Qlue Semakin Agresif di Tahun 2018

Qlue sejauh ini dikenal sebagai penyedia layanan pelaporan warga. Dengan menawarkan fungsionalitas dan teknologi, Qlue menjelma menjadi sebuah solusi yang bisa dimanfaatkan pemerintah maupun pihak swasta. Qlue baru saja bermitra dengan Township Alam Sutera untuk meluncurkan aplikasi untuk pelaporan warga yang dinamai eTown.

Aplikasi tersebut disediakan untuk memudahkan komunikasi antara warga dan pihak Township Management Alam Sutera dengan mengadopsi layanan Qluster dari Qlue yang memang dirancang untuk warga yang tinggal di kluster dalam sebuah kawasan perkotaan.

Department Head Estate Management Township Alam Sutera Andri Tedjajana menyampaikan bahwa dengan adanya aplikasi eTown tersebut pihaknya dapat memenuhi kebutuhan warga di kawasan Alam Sutera secara efektif dan efisien. Melalui aplikasi eTown tersebut pihak manajemen Township Alam Sutera mengintegrasikan data dan memonitor setiap detail informasi dalam sebuah dashboard secara real time.

“Bahwa tujuan Qlue didirikan adalah untuk mentransformasi kota-kota di Indoneisa menjadi kota cerdas. Kami memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan kota-kota di Indonesia dengan menghadirkan kombinasi aplikasi warga dan platform bagi pemimpin kota yang akan semakin mempermudah kedua belah pihak untuk berkomunikasi dan mengolah data,” terang CEO Qlue Rama Raditya.

Lebih agresif tahun ini

Qlue mulai dikenal masyarakat luas sejak digunakan oleh pemerintah provinsi DKI. Kemampuannya memfasilitasi aduan warga dikombinasikan dengan pemerintah yang proaktif menjadi nilai yang positif. Sejauh ini dari data yang dipaparkan Rama pihaknya sudah bekerja sama dengan beberapa pemerintahan, seperti Jakarta, Sidoarjo, Probolinggo, Manado, Trenggalek, Bima dan lima kota lainnya. Tidak hanya dengan pemerintahan, Qlue juga bekerja sama dengan pengembang, beberapa di antaranya adalah Alam Sutera, Agung Sedayu, Intiland, Sentul, Metland, dan Ciputra.

Pencapaian positif Qlue ingin coba ditingkatkan di tahun ini. Salah satunya adalah mencoba lebih aktif menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait yang bisa memaksimalkan layanan Qlue.

“Kita going agresif [tahun ini]. Dan sudah masuk ke pemerintah pusat yang strategis,” terang Rama kepada DailySocial.

Selain dari segi layanan Qlue juga menjanjikan sejumlah inovasi di bidang teknologi. Di tahun ini Qlue memberi sinyal untuk berinovasi di bidang video analitik dan internet of things. Sebelumnya Qlue tercatat berinvestasi untuk startup yang memiliki keahlian di bidang big data dan machine learning, Nodeflux. Dengan inovasi ini, Qlue bisa menjadi pemimpin pasar di segmen pengelolaan media pelaporan warga.

Application Information Will Show Up Here

Qlue Tak Ingin Sekedar Jadi Layanan Pelaporan Warga

Qlue selama ini banyak dikenal sebagai aplikasi pelaporan warga DKI Jakarta. Sistemnya digunakan Pemprov DKI Jakarta untuk mengakomodir keluhan dan pelaporan warga melalui sebuah dashborad terintergasi. Perlahan tapi pasti Qlue mulai melepaskan diri dari gambaran tersebut. Munculnya layanan baru dan kehadiran di kota-kota lain, Qlue berharap bisa dilihat sebagai sesuatu yang lebih besar, sebuah solusi yang lebih kompleks.

Diceritakan Rama Raditya, CEO Qlue, tahun ini pihaknya mulai mendekat ke pengembang-pengembang seperti Sinar Mas, Agung Sedayu, Intiland, dan beberapa lainnya, termasuk institusi dan komunitas yang mendukung smart city, seperti Kepolisian, Greenpeace, dan lainnya. Qlue mencoba membangun ekosistem smart city yang lebih dari sekedar pelaporan warga.

