto, “melihat kondisi di Indonesia saat ini, kami akan terus fokus untuk tetap menyelenggarakan event kompetisi bergengsi yang sementara ini harus diselenggarakan secara online agar tetap bisa diikuti para troopers selama masa pandemi.”

Sejak 8 April 2020 yang lalu turnamen sudah berlangsung selama beberapa pekan. Sesuai pengaturan jadwal, day troopers bermain di waktu 13.00-15 WIB sedangkan night troopers di waktu 19.00-21.00 WIB. Di dalam waktu sepekan ada 3 hari pertandingan yakni di hari Rabu, Kamis, dan Jumat. Gelaran turnamen ini terbuka untuk troopers level pemula maupun profesional.

Setelah bertempur di grup masing-masing, 2 tim tampil sebagai pemuncak grup day dan night. Grup Day diwakilkan oleh tim TRUE DAMAGE sedangkan grup Night diwakilkan oleh tim 7th DX13 ESPORT SAKURA.

via: pointblank.id
via: pointblank.id

Babak final Point Blank King of Day & Night dilakukan dengan sistem home dan away. Tanggal 14 Juni 2020 yang lalu adalah giliran bagi TRUE DAMAGE menjadi tuan rumah di waktu siang. Map SAFEHOUSE dipilih menjadi map pertama untuk pertandingan babak final. Dari awal permainan dari tim 7th DX13 ESPORT SAKURA sanggup mendominasi lawan mainnya. Pertandingan babak pertama diakhiri dengan skor 8-3 untuk kemenangan 7th DX13 ESPORT SAKURA.

Berlanjut ke tanggal 17 Juni 2020, adalah giliran tim TRUE DAMAGE menjadi tuan rumah di waktu malam. Map kedua untuk pertandingan babak final adalah MIDTOWN. Melalui pertandingan yang sengit dan sempat melalui fase tie breaker, tim TRUE DAMAGE membalaskan kekalahannya di map sebelumnya. Skor 9-8 mengakhiri babak kedua dan membawa pertandingan memasuki map ketiga.

Akhirnya, takhta Point Blank King of Day & Night ditentukan melalui pertempuran di map DOWNTOWN. Dengan strategi yang solid tim 7th DX13 ESPORT SAKURA mampu menguasai map dan jalannya pertandingan. Sekalipun tim TRUE DAMAGE berusaha mengejar, tim 7th DX13 ESPORT SAKURA mengakhiri permainan dengan skor 7-4. Selamat bagi tim 7th DX13 ESPORT SAKURA sebagai pemenang Point Blank King of Day & Night season pertama.

Bagaimana Strategi Zepetto untuk Point Blank dan Esports-nya di Tahun 2020?

Meski sudah dirilis di Indonesia sejak 2009 silam, Point Blank (PB) mungkin masih berhak menyandang predikat salah satu game PC paling populer di Indonesia. Usianya di industri game tanah air bahkan melampaui tren DotA ataupun Dota 2 yang mulai redup beberapa waktu lalu.

Meski game ini juga mungkin memegang rekor pergantian publisher terbanyak di Indonesia (dari Gemscool, Garena, sampai akhirnya kembali ke pangkuan developer-nya, Zepetto) dan popularitasnya sempat turun naik, game ini masih ditemukan di setiap icafe ataupun warnet yang fokus menyuguhkan game ke para penggunanya. Di tengah gempuran pasar mobile gaming beserta industri esports-nya yang sekarang lebih laris di Indonesia, Zepetto juga masih rutin menggelar berbagai event PB setiap tahunnya.

Lalu bagaimana rencana Zepetto menghadapi tahun 2020 ini? Bagaimana sebenarnya pandangan mereka terhadap esports dan korelasinya terhadap usia game-nya?

Lukman Risky Eldandi, Project Manager PT. Zepetto Interactive Indonesia, mewakili Zepetto menjadi narasumber perbincangan kali ini.

