Populix Receives Pre Series A Funding Worth 17.3 Billion Rupiah Led by Intudo Ventures

Populix market research platform today (29/4) announced pre-series A funding of $1.2 million or equivalent to 17.3 billion Rupiah. This round was led by Intudo Ventures, the one that led its seed funding in 2019; with the participation of Quest Ventures and some other investors which details were not mentioned.

The company will use the fresh funds to launch new products, strengthen marketing and recruit new talent. Over the past year, the company has updated its “Populix for Business” service with a new application featuring UI/UX enhancements to make it easier for clients to be more informed of the ongoing research project.

Through the new application, Populix aims to become a “one stop shop” for businesses to conduct research and gain consumer insights. On the other hand, Populix is ​​also developing a data set product to regularly track market movements – enabling businesses to closely follow consumer dynamics and preferences.

In order to support data collection, the Populix application can now recognize invoices (for example from e-commerce purchases) of respondents using optical character recognition technology or scanning of notes via camera, with an accuracy of up to 93%. The concept of collecting data through purchase notes is not a new thing, previously, Pomona was doing something similar to help brands understand their customers.

“Populix provides comprehensive and unique insights into Indonesian dynamic consumer market [..] In the future, Populix will introduce more sophisticated services for clients to meet their focus while continuing to refine our mass market offering to open doors for more people to get access to consumer insight products,” Populix’s Co-Founder & CEO, Timothy Astandu said.

Was founded in January 2018, Populix exists as a mobile application that supports research activities. People can download the application and act as respondents. Each successfully completed survey will earn certain points and credits. Populix claims to have 250 thousand respondents spread across 300 cities in Indonesia.

Apart from quantitative research, Populix also supports businesses conducting qualitative research. Their business services offer subscription services, conducting regular brand tracking to understand public perceptions. Populix also started serving the SME segment by providing more affordable packages.

Apart from Populix, a startup from Yogyakarta, Jakpat also offer similar service. Utilizing applications and a gamification approach, they invite the public to become respondents to a survey that fits their criteria/profile.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Populix Dapat Pendanaan Pra-Seri A Senilai 17,3 Miliar Rupiah Dipimpin Intudo Ventures

Startup pengembang platform riset pasar Populix hari ini (29/4) mengumumkan perolehan pendanaan pra-seri A senilai $1,2 juta atau setara 17,3 miliar Rupiah. Putaran ini dipimpin oleh Intudo Ventures, investor yang juga memimpin pendanaan awalnya di tahun 2019; dan didukung Quest Ventures serta sejumlah investor lain yang tidak disebutkan detailnya.

Perusahaan akan menggunakan dana segar untuk meluncurkan produk baru, memperkuat pemasaran, dan merekrut talenta baru. Selama satu tahun terakhir, perusahaan telah memperbarui layanan “Populix for Business” lewat aplikasi baru yang menampilkan peningkatan UI/UX guna memudahkan klien lebih banyak informasi tentang proyek riset yang dilakukan.

Melalui aplikasi baru tersebut, Populix memiliki ambisi untuk menjadi “toko serba ada” bagi bisnis dalam melakukan berbagai penelitian dan mendapatkan wawasan konsumen. Di sisi lain, Populix juga tengah mengembangkan produk set data untuk secara berkala melacak pergerakan pasar — memungkinkan bisnis mengikuti dinamika dan preferensi konsumen dengan cermat.

Untuk mendukung pengumpulan data, aplikasi Populix kini dapat mengenali tagihan (misalnya dari pembelian di e-commerce) responden dengan teknologi optical character recognition atau pemindaian nota lewat kamera, dinilai akurasinya sampai 93%. Konsep pengumpulan data melalui nota pembelian ini bukan hal baru, sebelumnya ada startup Pomona yang lakukan hal serupa untuk membantu brand memahami pelanggannya.

“Populix memberikan wawasan komprehensif dan unik tentang pasar konsumen Indonesia yang dinamis [..] Di masa mendatang, Populix akan memperkenalkan layanan yang lebih canggih untuk klien untuk memenuhi kebutuhan yang ditargetkan sambil terus menyempurnakan penawaran pasar masal kami untuk membuka pintu bagi lebih banyak orang untuk mendapatkan akses ke produk wawasan konsumen,” ujar Co-Founder & CEO Populix Timothy Astandu.

Didirikan sejak Januari 2018, Populix hadir sebagai aplikasi seluler yang mendukung kegiatan penelitian. Masyarakat umum dapat mengunduh aplikasi dan bertindak sebagai responden. Setiap survei yang berhasil diselesaikan ada poin dan kredit tertentu yang didapatkan. Populix mengklaim telah memiliki 250 ribu responden yang tersebar di 300 kota di Indonesia.

Selain kegiatan riset kuantitatif, Populix juga mendukung bisnis melakukan penelitian kualitatif. Layanan bisnis mereka menawarkan layanan berlangganan, melakukan pelacakan merek secara rutin untuk memahami persepsi publik. Populix juga mulai melayani segmen UKM dengan memberikan paket yang lebih terjangkau.

Tidak hanya Populix, layanan serupa juga disuguhkan startup asal Yogyakarta bernama Jakpat. Menggunakan aplikasi dan pendekatan gamifikasi, mereka mengajak masyarakat umum menjadi responden sebuah survei yang sesuai dengan kriteria/profilnya.

Application Information Will Show Up Here