Rainbow Six: Siege Update Crimson Heist, Angin Segar Bagi Attacker?

Beberapa hari lalu, Ubisoft meluncurkan update terbaru untuk Rainbow Six: Siege yang diberi tajuk Crimson Heist. Seperti sebelum-sebelumnya, update tersebut merupakan update Season yang menghadirkan Operator baru, berbagai pembaruan, dan perbaikan di dalam Rainbow Six: Siege. Juga seperti biasanya, nama update menjadi ciri dari isi konten yang disajikan. Karenanya, Crimson Heist menghadirkan sesosok operator baru bernama Flores yang ditampilkan menggunakan kacamata bulat berwarna merah sebagai salah satu ciri khasnya. Selain sosok Flores, apa lagi hal menarik yang ada di dalam update Crimson Heist? Berikut ulasannya.

 

Update Year 6 Season 1: Crimson Heist , Musimnya Para Attacker?

Membahas update ini, saya pun berbincang dengan Bobby Rachmadi Putra selaku founder dari komunitas R6 IDN. Ketika ditanyakan pendapatnya soal update kali ini, ia pun mengatakan. “Season ini Attacker bisa dibilang mendapat buff sangat besar. Mungkin maksudnya supaya tempo pertandingan jadi lebih cepat, tidak saling tunggu seperti dulu. Karenanya pemain Defender juga jadi harus putar otak lebih di musim ini, harus ubah taktik.”

Apa yang dikatakan Bobby rasanya memang tak sepenuhnya salah. Bentuk buff bagi Attacker terlihat dari operator Flores dan senjata sekunder baru bernama Gonne-6. Kenapa dua hal tersebut jadi buff yang besar bagi Attacker? Mari kita bahas dulu dari Flores.

Flores adalah Operator speed 2 dan armor 2 yang memiliki gadget istimewa bagi pihak Attacker. Gadget tersebut adalah sebuah drone bernama RCE-Ratero yang dapat diledakkan. Gadget tersebut bisa dibilang menjadi angin segar bagi pemain Attacker di Rainbow Six: Siege.

Berkat RCE-Ratero, Attacker jadi punya cara yang lebih fleksibel dan variatif untuk menjebol pertahanan Defender. Sebelumnya, menjebol pertahanan lawan di Rainbow Six: Siege adalah proses yang cukup menyebalkan dan membuat sakit kepala. Defender punya berbagai macam “mainan” yang tersembunyi di balik tembok tembok dan siap menghadang pasukan Attacker. Tetapi pada sisi lain, Attacker cuma bisa menjebol pertahanan lawan lewat tembok depan saja.

RCE-Ratero milik Flores mengubah hal tersebut. Dengan RCE-Ratero Attacker jadi bisa menyelinap dan langsung menghancurkan jantung pertahanan musuh dengan menggunakan ledakannya.

“Menurut gue Flores ini akan membuat Attacker jadi lebih kuat dalam melakukan breaching entry ataupun entry ke objektif. Sebelumnya, breaching tergolong sulit karena peralatan Attacker biasanya hanya bisa menjebol dari luar saja. Flores punya drone peledak yang bisa menyelip ke dalam yang tentunya membantu Attacker jadi lebih fleksibel melakukan entry breaching atau site.” Tutur Bobby kepada saya. “Lalu kalau dari sisi armor dan speed, gue merasa Flores sebenarnya tergolong biasa saja. Senjatanya bisa dikatakan lumayan kuat. Ada AR33 yang punya firing speed cepat dan stabil kalau menggunakan mod flash hider. Selain itu dia juga punya senjata DMR bernama SR25.”

Selain Flores, pembaruan lain yang juga membantu para Attacker adalah senjata sekunder bernama Gonne-6. Senjata tersebut adalah sebuah pelontar granat yang mampu menjebol beberapa bagian bangunan. Sebelumnya Attacker hanya punya dua pilihan untuk menjebol, granat atau gadget milik Operator (X-Kairos milik Hibana misalnya). Dengan kehadiran Gonne-6, maka Attacker pun kini jadi punya lebih banyak piilihan lagi untuk melakukan breaching pertahanan lawan ataupun melumpuhkan alat-alat pertahanan milik Defender.

 

Berbagai Perubahan Quality of Life Demi Meningkatkan Pengalaman Bermain

“Kalau ditanyakan ‘hal yang paling menarik dari update ini?’ Jawabannya mungkin akan jadi banyak sekali kalau disebut satu per satu. Tetapi secara umum, gue merasa perubahan yang paling terasa adalah dari sisi quality of life. Banyak sekali hal kecil yang diubah dan menjadi perubahan yang besar pada akhirnya. Beberapa contohnya seperti interface menu, label game Rainbow Six: Siege, perubahan gameplay, sistem anti-toxic behavior yang lebih tegas, server game yang sudah di-upgrade, dan lain sebagainya.” Ucap Bobby membahas soal perubahan-perubahan yang ditawarkan Ubisoft di dalam update Crimson Heist.

