Selesai Diselenggarakan, Ini Jawara-Jawara Gelaran SEACA 2019

Setelah 3 hari pelaksanaan (8-10 November 2019), gelaran South East Asia Cyber Arena (SEACA) 2019 kini telah menemukan juara-juaranya. Dilaksanakan di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta, SEACA 2019 mempertandingkan beberapa game, termasuk: Dota 2, Free Fire, dan PUBG Mobile, dengan tambahan Chess Rush, dan Tekken 7.

Sebelumnya, saat pembukaan, Ashadi Ang sempat berbagi visi dari kompetisi SEACA 2019. Satu tujuan yang ingin ia capai adalah menjadikan SEACA sebagai wadah bagi pemain dari berbagai kalangan yang ingin menunjukkan bakatnya dan menjadikan SEACA sebagai gerbang bagi aspiring gamers untuk menuju ke tingkat profesional.

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Tak heran jika SEACA 2019 punya ragam cabang pertandingan game yang mempertandingkan 464 peserta, yang terbagi dalam 66 tim, untuk memperebutkan total hadiah sebesar Rp2,4 miliar. “UniPin SEACA 2019 menjadi modal awal bagi para atlit secara material, fisik, ataupun mental sebelum maju ke kancah internasional.” Ucap Ashadi Ang saat penutupan SEACA 2019.

Berikut daftar pemenang dari gelaran SEACA 2019.

Dota 2
  1. Alter Ego
  2. PG.Orca
  3. Resurgence

PUBG Mobile

  1. ONIC Esports
  2. BOOM Esports
  3. Bigetron Esports
UniPin Indomaret Championship (Free Fire)
  1. BOOM CERBERUS
  2. PBM HYPER REBORN
  3. KLPR PROJECT
UniPin City League (Free Fire)
  1. ONIC OLYMPUS
  2. LOUVRE GOLDEN TULIP
  3. LOUVRE INDOPRIDE
Exhibition Free Fire
  1. PBM HYPER REBORN
  2. LOUVRE GOLDEN TULIP
  3. ONIC OLYMPUS
Chess Rush 
  1. BOOM_York
  2. NXL.GummuG
  3. ITNOS
Tekken 7
  1. MYTH.hun-ki (Widi)
  2. WIF.Abel (Abel)
  3. MYTH.Jinrei ( Mario )
Sumber: Dokumentasi SEACA
Sumber: Dokumentasi SEACA

Terkait kemenangannya, tim ONIC Esports selaku juara PUBG Mobile sempat menyatakan komentarnya seputar UniPin SEACA 2019. “Saya senang sekali bisa juara, terutama buat tim saya yang akhirnya bisa mengangkat piala. Satu hal yang juga ingin saya sampaikan atas kemenangan ini adalah, bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil.” ucap Matthew, anggota tim ONIC Esports kepada awak media.

Kemenangan ini merupakan langkah awal bagi para tim dan pemain untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya. Bagaimanapun, tantangan yang akan mereka hadapi di masa depan nanti tentu akan semakin berat. Entah dalam kompetisi tingkat nasional, regional, ataupun internasional. Selamat bagi tim dan pemain yang menjadi juara, semoga karir mereka sebagai seorang gamers bisa melejit selepas dari gelaran SEACA 2019 selesai diselenggarakan.

SEACA 2019 Ingin Menjadi Gerbang Pemain Amatir Untuk Menjadi Profesional

Tanggal 8 November 2019 telah menjadi momen pembukaan dari salah satu gelaran esports terbesar di Indonesia, Southeast Asia Cyber Arena. Para peserta dari berbagai daerah di Indonesia datang untuk berkompetisi dan beradu gengsi mulai dari 8 sampai 10 November 2019 di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta.

Mengusung sistem kompetisi terbuka, kompetisi ini berhasil menjaring 10.000 tim peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Semua peserta memberikan usaha terbaiknya demi mendapat tempatnya bertanding di Grand Final UniPin SEACA 2019. Kualifikasi dibagi jadi dua bagian kualifikasi, yang dimulai sejak April 2019 lalu. Untuk kualifikasi Indonesia ada UniPin Indomaret Championship dan UniPin City League. Begitu juga dengan kualifikas tingkat Asia Tenggara yang dibagi menjadi, Unipin KK Mart Championship (UKK Championship yang diselenggarakan di Malaysia dan UniPin SEACA 2019 Phillippine Qualifer.

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Setelah pertandingan demi pertandingan berlangsung, kini tersisa 464 peserta saja, yang terbaik ke dalam 66 tim. Total peserta tersebut bertanding terbagi ke dalam 3 cabang game yang dipertandingkan oleh SEACA 2019, yaitu Dota 2, Free Fire, dan PUBG Mobile. Mereka akan memberikan jerih payah terbaiknya untuk memperebutkan total hadiah sebesar Rp2,4 Miliar.

Advokasi Sistem Terbuka dan SEACA 2019 Sebagai Wadah Berkompetisi Amatir/Semi-Pro

Sebelum ini, Hybrid sudah sempat membahas soal sistem liga kompetisi yang umum digunakan di dunia olahraga. Dua sistem ini adalah sistem kompetisi tertutup atau dikenal juga sebagai franchise model, satu lagi sistem terbuka atau dikenal sebagai european sports system.

Keduanya punya kelebihannya masing-masing. Sistem tertutup mungkin lebih untung bagi pemodal besar, karena memastikan sustanability ekosistem bisnis suatu liga. Di Indonesia sistem ini pertama kali dicoba untuk MPL ID Season 4. Sementara sistem terbuka cenderung lebih menguntungkan komunitas, karena semua orang punya kesempatan yang sama untuk bertanding di panggung utama.

