Hal-Hal yang Perlu Disiapkan untuk “Pitching”

Sama seperti bisnis lainnya, startup juga perlu “dijual”. Artinya di sini diperkenalkan atau ditawarkan ke banyak orang. Tidak hanya dalam konteks pelanggan, tetapi juga diperkenalkan ke investor hingga ke pemilik bisnis lain demi membuka kesempatan lebih besar, mendapat dukungan investor hingga mendapat partner baru. Untuk menawarkan startup, atau sering disebut dengan istilah pitching, butuh beberapa hal yang disiapkan dan diperhitungkan. Demi meninggalkan kesan yang baik dan tidak mudah dilupakan.

Kesalahan-kesalahan dalam melakukan pitching

Sebelum membahas apa yang bisa dilakukan akan sukses melakukan pitching, hal pertama yang harus diketahui adalah kesalahan-kesalahan yang bisa saja terjadi saat proses pitching. Dalam hal ini, pitching presentasi resmi di depan investor atau mencoba mengenalkan bisnis di depan orang-orang dalam sesi networking.

Pertama, tidak memiliki susunan cerita yang baik dalam mengenalkan bisnis. Cerita adalah bagian penting dari pengenalan bisnis kepada orang lain. Untuk bisa membuat orang lain mendengarkan penjelasan mengenai bisnis yang tengah dibangun usahakan gunakan struktur cerita yang runtut. Anda bisa belajar mengenai teknik bercerita yang baik.

Dalam beberapa kesempatan, seperti presentasi di depan para investor, waktu yang diberikan sangat terbatas. Di dalam kondisi ini Anda harus menyusun cerita atau presentasi dengan tepat, kurangi mana yang tidak terlalu penting dan kuatkan di bagian-bagian yang menjadi kekuatan bisnis Anda. Memperhatikan pemilihan kata juga menjadi salah satu cara baik untuk membuat pendengar betah .

Kedua, lakukan riset dengan cukup mendalam. Riset yang dimaksud adalah riset secara keseluruhan. Baik riset mengenai bisnis dan hal-hal terkait lainnya maupun riset mengenai calon pendengar.

Jika Anda berniat memperkenalkan startup Anda di komunitas melalui acara di event-event berarti Anda perlu menyiapkan kalimat-kalimat santai yang bisa membuat lawan bicara tertarik tetapi paham dengan apa yang Anda tawarkan atau ceritakan. Lain lagi jika Anda pitching dengan investor. Untuk kesempatan ini usahakan Anda melakukan riset yang mendalam soal data. Semakin dalam Anda memahami bisnis dan permasalahan yang coba Anda hadapi kemungkinan investor terkesan akan lebih besar.

Kesalahan ketiga adalah kurangnya latihan. Di dalam hal apa pun latihan sangat diperlukan. Selain untuk menguji materi presentasi latihan juga bisa bermanfaat untuk melatih kebiasaan berbicara di depan orang. Sesuatu yang biasanya tidak dimiliki mereka yang memiliki sifat introvert.

Apa saja yang bisa dipersiapkan

Yang harus dipersiapkan pertama kali jelas adalah data atau bahan presentasi jika diperlukan. Data digunakan sebagai penunjang Anda menjelaskan kepada lawan bicara mengenai persoalan dan potensi bisnis yang Anda kembangkan. Jika tujuan presentasi Anda untuk mencari tim atau co-founder ceritakan juga mengenai posisi Anda yang sedang membangun tim. Sedang untuk presentasi, pastikan Anda membuat presentasi yang padat, jelas dan terstruktur. Dengan penulisan yang baik dan jumlah yang tidak terlalu banyak akan mengurangi potensi membosankan. Ini memudahkan Anda menjabarkan bisnis Anda di depan para pendengar.

