Samsung Rilis SSD 980 Pro untuk PS5 yang Dilengkapi Heatsink Bawaan

Tidak seperti Xbox Series X, PlayStation 5 mendukung ekspansi penyimpanan via SSD non-proprietary. Jadi ketimbang mengandalkan slot dengan konektor khusus, PS5 justru mengemas slot kosong yang dapat diisi SSD NVMe dengan form factor M.2.

Namun pada praktiknya, meng-upgrade storage milik PS5 tidaklah sesimpel itu, sebab ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Yang paling utama, spesifikasi SSD-nya harus sesuai dengan syarat yang tercantum, demikian pula ukuran fisik dan struktur heatsink-nya.

Kabar baiknya, produsen SSD tidak ingin tinggal diam begitu saja. Samsung misalnya, mereka tengah mempersiapkan SSD baru yang spesifik dirancang untuk dijejalkan ke dalam PS5 tanpa memerlukan modifikasi dalam bentuk apapun. Cukup keluarkan SSD dari boksnya, selipkan ke dalam slot ekspansi milik PS5, maka kapasitas penyimpanan sang konsol otomatis sudah bertambah.

SSD yang dimaksud adalah Samsung 980 Pro with Heatsink. Perangkat ini mengemas spesifikasi dan kinerja yang identik seperti versi normalnya yang dirilis tahun lalu, akan tetapi bodinya sudah dibungkus dengan heatsink logam berukuran tebal untuk membantu menekan suhunya selagi bekerja, baik pada permukaan bawah maupun atasnya.

Solusi pendinginan tersebut penting mengingat performa SSD ini memang luar biasa ngebut, dengan kecepatan tulis 5.100 MB/s dan baca 7.000 MB/s, jauh di atas syarat yang ditetapkan oleh Sony (5.500 MB/s).

Meski ditargetkan buat para pengguna PS5, SSD ini pastinya tetap bisa digunakan di PC apapun yang memiliki slot M.2. Namun agar bisa mencapai kecepatan maksimumnya, pastikan motherboard yang digunakan sudah mendukung interface PCIe 4.0. Sebagai referensi, perangkat ini tercatat memiliki dimensi 80 x 24 x 8,6 mm.

Di Amerika Serikat, Samsung 980 Pro versi PS5 ini kabarnya akan tersedia mulai 29 Oktober 2021. Samsung mematok harga $250 untuk versi 1 TB, dan $450 untuk versi 2 TB. Sejauh ini belum ada informasi mengenai versi 500 GB atau 250 GB (kapasitas minimum yang didukung PS5).

Sumber: Tom’s Hardware.

[Review] Seagate FireCuda 120 SSD: Main Game Lebih Lancar pada Interface SATA

Untuk bermain game pada PC desktop dan laptop, saat ini mungkin penggunaan SSD NVMe sudah menjadi sebuah keharusan. SSD memang sudah dikenal dengan performanya yang kencang sehingga akan meningkatkan kinerja PC secara keseluruhan. Namun, saat ini masih banyak laptop dan desktop yang belum memiliki interface M.2. Oleh karena itu, SSD SATA masih banyak dicari.

Salah satu SSD SATA yang dibuat khusus untuk para gamer datang dari Seagate. Seagate menamakan SSD tersebut sebagai FireCuda 120. Penyimpanan ini pun datang ke meja pengujian tim DailySocial dengan kapasitas 2 TB. Tentunya, kapasitas tersebut masih cukup mumpuni untuk menampung semua game yang ada saat ini.

SSD yang satu ini diklaim dapat melakukan transfer data pada kecepatan 560 MB/s. Kecepatan tersebut memang sangat lazim ditemukan pada perangkat dengan interface SATA 3. Jika dilihat, kinerjanya tentu saja lebih kencang jika dibandingkan dengan sebuah hard disk yang saat ini kebanyakan masih berada di bawah 200 MB/s.

Spesifikasi dari Seagate FireCuda 120 SSD yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Kapasitas 2 TB
Interface SATA 6 Gbps
Tipe konektor SATA 3
Controller Phison PS3112-S12
Jenis memori NAND TLC
Endurance 2800 TBW
Dimensi 100,35 x 70,1 x 7.1 mm
Bobot 50 gram

Seagate memberikan garansi 5 tahun untuk SSD yang satu ini. Selain itu, garansi yang diberikan juga akan akan terpotong oleh TBW (TeraByte Written) yang ditentukan. Jadi, garansi akan berakhir jika sudah terpakai lebih dari 3 tahun atau melebihi penulisan 2800 TB.

Desain

Seagate FireCuda 120 SSD sebagian besar dibalut dengan warna hitam. Di bagian tengahnya terdapat logo dari FireCuda itu sendiri, yang cukup berbeda dengan kebanyakan SSD SATA yang menggunakan stiker berbentuk kotak pada bagian atasnya. Desain seperti ini memang cocok untuk sebuah perangkat game yang menjadikannya berbeda dengan SSD SATA pada umumnya.

Feelnya juga akan terasa sangat baik pada saat merasakan bahannya yang terbuat dari metal. Hal ini tentunya juga akan membuat panas SSD Seagate FireCuda 120 lebih merata. Penggunaan bahan ini juga akan membuat komputer desktop terlihat lebih keren.