Selain operator dan senjata sekunder baru, update Year 6 Season 1 ini juga menampilkan beberapa penambahan dan perubahan lain. Selain dari apa yang disebutkan oleh Bobby, update Crimson Heist juga menghadirkan match replay (versi beta), rework pada fitur newcomer playlist, harga operator yang diturunkan, dan juga beberapa perubahan gameplay lainnya. Seperti apa yang diucap Bobby, perubahan tersebut ditargetkan untuk meningkatkan quality of life bagi para pemain R6S.

Perubahan menarik lainnya adalah rework dari map Border. Apabila melihat dari apa yang dijelaskan, Border diubah menjadi lebih kompetitif dengan beberapa tweak suara yang bersifat sebagai pemanis dan perubahan pada beberapa area agar lebih balance juga mudah diakses.

Rework ini membuat map Border jadi lebih kompetitif lagi. Penambahan jembatan di lantai 2 dan peluasan area objektif akan membuat tempo permainan di map ini menjadi lebih cepat. Selain itu, ada juga penambahan akses entry yang bisa membantu Attacker dari sisi Car Crash yaitu tangga persis di samping Armory. Lalu ada juga perubahan suara toa dan suara lain yang sifatnya kosmetik yang tadinya berisik dan cukup menganggu. Kini suara tersebut akhirnya dikurangi bahkan dihilangkan saat permainan dimulai.” Tutur Bobby memberi pendapat seraya memberi penjelasan soal perubahan yang terjadi pada map Border.

Perubahan-perubahan yang dilakukan Ubisoft dalam update Crimson Heist ini terbilang cukup menjanjikan dan menjawab beberapa feedback dari komunitas. Jadi, apakah kalian berpikir untuk memainkan Rainbow Six Siege kembali?

R6IDN about Indonesian National Team for the Rainbow Six World Cup

On September 11, 2020, Ubisoft announced the Rainbow Six World Cup tournament. In the World Cup, Ubisoft wants the Rainbow Six players to evoke their nationalism pride of their respective countries in this competition. So, instead of carrying the name of the club like in the Six Invitationals, players will carry the name of their respective countries in the Rainbow Six World Cup.

The Rainbow Six World Cup will be attended by 45 teams from 45 countries, with 20 countries that will compete in the Grand Final match. For the Grand Final, 14 countries received direct invitations, while the 6 others had to go through qualification first. The 14 countries that received direct invitations are known to have many Rainbow Six players and active competitive scene, such as Australia, Canada, the United States, Japan, etc.

Sumber: Ubisoft
Source: Ubisoft

Meanwhile, the remaining 31 slots will be contested through the online qualifying round, which will compete for 6 spots to compete in the Grand Final matches. Indonesia also got this opportunity and will compete on the APAC 2 Server, which consists of Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore and Thailand.

Since this match represents the country, Ubisoft has made the rules for determining the national team. To determine which players are competing for each country, Ubisoft creates “Rainbow Six National Committee” which consists of representatives of Ubisoft, representatives of professional player/coach, and representatives of the community.

Sumber: Ubisoft
Source: Ubisoft

Curious about the Indonesian Rainbow Six National Committee, Hybrid.co.id then asked for an opinion from Bobby Rachmadi as the founder of the R6IDN community. “For each representative of the Indonesian Rainbow Six National Committee, it has not been announced by the Ubisoft. So, for those of you who are curious, just wait for the official (information) from R6IDN or Ubisoft. If everything goes well, at the end of this month there should be information related to the fillers of the Indonesian Rainbow Six National Committee”, explained Bobby.

Furthermore, Bobby also expressed his opinion about the form of the World Cup competition from Ubisoft and Indonesia’s opportunity in the tournament. “This world cup-themed event is quite interesting because the presence of this event can help build a competitive scene in countries from well-developed regions. The presence of the World Cup can also test how high a country’s interest is in joining the Rainbow Six esports”, said Bobby discussing the Rainbow Six World Cup.

Sumber: Ubisoft
Source: Ubisoft

“For Indonesia, our country actually has a good chance to compete in this competition. Moreover, the community may be impatient to see Indonesia’s dream team. Apart from that, we are trying our best to make the proportional selection of players, if asked to become the National Committee of Rainbow Six Indonesia. We will try to help find players who really want and can maintain their professionalism in the long term”, said Bobby closing the discussion.
The Rainbow Six World Cup itself is planned to be held in the summer of 2021 (around June – September 2021). So, make sure you keep abreast of the progress of Indonesia’s Rainbow Six National Team selection at Hybrid.co.id!

