Daftar Turnamen Esports Terpopuler Bulan Maret 2021

Tak terasa tahun 2021 ternyata sudah memasuki bulan ke-4. Bulan lalu Hybrid.co.id sudah merangkum daftar turnamen esports terpopuler. Lalu, kira-kira siapa yang masih bertahan di daftar bulan Maret 2021?

Singkatnya, bulan Maret 2021 menjadi bulannya esports Free Fire Amerika Latin. Tanpa berlama-lama lagi, berikut daftar turnamen esports terpopuler bulan Maret 2021 yang dirangkum dengan menggunakan fitur pro dari Esports Charts.

 

#5 – PUBG Mobile Pro League Indonesia 2021 – Season 3

Sumber Gambar - Esports Charts Pro Version.
Sumber Gambar – Esports Charts Pro Version.

PUBG Mobile Pro League Indonesia 2021 Season 3 baru saja dimulai tanggal 24 Maret 2021 kemarin. Masuknya PMPL ID ke dalam daftar sedikit banyak jadi bukti bagaimana liga esports PUBG Mobile paling bergengsi di Indonesia ini ditunggu-tunggu para penggemarnya. PMPL ID Season 3 berhasil mencatatkan 532 ribu lebih peak viewers dengan 13 juta lebih total watch hours.

Pertandingan dengan puncak keseruan tersebut adalah pertandingan pekan pertama hari kedua. Pertandingan hari itu memang berjalan cukup sengit.

Pertandingan tersebut merupakan fase Weekdays yang menjadi seleksi untuk pertandingan sesungguhnya di fase Super Weekend, persaingan tim terasa ketat hari itu. Salah satu bukti persaingan ketat yang terjadi adalah dari WWCD yang didapatkan oleh tim berbeda-beda setiap rondenya. Ditambah lagi hari itu juga jadi momen WWCD perdana bagi Bigetron RA, tim PUBG Mobile Indonesia yang sejauh ini masih jadi favorit banyak orang.

Dengan catatan tersebut, PMPL Indonesia 2021 Season 3 menempati peringkat 5 dari daftar turnamen esports terpopuler bulan Maret 2021.

 

#4 – LEC Spring 2021 (League of Legends)

Sumber Gambar - Esports Charts Pro Version.
Sumber Gambar – Esports Charts Pro Version.

Pada peringkat 4 ada liga League of Legends Eropa, yaitu LEC. Sejauh ini LEC memang selalu berhasil menyajikan pertandingan berkualitas dan penuh aksi yang dianggap jadi gaya main khas esports LoL Eropa.

Pada bulan Maret 2021 kemarin, pertandingan LEC Spring 2021 telah memasuki babak Playoff. Keseruan babak Playoff pun berhasil mencatatkan 640 ribu lebih peak viewers. Selain itu, turnamen tersebut juga telah mencatatkan 38 juta total watch hours yang dicatat sejak dari babak Regular Season.

Pertandingan yang membuat LEC Spring 2021 masuk ke dalam daftar ini adalah pertandingan antara G2 Esports melawan Schalke 04. Pertandingan yang terlaksana di hari kedua babak Playoff tersebut memang berlangsung dengan sangat seru dan sengit.

Kedua tim saling berbalas kemenangan, ditambah aksi-aksi unik G2 Esports di pertandingan tersebut yang salah satunya adalah menggunakan Seraphine (Champion Mage) sebagai Attack Damage Carry atau ADC. Secara keseluruhan, pertandingan tersebut masuk di peringkat 2 dari 5 pertandingan LEC terpopuler.

Pertandingan dengan catatan peak viewers terbesar adalah antara G2 Esports vs MAD Lions. Namun demikian pertandingan tersebut terlaksana di tanggal 3 April 2021 kemarin. Secara keseluruhan, tayangan pertandingan berbahasa Inggris menjadi tayangan LEC terpopuler dengan catatan 440 ribu viewers lebih .

 

#3 – Liga Brasileira de Free Fire 2021 Series A Stage 1

Sumber Gambar - Esports Charts Pro Version.
Sumber Gambar – Esports Charts Pro Version.

Tingkat popularitas Free Fire di Brazil mungkin bisa dibilang mirip seperti MLBB di Indonesia. Maksudnya mirip, tayangan bahasa lokal punya jumlah penonton yang bersaing dengan liga-liga internasional yang ditayangkan dengan bahasa Inggris.

Hal tersebut kembali terbukti dengan masuknya Liga Brasileira de Free Fire 2021 Series A Stage 1 ke peringkat 3 dari 5 daftar turnamen esports terpopuler bulan Maret 2021.

LBFF 2021 berhasil mencatatkan 827 ribu lebih peak viewers dan mencatatkan 14 juta lebih total watch hours. Pertandingan yang jadi daya tarik penggemar esports Free Fire di Brazil tersebut adalah pertandingan ronde 9 dari babak final LBFF 2021 yang terselenggara tanggal 20 Maret 2021 kemarin.

Pertandingan ronde terakhir memang berjalan cukup sengit. FX, LOUD, dan Cruizero, tiga besar klasemen sementara saling bersaing ketat mendapatkan Booyah di ronde 9. Persaingan berlangsung sampai titik darah penghabisan, sehingga FX finish di peringkat 4, LOUD di peringkat 3, dan Cruizero yang mendapat Booyah.

Dari sisi jumlah penonton berdasarkan bahasa, hampir seluruh penonton LBFF datang dari tayangan berbahasa Portugis yang merupakan bahasa lokal Brazil. Karenanya seperti apa yang saya katakan di awal, LBFF bisa dibilang sebagai liga berbahasa lokal dengan jumlah fanbase yang kuat.

 

#2 – MPL Indonesia Season 7 (Mobile Legends: Bang-Bang)

Sumber Gambar - Esports Charts Pro Version.
Sumber Gambar – Esports Charts Pro Version.

MPL Indonesia masih bertengger kuat di dalam daftar turnamen esports terpopuler bulanan walau peringkatnya turun dari peringkat 1 di daftar bulan Februari 2021 lalu, menjadi peringkat 2 di daftar bulan Maret 2021.

Peringkatnya memang menurun, tetapi jumlah penonton MPL ID Season 7 meningkat apabila dibandingkan dengan bulan lalu. Dari segi jumlah penonton berdasarkan bahasa, masuknya MPL Indonesia Season 7 ke dalam daftar bulan ini juga masih disebabkan oleh fanbase lokal Indonesia.

MPL Indonesia Season 7 berhasil mencatatkan 1,1 juta lebih peak viewers. Secara keseluruhan, liga esports game Mobile Legends: Bang-Bang yang berjalan sejak bulan Februari ini telah mencatatkan 27 juta total watch hours.

Bulan lalu kita melihat pertandingan antara RRQ Hoshi vs Alter Ego yang membuat MPL Indonesia jadi masuk ke dalam daftar. Bulan ini pertandingan El Clasico antara RRQ Hoshi vs EVOS Legends yang membuat liga MPL Indonesia kembali berjaya.

Menariknya pertandingan tersebut sebenarnya tidak sengit seperti pertandingan antara RRQ Hoshi vs Alter Ego yang melejit di bulan Februari 2021 kemarin. Pertandingan antara RRQ Hoshi vs EVOS Legends di week 3 day 2 MPL Indonesia tersebut didominasi kuat oleh EVOS Legends.

Dalam pertandingan tersebut, EVOS Legends berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-0 dalam durasi 10 menit lebih di game 1 dan 14 menit lebih di game 2. Sementara itu dari segi jumlah penonton berdasarkan bahasa, mengutip dari data fitur pro milik Esports Charts , jumlah penonton tayangan berbahasa Indonesia jumlahnya masih mendominasi secara mutlak (sekitar 90% lebih dari keseluruhan peak veiewers).

 

#1 – Free Fire League Latinoamerica 2021 Opening

Sumber Gambar - Esports Charts Pro Version.
Sumber Gambar – Esports Charts Pro Version.

Bulan Maret 2021 ini sepertinya menjadi bulannya bagi turnamen Free Fire. Lagi-lagi pertandingan esports Free Fire lokal Amerika Latin masuk ke dalam daftar, kali ini bahkan sebagai pemuncak daftar turnamen esports terpopuler.

Turnamen tersebut adalah Free Fire League Latinoamerica 2021 Opening. Berbeda dengan LBFF yang hanya mempertandingkan tim asal Brazil, FFLA mempertandingkan tim-tim seantero Amerika Latin, termasuk dari negara Mexico, Ekuador, Kolombia, dan sekitarnya.

