Microsoft Luncurkan Surface Go 2, Surface Book 3, Surface Headphones 2, dan Surface Earbuds

Ada trivia menarik seputar tren WFH (work from home) selama masa pandemi: lebih dari 4 triliun menit kita semua habiskan di depan perangkat Windows 10 dalam sebulan, naik 75% dibanding tahun lalu.

Wabah COVID-19 memang telah membekukan banyak industri, akan tetapi di saat yang sama sebagian dari kita masih bisa beradaptasi demi mempertahankan produktivitas. Bagi sejumlah produsen hardware, waktu-waktu seperti ini justru dapat mereka jadikan momentum untuk menyingkap produk baru.

Microsoft adalah salah satunya. Tanpa sebuah event peluncuran yang megah, mereka memperkenalkan deretan perangkat Surface anyar. Total ada enam produk yang mereka umumkan, yaitu Surface Go 2, Surface Book 3, Surface Headphones 2, Surface Earbuds, Surface Dock 2, dan USB-C Travel Hub.

Surface Go 2

Surface Go 2

Iterasi kedua tablet Surface yang paling kecil ini membawa sejumlah peningkatan dibanding pendahulunya. Dimensinya, terkecuali tebal dan bobotnya, masih sama persis seperti sebelumnya, dan itu berarti ia kompatibel dengan aksesori Type Cover yang lama. Pada kenyataannya, Microsoft memang tidak merilis Type Cover baru untuk mendampingi perangkat ini.

Meski panjang dan lebarnya sama seperti sebelumnya, Surface Go 2 mengemas layar berukuran sedikit lebih besar: 10,5 inci dibanding 10 inci pada versi pertamanya, berkat bezel yang menyusut. Resolusinya pun telah ditingkatkan menjadi 1920 x 1280 pixel – bukan 1080p sebab aspect ratio-nya 3:2 ketimbang 16:9.

Surface Go 2

Microsoft tak lupa menghadirkan peningkatan dari sisi performa. Surface Go 2 kini dapat dikonfigurasikan dengan prosesor Intel Core m3 generasi ke-8, RAM 8 GB, dan SSD 128 GB, sanggup mewujudkan kinerja 64% lebih kencang. Berhubung lebih tebal, baterainya pun ikut membesar dengan klaim daya tahan sampai 10 jam pemakaian.

Sepasang mikrofon berkualitas turut menjadi fitur yang diunggulkan Surface Go 2, tidak ketinggalan pula kamera depan 5 megapixel demi menyesuaikan dengan skenario penggunaan konsumen yang belakangan ini banyak melibatkan sesi panggilan video. Di belakang, ada kamera lain yang dirancang untuk mempermudah keperluan memindai dokumen, papan tulis, dan lain sejenisnya.

Perihal konektivitas, Surface Go 2 rupanya masih tergolong minim. Perangkat cuma dibekali satu port USB-C dan port khusus Surface Connect untuk charging maupun docking, plus slot kartu microSD.

Surface Go 2 akan segera dipasarkan dengan harga mulai $399. Sayangnya harga tersebut adalah untuk varian dengan spesifikasi yang sama seperti Surface Go lawas, sedangkan varian yang dibekali prosesor Core m3 harus ditebus dengan dana $629. Varian yang dilengkapi konektivitas LTE turut tersedia dengan harga yang lebih mahal.

Surface Book 3

Surface Book 3

Seperti halnya Surface Go 2 tadi, Surface Book 3 juga hadir tanpa perubahan desain yang berarti. Ia masih tersedia dalam dua ukuran layar sentuh yang berbeda, yakni 13,5 inci atau 15 inci. Resolusinya pun sama: 3000 x 2000 pixel pada varian 13,5 inci, dan 3240 x 2160 pixel pada varian 15 inci.

Daya tarik utama perangkat ini terletak pada performanya, yang diklaim naik hingga 50% dibandingkan pendahulunya. Pengaruh terbesarnya tentu datang dari penggunaan prosesor Intel generasi ke-10, sedangkan di sektor grafis, konsumen bebas memilih antara GPU bawaan Intel Iris Plus, GeForce GTX 1650, GTX 1660 Ti atau malah seri Quadro RTX 3000.