Ashadi Ang, CEO dan CoFounder UniPin menekankan bahwa dirinya ingin mendorong sistem kompetisi terbuka yang bisa memunculkan bibit-bibit unggul untuk ekosistem esports, lewat SEACA. “Kami ini menerbangkan juara-juara dari kotanya masing-masing ke Jakarta, dan mereka yang kami terbangkan tersebut adalah pemain tingkat amatir atau semi-pro. Lewat SEACA para pemain jadi bisa menunjukkan bakatnya, dan harapannya mereka nantinya bisa direkrut oleh organisasi esports profesional.”

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Saat diwawancarai dalam sesi doorstop oleh awak Media, Ashadi juga mengemukakan sedikit pendapatnya terhadap sistem kompetisi tertutup. “Balik lagi, visi saya adalah agar SEACA bisa menjadi wadah bagi pemain dari berbagai kalangan yang ingin menunjukkan bakatnya, dan membuat kompetisi ini sebagai gerbang menuju tingkat profesional. Contohnya seperti SEACA tahun lalu saat juara SEACA 2018 direkrut oleh tim profesional. Dari saya, SEACA tujuannya adalah untuk mencari bibit-bibit baru di ekosistem esports. Hal ini tentunya tidak mungkin dilakukan jika saya langsung meminta biaya investasi sebesar US$1 juta kepada para peserta. Tapi kalau soal sistem terbuka atau tertutup, nantinya mungkin tergantung dari regulasi PB (Pengurus Bersama) Esports saja. Saya sebagai swasta akan mengikuti regulasi yang ada nantinya.”

Satu kekhawatiran dari sistem kompetisi seperti SEACA mungkin adalah soal para pemain yang nantinya jadi terlalu cepat matang atau ibarat matang dikarbit.  Namun demikian, inisiatif seperti tetap menjadi salah satu yang dibutuhkan, sebagai wadah putra daerah untuk unjuk kemampuan mereka di tingkat nasional.

UniPin Hadirkan SEACA 2019 Dengan Konsep dan Suasana Baru

Salah satu kompetisi terbesar di Asia Tenggara, SEA Cyber Arena (SEACA), kembali hadir di tahun 2019. Tahun ini, kompetisi yang diselenggarakan oleh UniPin Esports mempertandingkan empat cabang game, yaitu Dota 2, Free Fire, PUBG Mobile, dan Tekken 7 sebagai cabang eksibisi.

Ada beberapa perbedaan yang terasa pada SEACA tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu. Absennya WESG dari rangkaian acara, menjadi salah satu hal yang cukup terasa pada SEACA 2019. Kendati demikian SEACA tahun ini menawarkan rangkaian acara dan suasana baru, lewat gelaran SEAME (SEA Millenial Expo), UIC (UniPin Indomaret Championship), UCL (UniPin City League), ditambah dengan venue acara yang berbeda, yaitu Balai Kartini.

Sumber: Hybrid - Akbar Priono
Sumber: Hybrid – Akbar Priono

UIC merupakan bagian dari rangkaian Road to SEACA 2019. Mempertandingkan Free Fire, gelaran UIC bekerja sama dengan Indomaret, dan digelar di Indomaret terbesar di 24 kota di Indonesia. Sama seperti UIC, UCL juga merupakan bagian dari rangkaian SEACA 2019.

Bedanya, UCL diselenggarakan di 12 kota berbeda dengan mempertandingkan game yang sama, Free Fire. Nantinya, jawara-jawara dari rangkaian UIC dan UCL akan diundang untuk bertanding di main event SEACA 2019 pada bulan November mendatang.

“Hal ini mengingat semakin meningkatnya jumlah penggemar esports di Indonesia. Maka dari itu, lewat gelaran SEACA, UniPin adalah wujud nyata untuk mendukung minat dan hobi generasi muda Indonesia di bidang esports.” Ashadi Ang, CEO dan Co-Founder UniPin, dalam gelaran konfrensi pers yang diselenggarakan di Grand Indonesia pagi (23 Juli 2019) tadi.

Untuk gelaran utama SEACA 2019, nantinya akan ada kualifikasi di beberapa negara Asia Tenggara. Selain dari kualifikasi Indonesia, akan ada juga kualifikasi SEACA Filipina yang diselenggarakan pada Agustus 2019. Selanjutnya disusul dengan kualifikasi SEACA Malaysia yang diselenggarakan pada September 2019 mendatang.

Sumber: SEACA Official Media
Panggung megah SEACA 2018 yang diselenggarakan di Atrium Mall Taman Anggrek Sumber: SEACA Official Media

Kualifikasi akan diselenggarakan untuk cabang game Dota 2 dan PUBG Mobile. Nantinya, dari kualifikasi berjalan, akan dipilih 2 tim terbaik untuk bertanding di dalam gelaran utama SEACA 2019 di Indonesia, untuk memperebutkan total hadiah sebesar Rp2,4 miliar.

Kehadiran SEACA dapat menjadi wadah bagi Anda yang ingin merintis karir sebagai atlet esports di Indonesia. Dengan sistemnya yang terbuka, siapapun punya kesempatan yang sama untuk menjadi juara di dalam kompetisi ini. SEACA 2019 akan diselenggarakan pada tanggal 8 hingga 10 November 2019 mendatang di Kartika Expo, Balai Kartini.