Ia pun mengawali ceritanya dengan menjelaskan kondisi pasar PB di 2019 dan awal tahun 2020. “Pada tahun 2019, Point Blank masih menempati posisi pertama untuk kategori online (First Person Shooter) FPS. Meskipun banyak serbuan game mobile, PB masih menjadi tujuan utama para user di warnet-warnet Indonesia. Setelah sebelumnya dipegang oleh Garena, tahun 2019 juga dianggap sebagai tahun kembalinya PB ke tangan Zepetto. Untuk awal tahun 2020 ini, kami masih menjadi online FPS nomor 1 di Indonesia dan terus berusaha untuk tetap mempertahankan gelar tersebut di tahun-tahun ke depan.”

Seperti yang saya tuliskan tadi sebelumnya, PB sendiri masih sangat aktif menggelar berbagai kompetisi baik tingkat lokal, nasional, ataupun internasional. Berikut ini adalah daftar turnamen Point Blank yang dikirimkan Zepetto ke kami:

PB Support Camp = Skala Warnet
PB Warnet War = Skala Nasional – U17
PB Junior League = Skala Nasional – U17
PB Ladies League = Skala Nasional – Ladies
PB Indonesia Qualifier = Skala Nasional – Men
PB National Championship = Skala Nasional – Men
PB Star League = Skala Pro Player – Men
PB SEA Tournament = Skala International – Men & Ladies
PB World Challenge = Skala International – Men & Ladies
PB International Championship = Skala International – Men & Ladies

Royal Raftel Sades saat bertanding di dalam turnamen Point Blank SEA 2020
Dokumentasi: Zepetto

Mengapa PB masih eksis sampai hari ini, meski sudah berusia 11 tahun? Lukman pun menjelaskan, “karena usia Point Blank yang sudah 11 tahun dan masih berjalan hingga saat ini, hal itu yang menjadikan game ini dikenal oleh semua kalangan. Point Blank juga selalu konsisten dan terus berkembang bersama dengan Troopers (sebutan buat para pemain PB); baik dengan selalu mengadakan berbagai macam turnamen kelas nasional dan internasional, hingga update-update yang kami hadirkan sesuai permintaan para Troopers.”

Ia sebenarnya juga mengakui bahwa serbuan game-game mobile memang berpengaruh terhadap pasar gamer PB namun ia berargumen bahwa perbedaan genre yang menjadikan PB masih diminati oleh pecinta game PC di Indonesia.

Lalu sebenarnya apa korelasi antara event esports dengan jumlah pemain di dalam game? Bagaimana pandangan Zepetto mengenai hal ini?

“Tentu saja pasti ada hubungan atau kolerasinya antara event esport dengan jumlah player di dalam game. Event-event tersebut merupakan barometer sebuah game FPS karena user akan terus memainkan game tersebut apabila masih memiliki nilai kompetitif atau terus melaksanakan turnamen online. Pasalnya, user yang bermain game tersebut akan memiliki jenjang ke atas sehingga mereka tidak hanya bermain untuk kesenangan dan mengisi waktu saja, tetapi ada kesempatan untuk menjadi atlet esport pada game tersebut. Jika game tersebut tidak memiliki skema kompetisi online/esport, kemungkinan besar para user akan cepat bosan dan merasa tidak ada tantangan dalam bermain game tersebut.” Terang Lukman.

RRQ TCN saat memenangkan PBWC 2019
RRQ TCN saat memenangkan PBWC 2019. Dokumentasi: Zepetto

Hal ini senada dengan yang diungkapkan Garena beberapa waktu lalu. Kala itu mereka juga mengatakan jika percaya bahwa esports dapat memperpanjang usia game dengan menciptakan interaksi antara produk dengan penggunanya.

Lalu apa saja rencana Zepetto untuk Point Blank di tahun 2020 ini?

Ia pun bercerita tentang strategi mereka tahun ini. “Untuk 2020 kami terus melakukan pembenahan dari tiap lini, seperti update ataupun pengembangan konten yang mengacu pada keinginan user dan mengikuti tren yang berkembang di tahun ini, serta menyelenggarakan turnamen online baik skala lokal, nasional, ataupun internasional.”

Mengingat cheat adalah salah satu penyakit kambuhan di ekosistem Point Blank, Zepetto juga masih menjadikan masalah tersebut sebagai salah satu fokus di 2020.

