Teknologi Omnitone Besutan Google Suguhkan 3D Audio pada Konten VR Berbasis Web

Konsep yang ditawarkan virtual reality adalah bagaimana Anda bisa dibawa ‘masuk’ ke dalam realita baru tanpa harus mengandalkan gadget khayalan macam mesin waktu atau teleportasi. Untuk mencapainya, yang perlu dirangsang bukan cuma indera penglihatan, tetapi juga pendengaran.

Sederhananya, video 360 derajat saja masih belum cukup immersive untuk membuat Anda merasa sedang berada di dalam realita baru. Suara yang dihasilkan juga harus bisa menyerupai pengalaman kita di dunia nyata; kalau video menunjukkan seorang pianis sedang akrobat jari di sisi kiri Anda, suaranya juga harus terdengar dari sebelah kiri pula.

Berkaca pada pemahaman ini, Google merancang sebuah proyek open-source baru bernama Omnitone. Omnitone pada dasarnya memanfaatkan teknik ambisonics untuk menciptakan suara surround yang ‘menyelimuti’ pendengar secara 360 derajat, atau yang dikenal dengan istilah 3D audio. Tujuannya sekali lagi adalah untuk memberikan pengalaman audio serealistis mungkin.

Menariknya, Omnitone dirancang agar kompatibel dengan konten VR berbasis web. Dan karena ia bersifat open source, developer dari pihak mana saja bisa memanfaatkannya untuk menciptakan konten VR yang immersive secara visual sekaligus aural.

Kalau Anda masih bingung bagaimana cara kerja Omnitone, Google sudah menyiapkan dua video demonstrasi yang bisa Anda coba langsung menggunakan browser di komputer dan sebuah headphone – tidak perlu memakai VR headset atau headphone surround, headphone standar saja sudah bisa menunjukkan efek ‘sihir’-nya.

Sumber: Engadget. Gambar header: Oculus.

YouTube Kini Mendukung Live Streaming Video 360 Derajat dan Spatial Audio

Setelah sekitar setahun lebih menghadirkan dukungan terhadap video 360 derajat, YouTube kini sudah siap untuk memulai babak baru dalam tren video: live streaming video 360 derajat, menyuguhkan pengalaman immersive di saat suatu momen sedang berlangsung.

Dukungan ini sekaligus menjadi persembahan YouTube bagi para penggemar musik yang tidak bisa menghadiri event Coachella yang tengah berlangsung hingga 24 April mendatang. Sebelum-sebelumnya, YouTube sudah menyiarkan ajang tahunan tersebut secara live. Namun tahun ini, tepatnya pada akhir pekan nanti, performance dari sejumlah artis terpilih akan disiarkan secara live dan dalam sudut pandang 360 derajat.

Secara teori, perpaduan live video dan kesan immersive yang ditawarkan video 360 derajat akan membawa kita seakan-akan sedang berada dan menjalani momen tersebut, meski pada nyatanya kita sedang bersantai di kediaman dengan headset Gear VR atau Google Cardboard terpasang di kepala.

Di saat yang sama, Google turut memperkenalkan dukungan atas spatial audio, yang pada dasarnya merupakan cara penyuguhan audio secara tiga dimensi, dimana kita bisa mengenali dari titik mana suara berasal dan separasi tiap-tiap instrumen akan jadi lebih terasa.

YouTube mengklaim bahwa timnya telah bekerja sama dengan banyak pihak supaya berbagai software dari perusahaan macam VideoStitch dan Two Big Ears bisa kompatibel dengan platform YouTube. Gampangnya, semakin banyak software yang didukung, semakin banyak pula live video 360 derajat dengan spatial audio yang bisa kita nikmati.

Sebagai perkenalan, YouTube telah menyiapkan playlist khusus “Immersive Videos With Spatial Audio” yang berisikan video-video 360 derajat dengan spatial audio. Salah satu contohnya bisa Anda nikmati di bawah ini.

Sumber: YouTube Blog.