Lewat Friendship Profile, Snapchat Ingin Soroti Pertemanan Antar Para Penggunanya

Snapchat boleh memulai tren aplikasi chatting bersifat ephemeral (konten otomatis dihapus setelah beberapa saat), akan tetapi buat sebagian penggunanya, Snapchat juga telah berevolusi menjadi medium komunikasi utama antara mereka dan sahabat-sahabat terdekatnya.

Foto atau video yang tadinya hilang dengan sendirinya kini bisa disimpan sebagai kenangan pribadi antar pengguna, dan Snapchat baru saja merilis fitur bernama Friendship Profile demi memudahkan pengguna mengakses memori mereka bersama teman-temannya.

Jadi ketika kita mengklik Bitmoji milik teman, kita akan dibawa ke halaman Friendship Profile. Di sana tertera semua pesan, tautan, gambar maupun video yang pernah kita simpan dari percakapan dengan teman kita tersebut. Snapchat mendeskripsikan fitur ini sebagai cara tercepat untuk mencari highlight dari pertemanan antar pengguna.

Tanpa melupakan kepentingan akan privasi, Friendship Profile hanya bisa dilihat oleh masing-masing pengguna dan temannya tersebut. Fitur ini sudah mulai diluncurkan secara global dan bertahap selama beberapa minggu ke depan.

Bitmoji Merch

Masih dalam tema persahabatan, Snapchat turut meluncurkan toko merchandise seputar Bitmoji. Di situ konsumen bisa membeli beragam produk seperti mug, buku catatan, casing ponsel maupun T-shirt bergambar Bitmoji. Bukan sembarang Bitmoji tentu saja, tapi sesuai dengan Bitmoji bikinan pengguna dan temannya sendiri.

Untuk pengguna di Amerika Serikat, Snapchat juga bakal merilis Bitmoji Stories, semacam comic strip tapi dengan Bitmoji masing-masing pengguna dan teman terdekatnya sebagai karakternya. Bitmoji Stories nantinya bisa diakses melalui Discover.

Sumber: TechCrunch dan Snap.

Snap Camera Persilakan Siapapun untuk Memakai Snapchat Lens dari Komputer

Juli lalu, Snapchat meluncurkan Lens Explorer demi memudahkan pengguna untuk menambatkan filter wajah maupun objek augmented reality yang interaktif garapan komunitas. Menarik, tapi hanya untuk pengguna Snapchat saja. Bagaimana seandainya fitur Lens ini juga dapat digunakan oleh mereka yang sama sekali tidak memiliki akun Snapchat?

Pemikiran seperti inilah yang pada akhirnya melahirkan Snap Camera, yang secara spesifik dirancang agar siapapun dapat ikut merasakan keseruan bermain-main dengan fitur Lens melalui komputer. Ya, Snap Camera bukanlah aplikasi untuk Android maupun iOS, melainkan untuk Windows dan macOS.

Snap Camera

Snap Camera pada dasarnya tidak lebih dari sebatas Lens Explorer untuk desktop. Pengguna bisa melihat-lihat dan mencoba langsung beragam filter wajah AR yang tersedia, untuk kemudian digunakan di aplikasi lain seperti Skype, Google Hangouts, OBS, YouTube, Twitch via extension, maupun yang berupa web app seperti Facebook Live.

Sejauh ini sudah ada lebih dari 250 ribu Lens karya komunitas yang tersedia, dan semua ini dapat ditambatkan ke tampilan webcam demi memeriahkan sesi video calling ataupun live streaming. Khusus untuk para streamer Twitch, mereka dapat mengakses Lens bertema gaming dari judul-judul seperti League of Legends, Overwatch, World of Warcraft, dan PUBG.

Snap Camera

Satu-satunya aplikasi video chat ternama yang tidak kompatibel dengan Snap Camera adalah FaceTime, tapi toh pengguna Mac tetap bisa memakai alternatif seperti Skype kalau memang tertarik mencoba Snap Camera. Aplikasinya sekarang sudah bisa diunduh secara cuma-cuma, dan seperti yang saya bilang, Anda sama sekali tidak harus memiliki akun Snapchat untuk bisa menggunakannya.

Sumber: Snap dan TechCrunch.

