R-Tech dan sbyrazor Bertandang ke Singapura untuk Versus Masters 2019

Tanggal 27-28 April 2019 ini, BeastAPAC bekerja sama dengan PVP Esports menggelar Versus Masters 2019 (VS Masters). VS Masters ini merupakan sebuah event yang menjadi program Versus Community untuk mengembangkan komunitas gaming di Asia.

Acara yang disponsori oleh Singtel dan digelar di Singtel Recreation Club ini akan mempertandingkan 9 game fighting (dengan 10 cabang) berbeda, sebagai berikut:

  1. Super Smash Bros Ultimate
  2. Street Fighter V: Arcade Edition
  3. Tekken 7 (masuk dalam rangkaian Tekken World Tour Dojo Event)
  4. Soul Calibur VI
  5. Blazblue Cross Tag Battle
  6. Under Night In-Birth
  7. Ultra Street Fighter IV
  8. Dragon Ball Fighter Z
  9. Mortal Kombat 11 (PS4)
  10. Mortal Kombat 11 (Nintendo Switch)

Untuk kompetisi Tekken 7 nya sendiri, setidaknya ada dua jagoan Tekken Indonesia yang akan ikut bertandang ke sana yaitu Christian ‘R-Tech’ Samuel dan Sean Sebastian ‘sbyrazor’ Wijaya (yang bisa dipastikan sampai artikel ini ditulis). Oh iya, selain itu, Valerie Christi-Ann, seorang shoutcaster fighting dari Indonesia, juga turut menjadi shoutcaster di gelaran ini.

Saya pun berbincang-bincang dengan Bram Arman, Co-Founder Advance Guard sekaligus sesepuh di Fighting Game Community (FGC) Indonesia, dan Christian Samuel mengenai kompetisi ini.

Buat yang tidak terlalu mengikuti esports fighting Indonesia, menurut cerita dari Bram, event ini menjadi event keempat dari Valerie menjadi shoutcaster event internasional. Shoutcaster ini memulai debut internasionalnya saat memandu pertandingan di Abuget Cup 2018.

Sedangkan R-Tech mungkin bisa dibilang sebagai salah satu pemain Tekken 7 Indonesia terbaik bersama dengan Muhammad ‘Meat’ Adrian Jusuf. Pemain Alter Ego ini sudah langganan juara turnamen Tekken 7 tingkat nasional seperti ESL Fighting Arena, dan turnamen Tekken 7 KASKUS Battleground 2018.

Di sisi lainnya, sbyrazor adalah salah seorang pemain Tekken 7 yang biasanya masuk peringkat 8 di turnamen lokal Jakarta.

IEC Kratingdaeng 2018. Source: Advance Guard
Meat (kiri) melawan R-Tech (kanan) di IEC Kratingdaeng 2018. Source: Advance Guard

Seperti yang saya cantumkan di atas, turnamen Tekken 7 di VS Masters merupakan bagian dari rangkaian Tekken World Tour Dojo. Anda bisa membaca tautan tadi untuk info lebih lengkap soal jenjang esports Tekken 7 yang digunakan di tahun 2019 ini.

Namun singkatnya, Tekken World Tour (TWT) menggunakan sistem jenjang yang mirip dengan Dota 2 dan FIFA 19; yang berbasis poin. Para pemenang turnamen yang masuk dalam rangkaian TWT (di sini disebut Dojo) akan mendapatkan poin tertentu, berdasarkan peringkat dan jenis turnamennya. 19 pemain dengan poin tertinggi (rankingnya bisa dilihat di sini) di akhir musim akan langsung mendapatkan undangan untuk bertanding di kompetisi Tekken 7 paling bergengsi di dunia, Tekken World Tour Finals.

Tekken World Tour 2019 - Ranking Points
Pembagian Ranking Points TWT 2019 | Sumber: Bandai Namco

TWT musim ini sendiri memang baru saja dimulai dengan gelaran pertama yang bertajuk MIXUP di Lyon, Perancis, tanggal 20 April 2019 kemarin.

Lalu bagaimana sebenarnya peluang pemain Indonesia di turnamen kali ini?

