Software Logitech Capture Dirancang untuk Menyederhanakan Pekerjaan Kreator Konten

Pada awalnya, webcam diciptakan hanya sebatas untuk keperluan video calling saja. Namun dalam beberapa tahun terakhir, periferal tersebut sudah beralih fungsi menjadi senjata andalan para streamer di Twitch maupun YouTube. Untuk itu, Logitech menilai harus ada yang dibenahi, khususnya dari sisi software yang mendampinginya.

Mereka baru saja merilis versi beta dari Logitech Capture. Capture merupakan evolusi dari Logitech Webcam Software yang sudah uzur, yang dikembangkan jauh sebelum live streaming menjadi salah satu profesi untuk mencari nafkah. Sebaliknya, Capture dirancang untuk menyederhanakan pekerjaan para kreator konten.

Menggunakan Capture, pengguna dapat merekam dari dua sumber yang berbeda; satu webcam, dan satu lagi layar komputer itu sendiri. Mengganti output video dari sumber pertama ke kedua cukup semudah mengklik tombol (atau bisa juga via keyboard shortcut, dengan animasi transisi yang dapat diubah-ubah), atau pengguna juga dapat menumpuk keduanya seperti format yang diterapkan streamer pada umumnya.

Opsi pengaturan yang diberikan Capture sungguh berlimpah. Terdapat preset untuk streaming atau video calling, dan masing-masing memprioritaskan aspek yang berbeda (streaming memprioritaskan frame rate, video calling memprioritaskan eksposur). Zooming, panning dan tilting semuanya dapat dilakukan secara manual jika diperlukan.

Logitech Capture tidak bermaksud menjadi pengganti software serupa yang lebih powerful, seperti XSplit Broadcaster misalnya. Namun ia tetap merupakan alternatif gratis yang cukup menarik, terutama bagi pemilik webcam Logitech C920, C922 dan Brio 4K.

Sumber: Logitech.

Razer Perkenalkan Microphone ‘Elite’ Untuk Streamer Profesional

Tren streaming tak lama menyusul setelah meledaknya kepopularitasan eSport. Setelah lahirnya atlet-atlet elektronik, bermunculan pula para broadcaster gaming profesional dengan kebutuhan yang spesifik terhadap perangkat-perangkat berperforma tinggi. Razer merupakan salah satu perusahaan gaming gear yang cekatan dalam menanggapi permintaan ini.

Di bulan Oktober 2017 kemarin, produsen aksesori gaming pimpinan Min-Liang Tan ini memperkenalkan dua produk yang dispesialisasikan bagi para streamer. Pertama, Razer menyediakan webcam Kiyo yang dibekali 12 LED serta kemampuan broadcast di resolusi 1080p 30FPS. Device kedua adalah microphone dedicated Seiren X buat mendampinginya. Di sana, Razer membenamkan kondensor 25mm untuk meningkatkan sensitivitas input.

Dan di tahun ini, Razer memutuskan untuk meng-uprade Seiren lebih jauh lagi agar mampu memenuhi tuntutan streamer dan YouTuber kelas kakap. Mereka memperkenalkan Razer Seiren Elite, yaitu microphone USB yang didesain agar optimal dalam ‘merefleksikan’ segala emosi Anda lewat suara – baik itu rasa gembira ataupun frustasi.

Penampilan Seiren Elite tak jauh berbeda dari Seiren X. Microphone ini mengusung desain kapsul, terpasang ke sebuah stand melalui engsel, memungkinkan kita buat menyesuaikan kemiringannya. Di sisi luar tubuhnya, Anda bisa menemukan ring LED indikator, tombol mute, kenop volume dan gain, serta port headphone 3,5mm zero latency untuk memonitor input. Sebagai alternatif pemakainnya, Anda dapat menyambungkan Seiren Elite ke boom arm.

Desain kapsul kabarnya memberikan efek pada penerimaan audio, yakni meminimalkan interferensi elektronik, membuat suara sang streamer jadi terdengar lebih kaya, lebih hangat, serta mendekati aslinya. Razer juga paham bahwa saat bermain game, antusiasme kita terkadang lepas kendali. Itulah tugas dari unit limiter digital/analog di dalam: menjaga input dari distorsi dan putus-putus, sehingga apa yang Anda ucapkan selalu terdengar ‘terkendali’.

Razer Seiren Elite 2

Seiren Elite juga menyimpan filter high-pass built-in yang bertugas buat menyingkirkan getaran-getaran serta bunyi-bunyian berfrekuensi rendah – contohnya seperti bunyi langkah atau gemuruh pendingin udara. Hanya sinyal paling jernih yang akan ditangkap oleh microphone.

Razer Seiren Elite 1

Elite mempunyai bit rate 16bit, sample rate minimal 44,1kHz dan maksimal 48kHz, serta mampu merespons frekuensi dari 20Hz sampai 20kHz. Perangkat mendukung PC ber-OS Windows 10, 8, dan 7, atau Mac OS 10.8; tersambung melalui kabel USB.

Seiren Elite sudah mulai tersedia secara global di bulan Januari 2018, dijajakan seharga US$ 200.

