[Review] Seagate NVMe SSD FireCuda 530: Storage PCIe Gen 4 x4 Super Kencang

Seiring dengan perkembangan pada sisi penyimpanan di komputer, tentu saja kinerja akan lebih meningkat lagi. Dahulu semua orang masih menggunakan hard disk ATA yang kemudian digantikan oleh SATA sampai generasi ke 3. Setelah itu, muncullah NVMe yang menggunakan jalur PCI express yang meningkatkan kinerjanya berkali-kali lipat. Dan saat ini, jalur PCI express pun sudah sampai ke generasi ke 4.

Jalur PCI express juga memiliki beberapa jalur yang saat ini dikenal dari x1, x4, x8, hingga x16. Pada PCIe generasi ke 3, jalur x1 memiliki kecepatan 0,985 GB/s, sehingga pada NVMe yang membutuhkan jalur x4 akan memberikan bandwidth sebesar 3.939 GB/s. Untuk PCIe generasi ke 4, jalur x1 akan memiliki kecepatan 1.969 GB/s dan untuk storage NVMe yang menggunakan x4 akan memiliki bandwidth 7.877 GB/s.

Saat ini, media penyimpanan SSD berbasis PCIe NVMe generasi ke 4 pun sudah datang. Salah satunya adalah Seagate FireCuda 530 yang menggunakan PCIe 4.0 x4. FireCuda sendiri merupakan lini penyimpanan dari Seagate yang memiliki kinerja tinggi dan ditujukan untuk para gamer. Oleh karenanya, terdapat logo Seagate Gaming pada setiap kotak penjualan dari Seagate FireCuda.

SSD yang satu ini diklaim dapat melakukan transfer data pada kecepatan 7000 MB/s. Kecepatan tersebut tentunya akan bisa dicapai hanya dengan menggunakan NVMe dengan PCI express generasi ke 4 pada jalur x4. Hal ini tentunya membuat Firecuda 530 menjadi salah satu SSD dengan kinerja sangat kencang yang ada pada tahun 2021 ini. Tipe Seagate FireCuda yang datang ke meja pengujian tim DailySocial merupakan SSD dengan heatsink tebal, yang dikenal dengan FireCuda 530 Heatsink.

Spesifikasi dari Seagate FireCuda 530 NVMe SSD yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Kapasitas 2 TB
Interface PCIe Gen 4 x4
Tipe konektor NVMe 1.4
Form Factor M.2 2280
Controller Phison PS5018-E18
Jenis memori NAND Micron 176L TLC
Endurance 2550 TBW
Dimensi 24.2 x 10.74 x 9.6 mm
Bobot 47 gram

Seagate memberikan garansi 5 tahun untuk SSD NVMe yang satu ini. Selain itu, garansi yang diberikan juga akan akan terpotong oleh TBW (TeraByte Written) yang ditentukan. Jadi, garansi akan berakhir jika sudah terpakai lebih dari 3 tahun atau melebihi penulisan 2550 TB. Oleh karena itu, jangan sering-sering ya melakukan benchmarking pada SSD ini 🙂

Desain

Bulky! Itulah yang pertama kali muncul dipikiran saya saat membuka paket penjualan dari FireCuda 530. Tentu saja, hal tersebut karena heatsink tebal yang dipasangkan di atas cip NAND yang ada. Dengan meningkatnya kinerja cip tentu saja menghasilkan panas yang berlebih dan ini adalah cara Seagate untuk meredamnya.

Seagate FireCuda 530 menggunakan kedua sisi dari board-nya untuk diisi berbagai chip. Untuk kontrolernya, Seagate FireCuda 530 menggunakan Phison PS5018-E18 dengan proses pabrikasi 12 nm dari TSMC. Cip NAND-nya sendiri menggunakan Micron 176-Layer Triple-Level Cell. Dan hadir cip RAM DDR4 buatan Hynix yang berfungsi sebagai cache.

Bobot yang dimiliki oleh Seagate FireCuda 530 ini sangat ringan, hanya 47 gram saja. Perangkat ini memiliki dimensi 24.2 x 10.74 x 9.6 mm yang cocok untuk dipasangkan pada sebuah desktop mau pun Playstation 5. Sayangnya SSD ini sepertinya tidak cukup saat dipasangkan pada beberapa laptop gaming karena dimensi heatsink-nya yang cukup tebal. Namun, dengan heatsink setebal ini, membuat FireCuda 530 bisa lebih terjaga suhunya, walaupun kadang masih terjadi overheating.

Seagate FireCuda 530 juga sudah didukung dengan Seagate Seatools. Software yang satu ini dapat memonitor keadaan FireCuda 530 sehingga pengguna tahu kapan harus mengganti SSD-nya. Sayangnya karena keterbatasan waktu, saya tidak sempat menguji SSD ini dengan memakai Seagate Seatools. Namun, aplikasi ini sudah tersedia langsung pada halaman resmi dari FireCuda 530.

