Cara Mengubah Smartphone Xiaomi Jadi Remote TV dan AC

Boleh ragu, tapi pada faktanya Anda bisa mengubah smartphone Android menjadi remote TV, AC, smart box atau peralatan lain yang dikendalikan dengan remote control. Di tutorial ini, saya khusus akan menggunakan smartphone bermerk Xiaomi yang memang secara default dilengkapi aplikasi Mi Remote.

  • Jadi, pertama kali sudah barang tentu menjalankan aplikasi Mi Remote di smartphone Xiaomi Anda, kemudian tap tombol Add Remote.

Cara Mengubah Smartphone Android Xiaomi Jadi Remote TV dan AC

 

  • Berikutnya akan muncul daftar perangkat yang bisa dikendalikan dengan smartphone, jika TV pilih menu TV, jika AC pilih menu AC.

Cara Mengubah Smartphone Android Xiaomi Jadi Remote TV dan AC

  • Sebagai percobaan, saya memilih TV, kemudian memilih merk TV atau smart TV yang Anda pakai.

Cara Mengubah Smartphone Android Xiaomi Jadi Remote TV dan AC

  • Sebagai langkah awal, aplikasi perlu melakukan penyesuaian untuk melihat reaksi perangkat. Caranya, sentuh tombol power yang tampil di layar. Jika TV Anda mati, berarti remote berfungsi dengan baik.

Cara Mengubah Smartphone Android Xiaomi Jadi Remote TV dan AC

  • Tap tombol Yes jika perangkat memberikan respon, No jika tak ada reaksi.

Cara Mengubah Smartphone Android Xiaomi Jadi Remote TV dan AC

  • Seperti tampilan panel kendali untuk perangkat TV saya. Tiap-tiap perangkat punya panel yang berbeda, tergantung kerumitannya.

Cara Mengubah Smartphone Android Xiaomi Jadi Remote TV dan AC

Cara yang sama bisa Anda terapkan untuk mengendalikan pendingin ruangan, kamera, kipas angin, set top box, atau peralatan elektronik lain yang mendukung kendali jarak jauh.

Bagi Anda yang tidak menggunakan perangkat Xiaomi, jangan berkecil hati. Karena di Play Store, ada banyak sekali aplikasi serupa yang bisa Anda pergunakan. Berikut adalah beberapa opsinya:

Header: Dailysocial

SikurPhone Ialah Smartphone dengan Dompet Digital untuk Menyimpan Bitcoin Secara Aman

MWC 2018 telah berakhir, banyak smartphone yang terlahir di sana. Salah satunya dari perusahaan asal Brazil yang berfokus pada keamanan yakni Sikur (baca: secure).

Mereka telah memperkenalkan SikurPhone, sebuah telepon pintar yang memiliki tingkat ‘keamanan yang tidak dapat ditembus’ dan dirancang khusus untuk memberikan keamanan dalam menyimpan cryptocurrency atau mata uang digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan Ripple misalnya.

dims

SikurPhone itu sendiri tak lain merupakan penerus dari GranitePhone yang dirilis pada tahun 2015. Sikur mengklaim bahwa headset ini terenkripsi sepenuhnya, baik itu email, kontak, pesan, percakapan telepon, hingga browser yang super aman.

Fitur unggulan yang ditawarkan ialah SikurWallet yaitu dompet mata uang digital yang memungkinkan Anda menyimpan cryptocurrency dengan aman di dalam layanan cloud miliknya.

Tingkat keamanan tersebut dicapai dengan menggunakan sistem operasi Android 7.0 Nougat yang telah dimodifikasi. Sebagai bukti keamanannya, Sikur menantang HackerOne untuk membobol SikurPhone. Dalam uji coba yang mereka lakukan selama dua bulan, HackerOne mengaku gagal mencari celah keamanan SikurPhone.

Jika ingin mendapat mengunduh aplikasi pihak ketiga di Google Play Store, maka harus diperiksa dan dikonfirmasi oleh Sikur terlebih dahulu sebagai bagian dari usaha mereka dalam menjaga keamanan.

Di luar kemampuannya yang istimewa SikurPhone tampil sederhana dengan layar 5,5 inci Full HD, menggunakan chipset besutan MediaTek (tipe belum diketahui), RAM 4GB, penyimpanan 64GB, dan baterai 2.800 mAh dengan port USB type-c.

