Ubisoft Dapatkan Izin untuk Gelar Rainbow Six Invitational World Cup di Perancis

Pengembang dari Rainbow Six Siege, Ubisoft, baru saja mengumumkan bahwa gelaran akbar tahunan mereka, Six Invitational, telah mendapatkan izin resmi untuk diadakan di kota Paris, Prancis oleh pemerintah setempat. Walau diadakan secara offline, turnamen ini tidak mengijinkan penonton mengingat pandemi yang masih berlangsung.

Tahun ini merupakan tahun yang berbeda dari biasanya karena Ubisoft akan memboyong gelaran kompetitif terbesarnya ke luar kota Montreal, Kanada yang merupakan markas besarnya. Faktanya, acara yang awalnya sempat dijadwalkan digelar pada 9 Februari lalu terpaksa ditunda karena regulasi Prancis yang melarang wisatawan dari luar negara Eropa untuk datang maupun pergi.

Six Invitational merupakan turnamen rutin tahunan yang diadakan langsung oleh publisher dari game Rainbow Six Siege itu sendiri, Ubisoft. Kompetisi yang dapat dianggap “The International-nya R6” ini telah diadakan sejak 2017 silam. Di 2019, G2 yang menjadi juara Six Invitational 2019.

Babak penyisihan dari Six Invitational 2021 dijadwalkan akan dimulai dari tanggal 11 Mei, dengan dua grup (masing-masing sepuluh tim) akan bertanding satu sama lain selama enam hari penuh. Babak penyisihan akan berakhir di tanggal 16 Mei.

Beberapa tim besar yang telah dikonfirmasi akan hadir meliputi Team Empire, Giants Gaming, TSM, Cloud9, dan masih banyak lagi. Berikut adalah keseluruhan tim yang akan hadir beserta pembagian masing-masing grup:

Image Credit: Ubisoft

Walaupun terlihat mulus, banyak rintangan yang dilewati Ubisoft untuk memastikan bahwa Six Invitational tahun ini berjalan mulus. Pemerintah Prancis sempat melarang kedatangan seluruh paspor Brazil yang berefek kepada enam tim Brazil, yaitu FaZe Clan, MIBR, NiP, Liquid, Team oNe, dan FURIA tidak dapat hadir. Namun setelah berselang enam hari, Ubisoft berhasil mendapatkan otorisasi dari pemerintah setempat yang mengizinkan mereka datang.

Selain itu kabar buruk juga datang dari tim asal Australia, Wildcard, yang saat ini menduduki posisi tiga besar tim Asia-Pasifik menurut Siege.GG, harus merelakan posisinya lantaran pemerintah Australia yang tidak mengizinkan warganya untuk ke luar negeri.

Langkah berani Ubisoft dalam menyelenggarakan gelaran esports secara tidak langsung mengikuti jejak dari beberapa event organizer esports lainnya yang telah dengan lantang mencoba “berdamai” dengan pandemi, seperti ESL dan BLAST, meskipun belum memperbolehkan penonton untuk hadir.

Ubisoft Rombak Struktur Turnamen Esports Rainbow Six

Ubisoft merombak struktur scene esports dari Rainbow Six. Sekarang, satu musim akan berlangsung selama sembilan bulan. Pihak Ubisoft menyebutkan, mereka menentukan lama waktu satu musim berdasarkan masukan dari para pemain dan tim profesional, yang mengaku bahwa mereka memerlukan waktu kosong selama 2 bulan untuk mempersiapkan diri.

Satu musim turnamen Rainbow Six akan terbagi ke dalam empat kuartal. Tiga kuartal pertama disebut “Stage”.  Pada setiap Stage, tim-tim profesional akan berlaga untuk mendapatkan poin. Di akhir Stage, akan digelar turnamen Major sebagai puncaknya. Sementara itu, kuartal keempat akan fokus pada pertandingan final untuk turnamen regional. Untuk masuk ke Six Invitational, Ubisoft akan menggunakan sistem poin. Sepanjang musim, setiap tim akan mendapatkan poin berdasarkan performa mereka. Dengan sistem baru ini, diharapkan para tim profesional akan dapat memberikan performa yang lebih stabil.

Perubahan lain yang Ubisoft lakukan adalah dengan membagi scene esports Rainbow Six ke dalam empat kawasan, yaitu Asia Pasifik, Eropa, Amerika Latin, dan Amerika Utara. Turnamen yang diadakan di masing-masing kawasan akan memiliki struktur dan penyelenggara yang berbeda. Meskipun begitu, semua turnamen regional ini masih akan terhubung ke dalam turnamen internasional.