R-Tech yang rendah hati sempat memberikan komentarnya, “Saya ga berani ngomong sampe mana. Cuma saya selalu do the best aja. Hehe.” Ujarnya. Sedangkan Bram menjelaskan bahwa, menurutnya, Indonesia setidaknya ada di 3 besar di dunia persilatan Tekken 7 se-Asia Tenggara.

“Kalau menurut saya pribadi, masih di bawah Thailand dan Filipina.” Ujar Bram. R-Tech juga setuju dengan pendapat Bram soal posisi Indonesia di dunia persilatan Asia Tenggara tadi. Dari Thailand sendiri, ada pemain Tekken 7 bernama Book. Sedangkan Filipina memiliki 2 bintang, Doujin dan AK. Setidaknya 3 nama itulah yang disebutkan Bram saat saya tanyakan jagoan-jagoan Tekken 7 dari Thailand dan Filipina.

Akhirnya, mampukah 2 jagoan Tekken kita meraih poin TWT pada pertandingan VS Masters 2019 kali ini? Kita doakan saja yuk!

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Advance Guard.

Hasil Turnamen Tekken 7 KASKUS Battleground 2018 – R-Tech Juara Lagi!

Turnamen KASKUS Battleground: Mobile Games Festival Season 3 telah berakhir dengan Bigetron Esports sebagai juaranya. Akan tetapi, selain turnamen utama yang melombakan game PUBG Mobile, kompetisi ini juga memiliki turnamen-turnamen sampingan. Salah satunya yaitu turnamen Tekken 7. Turnamen yang digelar di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan ini merupakan hasil kerja sama antara KASKUS dengan Advance Guard, serta didukung oleh Techno Solution.

Berbeda dari turnamen-turnamen Tekken 7 biasanya yang langsung menggunakan sistem double elimination, KASKUS Battleground menggunakan dua kali babak pertarungan. Pertama, 40 peserta terdaftar harus mengikuti babak penyisihan dengan format round robin terlebih dahulu. Kemudian dari situ diambil 16 pemain terkuat yang masuk ke babak double elimination. Jadi setiap peserta punya lebih banyak kesempatan bertanding.

Meskipun turnamen menggunakan format dua babak, ternyata pertandingan tidak berjalan terlalu lama. Ini karena panitia berhasil melakukan tugasnya dengan baik dan tepat waktu, sehingga pertandingan tidak sampai molor. “Salut buat panitianya semakin baik, karena lebih cepat selesai padahal memakai sistem round robin dan double elim,” komentar salah satu kontestan yaitu R-Tech.

Tekken 7 KASKUS Battleground - Photo 1
Suasana Tekken 7 KASKUS Battleground | Sumber: Dokumentasi Advance Guard

R-Tech sendiri pada akhirnya keluar sebagai juara pertama, disusul oleh TJ di urutan kedua, dan Lee_yo sebagai juara ketiga. R-Tech biasanya dikenal sebagai pemain yang mengandalkan karakter Jack-7, namun kali ini ia juga memakai Noctis sebagai karakter alternatif. “Saya pakai Noctis alasannya karena jarang yang pakai Noctis, dan ingin mencobanya di turnamen. Ada keinginan untuk mengganti karakter karena ingin suasana baru,” ujarnya kepada Hybrid. Dalam Tekken 7 kompetitif, Noctis termasuk karakter yang kurang populer, tapi R-Tech sudah beberapa kali menggunakannya di turnamen dengan hasil yang baik.

Juara dua yaitu TJ juga dikenal sebagai salah satu petarung Tekken yang kuat di daerah Jakarta. Kali ini ia memunculkan angin segar dengan pemilihan karakter Marduk, yang baru saja dirilis sebagai bagian dari Season Pass 2. Meski masih cukup baru, TJ ternyata bisa menggunakan Marduk dengan baik dan menumbangkan Lee_yo. TJ juga menggunakan beberapa karakter lain seperti Geese, Lee, serta Steve. Pergantian banyak karakter ini cukup mengejutkan dan membuat permainan TJ sulit diprediksi.