Surface Book 3

RAM-nya bisa dikonfigurasikan sampai yang berkapasitas 32 GB, sedangkan SSD-nya sampai 1 TB pada varian 13,5 inci, dan 2 TB pada varian 15 inci. Terlepas dari performa yang superior, Surface Book 3 tetap menjanjikan daya tahan baterai yang panjang: hingga 15,5 jam pemakaian pada varian 13,5 inci, atau 17,5 jam pada varian 15 inci.

Laptop lain dengan spesifikasi yang lebih tinggi tentu ada – banyak bahkan – tapi kita tak boleh lupa bahwa Surface Book 3 juga dapat digunakan sebagai tablet dengan melepas bagian keyboard-nya.

Sangat disayangkan porsi keyboard itu masih belum dilengkapi port Thunderbolt 3, melainkan hanya port USB-C biasa yang mendukung USB Power Delivery, plus sepasang port USB-A biasa, dan slot SD card. Port Surface Connect tentu tersedia, masing-masing satu di porsi tablet dan keyboard.

Di Amerika Serikat, Surface Book 3 rencananya akan dijual dengan banderol mulai $1.599.

Surface Headphones 2 dan Surface Earbuds

Surface Headphones 2

Dilihat dari luar, sulit membedakan Surface Headphones 2 dari pendahulunya, kecuali jika memilih warna hitam yang baru. Di samping warna baru, hal lain yang absen sebelumnya adalah earcup yang dapat diputar 180 derajat, yang sangat berguna ketika perangkat sedang tidak digunakan dan dikalungkan di leher.

Pengoperasiannya masih mengandalkan panel sentuh dan kenop fisik yang mengitari earcup. Lewat kenop ini, pengguna bisa mengatur volume maupun menyesuaikan intensitas fitur active noise cancellation (ANC).

Surface Headphones 2

Surface Headphones 2 ditenagai sepasang driver berdiameter 40 mm. Lagi-lagi sama seperti sebelumnya, namun yang berbeda kali ini adalah adanya Bluetooth 5.0 sekaligus dukungan codec aptX.

Daya tahan baterainya juga meningkat dari 15 jam menjadi 20 jam (dengan ANC aktif). Dukungan fast charging pun turut tersedia; 5 menit pengisian sudah bisa memberikan daya yang cukup untuk satu jam pemakaian. Menariknya, semua ini bisa didapat dengan harga yang lebih murah daripada pendahulunya, tepatnya $249.

Surface Earbuds

Untuk Surface Earbuds, true wireless earphone ini merupakan model yang sama persis seperti yang Microsoft umumkan pada bulan Oktober tahun lalu. Microsoft memang sempat menunda perilisannya, namun kabar baiknya, harga jualnya kini turun menjadi $199, bukan lagi $249 seperti saat diumumkan pertama kali.

Kelebihan utama Surface Earbuds adalah integrasinya dengan platform Microsoft Office – juga tersedia di Surface Headphones 2. Pengguna bisa memakainya untuk mendikte teks ke Word, atau menavigasikan slide presentasi di PowerPoint secara hands-free.

Dalam sekali pengisian, baterainya diperkirakan bisa bertahan sampai 8 jam pemakaian, sedangkan charging case-nya siap menyuplai 16 jam daya ekstra (total 24 jam).

Surface Dock 2 dan Microsoft USB-C Travel Hub

Surface Dock 2

Kalau Anda menanyakan apa fungsi port Surface Connect yang terdapat di Surface Go 2 dan Surface Book 3, jawabannya adalah aksesori bernama Surface Dock 2 ini. Menyambung secara magnetis via kabel, Surface Dock 2 memberikan akses ke sederet port tambahan: 4x USB-C, 2x USB-A, Ethernet, headphone jack, dan Kensington lock.

Di manakah sepasang port Mini DisplayPort yang ada pada generasi sebelumnya? Keduanya sudah digantikan port USB-C di sini, dan ini berarti perangkat seperti Surface Book 3 tadi dapat disambungkan ke dua monitor 4K 60 Hz sekaligus.

Saat disambungkan ke colokan listrik sendiri, Surface Dock 2 mampu mewujudkan kecepatan transfer data yang lebih tinggi, sekaligus mengisi daya perangkat Surface yang terhubung secara lebih cepat. Aksesori ini memang tidak untuk semua orang, apalagi mengingat harga jualnya cukup mahal di angka $260.