Bobot yang dimiliki oleh Seagate FireCuda 120 ini sangat ringan, hanya 50 gram saja. Perangkat ini memiliki dimensi 100,35 x 70,1 x 7.1 mm yang cocok untuk dipasangkan pada laptop yang membutuhkan dimensi ketebalan penyimpanan 7 mm. Interfacenya sendiri adalah SATA 6 Gbps atau SATA III yang sampai saat ini masih banyak digunakan pada PC desktop dan laptop.

Seagate FireCuda 120 memiliki sebuah cip DRAM yang digunakan untuk meningkatkan kinerja serta menambah durabilitasnya. Cip NAND-nya sendiri menggunakan 96-layer BiCS4 3D TLC. Kontroler yang digunakan diproduksi oleh Phison dengan PS3112-S12, sehingga perangkat ini juga sudah mendukung SmartFlush yang bekerja untuk mencegah kehilangan data dengan membersihkan cache DRAM saat idle.

Seagate FireCuda 120 juga sudah didukung dengan Seagate Seatools. Software yang satu ini dapat memonitor keadaan FireCuda 120 sehingga pengguna tahu kapan harus mengganti SSD-nya. Sayangnya, pada Seatools tidak ditemukan fungsi TRIM manual. Firmware baru juga harus di-flash secara manual.

Pengujian

Penggunaan SSD sudah pasti akan lebih kencang jika dibandingkan dengan sebuah HDD. Seagate sendiri menjanjikan kinerja transfer data yang “mentok atas” pada sebuah interface SATA, yaitu 560 MB/s. Akan tetapi, kecepatan itu belum tentu tercapai saat digunakan sehari-hari.

Pada pengujian kali ini, saya akan menggunakan dua buah software benchmark, yaitu Crystal Disk Mark dan ATTO. Crystal Disk Mark sendiri saya gunakan dua versi, yaitu versi 6 dan 8, karena keduanya memiliki perhitungan yang berbeda. Berikut adalah hasilnya

Ternyata, hasil yang saya dapatkan sesuai dengan janji kinerja dari Seagate. FireCuda 120 mampu mencapai kinerja baca hingga 560 MB/s dan kecepatan tulisnya mencapai 540 MB/s. Hal ini tentu saja akan membuat kinerja sebuah komputer menjadi lebih kencang jika dibandingkan dengan sebuah hard disk biasa.

Kinerja gaming tentunya juga akan lebih baik jika dibandingkan dengan sebuah hard disk. Saya sudah mencoba keduanya menggunakan Valorant, di mana menggunakan FireCuda 120 dapat menghemat waktu lebih dari 8 menit. Hal ini juga akan membuat sebuah game terbebas dari lag yang disebabkan oleh loading aplikasi pada penyimpanan internal.

Apakah kecepatan seperti ini hanya untuk bermain game saja? Tentu tidak. Semakin tinggi kecepatannya maka semua pekerjaan akan menjadi lebih cepat diselesaikan. Rendering video mau pun gambar akan lebih cepat selesai jika dibandingkan dengan HDD biasa. Hal tersebut tentu saja berlaku untuk mereka yang menggunakan Office seperti spreadsheet dengan tab yang banyak.

Verdict

Mengganti media penyimpanan pada desktop dan laptop model lama saat ini sudah tidak lagi menjadi masalah. Sebuah HDD memiliki kinerja yang lambat tentu saja juga akan membuat sebuah pekerjaan lebih lama diselesaikan. Apalagi jika Anda seorang gamer, tentu saja membutuhkan kinerja media penyimpanan yang lebih kencang. FireCuda 120 SSD merupakan sebuah jawaban yang ditawarkan oleh Seagate.

Kinerja SSD yang memiliki kecepatan 560 MB/s ini sudah pasti bagus untuk menjalankan banyak game pada sebuah PC. Apalagi, hal tersebut didukung dengan endurance TBW yang panjang. Dengan ketebalan 7 mm membuatnya juga bisa dipasang pada sebuah laptop tipis yang mendukung SATA. SSD ini tentunya akan bertahan hingga waktu yang lama.

Seagate menjual FireCuda 120 2 TB dengan harga Rp. 5.500.000. Jika dilihat, harganya memang tergolong cukup tinggi jika dibandingkan dengan yang ada di pasaran. Walaupun begitu, Seagate menawarkan TBW yang lebih panjang untuk sebuah SSD, yang membuatnya akan memiliki umur yang lebih panjang pula.

Sparks

  • Kinerja tinggi untuk sebuah SSD SATA
  • Casing metal
  • Dukungan SeaTools
  • Menggunakan DRAM
  • Dukungan recovery data dari Seagate
  • TBW yang cukup panjang

Slacks

  • Harganya cukup tinggi
  • Tidak tersedia enkripsi 256-bit AES
  • SeaTools tidak mendukung perintah TRIM manual

SSD Portabel dan Flash Disk Baru Kingston Unggulkan Kecepatan di Atas Rata-Rata

Kingston meluncurkan dua produk penyimpanan baru, yakni SSD portabel XS2000 dan USB flash drive DataTraveler Max. Keduanya sama-sama mengunggulkan kecepatan yang sangat tinggi, cocok untuk keperluan bisnis maupun kreasi konten, atau bisa juga digunakan sebagai ruang penyimpanan tambahan untuk PS5.

