Performa Oculus Go Kabarnya Berada di Atas Samsung Gear VR Plus Galaxy S7

Dengan dukungan canggihnya hardware PC, kualitas visual yang disuguhkan HTC Vive dan Oculus Rift memang mengagumkan. Tapi ada beberapa hal perlu terpenuhi agar proses adopsi headset VR kelas konsumen berjalan lebih cepat: pemakaiannya harus mudah, kontennya melimpah, harganya terjangkau, dan sebisa mungkin tidak membelenggu mobilitas sang pengguna.

Itulah faktor pencetus tren HMD VR standalone di kalangan produsen hardware, dan Facebook menjawabnya dengan memperkenalkan Oculus Go di bulan September silam. Dalam pengumumannya, sang produsen berniat untuk meluncurkan Oculus Go di awal tahun ini. Namun memasuki bulan ketiga 2018, produk ini masih belum tersedia.

Info lebih jauh terkait kinerja hardware Oculus Go belum lama diungkap oleh chief technical officer Oculus VR John Carmack lewat Twitter. Menanggapi pertanyaan mengenai kemampuan headset VR tersebut, Carmack menyatakan bahwa Oculus Go mampu menyuguhkan kualitas grafis lebih baik dari Samsung Gear VR yang dipasangkan dengan smartphone Galaxy S7.

Di bulan Januari kemarin, Oculus VR mengumumkan kolaborasi bersama Xiaomi untuk memproduksi Oculus Go, serta mempersilakan produsen elektronik Beijing itu buat memasarkan HMD standalone Mi VR-nya sendiri khusus di wilayah Tiongkok. Walaupun berbeda nama, penampilan serta spesifikasi keduanya serupa. Mereka dibekali Qualcomm Snapdragon 821 – SoC yang turut mengotaki Google Pixel dan LG G6.

Pemilihan chip ini cukup menarik mengingat waktu itu Snapdragon 835 sudah tersedia. Sepertinya keputusan Oculus VR dipengaruhi oleh keinginan mereka menjajakan Oculus Go sebagai HMD virtual reality terjangkau. Dan karena tidak didesain untuk menjalankan fungsi-fungsi smartphone, Snapdragon 821 dapat lebih dioptimalkan ke aspek penyajian virtual reality.

Oculus Go menyajikan layar ‘fast-switch‘ 2K 2560x1440p. Carmack menjelaskan, panel tersebut mengusung jenis LCD, sehingga level kontrasnya tidak istimewa. Tetapi display ini mempunyai lebih banyak subpixel, lalu Oculus VR juga bilang telah memperbaiki masalah yang menyebabkan rendahnya mutu warna.

Selain aspek visual, produsen juga memperhatikan sisi output suara serta kebebasan interaksi. Oculus VR melengkapi Go dengan sistem audio spasial serta unit controller motion. Dan di waktu ke depan, produsen akan membubuhkan fitur ‘casting‘ konten ke layar sekunder.

Oculus Go rencananya akan dijajakan di harga US$ 200.

Berbicara soal performa, sulit bagi Oculus Go untuk mengejar headset ber-platform  Snapdragon 845 Mobile VR. Namun pemanfaatan Snapdragon 821 sendiri menunjukkan kesiapan Qualcomm memenuhi permintaan terhadap chip pendukung headset VR standalone di kelas berbeda.

Via VentureBeat.

Konsisten Rangkul Developer, Samsung Temukan Aplikasi Lokal Terbaik

Rangkaian acara Indonesia Next Apps (INA) 4.0 akhirnya berakhir di babak pamungkas, yakni Judging dan Awarding, pada hari Senin (9/10), di AYANA Midplaza, Jakarta. Dua puluh aplikasi lokal yang mengikuti kategori Samsung SDK, Gear VR, Tizen Smartphone, dan Tizen Wearable dipresentasikan di hadapan dewan juri dalam sesi Judging. Proses pencarian aplikasi terbaik ini sejalan dengan keadaan dan kebutuhan industri teknologi saat ini.

Ekosistem tech startup di Indonesia tengah menghadapi tantangan dalam menemukan talenta digital yang profesional. Menurut survei Indonesia Tech Startup Report 2016 dari DailySocial, 50% startup founder mengaku isu ini masih dialami terus di tahun 2017. Menyadari akan tantangan tersebut, Samsung Indonesia bekerja sama dengan DailySocial dan Dicoding menggelar Indonesia Next Apps (INA) 4.0 yang menjadi ajang penemuan bakat-bakat terbaik IT se-Indonesia.

