[Rekomendasi] Harga Kamera Mirrorless Sony Alpha Terbaru di Indonesia

Sony merupakan salah satu perusahaan pencitraan terbesar di dunia dan kamera mirrorless-nya juga sangat populer di Indonesia. Sistem kamera Sony disebut E-mount dan terdiri dari sensor APS-C serta full frame.

Produk kamera mirrorless Sony sangat bervariasi, mencakup dari yang terjangkau untuk pemula hingga untuk para profesional fotografer dan videografer. Ekosistem lensanya juga sangat kuat, baik jumlah lensa native maupun dukungan lensa pihak ketiga.

Bagi yang tertarik dengan kamera Sony, berikut rekomendasi dan daftar harga kamera mirrorless Sony Alpha terbarunya di Indonesia.

APS-C Pemula

  • Sony A5100 Rp6,5 juta dengan lensa kit 16-50mm
  • Sony A6000 Rp7,5 dengan lensa kit 16-50mm
  • Sony A6100 Rp11 juta dengan lensa kit 16-50mm

Kemampuan kamera smartphone memang terus meningkat, tetapi pengalaman memotretnya jelas berbeda. Bagi yang gemar foto-foto dan ingin belajar fotografi lebih serius, kamera mirrorless Sony yang cocok untuk pemula adalah Sony A5100, Sony A6000, dan penerusnya A6100.

Sony-A5100

Sony A5100 ini memiliki bodi yang sangat ringkas dan kontrol yang sederhana, itu menjadi kelebihan sekaligus kekurangannya tergantung dari sisi mana Anda melihatnya. Namun yang pasti, sensor APS-C 24,3MP dapat menghasilkan jepretan yang berkualitas.

Sementara, Sony A6000 masih menjadi kamera pemula yang sangat populer bahkan setelah penerusnya hadir masih tetap dijual. Sebetulnya peningkatan yang dibawa oleh Sony A6100 sangat banyak dibanding A6000, sebut saja layar yang bisa diputar 180 derajat, jack mikrofon eksternal, sistem autofocus terbaru, hingga perekam video 4K.

Meski Sony A6100 kaya fitur, posisi kamera ini sendiri bisa dibilang ‘kentang’. Harganya mencapai Rp11 jutaan dengan lensa kit, di segmen pemula harga kamera sangat sensitif. Di sisi lain, Sony A6100 terlalu dekat dengan Sony A6400 yang menawarkan fitur video lebih komplit dan bisa didapat Rp15 juta dengan lensa kit.

APS-C Hybrid Menengah

  • Sony A6400 Rp13 juta body only
  • Sony A6400 Rp15 juta dengan lensa kit 16-50mm
  • Sony A6600 Rp19 juta body only
  • Sony A6600 Rp25 juta dengan lensa kit 18-135mm

Di kelas menengah, Sony juga memiliki kamera mirrorless yang sangat powerful, baik untuk para enthusiast fotografer maupun content creator. Ya, apalagi kalau bukan Sony A6400 dan A6600, keduanya bisa dibilang merupakan kamera hybrid karena mengemas fitur video yang terbilang cukup lengkap.

Sony-A6400-1

Kemampuan para pendahulunya yakni A6300 dan A6500 juga sebetulnya tidak boleh diremehkan, hanya saja ketersediaannya sangat langka di pasaran. Adapun perbedaan utama antara Sony A6400 dan A6600 terletak pada fitur-fitur seperti IBIS, baterai baru tipe NP-FZ1000, dan jack headphone untuk monitor audio yang hanya dimiliki A6600.

Fitur-fitur lainnya identik, termasuk sistem autofocus terbaru dengan real-time tracking dan real-time Eye AF dan layar sentuh yang bisa diputar 180 derajat ke depan untuk kemudahan membuat konten. Serta, kemampuan perekam video 4K yang mendukung S-Log dan HLG untuk fleksibilitas post processing.