FFLA berhasil mencatatkan 1,4 juta lebih peak viewers pada tanggal 21 Maret 2021 kemarin, pada saat laga Grand Final berjalan. Turnamen yang terselenggara selama 9 pekan sejak dari 16 Januari 2021 kemarin tersebut telah mencatatkan sebanyak 6,3 juta lebih total watch hours secara keseluruhan. Secara keseluruhan, laga final FFLA berhasil secara konsisten menarik minat menonton para penggemarnya.

Hal tersebut terlihat dari daftar 5 tayangan FFLA terpopuler yang seluruhnya diisi oleh pertandingan-pertandingan babak Grand Finals yang terselenggara pada 21 Maret 2021. Lima tayangan tersebut juga selalu mencatatkan angka peak viewers diatas 1 juta.

Mengutip Liquidpedia, FFLA hanya menyajikan tayangan bahasa Spanyol saja. Karenanya penonton tentu saja terpusat kepada tayangan berbahasa Spanyol saja tanpa ada pembanding lainnya.

*Disclosure: Esports Charts adalah Partner dari Hybrid.co.id.

Tim MPL Indonesia Umumkan Rosternya, RRQ Diundang Wild Rift Icon Series

Mengawali pekan ketiga bulan Februari 2021, kita disambut dengan kabar soal roster tim MPL Indonesia yang akhirnya diungkap. Selain itu ada juga beberapa kabar lain seperti rekap dari beberapa turnamen esports dengan format liga dan kabar-kabar seputar esports lainnya. Berikut rekap berita esports pekan ketiga Februari 2021.

Dota 2 Regional League SEA – Rekap Pertandingan Pekan ke-4

Dota 2 Regional League SEA sudah memasuki pekan pertandingan ke-4 pada pekan lalu. Apa kabar punggawa asal Indonesia? Dari upper division, BOOM Esports harus rela menerima kekalahan pada pekan ini setelah kalah 0-2 dalam laga melawan TNC Predator. Pada sisi lain, T1 yang berisikan Whitemon dan Xepher berhasil mendapatkan kemenangannya melawan Execration.

Sementara itu lower division terasa cukup kelabu pekan ini karena kabar kekalahan bagi dua tim yang memainkan punggawa Indonesia. HOYO (Jhocam dkk) kalah pada laga melawan Galaxy Racers. Begitupun dengan Army Geniuses, kalah dalam laga melawan Lilgun dengan skor 0-2 dalam seri pertandingan best-of-3. Untungnya ZeroTwo berhasil melipur lara dengan kemenangan 2-0 yang didapatkannya

Free Fire Master League Indonesia – Rekap Matchday ke-9 dan 10

Pertandingan Free Fire Master League Indonesia sudah memasuki matchday ke-9 dan 10 pada akhir pekan lalu. Persaingan terasa sengit pada matchday ke-9 karena perolehan Booyah dari tim yang berbeda-beda mulai ronde pertama hingga ronde ke-6. Namun demikian, Aerowolf muncul ke permukaan pada matchday ke-10 setelah berhasil mendapatkan 3 kali Booyah. Walupun demikian, ONIC Olympus, RRQ Hades, dan DG Esports ternyata masih mendominasi klasemen sementara grup A, B, dan C pasca pertandingan pekan lalu. Akankah dominasi ketiga tim tersebut dapat digeser pada pertandingan pekan depan?

Bursa Transfer PUBG Mobile Pertengahan Februari 2021

 

Skena esports PUBG Mobile masih dalam musim transfer pada pekan lalu. Setelah perpindahan Microboy ke EVOS pada pekan lalu, bursa transfer PUBG Mobile juga memberikan beberapa kabar menarik pekan ini. Tiga perpindahan yang menarik pada pekan ini adalah Hijrah (dulu ION Esports), Svafvel (dulu BOOM Esports), dan Cisun (dulu Victim Esports). Akun official pubgmobile.esports.id mengabarkan bahwa Hijrah pindah ke BOOM Esports, Svafvel pindah ke NFT Esports, sementara Cisun pindah ke 21esport. Akankah perpindahan tersebut menggeser peta kekuatan tim di skena esports PUBG Mobile nantinya?

Tim-Tim MPL Indonesia Umumkan Rosternya

Liga kasta utama MLBB Indonesia sudah semakin dekat. Karenanya beberapa tim pun terlihat sudah memiliki dan mengumumkan skuat mereka untuk menghadapi musim ke-7 dari MPL Indonesia. Sejauh dari pemantauan, ada AURA Fire, RRQ Hoshi, Bigetron Alpha, Genflix Aerowolf, Geek Fam ID dan ONIC Esports yang telah mengumumkan roster MLBB terbaru mereka. Dari semua pengumuman tersebut, satu hal yang menarik untuk dinanti mungkin adalah kehadiran sosok-sosok senior dari esports MOBA lain muncul sebagai pelatih. Sosok tersebut adalah seperti SaintDeLucaz (ex Dota 2 BOOM Esports) yang melatih Genflix Aerowolf, serta Randy “CL” (ex AOV EVOS Esports) dan Facehugger (ex Dota 2 EVOS Esports) yang melatih AURA Fire. Mampukah para senior tersebut membawa tim-tim tersebut mendapatkan hasil yang positif di MPL Indonesia Season 7 nanti?

BOOM Esports Umumkan 23savage Sebagai Stand-In Divisi Dota 2

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by BOOM Esports (@boomesportsid)

Pemain asal Thailand tersebut mungkin bisa dibilang sebagan pemain luar negeri pertama yang mengisi spot di divisi Dota 2 BOOM Esports. Sang Hungrybeast sendiri tidak menjelaskan alasan menyertakan 23savage sebagai stand-in. Terlepas dari hal tersebut, para fans berspekulasi bahwa 23savage masuk untuk menggantikan Drew untuk sementara karena performanya yang dianggap kurang memenuhi harapan mereka. Laga perdana dari 23savage sendiri adalah pada hari rabu nanti (17 Februari 2021) pukul 15:00 WIB saat BOOM Esports melawan Execreation di Regional League SEA Upper Division. Akankah 23savage membuat perfoma BOOM Esports jadi lebih baik?

 

RRQ Filipina Diundang Wild Rift Icon Series, Alter Ego Akan Umumkan Roster

 

 

Riot Games telah mengumumkan Wild Rift Icon Series sebagai turnamen esports Wild Rift pertama di Asia Tenggara. Riot Games hanya mengumumkan 2 tim undangan asal Indonesia saja ketika itu, Alter Ego dan ONIC Esports. Selain dua tim tersebut, RRQ ternyata menyusul menjadi tim yang diundang berikutnya ke dalam pertandingan. Lewat media sosial, RRQ mengumumkan keikutsertaannya yang akan diwakilkan oleh RRQ Filipina.

Lalu pada sisi lain ada juga Alter Ego yang terlihat sudah akan mengumumkan roster Wild Rift. Diundangnya Alter Ego memang sempat menjadi tanda tanya tersendiri di kalangan komunitas. Salah satu alasannya adalah karena tim mereka yang belum terlihat memiliki divisi Wild Rift, namun entah kenapa masuk dalam daftar undangan Wild Rift Icon Series dari Riot Games. Namun demikian, Indra Hadiyanto selaku COO dan Co-Founder Alter Ego sempat mengkonfirmasi lebih lanjut kepada Hybrid.co.id bahwa mereka sebenarnya sudah memiliki divisi Wild Rift walau belum sempat diumumkan.

Team Liquid Tampilkan Lini Merchandise Bertemakan Naruto Shippuden

Setelah sempat bekerja sama dengan MARVEL, Team Liquid kini kembali mengumumkan kerja sama lisensi mereka dengan salah satu brand properti intelektual yang tak kalah menarik. Kali ini Team Liquid menampilkan kolaborasi yang mencengangkan dengan Naruto Shippuden. Melalui kerja sama ini, Team Liquid akan menampilkan materi-materi dari manga ciptaan Masashi Kishimoto tersebut ke dalam berbagai merchandise milik mereka. Kerja sama tersebut dilakukan antara Team Liquid dengan VIZ Media, pemilik lisensi dari karakter serta berbagai kekayaan intelektual yang ada di serial Naruto Shippuden.