Menyisihkan 923 aplikasi, inilah aplikasi-aplikasi terbaik yang menjadi juara di Indonesia Next Apps 4.0.

Kategori Samsung SDK

No.   Nama Aplikasi Nama Developer
1 Mona Arrival Sentosa (ODT Indonesia)
2 Kato Sulistiyanto
3 Athlest Ian Rachman Dana

Kategori Gear VR

No.   Nama Aplikasi Nama Developer
1 GoSimulator VR Ikl Mazadi (Gobaksodor)
2 Starship Infiltration VR Lazuardi Ya’qub Affan (Calcatz Studio)
3 Sky Battle Arena Gathot Fajar (Creacle)

Kategori Tizen Smartphone

No.   Nama Aplikasi Nama Developer
1 Crazy Cargo Rudy Sumarso (Wisageni)
2 Kitaria Heroes: Force Bender Yogie Aditya
3 Relaxio Adi Nugroho (Lonely Box)

Kategori Tizen Wearable

No.   Nama Aplikasi Nama Developer
1 Fishing Go Frida Dwi Iswantoro (Noobzilla)
2 Snipe & Watch Gathot Fajar (Creacle)
3 Mucha Gun Rizal Syaputra (NOXTAGE)

Kategori Industry Challenge

No.   Nama Aplikasi (Sektor Industri) Nama Developer
1 UKM Bersama BRI (Perbankan) Toyo Wiyatno
2 SkyPass (Jasa Publik) Puja Pramudya
3 vMuseum (Tata Kelola Kota) Davis Ray
4 City Point (Properti) Ade Rofaldi

Enam belas juara INA 4.0 di atas diumumkan pada sesi Awarding, yang dihadiri oleh menteri, pejabat kementerian, dan para pimpinan industri yang menjadi partner dalam INA 4.0, antara lain ialah Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Direktur Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan, Corporate Affairs Vice President Samsung Electronics Indonesia Kang Hyun Lee, Direktur Operasional BRI Indra Utoyo, Group CEO Associates Sinar Mas Land Yonas Yasahardja, Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City Setiaji, dan Direktur SDM & IT Angkasa Pura II Tina T. Kemala Intan.

Perekonomian yang berbasis layanan di sektor media dan komunikasi memerlukan network, device, dan aplikasi yang solid. Dalam hal ini, terselenggaranya Indonesia Next Apps 4.0 menjadi bagian dari upaya menstimulus pengembangan ekonomi berbasis media dan komunikasi. “Kita tidak bisa menumbuhkembangkan ekonomi services media dan komunikasi ini kalau ketiga ekosistem ini tidak berjalan bersama,” tegas Menkominfo Rudiantara.

Senada dengan Menteri Rudiantara, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) melihat pengembangan aplikasi adalah unggulan di sektor industri ekonomi kreatif, dan kompetisi tahunan Indonesia Next Apps terlihat secara konkret membawa dampak pada pengembangan tersebut. “Kompetisi ini memberikan peluang bagi generasi muda untuk meraih dan menguasai teknologi masa depan. Kami atas nama pemerintah mengapresiasi upaya baik dari PT. Samsung Electronics Indonesia yang telah ikut berkontribusi dalam pencapaian nawacita Presiden Republik Indonesia, khususnya dalam pembangunan ekonomi digital,” ujar Kepala BEKRAF Triawan Munaf.

Disclosure: DailySocial adalah bagian dari penyelenggara Indonesia Next Apps 4.0.

Inilah 20 Besar Finalis Indonesia Next Apps 4.0

Indonesia tidak kehabisan talenta dalam pengembangan teknologi informasi apalagi dengan dorongan Samsung melalui Indonesia Next Apps (INA) 4.0. Dalam rangkaian acara INA 4.0 yang terdiri dari Developer Workshop dan Developer Code Night di delapan kota di Indonesia (Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Jakarta, Bandung, Medan, dan Makassar), Samsung menemukan banyak sekali potensi-potensi besar dari developer tanah air yang partisipasinya mencapai lebih dari 1.600 orang.

