Affiliate Marketing: Pengertian, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan

Istilah affiliate marketing yang satu ini cukup banyak di dunia pemasaran digital. Affiliate marketing bisa dibilang sebagai salah satu strategi pemasaran yang efektif untuk diterapkan pada saat ini. Selain itu, pemasaran afiliasi ini tidak hanya menguntungkan pebisnis saja, melainkan affiliate marketer juga.

Melalui program ini, kamu bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dengan mudah, hanya dengan memanfaatkan media sosial saja. Nah, kalau kamu senang bermain media sosial dan membuat konten, enggak ada salahnya lho menjadi affiliate marketer. Berikut artikel lebih lengkap mengenai affiliate marketing, disimak ya!

Pengertian Affiliate Marketing

Lalu affiliate marketing itu apa, sih? Affiliate marketing merupakan salah satu program untuk mempromosikan produk atau jasa dari perusahaan. Nantinya, kamu akan mendapatkan komisi jika ada transaksi jual beli.  Nah, kamu akan mendapatkan besaran komisi yang, mengikuti persentase dan harga jual produk. Biasanya komisi dihitung dari penjualan, tapi ada juga yang menghitungnya dari leads, klik ke website, pengguna free trial, dan download aplikasi.

Strategi marketing ini terbilang cukup efektif untuk meningkatkan penjualan produk. Jika kamu membuka kanal Twitter atau TikTok, pasti kamu bisa menemukan strategi marketing jenis ini dengan mudah. Tentu saja kamu juga bisa menjadi affiliate marketer. Jangan khawatir, menjadi affiliate marketer tidak mengharuskanmu memiliki banyak followers di media sosial, kok.

Cara Kerja Affiliate Marketing

Cara kerja affiliate marketing sebenarnya mudah, hanya membagikan tautan produk ke berbagai media sosial saja. Berikut cara kerja affiliate marketing.

1. Mendaftar Program Afiliasi

Hal pertama yang perlu kamu lakukan jika kamu tertarik menjadi seorang affiliate marketing, yaitu mendaftarkan diri pada program afiliasi. Kamu bisa mendaftar melalui situs web masing-masing perusahaan atau merek suatu produk. Sederhananya, Kamu hanya perlu mengetikkan “affiliate marketing [brand or company]”, akan muncul tautan yang mengarah ke halaman pendaftaran afiliasi. Misalnya, Kamu ingin mendaftar Program Afiliasi Shopee, maka Kamu hanya perlu Google kata kunci ini, Kamu akan menemukan situs web untuk mendaftar.

Setelah mendaftar untuk program afiliasi ini, Kamu akan menerima tautan afiliasi. Setelahnya, ada ID afiliasi yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berasal dari ID ini. Jadi komisi bisa masuk ke akun afiliasi kamu.

2. Bagikan tautan afiliasi

Setelah kamu mendapatkan tautan afiliasi, kamu dapat membagikan tautan tersebut di situs web atau blog, TikTok, Instagram, Twitter, atau jejaring sosial lain yang kamu miliki. Kamu juga bisamembagikan tautan dengan orang-orang terdekat.

Misalnya di aplikasi TikTok, orang sering mengunjungi konten menarik dan menyediakan tautan produk yang mengarah ke e-commerce tertentu atau toko TikTok itu sendiri. Misalnya, aset di OOTD, di akhir video, pemilik konten membagikan tautan untuk membeli celana, tas, atasan, atau sepatu.

3. Melakukan Transaksi

Setelah tautan affiliatemu tersebar di media sosial, biasanya jika orang tertarik pada produknya akan segera klik tautan tersebut. Jika pengunjung membeli produk dari tautanmu, transaksinya akan tercatat oleh jaringan link afiliasi.

4. Menerima Komisi

Jika proses transaksi jual beli pengguna melalui tautan affiliatemu berhasil, tentu saja kamu akan menerima komisi. Besaran komisi yang kamu terima bisa berbeda-beda mengikuti harga produk yang terjual. Kamu bisa mencairkan komisimu ke rekening secara langsung, namun terdapat jumlah minimal pencairan. Misalnya, komisi bisa dicairkan jika sudah terkumpul sejumlah Rp50.000, maka kamu harus mengumpulkan komisi sampai sejumlah Rp50.000 untuk mencairkannya.