“Namun, poin penting dalam game ini adalah kami terus menangani isu penggunaan program ilegal, yang mengizinkan user dapat menggunakan cara-cara curang dalam memainkan Point Blank sehingga merugikan user lain dan melukai makna bermain sportif. Untuk mengatasi masalah ini, kami telah mengembangkan sistem pencegahan terhadap penggunaan program ilegal atau cheat yang dinamai Cheat Blocker dari CRYPTECT. Setelah sistem ini diterapkan ke dalam game, user yang melakukan pelanggaran akan langsung dikenai pembatasan akses game (banned). Sampai saat ini, sistem Cheat Blocker masih berjalan dengan baik di dalam game. Hal ini terbukti dari berbagai komentar user yang terus menerus diungkap di sosial media Official PB. Mereka merasakan pengalaman bermain yang lebih baik dan menyenangkan, karena tidak lagi menemui pengguna cheat saat bermain. Selain itu, kini kami juga telah menambahkan proses otentikasi melalui email yang didaftarkan saat pembuatan akun baru. Penambahan otentikasi kode ini menjadikan user yang ingin berbuat curang akan berpikir ulang jika ingin menggunakan program ilegal.” Terang Lukman mengakhiri perbincangan kami.

Mengingat PB memang game kompetitif, tentunya masalah cheat memang tak bisa dipandang sebelah mata. Namun setidaknya Zepetto menyadari masalah tersebut dan masih fokus dalam pencegahannya.

Bagaimana perjalanan Point Blank di tahun 2020 ini? Apakah mereka terus bisa bertahan di tengah gempuran game-game mobile? Belum lagi, di PC mereka juga harus berhadapan dengan game-game FPS yang tak kalah populer di pasar internasional, seperti Valorant yang sempat pecahkan rekor penonton di Twitch meski masih dalam tahap Beta, Rainbow Six: Siege, atau bahkan CS:GO sepertinya tak akan pernah mati

Sumber Feat Image: PB Indonesia

Hasil Point Blank SEA 2020, Indonesia Gagal Amankan Trofi

Setelah PBWC 2020 gagal dihelat karena kekhawatiran terhadap pandemi virus corona, akhirnya Point Blank SEA hadir sebagai kompetisi pengganti. Seperti namanya, kompetisi ini mempertandingkan beberapa tim dari tiga negara di Asia tenggara, yaitu Indonesia, Thailand, dan Filipina.

Indonesia sendiri diwakili oleh empat tim. Ada Royal Raftel Sades dan ThePrime yang mewakili di kategori Men Team, lalu ada TF2W Esports by SBE dan NOKI Ladies sebagai perwakilan untuk Ladies Tournament. Bertanding pada 14 sampai 15 Maret 2020 lalu, hasil Point Blank SEA 2020 adalah Indonesia harus rela mengakui kehandalan tim Thailand di dalam pertandingan.

Dalam pertandingan Point Blank SEA 2020 para tim wakil Indonesia bekerja sama mencari poin untuk menjadi negara pemenang. Indonesia sempat berhasil mengumpulkan 10 poin, unggul tiga poin dari Thailand pada hari pertama. Hal ini jadi pencapaian yang patut diapresiasi, apalagi Royal Raftel Sades baru pertama kali ikut andil dalam turnamen Internasional.

Sayangnya pada hari kedua, tim Indonesia harus mengakui kemampuan tim asal Thailand, AAA (Attack All Around). Pada Final Stage, tim AAA berhasil mencuri kemenangan melawan ThePrime dan Royal Raftel Sades.

Pada akhirnya Thailand resmi menjadi juara di kategori Men Team pada turnamen Point Blank SEA 2020. Pencapaian ini merupakan sesuatu yang berarti bagi tim AAA, karena ini adalah pertama kalinya mereka menjadi juara di dalam turnamen internasional. Sebelumnya AAA hanya berhasil mendapatkan gelar Runner-Up di PBWC 2019 dan harus puas terhenti di peringkat 4 dalam gelaran PBIC 2019.

Sementara itu dari Ladies Team TF2W Esports by SBE dan NOKI Ladies juga mengalami nasib serupa. Pada Group Stage, tim Ladies Indonesia sempat sedikit terseok. Namun ketika memasuki Final Stage TF2W Esports by SBE dan NOKI Ladies tampak mulai panas dan mendapatkan tempo permainannya sendiri.