Kita mulai dari XS2000 lebih dulu. Dimensinya kecil, cuma 69,5 x 32,6 x 13,5 mm, kira-kira sama ringkasnya seperti kunci mobil model keyless, dan hampir separuh ukuran SSD portabel pada umumnya. Desainnya tergolong simpel dengan nuansa industrial berkat rangka yang terbuat dari logam. Paket penjualannya turut mencakup casing tambahan berbahan karet yang tahan air dan debu dengan sertifikasi IP55.

Terkait performa, XS2000 menawarkan kecepatan baca dan tulis hingga 2.000 MB/detik. Dalam konteks sehari-hari, ia sanggup mentransfer hingga 400 foto HD per detik, atau mentransfer video 4K berdurasi 1 jam dalam waktu kurang dari 30 detik. Buat yang sering berkutat dengan video 4K atau 8K, SSD sekencang ini tentu bisa membantu melancarkan alur kerja.

Untuk DataTraveler Max (DT Max), flash disk ini memiliki kecepatan baca maksimum 1.000 MB/detik, dan kecepatan tulis 900 MB/detik. Untuk skenario mentransfer foto, ia mampu memindahkan hingga 200 foto HD per detiknya. Fisiknya tipis meski agak lebih panjang dari biasanya (82,2 mm), dan ia turut dilengkapi sebuah indikator status LED.

Perbedaan kecepatan di antara keduanya disebabkan oleh standar USB yang diadopsi oleh masing-masing perangkat. XS2000 menggunakan standar USB 3.2 Gen 2×2 dengan transfer rate maksimum 20 Gbps, sementara DT Max menggunakan standar USB 3.2 Gen 2 dengan transfer rate 10 Gbps. Meski demikian, jenis konektor yang digunakan keduanya sama-sama USB-C.

Mengenai kapasitasnya, Kingston XS2000 hadir dalam varian 500 GB, 1 TB, dan 2 TB. Kingston DataTraveler Max di sisi lain tersedia dalam varian 256 GB, 512 GB, dan 1 TB. Kedua produk sama-sama didukung oleh garansi terbatas selama lima tahun.

Berdasarkan informasi yang saya dapat dari perwakilan Kingston, XS2000 dan DT Max kabarnya akan tersedia di pasar tanah air dalam waktu dekat, meski memang sejauh ini belum ada tanggal pastinya. Harga jual resminya pun juga belum dirincikan, namun sebagai referensi, di Amazon masing-masing varian XS2000 dijual seharga $100, $160, dan $285.

[Review] Kingston NV1 SSD NVMe 1 TB: SSD Entry Level untuk Semua Kebutuhan

Kingston saat ini dikenal dengan produknya yang menggunakan flash memory. Merek ini tidak asing lagi ditemukan di Indonesia untuk produk-produk seperti microSD, SDHC, flash disk, serta SSD. Mereka pun juga memproduksi beberapa jenis SSD seperti SATA SSD dan juga NVMe SSD. Kali ini, Dailysocial kedatangan SSD NVMe dengan nama Kingston NV1.

Tentunya dengan menggunakan interface NVMe (Non Volatile Memory Express), kinerja yang diusung oleh SSD ini bakal kencang. Form factor yang digunakan oleh NV1 tentu saja menggunakan M.2 2280 PCI-e 3.0 x4. Kingston sendiri menjanjikan kinerja hingga 2100 MB/s. Dan SSD yang satu ini sudah bisa dipasangkan pada laptop serta desktop masa kini.

Spesifikasi Kingston NV1 yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Kapasitas 1 TB
Interface NVMe PCIe Gen 3.0 x4
Tipe konektor M.2 2280
Controller Phison E13T
Jenis memori NAND TLC
Endurance 240 TBW
Dimensi 22 x 80 x 2.1 mm
Bobot 7 gram

Kingston juga memberikan garansi 3 tahun untuk SSD yang satu ini. Selain itu, garansi yang diberikan juga akan akan terpotong oleh TBW (TeraByte Written) yang ditentukan. Jadi, garansi akan berakhir jika sudah terpakai lebih dari 3 tahun atau melebihi penulisan 240 TB.

Kingston juga menjanjikan bahwa SSD ini akan memiliki kecepatan 35x lebih kencang dibandingkan dengan sebuah hard disk SATA. Jadi, sudah terbayang bagaimana kencangnya sebuah komputer jika mengganti dari HDD ke Kingston NV1. Namun, Anda harus mengecek terlebih dahulu apakah perangkat komputer yang digunakan memiliki dukungan terhadap NVMe atau tidak.

Paket Penjualan

Kingston tidak menyertakan apa pun pada paket penjualannya. Paket penjualan dari Kingston NV1 mirip dengan sebuah flash disk atau SD Card. Jadi, Anda tidak akan menemukan kotak paket penjualan.

Desain

Kingston NV1 NVMe SSD hanya menggunakan satu sisi untuk menaruh semua cip dan transistornya. Pada bagian atasnya, terdapat empat buah cip NAND FH25608UCN1-4D sebesar 256 GB per cip. Dengan menggunakan kontroler Phison E13T menandakan pula bahwa SSD ini tidak menggunakan DRAM sebagai cache-nya.

Dengan menggunakan desain DRAMless SSD, membuat NV1 ada pada kelas entry level. Hal tersebut juga terlihat dari sisi atas Kingston NV1 yang tidak memiliki heatsink. Namun, stiker yang berada di bagian atas tersebut janganlah diangkat karena akan menghilangkan garansi dari SSD ini.