Spectacles 2 Kini Hadir dalam Varian Baru yang Lebih Mirip Kacamata Hitam Tradisional

April lalu, Snap (induk perusahaan Snapchat) meluncurkan Spectacles generasi kedua yang membawa sejumlah penyempurnaan hardware. Dimensinya juga lebih ringkas, tapi kelemahannya masih tetap: penampilannya masih terlalu nyentrik jika disandingkan dengan kacamata biasa.

Untuk itu, Snap telah merancang style baru Spectacles 2 yang dijuluki Veronica dan Nico. Dari gambarnya bisa dilihat kalau keduanya jauh lebih mirip kacamata hitam tradisional. Tentu saja sepasang kamera masih tertanam di ujung bingkainya, dan kapabilitas kamera ini masih sama persis seperti sebelumnya.

Spectacles 2 Veronica / Snap
Spectacles 2 Veronica / Snap

Sementara baru tersedia dalam warna serba hitam, dua varian anyar Spectacles 2 ini juga dilengkapi lensa polarized. Ketahanan airnya juga masih dipertahankan, sehingga momen basah-basahan pun dapat diabadikan dengan mudah.

Kalau melihat desainnya, Snap terkesan ingin menumbuhkan aura elegan pada Spectacles. Hal ini juga tercermin dari carrying case yang mendampinginya; bukan lagi hard case berwarna kuning mencolok, melainkan semi-soft case berwarna hitam, meski kabel charging-nya masih saja kuning.

Spectacles 2 Veronica

Data yang dikumpulkan Snap mencatatkan bahwa sejak Spectacles 2 diluncurkan, ada 40 persen lebih banyak foto dan video yang diunggah yang berasal dari kacamata tersebut. Respon konsumen bisa dibilang cukup positif, dan dua style baru ini bisa dianggap sebagai upaya Snap untuk mempertahankan hype-nya.

Lebih lanjut, Snap juga berencana merilis fitur baru Snapchat yang memungkinkan hasil foto dan video Spectacles untuk dikurasi secara otomatis dan dikelompokkan ke dalam sebuah Highlight Story. Harapannya, pengguna Spectacles tidak perlu repot-repot memilih satu per satu foto atau video terbaik yang hendak diunggah.

Spectacles 2 Nico / Snap
Spectacles 2 Nico / Snap

Baik varian Veronica maupun Nico saat ini sudah dipasarkan seharga $199 ($50 lebih mahal dari varian standar), akan tetapi baru dalam jumlah yang terbatas. Konsumen juga dapat memesan berdasarkan pengukuran matanya masing-masing via layanan Lensabl.

Sumber: The Verge dan Snap.

Snapchat Luncurkan Lens Explorer, Mudahkan Pengguna Temukan Lens Garapan Komunitas

Snapchat bukanlah sosok asing di bidang augmented reality. Mereka sudah menyediakan fitur Lens sejak lama, dan menjelang akhir tahun kemarin, mereka merilis aplikasi Mac dan Windows bernama Lens Studio, yang memungkinkan siapapun untuk merancang filter wajah maupun objek AR interaktif versinya sendiri untuk digunakan di Snapchat.

Sejak Lens Studio diluncurkan, sudah ada lebih dari 100.000 Lens unik yang dikumpulkan oleh para kreator, dan ini semua juga telah dilihat oleh pengguna Snapchat sebanyak lebih dari 2,5 miliar kali. Namun yang menjadi kendala, menemukan Lens garapan komunitas ini tidak gampang.

Cara yang pertama adalah dengan memindai QR Snapcode yang dibagikan oleh sang kreator Lens itu sendiri. Kedua, bisa juga dengan melihat Story seseorang yang kebetulan menggunakan Lens tersebut. Ketiga, kalau beruntung, Lens tersebut dapat terpilih langsung oleh tim kurator Snapchat dan ditampilkan di Lens Carousel.

Semua itu berubah hari ini dengan diluncurkannya fitur Lens Explorer, yang diwakili oleh sebuah icon baru di Lens Carousel. Klik icon tersebut, maka Anda bakal langsung disuguhi dengan sederet Lens karya komunitas. Untuk menggunakannya di Stories, tinggal pilih salah satu yang diinginkan.

Sejatinya tidak ada cara yang lebih simpel dari Lens Explorer. Berkat fitur ini, sudah pasti Lens garapan komunitas bakal lebih sering lagi digunakan, yang pada akhirnya dapat mendorong para kreator untuk terus berkarya, meski insentif yang mereka dapatkan tidak lebih dari sebatas ketenaran.