AS Monaco Gambit Ambil Roster Dota LiveToWin dan Mainkan no[o]ne sebagai Stand-In

https://twitter.com/GambitEsports/status/1359834576294539264?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1359834576294539264%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fdotesports.com%2Fdota-2%2Fnews%2Fas-monaco-gambit-signs-livetowin-dota-2-roster-noone-to-stand-in

Tim LiveToWin dari kawasan akhirnya mendapatkan sponsor dan diambil oleh organisasi esports AS Monaco Gambit. Tim itu sendiri merupakan hasil kerja sama antara klub sepak bola asal Prancis yaitu AS Monaco dengan klub esports Gambit. Selain roster utama LiveToWin (Sonneiko dkk), AS Monaco Gambit juga akan menyertakan no[o]ne sebagai stand-in. Gambit Esports sendiri sebenarnya sudah memiliki skuad Dota 2 namun bertanding di lower division Regional League CIS. Sementara pada sisi lain, skuad yang baru diakuisisi tersebut bertanding di Upper Division dan sedang memperebutkan posisi di Singapore Major nantinya.

Zuxxy dan Luxxy Masuk Nominasi Esports Awards 2020

Dua pemain PUBG Mobile profesional  Indonesia, Bagas Pramudita “Zuxxy” dan Bagus Prabaswara “Luxxy”, masuk dalam nominasi Esports Mobile Player of the Year dari Esports Awards. Hal tersebut diumumkan pagi ini, lewat akun Twitter resmi Esports Awards @esportsawards.

Selain Zuxxy dan Luxxy, nominasi tersebut juga menyertakan beberapa nama besar di skena esports mobile games internasional. Pertama ada Peng Yunfei “Fly”, pemain Arena of Valor/Honor of Kings asal Tiongkok yang bermain untuk tim QG Happy. Kedua ada Bruno Goes “Nobru”, pemain Free Fire asal Brazil yang bermain untuk tim Corinthians. Ketiga ada Frank Oskam “Surgical Goblin”, pemain yang membawa Team Liquid jadi juara Clash Royale League 2019 World Finals. Keempat ada Naman Mathur “MortaL”, leader dari tim PUBG Mobile asal India, Team SouL. Terakhir ada Luke Fergie “Ferg”, kreator konten gaming ternama di Eropa dari Tribe Gaming, yang popularitasnya meningkat berkat Call of Duty Mobile.

Zuxxy dan Luxxy berhasil menarik perhatian dunia, salah satunya karena prestasi mereka di skena PUBG Mobile internasional. Kemenangan mereka di PMCO Global Finals 2019 bisa dibilang jadi momen pertama yang membuat nama dua sosok kembar ini dipandang oleh komunitas esports internasional. Ditambah lagi Zuxxy dan Luxxy juga berhasil mempertahankan posisi mereka sebagai pemain kelas dunia pada PMWL East 2020 Season Zero kemarin, dengan membawa nama Bigetron Esports menjadi juara Asia.

Esports Awards bisa dibilang sebagai salah satu ajang penganugerahan paling bergengsi terhadap orang-orang terbaik di dalam ekosistem esports. Esports Awards sudah menganugerahi orang-orang terbaik di ekosistem esports sejak tahun 2015 lalu. Tak hanya pemain, Esports Awards juga menganugerahi nama-nama belakang layar di skena esports, lewat penganugerahan dalam kategori seperti Esports Videographer of the Year, Esports Journalilst of the Year, dan lain sebagainya.

Sumber: Bigetron Official
Luxxy dan Zuxxy (Paling kiri dan sebelahnya), dua pemain PUBG Mobile dari Bigetron Esports yang masuk nominasi Esports Awards 2020. Sumber: Bigetron Official

Proses acara Esports Awards 2020 sendiri terdiri dari 5 tahap. Tahap pertama adalah penentuan nominasi, tahap kedua adalah penentuan finalis dari masing-masing kategori, tahap ketiga adalah Public Vote, dilanjut tahap keempat yaitu Panel Vote, yang ditutup dengna tahap ke-5 yaitu malam penganugerahan. Sayangnya hingga saat ini Esports Awards masih belum menentukan jadwal malam penganugerahan Esports Awards 2020.

Terlepas dari itu, proses Public Vote yang terbuka untuk umum sudah terbuka. Jika Anda adalah penggemar dari Zuxxy dan Luxxy, atau sesederhana ingin sosok asal Indonesia terpampang di ajang bergengsi dunia, Anda dapat memilih Zuxxy atau Luxxy agar menjadi pemenang kategori Esports Mobile Player of the Year pada laman Esports Awards yang satu ini.

Menengok Tim The Big Four di PMPL ID 2020 Season 2

Sudah empat pekan PMPL ID 2020 Season 2 berjalan. Persaingan antar tim begitu ketat. Setiap pekan selalu ada tim baru yang keluar sebagai juara mingguan. Terlepas dari itu, tetap saja ada yang namanya The Big Four atau empat tim terkuat di PMPL ID 2020 Season 2. The Big Four ini dibilang terkuat, karena banyaknya jumlah Kill yang dikumpulkan oleh tim tersebut.

Empat tim tersebut ialah ION Esports, Bigetron Red Aliens, MORPH Team, dan Geek Fam ID. Apa yang membuat tim tersebut jadi sangat mematikan? Simak analisa dari Achmad Fauzan “El Dogee” selaku shoutcaster PMPL ID 2020 Season 2 berikut ini.

ION Esports – 193 Kill

(Dari kiri ke kanan) Hijrah, RedfaceN, Liquid, Auro, empat roster tetap ION Esports di PMPL ID 2020 Season 2. Sumber: Mineski Indonesia
(Dari kiri ke kanan) Hijrah, RedfaceN, Liquid, Auro, empat roster tetap ION Esports di PMPL ID 2020 Season 2. Sumber: Mineski Indonesia

“Mereka dikenal sebagai tim dengan permainan yang sangat taktis, dan tidak takut bermain di luar zona,” kata El Dogee membahas permainan tim debutan dari PINC 2020 ini. Lebih lanjut, El Dogee menyebut Eksarachman Jayanto “Redfacen” dan Sabda Bisma “Auro” sebagai key player yang membuat ION Esports jadi begitu ganas.

“Suatu tim yang berhadapan dengan ION akan kelimpungan menjaga perimeternya, karena Redfacen begitu lihai mencari celah untuk dapat menumbangkan lawannya,” jawab El Dogee membahas Redfacen.

“Auro sendiri memang sempat hilang dari dunia kompetitif dalam waktu yang cukup lama. Namun ia membuktikan bahwa pengalaman, dan kemampuan individunya masih tetap bertahan. Apalagi ia dipadukan dengan pemain berbakat dari ION Esports, yang membuat Auro jadi makin ganas di PMPL.” El Dogee membahas Auro.

Untuk sementara waktu ini, Redfacen sudah mengumpulkan 71 poin, dan sangat berpotensi menyandang gelar Terminator di akhir musim nanti.

Bigetron Red Aliens – 176 Kill

Sumber: Rilis Resmi PUBG Mobile
Sumber: Rilis Resmi PUBG Mobile

Tim terbaik Asia untuk musim 2020 ini terbilang sedang cukup inkonsisten di PMPL ID 2020 Season 2. Salah satu bukti atas pernyataan tersebut adalah torehan buruk yang mereka dapatkan di week 3 PMPL ID 2020 Season 2. Terlepas dari itu, keganasan tim ini tetap tak bisa dipungkiri, apalagi melihat total perolehan Kill yang mereka dapat.

Salah satu kuncinya tentu adalah Muhammad Abi “Ryzen”. Untuk sementara waktu, Ryzen sudah mengumpulkan 47 Kill. Terkait performa tersebut, El Dogee menagatakan: “Aim dan mental pemain ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Ia mampu menahan 2 tim sendirian, dan masih bisa memberikan damage. Tak hanya itu, nama Ryzen juga selalu terpampang di dalam Terminator leaderboard, apapun turnamennya.”

MORPH Team – 172 Kill

Sumber: Instagarm @pubgmobileesports.id
Sumber: Instagarm @pubgmobileesports.id

Setelah melejit di pekan ketiga, MORPH Team layu saat memasuki pekan keempat PMPL ID 2020 Season 2. Terlepas dari itu, MORPH Team tetap menjadi salah satu tim kuat di skena PUBG Mobile Indonesia. Salah satunya berkat Excel Tio Ananta “Frenzzy” dan Afrida Imani “Zaay”, dua pemain muda yang menjadi pilar penting MORPH Team.