Sebagaimana tujuan awal INA 4.0 yakni untuk mengembangkan inovasi aplikasi di tanah air dan mendorong penciptaan aplikasi solusi untuk menjawab permasalahan industri di Indonesia, Samsung membuka pendaftaran aplikasi untuk seluruh pengembang aplikasi dan teknologi di Indonesia, dengan kategori Samsung SDK, Gear VR, Tizen Smartphone, Tizen Wearables, dan Industry Challenge.

Mereka yang mendaftarkan dirinya untuk kompetisi INA 4.0 telah berlomba mempersiapkan aplikasi terbaik, demi memperebutkan total hadiah hingga lebih dari 600 juta rupiah. Kompetisi tersebut kini sudah selangkah menuju acara puncaknya; 20 aplikasi akan mengikuti proses Judging dan Awarding INA 4.0, untuk mencari tahu siapa pengembang aplikasi terbaik tahun ini. Berikut adalah daftar finalis INA 4.0.

Catatan: Kategori Industry Challenge sudah melewati proses judging terpisah sebelumnya, dan akan langsung diumumkan pemenangnya pada saat Judging dan Awarding INA 4.0.

Kategori Samsung SDK

No.   Nama Aplikasi Nama Developer
1 Athlest Ian Rachman Dana
2 Kato Sulistiyanto
3 Speak Out Loud Fenton Martin
4 Mona Arrival Sentosa (ODT Indonesia)
5 Catatan Harian Pak Lurah Buchori Rafsanjani

Kategori Gear VR

No.   Nama Aplikasi Nama Developer
1 GoSimulator VR Ikl Mazadi (Gobaksodor)
2 Starship Infiltration VR Lazuardi Ya’qub Affan (Calcatz Studio)
3 Road Crosser Wida Praponco
4 Mini Races Christian Saragih
5 Sky Battle Arena Gathot Fajar (Creacle)

Kategori Tizen Smartphone

No.   Nama Aplikasi Nama Developer
1 Super Little Jogger Steven Aang (Firebeast)
2 Kitaria Heroes: Force Bender Yogie Aditya
3 Crazy Cargo Rudy Sumarso (Wisageni)
4 Dijamin Halal Sabit Huraira
5 Relaxio Adi Nugroho (Lonely Box)

Kategori Tizen Wearable

No.   Nama Aplikasi Nama Developer
1 Calculate Area Toyo Wiyatno
2 Fishing Go Frida Dwi Iswantoro (Noobzilla)
3 Lava Leap Rudy Sumarso (Wisageni)
4 Mucha Gun Rizal Syaputra (NOXTAGE)
5 Snipe & Watch Gathot Fajar (Creacle)

Lima besar finalis dari masing-masing kategori akan mengikuti proses Judging dan Awarding INA 4.0 pada hari Senin, 9 Oktober 2017, di AYANA Midplaza, Jakarta. Masing-masing peserta diminta untuk mempresentasikan dan mendemonstrasikan aplikasi yang telah dikembangkannya di hadapan dewan juri yang terdiri kalangan profesional.

Di hari yang sama, pada sesi Awarding, Samsung akan mengumumkan juara dari setiap kategori kompetisi INA 4.0, dengan dihadiri Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perindustrian, dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama Samsung dan DailySocial, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Next Apps 4.0.

Pendaftaran Aplikasi Indonesia Next Apps 4.0 akan Ditutup Minggu Ini

Kemeriahan roadshow Developer Workshop dan Developer Code Night dari program Indonesia Next Apps (INA) 4.0 di delapan kota Indonesia (Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Jakarta, Bandung, Medan, dan Makassar) telah berakhir. Lebih dari 1.600 developer telah ikut serta dalam rangkaian Developer Workshop dan Developer Code Night INA 4.0. Kini saatnya menanti siapa saja developer yang dapat mengembangkan aplikasi dengan basis teknologi Samsung.

Dalam gelaran tahunan keempatnya ini, Samsung masih merangkul pengembangan inovasi aplikasi pada teknologi Samsung SDK, Tizen Wearable, Tizen Smartphone, dan Gear VR. Pada puncaknya, 20 aplikasi terbaik akan berlaga pada acara malam penganugerahan (awarding) di Jakarta, dan berlomba meraih total hadiah lebih dari 600 juta rupiah.