Kawasan Asia Pasifik akan terbagi menjadi dua divisi, yaitu Utara dan Selatan. Liga untuk Divisi Utara akan terdiri dari 12 tim yang berasal dari Jepang, Korea Selatan, dan Asia Pasifik. Sementara Divisi Selatan akan mencakup tim-tim dari Oceania dan negara-negara di Asia Selatan. Sayangnya, Ubisoft belum memberikan informasi lengkap tentang divisi ini. Satu hal yang pasti, mereka telah bekerja sama dengan ESL untuk menyelenggarakan kegiatan esports di kawasan Asia Pasifik.

Sementara itu, liga di Amerika Latin, yang fokus pada turnamen offline, akan terbagi menjadi tiga divisi: Brasil, Meksiko, dan Amerika Selatan. Turnamen di Meksiko akan diadakan secara offline menggunakan LAN, sementara kompetisi untuk Brasil kini akan mengadu 10 tim, bertambah 2 tim dari 8 tim. Ubisoft akan turun tangan langsung untuk menyelenggarakan turnamen di kawasan Amerika Latin.

Kawasan Amerika Utara terbagi dalam dua divisi, yaitu Amerika Serikat dan Kanada. Sayangnya, masih belum banyak informasi yang ada tentang kedua divisi di kawasan Amerika Utara itu. Untuk kawasan Eropa, akan ada 10 tim yang bertanding dengan satu sama lain. Ubisoft juga akan mengadakan program esports nasional untuk masing-masing negara. Untuk menyelenggarakan turnamen dan acara di kawasan Eropa, Ubisoft akan bekerja sama dengan FACEIT dan LiveNation.

Overview turnamen Rainbow Six pada 2020.
Overview turnamen Rainbow Six pada 2020.

Ubisoft akan mulai menggunakan struktur baru ini pada tahun 2020. Namun, pada tahun pertama ini, mereka belum bisa mengadakan empat turnamen Major. Mereka akan menyelenggarakan turnamen Major di Amerika Utara pada Agustus dan di Eropa pada November. Setelah itu, mereka akan mengadakan Six Invitational pada Februari 2021. Model turnamen baru untuk Rainbox Six ini baru akan sepenuhnya diimplementasikan pada 2021 dengan tiga turnamen Major di Eropa, Amerika Utara, dan Asia Pasifik dan diakhiri dengan Six Invitational.

Sumber: The Esports Observer, Siege.gg

Pertumbuhan Penonton Six Major Raleigh Lebih Tinggi dari Six Invitational

Setiap tahun, ada empat turnamen “Major” untuk Rainbow Six. Turnamen terbesar adalah Six Invitational, yang bisa disamakan seperti The International untuk Dota 2 atau Piala Dunia untuk sepak bola. Salah satu turnamen tahunan besar lainnya adalah Six Major, yang tahun ini diadakan di Raleigh.

Dari segi viewership, Six Invitational memang masih menjadi turnamen dengan durasi menonton paling lama. Meskipun begitu, pertumbuhan durasi menonton Raleigh Major jauh lebih besar dari pertumbuhan viewership Six Invitational. Viewership Raleigh Major tumbuh 22 persen, sementara pertumbuhan viewership Invitational hanya mencapai 7 persen. Di channel Twitch resmi Six Major Raleigh, total durasi turnamen itu ditonton mencapai 2,8 juta jam. Sebagai perbandingan, tahun lalu, turnamen Major yang diadakan di Paris hanya memiliki total durasi 2,1 juta. Jumlah concurrent viewer (CCV) turnamen Major Raleigh tahun ini juga lebih tinggi dari tahun lalu. Tahun ini, rata-rata CCV adalah 37 ribu, naik dari 26 ribu pada tahun lalu.

Anda bisa melihat total viewership Six Major Raleigh pada grafik di bawah.

Sumber data: The Esports Observer
Sumber data: The Esports Observer

Ubisoft meluncurkan Rainbow Six pada 2015. Meskipun begitu, game tersebut baru mulai populer di kalangan penikmat konten gaming pada 2018. Ketika itu, total durasi viewership Rainbow Six di Twitch naik hingga lebih dari dua kali lipat. Secara total, pada 2018, Rainbow Six ditonton selama 87,56 juta jam, naik dari 40,79 juta jam pada tahun sebelumnya.

Menurut laporan The Esports Observer, peningkatan drastis itu berkat diadakannya turnamen esports Rainbow Six. Ini menunjukkan bahwa esports dapat membantu sebuah game untuk tetap relevan bagi audiens bahkan beberapa tahun setelah ia dirilis.

