Langkah Tepat Hadapi Ancaman Cyber Attack di Tengah Penerapan WFH

Masa pandemi covid-19 memberikan disrupsi besar terhadap operasional bisnis di hampir semua sektor. Remote working kini telah menjadi cara kerja baru yang diimplementasikan berbagai perusahaan, baik perusahaan berskala besar maupun kecil dan menengah.

Walau membantu perusahaan tetap menjalankan bisnisnya di kala pandemi, remote working sendiri di satu sisi juga dapat mendatangkan ancaman, terutama dari sisi keamanan data. Bekerja secara remote memungkinkan karyawan bekerja dengan koneksi dan server yang tidak terlindungi, sehingga ancaman yang datang dari ransomware dapat semakin meningkat.

Tingkat serangan ransomware yang terjadi di Indonesia sendiri cukup tinggi. Menurut laporan Emsisoft, Indonesia kini menduduki peringkat ke-4 sebagai negara yang paling banyak menerima serangan ransomware di dunia. Selain itu, Kaspersky juga melaporkan bahwa lebih dari 50% serangan ransomware di Indonesia menargetkan sektor bisnis.

Hal ini tentunya amat mengkhawatirkan. Mengingat mayoritas sektor bisnis di Indonesia saat ini juga sedang menerapkan kebijakan remote working yang di satu sisi mempercepat transformasi digital pada operasional perusahaannya. Hal tersebut membuat para pelaku bisnis cukup rentan terhadap serangan ransomware yang dapat merugikan perusahaan, bila suatu saat menyebabkan kehilangan ataupun kebocoran data penting.

Salah satu cara untuk menghindari ancaman-ancaman tersebut adalah dengan memiliki solusi backup data yang dapat diandalkan. Dengan memiliki backup data, perusahaan akan lebih siap dalam menghindari serangan ransomware. Bila suatu saat terjadi kerusakan atau kehilangan data, Anda dapat dengan cepat memulihkannya karena data cadangan telah disimpan di lokasi dan platform yang berbeda.

Meski begitu, memilih solusi backup data sendiri juga terkadang menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. Mulai dari banyaknya platform berbeda yang harus dicadangkan, kerumitan operasionalnya, hingga biaya yang cukup mahal. Untuk itu, Anda harus mempertimbangkan solusi backup data yang terintegrasi dan juga anggaran penggunaan yang lebih ramah seperti NAS dan Active Backup for Business (ABB) dari Synology. Berikut beberapa alasan mengapa solusi backup data yang dihadirkan oleh Synology merupakan pilihan tepat yang dapat membantu mengamankan data penting perusahaan Anda:

1. Backup dan kelola data secara terpusat dan terintegrasi.

Salah satu tantangan utama dalam melakukan pencadangan data adalah terlalu banyaknya platform yang digunakan. Hal ini dapat terjadi karena umumnya solusi backup hanya menyediakan satu perangkat lunak untuk satu platform. Dengan menggunakan NAS dan software backup built-in Active Backup for Business, tim IT dapat perusahaan Anda dapat dengan mudah mencadangkan dan mengelola data secara terpusat dan terintegrasi, meski data tersebut tersebar di berbagai platform. Salah satu perusahaan yang telah memanfaatkan solusi backup ini adalah Shiseido Taiwan. Beberapa tahun lalu, Shiseido pernah dilanda serangan ransomware besar yang menyerang seluruh PC karyawannya. Setelah hal ini terjadi, mereka segera mencari solusi backup yang dapat melindungi PC karyawan serta data lainnya yang berada di virtual machine dan server Windows. Dengan menggunakan Active Backup for Business, mereka kini dapat memantau backup data dari 45 PC, 2 server, dan 77 mesin virtual sekaligus melalui satu antarmuka.

2. Operasional backup data yang mudah dan simpel.

Proses pencadangan dan pemulihan data yang rumit terkadang menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Belum lagi bila operasionalnya sulit dimengerti, sehingga perusahaan harus mempekerjakan tenaga tambahan untuk melakukan prosesnya. Kesulitan ini dapat diantisipasi dengan penggunaan Active Backup for Business. Dengan template yang sudah dikonfigurasi sebelumnya oleh IT admin, tim teknis dapat langsung menerapkannya untuk backup sekaligus, sehingga pencadangan dapat berjalan dengan mudah tanpa memakan banyak waktu

synology
Interface Active Backup for Business dari Synology

3. Biaya lisensi yang lebih hemat tanpa mengurangi fungsi produk.

Anggaran biasanya merupakan faktor terbesar dalam keputusan pembelian solusi teknologi perusahaan Anda. Keterbatasan anggaran seringkali membuat perusahaan mau tidak mau mencari solusi backup yang murah, meski tidak memiliki fungsi yang lengkap. Namun hal tersebut bukan menjadi halangan bila perusahaan menggunakan Active Backup for Business sebagai solusi datanya. Alih-alih memiliki biaya yang membengkak, Anda justru dapat melakukan penghematan anggaran. Contohnya TEKIRO Indonesia, yang dapat menghemat ratusan juta untuk biaya lisensi saat menggunakan Active Backup for Business untuk mem-backup lebih dari 170 PC dan 60 virtual machine di perusahaannya.