Berikut ini adalah daftar lengkap perolehan peringkat untuk 16 besar turnamen Tekken 7 KASKUS Battleground, beserta tim/komunitas asal masing-masing pemain:

  • 1st: Alter Ego | R-Tech (Noctis, Jack-7)
  • 2nd: DRivals | TJ (Geese, Marduk, Lee, Steve)
  • 3rd: Lee_yo (Asuka)
  • 4th: Chaos | Hero (Dragunov)
  • 5th: WIF | abel (Chloe, Noctis, King)
  • 5th: WIF | Silver (Hwoarang)
  • 7th: DRivals | BakBikBuk alias Jovian (Panda)
  • 7th: Myth | chinese phone alias Han-ki (Xiaoyu)
  • 9th: D2Station | Sansan_san (Eliza)
  • 9th: DRivals | Drivebarrel32 (Lars)
  • 9th: DRivals | Jackbosstin (Jin)
  • 9th: DRivals | NoDrop (Claudio)
  • 13th: Chaos | ManggaDuaPlayer (Law)
  • 13th: DRivals | Adnairoon (Lili)
  • 13th: DRivals | Chris JT (Nina)
  • 13th: WIF | Douwes Dekker (King)
Tekken 7 KASKUS Battleground - Photo 2
Suasana Tekken 7 KASKUS Battleground | Sumber: Dokumentasi Advance Guard

Menurut R-Tech, kompetisi Tekken 7 di Jakarta semakin lama terasa semakin berat. Alasannya adalah karena level permainan para kompetitor kini juga semakin meningkat. R-Tech sendiri sempat masuk ke Loser’s Bracket sebelum akhirnya mengalahkan TJ dua set di Grand Final.

Di peringkat 8 besar kali ini pun ada wajah-wajah baru yang bermunculan. Komunitas Tekken di Indonesia memang cukup besar dan aktif, apalagi Bandai Namco selaku penerbit seperti tak pernah kehabisan ide untuk menciptakan hype. Contohnya, beberapa waktu lalu mereka mengumumkan karakter DLC baru, yaitu Negan yang berasal dari serial TV The Walking Dead.

Overall buat saya tourney kali ini bagus, dan diadakan di mall jadi makin dilihat oleh orang banyak. Cuma kalah suara serta pamor sama game tetangga, hahaha,” kelakar R-Tech. Fighting game di tahun 2018 ini memang mengalami peningkatan popularitas cukup signifikan. Selain game baru yang terus bermunculan, kompetisi fighting game pun semakin banyak. Beberapa atlet dari Indonesia juga berhasil meraih prestasi di luar negeri, tidak hanya di Tekken tapi juga di game lain, misalnya Dragon Ball FighterZ. Semoga saja dunia fighting game bisa lebih berkembang lagi, terutama di Indonesia, sebab ranah ini menyimpan potensi industri esports yang cukup besar.

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Advance Guard

Tekken 7 Akan Rilis 4 Karakter Baru, Bagaimana Kesan Pertama Para Expert?

Bandai Namco akhirnya merilis 2 karakter baru untuk Tekken 7, Marduk dan Armor King. 2 Karakter baru ini sebenarnya sudah dirilis kemarin (3 Desember 2018) di PS4 namun baru hari ini dirilis untuk PC (Steam).

Marduk dan Armor King adalah 2 dari 6 karakter baru yang ditambahkan dalam Season Pass 2 DLC (atau Anda juga bisa membelinya secara terpisah). Selain 2 karakter tadi, ada 4 karakter lainnya. 2 Karakter, Lei Wulong dan Anna Williams, sudah dirilis sebelum ini. Sedangkan Julia dan Negan (dari The Walking Dead) masih belum mendapatkan kepastian tanggal rilis.

Saya pun berbincang-bincang bersama dua tokoh FGC (Fighting Game Community) Indonesia, yaitu Bram Arman yang merupakan pendiri Advance Guard dan Christian “R-Tech” Samuel, tentang kesan pertama mereka atas 3 karakter baru yang akan dirilis di Tekken 7, yang sudah keluar trailer resminya.