Kingston NV1 SSD menggunakan slot M.2 NVMe. SSD ini sendiri memiliki dimensi 22 x 80 x 2.1 mm dengan bobot yang hanya 7 gram saja. Slot M.2 sendiri juga sudah tersedia pada motherboard serta laptop yang dijual saat ini.

Pengujian

Menggunakan SSD yang memakai interface NVMe memang membuatnya memiliki kinerja yang tinggi. Kingston menjanjikan kinerja dengan nilai yang cukup fantastis, yaitu 2100 MB/s. Walaupun begitu, angka tersebut belum tentu tercapai pada saat penggunaan sehari-hari.

Pada pengujian kali ini, saya akan menggunakan dua buah software benchmark, yaitu Crystal Disk Mark dan ATTO. Crystal Disk Mark sendiri saya gunakan dua versi, yaitu versi 6 dan 7, karena keduanya memiliki perhitungan yang berbeda. Berikut adalah hasilnya

Dengan kinerja yang didapatkan, tentu saja akan membuat pekerjaan apa pun yang dilakukan pada sebuah komputer menjadi lebih cepat. Angka tersebut tentu akan membuat editing gambar dan video menjadi lebih cepat. Tidak hanya itu, pekerjaan dengan software Office juga akan terbantu pada saat membuka file dengan kapasitas besar dan dengan tab yang banyak.

Selain untuk bekerja, tentu saja kinerja tersebut akan membuat game menjadi lebih cepat di-loading. Hal ini tentu saja membuat bottleneck dari sisi penyimpanan menjadi hilang. Tentunya, hal tersebut akan mengurangi lag dari sebuah game dari sisi baca tulis media penyimpanan.

Sayangnya tanpa sebuah heatspreader, panas yang dihasilkan tidak akan bisa diturunkan. Namun setelah pengujian, keping SSD yang satu ini ternyata tidak terasa panas saat dipegang. Walaupun begitu, saya belum melakukan tes jika SSD ini digunakan untuk melakukang rendering dalam waktu yang cukup lama.

Verdict

Saat ingin mengganti media penyimpanan pada sebuah komputer, tentu saja ada dua hal yang menjadi perhatian, yaitu kapasitas dan kinerja. HDD sudah pasti memiliki kapasitas yang besar, namun kinerja yang diberikan akan rendah. SSD akan membuat kinerja sebuah sistem menjadi jauh lebih baik. Akan tetapi, Kingston NV1 memiliki keduanya, yaitu kapasitas dan juga kinerja.

Kinerja yang diberikan oleh Kingston NV1 memang sangat baik. Hasil benchmark yang ada membuat SSD yang satu ini cocok untuk segala kegiatan, mulai dari bekerja hingga bermain game. Satu hal yang disayangkan adalah writing endurance yang terlihat cukup kecil, hanya 240 TBW saja.

Kingston menjual NV1 dengan kode SNVS/1000G berkapasitas 1 TB dengan harga Rp. 2.300.000. NV1 juga bisa ditemukan dengan kapasitas 500 GB dan 2 TB. Dibandingkan dengan beberapa merek, harga ini terbilang tidak terlalu tinggi. Oleh karena itu, tentu saja Kingston NV1 bisa menjangkau mereka yang membutuhkan kinerja tinggi untuk sebuah komputer.

Sparks

  • Kinerja kencang mencapai 2 GB/s
  • Kapasitas besar dengan 1 TB
  • Menyertakan lisensi Acronis True Image pada bagian dalam kemasan penjualannya

Slacks

  • Tanpa heatsink
  • Write endurance yang cukup rendah

Samsung Umumkan SSD 980, Tanpa DRAM Harga Lebih Terjangkau

Samsung telah mengumumkan drive NVMe M.2 PCIe 3.0 SSD 980. Penerus 970 Evo ini membawa sejumlah peningkatan, namun dengan harga lebih terjangkau yakni mulai dari US$49.99 (Rp720 ribuan) untuk kapasitas 250GB US$69.99 (Rp1 jutaan) untuk 500GB, dan US$129.99 (Rp1,8 jutaan) untuk kapasitas 1TB.

Drive SSD 980 NVMe M.2 ini memiliki kecepatan baca maksimum 3.500MB/s yang sama seperti pendahulunya. Namun kecepatan tulis maksimumnya meningkat dari 2.500MB/s pada 970 Evo menjadi 3.500MB/s.

Selain itu, performa sustained atau berkelanjutannya meningkat berkat buffer yang lebih besar. Konsumsi dayanya 36% lebih sedikit dan punya sistem pendingin yang lebih baik untuk mengurangi risiko dari overheating.

Faktor yang membuat harga SSD 980 ini bisa lebih murah ialah karena merupakan SSD NVMe tanpa DRAM pertama dari Samsung. Fitur Dynamic random-access memory atau DRAM sendiri biasanya digunakan untuk memetakan konten SSD yang membantu menyajikan data dengan cepat dan efisien, biasanya ada 1GB DRAM untuk kapasitas 1TB di perangkat SSD modern.

Meski tanpa DRAM, performa drive SSD 980 NVMe M.2 tetap terjaga berkat kehadiran fitur Host Memory Buffer yang menghubungkan drive langsung ke DRAM CPU. Hasilnya tidak secepat SSD yang memiliki DRAM-nya sendiri, tetapi fitur Host Memory Buffer menyuguhkan performa yang jauh lebih baik dari SSD tanpa DRAM yang lain.