“Saya percaya MORPH Team memiliki masa depan yang cerah dengan kehadiran Zaay dan Frenzzy. Dua pemain tersebut masih berusia muda, dan menjadi aim-star andalam MORPH Team. Walau sempat coba-coba komposisi roster di 2 minggu pertama PMPL ID 2020 Season 2, namun mereka berevolusi menjadi tim yang ganas pada week 3.” El Dogee mengutarakan pendapatnya terhadap dua pemain tersebut.

Selain mereka berdua, El Dogee mengatakan bahwa Herli Juliansah “Jeixy” juga menjadi kunci penting lain atas performa gemilang MORPH Team. “Pengalaman Jeixy sudah tidak diragukan lagi, ia menjadi sosok penting yang bisa mengendalikan tim, terutama dalam situasi peperangan.” Jawab El Dogee.

Geek Fam ID – 154 Kill

Tim ini berada di peringkat bontot pada PMPL ID 2020 Season 1. Alhasil, manajemen Geek Fam memutuskan mendatangkan 3 pemain baru untuk menyambut PMPL ID 2020 Season 2. Keputusan tersebut berbuah manis, melihat posisi Geek Fam ID sebagai tim ke-4 dengan perolehan Lill terbanyak sampai minggu ketiga.

“Mereka adalah tim yang mengutamakan Kill dibandingkan placement. Tak heran mereka lebih berani membuka baku tembak, mengejar dan membungkam lawan-lawan yang ada di hadapannya. Placement point mereka mungkin tidak seberapa, tapi jumlah Kill yang didapat berhasil menambak kekurangan tersebut.

Kuncinya? Wahyu Ari Subakti “Mort” salah satunya. Mort mungkin kalah jumlah Kill dibanding kawan-kawannya. Tapi El Dogee berargumen: “Beberapa fight, terutama situasi 1 vs 1, Mort kerap kali bisa memenangkan duel dan mendapakan momen clutch krusial, yang membuatnya menjadi pemain yang patut diwaspadai oleh lawan-lawan Geek Fam ID.”

Apakah salah satu dari empat tim tersebut dapat memboyong piala PMPL ID 2020 Season 2 nantinya? Melihat posisi Bigetron RA yang sedang menurun belakangan, kesempatan mencuri gelar tim PUBG Mobile terbaik Indonesia sepertinya menjadi semakin besar bagi tim-tim lain, termasuk salah satu dari bagian The Big Four ini.

 

Pekan Pertama PMPL ID 2020 Season 2, Debut Eksplosif ION Esports

PUBG Mobile Pro League Indonesia 2020 kini sudah memasuki musim kedua! Akhir pekan lalu, 14 sampai 16 Agustus 2020, menjadi pekan perdana dari liga PUBG Mobile kasta satu Indonesia. Liga ini mempertandingkan 24 tim terbaik di Indonesia. 16 tim terbaik dari PMPL ID 2020 Season 1 mendapat undangan langsung untuk bertanding di PMPL ID 2020 Season 2. Sementara 8 slot sisanya diperebutkan melalui kualifikasi yang dilakukan lewat gelaran PINC 2020 kemarin.

Beberapa tim yang datang dari kualifikasi sendiri merupakan nama-nama baru, seperti ION Esports (dulu Bigetron ION), Enam Sembilan Esports, VOIN 2K, Siren Esports, dan 21 Esports. Menariknya, tim yang datang dari kualifikasi justru bermain cenderung lebih galak dibanding yang lain. Salah satu penantang paling galak mungkin adalah ION Esports.

Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id
Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id

Format yang digunakan PMPL ID 2020 Season 2 masih cukup mirip dengan musim kemarin. 24 tim tersebut dibagi ke dalam 3 grup, yang nantinya akan saling bertemu dalam 3 hari Matchday. ION Esports sendiri berada di dalam grup B, bersama dengan beberapa nama seperti EVOS Esports dan Louvre Kings.

Pada pertandingan pekan perdananya, ION Esports segera melesat. Pada hari pertama, dalam pertandingan grup A vs grup B, ION Esports yang berisikan RedFaceN dan kawan-kawan, langsung mendapat peringkat 1. Memang pada hari itu mereka berhasil mendapatkan 75 poin setelah berhasil dua kali mendapatkan Chicken Dinner, dan satu kali peringkat 3, dari enam ronde pertarungan.

Lanjut pada hari kedua, ION Esports melorot jadi hanya mendapat peringkat kedua saja. Wajar saja, pada pertandingan grup B melawan grup C, ION Esports harus bertemu Bigetron RA, sang juara dunia. Secara peringkat, Bigetron RA mungkin bisa dibilang tidak sebegitu. Walau dapat dua kali Chicken Dinner, namun pada pertandingan sisanya mereka sempat harus tersungkur di awal-awal. Namun perolehan Kill yang mereka dapat memang cukup menakjubkan. Salah satunya ada pada ronde 1 pertandingan, ketika mereka finish di peringkat 6 namun berhasil mendapatkan 10 kill.

Sementara pada sisi lain, ION Esports terbilang terus berusaha menempel Bigetron RA. Hijrah dan kawan-kawan berhasil mengamankan satu kali Chicken Dinner saja di hari kedua, namun mereka berhasil mempertahankan peringkat mereka di posisi 4 besar pada ronde-ronde setelahnya.

Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id
Ilustrasi dari Instagram PUBG Mobile Esports Indonesia yang menggambarkan ketangguhan The Prime SLAYER menyapu hampir setengah dari total pemain dalam satu pertandingan. Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id

Hari terakhir, grup C melawan grup A, Bigetron RA kali ini didesak oleh The Pillars SLAYER. Berada di grup A, The Pillars SLAYER sebenarnya cukup underperform saat hari pertama. Namun entah kenapa, Boboho, Kental, dan kawan-kawan berhasil bangkit di hari ketiga. Memang mereka cuma dapat satu kali Chicken Dinner saja. Namun mereka mendapatkan Chicken Dinner yang begitu gemilang dengan total 22 Kill yang mereka dapatkan. Walau demikian, pertandingan hari ketiga tetap dirajai oleh Bigetron RA, dengan The Prime SLAYER menempel di peringkat kedua.

Dari pertandingan pekan perdana, Bigetron RA, ION Esports, AURA Esports, dan Geek Fam menjadi top 4 di PMPL Indonesia 2020 Season 2. Babak Regular Season PMPL ID 2020 Season 2 akan berlangsung selama 6 pekan ke depan, untuk mencari 16 tim terbaik yang akan berlaga di babak Final. Mengutip dari Liquidpedia, babak Final PMPL ID 2020 Season 2 sendiri akan dilaksanakan tanggal 25 hingga 27 September 2020 mendatang.

Kira-kira, siapakah tim Indonesia yang dapat menumbangkan dominasi Bigetron RA nantinya?

ION Esports Adalah Juara PUBG Mobile Indonesia National Championship 2020

Akhir pekan lalu (18-19 Juli 2020) jadi puncak dari gelaran PUBG Mobile Indonesia National Championship 2020. Sebelumnya, babak kualifikasi telah dilakukan. Babak kualifikasi dibagi menjadi dua bagian, kualifikasi skuad dilakukan tanggal 10 – 28 Juni 2020, sementara kualifikasi solo dilakukan pada 2 – 12 Juli 2020.

Setelah semua kualifikasi yang dilakukan, tersisa 16 tim yang bertanding untuk menjadi tim terbaik di Indonesia. 14 ronde pertandingan dilakukan selama dua hari untuk menguji kemampuan dari tim-tim bertanding. Kompetisi ini sendiri diikuti oleh beberapa organisasi yang punya cukup nama, namun belum bisa membuktikan dirinya secara penuh di tingkat kompetisi PUBG Mobile tertinggi saat ini, PUBG Mobile Pro League Indonesia Season 1.

Beberapa nama besar yang mengikuti turnamen ini adalah Island of Gods, Siren Esports, EVOS Esports, NARA Esports, dan ION Esports (sebelumnya Bigetron ION). Dari 14 ronde pertandingan ION terlihat tampil solid dan cukup konsisten dari hari pertama. Baru 4 ronde, mereka sudah mengamankan 34 total kill. Secara placement mereka juga berhasil amankan 2 kali Chicken Dinner, satu kali peringkat 3, dan satu kali peringkat 5.