* Disclosure: Hybrid.co.id is the media partner of Rainbow Six: Siege Indonesia Community (R6IDN)

Kata R6IDN Soal Timnas Indonesia Untuk Rainbow Six World Cup

Tanggal 11 September 2020 lalu, Ubisoft mengumumkan turnamen Rainbow Six World Cup. Bertajuk World Cup, Ubisoft ingin para pemain Rainbow Six membangkitkan kebanggaan nasionalisme masing-masing negara dalam kompetisi ini. Jadi alih-alih membawa nama klub seperti pada pertandingan Six Invitationals, pemain akan membawa nama negara masing-masing dalam kompetisi Rainbow Six World Cup.

Rainbow Six World Cup akan diikuti oleh 45 tim dari 45 negara, dengan 20 negara yang akan bertanding di laga Grand Final. Untuk laga Grand Final, 14 negara mendapat undangan langsung, sementara 6 lainnya harus melalui kualifikasi terlebih dahulu. 14 negara tersebut mendapat undangan langsung karena memang terkenal punya banyak pemain Rainbow Six, dan skena kompetitif yang aktif, seperti: Australia, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, dan lain sebagainya.

Sumber: Ubisoft
Sumber: Ubisoft

Sementara itu, 31 slot sisanya akan diperebutkan melalui babak kualifikasi online, yang memperebutkan 6 jatah bertanding di laga Grand Final. Indonesia turut mendapat kesempatan ini, dan akan bertanding di APAC 2 Server yang berisikan Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Berhubung pertandingan ini mewakili negara, Ubisoft telah membuat peraturan penentuan tim nasional. Untuk menentukan siapa pemain yang bertanding untuk masing-masing negara, Ubisoft membuat semacam “komite nasional Rainbow Six” yang terdiri dari: perwakilan Ubisoft, perwakilan pemain profesional/coach, dan perwakilan komunitas.

Sumber: Ubisoft
Sumber: Ubisoft

Penasaran soal komite nasional Rainbow Six Indonesia, Hybrid.co.id lalu meminta pendapat dari Bobby Rachmadi selaku founder komunitas R6IDN. “Untuk masing-masing representatif komite nasional Rainbow Six Indonesia masih belum diumumkan oleh pihak Ubisoft. Jadi bagi kalian yang penasaran, tunggu saja info resmi dari R6IDN, atau Ubisoft. Kalau semuanya lancar, akhir bulan ini seharusnya sudah ada informasi terkait pengisi posisi komite nasional Rainbow Six Indonesia.” Jawab Bobby menjelaskan.

Lebih lanjut, Bobby juga menyatakan sedikit pendapatnya soal bentuk kompetisi World Cup dari Ubisoft, dan kesempatan Indonesia dalam kompetisi tersebut. “Event bertema World Cup ini cukup menarik, karena kehadiran event ini dapat membantu membangun skena kompetitif di negara-negara dari region yang sudah cukup berkembang. Kehadiran World Cup juga dapat menguji seberapa tinggi minat suatu negara untuk terjun ke esports Rainbow Six.” Kata Bobby membahas Rainbow Six World Cup.

Sumber: Ubisoft
Sumber: Ubisoft

“Untuk Indonesia, sebetulnyanegara kita punya kesempatan yang bagus untuk berkompetisi dalam pertandingan ini. Apalagi komunitas mungkin sudah tidak sabar untuk melihat dream team Indonesia. Terlepas dari itu, kami berusaha sebisa untuk melakukan pemilihan pemain yang proporsional, jika memang diminta untuk menjadi komite nasional Rainbow Six Indonesia. Kami akan berusaha untuk membantu mencari pemain yang benar mau dan bisa menjaga profesionalitas-nya secara jangka panjang.” Tukas Bobby menutup pembahasan.

Rainbow Six World Cup sendiri direncanakan terselenggara pada musim panas 2021 (sekitar Juni – September 2021). Jadi pastikan Anda untuk terus mengikuti perkembangan seleksi timnas Rainbow Six Indonesia di Hybrid.co.id!

*Disclosure: Hybrid.co.id adalah media partner dari Rainbow Six: Siege Indonesia Community (R6IDN)

Ubisoft Perkenalkan R6 SHARE, Program Bagi Hasil untuk Tim-Tim Rainbow Six Siege

Ubisoft meluncurkan Revenue Share Pilot Program pada 2018, yang diikuti oleh 10 tim Rainbow Six Siege profesional. Belum lama ini, mereka mengubah nama program tersebut menjadi R6 SHARE. Bersamaan dengan itu, mereka juga mengungkap beberapa perubahan yang mereka lakukan. Kali ini, akan ada 42 organisasi esports yang ikut serta dalam R6 SHARE. Program bagi hasil tersebut akan berlangsung selama 4 tahun, mendorong organisasi-organisasi esports untuk membuat rencana dalam jangka panjang.