Dengan dompet digital yang super aman ini, SikurPhone dibanderol US$799 atau sekitar Rp10 jutaan. SikurPhone sudah bisa dipesan dan hanya tersedia dalam 20.000 unit dengan jadwwal pengiriman pada bulan Agustus 2018.

Sumber: PhoneArena

Adu Canggih Efek Bokeh 4 Smartphone Dual Camera Terjangkau

Dewasa ini feed media sosial penuh dengan foto yang artsy dengan bokeh effect yang cantik. Hal itu bisa didapat berkat teknologi dual camera.

Ya, smartphone dengan kamera belakang ganda sedang menjadi tren. Dengannya kita bisa menangkap foto yang lebih detil dengan background yang blur.

Foto dengan efek bokeh ini dulu hanya bisa didapatkan oleh fotografer profesional dengan kamera Mirrorless atau DSLR bersensor besar.

Di sini, saya punya empat smartphone dual-camera kelas menengah, yaitu Xiaomi Mi A1, Infinix Zero 5, Huawei Nova 2i, dan Samsung Galay J7+. Mari kita komparasi, siapa diantara mereka yang menghasilkan foto bokeh lebih elok.

1. Xiaomi Mi A1 – Rp2.899.000

Smartphone Android One ini mengandalkan sistem dual camera dengan konfigurasi lensa wide-angle 12-megapixel (f/2.2, 26mm, 1.25 µm) dan lensa telephoto 12-megapixel (f/2.6, 50mm, 1 µm). Kemampuan yang ditawarkan ialah optical zoom sebanyak dua kali.

komparasi-smartphone-dual-camera-1

Mari langsung menuju ke aplikasi kameranya, antarmuka kamera Xiaomi Mi A1 ini sangat bersih dan untuk mengambil foto portrait cukup tekan ikon kecil yang berada di bagian tengah atas. Kemudian tap ke wajah orangnya dan foto dengan depth effect pun tercipta. Berikut hasilnya:

2. Infinix Zero 5 – Rp3.499.000

Pun demikian dengan Infinix, mereka juga mengadopsi lensa wide-angle 12-megapixel dan lensa telephoto 13-megapixel. Ditopang piksel besar ukuran 1.25um, aperture f/2.0, dual LED flash, dan kemampuan optical zoom sebesar 2 kali, serta digital zoom sebanyak 10 kali yang membantu memotret objek jauh.

komparasi-smartphone-dual-camera-2

Nah untuk UI kamera Infinix Zero 5 ini lebih bersahabat, tersedia mode portrait sebagai mode pengambilan gambar. Jadi – memotret foto dengan bokeh effect di sini lebih gampang. Ini hasilnya:

3. Huawei Nova 2i – Rp3.999.000

Huawei Nova 2i adalah smartphone dengan empat kamera sekaligus, yakni dua di bagian belakang dan dua lagi di bagian depan.

Huawei mengandalkan lensa 16-megapixel dengan bukaan f/2.2 untuk image rendering dan 2-megapixel dengan ukuran piksel 1,75um untuk menangkap dept of field guna menghasilkan efek bokeh.

komparasi-smartphone-dual-camera-3

User interface kamera Huawei Nova 2i agak sedikit membingungkan, karena tidak tersedia mode khusus untuk mengambil foto portrait. Anda harus mengaktifkan bukaan lensa lebar di ikon seperti gambar di atas. Hasil fotonya bisa Anda lihat di bawah ini.

4. Samsung Galaxy J7+ – Rp4.999.000

Jika Xiaomi Mi A1 dan Infinix Zero 5 menawarkan kemampuan optical zoom sebanyak dua kali, Samsung menawarkan kemampuan berbeda yakni untuk mengambil foto low light dengan hasil lebih baik. Samsung mengandalkan lensa 13-megapixel dengan low aperture f/1.7 dan lensa 5-megapixel dengan aperture f/1.9.

komparasi-smartphone-dual-camera-4

Nah Samsung sudah menyediakan mode ‘live focus‘, di mana intensitas blur bisa disesuaikan langsung atau setelah mengambil foto. Cukup menyenangkan, bagaimana dengan hasilnya?