Sumber: PUBG Mobile Esports Indonesia
Sumber: PUBG Mobile Esports Indonesia

Namun pada sisi lain, EVOS Esports ternyata tidak tinggal diam. Merupakan juara PINC 2019, tahun ini mereka kembali mencoba mempertahankan tahta tersebut. Dengan line-up baru, mereka berhasil dapatkan Chicken Dinner di ronde 6 dan 7. Jelang akhir-akhir, persaingan menjadi lebih ketat lagi, karena EVOS dan ION sama-sama saling salip menyalip. Pada satu ronde ION bisa mendapat peringkat yang bagus, lalu pada ronde lain gantian EVOS yang dapat peringkat bagus.

Sampai pada penentunya ada di Ronde 14 map Erangel. Sayangnya pada nasib buruk menimpa Lyzerg, Exc dan kawan-kawan pada ronde tersebut. Mereka dijegal habis-habisan ketika sedang melakukan rotasi ke dalam Circle. Lyzerg jadi pemain pertama yang terjegal. Mobil UAZ yang ia kendarai terhenti oleh tebing tinggi, yang memaksa dirinya turun, dan terjebak di tengah-tengah pertempuran.

EVOS Esports sangat terjepit, ditembaki dari berbagai sisi, dan Lyzerg jadi yang pertama tumbang. Sialnya lagi, teman-teman lainnya mengikuti jalur Lyzerg. Setelah Lyzerg, Foxe pun ikut tumbang, lalu ditutup dengan kematian EXC karena damage zona. Sementara di sisi lain, ION Esports juga tidak sepenuhnya bernasib baik di ronde ini.

ION Esports hanya menyisakan Jerssy seorang, padahal masih tersisa 8 tim lain yang sedang beradu demi mendapat Chicken Dinner. Tetapi Jerssy bermain dengan sabar dan disiplin. Ia melakukan rotasi yang sangat pelan, merangkak di pinggir-pinggir zona. Ternyata tidak ada satu pemain pun yang menyadari kehadiran dirinya, sehingga Jerssy bertahan sampai akhir, membuat ION Esports berhasil mendapatkan peringkat 2 di ronde akhir ini.

Pada perhitungan terakhir, ION Esports mengumpulkan 200 poin dan berhasil menjadi juara. Ini menjadi keadaan yang sangat malang bagi EVOS Esports, karena kemenangan mereka tergagalkan oleh ION Esports dengan perbedaan poin yang sangat tipis, yaitu 5 poin saja. Dengan ini maka ION Esports sebagai juara berhak menerima hadiah sebesar 182 juta Rupiah dan menyandang tahta sebagai tim semi-profesional terbaik di Indonesia.

ION Esports bersama 7 tim lainnya juga berhak mendapatkan kesempatan untuk bertanding di PMPL ID Season 2 yang sampai sekarang belum diumumkan tanggal penyelenggaraannya. Selamat untuk ION Esports! Akankah, mereka dapat menyusul kemampuan sang kakak, Bigetron RA, dalam gelaran PMPL ID Season 2 nantinya?

Rekap Week 4 PMPL ID 2020 Season 1: 16 Tim ke Babak Playoff, Prediksi Wakil PMPL SEA Finals 2020 dari Pasta Wolfy?

Tanpa terasa, pekan ini ternyata telah menjadi pekan terakhir PUBG Mobile Pro League ID 2020 Season 1. Week 1 kita disajikan kejutan dari tim debut, week 2  Bigetron RA mulai mendominasi, lalu week 3 persaingan papan tengah memanas sementara dominasi Bigetorn tak terhentikan.

Pekan ini pertarungan terasa teramat intens. Apalagi pertandingan papan bawah yang kini jadi sengit karena dalam pertandingan ini 24 tim peserta Regular Season PMPL ID 2020 Season 1 disaring jadi hanya menyisakan 16 tim saja, dan 6 tim seperti Siren Esports, The Pillars Slayer, ONIC Esports, EVOS Esports, NFT Esports, dan BONAFIDE berebut posisi tersebut. Tanpa perlu bertele-tele lagi, berikut rekap week 4 PMPL ID 2020 Season 1.

Pekan Paling Merah Sepanjang Perjalanan PMPL ID 2020 Season 1

Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id
Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id

Memasuki pekan ke-4, permainan tim papan atas memang sangat sulit untuk disaingi lawan-lawannya. Alhasil, week 4 tetap didominasi dua tim berwarna merah yaitu Bigetron RA dan Red Rocket Cosmic. Tak hanya itu, ada juga AURA Esports dan GEEK Fam yang tak mau kalah turut membuat week 4 PMPL ID 2020 Season 1 jadi semakin berwarna merah.

Bigetron RA dan Red Rocket Cosmic jadi dua tim yang sedang panas-panasnya di week 4 ini. Kedua tim ini saling berbalas Chicken Dinner sepanjang week 4 berjalan. Namun Bigetron RA tetap mendominasi dengan total 7 Chicken Dinner yang mereka raih hanya dari satu pekan pertandingan saja. Sementara Red Rocket mengikuti di belakangnya dengan perolehan sebanyak 4 Chicken Dinner.

Pertarungan Jurang Degradasi Antara The Pillars Slayer vs Siren Esports

Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id
Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id

Pertarungan jurang degradasi menjadi sangat liar di pekan ini. Enam tim memperebutkan posisi 16 besar agar dapat bertanding di babak Playoff PMPL ID 2020 Season 1. Apalagi semangat kompetisi tim papan bawah juga tidak kalah panas dibanding tim papan atas.

Pertandingan hari pertama, The Pillars Slayer berhasil mencuri satu Chicken Dinner untuk mendongkrak posisi mereka. Lalu hari kedua ada ONIC Esports dan Siren Esports yang tampil ke permukaan. Lanjut di hari keempat, gantian BONAFIDE yang mencuri Chicken Dinner di antara perebutan sengit antara Bigetron RA dan Red Rocket.

Akhirnya hari terakhir ronde terakhir menyisakan Siren Esports dengan The Pillars Slayer yang sedang bertarung demi mendapat peringkat 16. Nahasnya, The Pillars Slayer yang berada di dalam grup B tidak turut bertarung pada hari terakhir Regular Season PMPL ID 2020 Season 1. Dengan demikian, tinggal Siren Esports yang harus berjuang sekuat tenaga mendapatkan poin yang ia butuhkan.

Sempat mencuri Chicken Dinner pada ronde kedua, tantangan berat menanti Siren Esports di ronde-ronde berikutnya. Apalagi salah satu pemain Siren Esports, Rey2000 sempat mengatakan bahwa BTR.Ryzen bukanlah lawan yang spesial. Ronde-ronde berikutnya, mereka dijegal oleh MORPH Team, Aerowolf, dan ONIC Esports. Sampai pada ronde terakhir, Siren Esports harus terkulai tidak berdaya. Red Rocket menjagal perjuangan terakhir Siren Esports, dan mendapat Chicken Dinner yang gemilang setelah mengalahkan Louvre di Circle terakhir.

16 Tim yang Melaju ke Babak Playoff PMPL ID 2020 Season 1

Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id
Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id

Pertarungan berjalan sangat panas pada pekan terakhir PMPL ID 2020 Season 1. Tim papan atas sibuk menjegal semua orang, sementara tim papan bawah harus bertahan hidup semaksimal mungkin agar bisa melaju ke babak Playoff dan tidak terhempas ke jurang degradasi. Konklusi dari semua pertarungan tersebut, ini dia 16 tim yang akan melaju ke babak Playoff PMPL ID 2020 Season 1.

  1. Bigetron RA
  2. AURA Esports
  3. Red Rocket Cosmic
  4. BOOM sports
  5. MORPH Team
  6. Aerowolf
  7. Alter Ego
  8. DRANIX Esports
  9. RRQ
  10. Victim Esports
  11. GEEK Fam
  12. Louvre
  13. BONAFIDE
  14. NFT Esports
  15. ONIC Esports
  16. The Pillars Slayers

Prediksi 3 Finalis PMPL SEA Finals 2020 Dari Pasta Wolfy

Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id
Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id

Babak Playoff PMPL ID 2020 Season 1 menyisakan 16 tim yang akan bertanding sebanyak 17 ronde selama 3 hari, mulai dari 3 sampai 5 April 2020 mendatang. Babak Playoff akan menentukan tim finalis yang akan melaju ke pertandingan PMPL tingkat selanjutnya, yaitu PMPL SEA 2020 Spring Finals.