Oh iya, karena kebetulan keduanya memang belum sempat memainkan Marduk ataupun Armor King, pendapat ini hanyalah berdasarkan pada trailer resmi dari Bandai Namco yang menunjukkan combo-nya masing-masing dan pengalaman mereka menggunakan karakter tersebut di seri Tekken sebelumnya.

Marduk

“Dari cuplikan orang yang main Marduk hari ini, bisa dibilang karakternya ini bukan kontender top tier. Cuma, para fans Marduk akan senang karena tackle andalannya telah kembali di sini.” Ujar Bram.

Ia juga menambahkan bahwa damage untuk juggle combo yang counter hit juga bisa dikatakan relatif besar. Meski begitu, menurut Bram, Marduk akan punya kelemahan karena termasuk golongan karakter yang berbadan besar. “Ada beberapa juggle yang bisa dikenakan ke Marduk dengan damage yang lebih besar daripada karakter umumnya.”

Sedangkan R-Tech mengatakan, “kalau yang saya lihat dari trailer, dia ini tipenya seperti Jack yaitu badan besar dan juga high damage. Kelemahannya mungkin agak berat untuk digunakan dan benar yang Pak Bram katakan bahwa dia akan lebih memakan banyak damage/combo daripada char lain.”

R-Tech yang biasanya menggunakan Jack mengaku tertarik untuk mempelajari Marduk karena ia suka dengan karakter-karakter yang punya damage besar.

Armor King

Lalu bagaimana soal Armor King?

Sebelum kita masuk ke pendapat mereka, R-Tech pun sedikit memberikan penjelasan antara perbedaan antara King dan Armor King. King merupakan karakter yang lebih cenderung menjadi grappler karena punya banyak variasi throw. Sedangkan Armor King punya lebih banyak jurus seperti Mishima dan tidak begitu mengandalkan grappler. 

Christian juga mengaku tertarik untuk mencoba Armor King karena kebetulan ia juga menggunakan King. Ia tertarik karena karakter ini terlihat keren dan kebetulan ada throw yang menjadi ciri khas dari Armor King.

Sedangkan buat Bram, ia mengaku Armor King adalah salah satu karakter favoritnya di seri Tekken. Ia juga sempat menggunakan Armor King saat era Tekken 5 dan Tekken Tag.

“Sepertinya karakternya menyenangkan, terutama rage drive-nya cepat dan tidak bisa ditangkis, hanya bisa ditundukkan. Itu kalau rage drive-nya kena, bantingan yang umumnya cenderung mudah dilepas, ini jadi ga bisa dilepas kalo kena rage drive sebelumnya.” Kata Bram.

Negan

Negan merupakan salah satu karakter yang muncul pertama kali di serial TV berjudul The Walking Dead (TWD).

Baik Bram dan R-Tech setuju bahwa, dari trailer-nya, Negan terlihat mirip seperti Miguel. Hanya saja ia menggunakan tongkat pemukul berduri seperti di filmnya.

“Untuk Negan, ia sangat mirip Miguel. Hanya saja tambahan tongkat membuatnya semakin badass…” Kata R-Tech.

Bram pun menambahkan bahwa, trailer Negan benar-benar terlihat seperti fans service untuk para penggemar TWD karena benar-benar dibuat mirip sekali dengan yang ada di TV. “Yang saya agak kurang sreg dari trailer-nya, agak kaku Negan-nya. Mungkin faktor budget development team-nya… Hahaha.” Ujar Bram seraya bercanda.

Berbicara soal crossover, Bram menganggap keputusan itu adalah sebuah langkah yang brilian. Negan bukanlah karakter pertama yang muncul dari ‘dunia’ di luar Tekken. Akuma bahkan muncul di Tekken dari frachise Street Fighter yang merupakan rival berat Tekken, di pasar game fighting.

Bram memang mengakui bahwa keputusan crossover ini memang mungkin ditentang oleh sebagian fans fanatik Tekken. Namun, menurut Bram, hal tersebut harus diapresiasi karena Tekken 7 adalah seri Tekken tersukses yang pernah ada dan Tekken World Tour (TWT) semakin baik ke depannya. Namco bahkan berencana untuk melanjutkan TWT Season ketiga.