20180301_122043

Verdict

Menurut saya, hasil foto dengan efek bokeh Xiaomi Mi A1 terlihat sangat bersih – saya cukup terkesan dibuatnya, tapi subjek sepertinya terkena efek beauty jadi terlihat kurang realistis. Kemudian untuk hasil foto Infinix Zero 5 – efek bokehnya juga mengesankan – tapi jika diperhatikan lebih dekat sedikit agak kurang teratur.

Berlanjut ke Huawei Nova 2i, di bagian muka depth effect-nya lebih rapi dibandingkan Infinix Zero 5 tapi bagian lengan tangan subjek agak berantakan. Terakhir Samsung Galaxy J7+, hasilnya kurang jelas membagi batas antara background dan subjek – tapi tingkat blur-nya bisa di-edit lagi setelahnya.

Keempatnya mampu mengaburkan latar belakang dan fokus ke subjek Anda dengan sangat baik – meski tidak ada yang sempurna.

General Mobile Luncurkan Smartphone Android One, GM8 dan GM8 Pro

Google punya dua inisiasi yang sama-sama bertujuan menghadirkan pengalaman Android bagi pengguna seluas-luasnya dengan harga terjangkau. Android One digulirkan terlebih dahulu, kemudian disusul dengan Android Go Oreo Edition di tahun 2017 lalu. Meski konsepnya berbeda, namun goal yang ingin dicapai sejauh ini tak tampak berbeda.

Di ajang MWC 2018 ini sejumlah Android Go sudah menampakkan diri, tapi General Mobile menempuh jalan berbeda, pengembang asal Turki lebih memilih menggunakan Android One ketimbang Android Go lewat perangkat barunya yang bernama GM8 dan GM8 Pro.

General Mobile GM8
General Mobile GM8

Mengemas Android 8.0 Oreo, GM8 merupakan smartphone 5,7 inci dengan resolusi 1.440 x 720 piksel dan hadir dalam dua varian, RAM 3 GB + penyimpanan internal 32 GB untuk GM8 dan RAM 4 GB + memori 64 GB untuk varian GM8 Pro. Jika pengguna masih membutuhkan lebih banyak ruang simpan, mereka bisa menambahkan kartu microSD hingga kapasitas 128 GB.

General Mobile GM8 didukung oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 435 dan baterai 3.075 mAh. Sayangnya, tidak ada pengaturan kamera ganda yang bisa dipamerkan, karena perangkat hanya dilengkapi kamera 13 MP di bagian depan dan belakang.

General Mobile GM8
General Mobile GM8

Selain kamera dan flash, di bagian belakang GM8 juga duduk sensor sidik jari yang menjadi pintu akses utama ke dalam sistem perangkat. Kemudian di balik cover tersebut, bersemayam baterai sebesar 3.075mAh yang akan menopang nafas perangkat selama digunakan.

Menurut beberapa bocoran dan rumor, General Mobile kemungkinan juga akan meluncurkan model lain yang menggunakan Android Go.

General Mobile GM8
General Mobile GM8

Sumber berita GeneralMobile.

3 Keluarga Asus ZenFone 5 Resmi Diperkenalkan, Ini Dia ZenFone 5, ZenFone 5Z dan ZenFone 5 Lite

Seperti yang banyak diperbincangkan belakangan ini, Asus akhirnya secara resmi memperkenalkan jajaran smartphone andalannya di tahun 2018, ZenFone 5Z pada konferensi MWC 2018 yang sedang berlangsung di Barcelona, Spanyol. Di samping varian teratas tersebut, Asus juga menyingkap beberapa model lain seperti ZenFone 5, ZenFone 5 Lite, dan ZenFone Max M1. Perusahaan teknologi asal Taiwan tersebut menempatkan ZenFone 5Z-nya untuk melawan beberapa smartphone flagship yang diluncurkan beberapa hari yang lalu, seperti Samsung Galaxy S9 dan Sony Xperia XZ2.