Pengujian

Dalam menguji SSD yang satu ini, tentu saja membutuhkan sebuah perangkat yang sudah mendukung PCI-e 4.0. Saya memilih menggunakan sebuah laptop yang memakai prosesor Intel Core i5 Generasi ke 11 yang memang sudah mendukung PCI express 4.0 dan mampu menjalankan SSD NVMe PCIe Gen 4 x4 dengan kecepatan penuh. Untuk mengujinya, tentu saja saya menggunakan slot NVMe utama yang tersedia. Sistem operasi yang digunakan adalah Windows 11.

Saat menggunakan slot SSD NVMe kedua yang disediakan oleh vendor laptop yang saya pakai, ternyata hasil ujinya masih terbatas pada PCI-e generasi ke 3. Jadi, Seagate Firecuda 530 hanya terbatas pada kecepatan 3.500 MB/s saja, walaupun angka tersebut sudah termasuk kencang untuk sebuah gaming PC. Saat dipasangkan pada slot pertama, masalah kecepatan pun teratasi. Akan tetapi muncul masalah lainnya.

Iklim tropis di Indonesia memang mudah membuat peralatan PC menjadi lebih panas. Hal tersebut juga terjadi pada Seagate FireCuda 530, di mana bisa mencapai angka di atas 80 derajat celcius pada saat saya uji tanpa menggunakan AC. Saat panas, SSD ini ternyata hanya bisa berjalan pada 64 MB/s saja pada hampir semua software benchmark. Dan saat saya pegang heatsink-nya, memang terasa sangat panas sekali.

Pada pengujian kali ini, saya akan menggunakan dua buah software benchmark, yaitu Crystal Disk Mark dan ATTO. Crystal Disk Mark sendiri saya gunakan dua versi, yaitu versi 6 dan 8, karena keduanya memiliki perhitungan yang berbeda. Berikut adalah hasilnya

Cukup senang rasanya bisa mendapatkan angka 7 GB/s saat menguji SSD yang satu ini. Pada Crystal Disk Mark 6, akhirnya janji Seagate yang mengatakan bahwa SSD ini dapat berjalan pada kecepatan 7.000 MB/s dapat terlampaui dengan hasil 7.033 MB/s. Sayangnya hasil tersebut akan didapat dengan menghasilkan suhu yang panas, yaitu pada sekitar 70 derajat celcius.

Dengan kinerja seperti ini, tentu saja bisa membuat loading sebuah game berat menjadi lebih cepat. Saat menggunakannya dengan Windows 11 pun, membuat sistem secara keseluruhan menjadi terasa lebih responsif jika dibandingkan dengan sebuah SSD SATA. Apalagi saat mencobanya bermain game Valorant, loading-nya memang terasa lebih kencang walaupun tidak terpaut cukup jauh dengan SSD NVMe PCI-e Gen 3 x4 yang banyak terpasang pada laptop saat ini.

Kinerja seperti ini tentu saja juga menguntungkan untuk mereka yang sering melakukan editing dan rendering gambar serta video. Semakin cepat kinerja dari SSD, tentu saja berbanding lurus dengan selesainya sebuah pekerjaan. Kecepatan seperti ini juga cukup disarankan untuk mereka yang menggunakan software Office berat yang membuka lebih dari 10 window, seperti untuk mereka yang bekerja pada sebuah kantor akuntan.

Verdict

Saat memiliki sebuah sistem yang mendukung PCI-e 4.0, tentu saja mengganti SSD pada tingkat yang lebih tinggi akan mempercepat sistem secara keseluruhan. Dengan kinerja yang lebih tinggi, tentu saja membuat semua software yang dijalankan akan lebih cepat. Hal tersebut juga akan membuat para gamer tidak lagi perlu menunggu loading menjadi lebih lama. Oleh karena itu, Seagate menawarkan FireCuda 530 yang memiliki kinerja sangat tinggi untuk sebuah media penyimpanan saat ini.

Kinerja tinggi tersebut diberikan oleh Seagate dengan angka transfer data 7 GB/s. Selain itu, hasil benchmark juga menunjukkan bahwa Seagate FireCuda 530 mampu digunakan untuk segala pekerjaan. Dengan heatsink yang tebal juga memastikan agar SSD ini tidak akan kepanasan saat dipakai secara ekstrim. Memiliki TBW yang besar memastikan bahwa SSD ini tidak akan rusak dalam waktu yang dekat.

Seagate menjual FireCuda 530 2 TB dengan harga Rp. 7.899.000. Memang, harga ini tergolong mahal untuk ukuran kapasitas 2 TB dan jika dibandingkan dengan kompetitornya. Walaupun begitu, SSD ini cocok untuk para profesional dan gamer yang membutuhkan kinerja tinggi sebuah komputer. Dan tentu saja, mereka yang memiliki PS5 juga akan diuntungkan dengan kinerja yang dimiliki oleh FireCuda 530 ini.