NOKI Ladies membuka kemenangan melawan Crystal by Cougar. Namun ketika masuk babak Grand Final, tim Ladies Indonesia harus mengakui kehebatan tim asal Thailand. TokioStriker Lady berhasil mengalahkan TF2W Esports by SBE dan NOKI Ladies, yang membuat mereka resmi menjadi juara pertama di kategori Ladies Team Point Blank SEA 2020.

Menarik melihat Indonesia bisa mendapatkan prestasi cemerlang di gelaran Internasional, tetapi malah sedikit terseok dalam kompetisi tingkat regional seperti Point Blank SEA 2020. Mengutip dari rilis resmi Zepetto, turnament Point Blank SEA 2020 ini diharapkan akan terus hadir untuk melengkapi rangkaian turnamen internasional Point Blank tahunan. Ini menjadi saat yang tepat bagi tim Indonesia untuk bangkit, dan kembali merebut gelar sebagai tim terbaik di kancah Point Blank internasional.

Point Blank SEA 2020, Turnamen Online Tingkat Asia Tenggara

Setelah kembali diasuh oleh sang pengembang, Point Blank mengalami beberapa perubahan dari sisi skena kompetitif. Contohnya seperti pada tahun 2019 lalu, ketika skena kompetitif Point Blank jadi punya lebih banyak cabang. Tahun 2020 skena kompetitif Point Blank kemungkinan akan sedikit terhambat.

Salah satu alasannya karena wabah virus Corona yang menjadi momok bagi masyarakat di wilayah Asia. Dampaknya kepada skena kompetitif PB adalah pembatalan PBWC 2020, yang rencananya akan diadakan di Indonesia.

Seakan tidak ingin tinggal diam, Zepetto lalu mencoba menghadirkan kompetisi lain sebagai alternatif. Salah satunya adalah dengan menghadirkan Point Blank SEA 2020 (PBSEA 2020), sebuah kompetisi untuk para pemain Point Blank di regional Asia Tenggara.

Kompetisi ini akan diikuti oleh tiga negara, yaitu Indonesia, Filipina, dan Thailand. Salah satu alasan turnamen ini hanya mencakup Asia Tenggara saja, karena pertandingannya yang menggunakan sistem online.

Kehadiran turnamen ini tentu akan menambah ragam dari kompetisi internasional Point Blank. Sebelumnya Point Blank sudah memiliki dua jenis kompetisi internasional, yaitu Point Blank International Championship dan Point Blank World Challenge. Memperebutkan total Hadiah sebesar US$4.600 (sekitar Rp65 juta), turnamen ini akan diselenggarakan pada 14 – 15 Maret 2020 mendatang.

Sumber: Zepetto
PBSEA, menjadi turnamen online Point Blank tingkat regional yang pertama. Sumber: Zepetto

Perwakilan Indonesia diambil dari juara dan peringkat dua Point Blank Star League yang diselenggarakan pada Januari sampai Februari 2020 lalu. Kedua tim yang akan mewakili Indonesia adalah Royal Raftel Sades (juara PBSL) dan The Prime (runner-up PBSL). Tak hanya itu saja, PBSEA 2020 juga akan menghadirkan pertandingan para ladies trooper.

Untuk cabang perempuan, Indonesia juga mengirimkan dua wakil yang berasal dari Point Blank Ladies League 2020. Kedua tim tersebut adalah SBE by TF2W Esports (peringkat 2 PBLL 2020) dan NOKI Ladies (peringkat 3 PBLL 2020).

Kehadiran turnamen seperti PBSEA 2020 diharapkan tidak hanya menjadi kompetisi pelengkap saja, namun menjadi bagian dari struktur turnamen skena kompetitif Point Blank secara global yang lebih rapih dan kompetitif. Bagi Anda yang ingin menyaksikan, pertandingan ini akan ditayangkan secara live stream pada channel Youtube Zepetto PB Indonesia.

