M3 World Championship Unveiled with US$800,000 Prize Pool; North American Qualifier Announced

Moonton will host its third world championship, M3, taking place at an offline venue in December, with US$800,000 on the line.

The M3 World Championship was first unveiled by Moonton in the MLBB Esports roadmap published earlier last month, which revealed the third world championship will take place in December and feature 16 teams – up from 12 in M2. The location is unconfirmed as of now, with numerous rumors claiming that the United Arab Emirates (UAE) is one of their top choices.

Moonton has also raised the stakes with the previous M2’s US$300,000 prize pool now set to US$800,000 as 16 teams will duke it out in an unannounced format.

The first iteration, M1 World Championship, saw EVOS Esports lift the trophy after a 4-3 victory over their Indonesian counterparts RRQ Hoshi. Subsequently, Bren Esports ruled the Mobile Legends M2 World Championships in come-from-behind fashion, defeating the Burmese Ghouls 4-3, in Singapore.

M3 World Championship – North American Qualifier

(Photo courtesy of MLBB Official)

North American Mobile Legends: Bang Bang teams now have a route to the M3 World Championship after the announcement of the North American qualification on August 31. It will take place from September 11-19 and will feature a US$6,500 prize pool up for grabs.

The top three teams will share the US$6,500 prize pool. The winning team will take home the lion’s share of US$3,500, the runner-up team will take home US$2,000, and the third-place team will pocket US$1,000. Additionally, 2,7 million diamonds will be up for grabs for the teams and spectators that tune in to the broadcast on Twitch, Facebook, TikTok, and YouTube.

Several notable talents will be hosting the show. which includes Jake “SirActionSlacks” Kanner, Austin “Capitalist” Walsh, and David “Assassin Dave” Mao.

Mobile Legends: Bang Bang World Championship

Teams will have a chance to qualify for the M3 World Championship in Indonesia, the Philippines, Malaysia, Singapore, Brazil, and Cambodia through their respective Mobile Legends Professional League (MPL) league.

Teams in Indonesia, the Philippines, Malaysia, Singapore, Brazil, and Cambodia will have the opportunity to qualify for the M3 World Championship via their local Mobile Legends Professional League (MPL) leagues.

While Moonton’s initial emphasis was on Southeast Asia, the company recently announced expansion into Brazil and Cambodia, as well as the transformation of MPL Philippines into a franchise league beginning with Season 8.

Prize Pool The international 10 Menembus Angka 30 Juta Dolar Amerika

Sekalipun bisa belum terselenggara, salah satu bagian dari gelaran turnamen The International 10 sudah mencatatkan rekor. Dengan total prize pool sebesar 30.136.000 Dolar Amerika dan masih terus bertambah, kemungkinan besar Dota 2 akan menuliskan sejarah baru di dunia esports dari sisi jumlah hadiah.

Berkaca dari jumlah prize pool The International 2019, sampai berita ini diturunkan jumlah prize pool The International 10 hanya terpaut kurang dari 4 juta Dolar Amerika. Jika Dota 2 dibandingkan dengan disiplin esports yang lain, salah satu game yang bisa disandingkan adalah Fortnite yang tahun kemarin sukses diadakan dengan total  prize pool 30 juta Dolar Amerika.

Baby Pudge Persona | via: Dota 2
Baby Pudge Persona | via: Dota 2

Dota 2 sejauh ini masih menjadi pionir sebagai disiplin esports yang menerapkan sistem crowdfunding dalam mengisi prize poolnya. Berulang kali Valve mencatatkan rekor dalam hal total hadiah yang terkumpul untuk gelaran turnamen The International.

Dari setiap pembelian level battle pass The International 10, sejumah 25% dari harga pembeliannya akan langsung ditambahkan ke dalam prize pool. Dengan jumlah prize pool yang tercatat saat ini, 30.136.000 Dolar Amerika, sudah bisa ditaksir berapa banyak jumlah uang yang sudah dihabiskan komunitas gamers Dota 2.

Adapun faktor yang mengundang terus meningkatnya jumlah prize pool adalah hadiah cosmetic item yang dirilis Dota 2 selama periode battle pass. Gimik berupa cosmetic item, persona, arcana, atau item lainnya berulang kali sukses mengundang antusiasme yang tinggi dari komunitas gamers Dota 2.

Selama 63 hari sejak gelaran battle pass The International 10, setiap gamers Dota 2 berkesempatan bermain dalam special event Aghanim’s Labyrinth untuk memenangkan hadiah. Selain daripada banyak in game item yang bisa didapatkan, pada battle pass level 1000 siapapun berkesempatan mendapatkan replika dari Aegis of The Champion dan replika dengan skala 1:5 dari Roshan di level 2000.