“Dengan membangun ekosistem seperti ini solusi smart city kami akan semakin komprehensif. Orang hanya tahu Qlue adalah laporan ke pemerintah. Namun core product kami sebenarnya yah big data visualisation dan anaytic yang di-generate dari data integration and machine learning kami Intinya itu sih  What people see is only the tip of the iceberg. Our mission and what we have is way bigger than that,” cerita Rama.

Qlue bisa dibilang cukup berhasil di DKI Jakarta dengan teknologi yang menjembatani masyarakat dan pemerintah. Namun Qlue tidak hanya tersedia Jakarta, ia mencoba hadir di kota-kota lain untuk membantu menyukseskan program smart city. Saat ini Qlue sudah membantu melakukan integrasi data kota pada dashborad untuk kota-kota di luar pulau Jawa, seperti Manado, Makassar, Pare-Pare dan Bima.

“Kami semakin fokus untuk menjadikan kota-kota di Indonesia semakin efektif dan efisien dengan program smart city. Kami diberikan opsi lain untuk mengejar kota-kota lain yang di mana tadinya kita sangat fokus dengan Jakarta. So its a good thing, what happened in the past was actually a blessing in disguise for us and now we are stronger than ever,” imbuh Rama.

Quack, Qluster, dan teknologi yang dikembangkan

Quack dan Qluster hadir untuk melengkapi bisnis Qlue. Qluster sendiri didesain untuk masyarakat yang tinggal di kluster atau kompleks, baik transaksi pembayaran, info mengenai tetangganya, atau kegiatan administratif lainnya. Mirip seperti Qlue tetapi lebih tertutup.

Sedangkan Quack seolah melengkapi keduanya. Dari penuturan Rama, Quack lebih banyak digunakan secara white label. Sejauh ini sudah digunakan di instansi kepolisian di 7 kota berbeda dan namanya digunakan disesuaikan.

“jadi Quack ini benar-benar menjadi supporting platform untuk Qluster dan Qlue, karena mereka sifatnya digunakan untuk tim di internal property. Contohnya pakai Quack untuk satpam, estate manager-nya melaporkan kondisi lapangan. jadi properti itu tahu pergerakan dari tim mereka, sehingga bisa dimaksimalkan,” terang Rama.

Kedua aplikasi tersebut hadir menegaskan produk inti Qlue, yakni big data, integrasi, dan machine learning. Sejauh ini teknologi-teknologi terkini terus diupayakan Qlue. Salah satunya adalah dengan mengadaptasi teknologi Nodeflux, salah satu startup yang mengkombinasikan komputasi pintar untuk berbagai macam kebutuhan analisis ke dashboard smart city milik Qlue.

“Kita baru invest ke Nodeflux kemarin. Jadi mereka melakukan big data analytic dan machine learning sistem mereka kita adopt ke dashboard smart city kami dan digunakan untuk memproses CCTV menggunakan video analytic ke depannya kita lagi setup berbagai macam IoT (Internet of Things) initiatives yang bisa men-support product kami sehingga semakin kuat dan fokus di smart city,” tutup Rama.

Quack dan Qluster, Platform Smart City dari Qlue untuk Bisnis Properti

Pengembang platform smart city Qlue merilis dua layanan barunya. Masih seputar smart city, layanan yang dinamai Quack dan Qluster ini didesain untuk membangun kebutuhan akses pintar di perkotaan di luar pemerintahan, dalam artian untuk kompleks perkotaan yang dikembangkan oleh property developer, seperti Sinar Mas Land, Agung Sedayu Group dan sebagainya.

Disampaikan Founder dan CEO Qlue Rama Raditya, kebutuhan akses berbasis smart city di lingkungan tersebut kini sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari pemerintahan. Kota-kota tersebut sangat berkembang dengan sangat modern dan ada di banyak tempat. Dilahirkannya Quack dan Qluster karena memang ada kebutuhan dari para pengembang properti di sini.

Qlue versi enterprise

Rama menceritakan, pada dasarnya engine dan dashboard system yang terdapat pada Quack dan Qluster sama dengan apa yang digunakan pada sistem smart city di Jakarta dan beberapa kota lainnya.