Samsung mengatakan bahwa SSD 980 dapat mencapai kecepatan hingga enam kali lipat dari SSD berbasis SATA. Selain Host Memory Buffer, fitur lain yang membantu ialah Samsung Intelligent TurboWrite 2.0 yang melipatgandakan wilayah buffer maksimum yang dialokasikan hingga 160GB, naik dari 42GB di 970 Evo.

Sebelumnya Samsung telah lebih dulu merilis drive M.2 NVMe SSD PCIe 4.0 980 PRO, di mana bila dipasangkan dengan motherboard yang kompatibel, 980 PRO menawarkan kecepatan sekuensial baca dan tulis masing-masing hingga 7.000MB/s dan 5.000MB/s. Performa tersebut dua kali lebih cepat daripada SSD PCIe 3.0 dan hampir 13 kali lebih cepat daripada SSD SATA.

Meskipun harga drive M.2 NVMe SSD PCIe 4.0 980 PRO juga lebih tinggi, kapasitas 250GB US$90, 500GB US$150, dan 1TB US$230. Sedangkan, fokus Samsung pada NVMe M.2 PCIe 3.0 SSD 980 yang tanpa DRAM ialah menawarkan SSD dengan harga terjangkau yaitu mulai dari US$49.99 untuk kapasitas 250GB, 500GB US$69.99, dan 1TB US$129.99.

Sumber: TheVerge

Colorful Luncurkan SSD SATA Seukuran Flash Disk

Deretan SSD PCIe 4.0 dari berbagai pabrikan belakangan ini membuat SSD SATA terdengar kurang menarik. Dari segi kecepatan semata, SSD PCIe 4.0 menang telak sampai berkali-kali lipat. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak konsumen yang membutuhkan SSD SATA, dan itulah mengapa pabrikan seperti Samsung juga masih menelurkan seri SSD SATA baru di tahun 2021.

Di tempat lain, ada Colorful yang mencoba melakukan hal yang berbeda terhadap SSD SATA. Mereka baru saja meluncurkan SL500 Mini SSD, dan jika Anda penasaran seberapa kecil ukurannya, Anda bisa langsung lihat gambar di atas – di sebelah kiri adalah SSD SATA standar berukuran 2,5 inci, dan di sebelah kanan adalah SL500 Mini.

Begitu mungilnya, SL500 Mini bahkan lebih kecil lagi daripada SSD SATA yang menggunakan form factor M.2. Berdasarkan keterangan dari Colorful, dimensi SL500 Mini tercatat di angka 26 x 68 x 7 mm, atau cuma sekitar 26% dari ukuran SSD SATA biasa, dan kurang lebih sama kecilnya seperti sebuah USB flash drive.

Colorful SL500 Mini SSD

Pada kenyataannya, mustahil membuat SSD SATA yang lebih kecil lagi daripada SL500 Mini, sebab memang ukuran tersebut sudah yang paling minimal agar bisa menampung konektor SATA. Namun meskipun imut-imut dan berbobot tidak lebih dari 2 gram, SL500 Mini tetap dirancang mengikuti standar ketahanan terhadap guncangan maupun suhu tinggi.

Secara teknis, form factor seperti ini dikenal dengan istilah SDP, alias SATA Disk in Package. Bentuk sekecil ini hanya bisa dicapai dengan mengintegrasikan unit controller dan chip NAND di satu modul yang sama. Untungnya, hal ini sama sekali tidak berpengaruh terhadap performanya.

SL500 Mini menawarkan kinerja yang bisa dibilang identik dengan banyak SSD SATA lainnya, yang berarti kecepatan transfer datanya tidak bisa melebihi bandwidth SATA III di 6 Gbps. Persisnya, SL500 Mini menawarkan kecepatan baca 500 MB/s dan tulis 480 MB/s. Ia hadir dalam dua pilihan kapasitas: 500 GB dan 250 GB. Khusus varian 250 GB, kecepatan tulisnya sedikit lebih rendah di 450 MB/s.

Di Amerika Serikat, Colorful SL500 Mini SSD rencananya akan dijual di kuartal pertama tahun ini juga. Harganya dipatok $60 untuk varian 500 GB, dan $40 untuk varian 250 GB.

Sumber: PC Gamer dan Tom’s Hardware.

Seri SSD SATA Baru Samsung 870 EVO Diluncurkan, Lebih Kencang Sekaligus Lebih Terjangkau

Bagi para pemilik PC yang masih menggunakan hard disk piringan di tahun 2021 ini, mungkin upgrade ke SSD bisa menjadi resolusi tahun baru yang relevan. Kebetulan Samsung juga baru meluncurkan seri SSD SATA terbaru mereka, 870 EVO.

Seri baru ini datang sekitar tiga tahun semenjak seri sebelumnya, 860 EVO, diluncurkan ke pasaran. Jarak umur yang lumayan itu berujung pada selisih performa yang juga cukup signifikan; Samsung mengklaim 870 EVO mencatatkan peningkatan sebesar 38% dalam hal kecepatan membaca secara acak jika dibandingkan dengan seri 860 EVO.

