Mendapat Pendanaan Tidak Menjamin Kelangsungan Hidup Startup

Membangun sebuah bisnis startup tidak akan selalu berjalan mulus, meskipun sudah mendapat pendanaan besar dari investor. Pada awal tahun ini saja sudah banyak sekali bisnis startup gagal karena kurang memahami dampak bagi perusahaan baru, padahal kondisinya sudah mendapatkan investasi yang cukup baik. Idealnya pendanaan seharusnya menjadi bahan bakar yang baik untuk membuat startup mendekatkan diri pada keuntungan bisnis.

Melihat penyebab kegagalan yang dialami startup, rupanya menjadi momen berharga bagi kalangan pebisnis digital yang sedang berjuang untuk belajar darinya. Beberapa faktor berikut mungkin dapat dijadikan pertimbangan sekaligus pembelajaran bagi startup yang tengah merintis bisnisnya.

Pelayanan dan fasilitas yang buruk

Pelayanan yang maksimal dan fasilitas yang memanjakan pengguna akan menghadirkan bisnis pada traksi pelanggan yang signifikan. Inovasi juga menjadi kunci, karena kebutuhan pengguna digital trennya sangat dinamis. Terkait dengan bagaimana startup mampu menyuguhkan fasilitas yang baik, ada cerita tentang startup bernama Auctionata.

Auctionata menyajikan layanan streaming online sejak tahun 2012, lalu bisnisnya terhenti di Februari 2017 setelah sebelumnya berhasil mengumpulkan pendanaan hingga $95 juta. Sebelum perusahaan tutup, Actionata resmi bergabung dengan perusahaan lelang  Paddle8.

Kegagalan yang dialami Actionata dengan pelayanan live streaming itu terjadi karena faktor sistem yang lambat. Meskipun di era digital saat itu membutuhkan layanan online, Actionata tidak mampu menyelamatkan perusahaan dari persaingan terhadap penawaran lebih baik dengan jangkauan luas.

Konten yang tidak menguntungkan pengguna

Media sosial menjadi salah satu tren masa kini, sehingga banyak produk berusaha untuk menggunakan pendekatan ala media sosial dalam produknya.

Namun, siapa sangka pada jejaring sosial terkemuka Yik Yak yang sempat populer akhirnya menutup layanannya pada Mei 2017. Alasanya sungguh pilu, karena diketahui adanya para siber yang muncul membuat konten-konten menjijikan dan tak masuk akal mengakhiri aktivitas layanan Yik Yak setahun terakhir.

Padahal sejak berdiri 2013 lalu, Yik Yak sudah meraih pendanaan hingga $73,4 juta dan memiliki valuasi $400 juta di tahun 2014. Dengan terus menerus diteror perusak siber, Yik Yak pun tidak mampu menyelamatkan kondisi modal mereka.

Pengelolaan yang buruk

Sebagai marketplace yang memiliki gagasan ideal, semestinya dibantu dengan tenaga pengelola yang baik supaya kondisi startup berjalan baik. Bukan hal yang mustahil bila pemasaran sebagai ujung tombak mencari konsumen dapat mempertahankan pasar. Begitu juga dengan sistem pengelolaan yang menjadi landasan startup tetap berdiri.

Pemahaman ini rupanya tidak memberikan respon terhadap startup rintisan yang tutup pada Febuari 2017, Beepi. Perusahaan yang bergerak di bidang layanan jual beli mobil bekas.

Awal mula merintis startup marketplace, Beepi telah mendapatkan valuasi tertinggi $560 juta dari beberapa pendanaan yang diterima melalui 35 investornya. Eksekusi Beepi sudah mencerminkan kekuatan yang solid, sehingga layanan dukungan konsumen menjadi kunci keberhasilan penjualannya.

Namun, siapa sangka perusahaan harus dikelola sangat buruk dengan cara menghamburkan uang sebesar $7 juta/bulan ketika mencapai titik puncaknya. Alhasil, dari 300 pegawai yang ada, hanya 100 pegawai Beepi bertolak ke fair.com setelah dijual.

