Google Indonesia Paparkan Hasil Riset Tren Bulan Ramadhan di Indonesia

Menjelang bulan Ramadhan, hari ini (19/5) Google Indonesia memaparkan hasil riset di tahun 2015 terkait perilaku konsumsi pengguna internet di Indonesia ketika Ramadhan. Berdasarkan hasil riset tersebut ditemukan bahwa 81 persen penelusuran di bulan Ramadhan dilakukan melalui perangkat seluler dan waktu konsumsi video di Youtube pada perangkat seluler mencapai 13 persen. Data lain yang diungkap adalah lima kategori teratas yang dicari saat belanja online, waktu puncak penelusuran, dan topik yang paling banyak dicari.

Country Industry Head Google Indonesia Henky Prihatna mengatakan, “Sekarang, seminggu sebelum bulan puasa akses internet sudah meningkat. […] Puncaknya saat lebaran dan penurunan terjadi seminggu setelah lebaran. […] Waktu puncak penelusuran [di bulan Ramadhan] adalah siang hari [12 persen] dan setelah sahur [152 persen].”

Sebesar 81 persen penelusuran selama Ramadhan berasal dari perangkat seluler dengan kategori Travel yang paling banyak dicari - Google Indonesia
Sebesar 81 persen penelusuran selama Ramadhan berasal dari perangkat seluler dengan kategori Travel yang paling banyak dicari / Google Indonesia

“Pencarian brand dan perlengkapan beauty and care [sekarang] juga meningkat […] dan perpindahan akses via mobile juga jauh meningkat ketimbang lewat situs [desktop]. Dulu keadaannya 70 persen belanja lewat desktop, tetapi [sekarang] 81 persen akses melalui mobile,” lanjut Henky.

Dalam kampanye Lebaran Belanja Online tahun lalu, Henky juga memaparkan bahwa di bulan Ramadhan minat masyarakat berbelanja online meningkat hingga 30 persen dibanding hari-hari biasa berdasarkan pencarian melalui Google.

Lima kategori teratas pencarian yang berhubungan dengan belanja online saat Ramadhan di Indonesia - Google Indonesia
Lima kategori teratas pencarian yang berhubungan dengan belanja online saat Ramadhan di Indonesia / Google Indonesia

Dari data yang dipaparkan hari ini, ditemukan ada lima kategori teratas yang mengalami peningkatan volume penelusuran. Lima kategori tersebut adalah, Travel  (meningkat 30 persen), Pakaian (meningkat 29 persen), barang elektronik (meningkat 24 persen), Telekomunikasi (meningkat 19 persen) dan Ponsel Pintar (meningkat 17 persen).

Digital Marketing Research & CRM Senior Manager Blibli Tabah Yudhananto mengatakan, “Bulan Ramadhan itu menarik bagi e-commerce [karena] ada barang yang hanya dibeli pada saat itu. […] Pembelian antara lewat mobile dan website juga mulai sejajar belakangan ini dan orang-orang di luar Jawa malah jadi penyumbang transaksi pembelian via mobile [untuk Blibli]. Average­-nya juga besar, […] salah satu yang terbesar ada di Sumatera, yaitu Medan.”

Konsumsi video melalui perangkat mobile mengalami peningkatan selama Ramadhan - google Indonesia
Konsumsi video melalui perangkat mobile mengalami peningkatan selama Ramadhan / Google Indonesia

Hal lain yang ditemukan yaitu selama bulan Ramadhan konsumsi video melalui Youtube via perangkat mobile bisa mencapai 13 persen lebih tinggi dibanding hari biasa. Konten yang dikonsumsi adalah Musik, Hiburan, Permainan, Makanan, Kecantikan, dan Kesehatan. Peningkatan terjadi dimulai dari seminggu sebelum Ramadhan, mencapai puncak seminggu sebelum lebaran, dan menurun seminggu setelah lebaran.

Di samping kata kunci yang berhubungan dengan Ramadhan seperti jadwal puasa, doa, dan amalan Ramadhan, kata kunci di bidang kesehatan dan gaya hidup juga mengalami peningkatan selama Ramadhan. Beberapa di antaranya yaitu Hijab, Gaya rambut, Kulit Kering, Bau Mulut, Puasa bagi Ibu Hamil, Diet saat Puasa, Manfaat Puasa, Manfaat Kurma, dan Menu Buka Puasa dan Sahur

Tak Hanya Lazada dan Zalora, Blibli Klaim Peningkatan Penjualan 20 Kali Lipat 12 Desember Lalu

Berdasarkan data yang dirilis Blibli, pihaknya mengaku mendapatkan peningkatan penjualan hingga 20 kali lipat dari rata-rata penjualan harian saat program Shocking Shopping 12/12. Hal senada sebelumnya juga disampaikan oleh pemain e-commerce besar lainnya di Indonesia, yakni Lazada dan Zalora.

Senior Digital Marketing, Research & CRM Manager Blibli.com Tabah Yudhananto menyampaikan bahwa peningkatan tajam terjadi karena adanya pemotongan biaya penjualan, yang disampaikan melalui diskon, cashback dan juga gratis biaya pengiriman.

Terkait persebaran konsumen, konsumen Blibli dalam rangkaian penjualan tanggal 12 Desember tersebut didominasi pengguna di pulau Jawa, dengan persentase tertinggi diraup oleh pengguna dari Jakarta, disusul Banten dan Jawa Barat. Kendati demikian, ekosistem pengguna di luar Jawa pun sudah mulai terbentuk.

Selain kenaikan total penjualan, Blibli juga membukukan jumlah transaksi sebanyak 9 kali lipat. Berbeda dengan layanan e-commerce lain, pengguna desktop masih mendominasi pembelian di Blibli dengan angka 64%.

Salah satu hal menarik yang dicatat oleh Blibli adalah dalam rangkaian kegiatan ini penyumbang nilai transaksi tertinggi justru didapat dari penggunaan kartu kredit. Faktor cicilan 0% yang disediakan sejumlah bank menjadi pendorong utama penggunaan kartu kredit untuk pembelian barang-barang bernominal tinggi. Apakah ini menunjukkan hal baru untuk tren e-commerce di Indonesia?

Pada tahun 2013 lalu sempat disampaikan oleh CEO Lazada Asia Tenggara Maximillian Bittner dalam ajang Google Think 2013, bahwa transaksi e-commerce masih didominasi oleh metode pembayaran manual, bahkan banyak yg menghendaki COD (cash on delivery).

Kartu kredit dirasa memang menjadi metode pembayaran yang paling pas untuk e-commerce. Kartu kredit melakukan transaksi di depan dan pembayaran di belakang, artinya konsumen bisa melakukan review terhadap transaksi yang dilakukan sebelum melakukan pembayaran. Buat kami, semakin tingginya penggunaan kartu kredit dalam berbelanja online merupakan imbas rasa aman dan nyaman pengguna layanan e-commerce. Secara umum ini adalah pertanda baik bagi kematangan ekosistem.


Disclosure: DailySocial dan Blibli memiliki induk perusahaan yang sama