Lebih lanjut, Samsung juga mengklaim peningkatan kinerja yang berkelanjutan sebesar 30% pada 870 EVO. Secara keseluruhan, 870 EVO pada dasarnya menawarkan reliabilitas yang lebih baik, dan itu bisa kita nilai dari panjangnya masa garansi yang ditawarkan; sampai lima tahun, dengan rating TBW (terabytes written) hingga 2.400 TB pada varian yang berkapasitas 4 TB.

Secara teknis, 870 EVO menggunakan teknologi V-NAND generasi keenam yang sama seperti milik SSD NVMe high-end Samsung 980 PRO. Bedanya tentu saja adalah interface yang digunakan; 980 PRO menggunakan interface PCIe 4.0 terbaru, sedangkan 870 EVO masih menggunakan interface SATA 6 Gbps. Otomatis kecepatan transfer datanya pun tidak bisa melebihi apa yang ditawarkan interface SATA, maksimum hingga 560 MB/s (read) dan 530 MB/s (write).

Berhubung menggunakan interface SATA, 870 EVO juga kompatibel dengan semua perangkat yang punya konektor SATA. Ini berarti ia tak hanya bisa menjadi pilihan untuk para pengguna PC, tapi juga pengguna laptop yang perlu meng-upgrade SSD bawaan perangkatnya. Untuk model-model yang lebih baru, 870 EVO juga dipastikan sudah mendukung fitur Modern Standby bawaan Windows.

Namun bagian terbaik dari Samsung 870 EVO adalah harganya. Varian 250 GB dihargai $50, 500 GB dihargai $80, 1 TB dihargai $140, 2 TB dihargai $270, dan 4 TB dihargai $530. Harganya memang masih jauh di atas HDD tradisional, tapi gap-nya sudah semakin mendekati. Bandingkan saja dengan di tahun 2018, tepatnya ketika seri 860 EVO pertama diluncurkan dengan harga $95 untuk varian 250 GB dan $1.400 untuk varian 4 TB.

Sumber: The Verge dan Samsung.

[Review] Western Digital My Passport SSD 1 TB: Mungil namun Sangat Kencang Berkat NVMe

Western Digital saat ini sudah bukan lagi produsen hard disk drive saja. Semenjak mengakuisisi SanDisk, saat ini WD juga mengeluarkan produk-produk berbasis NAND flash. Namun, saat ini WD tidak mematikan merek SanDisk sehingga keduanya juga bersaing di pasaran. Seperti salah satu produk WD yang baru-baru ini diluncurkan untuk mengambil hati para konsumen dengan WD My Passport SSD.

WD My Passport SSD dengan kode WDBAGF0010BBL-WESN ini merupakan sebuah perangkat SSD eksternal yang menggunakan teknologi NVMe. Perangkat ini sendiri baru diluncurkan pada bulan September 2020 silam. Sebuah SSD eksternal tentu saja akan menambah kinerja dari sebuah pekerjaan yang dilakukan pada sebuah komputer. Hal yang sangat terasa tentu saja pada saat PC tersebut menggunakan HDD.

WD MyPassport SSD

Sebuah SSD tentu saja memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan sebuah HDD. Yang pertama (dan sering kali saya katakan pada artikel-artikel sebelumnya dan setelah ini) adalah ketahanannya terhadap guncangan yang bahkan ekstrim sekali pun. Anda bisa mengguncang-guncangkan SSD ini saat sedang digunakan dan tidak perlu takut kehilangan data.

Spesifikasi dari WD My Passport SSD yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Kapasitas 1TB
Interface USB 3.2 Gen 2×2
Tipe konektor USB-C dan USB-A adaptor
Dimensi 100 x 55.12 x 8.89 mm
Bobot 45.7 gram

Selain dengan 1 TB, Western Digital juga menjual My Passport SSD yang baru ini dengan kapasitas lainnya. Yang lebih murah dijual pada kapasitas 500 GB sedangkan yang paling mahal memiliki kapasitas 2 TB.

Unboxing

Hanya kabel USB-C ke USB-C dan adaptor USB-C ke USB-A saja yang ada pada paket penjualannya

WD MyPassport SSD - Unboxing

Desain

Sepertinya bentuk mungil saat ini sudah menjadi standar drive portabel dari Western Digital. Setelah WD GameDrive P50 dan SanDisk Extreme Pro yang memiliki ukuran kecil, My Passport SSD juga memiliki dimensi yang mirip. Hal ini tentu saja berkaitan dengan tipe SSD NVMe yang dipasang didalamnya. Dengan ukuran sebesar kartu kredit, tentunya sangat mudah dimasukkan ke dalam kantong baju atau celana.

WD MyPassport SSD - USB-C

WD My Passport SSD yang satu ini menggunakan body dengan bahan plastik polikarbonat. WD memang membuat lapisan plastiknya cukup tebal sehingga saat ditekan, badan dari perangkat ini tidak mudah masuk ke dalam. Namun, finishing dari SSD yang berwarna merah ini terasa licin di tangan, sehingga cukup mudah untuk selip dari tangan.

Seperti kebanyakan perangkat eksternal, bagian port USB-C yang ada pada WD My Passport SSD ini tidak tertutup. Semoga saja, pengguna perangkat ini tidak menjatuhkan minumannya saat perangkat ini sedang tertancap pada sebuah laptop. Kabel bawaannya sendiri memiliki interface USB-C ke USB-C. Untuk menancapkan ke USB-A, tinggal memasang adaptor yang ada pada paket penjualannya.

