OPPO Watch 2 Diumumkan, Lebih Ngebut tapi Tetap Irit Baterai

OPPO baru saja mengumumkan OPPO Watch 2, penerus dari smartwatch pertamanya yang dirilis tahun lalu. Meski tidak kelihatan jauh berbeda dari segi desain, OPPO Watch 2 membawa sejumlah pembaruan yang signifikan.

Yang paling utama adalah penggunaan chipset Qualcomm Snapdragon Wear 4100. Kalau merujuk pada klaim Qualcomm sendiri, chipset ini menawarkan peningkatan performa prosesor hingga sebesar 85% jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, yakni Wear 3100. Kinerja grafisnya pun juga diklaim 2,5x lebih kencang, tapi di saat yang sama konsumsi dayanya justru 25% lebih rendah berkat proses pabrikasi yang lebih advanced (12 nm).

Chipset tersebut ditemani oleh custom co-processor Apollo4s hasil kolaborasi OPPO bersama Ambiq. Mekanisme chipset ganda ini sebelumnya juga diterapkan pada OPPO Watch generasi pertama, sekaligus menjadi rahasia di balik ketahanan baterainya yang cukup lama. Untuk OPPO Watch 2, OPPO mengklaim daya tahan baterai hingga 4 hari dalam setiap pengisian, atau sampai 16 hari jika pengguna mengaktifkan fitur Power Saver.

Sesuai ekspektasi kita terhadap OPPO, smartwatch ini pun turut dibekali teknologi fast charging yang sangat gegas. Menurut OPPO, 10 menit pengisian saja sudah cukup untuk menenagai perangkat selama satu hari, sedangkan untuk mengisi dari kosong hingga penuh dibutuhkan waktu cuma 60 menit saja.

Seperti pendahulunya, OPPO Watch 2 juga hadir dalam dua varian ukuran: 42 mm dan 46 mm. Varian 42 mm hadir dengan layar AMOLED 1,75 inci beresolusi 372 x 430 pixel, sedangkan varian 46 mm dengan layar AMOLED 1,91 inci beresolusi 402 x 430 pixel. Selain touchscreen, ada dua tombol di sisi kanan yang akan membantu pengoperasian. Secara keseluruhan, fisiknya tahan air hingga kedalaman 50 meter.

Dari segi fitur, OPPO Watch 2 menawarkan fitur heart-rate monitoring, blood oxygen (SpO2) monitoring, sleep analysis, stress monitoring, dan masih banyak lagi. Total ada 100 jenis olahraga yang bisa dikenali, dan perangkat dibekali chip GPS-nya sendiri sehingga tidak perlu terus bergantung dengan smartphone.

OPPO Watch 2 menjalankan sistem operasi ColorOS, namun ini semestinya cuma berlaku untuk versi yang dijual di Tiongkok saja. Kalau mengikuti jejak pendahulunya, versi internasionalnya semestinya bakal menjalankan sistem operasi Wear OS. Pun begitu, sejauh ini OPPO memang sama sekali belum menyinggung soal penjualan OPPO Watch 2 di negara-negara lain. Bisa jadi mereka sengaja menunggu sampai Google meluncurkan Wear OS 3 secara resmi.

Untuk sekarang, OPPO Watch 2 hanya akan dipasarkan di Tiongkok dengan harga 2.000 yuan (± 4,5 jutaan rupiah) untuk varian 46 mm, dan 1.500 yuan (± 3,4 jutaan rupiah) untuk varian 42 mm. Tersedia pula varian 42 mm yang tidak dibekali eSIM seharga 1.300 yuan (± 2,9 jutaan rupiah).

Sumber: 9to5Google dan GSM Arena.

Qualcomm Snapdragon Wear 4100 Jauh Lebih Ngebut Dibanding Chipset Smartwatch Sebelumnya

Hampir dua tahun berlalu semenjak Qualcomm mengungkap chipset Snapdragon Wear 3100. Sekarang mereka sudah punya chipset wearable yang baru lagi. Bukan cuma satu, melainkan dua sekaligus, yakni Snapdragon Wear 4100 dan 4100+.

Keduanya menawarkan loncatan performa yang amat signifikan, jauh lebih signifikan daripada sebelumnya yang memang hanya sebatas menambahkan co-processor ketimbang mengganti prosesor utamanya. Wear 4100 tidak demikian, sebab Qualcomm sudah memproduksinya menggunakan proses fabrikasi 12 nanometer ketimbang 28 nanometer.

Baik Wear 4100 maupun 4100+ sama-sama mengemas prosesor quad-core, dan Qualcomm mengklaim peningkatan performanya mencapai angka 85% kalau dibandingkan dengan Wear 3100. Kinerja memory-nya pun lebih cepat 85%, sedangkan kinerja grafisnya malah 2,5x lebih gegas. Di saat yang sama, konsumsi dayanya malah 25% lebih rendah, dan itu semua berkat pemanfaatan proses fabrikasi yang lebih kecil.

Performa yang lebih mulus beserta baterai yang lebih awet tentu merupakan berita baik bagi seluruh konsumen smartwatch, namun itu belum menggambarkan cerita lengkapnya. Khusus Wear 4100+, Qualcomm turut membekalinya dengan sebuah co-processor, dan komponen ini menawarkan kapabilitas yang lebih lengkap daripada co-processor milik Wear 3100.

Mobvoi TicWatch Pro 3 bakal jadi salah satu smartwatch pertama yang ditenagai Snapdragon Wear 4100 / Qualcomm
Mobvoi TicWatch Pro 3 bakal jadi salah satu smartwatch pertama yang ditenagai Snapdragon Wear 4100 / Qualcomm

Penyempurnaan co-processor ini bakal paling terasa saat smartwatch sedang berada dalam mode ambient. Kalau sebelumnya perangkat hanya bisa menampilkan 16 warna selagi berada dalam mode ini, perangkat yang ditenagai Wear 4100+ mampu menampilkan hingga 64.000 warna dalam mode ambient.

Bukan cuma itu, data sleep tracking maupun heart-rate monitoring juga dapat terus ditampilkan dalam mode ambient. Lebih lanjut, saat pengguna mengaktifkan mode jam tangan biasa (untuk menghemat baterai secara dramatis), Wear 4100+ memungkinkan perangkat untuk menampilkan informasi seperti jumlah langkah kaki, laju jantung, alarm, reminder, maupun indikator baterai di samping sebatas menjadi penunjuk waktu.

Singkat cerita, smartwatch yang ditenagai Wear 4100+ pastinya bakal terdengar jauh lebih menarik karena juga menawarkan banyak fungsionalitas baru di samping lonjakan performa. Lalu brand mana saja yang sejauh ini sudah mengonfirmasi rencananya untuk merilis smartwatch baru dengan chipset Wear 4100 atau 4100+ dalam waktu dekat?

Sayangnya belum banyak. Yang paling dekat adalah Imoo, yang dalam sebulan ke depan berniat memasarkan smartwatch Z6 Ultra yang dibekali Wear 4100. Menjelang akhir tahun nanti, Mobvoi akan menyusul dengan smartwatch Wear OS TicWatch Pro 3.

Sumber: Wired dan Qualcomm.