Full Frame Profesional

  • Sony A7 Rp13 juta dengan lensa FE 50mm F1.8
  • Sony A7 II Rp18 juta body only
  • Sony A7 III Rp25 juta body only
  • Sony A7C Rp27 juta body only
  • Sony A7R IV Rp42 juta body only
  • Sony A7R III Rp34 juta body only
  • Sony A7S III Rp51 juta body only
  • Sony A9 II Rp63,5 juta body only

Untuk kebutuhan para fotografer dan videografer profesional, Sony memiliki kamera mirrorless full frame yang terbagi menjadi empat kategori yaitu basic, foto, video, dan speed. Mari mulai dari yang basic, bila Anda ingin mencicipi full frame, Sony masih menjual A7 original keluaran tahun 2013 dengan harga Rp13 juta dengan lensa FE 50mm F1.8 dan beberapa waktu yang lalu sempat dijual promo Rp10 juta.

Sony-A7-III

Juga ada Sony A7 mark II keluaran 2014, fitur pembeda utama dari generasi pertama ialah 5-axis in-body image stabilization alias IBIS, sisanya masih identik. Soal kebutuhan foto, keduanya masih sangat dapat diandalkan bahkan untuk keperluan wedding photography, kelemahan kedua kamera ini adalah fitur videonya sangat minim.

Sony A7 mark III keluaran 2018 menjadi pilihan paling ideal untuk kebutuhan profesional secara umum, karena menawarkan peningkatan kualitas foto dan video yang sangat signifikan. Resolusinya tetap 24MP, namun menggunakan sensor BSI (backside-illuminated), sistem autofocus-nya cepat, baterai baru, dan mendukung perekam video 4K.

Sony-A7C

Kini juga ada Sony A7C keluaran 2020, yang membawa bodi seringkas kamera APS-C seri Alpha 6xxx dengan kemampuan yang sama seperti A7 III. Pembeda lain, Sony A7C sudah dilengkapi LCD dengan mekanisme vari-angle yang bisa ditarik ke samping dan diputar 180 derajat untuk keleluasaan mencari angle dan kemudahan membuat konten vlog.

Beralih ke kategori foto, Sony memiliki A7R yang mengunggulkan resolusi tinggi. Model terbaru Sony A7R IV keluaran 2019 menawarkan resolusi 61MP, terbesar di kelasnya. Generasi sebelumnya, A7R III keluaran 2017 membawa resolusi 42MP. Sekedar pembanding, Canon EOS R5 mengusung 45MP, Nikon Z7 II 46MP, dan Panasonic Lumix S1R 47MP.

Lanjut di kategori video, Sony mengandalkan seri A7S. Berbanding terbalik dengan seri A7R yang mengusung resolusi tinggi, seri A7S hanya beresolusi 12MP. Namun justru itu kuncinya, resolusi yang lebih kecil berarti ukuran per pikselnya lebih besar dan lebih sensitif terhadap cahaya.

Nah yang terbaru, Sony A7S III dirilis tahun 2020 dengan fitur utamanya antara lain kemampuan perekaman video 4K hingga 120fps dengan kedalaman 10-bit dan pengambilan sampel warna 4:2:2. Serta, Full HD hingga 240fps dengan full-pixel readout tanpa pixel binning dan mendukung ISO sampai 409.600.

Kategori kamera full frame premium dari Sony mengandalkan kecepatan yaitu seri A9 dan A1. Untuk Sony A9 II, resolusi yang ditawarkan 24MP dan keunggulannya ialah ia mampu menjepret foto tanpa henti. Kecepatan burst shooting A9 II  mencapai 20fps menggunakan shutter elektronik dan 10fps menggunakan shutter mekanisnya.

Sementara, Sony A1 adalah lini baru kamera mirrorless Sony yang sangat spesial, karena merupakan kombinasi terbaik dari lini yang ada mencakup A9, A7R, dan A7S. Resolusinya 50MP, namun Sony A1 dapat memotret beruntun (continuous shooting) tanpa blackout atau jeda hingga 30fps dan mendukung perekaman video 8K yang ditangkap hingga 10-bit 4:2:0 menggunakan format XAVC HS.

 

Sigma Umumkan Lensa Zoom 28-70mm F2.8 DG DN Contemporary Untuk L dan E-mount

Sigma telah mengumumkan lensa zoom standar 28-70mm F2.8 DG DN Contemporary untuk sistem kamera Leica L-mount dan Sony E-mount. Dirancang untuk kamera mirrorless full frame, kisaran panjang fokus 28mm hingga 70mm ini sangat serbaguna, baik untuk still maupun video.