WD MyPassport SSD - Converter

Bobot yang dimiliki oleh WD My Passport SSD ini sangat ringan, hanya 45,7 gram saja. Perangkat ini memiliki dimensi 100 x 55.12 x 8.89 mm, yang membuatnya paling mungil yang pernah saya pegang hingga artikel ini dibuat. Kabel USB-C yang dimiliki juga cukup tebal sehingga tidak mudah tertekuk.

Pengujian

Mengetahui bahwa WD My Passport SSD ini menggunakan NVMe, saya sudah membayangkan betapa kencangnya dalam membaca dan menulis data. WD sendiri menjanjikan kecepatan hingga 1.050 MB/s pada SSD yang satu ini. Hal tersebut tentu saja akan tercapai jika kita menggunakan USB 3.2 Gen 2 atau 3.1 Gen 2. Jika tidak, maka kecepatan yang didapat pasti di bawah angka tersebut.

Saat ini saya melakukan pengujian pada WD My Passport SSD ini dengan menggunakan port USB 3.1 Gen 2. Di atas kertas, port USB ini memiliki bandwidth tinggi, yaitu 10 Gb/s. Kinerja yang didapat dengan menggunakan port USB yang satu ini tentu saja akan membuat WD My Passprot SSD akan berlari dengan kecepatan tinggi.

Untuk menguji perangkat yang satu ini, saya menggunakan laptop yang digunakan sehari-hari pada kantor DailySocial. Laptop ThinkPad A485 yang saya gunakan memiliki sebuah port USB-C dan USB 3.1 Gen 2 yang bisa membuat WD My Passport SSD ini bekerja pada kecepatan paling tingginya. Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan software benchmark

Saat digunakan dalam jangka waktu yang lama, tentu saja panas akan timbul pada SSD yang satu ini. Hal tersebut memang berkaitan erat dengan penggunaan SSD NVMe yang memang menimbulkan panas yang cukup terasa. Namun saat dipegang, panas yang dihasilkan tidak terlalu mengganggu. Mungkin hal ini berkaitan dengan penggunaan bahan plastik polikarbonat tersebut.

Kinerja ini sudah sangat bagus dijadikan sebuah drive untuk menyimpan game. Selain itu, pengguna PC atau laptop yang masih memakai HDD dengan kecepatan yang tidak kencang bisa mendapatkan manfaat dari SSD ini. Saat pengujian berlangsung, saya menggunakan WD My Passport SSD ini sebagai drive ReadyBoost Windows 10. Hal ini tentu saja sangat membantu meningkatkan kinerja PC secara keseluruhan.

Satu hal yang pasti, saya melakukan instalasi game Valorant yang biasanya memakan waktu cukup lama untuk loading pada sebuah HDD di laptop. Dengan melakukan perpindahan dari HDD ke SSD, tentu saja waktu loading serta kinerja gaming akan menjadi lebih baik.

Verdict

Untuk seorang profesional dan gamer, menggunakan sebuah hard disk eksternal sepertinya bisa menghambat kerja mereka. Hal tersebut dikarenakan selain membutuhkan kapasitas, kecepatan transfer data juga sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu, sebuah SSD yang mampu dibawa ke mana saja saat ini sudah diperlukan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan WD My Passport SSD.

WD MyPassport SSD - 02

Tak usah meragukan kinerja dari perangkat penyimpanan yang mungil ini. Dengan kecepatan di atas 900 MB/s, membuat SSD ini bisa digunakan untuk bermain game-game AAA serta melakukan rendering video secara langsung. Selain itu, SSD ini juga bisa meningkatkan kinerja perangkat yang masih menggunakan hard disk, seperti menggunakannya sebagai cache drive. 

Solusi WD pada SSD ini untuk keterbatasan dukungan port USB-C memang cukup unik. Dengan memberikan sebuah adaptor dan bukan kabel USB-A, memastikan bahwa bandwidth yang dibutuhkan tidak akan bottleneck pada kabelnya. Namun, adaptor seperti ini kerap hilang karena tidak memiliki tali penghubung dengan kabel utama.

Western Digital mematok harga yang cukup tinggi pada SSD yang satu ini. Anda bisa memiliki My Passport SSD dengan kapasitas 1 TB pada harga Rp. 2.999.000. Dengan harga tersebut, pengguna bisa mendapatkan sebuah drive eksternal berkapasitas besar dan memiliki kecepatan transfer data yang tinggi pula.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan NVMe
  • Menyediakan solusi dua port, USB-C dan USB-A
  • Tahan benturan
  • Ringan

Slacks

  • Harga yang cukup mahal untuk sebuah penyimpan 1 TB
  • Tanpa indikator LED
  • Adaptor USB-C ke USB-A mudah hilang

WD Luncurkan SSD PCIe 4.0 dan Dua Solusi Penyimpanan Berkinerja Tinggi Lainnya di Indonesia

Popularitas SSD PCIe 4.0 terus meningkat seiring semakin dekatnya peluncuran console next-gen. Satu per satu produsen SSD bergantian mengumumkan solusi penyimpanan tercepatnya, tidak terkecuali Western Digital, yang baru saja mengungkap tiga produk baru sekaligus dari lini teratasnya, WD_BLACK.