Hanya akan ada 3 tim saja yang dapat melaju ke PMPL SEA 2020 Spring Finals, siapa saja mereka? Pasta dan Wolfy memberikan prediksi singkatnya. Pasta berkata Bigetron RA dan Red Rocket Cosmic, sementara Wolfy menyebut antara Bigetron RA, Red Rocket Cosmic, BOOM Esports, AURA Esports, MORPH Team dan RRQ.

Dari semua kandidat tersebut, duet maut caster PUBG Mobile Indonesia ini sepakat bahwa Bigetron RA adalah kandidat terkuat. “Sudah tak bisa dipungkiri, Bigetron RA adalah tim terkuat di Indonesia karena pengalaman dan skill yang sudah sangat matang.” ucap Wolfy. “Cuma, memang untuk prediksi selain Bigetron ini agak sulit, karena kompetisi PMPL ID 2020 Season 1 ini sangat keras.” Ujar Wolfy kebingungan. Akankah prediksi Pasta dan Wolfy tepat, atau mungkin akan ada kejutan lain di babak playoff PMPL ID 2020 Season 1?

PMPL ID 2020 S1 merupakan liga PUBG Mobile di Indonesia dengan total hadiah sebesar US$150.000 (sekitar Rp2,2 miliar). Babak Playoff akan diselenggarakan mulai dari tanggal 3 hingga 5 April 2020 mendatang, memperebutkan 3 slot untuk melaju ke tingkat Asia Tenggara.

5 Tim Penantang Juara Dunia di PMPL ID Season 1 Versi Wolfy

Babak Regular Season PUBG Mobile Pro League Indonesia Season 1 (PMPL ID Season 1) sudah dimulai sejak 6 Maret 2020 lalu. 24 tim peserta PMPL ID Season 1 akan bertanding selama 4 pekan sampai 29 Maret 2020 mendatang memperebutkan gengsi sebagai tim terbaik di kancah PUBG Mobile Indonesia.

Sebagai liga PUBG Mobile kasta satu di Indonesia, PMPL Indonesia 2020 tentu akan menyajikan persaingan ketat antar tim, pertandingan-pertandingan berkualitas dengan tingkat kemampuan yang tinggi. Sang juara dunia PUBG Mobile, Bigetron Red Aliens, sudah pasti menjadi sorotan utama PMPL Indonesia 2020. Namun demikian, PMPL Indonesia 2020 bukan hanya tentang Bigetron Red Aliens saja.

Berbincang dengan shoutcaster serta analis PUBG Mobile, Florian George (Wolfy) berpendapat setidaknya ada 5 tim dari total 24 peserta, yang patut disorot selama babak Regular Season PUBG Mobile Pro League 2020 nanti, selain Bigetron RA. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya:

1. Red Rocket Cosmic

Sumber: Instagram @redrocket.id
Sumber: Instagram @redrocket.id

Nama Red Rocket Cosmic mungkin terdengar sangat baru di kancah kompetitif PUBG Mobile, namun bukan berarti tim yang satu ini bisa diremehkan begitu saja. Lolos dari Playoff Qualifier Group A, Wolfy menyebut bahwa tim Red Rocket Cosmic merupakan salah satu tim potensial, yang perjuangannya patut disorot selama babak Regular Season PMPL Indonesia Season 1.

Mengapa demikian? Salah satu alasannya datang dari roster tim mereka. Menghadapi PMPL Indonesia Season 1, anggota Red Rocket Cosmic adalah, Kingzz, Rocky, Teddy, dan RedFaceN. “Mereka tampil dominan banget pada saat qualifier, ditambah lagi mereka juga punya Kingzz. Dia dulu sempat bermain untuk Bigetron, dan punya banyak pengalaman, termasuk sempat mewakili Indonesia di gelaran PMSC 2018 yang diselenggarakan di Dubai.” ucap Wolfy.

Sempat merasakan kejayaan pada awal-awal musim kompetitif PUBG, Kingzz mengatakan ingin rehat sejenak saat itu. Kini ia kembali bersama Red Rocket Cosmic, dan ingin mendapatkan kejayaannya kembali. “Menghadapi PMPL Indonesia Season 1, gue sih nggak punya keinginan untuk mengalahkan suatu tim tertentu, gue cuma ingin jadi juara lagi. Apalagi pemain-pemain di dalam tim gue punya kemampuan bidikan yang tajam. Setelah sebulan main sama Red Rocket, hal tersebut kelihatan sekali, cuma mungkin memang harus meredam ego, agar tidak ada perselisihan di dalam tim.” cerita pria dengan nama asli Galang Yoga Adhitama tersebut.

Red Rocket Cosmic memang masih harus membuktikan banyak hal. Setelah week 1 PMPL ID Season 1 usai, mereka menempati peringkat 12 dengan perolehan satu kali Chicken Dinner dan 111 poin.

2. NFT Esports

Sumber: Instagram @nft_esports
Sumber: Instagram @nft_esports

Organisasi yang berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan, terbilang sudah cukup lama malang melintang di kancah kompetitif PUBG Mobile Indonesia. Tahun lalu, mereka berhasil mencapai beberapa kompetisi tingkat tinggi, seperti PINC 2019 bahkan PMCO SEA Fall Split 2019. Namun memang, tim yang beranggotakan MasGaga, Flippy, Liquid, dan PalaGimpe ini masih harus membuktikan banyak hal.

Sejauh ini perolehan terbaik mereka adalah saat PINC 2019, berhasil mendapat posisi 5 besar bersama RRQ dan EVOS. Namun demikian, setelahnya mereka mengalami hasil yang kurang optimal, seperti pada PMCO SEA Fall Split 2019 saat mereka harus puas bertengger di peringkat 15 dan hanya memperoleh 82 poin saja.

“Menurut gue NFT harusnya berpotensi tampil baik di PMPL 2020 nanti. Apalagi mereka juga juga baru membongkar roster. Ada Liquid yang comeback ke NFT, dipinjam dari BTR, lalu juga masih ada pemain lama mereka, MasGaga. Lalu untuk dua pemain lagi, Flippy dan PalaGimpe sebenarnya masih pemain baru. Pengalaman 2 pemain lama yang pernah mewakili Indonesia di PMCO SEA Fall Split 2019 ditambah 2 pemain baru, harusnya roster ini bisa saling melengkapi.” Ucap Wolfy.

Sayangnya, MasGaga malah terbilang masih cukup ragu dengan roster saat ini, dan masih menganggapnya sebagai salah satu tantangan terberat bagi NFT Esports. “Sejauh roster memang jadi salah satu kendala bagi kami untuk menghadapi PMPL Indonesia Season 1. Sebelumnya kami beberapa kali berganti roster, jadi untuk PMPL masih banyak yang harus dibenahi, membangun chemistry dan lain sebagainya.”

Performa NFT Esports terbilang kendor pada pertandingan perdana. Setelah week 1 PMPL ID Season 1 usai, mereka menempati peringkat 19 dengan perolehan satu kali Chicken Dinner dan 80 poin.

3. Siren Esports

Instagram @sirenesports
Instagram @sirenesports

Merupakan pendatang baru di kancah kompetitif PUBG Mobile, Siren Esports sebenarnya belum punya terlalu banyak pengalaman bertanding di tingkat lokal, nasional, apalagi internasional. Baru diumumkan 9 November 2019 lalu, Siren Esports juga masih seumur jagung secara organisasi. Namun, Siren Esports menjadi tim underdog yang patut diantisipasi penonton menurut Wolfy.

Tim yang beranggotakan Sinon, Barrier, Jacks, Rey2000, dan Ekozu ini harus berjuang keras melalui Playoff Qualifier B untuk dapat bertanding di PMPL Indonesia Season 1. Selain karena itu, Wolfy mengatakan bahwa hal lain yang membuat Siren Esports jadi istimewa adalah karena kehadiran sosok pemain senior di skena PUBG Mobile Indonesia, StMichael, sebagai pelatih.

Selain itu, untuk tim yang terhitung baru, Siren Esports terhitung punya chemistry tim yang cukup solid. Jacks sempat bercerita soal ini, ketika ia bersama Siren Esports menghadapi Playoff Qualifier. “Gue sendiri sebenarnya adalah pemain baru di dalam tim, tapi ketika kualifikasi kami bisa cepat saling menyesuaikan permainan, padahal ketika itu waktu persiapannya hanya 4 sampai 5 hari saja.”

Menghadapi PMPL, Jacks sendiri mengaku optimis dan berambisi untuk dapat menumbangkan sang raja, Bigetron RA. “Karena mereka adalah juara dunia, gue tidak ingin kompetisi PUBG Mobile terus-terusan didominasi Bigetron RA. Gue tahu ini cukup ambisius, tapi gue ingin dapat menumbangkan rajanya PUBG di pertandingan PMPL Indonesia Season 1 ini.”