Tim Brazil Black Dragons Menangkan PBIC 2019

Zepetto menggelar empat acara Point Blank sekaligus pada 11-13 Oktober 2019 di Gelora Bung Karno, yaitu Grand Final Point Blank National Championship (PBNC) 2019 Season 2, Grand Final Point Blank Ladies Championship (PBLC) 2019, Grand Final Point Blank Junior League (PBJL) Season 2, dan Point Blank International Championship (PBIC) 2019. Evos Galaxy Sades MRN berhasil memenangkan PBLC sementara PBJL dimenangkan oleh Raftel Youth. Dalam PBIC 2019, Indonesia akan diwakilkan oleh dua tim yang masuk ke babak final dari PBNC 2019. Pada turnamen tingkat nasionla tersebut, RRQ Epic berhasil memenangkan PBNC setelah mengalahkan The Prime di babak final. Dengan begitu, RRQ Epic dan The Prime mewakilkan Indonesia di PBIC.

Ada delapan tim dari tujuh negara yang bertanding di PBIC. Delapan tim tersebut dibagi dalam dua grup. RRQ Epic masuk ke dalam grup A bersama Rascal Gaming dari Filipina, SKRUM dari Turki, dan AoeXe dari Rusia. Sementara The Prime ada di grup B bersama Attack All Around dari Thailand, Black Dragons dari Brazil, dan We Going Well dari Venezuela. Dari masing-masing grup, dua tim akan lolos ke babak semi final. Dari grup A, RRQ Epic dan AoeXe berhasil maju ke semi final. Sementara dari grup B, dua tim yang lolos ke babak semi final adalah Attack All Around dan Black Dragons.

Saat RRQ Epic juara PBNC 2019 | Sumber: Facebook
Saat RRQ Epic juara PBNC 2019 | Sumber: Facebook

Di babak semi final pertama, Black Dragons harus bertanding dengan AoeXe. Pertandingan ini dimenangkan oleh Black Dragons. Sementara pada babak semi final kedua, RRQ Epic melawan juara tahun lalu, Attack All Around. RRQ Epic berhasil mengalahkan Attack All Around dan maju ke babak final. Sebelum pertandingan final, AoeXe dan Attack All Around bertanding dengan satu sama lain untuk memperebutkan gelar juara ketiga. Setelah bertanding overtime, AoeXe berhasil menjadi juara tiga dan membawa pulang US$10 ribu. Sementara dalam pertandingan final, RRQ Epic beradu dengan Black Dragons. Setelah pertarungan sengit, RRQ Epic harus mengaku kalah dari tim asal Brazil tersebut. Sebagai juara dua, RRQ Epic memenangkan US$20 ribu sementara Black Dragons memenangkan US$55 ribu.

Saat diwawancara setelah pertandingan, tim Black Dragons mengatakan, mereka sangat senang karena mereka berhasil memenangkan PBIC. “Kami masih tidak percaya kami menang,” kata mereka. “Sebelum ini, Brazil belum pernah memenangkan PBIC. Jadi, kemenangan ini sangat berarti bagi kami.” Untuk mempersiapkan diri menghadapi PBIC, anggota tim Black Dragons berlatih selama 9-10 jam setiap hari selama 4 bulan. Setelah memenangkan PBIC, mereka mengincar gelar juara Point Blank World Championship. PBWC 2019 diadakan di Rusia pada 25-26 Mei. Turnamen tersebut berhasil dimenangkan oleh RRQ TCN dari Indonesia.

Black Dragons memenangkan PBIC 2019 | Dokumentasi Hybrid
Black Dragons memenangkan PBIC 2019 | Dokumentasi Hybrid

Bertanding di Indonesia, tim Black Dragons mengatakan, perjalan jauh merupakan salah satu masalah yang harus mereka hadapi. Mereka bercerita, perjalanan dari Brazil ke Indonesia membutuhkan waktu sekitar 13 jam. Ketika sampai di Indonesia, mereka mengaku lelah karena jetlag. Selain itu, masalah lain yang mereka hadapi adalah makanan, karena mereka tidak terbiasa dengan makanan Indonesia. Meskipun begitu, ini tidak menghalangi mereka untuk memenangkan PBIC 2019.

