Bilyet Giro: Pengertian, Sifat, Syarat, dan Pihak yang Membuatnya

Peran bank sangat berguna untuk mengatur kehidupan ekonomi masyarakat dan negara. Adanya bank yang memberikan jasa perbankan dalam penghimpunan dan transfer dana untuk memenuhi misinya yaitu memajukan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan perbankan dalam menghimpun dana meliputi tabungan, deposito, limit deposit dan giro. Kemudian menyalurkannya dalam bentuk pinjaman bank atau kredit seperti pinjaman modal usaha.

Jika berbicara tentang layanan perbankan, istilah tabungan, deposito, dan kredit sepertinya sudah tidak asing lagi bagi Anda. Tapi apa itu transfer bank? Apakah kamu memahami penggunaan transfer bank?

Pengertian bilyet giro adalah instruksi nasabah kepada wali amanat untuk mentransfer sejumlah uang tertentu dari rekening nasabah ke rekening penerima. Pada artikel ini, mari kita bahas mengenai bilyet giro lebih lanjut.

Pengertian Bilyet Giro

Apa itu bilyet giro? Secara umum, bilyet giro adalah perintah dari nasabah kepada bank untuk meminta transfer. Selain itu, istilah Bilyet Giro berarti cara pembayaran atau bisa juga disebut sebagai alat pembayaran giro. Tujuan dari pesanan ini adalah untuk mentransfer sejumlah uang dari rekening pelanggan ke rekening penerima.

Disebut sebagai transfer bank, pelanggan memelihara rekening giro di bank dan melakukan pemesanan. Meskipun penerima adalah pemegang rekening yang namanya disebutkan dalam bill of lading untuk menerima uang dari penarik.

Dalam hal ini, bilyet giro dapat berlaku selama 70 hari setelah invoice dikirim. Artinya, masa berlaku voucher deposit dihitung setelah periode tersebut, jika diperlukan. Artinya, invoice tersebut akan hilang dan pelanggan harus mengirimkannya kembali.

Jumlah maksimum uang yang ditransfer melalui transfer bank adalah Rp 500 juta. Di sisi lain, keamanan lebih terjamin dengan bisnis pos ini dibandingkan dengan klien dengan surat cek.

Hal ini dikarenakan proses transfer bank harus dibatalkan dan diterima langsung oleh nasabah atau penerima. Jika terjadi kesalahan dalam transaksi ini, maka dapat langsung diblokir. Bahkan, efek transfer bank dibatalkan secara otomatis.

Sifat Bilyet Giro

Seperti alat pembayaran lainnya, bilyet giro juga memiliki fitur khusus yang menjadikannya alat pembayaran non tunai yang paling aman. Beberapa sifat dari bilyet giro adalah:

• Memiliki masa berlaku yang sudah disetujui.

• Tidak dapat membayar tunai secara langsung.

• Pembayaran dilakukan pada tanggal jatuh tempo.

• Bilyet Giro dapat diakhiri secara sepihak dengan penarikan atau oleh nasabah.

Syarat Bilyet Giro

Berdasarkan Bank Indonesia (PBI) No. 18/41/PBI/2016 tentang Bilyet Giro, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan saat melakukan pembatalan (nasabah menyerahkan rekening transfer) antara lain:

• Bilyet giro tidak tergolong ke dalam surat berharga.

• Penarik bilyet giro harus memenuhi syarat formal bilyet giro.

• Penarik bilyet giro wajib memiliki dana yang cukup.

• Penarik bilyet giro wajib menginformasikan kepada bank apabila bilyet giro ingin dibatalkan atau diblokir.

Pihak yang Membuat Bilyet Giro

Penerbit bilyet giro adalah Bank Tertarik , sehingga beberapa pihak terlibat dalam penerbitan bilyet giro jika diperlukan.

• Bank Tertarik, maksudnya bank tempat nasabah penarik menyimpan dananya.

• Penarik atau nasabah yang menyimpan uang di suatu bank dan meminta menerbitkan bilyet giro.

• Penerima yaitu pemilik nomor rekening yang ditunjuk Penarik untuk menerima pembayaran sejumlah dana.

Demikianlah rangkuman mengenai bilyet giro dari pengertian sampai fungsinya. Semoga artikel ini membantumu menjawab kebingungan kamu tentang bilyet giro.

