Rencana-Rencana JobSmart di Tahun 2017

Setelah melakukan pivot akhir tahun 2016 lalu, platform screening management system untuk kandidat JobSmart meluncurkan aplikasi Android yang bisa digunakan perusahaan dan pencari kerja. Co-Founder dan COO JobSmart Peter Wijaya kepada DailySocial mengungkapkan dirilisnya aplikasi mobile bisa memudahkan klien untuk melihat video interview calon kandidat dengan resolusi yang lebih kecil dan tidak banyak menyedot paket data.

“Setelah sebelumnya kami meluncurkan versi beta, ternyata aplikasi Android JobSmart lebih banyak digunakan oleh perusahaan untuk melihat video interview kandidat usai jam kerja, yaitu ketika mereka sedang dalam perjalanan pulang dari kantor, [baik] di transportasi umum hingga mobil pribadi,” kata Peter.

JobSmart belum ada rencana untuk merilis aplikasi untuk platform iOS, karena belum adanya demand atau permintaan dari klien. Kebanyakan klien dan pengguna JobSmart selama ini menggunakan platform Android.

Platform andalan perusahaan kelas menengah hingga ke atas

Saat ini JobSmart telah memiliki 1200 klien yang terdiri dari perusahaan kelas menengah hingga ke atas. Sementara kalangan UKM dan startup masih belum terlalu banyak menggunakan platform JobSmart. Menurut Peter, kalangan UKM dan startup belum terlalu banyak mencari jumlah kandidat. Hal tersebut yang membedakan dengan perusahaan kelas menengah hingga ke atas.

“Kami melihat selama ini kebutuhan rekrutmen belum besar seperti perusahaan yang skalanya nasional. Contoh sederhana adalah perusahaan seperti Astra, yang biasanya mendapatkan sekitar 8 ribu kandidat untuk satu posisi saja. Sementara untuk startup biasanya belum membutuhkan jumlah yang banyak untuk posisi tertentu,” kata Peter.

Perusahaan yang telah bergabung dengan JobSmart bisa memanfaatkan platform screening management system dengan berlangganan bulanan atau monthly subscription.

“Harga [untuk berlangganan bulanan] tersebut sudah termasuk semua sistem yang tersedia di JobSmart, mulai dari screening berdasarkan kepribadian kandidat hingga video interview. Sehingga mampu memangkas biaya serta waktu proses rekrutmen yang selama ini banyak dikeluhkan oleh perusahaan kelas menengah hingga UKM dan startup,” kata Peter.

Untuk pelaku UKM dan startup, JobSmart juga menyediakan layanan Free Forever, dengan biaya gratis semua sistem serta fitur yang tersedia di JobSmart tetap bisa digunakan. Layanan Free Forever ini hanya bisa digunakan untuk satu kandidat saja.

“Kami menjamin keberhasilan kandidat sebanyak 80%, dengan hanya meng-import data kandidat yang sebelumnya telah dipilih oleh perusahaan. Sistem dari JobsSmart selanjutnya bisa melakukan proses perekrutan dengan mudah, cepat, dan akurat,” kata Peter.

Rencana JobSmart tahun 2017

Saat ini JobSmart masih menjalankan bisnisnya dengan menggunakan pendanaan dari angel investor dan belum ada rencana untuk melakukan penggalangan dana. Terkait inovasi yang akan diluncurkan di tahun ini, rencananya JobSmart akan merilis fitur untuk tenaga magang atau intern kepada klien.

Grand design dari JobSmart adalah platform untuk pencarian kerja, namun saat ini kami juga sudah banyak menerima permintaan dari perusahaan untuk mulai memberikan pilihan untuk tenaga kerja magang. Karena JobSmart banyak digunakan untuk fresh graduate, layanan ini nantinya juga bakal membantu kedua belah pihak,” kata Peter.

Application Information Will Show Up Here

JobSmart Pivot Menjadi Screening Management System

Beroperasi sejak tahun 2015, situs pencari kerja JobSmart hari ini mengumumkan telah melakukan pivot menjadi screening management system. Sistem ini akan membantu perusahaan menemukan kandidat pekerja dengan spesifikasi yang telah didefinisikan. Sebelumnya JobSmart menghadirkan layanan menyerupai JobStreet atau JobsDB dengan kelebihan fitur pencocokan otomatis.

Terkait dengan pivot ini, Co-Founder dan COO JobSmart Peter Wijaya mengatakan:

“Kami memutuskan untuk beralih dari platform pencarian kerja menjadi screening management system. Langkah ini kami ambil karena berdasarkan review selama satu tahun kami beroperasi. Khususnya terhadap pertumbuhan jumlah kandidat yang tergabung di JobSmart. Nyatanya di JobStreet sendiri jumlah kandidatnya sudah mencapai lebih dari 3,5 juta. Tentunya akan sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memiliki jumlah kandidat sebanyak mereka.”

Saat ini persaingan dalam pencarian kandidat pekerja terbaik mengalami persaingan yang luar biasa. Perusahaan pastinya ingin menempatkan lowongan pekerjaan di situs pencarian kerja yang memiliki banyak kandidat, dengan harapan semakin banyak jumlah kandidat yang ada tergabung di situs tersebut, semakin banyak juga yang melamar pada lowongan pekerjaan di perusahaan mereka.

“JobSmart melakukan pivot, dan fokus pada kekuatan kami saja, yaitu membantu menyaring kandidat yang sesuai dengan kriteria perusahaan dengan menggunakan fitur pencocokan otomatis. Karena dengan layanan kami ini, perusahaan tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk menyaring kandidat yang berkualitas, melainkan hanya dalam hitungan detik saja,” tambah Peter.

Di versi sebelumnya fitur-fitur unggulan yang ditawarkan JobSmart antara lain tes kepribadian online, video interview, dan pencocokan otomatis. Dengan fitur inilah diharapkan JobSmart dapat membantu perusahaan menemukan calon pekerja dengan efektif.

Fitur-fitur yang diunggulkan ini menurut JobSmart menjadikan dirinya bukan sebagai kompetitor bagi para situs pencari kerja seperti Jobstreet atau JobsDB, melainkan menjadi pelengkap bagi perusahaan yang ingin lebih mudah menyaring kandidat hingga akhirnya menemukan kandidat yang dibutuhkan lebih cepat.