Galaxy Note 7 Refurbished Kabarnya Akan Dipasarkan Mulai Juni Nanti

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Samsung berniat untuk menjual kembali Note 7 sebagai ponsel rekondisi. Laporan terbaru dari situs berita asal Korea, ET News mengatakan bahwa pemasarannya akan dimulai di Korea Selatan pada akhir bulan Juni nanti.

Galaxy Note 7 R, demikian nama yang kabarnya dipilih oleh Samsung, dimana R adalah singkatan dari “Refurbished” – atau “Reborn” kalau Anda mau istilah yang lebih keren – akan mengusung spesifikasi yang sama persis dengan versi orisinilnya yang menuai kontroversi. Perbedaan satu-satunya adalah baterainya bakal lebih kecil, 3.200 mAh ketimbang 3.500 mAh.

Selisih 300 mAh sejatinya bukanlah masalah besar, apalagi jika perubahan ini diterapkan demi alasan keamanan. Buat apa memaksakan baterai yang sedikit lebih besar kalau resikonya adalah perangkat berpotensi menjadi bom waktu?

Soal ketersediaan, Samsung kabarnya bakal menyiapkan sekitar 300.000 unit Note 7 R, atau kurang lebih 10% dari jumlah unit yang ditarik. Banderol harganya diperkirakan berkisar 700.000 won, atau kurang lebih $620 (Rp 8,25 juta), membuatnya lebih murah sekitar $266 dari saat pertama Note 7 dirilis tahun lalu.

Sejauh ini belum diketahui apakah dari 300.000 unit tersebut nantinya juga akan dibagi ke negara-negara lain, atau Samsung bakal menyediakan stok tambahan untuk dipasarkan di kawasan lain.

Sumber: SamMobile dan The Verge.

Samsung Berencana Jual Galaxy Note 7 Versi Rekondisi

Tidak lama lagi, Samsung akan memperkenalkan Galaxy S8 secara resmi ke hadapan dunia. Pastinya banyak sekali yang sudah menanti kedatangan ponsel flagship ini, dan tidak sedikit juga yang berpendapat kalau Galaxy S8 merupakan ‘senjata’ terbaik Samsung guna menggaet kembali kepercayaan konsumen setelah insiden Note 7.

Namun entah mengapa, Samsung memilih untuk mengungkit kembali smartphone yang mengalami kendala pada baterainya tersebut. Lewat sebuah pernyataan resmi, Samsung mengungkapkan bahwa mereka punya pertimbangan untuk menjual kembali Galaxy Note 7 sebagai ponsel refurbished alias rekondisi.

Kapan dan di negara mana saja Samsung akan memasarkan Note 7 versi rekondisi ini belum bisa dipastikan. Pasalnya, Samsung masih harus mendiskusikannya terlebih dulu dengan operator sekaligus pihak berwenang setempat. Lebih lanjut, tentu saja Samsung juga akan memperhatikan faktor demand.

Pastinya tidak semua unit Note 7 yang dikembalikan bakal dijual lagi sebagai ponsel rekondisi. Sebagian besar justru malah akan ‘dibedah’, sebelum akhirnya didaur ulang dengan metode yang ramah lingkungan.

Samsung tidak sendirian dalam menjalani prosedur-prosedur yang kompleks ini. Mereka memilih untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan ahli yang akan diberi tanggung jawab untuk mengekstrak logam-logam seperti tembaga, nikel, emas dan perak, sekaligus menyelamatkan sejumlah komponen yang masih berfungsi, seperti misalnya modul kamera.

Terlepas dari itu, banyak yang mempertanyakan keputusan Samsung ini. Di satu sisi, mereka akan menjalani peluncuran produk terbesarnya tahun ini. Di sisi lain, mereka malah mengingatkan konsumen kembali bahwa salah satu peluncuran terbesarnya tahun lalu diikuti oleh deretan insiden yang pada akhirnya menimbulkan kerugian hingga sebesar 5 miliar dolar.

Sumber: Samsung dan New York Times.

Pelajari Kesalahan Note 7, Samsung Tunda Peluncuran Galaxy S8

Event tahunan Mobile World Congress sudah dekat, dan seperti di tahun-tahun sebelumnya, Samsung diprediksi akan memperkenalkan Galaxy S8 pada ajang tersebut. Namun tahun ini sedikit berbeda, Samsung tidak akan mengumumkan ponsel flagship-nya tersebut di ajang MWC, seperti yang diungkapkan langsung oleh Koh Dong-jin selaku orang nomor satu di Samsung Mobile.

Kapan tepatnya tidak ada yang tahu, akan tetapi sejumlah analis memprediksi bulan April. Alasan Samsung menunda peluncuran Galaxy S8 berkaitan dengan insiden berseri Note 7 yang menjadi buah bibir tahun lalu, dimana perangkat yang semestinya bisa merebut gelar smartphone terbaik tersebut terus meledak baterainya, bahkan setelah ditukar dengan model baru yang diklaim aman.

Sejak itu, banyak yang berargumen bahwa Samsung sudah kehilangan kepercayaan konsumen. Mungkin ada beberapa yang kapok, tapi saya kira perusahaan sekelas Samsung tidak akan diam begitu saja dan membiarkan trauma terus berkelanjutan. Mereka pun memastikan kalau ponsel flagship berikutnya tidak akan mengalami tragedi yang sama.