Kelebihan Affiliate Marketing

Affiliate marketing memberikan banyak kelebihan, berikut beberapa kelebihan affiliate marketing.

  • Mudah dilakukan, kamu hanya perlu berfokus pada strategi pemasaran dan tidak terlibat langsung pada penjualan produk termasuk pengiriman produk.
  • Bisa dikerjakan tanpa modal atau gratis.
  • Bisa dijadikan sebagai penghasilan tambahan.
  • Fleksibel, bisa dikerjakan kapanpun dan dimanapun.
  • Bisa mempromosikan banyak produk sekaligus.

Kekurangan Affiliate Marketing

Pada pelaksanaannya, menjadi affiliate marketing juga memiliki banyak tantangan dan kekurangan. Berikut kekurangan affiliate marketing.

  • Besaran komisi tidak bisa diprediksi, sehingga penghasilanmu cenderung berubah dan tidak tetap.
  • Memiliki banyak pesaing, sehingga kamu harus kreatif dalam mempromosikan suatu produk yang kamu tawarkan di media sosial.
  • Memerlukan eros kerja dan kesabaran yang tinggi. Tentu saja kamu harus bersabar, terlebih jika baru memulai merintis karier menjadi seorang affiliate marketing.

Berikut artikel affiliate marketing. Manfaatkan media sosialmu sebaik mungkin untuk mendulang pundi-pundi rupiah dengan cara menjadi affiliate marketing. Semoga artikel di atas bermanfaat, ya!

Affiliate Tokopedia vs Lazada, Mana yang Cocok bagi Anda?

Bagi Anda yang baru memulai profesi atau bisnis affiliate, memilih platform yang sesuai jadi langkah awal. Misalnya, aturan, besaran komisi, hingga periode pembayaran komisi.

Kali ini, DailySocial akan membandingkan dua program affiliate yang diselenggarakan oleh marketplace yang ada di Indonesia, Tokopedia dan Lazada.

Tentang Program Affiliate Tokopedia dan Lazada

Tokopedia dan Lazada adalah dua dari berbagai marketplace raksasa yang ada di Indonesia. Di tahun 2021, nilai valuasi Lazada mencapai 302 triliun Rupiah. Sedangkan Tokopedia hanya mencapai 256 triliun Rupiah.

Meski begitu, menurut laporan iPrice, Tokopedia menjadi marketplace di urutan pertama yang memiliki pengunjung terbanyak di Indonesia. Sedangkan Lazada menempati posisi ke-empat.

Kedua marketplace sama-sama punya program afiliasi. Tokopedia dengan Tokopedia Affiliate dan Lazada dengan Lazada Affiliate Program.

Affiliate marketing menurut Investopedia adalah model iklan dimana sebuah perusahaan melibatkan pihak ketiga untuk mempromosikan produknya dengan cara menciptakan sebuah traffic.

Cara mendatangkan traffic pun bermacam-macam. Secara tradisional, affiliate marketing sama halnya dengan makelar. Pihak A mempromosikan produk B ke Pihak C. Sesederhana itu.

Namun belakangan, aktivitas affiliate dapat dilakukan secara digital dengan cara membuat sebuah tautan atau link yang mengarahkan ke suatu produk.

Nantinya, link tersebut akan disebar dan dibagikan melalui sebuah platform. Umumnya media sosial, blog, atau kanal video. Cara kerja ini pun sama dengan program affiliate yang diselenggarakan baik oleh Tokopedia maupun Lazada.

Namun, kedua platform tersebut memiliki perbedaan aturan dan komisi. Untuk membandingkannya, berikut ulasan perbedaan masing-masing program affiliate.

Perbedaan Program Affiliate Tokopedia dan Lazada

1. Keanggotaan

Hingga artikel ini ditulis, Tokopedia tidak memiliki sistem keanggotaan. Komisi dibayarkan setara secara terbuka. Sedangkan Lazada, memiliki dua sistem keanggotaan yaitu untuk individu partners dan business partners.

Selain itu, cara pendaftarannya pun berbeda. Tokopedia hanya bisa melakukan pendaftaran di dalam aplikasi atau in-app registration. Sedangkan Lazada membuka pendaftaran anggota melalui situs adsense.lazada.co.id.

