Doogether Kenalkan “Tier” Keanggotaan Baru “Dooaccess”

Platform pemesanan pusat kebugaran online Doogether mengumumkan tier baru keanggotaan baru yang disebut Dooaccess. Dooaccess ditujukan kepada pengguna baru Doogether yang ingin mencoba platform ini, sebelum akhirnya “naik kelas” ke tier keanggotaan yang lebih mengikat, seperti DooPass dan DooPass Premium.

“Dooaccess dapat membantu pengguna baru untuk mendapatkan pengalaman keanggotaan pertamanya di Doogether sebelum memutuskan untuk meng-upgrade ke sistem keanggotaan yang lebih panjang jangka waktunya dan benefit yang lebih banyak lagi, juga tidak terkecuali bagi para pengguna setia DOOgether, Dooaccess adalah penawaran keanggotaan terbaru yang menarik dan variatif, baik dari fleksibilitas maupun segi biaya tentunya,” ujar CEO Fauzan Gani dalam rilisnya.

Dengan biaya 100 ribu Rupiah tiap bulan, konsumen Dooaccess bisa memperoleh diskon untuk pemesanan tempat dan kelas olahraga di 190 tempat di Jabodetabek, Bali, dan Bandung. Dooaccess juga memudahkan alternatif pembayaran karena mengakomodasi berbagai metode pembayaran, seperti transfer bank, kartu debit online, dan Go-Pay di dalam aplikasi — di luar kartu kredit yang selama ini jadi andalannya.

Doogether meluncurkan aplikasi mobile di bulan Oktober 2017 dan saat ini mengklaim telah memiliki 20 ribu kelas olahraga dan telah mengakomodasi lebih dari 50 ribu transaksi.

Praktis tidak banyak pesaing lokal di segmen ini, dengan pesaing terdekat adalah ClassPass, yang berbasis di New York, yang awal Januari ini baru saja mengakuisisi GuavaPass dan melanjutkan layanan perusahaan di Jakarta.

Doogether didukung oleh Erick Thohir (Mahaka Group), Alexander Rusli (mantan CEO Indosat Ooredoo yang kini mendirikan Digiasia Bios), dan Shinta Dhanuwardoyo.

“Kita berharap dengan adanya Dooaccess dapat membantu orang-orang untuk
menjalankan healthy lifestyle dengan lebih mudah dan biaya yang terjangkau,” ungkap Fauzan.

Application Information Will Show Up Here

Rovo Mudahkan Pemain Bulutangkis dan Tenis Temukan Lawan Bermain

Rovo merupakan sebuah aplikasi yang mencoba menghubungkan pemain olahraga (saat ini baru tenis, tenis meja, squash, dan bulutangkis) menyesuaikan dengan keahlian dan lokasi di mana ia berada. Startup ini didirikan di Singapura pada bulan Juli tahun lalu dan pihaknya mulai mempertimbangkan pasar Indonesia sebagai salah satu basis pangsa pasarnya. Saat ini aplikasi Rovo sudah dapat diunduh di Google Play Store atau App Store.

Salah satu co-founder Rovo, Ritesh Angural, menceritakan kepada DailySocial bahwa salah satu alasan ekspansinya ke Indonesia lantaran permainan ala bulu tangkis dan tenis cukup populer. Selain itu terlihat sebuah pergeseran dalam pola konsumen masyarakat di sini, dalam kaitannya dengan gaya hidup.

“Konsumen Indonesia juga berkembang dan selalu melihat tren yang ada terkait produk gaya hidup modern. Sebenarnya, sebelum diluncurkan di Indonesia, kami mendapat banyak permintaan dari orang Indonesia. Jadi kami lakukan,” ujar Ritesh.

Dari sisi fungsionalitas, Rovo membantu pemain menemukan orang lain di sekitarnya yang sama-sama bermain olahraga yang sama. Tendensi orang mencari rekan ialah untuk sekedar olahraga ataupun latihan. Untuk itu Rovo juga menambahkan kemampuan untuk mengetahui tingkatan keterampilan seseorang tersebut dalam bermain olahraga yang sama.

Bahkan untuk beberapa permainan, misalnya bulu tangkis, Rovo memfasilitasi penemuan rekan untuk bermain dalam tunggal (2 orang) ataupun ganda (4 orang).

“Pendiri Rovo meliputi Danny, Joshua, James dan saya. Kami berempat adalah karyawan awal di RedMart dan memimpin inisiatif utama RedMart di Singapura. Rovo kami jalankan dan kembangkan secara bootstrapping,” ujar Ritesh.

Ide awal pendirian, sebagai pemain tenis, Ritesh kerap kali kesulitan mencari teman ketika hendak berlatih atau bermain. Masalah tersebut ternyata juga menjadi gagasan yang sama oleh rekannya, hanya saja untuk tipe olahraga yang berbeda. Awalnya tidak terpikirkan untuk merealisasikan dalam bentuk startup, namun pada akhirnya mereka tertantang untuk membuat pemecahan terkait masalah tersebut. Sehingga dikembangkanlah Rovo.

Setelah aplikasi diterbitkan, ternyata terjadi pertumbuhan signifikan secara organik. Banyak orang asing yang memulai menggunakan produk tersebut. Dari situ proses bisnis mulai diterapkan. Dari pengembangan aplikasi yang hanya sebagai hobi, kini ditempuh lebih serius.

“Indonesia, seperti yang kita harapkan tumbuh sangat cepat. Singapura saat ini merupakan pasar terbesar kami dalam hal pertandingan dan jumlah permainan yang diatur, namun kami melihat Indonesia akan mengambil alih segera,” tutup Ritesh.

Application Information Will Show Up Here