Microsoft USB-C Travel Hub

Dalam kesempatan yang sama, Microsoft juga menawarkan aksesori lain yang lebih terjangkau, dan yang mungkin lebih menarik untuk sebagian besar konsumen: USB-C Travel Hub. Berbeda dari Surface Dock 2, perangkat ini menyambung via port USB-C ketimbang Surface Connect.

Satu port USB-C yang dikorbankan itu dibayar dengan lima jenis sambungan yang berbeda: VGA, HDMI, Ethernet, USB-A, dan tentu saja USB-C. Dimensinya tentu jauh lebih ringkas ketimbang Surface Dock 2, demikian pula harga jualnya yang cuma $100.

Sumber: Microsoft.

Microsoft Luncurkan Surface Laptop 3, Surface Pro 7, Surface Pro X, dan Surface Earbuds

Awal Oktober tahun lalu, Microsoft merilis empat hardware baru sekaligus. Tahun ini jumlahnya bertambah menjadi enam, dan supaya lebih memudahkan para pembaca, saya akan membaginya menjadi dua artikel yang berbeda.

Untuk artikel ini, yang akan saya bahas adalah empat perangkat yang siap Microsoft jual menjelang musim liburan tahun ini. Mereka adalah Surface Laptop 3, Surface Pro 7, Surface Pro X, dan Surface Earbuds.

Surface Laptop 3

Surface Laptop 3

Laptop non-convertible generasi ketiga Microsoft ini datang dalam dua varian ukuran: 13,5 inci dan 15 inci. Keduanya tipis dan ringan seperti generasi sebelumnya, akan tetapi sekarang balutan Alcantara di sekitaran keyboard-nya tidak lagi menjadi standar. Sebagai gantinya, konsumen bisa memilih antara yang berlapis Alcantara atau yang serba aluminium seluruhnya.

Microsoft juga masih mempertahankan layar sentuh dengan aspect ratio 3:2 pada Surface Laptop 3. Memang ada perbedaan resolusi di antara dua varian ukuran ini, akan tetapi tingkat kepadatan pixel layarnya sama persis di angka 201 ppi, yang berarti gambar dan teks akan kelihatan sama tajamnya di kedua varian.

Surface Laptop 3

Yang sangat berbeda di antara keduanya adalah perihal spesifikasi dan performa. Surface Laptop 3 13,5″ datang membawa prosesor Intel Core i5 atau i7 generasi kesepuluh (Ice Lake), sedangkan Surface Laptop 3 15″ berbeda sendiri dengan prosesor AMD Ryzen 5 atau 7. Bukan sembarang Ryzen, Microsoft bahkan menyebutnya lengkap dengan embel-embel “Ryzen Surface Edition”.

Branding semacam itu menandakan bahwa Microsoft ikut memegang andil dalam proses pengembangannya. Microsoft bilang bahwa prosesor ini adalah yang tercepat di kelasnya. Kelas yang dimaksud di sini adalah laptop 15 inci dengan ketebalan maksimum 20 mm, dan yang menggunakan prosesor dengan TDP (thermal design power) 15 watt.

Fitur-fitur lain yang diunggulkan Surface Laptop 3 mencakup trackpad yang berukuran 20% lebih besar, fast charging (0 – 80% dalam sekitar satu jam), dan yang mungkin paling ditunggu-tunggu adalah kehadiran port USB-C di samping USB-A, apalagi mengingat generasi sebelumnya hadir tanpa port USB-C.

Berapa harganya? Mulai $999 untuk Surface Laptop 3 13,5″, atau mulai $1.199 untuk Surface Laptop 3 15″. Pilihan warnanya ada empat untuk varian 13,5 inci, sedangkan varian 15 incinya hanya kebagian dua opsi warna.

Surface Pro 7 dan Surface Pro X

Surface Pro 7 / Microsoft
Surface Pro 7 / Microsoft

Beralih ke segmen 2-in-1, Microsoft mengklaim Surface Pro 7 menawarkan performa dua kali lebih cepat berkat penggunaan prosesor Intel generasi kesepuluh, dengan pilihan mulai dari Core i3 sampai Core i7. Seperti halnya Surface Laptop 3, Surface Pro 7 pada akhirnya juga telah dilengkapi dengan port USB-C.