Asus ZenFone 5 (ZE620KL)

Mendukung konektivitas seluler dual-SIM (Nano),  Asus ZenFone 5 menjalankan sistem operasi Android 8.0 Oreo dengan polesan interface ZenUI 5.0. Performanya didukung oleh Qualcomm Snapdragon 638 yang disandingkan dengan RAM 4GB atau 6GB serta grafis Adreno 509. Model standar ini akan tersedia dalam satu opsi memori, 64GB.

Asus ZenFone 5
Asus ZenFone 5

Asus ZenFone 5 dilengkapi kamera ganda di belakang yang menggunakan sensor Sony IMX363 beresolusi 12MP terbaru dengan piksel 1,4μm yang besar, lensa aperture f / 1.8, ditambah dengan kamera sekunder wide angle 120 derajat, stabilisasi gambar optik empat sumbu (OIS) dan fitur kamera AI-enhanced – termasuk AI Scene Detection untuk 16 scene, AI Photo Learning, Potret Real-time dan Real-time Beautification. Sedangkan di depan, ia menggunakan kamera 8MP yang mengemas aperture f/2.0 dan sudut pandang 84 derajat.

Asus ZenFone 5Z

Sebagian spesifikasi ZenFone 5Z – terutama kamera – hampir sama dengan ZenFone 5. Perbedaan utamanya terlihat pada bagian prosesor, RAM, dan penyimpanan internal. Bahkan keduanya memiliki bobot yang sama, menurut Asus.

Asus ZenFone 5Z
Asus ZenFone 5Z

Seperti seri standarnya, Asus ZenFone 5Z memiliki layar 6,2 inci full-HD+ (1080×2246 pixels) dengan aspek rasio 19: 9, lebih tinggi dari rasio 18,5: 9 yang terlihat pada Galaxy S-Series, namun masih belum mengalahkan iPhone X yang punya rasio 19,5: 9. Tetapi bicara performa, smartphone ini berani diadu dengan dua flagship tersebut berkat adanya chipset Qualcomm Snapdragon 845 SoC dengan AIE (Artificial Intelligence Engine) dan Adreno 630 GPU. Perangkat hadir dalam beberapa konfigurasi, RAM 4GB disandingkan dengan memori 64GB, RAM 6GB disandingkan dengan penyimpanan 128GB, kemudian RAM 8GB dijodohkan dengan memori 256GB.

Asus ZenFone 5Z
Asus ZenFone 5Z

Di bagian konektivitas, smartphone Dual-SIM ini mendukung fitur-fitur pendukung antara lain GPS, Wi-Fi, Bluetooth v5.0, NFC dan lain-lain. Asus juga menggunakan speaker dual-magnet ganda untuk meningkatkan pengalaman multimedia dan audio. Didukung oleh baterai 3300mAh, Zenfone 5Z mendukung teknologi pengisian daya ASUS BoostMaster dan AI. Di belakang terdapat pula sensor sidik jari sebagai fitur tambahan bagi fitur pengenal wajah untuk membuka akses perangkat.

Asus ZenFone 5 Lite atau ZenFone 5Q

Asus ZenFone 5 Lite dan ZenFone 5Q sejatinya adalah perangkat yang sama namun ditujukan untuk pasar yang berbeda.

ZenFone 5 Lite adalah perangkat dari model standar yang disederhanakan. Rancangannya memiliki kemiripan fisik dengan varian premium, namun hadir dengan layar 6 inci dan bezel tipis, baterai 3,300 mAh sama seperti ZenFone 5, dan Android Nougat – bukan Android Oreo – sebagai sistem operasi pilihannya. ZenFon 5 Lite juga memiliki kamera ganda di bagian depan dan belakang, dengan lensa tambahan memberikan bidang pandang 120 derajat yang lebih luas untuk fotografi beramai-ramai.

Asus ZenFone 5 Lite
Asus ZenFone 5 Lite

Ada dua kamera di bagian belakang yang terdiri dari sensor 16MP yang memiliki aperture f/2.2 ditambah dengan kamera sekunder yang dilengkapi fitur FOV 80 derajat. Di bagian depan Anda mendapatkan dua kamera lagi, satu dengan sensor Sony IMX376 20MP dan yang lainnya memiliki sensor 8MP dengan lensa lebar 120 derajat. Varian ini juga memiliki baterai yang sama seperti di ZenFone 5 dan ZenFone 5Z.