Sparks

  • Kinerja baca dan tulis sangat kencang
  • Heatsink tebal yang memastikan suhu terjaga
  • Bisa digunakan pada Playstation 5
  • Garansi yang panjang, yaitu 5 tahun
  • TBW yang cukup besar dengan 2550 TBW

Slacks

  • Harganya yang cukup mahal
  • Tidak cocok untuk semua laptop karena tebalnya heatsink

 

[Review] Seagate FireCuda 120 SSD: Main Game Lebih Lancar pada Interface SATA

Untuk bermain game pada PC desktop dan laptop, saat ini mungkin penggunaan SSD NVMe sudah menjadi sebuah keharusan. SSD memang sudah dikenal dengan performanya yang kencang sehingga akan meningkatkan kinerja PC secara keseluruhan. Namun, saat ini masih banyak laptop dan desktop yang belum memiliki interface M.2. Oleh karena itu, SSD SATA masih banyak dicari.

Salah satu SSD SATA yang dibuat khusus untuk para gamer datang dari Seagate. Seagate menamakan SSD tersebut sebagai FireCuda 120. Penyimpanan ini pun datang ke meja pengujian tim DailySocial dengan kapasitas 2 TB. Tentunya, kapasitas tersebut masih cukup mumpuni untuk menampung semua game yang ada saat ini.

SSD yang satu ini diklaim dapat melakukan transfer data pada kecepatan 560 MB/s. Kecepatan tersebut memang sangat lazim ditemukan pada perangkat dengan interface SATA 3. Jika dilihat, kinerjanya tentu saja lebih kencang jika dibandingkan dengan sebuah hard disk yang saat ini kebanyakan masih berada di bawah 200 MB/s.

Spesifikasi dari Seagate FireCuda 120 SSD yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Kapasitas 2 TB
Interface SATA 6 Gbps
Tipe konektor SATA 3
Controller Phison PS3112-S12
Jenis memori NAND TLC
Endurance 2800 TBW
Dimensi 100,35 x 70,1 x 7.1 mm
Bobot 50 gram

Seagate memberikan garansi 5 tahun untuk SSD yang satu ini. Selain itu, garansi yang diberikan juga akan akan terpotong oleh TBW (TeraByte Written) yang ditentukan. Jadi, garansi akan berakhir jika sudah terpakai lebih dari 3 tahun atau melebihi penulisan 2800 TB.

Desain

Seagate FireCuda 120 SSD sebagian besar dibalut dengan warna hitam. Di bagian tengahnya terdapat logo dari FireCuda itu sendiri, yang cukup berbeda dengan kebanyakan SSD SATA yang menggunakan stiker berbentuk kotak pada bagian atasnya. Desain seperti ini memang cocok untuk sebuah perangkat game yang menjadikannya berbeda dengan SSD SATA pada umumnya.

Feelnya juga akan terasa sangat baik pada saat merasakan bahannya yang terbuat dari metal. Hal ini tentunya juga akan membuat panas SSD Seagate FireCuda 120 lebih merata. Penggunaan bahan ini juga akan membuat komputer desktop terlihat lebih keren.

Bobot yang dimiliki oleh Seagate FireCuda 120 ini sangat ringan, hanya 50 gram saja. Perangkat ini memiliki dimensi 100,35 x 70,1 x 7.1 mm yang cocok untuk dipasangkan pada laptop yang membutuhkan dimensi ketebalan penyimpanan 7 mm. Interfacenya sendiri adalah SATA 6 Gbps atau SATA III yang sampai saat ini masih banyak digunakan pada PC desktop dan laptop.

Seagate FireCuda 120 memiliki sebuah cip DRAM yang digunakan untuk meningkatkan kinerja serta menambah durabilitasnya. Cip NAND-nya sendiri menggunakan 96-layer BiCS4 3D TLC. Kontroler yang digunakan diproduksi oleh Phison dengan PS3112-S12, sehingga perangkat ini juga sudah mendukung SmartFlush yang bekerja untuk mencegah kehilangan data dengan membersihkan cache DRAM saat idle.

Seagate FireCuda 120 juga sudah didukung dengan Seagate Seatools. Software yang satu ini dapat memonitor keadaan FireCuda 120 sehingga pengguna tahu kapan harus mengganti SSD-nya. Sayangnya, pada Seatools tidak ditemukan fungsi TRIM manual. Firmware baru juga harus di-flash secara manual.

Pengujian

Penggunaan SSD sudah pasti akan lebih kencang jika dibandingkan dengan sebuah HDD. Seagate sendiri menjanjikan kinerja transfer data yang “mentok atas” pada sebuah interface SATA, yaitu 560 MB/s. Akan tetapi, kecepatan itu belum tentu tercapai saat digunakan sehari-hari.