Julia

Sumber: Shoryuken
Sumber: Shoryuken

Satu karakter terakhir yang prediksinya akan dirilis berbarengan dengan Negan tadi adalah Julia. Sayangnya, sampai artikel ini ditulis, belum ada trailer yang dirilis resmi untuk Julia.

“Saat ini belum terbayang sih, karena dia (Julia) benar-benar digunakan produser Tekken buat nyenengin fans. Tapi rasanya sih udah pasti mirip dengan yang dulu ya. Perkara nanti jadinya gabungan antara Julia dan Michelle (seperti Hwoarang dan Baek Doo San), ini sih belum tahu. Tapi yang pasti Armor King dan Julia itu memang sudah masuk wish list banyak fans Tekken dari dulu banget.” Tutup Bram.

Itu tadi kesan pertama kedua tokoh FGC Indonesia. Kira-kira bagaimana ya pendapat mereka setelah mempelajari Marduk dan Armor King?

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Advance Guard

Berkenalan dengan R-Tech, Jawara Tekken Indonesia yang Menantang Dunia

Sejak muncul di era PS1, Tekken telah menjadi salah satu seri fighting game yang paling digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Jumlah karakternya yang banyak, kontrol mudah dipelajari, serta tampilan 3D yang keren adalah “senjata” yang membuat seri ini begitu populer. Bermula dari permainan kasual, hingga kini banyak dimainkan secara kompetitif, popularitas Tekken tak pernah surut. Apalagi dengan kemunculan Tekken 7 yang juga dapat dimainkan di platform PC.

Komunitas Tekken di Indonesia pun, dibandingkan komunitas fighting game lainnya terbilang sangat aktif. Mereka yang bergabung dengan lingkaran Indotekken punya sederet pemain berprestasi, tak hanya di kompetisi lokal namun juga internasional. Salah satunya yaitu R-Tech yang beberapa waktu lalu menjadi juara Tekken 7 di Ultimo Hombre AXIS Pyramid League Jakarta. Ayo, kita berkenalan dengannya.

Bukan sekadar fighting game

Sama seperti banyak gamer yang tumbuh besar di era 90an, R-Tech pertama kali terjun ke dunia Tekken melalui Tekken 2. Saat itu, pria bernama asli Christian Samuel ini sebenarnya belum memiliki console PS1 sendiri. Ia hanya bisa bermain di rumah saudaranya. R-Tech mengagumi karakter King, dan ia gemar memainkan game ini walau dari segi teknik sendiri ia masih belum banyak mengerti.

R-Tech - Technofest 2018
R-Tech di kompetisi Technofest 2018 | Sumber: Dokumentasi R-Tech

Perkenalan R-Tech dengan komunitas Tekken terjadi di era tahun 2000an. Secara tak sengaja, ia melihat sebuah arcade cabinet Tekken Tag Tournament di Mal Taman Anggrek. Dari situ ia mengetahui bahwa ternyata Mal Taman Anggrek sering dijadikan tempat berkumpul dan bertarung para jagoan Tekken Jakarta setiap akhir pekan.

Sayangnya, saat itu R-Tech sendiri belum bisa dibilang termasuk dalam jajaran “jagoan”. Hingga era Tekken 6 (generasi PS3), R-Tech sebetulnya sudah berusaha mengikuti berbagai turnamen. Akan tetapi ia sadar bahwa skill yang dimilikinya masih jauh dari pemain-pemain lain. Baginya, daripada mengejar juara, turnamen hanya jadi ajang untuk bertemu teman dan berdiskusi saja.

“Meskipun ini sebuah game, saya mendapatkan banyak pelajaran kehidupan yang berguna. Jadi saya sangat bersyukur dikelilingi oleh teman-teman yang baik dan men-support saya,” demikian kata R-Tech saat diwawancarai oleh Hybrid. Lama berkecimpung di dunia Tekken membuat R-Tech menyadari bahwa Tekken bukan sekadar fighting game. Ada sesuatu dalam game ini yang lebih daripada itu. Ketika Tekken Tag Tournament 2 dirilis, R-Tech pun berkomitmen untuk mempelajari game tersebut secara lebih serius.