Salah satu produk dari Synology yang juga dapat membantu perusahaan Anda memiliki solusi backup yang tepat adalah Synology SA3600, sebuah rackmount server yang memiliki skalabilitas dan kinerja penyimpanan yang fleksibel. Selain itu, melalui dukungan sistem file Btrfs, produk ini juga dapat membantu perusahaan dalam mencegah kerusakan data dan mengurangi biaya pemeliharaan secara optimal.

synology
Synology SA3600, storage on-premise dengan performa tinggi

Dengan memiliki solusi backup data yang terintegrasi, mudah digunakan, serta menghemat anggaran, perusahaan Anda dapat meraih keuntungan maksimal dalam mencegah adanya kerusakan dan kebocoran data. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut terkait bagaimana solusi backup data ini juga merupakan solusi bisnis yang penting dalam menghadapi situasi post-pandemi ini, Synology akan menyelenggarakan webinar bertajuk “Data & Technology Revolution in Post-Pandemic Era”. Webinar ini akan diselenggarakan pada hari Rabu, 4 November 2020 pukul 14.00-16.00 WIB.

Selain pengetahuan terkait solusi teknologi untuk bisnis dalam menghadapi situasi post-pandemi, Anda juga berkesempatan untuk memenangkan grand prize dan hadiah eksklusif menarik bagi peserta terpilih. Segera daftarkan diri Anda sekarang juga di  sy.to/ds3postpandemicwebinar.

Cara Mencegah Serangan Ransomware WannaCry di Komputer Windows 7

Dunia tengah digemparkan dengan insiden serangan ransomware bernama WannaCry yang diberitakan telah menelan sejumlah korban instansi penting di sejumlah negara termasuk dua buah rumah sakit di Indonesia. Jika ditotal, firma keamanan Avast mencatat telah terjadi 75.000 kasus infeksi ransomware WannaCry di 99 negara di seluruh dunia.

Pemerintah Indonesia sendiri melalui Kementerian Komunikasi dan Informatikan telah melakukan langkah antisipasi dengan merilis berita pers berupa himbauan tindakan pencegahan yang juga menjadi rujukan kami dalam membuat panduan ini.

Berikut adalah tutorial yang lebih detail, bagaimana cara mencegah serangan ransomware WannaCry di komputer Windows 7. Cara yang sama juga bisa diterapkan di versi Windows lainnya, kendati dengan perbedaan urutan atau label.

Update Keamanan Windows

Himbauan untuk memutus jaringan internet memang merupakan urutan pertama, tetapi menurut saya akan lebih baik jika lebih dahulu melakukan update keamanan yang sudah disediakan oleh Microsoft. Update keamanan untuk OS Anda dapat ditemukan di halaman ini. Atau melakukan update dari tool Windows Update yang sudah kami bahas di tutorial ini.

Matikan WiFi atau Cabut Kabel LAN

Setelah tambalan baru terpasang, Anda relatif aman tapi belum 100% terbebas dari infeksi. Untuk langkah pencegahan, ada baikya sekarang Anda mencopot kabel LAN atau mematikan koneksi WiFi untuk sementara waktu.

Menon-aktifkan SMB V1

Lanjutkan ke langkah berikutnya, yaitu mematikan SMB V1 yang secara default dalam kondisi aktif di beberapa versi Windows. Tetapi saya menemukan bahwa tidak semua versi Windows mempunyai fitur SMB V1, atau dugaan terbaik digantikan dengan nama lain.

Pun demikian, langkah ini hendaknya menjadi pertimbangan untuk dikerjakan.

  • Pertama, klik tombol Start kemudian ketikkan “windows feature” di form pencarian Start Menu. Komputer kemudian akan menampilkan beberapa hasil pencarian terkait, klik Turn Windows features on or off.

cara mencegah serangan ransomware wannacry_smb_1

  • Di sebuah jendela baru akan muncul sederet fitur bawaan Windows, temukan dan hilangkan tanda centang di opsi SMB 1.0/CIFS File Sharing Support.

cara mencegah serangan ransomware wannacry_smb_2

Menonaktifkan Fungsi Macro di Program Office

  • Selanjutnya, Kominfo juga menyarankan untuk mematikan fungsi macro di program-program office mulai dari Excel, Word dan PowerPoint. Saya berikan contoh di Microsoft Word. Klik menu File – Options. 
  • Kemudian klik Trust Center – Trust Center Settings.

cara mencegah serangan ransomware wannacry_macro

  • Kemudian pilih opsi Disable all macros without notifications.

cara mencegah serangan ransomware wannacry_macro_2

Memblokir Port 139, 445, 3389

Langkah terakhir ini cukup rumit dan panjang, jadi sebaiknya ikuti langkah dalam gambar ini dengan seksama.

  • Buka Control Panel – System and Security.

cara mencegah serangan ransomware wannacry_port_1

  • Klik Windows Firewall.

cara mencegah serangan ransomware wannacry_port_2

  • Di menu sebelah kiri, klik Advanced Settings.

cara mencegah serangan ransomware wannacry_port_3

  • Sebuah jendela baru akan muncul di layar komputer. Klik Inbound Rules kemudian di kolom paling kanan klik New Rule.

cara mencegah serangan ransomware wannacry_port_4

  • Klik opsi Port dan klik Next.

cara mencegah serangan ransomware wannacry_port_5

  • Pilih opsi TCP, kemudian di specific local ports isi dengan 139, 445, 3389. Lalu klik Next.

cara mencegah serangan ransomware wannacry_port_6

  • Pilih opsi Block the connection.

cara mencegah serangan ransomware wannacry_port_7

  • Centang semua pilihan (domain, private, public) dan klik Next.

cara mencegah serangan ransomware wannacry_port_8

  • Terakhir, beri nama (boleh apa saja) dan klik Finish.

cara mencegah serangan ransomware wannacry_port_9

Selesai, sekarang Anda sudah menyelesaikan tindakan penting untuk mencegah infeksi ransomware WannaCry, semoga tutorial ini bermanfaat dan memudahkan Anda.

Sumber gambar header Pixabay.