Di sisi lain, sejauh ini baru ada 2 treasure yang dirilis dari total 3 treasure yang dijadwalkan akan dirilis oleh Valve. Item Arcana dari Wraith King, Queen of Pain, dan Windranger sudha dapat dipastikan sangat diantisipasi gamers Dota 2.

Tidak ketinggalan hadir Baby Pudge dan Anti Mage persona menanti untuk dikoleksi. Di tahun yang lalu Valve merilis persona Baby Invoker yang menarik minat gamers Dota 2 untuk dapat memilikinya.

Akhirnya, mari kita nantikan angka akhir dari jumlah prize pool yang terkumpul di tahun 2020. Masih sangat kuat kemungkinan total prize pool The International 10 akan melampaui prize pool The International 2019 dengan menyisakan kurang lebih 50 hari lagi.

Epic Games Gelontorkan Dana $ 100 Juta Untuk Siapkan Fortnite Sebagai eSport

Menurut analis, Fortnite Battle Royale menjadi sensasi global dalam waktu singkat karena keberhasilannya menarik perhatian khalayak di luar kalangan ‘gamer rata-rata’. Penyebabnya merupakan kombinasi dari beberapa hal: ia tersaji sebagai judul free-to-play, tersedia di console dan mobile, bersahabat bagi semua kalangan umur, lalu game dirilis ketika PUBG dirundung masalah cheater dan komunitas yang tak sehat.

Setelah berhasil menghimpun 10 juta pemain hanya dalam waktu dua minggu selepas perilisannya, di bulan Maret kemarin Fortnite Battle Royale sukses merangkul lebih dari 45 juta gamer. Dan sebagai apresiasi developer Epic Games atas respons positif dari para pemain, mereka memutuskan untuk menggelontorkan dana sebesar US$ 100 juta buat dijadikan hadiah turnamen Fortnite Battle Royale di periode 2018 sampai 2019.

Bulan Februari lalu adalah momen penting buat Fortnite. SuperData melaporkan bahwa pemasukan permainan last man standing Epic Games ini jauh mengalahkan PlayerUnknown’s Battlegrounds, dengan nilai US$ 126 juta. Investasi sebesar US$ 100 merupakan komitmen jangka panjang Epic Games demi mendukung Fortnite dan menandai mereka tak hanya fokus pada mencari keuntungan semata.

Fortnite saat ini bisa dibilang permainan terbesar di Bumi dan merupakan fenomena pop-culture. Penyumbang kesuksesan game yang cukup signifikan adalah platform sosial media dan video streaming. Di bulan Maret silam, Fornite Battle Royale mencetak rekor sebagai permainan dengan jumlah penonton terbanyak di Twitch, melampaui pencapaian League of Legends dan PUBG.

Meroketnya kepopularitasan Fortnite Battle Royale juga disebabkan oleh banyaknya selebriti dan atlet terkenal yang menikmati permainan itu; di antaranya Chance the Rapper, Joe Jonas, Travis Scott hingga Drake. Kakak-beradik sutradara Avengers: Infinity War juga merupakan penggemar berat permainan battle royale ini, dan kolaborasi antara Marvel Studios dan Epic Games menghasilkan sebuah mode unik bernama Infinity Gauntlet Limited Time Mashup.

Untuk mudah memahami apa yang bisa dilakukan uang US$ 100 juta bagi pengembangan eSport, pakar olahraga elektronik Scott Smith menjelaskan bahwa total dana yang dikeluarkan oleh sepuluh permainan eSport populer di tahun 2017 baru mencapai US$ 91,2 juta. US$ 100 juta buat satu game adalah angka menakjubkan, mengangkat Fornite jadi judul olahraga elektronik terbesar di dunia.

Epic Games belum mengungkap detail terkait turnamen Fornite Battle Royale, namun sang developer bilang, pendekatan mereka akan berbeda serta lebih terbuka. Tim akan fokus pada dua faktor: peningkatan kualitas bermain serta memastikan game lebih asik buat ditonton.

Via VentureBeat.

Total Hadiah Turnamen Dota 2 The International 2015 Lewati $15 Juta

Semenjak dimulai empat tahun silam, kompetisi The International Dota 2 yang diadakan oleh Valve perlahan-lahan berubah menjadi turnamen gaming paling bergengsi di dunia. Bersamaan dengan naiknya perhatian khalayak, belakangan acara itu mencetak rekor baru terkait total hadiah. Dan tahun lalu, jumlah prize pool berhasil menggemparkan seisi industri gaming. Continue reading Total Hadiah Turnamen Dota 2 The International 2015 Lewati $15 Juta