Surface Pro 7 masih mempertahankan layar sentuh 12,3 inci dengan resolusi 2736 x 1824 pixel (267 ppi). Yang dilakukan Microsoft sejatinya hanya sebatas penyegaran spesifikasi, dan itulah yang justru membuat saudaranya, Surface Pro X, jauh lebih menarik.

Surface Pro X / Microsoft
Surface Pro X / Microsoft

Secara fundamental, Surface Pro X sudah sangat berbeda. Ia merupakan perangkat yang ditenagai chipset berarsitektur ARM, bukan x86 seperti Surface Pro 7, dan ini berarti ia juga dikategorikan sebagai perangkat yang always on, always connected, tidak jauh berbeda dari smartphone atau tablet secara umum.

Otak dari Surface Pro X adalah chipset bernama Microsoft SQ1. Bikinan Microsoft sendiri? Ya, dengan bantuan dari Qualcomm, dan Microsoft pun mengklaim ini merupakan prosesor tercepat yang pernah Qualcomm buat untuk sebuah PC. Untuk pengolahan grafis misalnya, SQ1 diyakini mampu mengerahkan tenaga sebesar 2 teraflop.

Surface Pro X

Arsitektur ARM juga berarti SQ1 dilengkapi modem LTE terintegrasi, spesifiknya Snapdragon X24. Jadi untuk konsumen yang selalu mobile, Surface Pro X jelas merupakan pilihan yang lebih ideal ketimbang Surface Pro 7.

Fakta tersebut turut didukung oleh desain fisik Surface Pro X yang begitu ringkas. Tebalnya cuma 5,33 mm, dengan bobot sekitar 762 gram. Ukuran layarnya sedikit lebih besar di angka 13 inci (dengan pixel density yang sama persis). Namun berhubung bezel-nya amat tipis, dimensi keseluruhannya tidak berbeda jauh dari perangkat berlayar 12 inci.

Aksesori keyboard cover yang mendampingi Surface Pro X juga berbeda; ada ceruk kecil untuk menampung stylus saat sedang tidak dipakai. Stylus-nya pun berbeda dari yang biasa, dengan desain lebih tipis dan yang otomatis terisi ulang baterainya selagi menancap di dalam ceruk tersebut secara magnetis.

Untuk Surface Pro 7, Microsoft mematok harga mulai $749, sedangkan Surface Pro X cukup signifikan selisih harganya dengan banderol mulai $999.

Surface Earbuds

Surface Earbuds

Setelah Surface Headphones tahun lalu, Microsoft kembali meluncurkan produk portable audio dalam wujud Surface Earbuds. Perangkat ini sekaligus menjadi true wireless earphone pertama Microsoft, dan rupanya salah besar kalau kita menganggapnya sebatas “pesaing AirPods dengan integrasi Cortana”.

Menariknya, Microsoft justru mendeskripsikan Surface Earbuds sebagai perangkat yang esensial bagi para pengguna layanan Office berkat integrasi yang ditawarkannya. Contoh yang paling gampang, saat sedang mempresentasikan sesuatu selagi mengenakan Earbuds, pengguna dapat menampilkan transkrip maupun terjemahan dari apa yang tengah dibahasnya di layar secara real-time.

Masih seputar presentasi, pengguna juga dapat menavigasikan slide dengan mengusap sisi luar Earbuds yang dilengkapi panel sentuh. Untuk produk Office lainnya, semisal Word dan Outlook, pengguna juga bisa memakai Earbuds untuk mendikte apa yang hendak ditulisnya. Membacakan email juga termasuk salah satu fitur yang ditawarkan Earbuds.

Secara teknis, Surface Earbuds dibekali driver 13,6 mm dan dua buah mikrofon pada masing-masing earpiece-nya. Baterainya diklaim tahan sampai 8 jam pemakaian, sedangkan charging case-nya dapat menyuplai daya yang cukup untuk 16 jam pemakaian ekstra (total 24 jam). Microsoft juga bilang bahwa charging selama 10 menit sudah cukup untuk penggunaan selama satu jam.

Dengan banderol $249, harganya memang tergolong mahal jika dibandingkan dengan sebagian besar true wireless earphone yang tersedia di pasaran.