Anggota Black Dragons, Michel “foox” Felype bahkan terpilih sebagai MVP dan memenangkan hadiah sebesar US$1 ribu. Dia merasa bangga dengan gelar ini, tapi dia mengaku, dia tidak mengincar gelar tersebut ketika bertanding. “Prioritas saya adalah menang, bukan mendapatkan gelar MVP,” katanya dalam wawancara setelah pertandingan.

Meski menjadi tuan rumah, Indonesia tampaknya harus puas dengan posisi runner up. Namun, itu bukan berarti tim Point Blank Indonesia harus patah semangat. Saat hadir dalam penyerahan hadiah, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengaku bangga dengan tim Indonesia. Walau kalah di babak final dari Black Dragons, tapi RRQ Epic berhasil menunjukkan bahwa tim Indonesia masih mampu mengalahkan tim-tim asal Asia lainnya.

PBIC dan Babak Final PBNC Season 2 Bakal Diadakan di Gelora Bung Karno

Zepetto akan mengadakan Grand Final dari Point Blank National (PBNC) Season 2 di Basket Hall Gelora Bung Karno (GBK) pada 11-13 Oktober mendatang. Pendaftaran untuk PBNC telah dibuka sejak 22 Juli lalu. Zepetto mengadakan babak kualifikasi terbuka dan tertutup di berbagai kota. Dalam babak final, akan ada 16 tim yang bertanding, salah satunya adalah RRQ TCN, yang mendapatkan undangan setelah menjadi juara pada PBNC Season 1. Beberapa tim yang juga akan bertanding antara lain Alter Ego, RRQ Endeavour, Recca Esports, dan The Prime W4NA873.

Tim yang memenangkan PBNC Season 2 akan mendapatkan hadiah sebesar Rp300 juta. Sementara tim yang menjadi runner up mendapatkan hadiah Rp50 juta, tim runner up kedua mendapatkan Rp20 juta, dan tim pada peringkat 4 sampai 8 masing-masing mendapatkan Rp5 juta. Juara pertama dan kedua dari PBNC Season 2 juga berhak untuk mewakili Indonesia dalam Point Blank International Championship (PBIC). Dalam PBIC, tim-tim yang akan bertanding berasal dari berbagai negara, yaitu  Rusia, Brasil, Thailand, Amerika Latin, Filipina, dan Turki. Sama seperti PBNC, PBIC juga akan diadakan di Basket Hall GBK pada 11-13 Oktober. Tahun lalu, PBIC diadakan di Seoul, Korea Selatan. Tahun ini, Zepetto memutuskan untuk mengadakan turnamen ini di Indonesia sebagai salah satu bentuk perayaan ulang tahun Point Blank Indonesia ke-10.

EVOS Galaxy Sades - PBIWC 2019 Winner
Tim EVOS Galaxy Sade pada PBWC | Sumber: Point Blank Indonesia

Selain babak final PBNC Season 2 dan PBIC, Zeppeto juga mengadakan turnamen khusus untuk pemain perempuan, Point Blank Ladies Championship (PBLC) 2019. Babak kualifikasi PBLC dimulai pada 8 September lalu. Pada babak kualifikasi fase pertama, terpilih tiga tim finalis yang akan bertanding dengan tiga tim undangan dalam babak kualifikasi fase kedua. Ketiga tim yang diundang antara lain EVOS Galaxy Sades MRN, The Prime Mod iNEA, dan TF2W eSports. Pada fase kedua, keenam tim akan bertanding menggunakan sistem Round Robin. Empat tim dengan nilai tertinggi akan terpilih untuk berlaga dalam babak final PBLC. Ketiga tim undangan berhasil masuk ke babak final. Satu tim lain yang masuk ke babak final adalah Power Danger Survival Revolt.

Zeppeto juga mengadakan turnamen untuk para Troopers (pemain Point Blank) di bawah umur 15 tahun, yaitu Point Blank Junior League (PBJL). Maksimal, para peserta PBJL dilahirkan pada September 2004. Zepetto pertama kali mengadakan turnamen untuk kompetitor muda pada tahun lalu. Ketika itu, turnamen tersebut dinamai PBNC Junior. Melihat betapa tingginya minat akan kejuaraan tersebut, Zepetto lalu mengubah turnamen tersebut menjadi sistem liga, yaitu PBJL. Publisher game Point Blank itu juga menyediakan hadiah yang cukup besar untuk PBJL. Total hadiah PBJL 2019 mencapai Rp500 juta.