Asus ZenFone 5 Lite akan tersedia dalam dua varian – satu menggunakan chipset Snapdragon 430 dengan grafis Adreno 505 GPU, dan yang lainnya menggunakan Snapdragon 630 dengan Adreno 505 GPU. Ada juga varian RAM dan penyimpanan yang berbeda, antara lain RAM 3GB + 32GB, dan RAM 4GB + 64GB.

Asus ZenFone Max M1

Asus ZenFone Max (M1) juga ikut diluncurkan bersamaan dengan seri ZenFone 5, yang mencakup ZenFone 5Z, ZenFone 5, dan ZenFone 5 Lite. Asus ZenFone Max (M1) sangat mirip dengan ZenFone Max Plus (M1) yang diluncurkan di Rusia dan juga Indonesia beberapa waktu yang lalu. Namun, ada beberapa perbedaan – alih-alih menggunakan chipset MediaTek MT6750T, M1 keluaran MWC 2018 ini menjalankan Qualcomm Snapdragon 425 dan Snapdragon 430 SoC. Layarnya juga lebih kecil, berukuran 5,5 inci, dibandingkan layar 5,7 inci milik ZenFone Max Plus (M1).

Asus Zenfone Max M1
Asus Zenfone Max M1

Ditenagai baterai 4000mAh yang istimewa, Asus ZenFone Max (M1) (ZB555KL) menawarkan pengaturan kamera belakang ganda dengan sensor utama 13 megapiksel yang digabungkan dengan sensor 8 megapiksel sekunder yang mempunyai lensa sudut lebar 120 derajat. Kamera depan memiliki sensor 8 megapiksel dengan aperture f/2.2. Namun Asus menekankan bahwa spesifikasi kamera bisa saja berbeda tergantung negara yang dituju.

Sayangnya harga pasti untuk keempat smartphone di atas belum dibeberkan oleh Asus, begitu pula dengan tanggal ketersediaan. Beberapa media menyebutkan waktu yang berbeda. Asus ZenFone 5 disebut bakal memulai debut pada bulan April, kemudian ZenFone 5 Lite di bulan Maret dan ZenFone 5Z di bulan Juni.

Sumber berita Businesswire, Twitter/Asus, Facebook/Asus.

Energizer Hardcase H590S Ialah Smartphone Tangguh Dengan Baterai 5.800mAh dan RAM 6GB

Energizer mempunyai sejarah panjang di bidang penyediaan baterai. Menelusuri perjalanan perusahaan ini, mereka telah berbisnis selama lebih dari 120 tahun dan melebarkan sayapnya ke berbagai ranah. Itulah alasannya mengapa performa baterai menjadi perhatian utama mereka sejak Energizer memperkenalkan smartphone pertamanya beberapa tahun silam.

Meneruskan tradisi sang perusahaan Amerika di ajang Mobile World Congress 2017, Energizer memperkenalkan varian high-end dari lineup Hardcase yang menawarkan sejumlah upgrade signifikan. Dinamai Hardcase H590S, perangkat ini mengedepankan konsep rugged sembari mencoba memberikan solusi atas kelemahan terbesar (mayoritas) smartphone modern: daya tahan baterai.

Dari sisi penampilan, Hardcase H590S memang tidak seramping perangkat-perangkat anyar andalan produsen smartphone populer. Karena mengutamakan ketangguhan, tubuhnya terlihat cukup bulky, namun juga tak terlalu tebal dengan dimensi 164,2×79,4×12,15mm. Selanjutnya, sisi punggung smartphone dibekali tekstur titik-titik untuk menambahkan daya cengkeram dan memastikannya tak mudah tergelincir dari tangan Anda.

Energizer Hardcase H590S 2

Namun bahkan jika Anda tak sengaja menjatuhkannya, Tubuh Hardcase H590S mampu menahan benturan (maksimal jatuh dari ketinggian 1,2m). Perangkat juga telah memperoleh sertifikasi IP68, yang berarti mampu menahan air hingga kedalaman 1,5m selama maksimal setengah jam. Energizer Hardcase H590S menyajikan layar seluas 5,9-inci dengan resolusi full-HD 1080x2160p dan aspek rasio 18:9 yang diproteksi Corning Gorilla Glass 3.