Sedangkan persamaan keduanya adalah untuk penarikan komisi, kedua platform tersebut menerapkan sistem Know Your Customer melalui validasi data KTP.

2. Ketentuan Max Cap

Setiap program komisi afiliasi memiliki max cap atau batas jumlah komisi yang diterima per produk penjualan.

Tokopedia memiliki max cap sebesar Rp100.000 per produk sedangkan Lazada baik partner business maupun individu sebesar Rp75.000 per produk.

Untuk lebih mudah memahami ketentuan max cap ini, simak contoh berikut:

Aldi berhasil mempromosikan produk laptop seharga Rp7.000.000 dengan komisi 10% melalui platform Lazada. Itu berarti, Aldi mendapatkan komisi sebesar Rp700.000.

Karena Lazada memiliki max cap per produk sebesar Rp75.000, maka komisi yang diterima Aldi sebesar Rp75.000 per produk laptop tersebut.

Di bulan yang sama, Aldi berhasil mempromosikan produk blender seharga Rp500.000 dengan komisi 10%. Itu berarti Aldi mendapatkan komisi sebesar Rp50.000.

Karena komisi Aldi masih berada di bawah max cap, maka jumlah komisi yang diterima Aldi sebesar komisi yang diterima tanpa potongan.

3. Tracking Cookie Link

Tracking cookie link adalah teknologi dimana link yang Anda bagikan akan tersimpan dalam informasi web dimana link itu dibuka. Sehingga kapan pun pengunjung/pengklik link membeli produk, akan terhitung dan terkonversi menjadi komisi.

Selain itu, tracking cookie link juga memungkinkan affiliate tetap mendapatkan komisi dari pengunjung link meski mereka tidak membeli produk yang ditujukan dalam link.

Misal, Anda membagikan link produk laptop, namun masih melalui link yang sama pengunjung link tersebut membeli produk lain. Maka dari pembelian tersebut, affiliate atau publisher tetap mendapatkan komisi. Program affiliate Lazada memiliki penyimpanan cookie hingga 30 hari, apapun produk yang dibeli Anda sebagai affiliate akan mendapatkan komisi.

Sedangkan di Tokopedia Affiliate, pembayaran komisi dilakukan secara langsung berdasarkan pembelian produk yang tautannya dibagikan. Jika konsumen membeli produk yang berbeda, maka Anda tidak akan mendapatkan komisi.

4. Komisi Program Affiliate Tokopedia dan Lazada

Baik program affiliate Tokopedia dan Lazada memiliki besaran komisi yang berbeda-beda. Hingga artikel ini ditulis, Tokopedia memiliki komisi sebesar 10% dari produk yang terjual.

Berbeda dengan Tokopedia, program affiliate Lazada  memiliki besaran komisi yang beragam. Untuk partner individu besaran komisi dari konsumen baru sebesar 10% dan returning consumer sebesar 3% flat untuk semua kategori.

Bagi partner business, rate komisi berbeda-beda tergantung kategori produk dan status konsumen (new consumer atau existing consumer).

5. Metode Pembayaran Komisi

Di samping memiliki pembayaran komisi yang berbeda, program affiliate Tokopedia dan Lazada juga memiliki metode pembayaran yang berbeda.

Tokopedia memiliki sistem direct commission. Dimana komisi akan langsung dibayarkan setelah transaksi diselesaikan.

Adapun Lazada memiliki sistem cumulative commission yaitu komisi akan diakumulasi terlebih dahulu selama satu bulan.

Perlu dicatat, komisi di Lazada memiliki batas pembayaran. Apabila jumlah komisi belum mencapai Rp350.000. Maka pembayaran komisi akan dilakukan pada bulan selanjutnya berdasarkan akumulasi penghasilan bulan sebelumnya.

Hal tersebut dilakukan karena komisi yang diterima akan ditransfer langsung ke rekening bank terdaftar.

Sedangkan Tokopedia memiliki batas penarikan yaitu Rp10.000 dengan opsi penarikan ke sistem Tokopedia maupun rekening bank.

Demikian perbedaan antara program affiliate Tokopedia dan Lazada. Kira-kira mana program affiliate yang cocok dengan Anda?

Meski begitu, Anda bisa mencoba keduanya karena sejauh ini baik Tokopedia maupun Lazada tidak memiliki kontrak eksklusif yang melarang aktivitas affiliate lain.