Sayangnya, tahun ini, pertumbuhan durasi menonton Rainbow Six di Twitch mulai mengalami perlambatan. Total durasi menonton Six Invitational yang diadakan pada 11-17 Februari lalu mencapai 6 juta jam, naik 7 persen dari 5,65 juta pada tahun sebelumnya. Meskipun begitu, jumlah penonton babak final dari R6 Pro League Season 9 lebih sedikit jika dibandingkan dengan babak final Season 7 yang diadakan pada tahun sebelumnya.

Fakta bahwa viewership turnamen Six Major Raleigh naik adalah kabar baik. Karena, Rainbow Six merupakan game yang jumlah penontonnya sangat tergantung pada turnamen esports. Naiknya viewership turnamen Major Raleigh menujukkan adanya potensi untuk menaikkan jumlah penonton Rainbow Six dengan mengadakan turnamen profesional lain. Dan jika Rainbow Six itu sukses di esports, maka hal itu juga akan memberikan dampak baik bagi semua pelaku yang terlibat, termasuk tim, penyelenggara turnamen, dan para sponsor.

Minggu lalu, Senior Director of Esports, Ubisoft, Che Chou menjelaskan alasan mereka untuk mengadakan turnamen Six Major di Raleigh. “Kami mempertimbangkan beberapa kota. Ketika kami mencari kota sebagai tempat diselenggarakan turnamen Major, salah satu hal yang kami pertimbangkan adalah kami ingin mencari tempat yang berbeda,” kata Chou pada The Esports Observer. “Acara besar terakhir yang kami buat adalah US National Finals dan acara itu diadakan di Las Vegas. jadi, kami ingin mengadakan sesuatu di pesisir timur demi fans kami yang ada di sini.”

Alasan lainnya, Chou menjelaskan, Raleigh sangat agresif dalam meyakinkan Ubisoft untuk mengadakan acara di kota tersebut. Mereka bahkan memberikan subsidi biaya penyelenggaraan kompetisi yang diadakan di Raleigh Convention Center. “Mereka adalah rekan yang hebat, dan saya rasa, di industri esports, kita mulai melihat tren dimana kota-kota ingin agar acara esports besar diadakan di kota mereka — agar kota mereka lekat dengan gaya hidup esports,” katanya.

Begadang Bareng Komunitas R6 Indonesia Nonton Six Invitational

Buat yang belum tahu, kompetisi Rainbow Six: Siege (R6S) tingkat global itu hanya ada 2: Pro League dan R6 Invitational. Jadi, R6 Invitational ini adalah turnamen R6 paling bergengsi tingkat dunia yang ada saat ini.

Tim-tim R6S terbaik dari seluruh penjuru dunia beradu akal dan mental atas sebuah gengsi menyandang predikat juara dunia R6. Ada 16 tim yang dibagi jadi 4 grup yang siap bertarung. Inilah para pesertanya, beserta jalur mereka bisa sampai ke kompetisi paling bergengsi ini:

Sumber: Ubisoft
Sumber: Ubisoft

Six Major Champions:

DreamHack Montreal Champions:

Season 8 Pro League Finalists:

DreamHack Winter Runner-ups*:

  • PENTA Sports (EU) *Slot was granted to the runner-up as the winners (G2 Esports) were already qualified

Online Qualifier Winners: 

Sumber: R6 IDN
Sumber: R6 IDN

Untuk merayakan gelaran kompetisi termegah tadi, sembari menjalin kedekatan bersama, Komunitas R6S Indonesia (R6 IDN) mengadakan nonton bareng R6 Invitational untuk babak Semifinal dan Grand Finalnya di hari Sabtu dan Minggu ini (16-17 Februari 2019). Berhubung jadwalnya mengikuti siaran langsung yang digelar di Montreal, Canada, komunitas R6 IDN mengajak begadang bersama-sama.

Bobby Rachmadi Putra, Community Leader dari R6 IDN, mengatakan bahwa, “nobar ini digelar karena untuk merayakan sengitnya pertarungan kasta tertinggi esports Rainbow Six: Siege. Sekaligus untuk menjadi ajang keakraban bagi komunitas yang sudah lama berkompetisi bersama. Intinya sih seru-seruan bareng komunitas R6.”

Buat para pecinta R6S ataupun yang depresi karena masih jomlo di akhir pekan pasca hari Valentine, silakan merapat ke DailySocial Kemang Office untuk nonton bareng di hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 22:00 WIB.

Kira-kira siapa yang bisa bertahan sampai pagi ya? Eh, siapa yang akan juara di Six Invitational ini?

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Rainbow Six: Siege Indonesia Community (R6 IDN)