Sayang masih ada satu kendala lagi yang belum tuntas: Lens Explorer baru diluncurkan secara perlahan untuk Snapchat versi iOS. Versi Android-nya malah belum ada kabar sama sekali.

Sumber: Engadget dan Snap.

Berkat Integrasi Giphy, Snapchat Stories Kini Bisa Ditempeli Sticker GIF

Tidak terhitung berapa kali sudah Instagram menjiplak Snapchat. Mulai dari awal kelahiran fitur Stories sampai beberapa fitur lanjutannya, meski mereka juga sempat beberapa kali menghadirkan fitur orisinil, dan pada akhirnya sukses mengalahkan Snapchat dalam hal jumlah pengguna.

Kesuksesan Instagram Stories ini membuat situasinya jadi berbalik 180 derajat. Sekarang giliran Snapchat yang mencontek salah satu fitur orisinil Instagram, yakni sticker GIF yang baru dirilis bulan lalu. Sumber yang dimanfaatkan pun juga sama, yakni Giphy.

Jadi, usai mengambil foto atau video, pengguna Snapchat sekarang bisa menambahkan sticker GIF di atasnya, dengan ukuran yang bisa disesuaikan. Sama seperti di Instagram Stories, jumlah GIF yang bisa disematkan pun tidak dibatasi, dan Giphy juga akan menyuguhkan sejumlah saran pencarian yang spesifik untuk memudahkan pengguna mengakses koleksi masifnya.

Integrasi Giphy pada Instagram dan Snapchat ini semakin membuktikan betapa besarnya pengaruh GIF terhadap cara kita mengonsumsi konten di internet. Dulunya GIF mungkin hanya diasosiasikan dengan meme, tapi sekarang dokumentasi keseharian kita pun juga dipenuhi dengan gambar-gambar bergerak ini.

Bersamaan dengan itu, Snapchat juga memperbaiki tampilan aplikasinya dengan menambahkan tab pada bagian Friends dan Discover. Dengan demikian, pengguna tidak akan bingung mana Stories yang berasal dari teman-temannya, dan mana yang berasal dari brand atau media yang mereka ikuti.

Sumber: TechCrunch.

Snap Map Kini Hadir dalam Versi Web dan Bisa Diakses Siapa Saja

Fitur Snap Map yang dirilis tahun lalu memungkinkan pengguna Snapchat untuk melihat beragam Stories yang dibagikan secara publik oleh para pengguna lain di sekitarnya. Dengan tampilan peta yang interaktif, menemukan momen-momen menarik maupun berbagai peristiwa penting di berbagai lokasi jadi jauh lebih mudah.

Sekarang, Snapchat ingin Snap Map bisa dinikmati oleh semua orang tanpa terkecuali, bahkan bagi kita yang sama sekali tidak pernah mendaftar akun Snapchat. Caranya dengan membawa Snap Map ke web, mempersilakan siapa saja untuk mengaksesnya melalui browser.

Kehadiran Snap Map versi web ini tentu saja bisa menjadi salah satu cara bagi Snapchat untuk menarik lebih banyak pengguna baru. Namun itu bukan satu-satunya tujuan yang hendak mereka capai. Snapchat pada dasarnya juga berharap Snap Map bisa menjadi sumber daya yang bermanfaat untuk media publikasi.

Snap Map web

Itulah mengapa semua Stories yang terdapat di Snap Map versi web ini bisa di-embed di situs lain. Namun Anda tak perlu khawatir Stories unggahan Anda tiba-tiba menjadi bahan pembicaraan di suatu situs berita gosip, sebab Snap Map hanya akan menampilkan Stories yang statusnya publik, dan lagi Snapchat juga sudah menyiapkan tim untuk memoderasinya.

Dirilisnya Snap Map versi web ini bisa menjadi indikasi bahwa Snapchat perlahan mulai membuka diri dan menyuguhkan fitur-fiturnya di luar platform-nya sendiri. Di sisi lain, langkah ini juga bisa dilihat sebagai cara Snapchat menjiplak balik Instagram, yang dari waktu ke waktu terus menyajikan fitur-fiturnya ke web.

Sumber: Engadget.

