Pot Tanaman Ini Bisa Mengisi Ulang Baterai Ponsel dari Hasil Fotosintesis

Mengisi ulang baterai smartphone menggunakan pot tanaman? Mungkin kedengarannya seperti karya fiksi ilmiah, akan tetapi inovasi inilah yang tengah ditawarkan oleh sebuah startup asal Spanyol, Arkyne Technologies.

Mereka memperkenalkan Bioo Lite, sebuah pot tanaman berwujud ringkas yang diklaim sanggup mengisi ulang baterai smartphone hingga penuh sebanyak tiga kali sehari. Dari mana energi listrik itu berasal? Dari mana lagi kalau bukan tanaman hijau yang mengisinya.

Seperti yang kita tahu, tanaman hijau akan menjalani proses fotosintesis secara alami. Dalam kasus Bioo Lite, hasil dari proses tersebut akan disalurkan oleh akar tanaman menuju bagian dasar pot yang dihuni seabrek komponen; salah satunya adalah mikroorganisme aktif yang berperan besar dalam mengonversi energi hasil fotosintesis menjadi energi listrik.

Energi listrik kemudian akan disalurkan melalui sambungan USB khusus yang menjulang ke atas, dimana pengguna tinggal menancapkan kabel charger standar yang biasa mereka gunakan sehari-hari. Charging berlangsung pada tegangan 5 volt dan arus 1 ampere, sama seperti menggunakan PC atau laptop.

Untuk memulai proses charging, pengguna tinggal menancapkan kabel pada port USB milik Bioo Lite ini / Arkyne Technologies
Untuk memulai proses charging, pengguna tinggal menancapkan kabel pada port USB milik Bioo Lite ini / Arkyne Technologies

Bioo Lite mempunyai dimensi 21 x 11 x 11 cm, ideal untuk ditempatkan di atas meja. Tidak seperti panel surya, ia diklaim mampu bekerja di siang maupun malam hari.

Premis yang ditawarkan Bioo Lite sebenarnya cukup sederhana. Ketimbang hanya menjadi dekorasi ruangan, sebuah pot tanaman paling tidak juga bisa memiliki aspek fungsional yang bermanfaat untuk rutinitas sehari-hari – dalam kasus ini ritual harian charging smartphone – sekaligus menjadi sumber alternatif energi ramah lingkungan.

Saat ini Bioo Lite masih sedang dalam tahap pengumpulan dana di Indiegogo. Harga terendah yang ditawarkan kepada para backer adalah €99, atau sekitar Rp 1,5 juta.

Via: TreeHugger.

Dengan Pot Ini, Anda Tak Perlu Repot Menyirami Tanaman Setiap Hari

Nama Parrot mungkin lebih sering diasosiasikan dengan drone atau headphone, tapi siapa yang menyangka kalau perusahaan asal Perancis tersebut juga punya gadget canggih untuk keperluan berkebun? Selain memperkenalkan drone baru di event CES 2016 minggu kemarin, mereka juga mengungkap perangkat unik bernama Parrot Pot.

Sesuai namanya, perangkat ini merupakan sebuah pot tanaman. Namun tentunya bukan sembarang pot yang Anda isi dengan tanah dan bibit begitu saja, ia dilengkapi dengan sistem irigasi otomatis yang dapat bekerja tanpa membutuhkan instruksi dari Anda.

Pada bagian sisinya, terdapat tangki untuk menampung hingga 2,2 liter air. Prinsip kerjanya sederhana: isi tangki tersebut hingga penuh, maka Pot akan memastikan tanaman kesayangan Anda tetap segar-bugar selama sebulan ke depan.

Parrot Pot

Parrot Pot hanya akan menyiramkan air ke tanaman di saat yang dibutuhkan, sesuai jumlah yang diperlukan pula. Selagi tanaman berkembang, Pot akan beradaptasi dengan siklus alaminya guna menetapkan jadwal menyiram yang paling tepat. Jadi selain menjaga kesehatan tanaman itu sendiri, Pot juga bermisi untuk menghemat suplai air.

Rahasianya terletak pada empat macam sensor pada sisi-sisi Pot, yang akan memonitor intensitas cahaya, pupuk, suhu dan kelembaban tanah maupun sisa air yang terdapat pada tangkinya. Saat tanaman Anda tidak terekspos sinar matahari yang cukup misalnya, Pot akan mengirim notifikasi ke smartphone lewat Bluetooth, meminta Anda untuk memindahkannya ke tempat yang lebih terkena cahaya.

Pot sebenarnya bisa bekerja tanpa harus didampingi aplikasi smartphone-nya. Kendati demikian, aplikasi ini menyimpan informasi tentang lebih dari 8.000 jenis tanaman sehingga Anda bisa menyesuaikan cara merawatnya seoptimal mungkin.

Parrot Pot

Ini sebenarnya bukan pertama kali Parrot memperkenalkan gadget untuk berkebun. Tahun lalu mereka sempat meluncurkan Parrot Flower Power. Perangkat tersebut pada dasarnya juga dirancang untuk memonitor kesehatan tanaman. Hanya saja bedanya ia tak punya sistem irigasi otomatis karena langsung ditancapkan ke tanah.

Dari segi fisik, Parrot sengaja merancang Pot agar ideal untuk ditempatkan di dalam maupun di luar ruangan. Ia mengambil daya dari empat buah baterai AA, dan secara keseluruhan tubuhnya yang setinggi 29,8 cm dan berdiameter 20,6 cm tahan terhadap guyuran hujan saat ditempatkan di teras misalnya.

Parrot akan mulai memasarkan pot tanaman pintarnya ini pada bulan April mendatang. Harganya belum dirincikan, tapi bisa dipastikan lebih mahal ketimbang Flower Power yang dibanderol $60. Penggemar tabulampot (tanaman buah dalam pot), siapkan tabungan Anda…

Sumber: Parrot Blog.