Pada pengujian kali ini, saya akan menggunakan dua buah software benchmark, yaitu Crystal Disk Mark dan ATTO. Crystal Disk Mark sendiri saya gunakan dua versi, yaitu versi 6 dan 8, karena keduanya memiliki perhitungan yang berbeda. Berikut adalah hasilnya

Ternyata, hasil yang saya dapatkan sesuai dengan janji kinerja dari Seagate. FireCuda 120 mampu mencapai kinerja baca hingga 560 MB/s dan kecepatan tulisnya mencapai 540 MB/s. Hal ini tentu saja akan membuat kinerja sebuah komputer menjadi lebih kencang jika dibandingkan dengan sebuah hard disk biasa.

Kinerja gaming tentunya juga akan lebih baik jika dibandingkan dengan sebuah hard disk. Saya sudah mencoba keduanya menggunakan Valorant, di mana menggunakan FireCuda 120 dapat menghemat waktu lebih dari 8 menit. Hal ini juga akan membuat sebuah game terbebas dari lag yang disebabkan oleh loading aplikasi pada penyimpanan internal.

Apakah kecepatan seperti ini hanya untuk bermain game saja? Tentu tidak. Semakin tinggi kecepatannya maka semua pekerjaan akan menjadi lebih cepat diselesaikan. Rendering video mau pun gambar akan lebih cepat selesai jika dibandingkan dengan HDD biasa. Hal tersebut tentu saja berlaku untuk mereka yang menggunakan Office seperti spreadsheet dengan tab yang banyak.

Verdict

Mengganti media penyimpanan pada desktop dan laptop model lama saat ini sudah tidak lagi menjadi masalah. Sebuah HDD memiliki kinerja yang lambat tentu saja juga akan membuat sebuah pekerjaan lebih lama diselesaikan. Apalagi jika Anda seorang gamer, tentu saja membutuhkan kinerja media penyimpanan yang lebih kencang. FireCuda 120 SSD merupakan sebuah jawaban yang ditawarkan oleh Seagate.

Kinerja SSD yang memiliki kecepatan 560 MB/s ini sudah pasti bagus untuk menjalankan banyak game pada sebuah PC. Apalagi, hal tersebut didukung dengan endurance TBW yang panjang. Dengan ketebalan 7 mm membuatnya juga bisa dipasang pada sebuah laptop tipis yang mendukung SATA. SSD ini tentunya akan bertahan hingga waktu yang lama.

Seagate menjual FireCuda 120 2 TB dengan harga Rp. 5.500.000. Jika dilihat, harganya memang tergolong cukup tinggi jika dibandingkan dengan yang ada di pasaran. Walaupun begitu, Seagate menawarkan TBW yang lebih panjang untuk sebuah SSD, yang membuatnya akan memiliki umur yang lebih panjang pula.

Sparks

  • Kinerja tinggi untuk sebuah SSD SATA
  • Casing metal
  • Dukungan SeaTools
  • Menggunakan DRAM
  • Dukungan recovery data dari Seagate
  • TBW yang cukup panjang

Slacks

  • Harganya cukup tinggi
  • Tidak tersedia enkripsi 256-bit AES
  • SeaTools tidak mendukung perintah TRIM manual

Microsoft Manjakan Fans Cyberpunk 2077 Dengan Xbox One X Edisi Spesial

Salah satu cara terbaik untuk merayakan peluncuran game besar yang ditunggu-tunggu adalah dengan membeli edisi kolektor atau bahkan memesan hardware bertema permainan tersebut. Secara personal, saya kenal dekat beberapa orang yang tak ragu merogoh saku dalam-dalam demi mendapatkannya. Bulan Februari lalu, Nvidia mengumumkan kartu grafis GeForce RTX 2080 Ti versi Cyberpunk 2077, namun sayangnya ia tidak bisa dimiliki lewat cara biasa.

Jika Anda sedang sedang menanti perilisan permainan role-playing raksasa garapan CD Projekt Red itu dan mencari sesuatu yang layak dikoleksi, Microsoft telah menyiapkan bundel produk istimewa. Minggu ini, mereka mengumumkan satu set Xbox One X edisi spesial Cyberpunk 2077, dilengkapi controller, charging stand, game drive, hingga headphone. Dalam menyediakan perangkat-perangkat ini, Microsoft juga berkolaborasi dengan sejumlah produsen hardware.

Console Xbox One X Cyberpunk 2077 Limited Edition sengaja dirancang untuk merepresentasikan warna-warni dan kemajuan teknologi Night City (lokasi game di-setting). Demi mencapainya, Microsoft memanfaatkan desain cybernetic, elemen-elemen ‘menyala’, panel-panel custom berwarna cerah, serta efek gradasi. Di sana Anda bisa menemukan grafiti glow in the dark, tulisan-tulisan hasil ukiran laser, serta sejumlah LED.