Semua organisasi esports yang ikut dalam R6 SHARE akan dikelompokkan ke dalam 3 tier berdasarkan ukuran dan kemampuan organisasi tersebut. Semakin besar kontribusi sebuah tim pada scene esports Rainbow Six Siege, semakin tinggi pula tier mereka. Sementara itu, total pemasukan yang akan dibagi dalam program R6 SHARE tergantung pada total penjualan item dalam game. Penjualan item pertama untuk R6 SHARE akan diadakan pada bulan ini.

R6 SHARE
Ubisoft perkenalkan sistem pembagian keuntungan untuk komunitas Rainbow Six, R6 SHARE.

Sebelum November Six Major, Ubisoft akan meluncurkan Operator Bundle. Sebanyak 30% dari total penjualan Operator Bundle ini akan dimasukkan dalam pool prize dari turnamen Major tersebut. Sementara itu, 30% dari total penjualan item khusus sebuah liga akan dibagi menjadi 4 bagian. Satu bagian diberikan pada masing-masing tier, dan satu bagian lagi diberikan pada tim-tim yang memberikan performa terbaik. Dan 30% dari penjualan item bertema tim esports tertentu akan langsung masuk ke kantong organisasi esports tersebut.

Saat ini, masih belum diketahui siapa saja yang akan ikut serta dalam program R6 SHARE. Satu hal yang pasti, Spacestation Gaming, yang memenangkan Six Invitational 2020, akan ikut serta dalam program bagi hasil ini.

Kepada The Esports Observer, Co-Owner dan General Manager, Shawn Pellerin berkata, “Ubisoft telah membangun program yang sangat menguntungkan, yang akan menjamin bahwa organisasi-organisasi esports akan mendapatkan untung dari setelah berinvestasi di scene esports Rainbow Six. Sistem tier yang mereka gunakan akan menguntungkan tim-tim yang menanamkan investasi lebih besar demi mengembangkan tim dan scene esports Rainbow Six.”

Dalam wawancara dengan DBLTAP Esports, President Cloud9, Dan Fiden mengatakan bahwa saat ini, mereka mulai mendapatkan keuntungan lebih besar dari Rainbow Six daripada Counter-Strike: Global Offensive. Padahal, CS:GO memiliki ekosistem yang lebih besar. Mengingat esports membantu Ubisoft untuk meningkatkan jumlah pemain dari Rainbow Six Siege, tidak heran jika mereka berusaha keras untuk mengembangkan ekosistem esports dari game mereka tersebut. Pada Februari 2020, mereka baru saja merombak struktur kompetisi Rainbow Six Siege. Sementara pada Mei 2020, mereka mengumumkan liga Rainbow Six Siege baru.

Sumber: The Esports Observer, Esports Insider

Mengintip Kabar Esports R6S di Asia dari Six August 2020 Major – North Division

Ubisoft mengumumkan perombakan yang cukup besar pada skena kompetitif Rainbow Six: Siege pada Mei 2020 lalu. Perombakan tersebut terjadi di regional yang aktif secara skena kompetitif R6S, seperti Eropa, Amerika Serikat, termasuk juga Asia. Skena kompetitif Asia diubah dari sistem kompetisi terbuka dalam rangkaian ESL Pro League, menjadi sistem kompetisi yang cenderung lebih tertutup bernama R6S APAC League.

Mengutip Liquipedia dan laman resmi esports Rainbow Six: Siege regional APAC, format tersebut diubah lagi menjadi pertandingan online dengan nama Six August 2020 Major, lantaran situasi pandemi yang melarang turnamen tatap muka. Lalu dengan berbagai perubahan format tersebut, bagaimana kabar skena esports Rainbow Six: Siege di kawasan Asia kini?

Melihat dari tingkat ketertarikan komunitas terhadap pertandingan esports Rainbow Six: Siege, Esports Charts baru-baru ini telah merangkum catatan jumlah penonton rangkaian Six August 2020 Major. Lewat sebuah catatan blog, Six August Major 2020 North Division (yang mempertandingkan berbagai tim dari Asia dan Oseania) berhasil menduduki peringkat ke-4 berdasarkan catatan Total Hours Watched konten dikonsumsi.

Sumber: Esports Charts
Sumber: Esports Charts

Total konsumsi livestream turnamen Six August Major 2020 North Division adalah sebanyak 419.597 jam, dari 18 jam durasi livestream turnamen. Angka tersebut terpaut cukup jauh dari pengisi peringkat 3, yaitu Six August 2020 Major Europe, yang memiliki total konsumsi livestream sebanyak 818.663 jam dari 21 jam durasi livestream turnamen.