Lima Penyebab Teratas Kegagalan Startup

Kompleksitas dalam membangun startup menjadikan tidak semua startup bisa bertahan lama, dibutuhkan modal yang kuat, tim yang solid dan tentunya produk yang baik agar bisa mendirikan sebuah startup yang sukses. Jika saat ini Anda sedang mempersiapkan diri membangun startup, perhatikan lima hal yang disampaikan oleh Mitchell Harper berikut ini yang bisa menjadi penyebab kegagalan startup Anda.

Produk tidak memiliki pasar

Untuk membuktikan bahwa produk yang dibuat oleh startup Anda bakal disukai dan digunakan oleh konsumen setiap harinya, Anda wajib untuk melakukan proses validasi terlebih dahulu. Artinya adalah melakukan riset, mengumpulkan informasi sebelum membuat produk, kemudian targetkan pula pasar dan konsumen seperti apa yang sekiranya cocok dengan produk yang Anda akan buat. Pastikan dengan produk yang Anda miliki semua kesulitan dan kendala yang dihadapi oleh konsumen akan teratasi.

Kehabisan uang

Untuk startup baru yang menjalankan bisnis secara bootstrapping, pastikan startup memiliki dana simpanan untuk 6 bulan kedepan. Idealnya adalah modal atau uang simpanan yang wajib diimiliki startup adalah 12-18 bulan, namun waktu 6 bulan (minimum) bisa dijadikan timeline yang tepat untuk menyimpan dana yang diperlukan. Dengan demikian semua kebutuhan yang diperlukan untuk mengembangkan produk, membayar gaji pegawai dan keperluan lainnya bisa aman dalam jangka waktu yang ditentukan.

Jika jelang waktu 6 bulan uang simpanan sudah mulai menipis, mungkin sudah waktunya Anda melakukan penggalangan dana.

Tim yang tidak solid

Pastikan startup Anda memiliki tim yang solid dan memiliki keahlian di bidang masing-masing, sehingga perusahaan bisa berjalan secara otomatis menyesuaikan skill dan talent dari masing-masing pegawai.

Jika saat ini Anda sebagai founder masih kerap memberikan arahan dan petunjuk bagaimana menyelesaikan sebuah pekerjaan kepada tim, artinya Anda tidak memiliki tim yang solid dan benar. Agar startup Anda bisa berjalan dengan lancar dan terhindar dari kegagalan, pastikan untuk merekrut talent yang tepat dan cerdas.

Kalah dengan kompetitor

Kesuksesan yang Anda raih diawal tidak akan bertahan lama. Anda harus memastikan produk yang dibuat mendapatkan pembaruan secara berkala, inovasi, dan layanan yang berbeda dengan kompetitor. Hal tersebut penting diterapkan agar produk Anda tidak kalah bersaing dengan pemain lainnya.

Di samping itu dengarkan dengan baik feedback dari pelanggan. Olah semua kritikan dan masukan yang ada menjadi sebuah solusi yang terbaik untuk produk startup. Ketika produk Anda sudah dikalahkan dengan pemain yang lain, secara otomatis Anda akan kehilangan pelanggan dan berakhir dengan kebangkrutan.

Isu harga dan pengeluaran

Idealnya adalah ketika perusahaan bisa menekan jumlah pengeluaran namun bisa meningkatkan harga produk, startup Anda kemungkinan besar telah berhasil dan dipastikan bisa bertahan. Anda juga memiliki ruang untuk bisa melakukan scale.

Kebanyakan orang menyamakan harga dengan kualitas, sehingga pengujian harga yang lebih tinggi dapat menyebabkan tingkat konversi yang lebih rendah tetapi berdampak positif secara keseluruhan pada pendapatan. Ini berarti Anda memiliki pendapatan yang lebih tinggi dengan lebih sedikit pelanggan baru, mengurangi biaya ke depannya untuk mendukung dan mempertahankan basis pelanggan.

Untuk itu menjadi hal yang penting bagi perusahaan untuk bisa menentukan harga yang tepat namun di sisi lain bisa menekan jumlah pengeluaran. Tapi ini semua akan bergantung dari jenis produk yang ditawarkan.