Menurut saya, bagian terbaik dari penawaran Razer ini ialah kemudahan pemakaiannya. Setelah disambung, Seiren Elite dapat segera digunakan. Ia tidak memerlukan unit mixer, amplifier atau converter eksternal. Dan tentu saja, versi Elite ini bisa dipasangkan ke kamera Kiyo.

Sumber: PR Newswire.

Razer Luncurkan Webcam dan Mikrofon yang Didedikasikan untuk Para Streamer

Streaming sudah menjadi bagian integral dari komunitas gaming. Ini bukanlah pendapat saya pribadi, melainkan yang datang dari sosok penting di dunia gaming, yaitu Min-Liang Tan, yang tidak lain dari pendiri sekaligus CEO Razer.

Itulah mengapa streaming belakangan mendapat porsi perhatian yang cukup besar dari Razer. Baru-baru ini, mereka memperkenalkan webcam dan mikrofon yang didedikasikan buat para streamer, dengan memperhatikan input dari komunitas, khususnya kalangan streamer profesional.

Razer Kiyo

Webcam yang dimaksud adalah Razer Kiyo. Letak keunikan sekaligus keunggulannya ada pada cincin LED yang mengitari lensanya. Berbekal 12 buah LED, Kiyo dapat diatur tingkat kecerahannya sesuai kebutuhan, dan kehadirannya sudah pasti mampu mengeliminasi problem video yang tampak laggy akibat kondisi pencahayaan di ruangan yang minim.

Pengguna bebas memilih resolusi 1080p 30 fps atau 720p 60 fps untuk video yang disiarkan, dan Kiyo dirancang agar kompatibel dengan software populer macam OBS atau XSplit. Selain dipasangkan ke tripod, Kiyo juga bisa langsung dijepitkan ke atas monitor.

Razer Seiren X

Kiyo memang sudah dibekali mikrofon terintegrasi, tapi performanya mustahil bisa menyamai unit mikrofon terpisah. Untuk itu, Razer Seiren X hadir sebagai pendamping yang serasi untuk Kiyo, yang keduanya sama-sama mengandalkan sambungan USB.

Razer tidak segan menyebut Seiren X sebagai mikrofon berkualitas profesional, terutama berkat integrasi kondensor 25 mm guna meningkatkan sensitivitasnya. Juga unik untuk Seiren X adalah dudukan mic yang juga bertindak sebagai peredam getaran.

Baik Kiyo dan Seiren X saat ini sudah dipasarkan masing-masing seharga $100.

Sumber: Razer.

Usung Desain Tipis dan Ditenagai GPU Desktop, Aorus X7 DT Disiapkan Untuk Streamer

Kesuksesan Nvidia menyulap GPU desktop GeForce mereka sehingga bisa disematkan di notebook merupakan inovasi besar di ranah itu. Para produsen segera berbondong-bondong memanfaatkannya, membuat persaingan di segmen laptop gaming jadi semakin seru. Tapi sejauh ini, laptop ber-GPU desktop umumnya dikemas dalam desain yang bongsor.

Di tahun 2014, Gigabyte mencoba memecahkan persepsi konsumen dengan mengenalkan Aorus X3, diklaim sebagai notebook gaming teringan di kelasnya. Mengusung prinsip yang kurang lebih sama, mereka memutuskan buat membenamkan kartu grafis GeForce GTX 980 ke device berlayar 17-inci berketebalan hanya 22,9mm bernama Aorus X7 DT. Hasilnya adalah gaming laptop paling kuat dan paling portable saat ini.

Aorus X7 DT 2
Aorus X7 DT sajikan keyboard full-size ber-backlight.

Keberadaan GeForce GTX 980 dan desain ringkasnya membuka banyak potensi penggunaan. Di era meroketnya kepopularitasan virtual reality, Aorus X7 DT merupakan salah satu notebook VR ready. Dan untuk gamer secara umum, tentu saja GPU papan atas itu sanggup menghidangkan visual cantik di game-game blockbuster serta hiburan multimedia di resolusi 4K secara mulus, disempurnakan oleh panel berteknologi Nvidia G-Sync.

Menariknya lagi, Aorus X7 DT juga dibuat untuk memanjakan para streamer. Selain dibundel bersama XSplit Gamecaster dan Broadcaster, Gigabyte menyuguhkan kartu video processing opsional AVerMedia M.2 yang berfungsi menyingkirkan beban saat streaming atau ketika merekam video dari CPU. Bukan hanya memberikan performa tambahan, komponen ini memastikan proses stream tidak terganggu karena lag atau stuttering sewaktu sistem menjalankan game berat.

Aorus X7 DT 4
Terlepas dari desainnya yang tipis, Aorus X7 DT simpan GPU GeForce GTX 980 desktop.

Selain kartu grafis desktop Nvidia, Aorus X7 DT dipersenjatai prosesor Intel Core i7-6820, RAM DDR4 2133MHz 8/16GB, dan penyimpanan berupa tiga buah SSD M.2 plus satu SSD/HDD 2,5-inci. Kehadiran chip Killer LAN di sana juga sangat membantu Anda saat menikmati permainan online serta meminimalisir eror sewaktu live streaming. Sisi konektivitasnya sekelas produk high-end, sudah termasuk USB 3.1 type-C.