Siren Esports tertinggal cukup jauh dibanding dengan kawan-kawannya pada pekan pertama. Mereka menempati peringkat 22 dengan perolehan 66 poin tanpa satu kalipun mendapatkan Chicken Dinner.

4. Dranix Avenger

Sumber: Dokumentasi PUBG Mobile Indonesia
Sumber: Dokumentasi PUBG Mobile Indonesia

Untuk berikutnya, Wolfy menyebut nama tim Dranix Avenger. Secara pengalaman internasional, tim yang satu ini mungkin bisa dibilang cukup ketinggalan. Namun pengalaman mereka bertanding di kancah lokal terbilang sudah cukup banyak, termasuk juga pernah mengikuti PINC 2019. Pada kompetisi tingkat nasional tersebut, mereka berhasil mendapatkan peringkat 6 dengan perolehan poin yang beda tipis dengan NFT Esports.

Menghadapi PMPL Indonesia Season 1, roster Dranix Avenger adalah, Ucup, MOZZAD, Vinz, Cryzen, dan Lyzerg. Dari roster ini, hanya Cryzen dan Lyzerg yang masih membela Dranix Esports sejak dari zaman PINC 2019. Namun demikian, kombinasi pemain lama dengan pemain baru ini yang membuat Dranix Avenger berpotensi jadi kuat pada gelaran PMPL Indonesia Season 1. “Dranix sekarang mulai stabil permainannya, apalagi dia punya pemain yang punya aim jitu seperti Cryzen, ditambah pemain yang gerakannya lincah seperti Ucup.”

Brian Caramoy (MOZZAD) sempat berbagi ceritanya soal persiapan PMPL ini. “Kebetulan ini adalah roster baru, jadi memang masih dalam proses untuk menyatukan pikiran. Sejauh ini kami biasanya bermain bersama-sama untuk menyatukan pikiran, entah itu rank ataupun scrim dengan tim lainnya. Kami cukup percaya diri menghadapi PMPL 2020 ini, karena walaupun roster kami baru, namun masing-masing pemain punya pengalamannya tersendiri menghadapi kompetisi besar baik dalam skala lokal maupun nasional.”

Masih banyak ruang bagi Dranix untuk jadi lebih baik lagi. Setelah pekan pertama usai, mereka menempati peringkat 17 dengan perolehan 87 poin dan tanpa satu kalipun Chicken Dinner.

5. MORPH Team

Sumber: Instagram @morph.team
Sumber: Instagram @morph.team

Terakhir ada tim yang sedang hangat menjadi perbincangan, yaitu MORPH Team. Merupakan tim esports iterasi kedua besutan Youtuber ternama, Reza Arap, MORPH Team sudah menunjukkan performa yang tidak disangka-sangka pada pertandingan debutnya. Maka dari itu, tak heran jika Wolfy juga menyebut MORPH Team sebagai salah satu tim paling berpotensi di PMPL Indonesia Season 1.

Tim ini beranggotakan pemain-pemain penuh pengalaman seperti Jeixy, Rensky atau Takanome, nMrcy,dan zBrol. Pemain yang paling menjadi sorotan di sini mungkin adalah Herli Juliansyah (Jeixy) mantan pemain PUBG Mobile EVOS Esports. Reputasi Jeixy di dunia kompetitif PUBG Mobile memang sudah cukup ternama. Sampai saat ini, ia mungkin bisa dibilang masih menjadi penantang berat si kembar Zuxxy Luxxy dan tim Bigetron Red Aliens. Saat bersama EVOS Esports, ia berhasil melibas Bigetron RA, dan membawa si harimau biru menjuarai PINC 2019.

Bersama MORPH tentu saja ia ingin dapat mengulang kesuksesan tersebut. “Permainan MORPH sedang luar biasa, gaya bermain mereka mirip seperti EVOS waktu juara PINC 2019 lalu. Apalagi dari sisi pemain, mereka punya NoMercy, yang punya bidikan luar biasa tajam.” Wolfy memberikan komentarnya terhadap MORPH Team.

Menghadapi PMPL Indonesia Season 1, Jeixy mengaku masih bereksperimen dengan role masing-masing pemain. “Kita masih mencoba mencari role terbaik dari masing-masing pemain. Jadi ada kendala-kendala seperti salah satu pemain dicoba untuk memainkan suatu role tapi belum bisa. Sampai sekarang kami masih dalam proses, sampai menemukan pembagian role yang paling pas bagi roster kami.”

Salah satu pemain MORPH Team, Rensky (dulu dikenal dengan nickname Takanome), juga sempat mengakui kekurangan ini saat mereka berhasil menjuarai DG League 2020. “Masih banyak hal yang bisa kami improve sih. Performa kami masih banyak sekali kekurangan, apalagi jika menghadapi skenario-skenario terburuk seperti pada ronde terakhir pertandingan DG League 2020 kemarin.”

MORPH Team menunjukkan tajinya sebagai penantang terkeras dari Bigetron RA di pekan pertama PMPL ID Season 1. Mereka berhasil mendapatkan 149 poin, walau tidak memperoleh Chicken Dinner.

Pekan kedua PUBG Mobile Pro League Indonesia 2020 Season 1 sudah dimulai sejak hari Rabu (11 Maret 2020) kemarin. Memperebutkan hadiah sebesar US$150.000 (sekitar Rp2,2 miliar), 24 tim bertanding memperebutkan slot 16 besar untuk laga puncak PMPL ID Season 1 yang akan diselenggarakan 4-5 April 2020 mendatang, dan kembali bertanding untuk memperebutkan tiket menuju laga interasional.

Kira-kira, siapakah tim yang bisa menunjukkan performa paling konsisten selama 4 pekan PMPL ID Season 1 ini?

Akankah Bigetron RA Tetap Dominan di PMPL ID Season 1?

PUBG Mobile Pro League Indonesia Season 1 (PMPL ID Season 1) merupakan liga PUBG Mobile lokal Indonesia yang pertama. 24 tim datang dari berbagai macam latar belakang, bertemu di dalam satu wadah ini, beradu kemampuan demi mendapatkan tahtanya sebagai tim PUBG Mobile terbaik di Indonesia dan mengejar posisi sebagai raja PUBG Mobile dunia.

Satu yang menarik dari PMPL ID Season 1 adalah kehadiran tim Bigetron Red Aliens (Bigetron RA), yang notabene adalah juara dunia, bertanding di tengah 23 tim lainnya dengan berbagai latar belakang serta pengalaman. Dengan statusnya sebagai raja PUBG Mobile dunia, tak heran jika tim robot merah yang satu ini akan ditarget oleh tim peserta lain yang bertanding di PMPL ID Season 1.

Peserta PMPL ID Season 1 dibagi ke dalam 3 grup selama pertandingan babak Regular Season. Pada babak ini, Bigetron RA berada di dalam grup C. Pada grup C, lawan mereka juga tidak bisa dibilang mudah. Berisikan 8 tim, peserta grup C adalah beberapa tim ganas yang sudah siap menumbangkan posisi mereka.

Sumber: Dokumentasi Resmi PMPL ID Season 1
Made Bagus Luxxy saat pertandingan PMPL ID Season 1. Sumber: Dokumentasi Resmi PMPL ID Season 1

Ada MORPH Team, yang belakangan sedang membara dan menjadi juara DG League 2020. Ada juga NFT Esports dengan skuad yang punya banyak pengalaman. Lalu ada Red Rocket Cosmic, yang salah satu pemainnya adalah Kingzz, mantan pemain Bigetron. Terakhir ada juga Siren Esports, yang punya sosok StMichael, salah satu pemain veteran di kancah lokal.

Sebelumnya pada turnamen DG League 2020, Bigetron RA gagal mendapatkan trofi juara, walau ia masih berhasil mengamankan posisi Runner-Up. Konsistensi masih menjadi. Pada PMPL ID Season 1 mampukah Bigetron RA mempertahankan dominasinya?

Terkait hal ini, Rusher tim Bigetron Red Aliens, Muhammad Albi (Ryzen) memberikan komentarnya. “Jujur, gue akui permainan tim-tim Indonesia sekarang sudah semakin meningkat dan itu menjadi ancaman bagi Bigetron. Namun kami sendiri tidak terlalu khawatir, karena tentunya kami sudah mempersiapkan gameplay ataupun strategi tertentu untuk menghadap keadaan tersebut.” ucap Rusher tim Bigetron Red Aliens tersebut.