Kategori-kategori perlombaannya adalah sebagai berikut.

revised-website-hadiah-1

Untuk kategori Industry Challenge, para peserta akan diminta untuk mengembangkan aplikasi sebagai solusi bagi permasalahan industri. Kategori Industry Challenge terdiri dari kategori Banking, Urban Planning, Property, dan Public Service.

no-blili-hadiah-industri-JPG

Seorang developer dapat mendaftarkan lebih dari satu aplikasi untuk setiap kategori challenge. Sebagai contoh, developer boleh men-submit empat aplikasi; Satu aplikasi untuk Tizen Smartphone Challenge, satu aplikasi untuk Samsung SDK, satu aplikasi untuk Industry Challenge (Banking), dan satu aplikasi untuk Industry Challenge (Urban Planning).

Inilah kesempatan bagi para developer untuk membuktikan diri dalam pengembangan aplikasi sekaligus menjadi bagian besar bagi perubahan di industri. Pendaftaran dibuka hanya sampai 18 September 2017 di www.indonesianextapps.com.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama Samsung dan DailySocial, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Next Apps 4.0.

Menilik Keseruan Rangkaian Workshop INA 4.0

Rangkaian program Indonesia Next Apps (INA) 4.0 semakin mendekati puncaknya. Roadshow Developer Workshop dan Developer Code Night INA 4.0 telah berlangsung di delapan kota Indonesia (Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Jakarta, Bandung, Medan, dan Makassar), dan terlihat berhasil memantik semangat para developer untuk berkarya. Sebanyak lebih dari 1.600 developer turut memeriahkan rangkaian kegiatan Developer Workshop dan Developer Code Night.

Selama Developer Workshop, para developer mencari tahu lebih banyak mengenai teknologi yang dikembangkan Samsung, seperti di antaranya ialah Samsung SDK, Gear VR, Tizen Smartphone, dan Tizen Wearable. Baik dalam kelas yang membahas pemaparan mendasar maupun pendalaman dari sisi teknis, para developer memperlihatkan ketertarikannya dalam pengembangan aplikasi.

Dalam ajang Developer Code Night, semakin tampak jelas mana saja developer yang siap melakukan pengembangan di teknologi Samsung, lewat keikutsertaan mereka dalam sesi pengembangan aplikasi.

Berikut adalah gambaran kemeriahan dan antusiasme peserta INA 4.0 dalam rangkaian Developer Workshop dan Developer Code Night INA 4.0.

IMG_9596JPG IMG_9565JPG IMG_9542JPG IMG_5381JPG IMG_5111JPG IMG_5018JPG IMG_4913JPG DSC_0400JPG DSC_0204JPG DSC_0190JPG DSC_0144JPG DSC_0094JPG DSC_0047JPG DSC_0035JPG

Itulah beberapa potong keseruan INA 4.0. Melihat dari semangat developer Indonesia ini, kelihatannya semakin banyak inovasi yang lahir untuk Samsung SDK, Tizen (smartphone dan wearable), dan Gear VR, khususnya yang membawa manfaat langsung bagi industri. Siapapun yang berhasil mengembangkan aplikasi terbaik berkesempatan mendapatkan total hadiah senilai lebih dari 600 juta rupiah.

Jika Anda termasuk salah satu developer yang siap dengan tantangan dan ingin meraih total hadiah senilai lebih dari 600 juta rupiah, Anda dapat langsung mendaftarkan aplikasi Anda di www.indonesianextapps.com.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama Samsung dan DailySocial, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Next Apps 4.0.

Menguatkan Ekosistem Pengembang di Kota Medan untuk Penuhi Kebutuhan Aplikasi Lokal

Samsung masih terus berupaya dalam mendorong pertumbuhan ekosistem aplikasi lokal di Indonesia. Oleh karena itu, melalui gelaran Indonesia Next Apps (INA) 4.0, Samsung merangkul komunitas developer Tanah Air demi melahirkan inovasi-inovasi di platform terbaru. Pada puncaknya, 20 aplikasi terbaik akan berlaga pada acara final di Jakarta dan berlomba meraih total hadiah lebih dari 600 juta rupiah.

Sebelum mendapatkan 20 aplikasi tersebut, INA 4.0 terlebih dahulu akan melakukan rangkaian roadshow di delapan kota Indonesia termasuk Medan. Melalui kegiatan workshop, para inovator IT Medan berkesempatan untuk mencari tahu secara mendalam mengenai teknologi Samsung dan implementasinya pada hari Senin, 7 Agustus 2017 di Hotel Santika Premier.