Dalam beberapa bulan terakhir, Samsung telah mengumpulkan 96 persen dari 3 juta lebih handset Note 7 yang terjual, serta membentuk tim berisikan 700 peneliti untuk melakukan investigasi dan menguak faktor penyebab meledaknya Note 7. Mereka menguji sekitar 200 ribu perangkat dan lebih dari 30.000 baterai, hingga akhirnya mereka menyimpulkan bahwa kesalahan terletak pada baterainya.

Samsung menjelaskan bahwa pada insiden yang pertama, elektroda negatif yang tersimpan di ujung kanan atas baterai tertekuk dan menyentuh elektroda positif, yang kemudian mengakibatkan korsleting. Lalu pada insiden yang kedua, penyebabnya adalah robeknya lapisan insulator dan pemisah, dan sekali lagi elektroda positif pun bertemu dengan elektroda negatif, menyebabkan korsleting.

Baterai yang cacat produksi adalah penyebab utama meledaknya Note 7 / Samsung
Baterai yang cacat produksi adalah penyebab utama meledaknya Note 7 / Samsung

Tentunya Samsung tidak boleh serta-merta menyalahkan pihak yang memproduksi baterai. Insiden Note 7 justru mereka jadikan pelajaran, dimana mereka telah mengembangkan protokol baru untuk menjamin kualitas dan keamanan perangkat-perangkat yang diproduksi, yang mencakup pemeriksaan baterai 8 titik, pengamanan multi-layer dan pembentukan badan penasihat khusus terkait baterai yang berisikan para akademisi dan peneliti.

Prosedur pemeriksaan baterai 8 titik yang dilakukan Samsung pasca insiden Note 7 / Samsung
Prosedur pemeriksaan baterai 8 titik yang dilakukan Samsung pasca insiden Note 7 / Samsung
Protokol pengamanan multi-layer kini menjadi suatu keharusan bagi Samsung / Samsung
Protokol pengamanan multi-layer kini menjadi suatu keharusan bagi Samsung / Samsung

Prosedur panjang dan kompleks ini tentunya sangat memakan waktu, dan Samsung pun menilai mereka perlu waktu lebih banyak untuk mempersiapkan Galaxy S8 dan memastikan perangkat tersebut tidak bernasib sama seperti Note 7. Lebih baik menunda demi membangun kembali reputasi ketimbang terburu-buru tapi mengulang kesalahan yang sama, yang berujung pada kerugian senilai miliaran dolar, kira-kira seperti itu yang dipikirkan Samsung.

Sumber: 1, 2, 3.

Samsung Gear VR 2016 Hadir Mengusung USB-C dan Desain Baru yang Lebih Apik Sekaligus Fungsional

Samsung Galaxy Note 7 telah resmi diperkenalkan. Kalau melihat infografis perbandingan antara Note 5 dan Note 7, terpampang jelas bahwa phablet terbaru Samsung tersebut hadir mengusung port USB-C ketimbang micro USB. Hal ini pun menjadikannya sebagai perangkat pertama Samsung yang mengemas port USB-C, tapi kemudian apa artinya ini buat Gear VR?

Well, mengingat Gear VR mengandalkan konektor micro USB, maka diperlukan model baru untuk bisa mengakomodasi Note 7. Dan persis seperti itulah yang Samsung lakukan; Note 7 datang didampingi oleh headset Gear VR versi baru yang mengemas konektor USB-C.

Namun tentu saja Gear VR 2016 tidak sekadar mengemas konektor baru saja. Desainnya telah disempurnakan, dimana warna gelapnya kini dapat membantu mencegah pantulan cahaya sehingga pengalaman sinematik yang disuguhkan bisa lebih terasa ketimbang versi sebelumnya.

Touchpad milik Gear VR 2016 kini mulus tanpa garis-garis pembatas model D-pad / Samsung
Touchpad milik Gear VR 2016 kini mulus tanpa garis-garis pembatas model D-pad / Samsung

Di atas touchpad, kini terdapat tombol Home untuk memberikan akses cepat kembali ke Oculus Home. Sebelumnya, pengguna harus menahan tombol Back untuk kembali ke menu utama ini. Desain touchpad-nya sendiri pun juga diperbarui, dimana tidak ada lagi garis pembatas yang membuatnya menyerupai D-pad pada controller milik console.

Kembali ke konektor, Samsung telah melakukan inovasi menarik dimana konektornya bisa dilepas-pasang. Paket penjualan Gear VR 2016 mencakup konektor USB-C dan micro USB, membuatnya tidak cuma kompatibel dengan Note 7 saja, tetapi juga handset lawas macam Note 5, seri Galaxy S6 maupun S7.

Samsung tidak lupa menyematkan port USB eksternal yang memungkinkan perangkat untuk di-charge selagi digunakan. Di samping itu, port ini juga membuka potensi Gear VR untuk disambungkan dengan beragam sensor eksternal, motion controller, memory USB OTG serta “4D experience tool“.

Konektor Gear VR 2016 bisa dilepas-pasang, baik USB-C maupun micro USB / Samsung
Konektor Gear VR 2016 bisa dilepas-pasang, baik USB-C maupun micro USB / Samsung

Gear VR 2016 turut mengusung sepasang lensa baru yang berukuran lebih besar, tepatnya berdiameter 42 milimeter. Sudut pandangnya juga ikut meluas menjadi 101 derajat sehingga display bisa terasa lebih alami di pandangan pengguna.

Gear VR versi baru ini rencananya juga akan mulai dipasarkan bersamaan dengan Note 7, yakni pada tanggal 19 Agustus mendatang. Berdasarkan laporan CNET, banderol harganya tidak berubah dari pendahulunya, masih di angka $99.

Sumber: Samsung dan CNET.