Sony Siap Luncurkan Headset PlayStation VR Model Baru

Dahulu dikenal sebagai Project Morpheus, PlayStation VR sejauh ini merupakan headset virtual reality paling ideal: kualitas visualnya melampaui solusi berbasis perangkat bergerak, namun pemakaiannya simpel dan tidak ada daftar kebutuhan hardware yang harus dipenuhi karena device didukung PS4. Itulah alasannya mengapa PSVR begitu laris, terjual lebih dari 1 juta unit per bulan Juni 2017.

Satu tahun setelah dirilis, Sony Interactive Entertainment menyingkap agenda buat meperbarui head-mounted display virtual reality mereka, baik pada fitur serta hardware. Update tersebut ditujukan supaya pemakaiannya lebih simpel dan nyaman, serta agar lebih kompatibel dengan varian baru PlayStation 4. Versi anyar ini memiliki nama model CUH-ZVR2, sedangkan varian lamanya adalah CUH-ZVR1.

Agar mudah dibedakan, Sony akan menggunakan packaging baru,  menonjolkan nama model CUH-ZVR2, serta mengubah gambar produk di sana. Di boksnya, Anda bisa melihat upgrade-upgrade yang diterapkan produsen. Selain itu, baik CUH-ZVR2 dan pendahulunya mempunyai daftar kompatibilitas game serupa.

Lalu apa yang berubah? Di varian anyar ini, Sony memindahkan port audio dari area headset ke bagian belakang HMD supaya lebih rapi, lalu mereka tak lupa merampingkan kabel koneksinya. Selanjutnya, produse meng-update unit prosesor sehingga PlayStation siap mendukung pass through HDR tanpa perlu memutuskan Processor Unit yang berada di antara televisi dan sistem PlayStation 4 buat menikmati konten dengan high-dynamic-range. Tapi perlu diketahui bahwa fitur ini hanya bisa dipakai saat headset tidak dalam keadaan aktif.

Berdasarkan gambar yang dipublikasi Sony Jepang, PlayStation VR ‘versi 2.0’ mengusung penampilan serupa CUH-ZVR1; lalu di bagian FAQ, Sony masih menyebutkan ukuran dan bobot yang sama. HMD tetap dibekali jenis layar (OLED 5,7-inci), resolusi 1080×960 per mata, field of view 100 derajat, 120 frame rate per detik, dan sistem head-tracking 6DOF. Sony juga mengingatkan bahwa connector Processor Unit di CUH-ZVR2 berbeda dari CUH-ZVR1, jadi Anda tidak bisa menukarnya.

Sony berencana untuk memasarkan PlayStation VR baru di Jepang pada tanggal 14 Oktober, lalu akan menghadirkannya di wilayah Amerika Utara (meski belum mengungkap waktu perlisannya). Buat sekarang, produsen juga belum mengonfirmasi apakah CUH-ZVR2 akan hadir di kawasan lain seperti Eropa dan Asia.

Satu hal yang pasti ialah, CUH-ZVR2 dibanderol di harga setara CUH-ZVR1. Bundel PSVR 2.0 dan PlayStation Camera dijajakan di ¥ 44.980 atau US$ 400.

Siap-Siap Ucapkan Selamat Tinggal, Sony Akan Menghentikan Produksi PlayStation 3 di Jepang

PlayStation 3 memang bukanlah platform game terlaris Sony, dan juga bukan pemenang ‘perang console‘ generasi ke-7. Buat merilisnya, sang produsen berinvestasi sangat besar, kabarnya menanggung kerugian sampai US$ 300 per unitnya. Tapi lewat pengorbanan itu, Sony mencetak banyak pencapaian: PS3 ialah console pertama dengan Blu-ray dan terintegrasi ke PSN.

Setelah masuk ke era console generasi kedelapan kira-kira lima tahun silam dengan meluncurnya Nintendo Wii U, tak heran jika para produsen pelan-pelan mulai mengurangi dukungan mereka pada sistem last-gen. Dan setelah Nintendo Jepang menghentikan produksi Wii U di bulan November 2016, kali ini giliran PlayStation 3 yang mendapatkan perlakuan serupa.

Dilaporkan oleh Gematsu dari website PlayStation berbahasa Jepang, sang console maker mengungkapkan rencana untuk menyetop proses distribusi satu-satunya versi PlayStation 3 yang masih dibuat di negara itu, yakni model dengan penyimpanan 500GB. Sony belum menyampaikan kapan tepatnya keputusan tersebut berlaku, namun dari tweet toko retail game di wilayah Kurume, Fukuoka, penghentian kemungkinan akan mulai diterapkan di akhir bulan Maret 2017.

Eksistensi PlayStation 3 pertama kali disingkap dalam acara E3 2005, lalu disusul oleh peluncurannya di bulan November 2006. Console ini merupakan platform game tercanggih di eranya, bisa tersambung ke PlayStation Portable, dan selanjutnya PlayStation Vita. Tapi seperti console lain, penjualan di awal kelahirannya tidak begitu tinggi. PlayStation 3 kalah saing dari Wii yang lebih terjangkau, lalu Xbox 360 juga jadi penghalang karena dirilis lebih dulu.

Keterlambatan itu menyebabkan Sony kehilangan kesempatan untuk meluncurkan franchise-franchise game besar sebagai judul eksklusif – Grand Theft Auto dan Final Fantasy misalnya. Minimnya permainan di awal perilisan dan kurang hangatnya respons reviewer membuat proses adopsinya lambat. Selain itu, Sony kabarnya menanggung beban berat demi menghidangkan PS3 ke tangan Anda: ongkos produksinya mencapai US$ 805 (20GB) dan US$ 840 (60GB) untuk produk yang dijual masing-masing seharga US$ 400 dan US$ 600.

Namun pelan-pelan, Sony terus memperkecil jarak antara harga produksi dan penjualan. Lalu perjalanan PlayStation 3 semakin mulus setelah Sony memperkenalkan model Slim. Kurang dari 24 jam setelah diumumkan, PlayStation 3 Slim menempatkan posisi best-selling di Amazon selama 15 hari berturut-turut, memperoleh pujian dari media-media terkenal seperti PC World, CNET dan Tech Radar.

Penghentian produksi PlayStation 3 di Jepang menandai akhir perjalanan dan dukungan Sony terhadap console ini di negara-negara lainnya.