SnapChat Stories Bakal Bisa Dibagikan di luar Aplikasi

Di tengah himpitan para rival yang kian mengganggu stabilitas dan serapan aplikasinya, Snap melakukan segala upaya untuk tetap berada di lintasan, salah satunya melalui rombakan total dan fitur yang memungkinkan pengguna membagikan Stories ke web sehingga pengguna yang tidak mempunyai aplikasi Snapchat tetap bisa melihat foto, video dan caption yang dibagikan. Hal ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada non-pengguna apa yang bisa dilakukan dengan Snapchat.

Ketika nantinya diluncurkan ke publik, pengguna dapat menekan dan menahan salah satu Official Stories di Discover milik tokoh-tokoh ternama dan partners, Our Stories dan Search Stories untuk kemudian dibagikan. Sebagian pengguna yang sudah bisa mengunduh aplikasi rancangan baru, seperti di Australia dan Kanada bisa dengan segera menemui fitur ini dalam beberapa pekan ke depan.

Stories yang dibagikan di luar aplikasi bisa diakses melalui situs Snapchat.com. Menurut keterangan resmi Snapchat via Bloomberg, bahwa Search Stories dan Our Stories akan tersedia di luar aplikasi Snapchat selama 30 hari. Sedangkan Official Stories akan tersedia hanya selama 24 jam.

snapchat_stories_web

Manuver tak biasa ini menjadi sebuah fase baru bagi Snapchat yang memang mau tak mau harus siap melakukan sesuatu yang berbeda. Kecenderungan untuk bersikap idealis di era digital sekarang ini justru berpotensi membunuh kesempatan untuk berkembang. Cerita pahit Nokia dan BlackBerry rasanya cukup menjadi bukti nyata, bahwa adaptasi sangat diperlukan untuk terus bertahan. Cakupan Stories yang lebih luas tentu secara langsung akan memperluas ekspansi dan jangkauan Snapchat. Hal ini berpeluang menjadi lahan baru untuk memonetasi konten di luar aplikasinya sendiri.

Sumber tambahan Theverge.

Snap Luncurkan Lens Studio, Aplikasi Gratis untuk Membuat Objek AR Interaktif di Snapchat

Sebelum tren augmented reality (AR) kembali dibangkitkan oleh Apple lewat ARKit di iOS 11, Snapchat sebenarnya sudah berkontribusi lebih dulu. April lalu, mereka merilis fitur bernama World Lenses, yang memungkinkan pengguna untuk bermain-main dengan objek 3D interaktif yang bisa ditempatkan di mana saja kamera ponsel kita arahkan, yang belakangan kita kenal dengan istilah AR.

Langkah selanjutnya adalah memperbanyak jumlah World Lenses yang tersedia. Ketimbang merekrut lebih banyak desainer, Snap memutuskan untuk menggandeng komunitas kreatif dengan meluncurkan Lens Studio, aplikasi Mac dan Windows yang bisa digunakan secara cuma-cuma oleh siapapun untuk merancang World Lens-nya sendiri.

Snapchat Lens Studio

Asalkan Anda punya pengalaman merancang animasi 2D atau 3D, Anda bisa menciptakan World Lens versi sendiri menggunakan aplikasi ini. Setelahnya, Anda bisa membagikan QR Snapcode kepada pengguna lain untuk diunduh dan digunakan selama 24 jam ke depan.

Mengapa cuma 24 jam? Karena Snap melihat peluang untuk meraup pendapatan ekstra melalui platform pembuatan World Lens ini. Singkat cerita, kalau Anda mau World Lens bikinan Anda bisa digunakan selama lebih dari 24 jam, Anda diharuskan membayar biaya mengiklan ke Snap.

Bagi yang tidak bersedia membayar, Anda tinggal meminta pengguna memindai QR Snapcode yang sama untuk mengunduh World Lens bikinan Anda kembali dan menggunakannya selama 24 jam lagi. Di sisi lain, batasan ini juga dimaksudkan supaya pengguna tidak terus menerus memakai World Lens yang sama, dan mendorong mereka untuk mencoba kreasi yang lainnya.

Snapchat Lens Studio

Seluruh kreasi komunitas ini bakal melalui proses moderasi terlebih dulu guna memastikan tidak ada World Lens yang bersifat menyinggung maupun berbau dewasa. Pengguna nantinya juga bisa melaporkan World Lens yang dinilai bermasalah, yang lolos dari pantauan tim internal Snap.