Produk yang pertama sekaligus yang menjadi bintang utama adalah WD_BLACK SN850 NVMe SSD. Ini merupakan SSD PCIe 4.0 pertama dari WD, sekaligus penerus langsung dari WD_BLACK SN750. Keunggulannya? Apa lagi kalau bukan kecepatan transfer data yang sangat tinggi; hingga 7.000 MB/s read dan 5.300 MB/s write pada varian yang berkapasitas 1 TB

Seperti yang bisa dilihat, SN850 mengadopsi form factor standar M.2 2280, yang berarti secara teori ia juga dapat ditambatkan ke PlayStation 5 nantinya. Pilihan kapasitasnya sendiri ada tiga, yaitu 500 GB, 1 TB dan 2 TB.

Kabar terbaiknya, SN850 dijadwalkan tersedia di Indonesia mulai pertengahan Desember mendatang dengan harga mulai Rp2.488.000. Memasuki kuartal pertama tahun depan, WD juga akan menawarkan varian lain SN850 yang dilengkapi heatsink sekaligus pencahayaan RGB.

Produk yang kedua, yakni WD_BLACK AN1500 NVMe SSD Add-In-Card, ditujukan bagi konsumen yang PC-nya hanya mendukung interface PCIe 3.0 (pada dasarnya semua yang memakai prosesor Intel), tapi di saat yang sama mendambakan kinerja mendekati SSD PCIe 4.0. Syaratnya cuma satu: pastikan di motherboard ada satu slot PCIe 3.0 x8 yang menganggur.

Kalau syarat itu terpenuhi, maka AN1500 siap mewujudkan kecepatan baca hingga 6.500 MB/s dan tulis hingga 4.100 MB/s pada varian yang berkapasitas 2 TB atau 4 TB. Rahasianya terletak pada dua SSD yang tertanam dan terhubung dalam konfigurasi RAID 0 di dalamnya.

AN1500 datang membawa heatsink, lengkap beserta pencahayaan RGB yang customizable. Selain varian 2 TB dan 4 TB, AN1500 juga tersedia dalam varian berkapasitas 1 TB yang saat ini sudah dijual seharga Rp4.399.000. Varian 2 TB dan 4 TB-nya sendiri dikabarkan bakal menyusul pada kuartal pertama 2021.

Terakhir, ada WD_BLACK D50 Game Dock NVMe SSD yang ditargetkan untuk pengguna laptop. Idenya adalah, cukup dengan mengandalkan sambungan satu kabel Thunderbolt 3, maka pengguna bakal mendapat akses ke penyimpanan SSD berkapasitas besar untuk menyimpan game, plus sederet port konektivitas tambahan, termasuk halnya port Ethernet dan DisplayPort.

Lagi-lagi pencahayaan RGB yang bisa diprogram juga tersedia sebagai standar, dan konsumen bisa memilih antara varian yang berkapasitas 1 TB atau 2 TB. Sama seperti dua produk sebelumnya, WD_BLACK D50 Game Dock juga bisa dibeli lewat official store WD di Tokopedia mulai pertengahan Desember dengan harga mulai Rp7.599.000.

Samsung Umumkan 980 Pro, SSD PCIe 4.0 dengan Kecepatan Baca 7.000MB/s

Samsung telah meluncurkan 980 PRO, drive M.2 NVMe SSD PCIe 4.0 berperforma tinggi dengan form factor compact NVMe 2280. Ia kompatibel dengan slot M.2 melalui interface PCIe 4.0.

Bila dipasangkan dengan motherboard yang kompatibel, 980 PRO menawarkan kecepatan sekuensial baca dan tulis masing-masing hingga 7.000MB/s dan 5.000MB/s. Samsung mengklaim performa 980 PRO dua kali lebih cepat daripada SSD PCIe 3.0 dan hampir 13 kali lebih cepat daripada SSD SATA.

Samsung-980-Pro-5

Saat ini, motherboard PCIe 4.0 memang tidak terlalu umum karena interface-nya masih relatif baru. Namun adopsi teknologi baru ini akan meningkat, termasuk CPU AMD Ryzen 3000, GPU Radeon RX 5700 dan 5700XT, serta yang terbaru Nvidia RTX 3080 graphics card. Sony dan Microsoft juga menggunakan teknologi custom SSD mereka di konsol PS5 dan Xbox Series S/X.

Untuk saat ini bila Anda tidak memiliki motherboard dengan interface PCIe 4.0, 980 Pro masih sanggup menyuguhkan kecepatan baca dan tulis maksimum masing-masing 3.500MB/s dan 3.450MB/s pada motherboard M.2 PCIe 3.0. Perlu dicatat, drive SSD berkapasitas lebih kecil cenderung memiliki kecepatan tulis yang sedikit lebih lambat tapi tidak mempengaruhi kecekapatan baca.

Hal ini juga berlaku pada 980 Pro, di mana versi 1TB punya kecepatan tulis hingga 3.450MB/s melalui PCIe 3.0, sementara versi 500GB dan 250GB memiliki kecepatan tulis masing-masing 3.400MB/s dan 2.700MB/s. Samsung 980 Pro akan tersedia dalam empat kapasitas, yaitu 250GB (US$90), 500GB US$150, dan 1TB US$230. Sementara, untuk versi 2TB akan menyusul sebelum akhir tahun tetapi harganya belum diungkap.

Sumber: The Verge