Energizer Hardcase H590S 1

Sebagai brand yang terkenal dengan produk baterai, kemampuan smartphone aktif dalam waktu dalam tentu saja merupakan aspek andalan di Hardcase H590S. Di dalam, Energizer mencantumkan baterai 5.800mAh yang dilengkapi sistem power saving sehingga pemakaiannya jauh lebih optimal serta fitur fast charging, baterainya dapat Anda isi ulang melaui port USB type-C.

Konsumsi baterai juga lebih hemat karena Energizer memanfaatkan system-on-chip kelas ‘menengah-bawah’ Mediatek Helio P23 – berisi prosesor octa-core ARM Cortex-A53 2,0GHz dan GPU Mali-G71 MP2. Produsen menjejalkan RAM sebesar 6GB serta penyimpanan internal 128GB, yang bisa diekspansi lagi via microSD. Kemampuan fotografinya tidak dilupakan: ada sepasang kamera 16Mp dan 0,3Mp di belakang, serta setup kamera ganda 13Mp dan 0,3Mp di depan.

Energizer belum mengungkap harga dari Hardcase H590S, namun mereka punya rencana untuk mulai memasarkan smartphone ini di kuartal kedua 2018.

Asumsi saya, Energizer Hardcase H590S bukanlah smartphone yang dijajakan di harga murah. Namun saya bisa membayangkan apa yang akan saya lakukan jika memilikinya: berendam air hangat sembari menonton serial Netflix.

Sumber: dua artikel TechRadar.

BlackBerry Ghost Segera Meluncur Dalam Waktu Dekat?

Merasa cukup puas dengan penjualan KeyONE, BlackBerry disebut-sebut berencana merilis lagi smartphone berbasis Android yang akan diresmikan di India. BlackBerry Ghost – bisa jadi bukan nama asli, diyakini bakal mengikuti tren kekinian berupa aspek rasio 18:9 dan tanpa bezel seperti kebanyakan perangkat flagship.

Mempertimbangkan tempat peluncuran yang dipilih, maka kemungkinan besar BlackBerry Ghost akan diproduksi oleh Optiemus Infracom selaku pemegang lisensi brand BlackBerry di India. Sebagai pengingat, bahwa BlackBerry sudah sepenuhnya mundur dari industri mobile, mereka tak lagi terlibat dalam proses perakitan perangkat. Ada 3 perusahaan yang kini memegang lisensi mereka, TCL di Tiongkok dan global, BB Merah Putih di Indonesia dan Optiemus Infracom di India.

Bocoran yang dibeberkan oleh akun Twitter @Evleaks ini tak banyak mengungkapkan spesifikasi BlackBerry Ghost. Evan Blass yang hanya menyoroti soal desain tanpa bezel dan menyebutkan bahwa smartphone ini merupakan perangkat premium yang akan diluncurkan di India dalam waktu dekat.

Gambar yang diterbitkan juga tak banyak memberikan banyak informasi. Namun yap, ia mengonfirmasi klaim tanpa bezel yang Evan Blass sebutkan. Kemudian perangkat hampir pasti menggunakan material logam dengan tambahan sebuah kamera selfie di sudut kiri atas. Jadi, jika gambar ini bisa dipercaya, BlackBerry Ghost masih belum akan mengikuti jejak sejumlah pabrikan yang mulai fokus pada kamera. Tapi bukan berarti satu kamera kalah dari dua. Bisa jadi, kamera selfie ini mempunyai piranti lunak dan sensor yang lebih baik sehingga hasil jepretannya lebih bening.

Di bagian depan tak tampak tombol fisik dan juga sensor sidik jari, jadi kemungkinan besar BlackBerry masih akan menempatkan sensornya di bagian belakang. Belum ada informasi soal tanggal peresmian.

Sumber berita Gizchina.

Nyaris Tidak Ber-Bezel, Smartphone Konsep Vivo Apex Pamerkan Sejumlah Teknologi Inovatif

Di event CES bulan lalu, Vivo sempat mencuri perhatian lewat sebuah smartphone yang mengemas sensor sidik jari di dalam layar. Tidak lama setelahnya, Vivo langsung melepasnya ke pasar Tiongkok sebagai X20 Plus UD. Spesifikasinya memang bukan yang terbaik, tapi setidaknya ponsel ini berhasil mewujudkan visi industri yang terbentuk sejak beberapa tahun silam.