Dengan perkembangan teknologi dan digital di kota Medan, pantas rasanya jika Samsung merangkul para developer untuk menciptakan inovasi-inovasi dalam ranah teknologi. Apalagi dengan maraknya ekosistem startup di Medan yang didukung dengan talenta dan jiwa startup yang cukup bagus. Bahkan beberapa startup asal Medan mampu unjuk gigi dalam gelaran Clapham StartupFest 2017, seperti Bibitnomic (aplikasi yang memudahkan untuk menabung sekaligus berinvestasi), Simplidots (layanan berbasis cloud yang bisa membantu sebuah perusahaan mengawasi stok barang di gudang hingga memantau proses distribusi).

Ada juga OnanOnan (e-commerce yang menyediakan produk fashion, aksesori hingga makanan asal Medan), Unclekick (situs berita yang menghadirkan berbagai informasi untuk masyarakat urban di kota Medan), Avokado (aplikasi mobile yang bisa memberi rekomendasi tempat makan terbaik di Medan) dan ValvoOnline (situs e-commrece yang menyediakan berbagai produk, voucher serta informasi diskon di kota Medan).

Ditambah lagi, Medan kini telah mulai mengembangkan program Medan Smart City sebagai bentuk penerapan konsep kota cerdas dengan pemanfaatan teknologi dan komunikasi. Tentu saja perkembangan teknologi dan digital di kota Medan tak terlepas dari andil para pelaku digital Medan, termasuk IT Developer.

Oleh karena itu, Samsung ingin bertemu langsung dengan para developer Medan di workshop INA 4.0. Melalui workshop tersebut, para pelaku digital Medan akan mendapatkan insight yang berkaitan dengan pengenalan INA 4.0, pemaparan terkait permasalahan di industri, cerita dari local heroes Medan yang telah sukses membangun startup aplikasi, serta kelas-kelas yang membahas teknologi yang dikembangkan Samsung.

Samsung membuka lima sesi utama dalam Workshop INA 4.0 yaitu: Tizen Apps Development, Tizen Wearable Development, Gear VR, Samsung Galaxy SDK dan Samsung DeX. Yang seru dari Workshop tersebut adalah, di setiap sesi tadi, kamu bisa memilih di antara dua kelas: yakni Kelas Fundamental (fokus pada pemaparan dasar) dan Kelas Knowledge (lebih menguak sisi teknis dari sebuah teknologi).

Melalui Workshop INA 4.0, kesempatan bagi para developer terbuka besar untuk berkenalan dan mendapatkan insight berharga dari IT dan industry expert. Pendaftaran Workshop INA 4.0 masih terbuka di www.indonesianextapps.com.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama Samsung dan DailySocial, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Next Apps 4.0.

INA 4.0 Jajaki Potensi Pengembang Aplikasi di Makassar

Di tengah upaya menggali potensi pengembang aplikasi lokal, Samsung akan menemui developer di Makassar dalam rangkaian roadshow Indonesia Next Apps (INA) 4.0. Melalui kegiatan workshop, para inovator di Makassar berkesempatan untuk mencari tahu lagi lebih dalam mengenai teknologi Samsung dan pengembangan aplikasi di dalamnya. Tepatnya pada hari Rabu, 9 Agustus 2017, di Hotel Novotel.

Dari pemantauan kami, Makassar memiliki potensi yang cukup besar dalam lingkup digital. Ekosistemnya terlihat hidup dan bertumbuh. Beberapa komponen mulai bersinergi untuk menguatkan kewirausahaan digital mulai tech enthusiast, freelancers, hingga startup founder. Wadah berkumpul seperti Startup Makassar agaknya berhasil mendorong para pelaku industri digital Makassar untuk saling bertatap muka dan berkumpul secara strategis.

Belum lagi, tersiar juga kabar mengenai kota Makassar yang didaulat menjadi tempat dimulainya program Gerakan Menuju 100 Smart City. Hal ini dilakukan karena Makassar dianggap memenuhi ‘persyaratan’ sebagai kota yang siap dan giat dalam mengadopsi sistem tata kota pintar tersebut. Sinergi antara lembaga pemerintahan dan swasta di Indonesia ini tentu tak lepas dari campur tangan pelaku digital Makassar, khususnya para developer.

Karenanya, melihat kekuatan digital dari anak-anak Makassar, Samsung ingin bertemu langsung dengan jagoan IT Tanah Daeng pada perhelatan Workshop INA 4.0.