Selanjutnya datang dengan semangat dan percaya diri. Materi yang baik namun tidak diimbangi dengan pembawaan yang baik juga berakibat buruk pada saat proses presentasi atau dalam pembicaraan. Karena tujuannya adalah mengenalkan bisnis yang sedang dibangun dan berharap ada ketertarikan dari lawan bicara, usahakan lakukan presentasi dengan semangat dan percaya diri. Tunjukkan bahwa Anda percaya sepenuhnya dengan apa yang sedang Anda kerjakan, karena energi positif biasanya menular. Sekali lagi, hal ini bisa mengatasi rasa kebosanan pendengar.

Apa yang harus ada dalam pemaparan bisnis

Ada banyak cara dalam mengenalkan bisnis. Ada banyak pula strategi menyusun presentasi untuk pitching. Berikut beberapa yang hal yang bisa Anda masukkan atau tambahkan dalam presentasi bisnis Anda.

  • Visi & Misi
  • Masalah
  • Target dan peluang
  • Solusi yang ditawarkan
  • Traksi
  • Anggota tim
  • Rencana pemasaran
  • Demo

Enam poin di atas mungkin bukan keharusan, tapi akan sangat membantu jika Anda sedang mempersiapkan presentasi. Terkadang mencantumkan exit strategy dan menyebut sejumlah nama partner juga bisa membantu Anda menambah “nilai jual“.


Sumber: Bplans, Forbes, Entreprenuer

Proses Negosiasi dengan Investor Juga Butuh Strategi

Startup mengalami banyak perjuangan saat memulai dan menjalankan bisnisnya. Selain ide dan validasi pasar, masalah yang sering dikeluhkan adalah modal. Maka tak ayal jika akhirnya banyak startup yang mengharapkan bantuan modal dari para investor. Tidak mudah memang mendapatkan pendanaan dari investor, perlu perjuangan dan perlu strategi yang matang.

Mendapat pendanaan bukan perkara mudah. Selain meyakinkan investor terhadap bisnis yang sedang dikembangkan, proses negosiasi di belakangnya juga butuh usaha yang cukup ekstra. Alih-alih membayangkan dana segar, startup justru bisa tidak berkembang karena hanya berfokus pada investor, investor dan investor. Salah satu trik yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi hal ini adalah dengan membagi tim dalam startup.

Jadwal pengembangan dalam startup adalah hal krusial. Mereka harus dijaga untuk memastikan startup dalam jalan yang benar untuk berkembang. Urusan modal dan investor harusnya tidak mengganggu jadwal pengembangan, untuk itu startup harus memiliki setidaknya dua atau tiga orang yang berposisi sebagai pemimpin, baik pemimpin dalam hal pengembangan dalam hal ini bisa teknis atau orang-orang analisis dan yang lainnya bisa berperan sebagai orang yang menghubungkan startup dengan investor. Tentu dengan kewajiban rapat, koordinasi dan keperluan-keperluan lain selama proses negosiasi.

Setelah strategi mengelola internal, negosiasi dengan investor juga butuh kewaspadaan. Artinya tidak semua investor itu bisa membawa kebaikan bagi startup, bisa jadi menjalin kesepakatan dengan investor justru menghambat laju startup. Untuk itu perlu hati-hati dalam memilih.

Yang paling bahaya dari semua proses negosiasi dengan startup adalah keraguan investor. Terlebih mereka yang keraguannya muncul setelah puluhan kali bertemu dan berkoordinasi. Untuk itu perlu mewakilkan orang yang jeli melihat potensi dan minat investor. Jangan menghabiskan energi untuk investor yang ragu-ragu.

Selain itu ketahui posisi startup saat ini, pastikan kesepakatan yang ditawarkan pantas untuk startup. Jangan sampai terlalu tinggi atau terlalu rendah menilai startup. Ini penting untuk bisa memperjuangkan potensi dan harapan perkembangan startup sesuai dengan yang dijanjikan. Tidak berlebihan juga tidak terlalu rendah. Harus benar-benar presisi.