Dari situ Vivo terus mengembangkan ide-idenya, sampai akhirnya lahir sebuah smartphone konsep bernama Vivo Apex, yang dipamerkan baru-baru ini pada ajang MWC 2018. Fitur andalan Apex dideskripsikan Vivo sebagai “Half-Screen In-Display Fingerprint Scanning Technology”.

Ini merupakan kelanjutan dari teknologi sensor sidik jari dalam layar yang diperkenalkan X20 Plus UD. Kalau di X20 Plus UD pengguna harus menempatkan jarinya di atas satu titik pada layar, di Apex areanya jauh lebih besar. Tidak benar-benar separuh layar seperti klaim Vivo, tapi mungkin sepertiga kalau menurut reporter The Verge yang mencobanya.

Terlepas dari itu, area yang lebih besar jelas bakal lebih memudahkan bagi pengguna. Yang tadinya hanya berupa satu penampang kecil di bawah layar, di tombol power, atau di belakang kini telah berevolusi menjadi sepertiga area bawah layar. Andai diperlukan proteksi ekstra, pengguna juga bisa membuka ponsel menggunakan dua jari sekaligus.

Vivo Apex

Daya tarik Apex rupanya belum berhenti sampai di situ saja. Penampilannya sungguh menawan dengan bezel bagian atas, kiri dan kanan yang nyaris tidak terlihat, dan hanya menyisakan secuil bezel saja di bagian bawah. Sepintas desainnya tampak mirip seperti Xiaomi Mi Mix, dan insting kita bakal berpikir bahwa kamera depannya juga diposisikan di bezel bagian bawah tersebut.

Dugaan kita salah. Vivo dengan cerdiknya menyembunyikan kamera depan ini di belakang layar, yang akan muncul dari bagian atas layaknya periskop ketika dibutuhkan – kurang lebih mirip seperti yang diterapkan pada laptop Huawei MateBook X Pro yang juga diumumkan baru-baru ini. Langkah yang diambil Vivo ini sejatinya bisa menjadi solusi atas notch kontroversial milik iPhone X dan angle kamera yang jelek semisal posisinya di bawah layar.

Vivo Apex

Kamera depan bukan satu-satunya komponen yang ‘hilang’ dari wajah Apex, earpiece speaker pun juga. Sebagai gantinya, Apex bakal menggetarkan seluruh layarnya agar bisa bertindak seperti speaker. Cara ini berbeda dari Xiaomi Mi Mix yang mengandalkan teknik piezoelektrik, yang cara kerjanya kurang lebih sama seperti teknologi bone conduction.

Semua ini terdengar begitu menarik, tapi sayangnya Vivo tidak punya rencana untuk memasarkan Apex. Mereka menegaskan bahwa Apex murni sebatas konsep saja. Kendati demikian, ini tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk menerapkan setidaknya satu ide yang diusung Apex ke salah satu produk mereka selanjutnya, utamanya sensor sidik jari pada sepertiga area layar itu tadi.

Sumber: The Verge.

ZTE Ikut Hadirkan Smartphone Berbasis Android Go

Menyusul Nokia yang sudah lebih dulu memperkenalkan smartphone berbasis Android Go, Nokia 1. Di ajang yang sama MWC 2018, ZTE juga meramaikan bursa dengan mengumumkan smartphone serupa bernama ZTE Tempo Go. Smartphone berbasis Android Go Oreo Edition ini menonjolkan sisi minimalis, akses yang ringan, hemat data, aplikasi mini namun dengan interface dan fitur khas OS Android 8.0 Oreo.