Aorus X7 DT menyajikan layar IPS full-HD seluas 17,3-inci. Papan ketiknya fullsize, dipadu fitur anti-ghosting plus rangkaian tombol macro tambahan. Pernak pernik lainnya meliputi audio system berisi sepasang speaker dan sepasang sub-woofer dengan teknologi Aorus Acoustic+ dan terdapat pula fitur overclockone click‘, mendongkrak kecepatan CPU dari 3,6GHz ke 4.0GHz.

Aorus X7 DT 5
Device mengusung desain khas produk Aorus.

Namun seperti device mutakhir lain, Anda perlu mengeluarkan modal cukup besar agar bisa menikmati segala kecanggihan produk ini. Untuk versi paling dasarnya, Aorus X7 DT dibanderol seharga US$ 2.800.

Sumber: Aorus.com.

Mengikuti Jejak PewDiePiew Jadi Lebih Mudah Dengan Razer Ripsaw

Siapa tak mengenal PewDiePie? Video-video ciptaan pria Swedia ini ditonton 300 juta orang per bulan, dan akun YouTube-nya ialah akun pertama pencetak rekor 10 miliar view. Kepopularitasannya bahkan sanggup meningkatkan penjualan game yang ia mainkan. Banyak orang ingin jadi dirinya, dan Razer baru saja menyingkap device yang memudahkan kita merealisasikan mimpi itu.

Perusahaan spesialis gaming gear pimpinan Min-Liang Tan tersebut memperkenalkan Razer Ripsaw, sebuah capture card eksternal yang memungkinkan gamer men-streaming permainan-permainan favorit ke platform seperti Twitch atau YouTube. Ripsaw menawarkan kemudahan pemakaian serta kualitas layaknya profesional: tak ada penurunan tingkat frame rate ataupun resolusi. Selain itu, keleluasaan kompatibilitasnya juga merupakan aspek unggulan.

Razer Ripsaw 02

Begitu dikeluarkan dari boks, ia langsung bisa bekerja bersama sejumlah software broadcasting misalnya Open Broadcaster Software (OBS) serta Xsplit, tanpa memaksa Anda berhadapan dengan ‘bloatware-bloatwarethird-party. Tak cuma mudah dipasangkan ke Windows PC, Razer Ripsaw dibekali beragam kabel plug-and-play sehingga ia dapat tersambung ke console PlayStation 4, Xbox one, Wii U, Forge TV, serta platform last-gen – termasuk PS3 dan Xbox 360.

Razer Ripsaw mampu merekam permainan di resolusi 1080p di frame rate 60 per detik. Hasilnya dijanjikan mulus dan jernih, berbekal koneksi standar USB 3.0. Capture card ini men-streaming tanpa kompresi dengan latency (keterlambatan) hampir mendekati nol. Broadcaster juga dapat memanfaatkan input audio, bisa terhubung ke sumber musik atau microphone, contohnya buat menambahkan lagu background atau komentar.

Razer Ripsaw 03

“Razer telah terlibat dalam ranah streaming sejak awal munculnya broadcasting game, ditunjukkan oleh para streamer terkenal yang sejak dulu menggunakan hardware kami demi memperoleh keunggulan di depan para pemirsa,” kata Min-Liang Tan via press release. “Kami sangat bersemangat untuk menciptakan capture card yang betul-betul bermanfaat bagi broadcaster dan juga memberi para pemula perangkat sempurna buat menjadi Syndicate atau PewDiewPie selanjutnya.”

Agar bisa bekerja optimal, Ripsaw setidaknya membutuhkan PC bertenaga Intel Core i5-4440 3.10GHz atau laptop berprosesor intel Core i7-4810MQ, kartu grafis GeForce GTX 660 atau GeForce GTX870M, RAM minimal 4GB (rekomendasi 8GB), dan sistem operasi Windows 10/8.1/7 (32- maupun 64-bit).

Ripsaw adalah bagian dari suit Razer Broadcaster, didesain sebagai bundel perangkat berperforma tinggi khusus streamer. Selain Ripsaw, Broadcaster meliputi mic digital Razer Seiren. Capture card ini sudah mulai dipasarkan dan dibanderol seharga US$ 180.

Razer Ripsaw 04

Sumber: Razer Zone.

YouTube Siap-Siap Untuk Jadi Platform Live Stream Gaming Ala Twitch?

Ada lebih dari 45 juta orang aktif mengakses dan melakukan live stream game tiap bulannya, dan Twitch berhasil menghimpun komunitas berkekuatan 100 juta user lebih. Spesialisasi pada streaming, Twitch berdiri kokoh tanpa terpengaruh dominasi layanan video YouTube. Tahun lalu, memang ada rumor menyebutkan bahwa Google tertarik untuk membelinya. Continue reading YouTube Siap-Siap Untuk Jadi Platform Live Stream Gaming Ala Twitch?