Florian George (Wolfy) juga memberikan sedikit analisisnya terhadap performa Bigetron RA belakangan ini. Terkait hal tersebut, Wolfy merasa bahwa peningkatan kekuatan Bigetron secara umum agak tertinggal jika dibandingkan dengan tim-tim penantang mereka di PMPL ID Season 1.

Sumber: Dokumentasi Resmi PMPL ID Season 1
Muhammad Albi (Ryzen) Rusher tim Bigetron RA. Sumber: Dokumentasi Resmi PMPL ID Season 1

“Menurut gue Bigetron RA itu harus lebih step-up the game, karena tim penantang mereka sudah naik tingkat semua. Bukan berarti Bigetron tidak meningkat ataupun stagnan, cuma saja tim penantangnya mengalami perkembangan yang lebih cepat, seperti rotasi lebih rapih, dan belajar bermain lebih agresif. Alhasil, kini Bigetron RA harus waspada, karena punya lebih banyak lawan yang sepadan.” ucap sosok yang terkenal sebagai analis di komunitas PUBG Mobile Indonesia.

Sejauh ini, Bigetron RA masih berhasil mempertahankan dominasinya di dalam gelaran PMPL ID Season 1. Saat pertandingan perdana, Bigetron RA memang sempat terlihat meragukan. Namun setelah pertandingan Week 1 usai, Ryzen dan kawan-kawan ternyata masih berhasil memuncaki klasemen. Setelah pertandingan Week 2 Day 2 selesai mereka juga masih memuncaki klasemen keseluruhan dengan perolehan sebesar 274 poin.

PUBG Mobile Pro League Indonesia 2020 Season 1 merupakan liga PUBG Mobile pertama di Indonesia yang memperebutkan hadiah sebesar US$150.000 (sekitar Rp2,2 miliar). Babak Regular Season akan diselenggarakan mulai dari tanggal 6 hingga 29 Maret 2020 mendatang. 24 tim dari berbagai bagian indonesia akan bertanding memperebutkan slot 16 besar agar dapat bertanding di gelaran puncak PUBG Mobile Pro League Indonesia 2020 yang akan diselenggarakan pada 4-5 April 2020 mendatang.

RRQ Academy Jadi Cara RRQ untuk Cari Talenta Esports

Gamer mana yang tak tergoda untuk menjadi atlet esports? Sebagai pemain profesional, Anda memiliki kesempatan untuk memenangkan hadiah puluhan miliar, seperti pemuda 16 tahun yang menjuarai Fortnite World Cup kategori solo. Tidak hanya itu, atlet esports kini juga bisa mewakili Indonesia untuk bertanding di ajang olahraga tingkat regional seperti SEA Games. Namun, apa yang harus Anda lakukan untuk menjadi atlet esports? Dalam IDBYTE, CEO dan Co-founder RRQ, Andrian Pauline mengatakan bahwa salah satu kesalahpahaman masyarakat awam akan atlet esports adalah pemain profesional hanya menghabiskan waktunya untuk bermain.

Bagi gamer yang tertarik untuk menjadi profesional, RRQ kini mengadakan RRQ Academy. Kelas semi-pro ini dibuka untuk pemain PUBG Mobile. Pelatihan akan dibuka selama tiga hari, pada tanggal 28, 30, dan 31 Oktober. Kelas diadakan di Raffles College dan berlangsung selama tiga jam, dari pukul 15.00 sampai 18.00. Saat dihubungi melalui pesan singkat, Head of RRQ Academy, Merril Riandi mengatakan, alasan mereka memilih tempat di Jakarta Barat karena banyak fans RRQ tinggal di kawasan tersebut. “Karena kami ingin lebih memudahkan peserta untuk bisa mengikuti kelas kita,” katanya. “Berdasarkan data, banyak fans kita di Jakarat Barat, Selatan, dan Utara. Nanti, kita akan adakan kelas di universitas di Jakarta Selatan dan Utara.” Dia menjelaskan, RRQ harus menyewa ruangan di universitas, setidaknya untuk saat ini. Ke depan, dia berharap akan ada universitas dan sekolah yang mau bekerja sama untuk menyediakan tempat.

RRQ.Athena as PUBG M Star Challenge champion in Dubai. Source: PUBG Mobile
RRQ.Athena as PUBG M Star Challenge champion in Dubai. Source: PUBG Mobile

Riandi mengatakan, RRQ sebenarnya sudah memiliki rencana untuk mengadakan kelas pelatihan esports sejak lama. “Tapi, divisinya baru dibentuk dari bulan April,” dia mengaku. RRQ berharap pengadaan akademi esports ini bisa dilaksanakan secepatnya. Sayangnya, jadwal RRQ padat. Selain jadwal padat, RRQ juga tengah kekurangan orang karena jumlah tim mereka bertambah dengan cepat. Karena itulah, RRQ Academy baru diadakan sekarang. “Kita buat akademi karena permintaan dari follower kita juga, yang mau diajarkan cara main game-game tertentu,” ungkapnya. “Jadi, ini adalah salah satu cara kita untuk memberikan yang terbaik bagi komunitas RRQ dan juga harapannya, bisa meningkatkan standar kualitas pemain esports di Indonesia.”

Selain itu, melalui program akademi ini, RRQ juga berharap dapat memajukan esports Indonesia dan mendapatkan talenta esports. Tidak tertutup kemungkinan, peserta yang berbakat akan ditarik menjadi bagian dari RRQ. Riandi menjelaskan, peserta yang telah mengikuti kelas semi-pro akan bisa masuk dalam PUBGM Academmy League. Liga itu akan berlangsung selama 2 minggu dengan 12 pertandingan. Tim yang menang memiliki kesempatan untuk menjadi anggota tim PUBGM RRQ Academy. Tim tersebut akan mendapatkan kontrak eksklusif selama 6 bulan dan uang sebesar Rp2,4 juta untuk akomodasi turnamen. Tentu saja, tim ini akan mendapatkan bimbingan lebih lanjut. “Tim terbaik akan kita sponsori untuk ikut turnamen-turnamen dengan membawa nama RRQ Academy. Harapannya, mereka akan mendapatkan melalui liga kita, sehingga potensi mereka akan semakin terlihat,” ujarnya.

Biaya untuk mengikuti kelas semi-pro ini Rp300 ribu per orang. Riandi menjelaskan, peserta boleh mendaftar sendiri atau bersama dengan rekan timnya. “Buat yang masih sendiri, nanti kita akan bantu untuk bentuk timnya. Tentu dengan assessment dari kita ya, karena kita ingin mereka bermain dalam tim terbaik, sesuai dengan tipe mereka masing-masing.” Kelas dari RRQ ini terbuka untuk umum, tanpa memandang umur atau gender.

Satu-satunya syarat bagi peserta adalah membawa perangkat, charger, serta earphones miliiknya sendiri. “Tapi, jika sudah ada pemberitahuan atau masalah ponsel yang dialami peserta, kita bisa pinjamkan kok,” katanya. Untuk kapasitas, RRQ Academy dibatasi sesuai dengan kapasitas ruangan, yaitu 80 orang. Sekarang, kebanyakan pemain esports adalah laki-laki. Soal ini, Riandi mengaku justru senang jika banyak perempuan yang ikut serta dalam kelas pelatihan. “Game itu nggak kenal batas usia dan gender. Semua memiliki kesempatan yang sama,” kata Riandi.

Ketika ditanya siapa yang melatih para peserta, Riandi mengatakan, semua pemain profesional atau mantan profesional dapat menawarkan diri untuk menjadi pelatih di RRQ Academy, walau mereka bukanlah pemain RRQ. Saat ini, game yang masuk dalam akademi hanyalah PUBG Mobile. Alasannya karena keterbatasan jumlah pemain profesional yang bisa direkrut untuk menjadi pelatih. “Kalau Mobile Legends, karena perubahan pada sistem Mobile Legends Professional League (MPL) yang mengharuskan minimal pemain di tiap tim, banyak veteran Mobile Legends yang aktif bermain kembali,” katanya. Namun, ke depan, tidak tertutup kemungkinan RRQ Academy akan membuka kelas untuk game lain. Tak hanya itu, RRQ juga tampaknya tertarik untuk melatih orang-orang yang ingin bekerja di industri esports tapi tak sebagai pemain.