Panjang fokus 28mm ini cukup lebar, misalnya berguna untuk mengambil gambar long shot, memotret landscape, kegiatan vlog, dan banyak lagi. Sedangkan, panjang fokus telephoto menengah 70mm cukup ideal untuk foto portrait atau mengambil detail alias close up. Rentang dari 28mm ke 70mm juga menawarkan karateristik panjang fokus yang berbeda, berguna untuk mendapatkan lebih banyak variasi shot.

Selain itu, kelebihan Sigma 28-70mm F2.8 DG DN Contemporary adalah memiliki aperture cukup besar F2.8 dan konstan. Dalam video aperture konstan sangat penting , karena memungkinkan zoom in atau zoom out tanpa mengubah nilai exposure.

Saat produksi, nilai aperture F2.8 juga sangat menolong saat di kondisi kurang cahaya, depth-of-field atau area gambar yang tampak dalam fokus pas, tidak terlalu tebal maupun tipis. Bila dikombinasikan dengan panjang fokus 70mm juga dapat menghasilkan bokeh yang indah.

Sigma mengatakan bahwa 28-70mm F2.8 DG DN Contemporary ini didesain berdasarkan 24-70mm F2.8 DG DN Art, namun dengan bodi lebih ringkas, harga lebih terjangkau, dan diklaim memiliki kualitas gambarnya sebanding. Ukuran lensa ini punya panjang 102mm, beratnya 470 gram, dan filternya berukuran 67mm.

Lebih lanjut, 28-70mm F2.8 DG DN terdiri dari 16 elemen dalam 12 grup, termasuk dua elemen FLD, dua SLD, dan tiga aspherical. Serta, lapisan Super Multi-Layer dan Nano Porous untuk mengurangi flare dan ghosting. Jarak fokus minimumnya 19cm dengan perbesaran maksimum 0,2x.

Sigma 5

Lensa zoom standar terbaru Sigma 28-70mm F2.8 DG DN akan dijual dengan harga US$899 atau sekitar Rp12,6 jutaan dan akan tersedia pada pertengahan Maret. Kebanyakan lensa zoom dengan aperture F2.8 memang rata-rata harganya di atas Rp10 juta.

Sumber: DPreview

Zenit Umumkan Lensa Zenitar 50mm F1.5 untuk Sony E-Mount

Zenit telah mengumumkan lensa prime terbarunya, Zenitar 50mm F1.5 untuk sistem kamera Sony E-Mount dengan sensor full frame. Lensa ini sepenuhnya manual tanpa elektronik di dalamnya dan kontruksi lensa seluruhnya terbuat dari kaca dan logam.

Optik baru pada Zenitar 50mm F1.5 dikatakan sesuai untuk fotografi sehari-hari dan juga untuk foto portrait. Memiliki rentang aperture f1.5 sampai f22, namun spesifikasi detail seperti jumlah dan elemen yang digunakan, serta harga masih belum diungkap.

Produsen lensa asal Rusia ini dikenal memiliki lensa dengan karakteristik optik retro yang digandrungi oleh kalangan street fotografer dan penggemar kamera rangefinder 35mm. Desain Zenitar 50mm F1.5 akan memiliki karakteristik yang sama dengan lensa Zenit untuk Sony E-Mount yang dirilis sebelumnya.

Lensa dengan focal length ekuivalen 50mm di full frame memang sangatlah populer dan bisa dibilang lensa wajib yang harus dimiliki oleh fotografer pemula. Sudut pandang yang ditawarkan sangat mirip dengan apa yang dilihat oleh mata.

Aperture maksimum yang besar memungkinkan menggunakan shutter speed lebih cepat. kualitas foto yang dihasilkan juga sangat menyenangkan dengan bokeh yang artistik dan dapat diandalkan di kondisi minim cahaya.

Zenit sendiri memiliki sejarah panjang dalam memproduksi kamera dan optik, mereka mengatakan akan ada tujuh lensa baru dengan dudukan berbeda yang akan dirilis tahun 2021 ini. Dua diantaranya termasuk Zenitar 50mm F1.5 dan Zenitar 35mm F2.

