Holland-Based Coworking Space “Spaces” Officially Launches, Targeting Local and Multinational Startup

Spaces, Holland-based coworking space, officially launches in Indonesia based in World Trade Center 3 (WTC 3) in Jendral Sudirman, Jakarta. Spaces is not only targeting startup enthusiast but also offering users from multinational companies expecting to develop business in Indonesia.

Spaces is a sister company of Regus, global coworking service. In Indonesia, Regus has a broad network, distributed around Bali, Jakarta, Serpong, Balikpapan, Makassar, Surabaya, Bandung, and Medan. Globally, Regus has three thousand spots in 120 countries.

Both Spaces and Regus are under International Workplace Group (IWG). Spaces starts its business since 2006 and has network in Europe, US, South America, Australia, and Asia. In Southeast Asia, Spaces is now available in Thailand, Singapore, and Philippines.Followed by Malaysia and Vietnam this year.

“Currently, there are many small business players to professionals realize that flexible working solution is a gate to enter the new community. Jakarta is a starting point for lots of new companies, SMEs, and young entreperneurs for meeting, working, networking, interacting, and changing ideas,” IWG’s Regional Vice President, Lars Wittig said on Wed (2/27).

Within 2.226 sqm in the 2nd, 3dr, and 20th floor in WTC 3, Spaces provides Business Lounge, Common Area, and 150 Private Offices. Room such as Business Lounge can be rent per hour, other rooms can be rent monthly or yearly.

Order will be done through app, including to select location, payment with credit card and member update. Wittig said WTC is selected due to high business activity with many local and multinational companies. Also, easy access for transportation.

All furniture are imported from Europe. Decoration style is inspired from Scandinavian with minimalist design. The atmosphere should support tenants productivity, convenience as home.

Supported by Regus global, Spaces members can use all rooms in Regus to work and connected with people nearby. On the contrary, it doesn’t apply with Regus members.

“The benefit can be used for those who want to grow business in Indonesia. Meeting up with business relation can be in Spaces, just show the member card.”

Wittig ensures to expand value and to boost collaboration concept for all its member worldwide, the team has commitment to expand to other locations in Indonesia and inject seed funding with significant value.

However, he avoid to mention target location for this year. Wittig said Jakarta to be the main target, soon to enter the second-tier.

“Location is important for coworking space, flexible working need unlimited network, especially for millennials. We have power in it. In terms of industry, we’ve seen the annual growth has reached 25%-30%.”

In the internal study conducted by IWG, 98% professionals in Indonesia choose flexible working space that allows them to be productive when travelling.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Coworking Space Asal Belanda “Spaces” Resmikan Kehadiran, Sasar Penggiat Startup Lokal dan Multinasional

Spaces, coworking space dari Belanda, meresmikan kehadirannya di Indonesia dengan lokasi pertamanya di World Trade Center 3 (WTC 3) di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta. Spaces tidak spesifik menyasar penggiat startup saja tapi juga menawarkan pengguna dari perusahaan multinasional yang berniat mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

Spaces adalah sister company dari Regus, jaringan penyedia ruang kerja fleksibel global. Regus sendiri di Indonesia memiliki jaringan yang cukup luas, tersebar di Bali, Jakarta, Serpong, Balikpapan, Makassar, Surabaya, Bandung dan Medan. Secara global, Regus hadir di tiga ribu lokasi di 120 negara.

Baik Spaces dan Regus berada di bawah induk International Workplace Group (IWG). Spaces sendiri sudah beroperasi sejak 2006 dan memiliki jaringan di Eropa, Amerika Serikat, Amerika Latin, Australia, dan Asia. Di kawasan Asia Tenggara saja, Spaces telah hadir di Thailand, Singapura, dan Filipina. Malaysia dan Vietnam akan segera menyusul dalam tahun ini.

“Saat ini semakin banyak pemilik usaha kecil hingga profesional menyadari bahwa solusi kerja fleksibel adalah pintu gerbang untuk dapat masuk ke komunitas yang baru. Jakarta adalah titik awal bagi banyak perusahaan baru, UKM, dan wirausahawan muda untuk bertemu, bekerja, berhubungan, berinteraksi, dan bertukar ide,” kata Wakil Presiden Regional IWG Lars Wittig, Rabu (27/2).

Dengan lahan seluas 2.226 meter persegi di lantai 2, 3, dan 20 di WTC 3, Spaces menyediakan Business Lounge, Common Area, dan 150 Private Office. Ruangan seperti Business Lounge dapat disewa per jam dan ruangan lainnya dapat disewa secara bulanan hingga tahunan.

Pemesanan sepenuhnya dilakukan secara aplikasi, termasuk untuk memilih lokasi, pembayaran dengan kartu kredit dan upgrade kartu keanggotaan. Wittig menyebut WTC dipilih lantaran dalam lokasi ini terdapat aktivitas bisnis yang tinggi, ditambah kehadiran berbagai perusahaan lokal dan multinasional. Serta, akses transportasi yang cukup mudah.

Seluruh perabotan diimpor langsung dari Eropa. Gaya dekorasi terinspirasi dari negara-negara Skandinavia dengan desain minimalis. Suasana ini diharapkan bisa mendukung produktivitas kerja para tenant, merasa nyaman seperti berada di rumah.

Didukung dengan jaringan global Regus, para anggota Spaces dapat memanfaatkan setiap ruangan di Regus untuk bekerja dan terhubung dengan orang-orang di sekitarnya. Sebaliknya, kesempatan ini tidak bisa didapatkan untuk anggota Regus.

“Kelebihan ini bisa dimanfaatkan untuk orang-orang yang ingin mengembangkan bisnis di Indonesia. Bertemu janji dengan relasi bisnis bisa dilakukan lewat Spaces, cukup dengan menunjukkan kartu keanggotaan saja.”

Wittig memastikan untuk memperluas nilai tambah dan dorong konsep kolaborasi untuk para anggotanya di seluruh dunia, pihaknya berkomitmen untuk ekspansi ke lokasi lainnya di Indonesia dan menaruh investasi awal dengan nilai yang signifikan.

Kendati demikian, dia enggan menyebut berapa banyak lokasi yang bakal dibidik untuk tahun ini. Wittig hanya mengatakan Jakarta akan menjadi kota utama yang bakal dibidik, secara perlahan akan masuk ke kota tier dua.

“Lokasi itu penting untuk coworking space karena fleksibel working butuh network yang tidak terbatas, apalagi didorong oleh kaum milennial. Kita ada kekuatan di situ. Ditambah secara industri, kami melihat pertumbuhannya secara tahunan mencapai 25%-30%.”

Dalam studi internal yang dilakukan IWG mengungkapkan, 98% profesional di Indonesia memilih ruang kerja fleksibel yang memungkinkan mereka menjadi lebih produktif saat bepergian.