10 Aplikasi Pengatur Keuangan Android Terbaik 2022

Manajemen keuangan merupakan salah satu skill general yang perlu untuk banyak orang kuasai demi kesejahteraan hidup lebih baik. Dengan melakukan pengaturan akan pemasukan dan pengeluaran, kita akan terhindar dari gaya hidup boros dan bahkan memungkinkan sisa pendapatan untuk dipakai menabung atau berinvestasi.

Dewasa ini, banyak perangkat yang dapat membantu kamu untuk melakukan pengaturan keuangan. Tidak hanya berupa aplikasi android penyedia layanan hitung dan tabel seperti Microsoft Excel, ada beberapa aplikasi penghitung keuangan dengan beragam benefit yang dapat kamu coba.

10 Aplikasi Pengatur Keuangan Android Terbaik 2022

Berikut ini adalah aplikasi-aplikasi pengatur keuangan yang dapat membantu kamu untuk melakukan pengaturan keuangan yang lebih baik dan tertata. 

Finansialku

Aplikasi pengatur keuangan terbaik terpopuler 2022
Aplikasi FinansialKu

Finansialku adalah aplikasi yang akan membantu penggunanya untuk mengelola dan mengatur perencanaan keuangan mereka. Kelebihan paling menarik dari aplikasi ini adalah penggunanya dapat melakukan sesi konsultasi keuangan dengan konsultan keuangan bersertifikat CFP (Certified Financial Planner)

FinansialKu juga menghadirkan berbagai edukasi seputar literasi keuangan terlengkap melalui media video, artikel, maupun podcast. Selain untuk merencanakan keuangan, pengguna FinansialKu pun menawarkan produk investasi dan asuransi sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Walaupun begitu, tetap hati-hati dalam memilih produk investasi dan asuransi ya! Pastikan telah memeriksa bahwa layanan produk keuangan tersebut telah disetujui dan terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Finku

Aplikasi pengatur keuangan terbaik terpopuler 2022
Aplikasi Finku

Finku juga merupakan salah satu aplikasi pencatatan dan pengaturan keuangan yang layak untuk kamu coba. Aplikasi ini telah terhubung dengan berbagai bank, e-wallet, serta akun investasi di seluruh Indonesia. Pengguna dimanjakan oleh aplikasi pengatur budget yang juga menawarkan berbagai tips and trick seputar keputusan finansial.

Finku pun telah melakukan disclaimer bahwa mereka hanya dapat membaca transaksi keuangan saja dan Finku tidak akan melakukan akses terhadap data akun finansial pengguna. Dengan begitu, aplikasi ini merupakan opsi pencatatan keuangan secara otomatis dan aman.

Aplikasi yang telah diunduh oleh lebih dari 100 ribu pengguna pun telah diakui oleh Kominfo dan menjadi bagian dari Asosiasi Fintech Indonesia sehingga telah dipastikan aman.

Sribuu

Aplikasi pengatur keuangan terbaik terpopuler 2022
Aplikasi Sribuu

Aplikasi pengatur keuangan lain yang dapat kamu coba adalah Sribuu. Sribuu memiliki berbagai fitur yang akan membantu kamu mengatur keuangan kamu. Fitur tersebut di antaranya pengguna Sribuu dimungkinkan untuk melakukan proses checking terhadap seluruh pendapatan dan pengeluaran mereka.

Tidak ketinggalan, kamu pun dapat membuat kategorisasi budgeting sehingga pengeluaran kamu jadi dapat lebih tertata. Selain itu, Sribuu pun menawarkan fitur seperti reminder agar tetap berhemat, analisis laporan keuangan, dan konsultasi keuangan yang gratis. Jangan khawatir! Aplikasi Sribuu sudah pasti aman karena telah terdaftar dan diawasi oleh Kominfo.

DompetKu

Aplikasi pengatur keuangan terbaik terpopuler 2022
Aplikasi DompetKu

DompetKu juga merupakan salah satu aplikasi pengatur keuangan yang dapat kamu coba jika kamu sedang mencari aplikasi yang dapat membantu pengelolaan keuangan kamu. Aplikasi DompetKu menawarkan berbagai fitur seperti pencatatan pendapatan dan pengeluaran serta laporan keuangan dengan grafik yang mudah dibaca.