Xbox One Cyberpunk 2077 1

Di unit controller-nya, Microsoft mengangkat tema Johnny Silverhand, karakter yang menemani V (tokoh utama Cyberpunk 2077) dalam petualangannya. Gamepad didominasi dua warna: hitam  di area kanan dan perak di kiri. Desainer juga menghias controller dengan beragam tulisan, coretan serta decal. Fungsi, layout serta fiturnya sendiri sama seperti gamepad wireless Xbox standar, bisa tersambung ke Xbox One dan perangkat ber-OS Windows 10.

Xbox One Cyberpunk 2077 2

Untuk melengkapi controller-nya, Anda bisa menambahkan Cyberpunk 2077 Xbox Pro Charging Stand. Khusus unit ini, Microsoft memadukan skema warna gamepad (ada perak serta hitam) dan console (biru, kuning serta garis-garis hijau). Charging stand dilengkapi baterai rechargeable, penutupnya, serta kabel power sepanjang 1,8-meter. Aksesori ini juga dibekali magnet buat mengamankan controller.

Xbox One Cyberpunk 2077 3

Bersama sejumlah mitra, Microsoft dan CD Projekt Red turut menyediakan penyimpanan eksternal Seagate Game Drive for Xbox: Cyberpunk 2077 Special Edition dengan opsi 2TB dan 5TB, serta headset SteelSeries Arctis 1 Wireless for Xbox Johnny Silverhand Edition.

Xbox One Cyberpunk 2077 4

Semua pernak-pernik bertema Cyberpunk 2077 dapat dibeli secara terpisah, tapi mungkin tersedia melalui channel terpisah. Sebagian dari mereka sudah bisa di-pre-order. Microsoft sendiri hanya memproduksi 45 ribu console edisi spesial Cyberpunk 2077 dan menjualnya di kawasan tertentu saja. Anda dapat menyimak harga dan waktu ketersediaan masing-masing item di bawah ini:

  • Xbox One X Cyberpunk 2077 Limited Edition 1TB – Juni 2020, harganya belum diketahui, disertai kode download game, dapat ditebus di tanggal 17 September nanti
  • Xbox Wireless Controller Cyberpunk 2077 Limited Edition – tersedia sekarang, US$ 75
  • Cyberpunk 2077 Xbox Pro Charging Stand – juga tersedia sekarang, US$ 50
  • Seagate Game Drive for Xbox: Cyberpunk 2077 Special Edition – Juni 2020, harganya tergantung pihak pemasok
  • SteelSeries Arctis 1 Wireless for Xbox Johnny Silverhand Edition – Juni 2020, US$ 110

BackBlaze Keluarkan Statistik Daya Tahan Hard Disk di Q3 2018

Bagi Anda yang belum tahu, Backblaze merupakan sebuah perusahaan yang menyediakan jasa penyimpanan cloud dengan kapasitas yang tidak terbatas. Oleh karena itu, per 30 September 2018, Backblaze memiliki sekitar 99.636 hard disk, di mana 1.866 hard disk sebagai boot drive dan 97.770 hard disk untuk menyimpan data.

Ilustrasi Hard Disk Komputer

Dari semua hard disk yang mereka miliki, tentu saja di antaranya pasti ada yang rusak sebelum waktunya. Backblaze sendiri juga mengambil beberapa merek hard disk untuk dipasangkan pada server mereka. Hal ini tentu membuat mereka mengerti merek mana yang sering mengalami kerusakan dan mana yang tidak.

Pada kuartal ketiga tahun 2018 ini, Backblaze sudah tidak lagi menggunakan hard disk dengan kapasitas 3 TB dan berganti ke kapasitas 12 GB milik Hitachi. Oleh karena ada beberapa jenis hard disk yang dimiliki oleh Backblaze tidak melebihi 45 unit, mereka pun tidak terhitung dalam statistiknya. Hal tersebut membuat model-model ini akan terdeteksi memiliki tingkat kerusakan 0%.

Berikut ini adalah hasil statistik dari tanggal 1 Juli 2018 sampai 30 September 2018:

Backblaze Q3

Statistik ini memang hanya untuk pemakaian tiga bulan saja. Oleh karenanya, perhitungannya tidak akan lebih tepat pada saat dihitung dalam jangka waktu yang lebih lama.

Backblaze juga memiliki statistik hard disk dari pertama kali mereka mendirikan perusahaannya. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Backblaze all time

Untuk melihat mana yang bagus dan tidak, lihat saja pada nilai AFR (Annualized Failure Rate). Dari bulan April 2013 sampai dengan September 2018, WD 6TB lah yang memegang rekor failure paling tinggi dengan 4.13%. Akan tetapi, HDD besar dengan kapasitas 8 TB ke atas dapat dibilang sangat bagus dengan AFR 1.21%.