Lebih lanjut soal data tersebut, dijelaskan bahwa tim paling populer keseluruhan turnamen adalah CYCLOPS athlete gaming (CAG) dari Jepang, yang mencatatkan jumlah rata-rata penonton sebanyak 28 ribu orang. Dari segi pertandingan, pertemuan antara Cloud9 dengan roster berisi pemain asal Korea Selatan dengan tim CAG dari Jepang, menjadi pertandingan terpopuler dengan jumlah penonton terbanyak di saat bersamaan (Peak Viewers) sebanyak 33.508 orang.

Menariknya pertandingan tersebut justru merupakan pertandingan babak Semi-Final. Babak Grand-Final (yang mempertandingkan C9 dengan Giants Gaming) malah berada di peringkat ketiga dari daftar 5 pertandingan Six Major August 2020 – North Division paling populer, dengan sejumlah 30.884 orang penonton terbanyak menonton di saat bersamaan .

Sumber: Esports Charts
Sumber: Esports Charts

Masih dari catatan blog Esports Charts, Jepang disebut sebagai salah satu negara dengan penggemar tayangan esports Rainbow Six Siege terbesar di Asia. Alhasil, livestream Six August 2020 Major – North Division dengan bahasa Jepang menjadi tayangan bahasa lokal paling populer, di antara tayangan bahasa lokal lain di Asia. Tayangan Six August 2020 Major – North Division dengan bahasa Jepang sendiri berhasil mencatatkan jumlah penonton terbanyak sejumlah 10 ribu orang di saat bersamaan.

Melihat hal ini, sepertinya tayangan turnamen esports Rainbow Six: Siege masih cukup diminati oleh para penggemarnya. Namun, satu hal yang mungkin cukup disayangkan adalah kurangnya jumlah representasi dari negara-negara Asia Tenggara dalam turnamen tersebut.

Ubisoft Adakan Turnamen Rainbow Six Tingkat Universitas, Ubisoft Collegiate Esports

Ubisoft memperkenalkan liga Rainbow Six Siege baru, Ubisoft Collegiate Esports. Seperti namanya, turnamen tersebut ditujukan untuk para mahasiswa. Untuk menyelenggarakan liga di tingkat universitas tersebut, Ubisoft bekerja sama dengan platform gaming online FACEIT, yang bertanggung jawab atas scene esports Rainbow Six Siege di Amerika Utara. Selain itu, Ubisoft juga berhasil menggandeng CORSAIR, merek aksesori gaming dan Origin PC, perusahaan anak CORSAIR, sebagai sponsor dari Ubisoft Collegiate Esports.

Sebagai bagian dari Ubisoft Collegiate Esports, perusahaan asal Prancis itu akan mengadakan turnamen Rainbow Six Collegiate. Setiap universitas yang menjadi bagian dari Ubisoft Collegiate Esports boleh mengirimkan satu tim Rainbow Six sebagai perwakilan untuk bertanding dalam kompetisi itu. Tim yang menang akan membawa pulang hadiah sebesar US$30 ribu (sekitar Rp443 juta). Mereka juga akan mendapatkan hadiah berubah hardware yang diberikan oleh Origin PC dan CORSAIR. Musim pertama dari Rainbow Six Collegiate diperkirakan akan dimulai pada Januari 2021.

Ubisoft Collegiate Esports
Rainbow Six Collegiate jadi bagian dari Ubisoft Collegiate Esports. | Sumber: Epic

Selain ikut serta dalam Rainbow Six Collegiate, semua klub esports di universitas yang mendaftarkan diri dalam Ubisoft Collegiate Esports akan mendapatkan izin untuk mengadakan pertandingan internal di universitas mereka, menyelenggarakan acara nonton bareng, dan juga kegiatan lainnya. Tak hanya pertandingan dalam universitas masing-masing, klub-klub esports tersebut juga dapat mengadakan kompetisi Rainbow Six antar universitas. Ubisoft bahkan mendukung program antar benua.

Industri esports berkembang pesat dalam beberapa tahun belakangan. Tak hanya itu, esports juga semakin diakui sebagai olahraga. Buktinya, esports mulai disertakan dalam berbagai ajang olahraga bergengsi seperti Asian Games dan SEA Games. Tak tertutup kemungkinan, esports juga akan disertakan dalam Olimpiade.

Jadi, tidak heran jika semakin banyak sekolah dan universitas yang tertarik untuk mendorong siswanya ikut serta dalam esports. Di Amerika Serikat,  muncul startup yang berusaha untuk menyediakan platform untuk kompetisi esports bagi siswa SMA dan mahasiswa. Menariknya, keberadaan program esports di sekolah justru bisa mendorong siswa untuk tidak membolos.

