BUMN Startup Day 2022: Ajang Sinergi Pelaku Startup Dengan BUMN Dalam Mendorong Pertumbuhan Bersama

Mengambil momen akselerasi pemulihan ekonomi, BUMN Startup Day 2022 lahir sebagai inisiatif Kementerian BUMN untuk mempertemukan dan menguatkan sinergi antara BUMN (yang bergerak di berbagai sektor dan industri) dengan startup yang dikenal gesit dan jeli memanfaatkan perkembangan teknologi. Acara ini akan diselenggarakan pada 26-28 September 2022 mendatang yang bertempat di Hall 3A ICE BSD City, Tangerang Selatan.

Program yang diselenggarakan Kementerian BUMN ini dinilai sangat penting bagi para founders perusahaan rintisan Indonesia untuk mencari peluang bisnis, menambah pengetahuan, sekaligus memperluas network. Acara ini juga terbuka bagi mahasiswa dan komunitas demi mengambil banyak manfaat tersebut.

BUMN Startup Day 2022 akan menyuguhkan agenda berbeda dibanding kegiatan startup pada umumnya, dengan membuka peluang investasi dan kemitraan bisnis antara BUMN dan startup secara langsung. Selain diskusi panel, pameran, rapid mentoring, dan investor pitching, ada sesi-sesi business matching di mana startup dan BUMN dari berbagai sektor industri dapat saling menjajaki kemitraan bisnis, seperti co-creation, co-branding, joint marketing, dll.

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada 23 Agustus 2022 sebelumnya, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh hingga Rp4.818 triliun pada 2030. Saat ini Indonesia menempati urutan kelima dengan jumlah perusahaan startup terbanyak di dunia dengan mencetak 2.346 startup. Dalam lanskap ekonomi digital itulah startup berperan penting, mulai dari menyediakan solusi digital terhadap kebutuhan sehari-hari, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong pencapaian dan daya saing teknologi Indonesia.

Oleh karenanya, Menteri BUMN Erick Thohir terus mendorong transformasi bisnis BUMN, khususnya melalui digitalisasi yang merupakan sebuah keharusan. BUMN telah mengambil keputusan strategis masuk ke ekosistem startup dengan membentuk anak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang modal ventura. Hal ini tak lain karena BUMN menyadari startup sebagai aktor penting ekonomi masa depan.

Kementerian BUMN sudah mengidentifikasi potensi ekonomi digital dan startup. Kementerian telah membentuk lima (5) VC di bawah BUMN, yakni Mandiri Capital Indonesia (MCI), BNI Ventures, BRI Ventures, MDI Ventures (di bawah Telkom), dan Telkomsel Mitra Investasi (TMI), diikuti sejumlah program seperti workshop untuk menjaring potensi startup Indonesia. Kelima modal ventura tersebut telah berinvestasi di total 136 startup. Maka kali ini, Kementerian menggelar BUMN Startup Day 2022 untuk mempertemukan semua potensi BUMN dengan ekosistem startup Indonesia.

Kegiatan ini akan terbagi ke dalam dua segmen besar, yakni edukasi dan peluang bisnis. Di segmen edukasi, akan digelar diskusi panel dengan pembicara internasional dan mentoring yang memberi kesempatan startup Indonesia berdiskusi secara intens dengan pelaku startup yang sukses dan investor.

Diskusi panel pada acara ini menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri, seperti Patrick Walujo (Co-founder & Managing Partner Nortstar Pacific), Wilson Cuaca (Co-founder & Managing Partner East Ventures), Jessica Tanoesoedibjo (Managing Director Motion Technology), Abheek Anand (Managing Director Sequoia Southeast Asia), Tito Costa (partner di Global Founders Capital – GFC), dan masih banyak lagi. Pada acara rapid mentoring, peserta dapat langsung berdiskusi dengan para pemimpin startup Indonesia yang telah lebih dulu maju dan mendapat pendanaan dari investor.

Sementara, di segmen peluang bisnis, ada business matching, atau penjajakan kolaborasi B2B, yang mempertemukan BUMN dari berbagai sektor dan industri dengan startup untuk menjajaki kerja sama bisnis, serta investor pitching yang memberi kesempatan startup untuk menawarkan peluang investasi kepada VC di lingkungan BUMN.

Acara dua hari ini ditujukan bagi startup yang sudah masuk fase early dan growth karena pada fase ini startup membutuhkan dukungan tidak hanya investasi, melainkan kemampuan manajerial untuk menjaga momentum yang tercipta dari fase-fase pertumbuhan sebelumnya. Sebagai pelengkap, akan dibahas pula topik-topik menarik seperti manajemen talenta, penguatan fundamental perusahaan, hingga peran perempuan dalam lanskap startup di Indonesia. Informasi lebih lanjut mengenai BUMN Startup Day 2022 bisa Anda kunjungi di halaman ini.

Komitmen Alibaba Cloud Dukung Ekosistem Startup Indonesia Lewat Inisiatif dan Solusi Terpadu Teknologi Cloud

Perusahaan penyedia layanan teknologi komputasi awan terkemuka, Alibaba Cloud kian memantapkan komitmennya untuk mendukung ekosistem digital Indonesia. Setelah serius menggarap talenta lokal dalam pengadopsian teknologi cloud, perusahaan belum lama ini memaparkan bagaimana Alibaba Cloud membuktikan dukungan penuhnya terhadap pertumbuhan industri startup tanah air melalui infrastruktur cloud yang mumpuni. Setidaknya, hal tersebut yang menjadi intisari dari acara Asia Forward: Indonesia Startup Day pada Kamis, 24 Maret 2022 yang dipersembahkan oleh Alibaba Cloud.