R-Tech - SEA Major 2013
Suasana SEA Major 2013 | Sumber: Dokumentasi Advance Guard

Sikat gelar kanan-kiri

Ditemani dua orang sahabat, R-Tech melatih tekniknya bermain Tekken Tag Tournament 2. Dedikasi ini rupanya menunjukkan hasil. Ia berhasil menjuarai berbagai turnamen di Jakarta. Kemudian pada tahun 2013, R-Tech mencoba peruntungan di kompetisi yang lebih tinggi. Ia ikut bertanding dalam turnamen Tekken Tag Tournament 2 di South East Asia (SEA) Major 2013. Turnamen ini diadakan di Singapura, dan juaranya akan mendapat seed point di Evolution Championship Series (EVO) 2013.

Dikelilingi oleh para petarung kawakan dunia seperti Tokido, Book, dan Dreamboat, R-Tech ternyata berhasil masuk ke posisi delapan besar. Hasil yang mengejutkan banyak orang, apalagi mengingat ini pertama kalinya R-Tech tampil di turnamen internasional. Pria yang kegiatan sehari-harinya diisi dengan wirausaha online serta forex trading ini bertarung mengandalkan dua karakter heavy hitter, yaitu Bryan Fury dan Jack-6.

Hingga saat ini, R-Tech telah membukukan banyak sekali prestasi. Termasuk di antaranya juara 1 Ultimo Hombre AXIS Pyramid League, juara 1 Technofest 2018, juara 2 Kraetingdaeng Indonesia Esports Championship (KIEC) 2018, juara 2 AMD Esports Fight! Championship 2018, dan lain-lain. Rival terberat R-Tech di dalam negeri, tak lain dan tak bukan, adalah Meat (Muhammad Adrian Jusuf). Seorang maestro Tekken yang sama-sama menggunakan karakter Jack sebagai andalan.

R-Tech kini tergabung ke dalam tim Alter Ego Esports, dan telah beberapa kali tampil di turnamen luar negeri. Di Berlin Tekken Clash 2018 misalnya, ia berhasil mencapai peringkat 13 (Top 16). Walau tak jadi juara, R-Tech sempat memberi kejutan ketika ia mengalahkan salah satu pemain terkuat Eropa, Tissuemon, saat di babak pool. R-Tech juga tampil di Tekken 7 SEA Major 2018, namun sayangnya ia kalah di pool oleh Fergus, pemain asal Irlandia.

R-Tech - Ultimo Hombre AXIS Pyramid League Jakarta
R-Tech di Ultimo Hombre AXIS Pyramid League Jakarta | Sumber: Dokumentasi R-Tech

Pemain Indonesia harus lebih mendunia

“Tekken 7 menurut saya adalah seri yang paling banyak diminati dibanding seri sebelumnya. Tidak hanya dari antusiasme, tetapi skill para player baru juga meningkat,” kata R-Tech ketika ditanya pendapat tentang ekosistem Tekken di Indonesia saat ini. Jika dibandingkan dengan fighting game lainnya di generasi ini (Street Fighter V, Guilty Gear Xrd, dsb), Tekken 7 memang jauh lebih berhasil dalam menyajikan pertandingan yang “hype”. Visual yang sangat bagus, ditambah fitur slow motion dan Rage Arts, membuat game ini seru sekali untuk dimainkan baik secara kasual ataupun serius.

R-Tech - Alter Ego Esports
R-Tech kini tergabung dalam tim Alter Ego Esports | Sumber: Alter Ego Esports

R-Tech sendiri berharap agar ke depannya lebih banyak tournament organizer maupun sponsor besar yang mau mengadakan kompetisi Tekken. Ia ingin game ini lebih banyak dikenal orang, juga ingin agar lebih banyak pemain Indonesia yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

“Besar harapan saya agar banyak player dari Indonesia yang mau berpartisipasi untuk mengikuti turnamen di luar Indonesia, karena mengikuti turnamen di luar (negeri) itu adalah pengalaman yang sangat berharga,” tutupnya.