Tingkat kegagalan hard disk dari Backblaze dengan jumlah 1.71% merupakan yang terendah yang pernah mereka dapatkan. Sebelumnya pada Q2 tahun 2018, jumlah tingkat kegagalannya mencapai 1.82%.

Statistik ini juga bisa menjadi pedoman untuk membeli sebuah hard disk yang bakal dipakai pada komputer Anda. Jadi, pilih yang mana?

Sumber: Backblaze Blog. Gambar Pendukung: Pixabay.

Akhirnya Seagate Punya Consumer SSD

Selama ini, kita mengenal Seagate sebagai salah satu penyedia media penyimpanan berbasis piringan, atau sering disebut dengan hard disk. Seagate sendiri merupakan salah satu vendor hard disk yang masih bertahan hingga saat ini.

Sampai saat ini, hard disk masih menjadi pilihan dalam penyimpanan data karena memiliki kapasitas yang jauh lebih besar. Namun, jika menginginkan media penyimpanan data dengan kecepatan yang tinggi, pilihan jatuh kepada SSD atau Solid State Drive.

Seagate sendiri sampai saat ini masih menjadi pemain besar dalam pasar hard disk. Dan untuk media penyimpanan SSD, Seagate selama ini hanya menyediakan untuk pasar enterprise. Namun hal tersebut berubah pada bulan Juli 2018 ini.

Seagate saat ini sudah memiliki SSD untuk pasar consumer dengan nama BarraCuda SATA SSD. BarraCuda SATA SSD memiliki empat buah ukuran kapasitas, yaitu 256 GB, 512 Gb, 1 TB, dan 2 TB. Harga yang ditawarkan mulai dari US$ 69.99.

Seagate Barracuda SSD

Seagate mengklaim bahwa BarraCuda SSD dapat membaca data hingga 540 MB/s dan menulis data hingga 520 MB/s. Hal ini tentu berkaitan dengan kecepatan maksimum dari interface SATA 3 itu sendiri.

Untuk garansinya, Seagate memberikan rentang waktu hingga 5 tahun. Uniknya, spesifikasi yang kami dapatkan ditunjukkan dalam bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa SSD yang satu ini bakal hadir meramaikan pasar storage di Indonesia.

Di Indonesia sendiri sang pesaing Seagate, Western Digital, sudah lebih dahulu menghadirkan SSD untuk konsumen. Untuk urusan harga, sepertinya Seagate dijual sedikit lebih mahal dari para pesaingnya.

Sumber artikel dan gambar: Seagate.

 

Seagate Umumkan Power Bank + Hard Disk Eksternal untuk VR Headset Vive Focus

Konsep standalone yang diusung HTC Vive Focus berarti kita tidak memerlukan lagi perangkat tambahan untuk bisa menikmati virtual reality di mana saja dan kapan saja kita mau. Seperti halnya smartphone, Vive Focus memiliki prosesor dan baterainya sendiri. Namun yang menjadi pertanyaan, seberapa awet baterainya, apalagi mengingat resolusi display yang diusungnya tergolong tinggi (2880 x 1600)?

Dalam satu kali pengisian, HTC bilang Vive Focus bisa beroperasi selama sekitar tiga jam. Lalu apa jadinya kalau kita ingin bermain lebih lama dari itu? Well, HTC sudah menyiapkan solusinya dalam bentuk hasil kolaborasinya bersama Seagate.

Namanya Seagate VR Power Drive. Ia merupakan sebuah perpaduan antara power bank 5.000 mAh dan hard disk eksternal 1 TB. Ini bukan pertama kalinya perangkat semacam ini eksis, hanya saja ia merupakan aksesori resmi untuk Vive Focus, siap menyuplai daya ekstra atau menyediakan kapasitas penyimpanan tambahan dengan berbekal satu kabel USB-C saja.

Seagate VR Power Drive

Supaya tidak mengganggu sesi VR, bagian belakang perangkat dilengkapi penjepit agar bisa dicantolkan ke celana atau ikat pinggang. Karena dikembangkan bersama HTC, panjang kabelnya sudah pasti sangat pas untuk Vive Focus. Sebagai bonus, perangkat rupanya juga kompatibel dengan ponsel HTC U12+ yang dirilis belum lama ini.

Harganya belum diketahui, akan tetapi HTC bilang bahwa pemasarannya bakal dimulai pada kuartal ketiga tahun ini. Bisa jadi, Vive Focus versi global juga akan dirilis di waktu yang bersamaan.

Sumber: Seagate dan Road to VR.

Corsair Gelar Kompetisi Modifikasi Case Komputer Terbesar di Indonesia

Untuk menikmati gaming, tersedia banyak pilihan laptop dan komputer built-up penunjang hobi ini. Namun ada alasan kuat mengapa banyak orang lebih suka merakit sistem gaming-nya sendiri: rasa puas dan aspek personalisasi yang tidak bisa ditukarkan dengan uang. Dan sejak dulu, proses kustomisasi dan modifikasi PC menjadi salah satu daya tarik utama di ranah PC DIY.