Dalam acara yang dihelat di bilangan Jakarta itu, sejumlah pelaku startup lokal mengaku, infrastruktur teknologi seperti komputasi awan memberikan daya akselerasi yang signifikan, tak hanya dalam pengembangan produk, namun juga dalam upaya mengakomodir permintaan pasar akan konsumsi produk dan layanan digital, yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

Hal itu diungkapkan oleh Ronald Molenaar selaku Director of Business Development dari Advance.AI. Sebagai salah satu dari sekian pelanggan dari kalangan startup, dirinya mengaku berinvestasi di infrastruktur cloud sangat penting untuk pertumbuhan perusahaan yang lebih pesat. Lebih lagi, teknologi dan layanan yang disuguhkan oleh Alibaba Cloud juga membantunya untuk semakin mengukuhkan eksistensi perseroan di ranah global.

“Sejak awal kami selalu mempercayakan Alibaba Cloud sebagai mitra untuk tak hanya membantu kami berkembang lebih pesat dan besar lagi di Indonesia, namun juga membantu kami untuk menguatkan eksistensi di pasar Asia Tenggara,” ungkap Ronald.

Ia pun menambahkan, bisnis perusahaan yang sebagian besar berada di ranah financial technology (fintech) tentu tak akan terakselerasi dengan baik, tanpa tersedianya infrastruktur yang cakap dan handal. Sebagai informasi tambahan, Advance.AI merupakan perusahaan yang menaungi Atome – platform fintech paylater yang kini tengah naik daun.

“Saya sangat berterima kasih sekali kepada Alibaba Cloud yang telah membantu kami untuk meraih kesuksesan di Indonesia,” tambahnya.

Serupa dengan testimoni di atas, solusi komputasi awan Alibaba Cloud juga diklaim sangat mumpuni untuk mendukung pertumbuhan startup yang bergerak di bidang blockchain – bidang yang saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat, mulai dari cryptocurrency, metaverse, hingga NFT. Seperti yang disampaikan oleh Muhammad Wendy Taufiq Hidayah, VP of Technology TokoCrypto yang menyatakan, solusi cloud sangat krusial bagi TokoCrypto dan ekosistem blockchain di dalamnya.

“Ekosistem produk dan layanan TokoCrypto sangat kompleks, tentu saja hal itu membutuhkan infrastruktur teknologi yang mampu kami andalkan, dan Alibaba Cloud kami percayakan untuk menjadi mitra yang mampu menangani hal tersebut. Apalagi saat ini kami punya Tokoverse yang dimotori oleh TKO (TokoToken), jadi menurut kami kehadiran Alibaba Cloud punya peran yang penting untuk kami,” ujar pria yang akrab disapa Wendy tersebut.

Dari “kisah” tadi, tentu menimbulkan sedikit tanya, tentang seperti apa sebenarnya dukungan Alibaba Cloud untuk industri startup secara spesifik? Dalam pemaparan di waktu yang sama, Tifi Liu Head of Marketing Indonesia & Vietnam Alibaba Cloud menjelaskan tentang bagaimana Alibaba Cloud mengusung inisiatif yang bertajuk “Go Startup Program”. Tifi Liu mengungkapkan, inisiatif tersebut mengusung program akselerasi startup yang paling komprehensif dari sisi dukungan teknologi dan solusi komputasi awan. Dirinya menjelaskan, go Startup Program memboyong objektif utama untuk menyokong industri startup Indonesia agar kian maju, sukses, dan berdaya saing tinggi di kancah global.

Go Startup Program secara garis besar mengusung sejumlah agenda, seperti misalnya; pelatihan terpadu, workshop, demo day, sampai fasilitas networking di industri teknologi internasional. Di samping agenda taktis, program ini juga menawarkan ragam benefit terkait dukungan resources, product credit, dan lain sebagainya.

Ragam startup dapat berpartisipasi dengan inisiatif Go Startup Program, hanya saja ada beberapa syarat dan ketentuan seperti; startup telah dimodali minimal secara seed funding, merupakan pelanggan baru dari Alibaba Cloud, dan yang terpenting memiliki minat dan ketertarikan dengan solusi teknologi cloud.

Sebagai salah satu dari sekian penyedia layanan teknologi komputasi awan, Alibaba Cloud menjadi korporasi yang terlihat cukup serius dalam menggarap industri startup tanah air. Pada event tersebut juga dijabarkan, bagaimana dukungan teknis dan pelatihan disediakan secara komprehensif dan berdedikasi dari Alibaba Cloud kepada pelanggan dan mitranya. Bagi pelaku startup, dukungan semacam ini jelas diperlukan untuk membangun daya saing yang mumpuni baik dari talenta, hingga pengembangan teknologi dan produk.

“Di tahun ini [2022], kita fokus menanamkan investasi jutaan dolar untuk mendukung ekosistem startup Indonesia. Dukungan itu juga melalui training, aktivitas, inisiatif, dan lain-lain. Intinya kita ingin memajukan ekosistem startup Indonesia yang punya banyak sekali unicorn, dan kami selalu bersemangat untuk memajukan startup Indonesia bersama dengan solusi dari Alibaba Cloud,” papar Leon Chen, General Manager Alibaba Cloud Indonesia.

Detil program startup yang akan diluncurkan Alibaba Cloud pada 5 April 2022 dapat dilihat di halaman ini.

Advertorial ini didukung oleh Alibaba Cloud Indonesia.