DompetKu pun memiliki fitur pelengkap yang menambah pengalaman dalam mengatur keuangan kamu. Perangkat lunak ini mendukung multiple account untuk buku rekening, pengamanan data keuangan dengan PIN, juga ikon menarik untuk pengelompokkan pengeluaran lebih bagus.

Selain itu, developer aplikasi ini pun memberikan klaim bahwa tidak akan ada iklan yang mengganggu pengalaman mencatat keuangan kamu.

Wallet

Aplikasi pengatur keuangan terbaik terpopuler 2022
Aplikasi Wallet

Wallet merupakan aplikasi yang menawarkan perencanaan dan pengelolaan anggaran dan pengeluaran yang fleksibel dan terkontrol. Aplikasi ini hadir dengan sinkronisasi transaksi keuangan yang terjadi melalui rekening bank.

Jangan khawatir terkait dengan keamanan karena aplikasi ini hanya akan mencatat data uang yang keluar-masuk rekening saja bukan informasi data keuangan pribadi pengguna. Tidak ketinggalan, Wallet juga menawarkan laporan yang mendetail berupa grafik dan ikhtisar dari setiap pemasukan dan pengeluaran yang pengguna lakukan.

Setelahnya, Wallet pun akan memberikan saran dan wawasan mengenai kondisi keuangan yang telah dicatat. Aplikasi ini juga disertai dengan fitur keamanan berupa PIN, sehingga privasi data keuangan pengguna akan lebih terjaga.

Money Lover

Aplikasi pengatur keuangan terbaik terpopuler 2022
Aplikasi Money Lover

Money Lover juga dapat menjadi aplikasi pencatat dan pengatur keuangan yang sekiranya dapat kamu gunakan untuk membantu manajemen keuangan kamu. Dengan tampilan interface yang cantik, Money Lover memiliki fitur-fitur yang berguna untuk pengelolaan uang kamu.

Aplikasi ini menawarkan akses pengatur keuangan dengan akses yang mudah kapanpun di manapun. Money Lover pun hadir dengan fitur laporan keuangan dengan grafik interaktif dan detail. Fitur unik yang dimiliki oleh Money Lover yang akan mengingatkan kamu akan tagihan kamu.

Uniknya lagi, aplikasi ini memiliki mode pelancong sehingga pengguna pun semakin dimudahkan dalam mengelola keuangan di saat melakukan wisata. Apalagi di luar daerah maupun di luar negara.

Monefy

Aplikasi pengatur keuangan terbaik terpopuler 2022
Aplikasi Monefy

Monefy juga merupakan aplikasi pengatur keuangan terbaik dan terpopuler lain yang dapat kamu coba. Perangkat lunak ini menawarkan fitur pencatatan keuangan, kalkulator, serta dukungan pencadangan layanan cloud seperti Google Drive dan Dropbox.

Monefy pun memiliki fitur tambahan yang menambah pengalaman pencatatan keuangan kamu. Perangkat lunak yang telah diunduh oleh 5 juta pengguna ini memungkinkan pengguna menambahkan widget untuk layar utama ponsel kamu. Selain itu, tampilan aplikasi ini juga sangat menarik dan intuitif.

Money Manager Expense & Budget

Aplikasi pengatur keuangan terbaik terpopuler 2022
Aplikasi Money Manager Expense & Budget

Money Manager Expense & Budget adalah aplikasi manajemen keuangan yang akan membantu kamu mengelola pemasukan dan pengeluaran sehari-hari kamu. Aplikasi ini memiliki fitur pelaporan keuangan berupa grafik interaktif dan menarik dan mudah untuk dibaca bagi penggunanya.

Money Manager pun memiliki layanan untuk menjamin keamanan data penggunanya melalui pemberian passcode pada akses aplikasi. Uniknya, aplikasi ini opsi layanan berbayar dengan manfaat yang lebih banyak lagi yakni tidak adanya iklan serta aset tak terbatas.

Manajemen Keuangan

Aplikasi pengatur keuangan terbaik terpopuler 2022
Aplikasi Manajemen Keuangan

Aplikasi Manajemen Keuangan pun dapat menjadi opsi pengelolaan finansial yang dapat kamu coba. Fitur yang aplikasi ini tawarkan di antaranya adalah perencanaan budgeting juga laporan keuangan menggunakan grafik statistik.

Perangkat lunak ini uniknya mendukung ekspor dokumen ke dalam format Microsoft Excel sehingga akan mempermudah bagi kamu yang melakukan pencatatan keuangan dalam bentuk tabel Excel.