Buat yang tertarik, Anda hanya memerlukan akun Snapchat untuk bisa mengunduh Lens Studio sekarang juga. Untuk pengguna secara luas, bersiaplah bermain-main dengan objek AR kreasi komunitas.

Sumber: Snap dan TechCrunch.

Versi Baru Snapchat Tak Lagi Campur Adukkan Konten dari Teman dan dari Brand

Snapchat adalah salah satu contoh yang paling gamblang untuk menggambarkan konsep media sosial. Elemen media yang diwakili oleh konten bikinan brand maupun kreator dikumpulkan di tab Discover di sebelah kanan, sedangkan elemen sosial yang diwakili oleh pesan-pesan dari teman terdekat dikumpulkan di tab sebelah kiri.

Sayangnya, ketika konten dari teman dan dari kreator profesional disatukan seperti ini, akan ada sejumlah efek samping yang harus ditanggung. Salah satunya menurut Snapchat adalah berita palsu, sebab dalam kondisi Snapchat seperti sekarang ini, sulit bagi pengguna untuk membedakan mana konten yang datang dari teman-temannya dan mana yang dari brand atau kreator.

Maka dari itu, mereka memutuskan harus ada perubahan, dan lahirlah versi baru Snapchat yang lebih matang dan terpoles. Tampilannya secara keseluruhan kurang lebih masih sama: tampilan kamera masih akan menyambut pengguna pertama kali, lalu di sebelah kirinya ada tab Chats, dan Discover juga masih di sebelah kanan.

Perbedaan yang paling utama, Stories kini tidak hanya terdapat di tab Discover, tapi juga di tab Chats. Tujuannya adalah untuk memisahkan Stories dari teman dan dari brand maupun kreator. Selama sebuah akun mengikuti Anda, Stories darinya akan muncul di tab Chats, kalau tidak Snapchat bakal menempatkannya di tab Discover.

Chats sekarang juga akan dikelompokkan berdasarkan waktu sekaligus kategori baru berlabel “Best Friends”. Snapchat bilang bahwa mereka telah menerapkan algoritma khusus untuk menentukan secara otomatis akun-akun mana saja yang merupakan teman baik masing-masing pengguna, lalu menyuguhkan pesan-pesan darinya di paling atas.

Stories pada tab Discover kini juga akan dikurasi secara manual oleh tim internal di samping mengandalkan algoritma. Versi baru Snapchat ini kabarnya akan diuji terlebih dulu bersama sejumlah pengguna sebelum dirilis ke publik dalam beberapa minggu ke depan.

Sumber: Snap dan The Verge.

Snapchat Perkenalkan Fitur Context Cards

Usai memperkenalkan fitur Snap Map pada bulan Juni lalu, Snapchat kini kembali hadir dengan fitur baru yang tak kalah menarik bernama Context Cards. Secara mendasar, fitur ini dirancang guna memberikan cara baru bagi pengguna untuk mengakses lebih banyak informasi terkait apa yang mereka dapati di Snapchat.

Sesuai namanya, Context Cards menambahkan informasi kontekstual pada foto atau video yang dibagikan ke Our Story atau yang di-tag menggunakan Geofilter. Setiap kali pengguna melihat label “More” di bagian bawah suatu Snap, mereka dapat mengusap layar ke atas dan memunculkan kartu interaktif berisi informasi kontekstual itu tadi.

Snapchat Context Cards

Informasinya berasal dari sejumlah mitra Snap, macam TripAdvisor dan Foursquare. Sepintas informasi yang disajikan mirip seperti yang ada di Google Maps, mencakup ulasan pengguna, jam buka atau nomor telepon, tapi Snap memastikan ke depannya akan hadir jenis informasi dari mitra-mitra lain.

Pengguna juga dapat mengambil tindakan dari Context Cards, entah itu memesan Uber menuju lokasi, atau memesan meja lewat layanan OpenTable. Semuanya disatukan ke dalam tampilan kartu interaktif yang mudah dinavigasikan.

Kehadiran Context Cards pada dasarnya berpotensi mengubah cara pengguna Snapchat mengonsumsi konten. Snap sendiri berharap Context Cards dapat menjadi dorongan tersendiri bagi pengguna untuk mempelajari lebih dalam mengenai apapun yang menarik perhatian mereka masing-masing.

Sumber: TechCrunch dan Snap.