Keputusan Zepetto untuk mengadakan empat turnamen Point Blank sekaligus menunjukkan keseriusannya untuk mengembangkan ekosistem Point Blank di Indonesia. Mereka bersedia untuk mengadakan turnamen Point Blank untuk semua kalangan, terlepas dari umur dan gender.

Indonesia Jadi Tuan Rumah Point Blank International Championship 2019

Sebuah kabar gembira baru saja datang untuk para penggemar setia Point Blank. Zepetto baru saja mengumumkan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, Point Blank International Championship (PBIC) 2019. Dalam acara ini, tim-tim kuat dari Rusia, Brasil, Thailand, Amerika Latin, Filipina, Turki, dan tentu saja Indonesia, akan bertanding untuk membuktikan siapa yang berhak merajai dunia esports Point Blank.

Kesempatan menjadi tuan rumah PBIC ini menjadi hadiah khusus bagi Indonesia yang merayakan 10 tahun perjalanannya bersama game Point Blank. First-person shooter online ini bisa dibilang sudah melalui berbagai lika-liku di Indonesia. Mulai dari pertama kali diterbitkan oleh Gemscool, diambil alih olrh Garena, hingga kini kembali ke tangan developer aslinya yaitu Zepetto, tentunya para Trooper (sebutan pemain Point Blank) juga punya kenangan tersendiri dalam waktu yang cukup panjang tersebut.

RRQ TCN - PBWC 2019 Winner
RRQ TCN, juara PBWC 2019 | Sumber: Point Blank Indonesia

Tak hanya menjadi tempat digelarnya acara, Indonesia juga memperoleh kesempatan untuk mengirim 2 perwakilan ke ajang PBIC 2019. Slot perwakilan ini akan diberikan kepada tim yang menjadi juara 1 dan runner-up dalam kompetisi Point Blank National Championship (PBNC) 2019 Season 2. PBNC 2019 Season 2 sendiri digelar mulai bulan Agustus, dengan babak Grand Final pada tanggal 11 Oktober. Kemudian langsung dilanjutkan dengan PBIC pada tanggal 12 – 13 Oktober 2019.

Di antara tim-tim yang mengikuti PBNC 2019 Season 2, tim yang paling mencolok jelas adalah RRQ TCN. Tidak dianggap sebagai unggulan di Season 1 kemarin, RRQ TCN ternyata berhasil membuktikan kemampuan mereka dan meraih juara nasional. Prestasi tersebut membuat RRQ TCN berhak maju ke Season 2 lewat jalur undangan khusus tanpa kualifikasi.

Lebih dahsyat lagi, tim yang beranggotakan Pradipta, Seno, Hilal, Iqbal, dan Yusuf ini bulan Mei lalu juga berlaga di kejuaraan dunia Point Blank World Challenge (PBWC) 2019, bahkan menjadi juara! Mereka mengalahkan tim asal Thailand, Attack All Around (AAA), di babak Grand Final, dan salah satu pemain RRQ TCN yaitu Seno alias Magic dinobatkan sebagai MVP kejuaraan.

EVOS Galaxy Sades - PBIWC 2019 Winner
EVOS Galaxy Sades juga meraih prestasi di PBWC 2019 | Sumber: Point Blank Indonesia

Para penggemar esports Point Blank sebentar lagi akan dapat menyaksikan pertandingan antara Indonesia melawan tim-tim negara lain secara langsung. Tentunya akan seru sekali bila terjadi runback (tanding ulang) antara RRQ TCN melawan AAA. Tapi apakah itu benar-benar terjadi, kita tunggu saja tanggal mainnya. Pihak Zepetto juga belum mengumumkan di mana venue PBIC 2019 nanti pastinya.

Selain menggelar turnamen terbuka PBNC dan kejuaraan dunia PBIC, jangan lupa bahwa Zepetto juga menggelar kompetisi U-15 yang disebut Point Blank Junior League (PBJL). Ekosistem esports Point Blank di Indonesia tahun ini sedang berada dalam masa yang sangat seru, jadi jangan sampai Anda melewatkannya.