Dijual di kisaran $79,99,  ZTE Tempo Go merupakan smartphone entry level yang berada di level baru meskipun dari sisi spesifikasi terbilang super minimalis, sesuai dengan harganya. ZTE Tempo Go membawa prosesor 1.1 GHz, layar 5,0 inci dengan resolusi 480 x 854 piksel, dan kamera belakang 5MP, kamera depan 2MP serta baterai sebesar 2.200mAh. Muncul dengan RAM 1GB dan penyimpanan 8GB, smartphone mendapatkan dukungan MicroSD untuk ruang simpan ekstra.

zte_tempo_go

ZTE mengatakan telah menghentikan produksi perangkat mobile dengan RAM 512MB karena pada dasarnya OS membutuhkan keseluruhan memori perangkat, namun dengan Android Go, pabrikan sekarang merasa lebih nyaman menjaga ponsel tetap menggunakan RAM di 1GB. Sejumlah pabrikan termasuk ZTE bahkan mungkin akan meninjau ulang perangkat dengan RAM yang lebih kecil.

Sebagai pengingat, Google mengumumkan Android Go tahun lalu di Google I / O dengan tujuan memberikan pengalaman Android yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah. Pengembang dan pabrikan kemudian menerima OS pada bulan Desember. Perangkat baru ini menjalankan aplikasi versi “Go” yang telah dioptimalkan, seperti YouTube, Gmail, dan Maps, yang memakan memori lebih sedikit dan dibangun untuk mengonsumsi data lebih rendah dari aplikasi standar.

Selain ZTE dan Nokia, brand-brand lokal India juga antusias menyambut OS baru ini. Dalam waktu dekat akan lebih banyak perangkat berbasis Android Go yang bakal diumumkan ke publik.

Sumber berita Cnet.

ZTE Blade V9 Jalani Debut Ditemani Model Lebih Murah, Blade V9 Vita

Tak mau ketinggalan, ZTE ikut meramaikan gelaran MWC 2018 yang berlangsung di Barcelona dengan memperkenalkan sepasang smartphone Blade V9 dan Blade V9 Vita. Kedua smartphone yang berkecimpung di kelas menengah ke bawah ini merupakan generasi penerus dari seri Blade V8 yang meluncur tahun lalu.

Mendapat sorotan yang cukup banyak dari media dan fans, ZTE tampak berusaha ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda di seri ini. Yang paling terlihat ada di bagian desain, di mana keduanya mempunyai rasio body ke layar sebesar 83.6%, menempatkan Blade V9 sebagai salah satu ponsel pintar paling lega di era layar penuh sekarang ini. Penampang layarnya sendiri terbagi atas dua ukuran. Varian Blade V9 berukuran 5,7 inci sedangkan varian Blade V9 Vita sedikit lebih ramping, seluas 5,45 inci.

ZTE Blade V9 didukung oleh Snapdragon 450, dan hadir dalam dua konfigurasi memori dan RAM, yaitu RAM 3 GB dengan penyimpanan 32 GB, RAM 4 GB dengan penyimpanan 64 GB. Varian pertama ditawarkan seharga €269, sedangkan varian kedua dijual seharga €299.

ZTE Blade V9
ZTE Blade V9

Blade V9 dilengkapi dengan konfigurasi kamera belakang ganda (16 MP + 5 MP, plus aperture f/1.8), sedangkan di depan ada kamera selfe 8 MP. Baterai terletak di balik cover memiliki kapasitas 3200 mAh, sementara di bagian cover duduk sensor sidik jari bersama kamera dana LED flash. Desainnya cukup mengesankan, dan juga menawarkan kaca belakang sehingga memberi kesan mengkilap nan mewah. Berjalan dengan Android Oreo, ZTE Blade mengikuti tren kekinian dengan dukungan untuk mengenali bentuk wajah pemiliknya.

Sementara itu, ZTE Blade V9 Vita dilengkapi layar 5,45 inci dengan aspek rasio 18: 9 dan resolusi FHD+. Performanya sedikit menurun karena hanya dibekali chipset Snapdragon 435. Begitu juga konfigurasi kamera belakang belakang yang diturunkan menjadi 13 MP + 2 MP. Lalu kamera depan menjadi 5 MP.

ZTE-Blade-V9-official-image-12-800x521

Seperti Blade V9, model kedua ini juga mendapatkan penopang daya sebesar 3200 mAh dan sistem operasi di Android Oreo. Model ini ditawarkan dalam dua varian, yang pertama dengan RAM 2 GB dan penyimpanan 16 GB seharga €179, dan satu lagi dengan RAM 3 GB dan penyimpanan 32 GB seharga €199.

Sumber berita PhoneArena dan AndroidHeadlines.