Kompetisi modifikasi case PC sudah sering dilakukan di pameran-pameran teknologi ternama, Computex misalnya. Kali ini, perusahaan hardware dan perferal komputer asal Fremont, Corsair Components menggumumkan agenda untuk menggelar ajang serupa dengan skala terbesar di Indonesia. Mereka tentu tidak melakukannya sendirian. Corsair turut menggandeng para partner ternama seperti Asus, Nvidia, Seagate, serta Dremel; dan juga didukung oleh komunitas case modder Unimod.

“Kecenderungan memamerkan komponen PC telah jadi tren sejak beberapa tahun terakhir,” tutur Corsair. “Tidak cukup menikmati performa hardware yang dimiliki, ada kebanggaan tersendiri jika dapat menunjukkan isi dari PC kita. Para vendor pun menjawab tren ini dengan membuat komponen yang tidak cuma hebat dari sisi kinerja, tapi juga memiliki nilai estetika lebih – contohnya penggunaan RGB atau side panel dengan tempered glass.”

Corsair Casemod Competition Indonesia

Dinamai Corsair Casemod Competition Indonesia, sang produsen menyiapkannya sebagai wadah para modder lokal buat mengekspresikan kreativitas mereka dan memberikan ruang bagi ‘bibit-bibit’ berpotensi untuk tumbuh. Penyelanggara berharap di sana akan bermunculan inovasi serta ide-ide baru, baik dari aspek tema maupun teknis.

Saat ini tidak sulit lagi untuk menemukan komponen-komponen internal seperti motherboard, kartu grafis hingga RAM yang telah dibekali RGB. Uniknya lagi, sistem pencahayaan juga bisa disinkronkan sehingga menghasilkan pola warna secara seirama. Tetapi di turnamen seperti ini, mengandalkan kecantikan hardware saja tidaklah cukup. Modifikasi umumnya turut diterapkan pada bagian eksternal sehingga PC mereka jadi tidak ada duanya.

Corsair Casemod Competition Indonesia sudah dimulai dan akan berlangsung hingga akhir Maret nanti. Panitia telah menyiapkan hadiah senilai puluhan juta rupiah untuk tiga pemenang utama plus satu juara favorit. Dewan juri sendiri merupakan perwakilan dari tim Corsair Components Indonesia dan modder profesional dari Unimod. Proses penilaian dan voting rencananya akan dilakukan pada tanggal 1 sampai 7 April 2018.

Menurut saya, tak cuma mereka yang antusias terhadap hardware PC, event seperti ini sudah pasti mudah dinikmati oleh kalangan umum karena case-case custom unik para peserta yang nanti dipajang berpeluang mengubah lokasi turnamen jadi galeri seni.

Catatan: DailySocial adalah media partner dari Corsair Casemod Competition Indonesia.

Hard Disk Eksternal LaCie DJI Copilot Ditujukan untuk Pengguna Drone dan Menyimpan Sebuah Layar

Seagate terus melanjutkan kerja samanya dengan DJI dalam menyediakan solusi penyimpanan yang praktis untuk para pengguna drone. Tahun lalu, mereka memperkenalkan DJI Fly Drive, sebuah hard disk ekternal yang dilengkapi slot kartu microSD. Tahun ini, produk serupa dengan fungsionalitas ekstra datang dari anak perusahaannya, LaCie.

Dinamai LaCie DJI Copilot, hard disk eksternal ini cukup istimewa karena bagian atasnya dihuni sebuah layar. Layar ini bukan touchscreen, melainkan berfungsi untuk menampilkan progress transfer data yang berlangsung. Dengan demikian, memindah data ke hard disk bisa dilakukan tanpa PC maupun smartphone.

LaCie DJI Copilot

Kalau Fly Drive mengemas slot microSD, Copilot datang dengan slot SD card standar. Tidak cuma dari memory card, Anda bahkan bisa memindah file langsung dari kamera berkat kehadiran port USB-A dan USB-C pada sisi tubuh hard disk ini. Lebih lanjut, ia juga bisa difungsikan sebagai power bank andai diperlukan.

Selagi ponsel tersambung, pengguna juga dapat melihat foto atau video yang tersimpan dalam Copilot dalam resolusi penuh dengan bantuan aplikasi pendampingnya. Manajemen file, mulai dari mengganti nama sampai menghapus yang tidak dibutuhkan, juga dapat langsung dilakukan dalam skenario ini.

LaCie DJI Copilot

Kapasitasnya sendiri sama seperti Fly Drive, yakni sebesar 2 TB, sanggup menampung video 4K 30 fps dengan durasi total 65 jam dan lebih dari 20.000 foto berformat RAW. Semuanya dikemas dalam rangka yang tahan banting, tahan debu sekaligus tahan cipratan air.