Sumber: The Esports Observer, Esports Insider

Rainbow Six Siege Operation Steel Wave Perkenalkan Ace dan Melusi

Setelah beberapa saat, Ubisoft akhirnya umumkan konten terbaru untuk Rainbow Six Siege dalam tajuk Operation Steel Wave. Seperti sebelum-sebelumnya, judul Operation mencirikan kemampuan dari dua Operator yang dikenalkan dalam update terbaru ini.

Contohnya Operation Void Edge yang rilis Februari 2019 lalu. Kata Void menjadi simbol bagi Operator Iana, yang bisa menghilang (Void) layaknya pindah ke dimensi lain. Lalu kata Edge menjadi simbol bagi Wamai, yang melatih kemampuan tubuh hingga melebihi rata-rata Operator (Edge), sehingga ia seakan kebal rasa sakit dan bisa menembus berbagai tembok dengan tubuhnya saja.

https://twitter.com/Rainbow6Game/status/1272576985097699328

Kali ini, Operation Steel Wave kembali memperkenalkan dua Operator baru lagi, yaitu Havard Haughland yang dijuluki Ace, dan Thandiwe Ndlovu yang dijuluki Melusi. Ace adalah Operator Attacker yang mewakili kata Steel. Punya Gadget bernama S.E.L.M.A, Ace tergolong sebagai hard breacher, karena alat miliknya bisa digunakan untuk menjebol reinforced wall.

Cara kerja S.E.L.M.A mirip gadget milik Thermite, yang harus dilemparkan/dipasang dari jarak dekat. Dengan status two-speed/two-armor, Ace menjadi operator yang fleksibel, dapat dengan gesit melakukan rotasi sembari melakukan entry ke area-area yang penting di dalam map.

Melusi adalah Operator Defender yang mewakili kata Wave. Ia memiliki Gadget bernama Banshee Sonic Defense. Gadget ini ditempelkan di tembok untuk menjadi jebakan. Jika ada musuh yang melewati Banshee, maka alat tersebut akan mengeluarkan suara sangat keras, dan membuat sang musuh jadi bergerak dengan lambat. Melusi punya status three-speed/one-armor. Jadi hati-hati jika Anda terjebak Banshee, Melusi bisa segera mendengarnya, dan rotasi ke tempat Anda berada.

Selain dua Operator baru, Operation Steel Wave juga membawa update pada beberapa hal. Ada rework untuk map House, perubahan untuk Operator Amaru, sistem rank yang disatukan, skin Elite Echo, penurunan harga empat Operator, skin khas Operation Steel Wave, dan tentunya Operator Balancing.

Update ini sendiri dirilis 16 Juni pukul 12 siang EDT (Eastern Daylight Time) atau 16 Juni pukul 11 malam WIB (Waktu Indonesia Barat). Akankah dua Operator ini akan kembali mengubah meta permainan di dalam Rainbow Six Siege nantinya?

R6 APAC League Jadi Format Liga Rainbow Six Siege Baru di Asia

Belkangan, Ubisoft memang sedang melakukan perombakan yang cukup besar kepada skena kompetitif Rainbow Six internasional. Terakhir, mereka mengumumkan kerja samanya dengan FACEIT, yang menandakan babak baru dari skena kompetitif Rainbow Six Siege di Amerika Serikat, lewat gelaran kompetisi baru yang diberi nama North America League.

Selain dari apa yang terjadi di Amerika Serikat, Ubisoft baru-baru ini juga mengumumkan struktur kompetisi mereka di Asia Pasifik. Seperti di Amerika Serikat, kompetisi ini diberi nama yang mirip, yaitu Rainbow Six APAC League. Satu perubahan terbesar dalam struktur kompetisi baru ini adalah penambahan divisi baru.

Hal ini sempat saya perbincangkan dengan Ajie Zata (Lotus), sosok shoutcaster komunitas R6 IDN, yang juga menjabat sebagai manajer salah satu tim R6 Indonesia papan atas, Team Scrypt. Dalam perbincangan kami, Ajie menceritakan bahwa R6 APAC League datang dengan divisi baru, yaitu APAC North dan APAC South.

Lebih rinci, Ubisoft memberikan daftar negara dari pembagian tersebut. R6 APAC League – North Division berisikan Jepang, Korea Selatan, dan SEA yang termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Taiwan, Filipina, dan Thailand. Satu yang menarik dari North Division ini adalah kehadiran dari tim Fnatic yang berisikan pemain Australia. Hal ini sendiri terjadi karena mereka memindahkan roster pemainnya ke Jepang untuk berkompetisi di R6 APAC League – North Division.

Lalu R6 APAC League – South Division berisikan dua sub-region yaitu Oseania dan Asia Selatan. Australia, New Zealand, Melanesia, Micronesia, dan Polynesia mewakili Oseania, sementara Asia Selatan berisikan India, Sri Lanka, Bangladesh, Nepal, dan Pakistan.