Sumber: Digitalcameraworld

Sigma Merilis Tiga Lensa Full Frame untuk Sistem Kamera L dan E-Mount

Sigma telah mengumumkan tiga lensa full frame premiun I-series untuk sistem kamera mirrorless Sony E-mount dan L-mount Alliance (Leica, Panasonic, dan Sigma). Adalah Sigma 24mm F3.5 DG DN, Sigma 35mm F2 DG DN, dan Sigma 65mm F2 DG DN, melengkapi Sigma 45mm F2.8 DG DN yang sudah lebih dahulu hadir.

Ketika lensa fix ini memiliki desain serupa, yang mana miliki cincin aperture, tuas untuk beralih mode fokus antara AF/MF, dan sistem autofocus-nya digerakkan oleh motor penggerak. Dimensi bodinya ringkas, sasisnya terbuat dari logam, dan sudah weather-sealed sehingga tahan terhadap debu serta kelembaban.

Sigma 24mm F3.5 DG DN termasuk lensa wide-angle yang memiliki total 10 elemen, mencakup elemen khusus SLD, aspherical glass, dan Super Multi-Layer coating dari Sigma untuk mengurangi efek ghosting dan flare. Jarak fokus minimumnya 11cm dengan pembesaran maksimum 1:2 (0.5x). Bobotnya hanya 225 gram dan sudah termasuk lensa hood tipe kelopak.

Selanjutnya Sigma 35mm F2 DG DN yang menawarkan focal length standar serbaguna, cocok digunakan untuk beragam macam keperluan. Lensa ini juga terdiri dari total 10 elemen, termasuk elemen khusus SLD, aspherical glass, dan Super Multi-Layer coating. Jarak fokus minimumnya 27cm dengan perbesaran maksimal 0.18x dan bobotnya 325 gram.

Terakhir Sigma 65mm F2 DG DN, termasuk telephoto pendek yang asyik buat foto portrait. Lensa ini memiliki total 12 elemen, termasuk elemen khusus yang sama seperti saudaranya. Jarak fokus minimumnya 55mm dengan pembesaran maksimum 0.15x dan memiliki bobot paling berat 405 gram dengan lensa hood model tabung logam.

Ketiga lensa Sigma ini dilengkapi tutup lensa logam yang terpasang secara magnetis dan juga tutup lensa plastik konvensional. Untuk harganya, Sigma 24mm F3.5 DG DN dibanderol US$549 (sekitar Rp7,7 jutaan). Sementara, Sigma 35mm F2 DG DN dijual US$639 (Rp9 jutaan) dan US$699 (Rp9,9 jutaan) untuk Sigma 65mm F2 DG DN.

Sumber: DPreview

Tamron Umumkan Lensa Zoom Telephoto 70-300mm F4.5-6.3 untuk Sony E-Mount

Tamron telah meluncurkan 70-300mm F4.5-6.3 Di III RXD. Lensa zoom telephoto yang diklaim terkecil dan teringan di dunia untuk kamera mirrorless full frame Sony E-mount.

Meski aperture maksimumnya F6.3 pada ujung telephoto, lensa ini tetap cukup menarik karena keserbaguanaannya. Rentang zoom-nya sangat luas cocok untuk berbagai keperluan, mulai dari dokumentasi, landscape, olahraga, wildlife, portrait, dan lainnya.

sideview underside

Ukuran lensa yang ringkas juga membuatnya mudah dibawa bepergian dan dioperasikan. Panjang 14,7cm, diameter 77mm, dan berat hanya 545 gram. Sehingga kamera APS-C Sony seperti A6600, A6400, dan A6xxx lainnya juga dapat menangani lensa 70-300mm F4.5-6.3 Di III RXD dengan baik dan punya ekuivalen 105-450mm.

Yang juga tak kalah menarik adalah harganya, lensa Tamron 70-300mm F4.5-6.3 ini dibanderol US$549 atau sekitar Rp8,2 juta. Rencananya dijual mulai akhir bulan Oktober, meski karena situasi pandemi covid-19 jadwal rilisnya dapat berubah.

lens mount

Untuk spesifikasinya, lensa ini dibuat dari 15 elemen dalam 10 kelompok. Termasuk elemen low dispersion untuk meminimalkan aberration dan lapisan Broad-Band Anti-Reflection (BBAR) untuk mendapatkan gambar yang tajam di seluruh rentang zoom.