Melalui Workshop tersebut, para pelaku digital Makassar dapat memperoleh wawasan terbaru mengenai permasalahan yang tengah dihadapi industri, kisah sukses local heroes Makassar di bidang IT, dan juga kelas-kelas yang membahas seputar teknologi Samsung.

Samsung membuka lima sesi utama dalam Workshop INA 4.0; Tizen Apps Development, Tizen Wearable Development, Gear VR, Samsung Galaxy SDK, dan Samsung DeX.

Yang seru dari Workshop tersebut adalah, di setiap sesi tadi, peserta bisa memilih di antara dua kelas: yakni Kelas Fundamental (fokus pada pemaparan dasar) dan Kelas Knowledge (lebih menguak sisi teknis dari sebuah teknologi).

Para developer Makassar yang ingin berbincang langsung dengan para IT dan industry expert dapat mendaftarkan dirinya secara langsung di www.indonesianextapps.com.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama Samsung dan DailySocial, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Next Apps 4.0.

Samsung Indonesia Kembali Selenggarakan Pagelaran Indonesia Next App 4.0

Upaya mendorong pertumbuhan ekosistem pengembang lokal masih terus dilakukan oleh Samsung. Melalui seri event Indonesia Next Apps (INA), Samsung merangkul komunitas developer Tanah Air demi menjaga bergulirnya inovasi-inovasi di ranah teknologi.

Di tahun 2017 ini, INA hadir dengan seri keempat INA 4.0 yang menantang para pengembang lokal untuk mengembangkan aplikasi untuk Samsung SDK, Gear VR, Tizen Smartphone, dan Tizen Wearable.

Dengan berlangsungnya INA 4.0, Samsung yang merupakan pemimpin di pasar smartphone semakin menunjukkan inisiatifnya dalam meningkatkan sinergi para pengembang aplikasi dengan para pelaku industri di pasar Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, meroketnya pertumbuhan Tizen—khususnya pasca INA 3.0—juga menunjukkan bahwa kancah pengembangan teknologi informasi kini dalam keadaan sehat dan terus menunjukkan tren yang naik.

Masih serupa INA 3.0, seri INA 4.0 ini akan dibuka dengan sebuah rangkaian Workshop dan dilanjutkan dengan rangkaian Codenight di berbagai kota Indonesia.

Dalam Workshop, para pengembang akan mendapatkan pemamparan komprehensif mengenai Tizen dan Samsung SDK, baik dari aspek mendasar (pengenalan) maupun aspek teknis. Sedangkan di ajang Codenight, para pengembang akan diminta mengikuti sesi pengembangan aplikasi.

Kota-kota yang tercakup di dalam tur Workshop dan Codenight INA 4.0 ini antara lain:

  • Semarang (Workshop pada 25 Juli 2017, Codenight pada 21 Agustus 2017)
  • Yogyakarta (Workshop pada 27 Juli 2017, Codenight pada 22 Agustus 2017)
  • Malang (Workshop pada 29 Juli 2017, Codenight pada 25 Agustus 2017)
  • Surabaya (Workshop pada 31 Juli 2017, Codenight pada 24 Agustus 2017)
  • Jakarta (Workshop pada 3 Agustus 2017, Codenight pada 30 Agustus 2017)
  • Bandung (Workshop pada 5 Agustus 2017, Codenight pada 28 Agustus 2017)
  • Medan (Workshop pada 7 Agustus 2017, Codenight pada 7 September 2017)
  • Makassar (Workshop pada 9 Agustus 2017, Codenight pada 5 September 2017)

Inilah rangkaian acara di fase awal INA 4.0, di mana nantinya hanya aplikasi-aplikasi terbaik saja yang berkesempatan mendapatkan total hadiah senilai lebih dari 600 juta rupiah dan bisa mempertandingkan inovasinya di kancah internasional.

Jadi, apakah Anda inovator aplikasi terbaik yang kami cari?

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama Samsung dan DailySocial sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Next Apps 4.0.

Nyko PlayPad VR Adalah Gamepad Resmi untuk Headset Gear VR

Semenarik apapun motion controller resmi milik Samsung Gear VR, terkadang kita cuma membutuhkan sebuah gamepad biasa. Malahan, beberapa game yang populer untuk Gear VR memang mewajibkan input berbasis gamepad layaknya game console.