Quack merupakan sebuah sistem internal reporting untuk bisnis (khususnya properti). Jika Qlue dilaporkan oleh warga ke pemerintah daerah setempat, untuk Quack dilaporkan oleh staf internal (misalnya petugas keamanan, pemasaran, dan lain-lain) kepada perusahaan pusat. Sama seperti smart city yang ada, perusahaan yang mengimplementasikan sistem akan mendapatkan dashboard pusat untuk mengelola setiap pelaporan yang masuk.

Sedangkan Qluster didedikasikan untuk masyarakat yang tinggal di kluster atau kompleks tersebut. Baik untuk pelaporan, transaksi pembayaran, untuk mengetahui tetangganya siapa saja dan kegiatan administratif lainnya berkaitan dengan tata kelola hunian tersebut. Jika Qlue sifatnya terbuka, Qluster lebih tertutup. Pengguna harus mendapatkan approval dari pengelola dengan input data yang lengkap. Menariknya Qluster didesain untuk dapat terhubung dengan layanan pihak ketiga dan dapat dikustomisasi.

“Qluster sifatnya lebih tertutup, untuk tiap pengembang berbeda-beda. Dan Qluster di setiap tempat dapat dikustomisasi, termasuk untuk dihubungkan dengan layanan lain. Misalnya layanan on-demand seperti transportasi, homecare, fintech. Saat ini salah satunya tengah coba diintegrasikan adalah layanan Seekmi, Grab, dan lain-lain,” ujar Rama.

Tampilan aplikasi dan dashboard Quack
Tampilan aplikasi dan dashboard Quack

Tujuan akhir Qluster akan menjadi sebuah platform yang mampu melahirkan one-stop app yang melayani kebutuhan penghuni di tempat tersebut. Qluster juga dapat dihubungkan dengan ragam infrastruktur yang ada. Yang saat ini mulai diuji coba seperti untuk otomatisasi pintu gerbang. Melalui analisis yang dipasangkan, CCTV dapat mengenali penghuni kluster kriteria tertentu.

Smart city arahnya ke IoT, salah satu yang sudah dianalisis CCTV. Ada juga lampu pintar, untuk efisiensi energi. Ini juga akan diintegrasikan ke property owner,” lanjut Rama.

Mematangkan bisnis dan monetisasi Qlue

Saat ini pihak Qlue sedang coba mengimplementasikan Quack dan Qluster di beberapa tempat untuk portofolio mereka. Strategi ini mirip dengan apa yang digulirkan bersama layanan Qlue, membuat contoh sukses di Jakarta, hingga akhirnya diminati oleh kota-kota lain karena keberhasilannya.

“Saat ini sudah testing di beberapa properti, kami belum bisa public launch besar-besaran karena tim yang ada masih kecil. Saat ini tim Qlue yang menangani Quack dan Qluster. Dua bulan ke depan masih terus melakukan hiring, harapannya segera bisa membuat tim yang lebih besar,” ujar Rama.

Hadirnya dua layanan tersebut menjadi babak baru bagi Qlue. Memasuki ranah korporasi, saat ini Qlue berusaha mematangkan bisnis untuk meningkatkan monetisasi di dalamnya. Disampaikan Rama, pada awal kemunculan Qlue visinya lebih ke arah membangun kota. Namun smart city sendiri pada akhirnya banyak disalahartikan. Ia menyadari bahwa tidak semua kota bisa disamakan dengan Jakarta, Bandung atau kota modern lainnya.

“Begitu masuk ke kota-kota lain, kondisinya tidak sama, ada yang nggak ngerti tentang smart city, contohnya ada yang malah dijadikan untuk kampanye saja. Makanya saya pikir kita bisa masuk ke angle yang beda. Dan para pengembang properti banyak yang tertarik (dengan konsep tersebut),” lanjut Rama.

Untuk dua layanan terbarunya, Rama lebih menekankan bahwa proses pengembangan ini akan dilakukan secara bertahap. Saat ini masih fokus pada pengembangan di dua kota yang akan dijadikan portofolio awal Qlue untuk Qluster dan Quack.

Application Information Will Show Up Here