Point Blank Junior League Segera Digelar, Hadirkan Esports U-15 di 40 Kota

Point Blank adalah salah satu game atau cabang esports yang punya perjalanan menarik di Indonesia. Sempat menjadi judul terpopuler yang langganan mengisi warnet di berbagai kota, game ini juga mengalami masa surut di sekitar tahun 2015an. Namun sejak distribusinya kembali ke developer aslinya, Zepetto, Point Blank kembali bangkit dan kini menjadi lapangan bermain bagi atlet-atlet esports Indonesia dengan prestasi global.

Kompetisi esports yang digelar Zepetto tidak terbatas untuk pemain-pemain profesional, misalnya seperti Point Blank National Championship (PBNC) atau Point Blank Champions League (PBCL). Mereka juga memfasilitasi kompetitor muda dan kompetitor perempuan lewat kejuaraan-kejuaraan tersendiri. Untuk para pemain muda, Zepetto telah menggelar kejuaraan bernama PBNC Junior—atau disebut juga Point Blank Junior Championship—sebagai bagian dari PBNC 2019 Season 1. Kini, setelah melihat tingginya antusiasme masyarakat terhadap program tersebut, Zepetto mengembangkannya menjadi sistem liga dengan nama Point Blank Junior League (PBJL).

RRQ TCN - PBWC 2019 Winner
RRQ TCN, juara dunia Point Blank | Sumber: Point Blank Indonesia

Zepetto ingin PBJL 2019 jadi ajang khusus untuk mencari bakat-bakat tersembunyi dari para Trooper (sebutan pemain Point Blank) usia muda. Oleh karena itu mereka menyelenggarakan kompetisinya di 40 kota Indonesia, dan direncanakan berjalan selama setahun penuh. Untuk pesertanya, Zepetto mensyaratkan usia 15 tahun ke bawah.

Sesuai namanya, PBJL 2019 menggunakan sistem kompetisi liga dan akan digelar dalam dua fase/season. Berikut ini ketentuannya.

  • Pendaftaran Season 1: 17 Juli – 9 Agustus 2019
  • Pendaftaran Season 2: 1 Agustus – 13 September 2019
  • Biaya Pendaftaran: Rp30.000/tim
  • Masa Pertandingan: 3 Agustus – 29 September 2019

Babak preliminary/kualifikasi PBJL akan dimulai pada tanggal 3 Agustus serentak di 10 kota, termasuk Pontianak, Manado, Singkawang, Palangkaraya, dan lain-lain. Kemudian dilanjutkan dengan tiga tahap kualifikasi lagi, masing-masing juga di 10 kota hingga mencapai total 40 kota. Kemudian tim-tim yang lolos akan maju ke babak Knock Down (alias playoff), dan puncaknya mereka akan bertanding di babak Show Off Season 1 pada tanggal 24 – 25 Agustus.

PBJL 2019 - CP
Daftar kota yang dihadiri oleh PBJL 2019 | Sumber: Zepetto

4 tim teratas PBJL Season 1 berhak langsung maju ke babak Show Off di Season 2. Sementara sisanya kembali harus mengikuti kualifikasi di 40 kota. Show Off Season 2 sendiri akan dilangsungkan bersamaan dengan Grand Final PBNC di Jakarta pada bulan Oktober nanti. Untuk jadwal lengkap, aturan, serta sistem kompetisi lengkapnya, Anda dapat langsung mengunjungi situs resmi PBJL 2019.

Total hadiah yang ditawarkan oleh Zepetto untuk PBJL 2019 ini adalah senilai total Rp500.000.000. Seiring diluncurkannya PBJL, Zepetto juga mengadakan beberapa event di dalam game Point Blank, seperti event New Student untuk Trooper yang baru bergabung serta event Back on It Troopers untuk Trooper yang baru kembali bermain setelah absen cukup lama. Berminat mengikuti PBJL 2019? Langsung saja daftarkan diri Anda dan tunjukkan bahwa Anda adalah Trooper muda terbaik di Indonesia!