Di pasaran memang sudah ada banyak opsi gamepad yang bisa digunakan oleh pemilik Gear VR, namun sekarang sudah ada yang resmi hasil kolaborasi Samsung dengan Nyko. Keistimewaan gamepad bernama Nyko PlayPad VR ini adalah bagaimana ia bisa dipasangkan ke panel depan headset saat sedang tidak digunakan.

Kedengarannya memang sepele, akan tetapi hal ini bisa dianggap sebagai fitur yang sangat bermanfaat, mengingat PlayPad VR sejatinya bisa menggantikan peran panel penutup bawaan Gear VR, dan di saat yang sama memberikan kemudahan dalam bermain game.

Nyko PlayPad VR

Layout-nya sendiri mengadopsi gamepad milik Xbox, lengkap dengan sepasang analog stick yang diposisikan menyilang. D-Pad empat arah turut tersedia, demikian pula dengan empat tombol di bagian atas dan tombol L3 serta R3 di bagian belakang.

Sejauh ini belum ada informasi terkait jadwal rilisnya, tapi bisa dipastikan tahun ini juga, dengan banderol harga $50 – lebih mahal $10 dari motion controller Gear VR. Sebelum itu, Nyko berencana untuk mendemonstrasikannya di event E3 2017.

Sumber: New Atlas.

Samsung Gear VR Baru Beserta Controller-nya Siap Dirilis Bulan Depan

Keseriusan Google menggarap headset virtual reality mobile kelas high-end tampaknya memicu sang pionir di ranah itu untuk ikut meramu pesaingnya. Di ajang Mobile World Congress 2017, Oculus VR dan Samsung memperkenalkan versi baru dari perangkat Gear VR, kali ini juga disertai unit controller motion sebagai metode berinteraksi dengan lingkungan virtual.

Dan dalam acara Unpacked Galaxy S8 dan the S8+ yang dilangsungkan di kota New York semalam, sang raksasa elektronik asal Korea Selatan itu turut mengumumkan informasi mengenai harga, waktu ketersediaan, hardware, serta detail lebih jauh tentang kompatibilitas controller Gear VR. Melalui langkah ini, S8 serta S8 Plus bukan lagi disajikan sebagai sekadar smartphone flagship, namun juga jantung dari platform VR Samsung.

Gear VR 2

Selain warna (kini mengusung penampilan yang lebih gelap), Gear VR baru masih mengusung komposisi hardware serupa pendahulunya. Galaxy S8 dan S8 Plus berfungsi sebagai komponen pengolah konten, disematkan di bagian depan visor. Walaupun dioptimalkan untuk handset Samsung high-end terbaru, Gear VR anyar tetap mendukung varian lama seperti S7, S6 serta Galaxy Note 5.

Gear VR 3

Controller Gear VR memiliki penampilan seperti versi mini dari HTC Vive Controller ketimbang Oculus Touch, tanpa lingkaran sensor. Periferal ini menyajikan touchpad melingkar, tombol back, home dan volume di atas, serta trigger button di bawah. Penyajian tombol trigger memungkinkan kita menggunakannya sebagai pistol dalam game atau pointer. Lalu ketika tidak digunakan, ia dapat disematkan di strap headset.

Kabarnya sudah ada 20 game yang menunjang fungsi controller Gear VR dan dalam beberapa bulan ke depan, Samsung berencana buat menambah jumlahnya jadi 70 judul. Sejauh ini, sang produsen telah menyediakan kurang lebih 700 aplikasi Gear VR. Sayangnya, aksesori tersebut tidak dibekali baterai rechargeable khusus, ia membutuhkan sepasang baterai AAA agar bisa bekerja.

Gear VR 1

Selain aspek hardware, Oculus VR telah memperbaiki ekosistem Oculus Home, mengganti game engine Unity dengan kreasi mereka sendiri agar akses konten tiga kali lebih cepat. Kemudian, upgrade tersebut juga menghemat penggunaan baterai hingga 30 persen. Dipadu controller, proses navigasi jadi lebih intuitif, apalagi di sana ada Oculus Explore yang siap membantu Anda menemukan app-app baru.

Gear VR 4

Akan mulai didistribusikan pada tanggal 21 April 2017 besok, bundel headset Gear VR dan controller dijajakan seharga US$ 130. Controller dapat dibeli secara terpisah, dibanderol US$ 40, atau bisa diperoleh gratis dengan mem-pre-order Galaxy S8 dan S8+.

Via BGR, Wired, & Engadget.