Sementara, autofocus-nya digerakkan oleh teknologi motor Rapid Extra-Silent Stepping Drive (RXD) dari Tamron yang memanfaatkan penuh sistem autofocus Sony yaitu fast hybrid AF dan Eye AF. Rentang aperture F4.5 hingga F32 dengan diafragma aperture tujuh bilah, serta punya jarak fokus minimum 80cm pada mode terlebarnya dan 150cm pada ujung telephoto-nya.

Sumber: DPreview

Tamron Umumkan Lensa Zoom 28-200mm F2.8-5.6 Di III RXD Untuk Sony E-Mount

Kalau bicara soal ekosistem lensa di sistem Sony E-Mount, bisa dibilang sudah sangat kuat. Terutama lensa native full frame-nya (FE) yang dikembangkan dengan sangat baik, tapi di sisi lain harga lensa Sony FE lumayan tinggi.

Alternatifnya kita bisa mempertimbangkan lensa buatan produsen pihak ketiga seperti Tamron. Baru-baru ini Tamron telah meluncurkan lensa zoom 28-200mm F2.8-5.6 Di III RXD untuk body kamera Sony dengan sensor full frame yang harganya relatif cukup terjangkau.

Ini adalah lensa sapu jagat yang serba guna, karena menawarkan rentang zoom yang sangat luas dari wide sampai ke tele. Meski begitu, dimensinya cukup ringkas dengan panjang 11,7cm dan bobotnya 576 gram.

Tamron 28-200mm F2.8-5.6 Di III RXD ini mengusung 18 elemen dalam 14 grup, termasuk elemen glass-molded aspherical, hybrid aspherical, extra low-dispersion (XLD), dan low-dispersion. Jarak fokus minimumnya 19,1cm di focal length 28mm dan 80cm di 200mm.

Sistem autofocus-nya menggunakan motor penggerak yang disebut RXD yang bekerja secara senyap sehingga ideal untuk merekam video. Diameter filternya berukuran 67mm, tahan lembab dan elemen depan memiliki pelapis fluorin yang secara efektif mengusir minyak dan air.

Rencanaya lensa Tamron 28-200mm F2.8-5.6 Di III RXD akan mulai tersedia di pasar global pada akhir bulan Juni dengan harga US$729 atau sekitar Rp10,3 jutaan. Namun karena covid-19, kemungkinan ketersediaannya akan tertunda.

Sumber: DPreview

Yongnuo Umumkan Lensa Autofocus 50mm F1.8 Untuk Sony E Mount

Sebelumnya saya telah membahas rekomendasi tiga lensa portrait untuk Sony E Mount. Meliputi Sony E 50mm F1.8 OSS, 7Artisans 55mm F1.4, dan Sigma 56mm F1.4 DC DN. Kini pilihannya bertambah satu lagi, karena Yongnuo telah mengumumkan YN50mm F1.8S DA DSM.

Yongnuo YN50mm F1.8S DA DSM adalah lensa autofocus yang dirancang untuk kamera mirrorles Sony dengan sensor APS-C seperti jajaran A6xxx series. Sebut saja A6000, A6100, A6300, A6400, A6500, dan A6600.

Focal length 50mm di APS-C Sony berarti ekuivalen 75mm di full frame. Aperture besar F1.8 tentu akan menyuguhkan foto dengan background bokeh yang indah dan membuatnya dapat diandalkan dalam kondisi low light.

Lensa ini terdiri dari 8 elemen dalam 7 grup, termasuk satu elemen low-dispersion untuk meminimalkan aberasi. Punya bilah aperture 7-blade, minimum focusing distance 45cm, ukuran filter 49mm, dan berdimensi ringkas 64x58mm dengan bobot 146 gram.

Autofokus internal pada lensa ini digerakkan oleh digital stepping motor (DSM) yang tak hanya bekerja cepat tapi juga tenang sehingga cocok untuk digunakan merekam video. Ring focus elektroniknya juga menawarkan pengalaman menggunakan manual fokus yang halus dengan presisi tinggi.

Pada body Yongnuo YN50mm F1.8S DA DSM juga memiliki port micro USB yang berfungsi untuk update firmware yang bisa diunduh melalui website resmi Yongnou. Soal harga, lensa ini dibanderol sekitar 699 Yuan.

Sumber: DPreview