9 Startup Akan Bersaing dalam Final Seedstars World Jakarta 2016

Seedstars World platform penghubung investor dengan founder startup, mengumumkan ada sembilan startup yang berhak memasuki babak final dalam kompetisi Seedstars World Jakarta 2016 untuk memperebutkan hadiah berupa dana investasi hingga $1 juta. Acara final akan digelar pada 10 September 2016 di Conclave Jakarta.

Seluruh peserta final akan melakukan pitching di hadapan para juri yang berkompeten di bidangnya, di antaranya Alamanda Shantika (VP Go-Jek), Sanny Gadafi (Co-Founder 8villages), Dondi Hananto (Founder Kinara), Andreas Senjaya (CEO Badr Interative), Rama Mamuaya (Founder dan CEO DailySocial) dan Usman Khan Lodhi (Head Digital Strategy and Investment Indosat Ooredoo).

Pemilihan finalis ini sebelumnya telah melalu beberapa yang dipersyaratkan, salah satunya startup sudah berdiri kurang dari dua tahun, memiliki investasi kurang dari $500 ribu dan mampu memberikan solusi untuk isu-isu regional serta mengembangkan produk-produk yang menguntungkan bagi pasar global.

Selain akan mendapatkan dana investasi, nantinya pemenang juga akan mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi di Seedstars Summit, acara tahunan di Swiss. Tahun lalu, pemenang Seedstars World Jakarta 2015 yakni Pro Sehat, aplikasi apotek dan konsultasi dokter online.

“Seedstars World sudah hadir selama tiga tahun. Kami telah mengkonfirmasi hipotesis dengan tepat, bahwa cara terbaik untuk menghasilkan dampak di negara-negara berkembang adalah dengan berinvetasi dan mempromosikan kewirausahaan. Startup lulusan dari kami sebelumnya mulai menunjukkan track record yang mengagumkan. Kami tidak sabar untuk melihat apa yang akan dibawa oleh startup dari edisi keempat,” kata Alisee de Tonnac, CEO Seedstars World dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sembilan finalis, berikut daftarnya:

(1) Konsaato, adalah platform online demand forecast pertama di Indonesia yang bersifat mendatangkan musisi favorit dan mewujudkan mimpi para fans musik di kota kesayangan mereka.

[Baca juga: Grupara Pimpin Pendanaan Pre-Seed Konsaato, Layanan Crowdfunding Konser Musik]

(2) Sevva, adalah rental marketplace yang mempertemukan pemilik barang dengan penyewa barang. Penggunaan dapat menghemat uang dengan menyewa barang yang hanya digunakan sementara waktu dan mendapatkan uang dengan menyewakan barang yang tidak terpakai.

(3) Azzam Trade, platform online yang menjembatani produsen busana muslim Indonesia yang terus berkembang untuk menyasar pasar busana muslim di negara lain.

[Baca juga: Strategi Marketplace Azzam Trade Pasarkan Produk Muslim Lokal ke Mancanegara]

(4) Shinta VR, platform untuk membuat dan membagikan game serta simulasi virtual reality secara mudah.

(5) Blumbang Reksa
, produk Internet of Things (IoT) yang berfungsi memonitor kondisi air, kondisi suhu, kelembapan hingga sanilitas pada sebuah tambah udang.

(6) Appskep, adalah aplikasi yang dapat membantu perawat di rumah sakit untuk mengumpulkan data-data pasien dan menentukan penanganan selanjutnya yang harus dilakukan.

(7) Taptopick, adalah aplikasi laundry on demand berfungsi dapat menjemput pakaian kotor pelanggan dan membawanya ke laundry partner.

(8) Akomoo, platform yang menghubungkan event planner dan vendor. Dengan Akomoo, event planner bisa mencari vendor sesuai dengan kebutuhan.

(9) Kostoom, layanan penjahit online khusus wanita yang menghubungkan calon konsumen untuk menemukan penjahit yang tepat dan membuat pakaian sesuai yang diinginkan.