LaCie DJI Copilot rencananya akan dipasarkan mulai musim semi tahun ini. Harganya $349, atau nyaris tiga kali lipat DJI Fly Drive.

Sumber: LaCie.

Gandeng DJI, Seagate Luncurkan Hard Disk Eksternal untuk Pengguna Drone

Perekaman video 4K telah menjadi fitur standar drone di tahun 2017 ini, dan kapasitas kartu microSD yang dibutuhkan pun ikut membesar juga. Namun sebesar dan sebanyak apapun microSD yang Anda bawa, ada kalanya semua itu bakal terisi penuh meski sesi perekaman belum kelar. Solusinya? Backup dulu semuanya ke laptop, baru mulai merekam lagi.

Masalahnya, kalau laptop yang Anda bawa ternyata adalah MacBook Pro generasi terbaru, Anda membutuhkan dongle yang pastinya akan cukup merepotkan ketika berada di lapangan. Seagate dan DJI rupanya memiliki solusi yang lebih efektif dalam wujud sebuah hard disk eksternal dengan slot microSD terintegrasi.

Dijuluki Seagate DJI Fly Drive, produk ini merupakan buah kemitraan strategis antar kedua perusahaan. Wujudnya sepintas tidak berbeda dari hard disk eksternal pada umumnya, hanya saja di sisinya tampak sebuah slot kartu microSD yang kompatibel dengan tipe UHS-II, yang paling cepat kinerja baca-tulisnya saat ini.

Di balik bumpernya, terdapat kabel USB-C built-in / Seagate
Di balik bumpernya, terdapat kabel USB-C built-in / Seagate

Perangkat dilengkapi bumper guna menjamin durabilitasnya saat digunakan di lapangan. Di balik bumper tersebut, terdapat sebuah kabel USB-C built-in yang juga kompatibel dengan interface Thunderbolt 3. Jadi tanpa bantuan dongle sama sekali, Anda bisa memindah hasil rekaman drone dari microSD langsung ke Fly Drive atau storage internal laptop sendiri.

Fly Drive akan tersedia dalam beberapa varian kapasitas, yang paling besar adalah 2 TB. Menurut Seagate, kapasitas sebesar ini mampu menampung lebih dari 60 jam konten video 4K 30 fps. Tidak ada catatan khusus kalau Fly Drive hanya kompatibel dengan drone DJI, yang berarti Anda bisa menggunakannya bersama perangkat apapun dengan microSD.

Seagate DJI Fly Drive rencananya akan dipasarkan mulai musim panas ini seharga $120. Pembelinya juga akan diberi bonus akses ke software video editing Adobe Premiere Pro CC selama dua bulan.

Sumber: SlashGear dan Seagate.

Seagate Perkenalkan Hard Disk Baru Berkapasitas 5TB

Pabrikan perangkat penyimpanan papan atas, Seagate hari ini kembali memperkenalkan varian baru dari jajaran Backup Plus Portabel berupa hard disk eksternal yang memiliki kapasitas seluas 5TB. Kapasitas besar ini memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk menyimpan berkas dalam jumlah yang besar pula.

Hard disk ekstra luas terbaru Seagate ini mengadopsi desain yang dulunya ditanamkan di jajaran hard disk BarraCuda, 1TB platters. Desain ini pertama kali diperkenalkan oleh Seagate di ajang CES Januari lalu. Keunggulan lainnya, hard disk ini tidak membutuhkan sumber tenaga tersepisah seperti hard disk lainnya, sehingga sepenuhnya berfungsi sebagai perangkat portabel.

seagate backup plus

Kendati demikian, hard disk tak lantas mengorbankan kecepatan transfer data yang diklaim mencapai 120MB/s menggunakan USB 3.0. Dari segi desin, hard disk mempunyai ketebalan pelapisnya mencapai 0.8 inci (20.5mm) yang memang dua kali lebih tebal dari Backup Ultra Slim yang mempunyai 0.38 inci dan Backup Slim setebal 0.4 inci. Namun ketebalan ini dinilai masih dapat diterima mengingat kapasitas yang ditawarkan dua kali lebih lega atau setara dengan dua lapis perangkat-perangkat pembanding tersebut.

backup-plus-portable-5tb-silver-back-of-box-hi-res-100693930-large

Perangkat juga dilengkapi dengan aplikasi Seagate Dashboard yang memudahkan pengguna mengelola berkas secara lokal, mobile, cloud dan juga media sosial. Kemudahan ini dapat dinikmati baik dari Windows maupun Mac.

Seagate Backup Plus Portabel 5TB dijadwalkan mulai dijajakan pada akhir bulan ini dengan banderol di kisaran $189.9 per unitnya.

Sumber berita Seagate.