Perubahan lain terjadi pada format pertandingan. Format pertandingan North Division menggunakan Swiss System. Nantinya 12 tim yang berisikan 6 dari undangan dan 6 dari kualifikasi, akan bertanding dalam format best-of-one. Setelah pertandingan gelombang pertama dan terungkap 6 tim teratas, pertandingan lalu dilanjut dengan Swiss System gelombang berikutnya.

Sumber: Ubisoft
Sumber: Ubisoft

Pertandingan akan terbagi ke dalam 10 playday selama 5 pekan, dengan 6 pertandingan dilakukan setiap pekannya. Nantinya tim teratas akan melaju ke APAC regional qualifier, untuk mendapatkan kesempatan bertanding di Six Major.

Sementara itu South Divison memiliki formatnya sendiri. Regional Oseania dan South Asia punya liganya masing-masing dengan format round-robin. Nantinya 3 tim dari Oseania dan 1 tim dari South Asia akan bertemu dalam South Division Playoff. Dua tim terbaik dari divisi tersebut melaju ke APAC Playoff untuk saling bertanding dengan 6 tim lainnya dari North Division.

Walau secara struktur terlihat lebih rapih, dan memberi kesempatan terhadap lebih banyak tim, satu yang belum terlihat dari struktur ini mungkin adalah dukungan atas kompetisi untuk komunitas. Tak hanya itu, Ubisoft juga belum menyebutkan siapa saja tim yang akan mengisi R6 APAC North Division.

Tim Insen 2.0 Menjadi Juara Hybrid Monthly Cup Rainbow Six Siege

Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya gelaran Hybrid Monthly Cup Rainbow Six Siege berakhir 17 Mei 2020 lalu. Tim Insen 2.0 berhasil menjadi juara setelah empat pekan pertandingan ini berjalan. Sebelumnya kita sudah melihat proses Hybrid Monthly Cup mulai dari kualifikasi wave pertama, kualifikasi wave kedua, sampai Last Chance Qualifier yang penuh persaingan.

Pada babak Playoff pertandingan Hybrid Monthly Cup berjalan semakin kompetitif lagi. Babak akhir Hybrid Monthly Cup ini menyisakan 8 tim terbaik dari tiga pekan kualifikasi, yaitu Insen 2.0, Markicep, Neuvrion, Shaolin Monkey, Cynical.GG, NITERUSHER, FAR EAST Society, dan Shoot shoot EZ.

Sumber: Hybrid
Sumber: Hybrid

Ketika menuju ke babak top 8, Ajie Zata (Wildlotus) shoutcaster dari komunitas R6 IDN sudah sempat membahas beberapa pertandingan yang memang jadi patut dinanti. “Kalau untuk top 8, match pertama antara Neuvrion vs NITERUSHER sudah pasti bakal seru. Kedua tim ini sering saling kejar kemampuan, kadang bertemu di final kompetisi, dan biasanya jadi pertandingan yang sengit.” Ajie memberikan satu contoh.

Ternyata benar saja, pertandingan awal antara Neuvrion melawan NITERUSHER menjadi teramat seru. Pertandingan berlangsung begitu sengit walau pada akhirnya Neuvrion melenggang dengan skor 2-0.

Pertandingan selanjutnya menjadi pertemuan antara Neuvrion melawan Markicep. Ajie Zata mengatakan bahwa ini adalah match paling seru sepanjang babak Playoff Hybrid Monthly Cup. “Match Playoff ini bener-bener seru-seru banget, salah satu yang paling greget memang adalah antara Neuvrion melawan Markicep, sampai memaksa pertandingan 3 map dan saling balas skor setiap mapnya. Ini adalah bukti bahwa taraf kemampuan pemain Indonesia sudah mulai seimbang.” ucapnya.

Sumber: Hybrid
Sumber: Hybrid

Markicep akhirnya berhasil mencapai babak final melawan Insen 2.0. Sayang ketika babak final, Markicep malah jadi kalah saing. “Salah satu yang menarik dari pertandingan tersebut adalah permainan Montagne dari NcSlasher yang berhasil membuat pusing tim Markicep. NcSlasher berhasil mendapatkan clutch dengan kondisi 1v1 melawan Array. Sayang permainan Montagne dari NcSlasher terlalu lincah yang berhasil menutup skor menjadi 6-1 untuk Insen 2.0.” Fauzan Yuzarli (K1RBY) sosok observer dari komunitas R6 IDN juga menceritakan keseruan pertandingan. Pada akhirnya Insen 2.0 keluar sebagai juara, libas Markicep 2-0.

Dengan usainya gelaran Hybrid Monthly Cup, Wiku Baskoro Co-Founder Hybrid.co.id memberikan komentarnya. “Terima kasih untuk yang sudah ikut dengan acara kemarin. Selamat buat pemenang, semoga komunitas R6 terus berkembang. Hybrid akan selalu support komunitas esports untuk maju ke arah yg lebih baik.” ucapnya.

“Karena gelaran ini masuk dalam acara Montlhy Cup, maka Hybrid sedang bersiap untuk mengadakan turnamen komunitas lainnya. Tunggu saja informasi lebih lanjut.” tambah Wiku, membicarakan kelanjutan Hybrid Monthly Cup.

Selamat bagi tim Insen 2.0! Jangan lupa untuk subscribe channel Youtube Hybrid IDN untuk melihat tayangan VOD laga final Hybrid Monthly Cup Rainbow Six Siege. Jangan lupa juga untuk ikuti semua kanal media sosial Hybrid.co.id untuk kelanjutan berbagai sajian kompetisi dari Hybrid.co.id.

Virtus.pro Terjun ke Rainbow Six Siege, Akuisisi Roster forZe

Beberapa hari lalu, salah satu organisasi esports besar asal Rusia, Virtus.pro, umumkan bahwa mereka memasuki skena kompetitif Rainbow Six Siege. Lewat sebuah twit, mereka mengumumkan bahwa tim berlogo beruang kutub tersebut mengambil roster tim forZe. Akuisisi ini membuat divisi R6S menjadi tim kelima milik Virtus.pro setelah Dota 2, CS:GO, Apex Legends, dan Fortnite.

Roster yang dipimpin oleh Artyom Simakov (Shockwave) dan kawan-kawan memang merupakan salah satu tim pekerja keras di dalam skena kompetitif Rainbow Six Siege. Selama dua tahun belakangan, mereka telah berhasil membuktikan diri mereka sendiri dengan lolos ke beberapa turnamen kasta utama. Mereka berhasil mencapai Semi-Final Six Major EU Qualifier, mendapat peringkat 2 di Challenger League Season 10, dan berhasil lolos ke ESL Season 11 Pro League.

https://twitter.com/virtuspro/status/1261592481378045952

Terakhir kali pada babak grup Russian Major League, roster forZe berhasil membuktikan dirinya dengan performa yang gemilang. Diselenggarakan dari 17 Maret sampai 1 Mei 2020, roster forZe berhasil mendapatkan catatan menang-seri-kalah 12-1-1 di akhir musim, yang menempatkan mereka di pemuncak klasemen.

Mengutip dari rilis resmi Virtus.pro, Sergey Galzmada, General Manager Virtus Pro mengatakan.

“Kami telah mengamati perkembangan skena R6 sejak lama dan melihat roster yang ada dari berbagai regional. Akhirnya kami menetapkan diri mengambil pemain forZe esports karena dua hal, VP dan pemain memiliki keinginan yang mutual dan forZe sendiri sudah siap untuk melakukan kesepakatan transfer. Kami telah menandatangani kontrak jangka panjang dan memiliki keinginan untuk berkompetisi dengan baik di dalam skena R6. Virtus Pro dengan bahagia menyambut para penggemar Rainbow Six Siege dan kami akan melakukan yang terbaik untuk memberikan Anda kemenangan yang manis juga konten yang baik pada beberapa musim ke depan.”

Lebih lanjut Sergey Ignatko CEO forZe Esports juga menambahkan.

“Kami telah mengumpulkan line-up pemain ini sejak November 2018. Ada perubahan dan reshuffle juga. Pada akhirnya berbulan melakukan latihan keras berhasil membuat tim ini dari yang awalnya peringkat 4 Russian Major menjadi tim tier 1. Ketika ada keputusan untuk menjual roster ini, prioritasnya adalah mencari organisasi yang menghargai kerja keras roster tersebut seperti kami. Maka dari itu, saya berharap semoga para pemain bisa berkembang lebih jauh lagi, dan semoga beruntung bersama Virtus Pro!”

Sumber: Siege.gg
Sumber: Siege.gg

Dengan ini maka roster Rainbow Six Siege untuk Virtus Pro adalah.

  • Artem Simakov (Shockwave)
  • Artem Morozov (wTg)
  • Alan Ali (Rask)
  • Pavel Kosenko (p4sh4)
  • Pavel Chebatkov (Amision)
  • Kerim Musaev (Toda) – COACH
  • Andrey Bavian (Andreezy) – ANALYST

Pertandingan pertama roster ini bersama Virtus Pro adalah Russian Major League Season 4 Playoff yang akan diselenggarakan tanggal 23 hingga 24 Mei 2020 mendatang. Russian Major mungkin menjadi awal, namun Six Invitational tetap menjadi tujuan utama. Akankah roster R6S baru Virtus Pro bisa mencapai mimpi besarnya?