BukuKas

Aplikasi pengatur keuangan terbaik terpopuler 2022
Aplikasi BukuKas

BukuKas adalah aplikasi pencatat keuangan yang lebih difokuskan untuk pemilik bisnis UMKM. Perangkat lunak yang telah diunduh oleh lebih dari 5 juta pengguna ini selain memiliki fitur pencatatan transaksi jual-beli juga memiliki berbagai fitur berguna bagi pencatatan keuangan UMKM lainnya.

Layanan yang tersedia pada aplikasi ini di antaranya adalah pengelolaan stok produk, grafik untuk analisis keuangan, fitur pencetakan struk, pengingat utang, dan masih banyak lagi fitur lainnya. BukuKas pun memiliki keamanan data yang terjamin.

Aplikasi pengatur keuangan terbaik terpopuler 2022
Aplikasi pengatur keuangan terbaik terpopuler 2022 | Cottonbro Pexels

Aplikasi pengatur keuangan dapat membantu kita untuk tetap hemat dan mampu mengatur budget kita untuk berbagai kebutuhan seperti tabungan, sewa indekos, investasi, dan lain sebagainya.

Nah, itu tadi adalah berbagai aplikasi yang dapat kamu gunakan untuk membantu pengawasan pemasukan dan pengeluaran finansial kamu. Semoga melalui aplikasi-aplikasi ini kita semua dapat melakukan manajemen keuangan yang lebih baik ya!

BI Rate: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Perbedaan dengan BI 7 Day Repo Rate

Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki peranan untuk selalu menjaga stabilisasi perekonomian di negara Indonesia. Dalam misi tersebut, Bank Indonesia memiliki dua kebijakan utama yaitu kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Kebijakan moneter adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh bank sentral dalam menstabilkan nilai rupiah khususnya melalui pengendalian jumlah uang yang beredar. Sementara itu kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam menciptakan stabilitas ekonomi melalui pengelolaan pendapatan dan pengeluaran pemerintah.

Salah satu instrumen dalam kebijakan moneter yang digunakan untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar adalah suku bunga. Suku bunga acuan yang sekarang berlaku di negara Indonesia disebut sebagai BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Suku bunga acuan ini dulunya bernama BI Rate. Namun, Bank Indonesia akhirnya mengganti nama dari suku bunga tersebut sejak 19 Agustus 2016.

Apa sebetulnya BI Rate itu? Apakah BI Rate merupakan suatu hal yang sama dengan BI-7 Day (Reverse) Repo Rate dan hanya diganti namanya saja? Berikut ini adalah pembahasan mengenai pengertian, fungsi, tujuan dari BI Rate dan perbedaan istilah ini dengan 7 Days Repo Rate.

Pengertian BI Rate

Ilustrasi BI Rate sebagai suku bunga acuan | Pexels

Menurut Bank Indonesia, BI Rate adalah suku bunga referensi kebijakan moneter dan selalu ditetapkan setiap bulannya dalam Rapat Dewan Gubernur. Suku bunga acuan di Indonesia ini akan ditetapkan setiap bulan dengan melihat kondisi perekonomian negara. Sebagai salah satu instrumen kebijakan moneter, pengaturan suku bunga BI Rate setiap bulan diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi bangsa.

Salah satu faktor yang menjadi penentu nilai BI Rate di Indonesia adalah inflasi. Dilansir dari situs resmi Bank Indonesia, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terjadi terus menerus dalam periode waktu tertentu. Ketika terjadi kenaikan pada inflasi, Bank Indonesia akan cenderung menaikkan suku bunga BI Rate-nya. Dengan kenaikan suku bunga ini, masyarakat diharapkan akan akan menabung uangnya sehingga uang yang beredar di di masyarakat akan berkurang. Peredaran uang yang berkurang biasanya akan menjadi gejala turunnya inflasi.

Fungsi BI Rate

Ilustrasi fungsi BI Rate bagi perekonomian negara | Pexels

BI Rate serta kebijakan moneter lain merupakan salah satu instrumen yang negara lakukan untuk menjaga kestabilan ekonomi makro bangsa. Kebijakan ekonomi makro memiliki tujuan utama untuk menjaga kestabilan negara. Sebenarnya bagaimana suatu instrumen seperti BI Rate mampu berpengaruh terhadap kestabilan ekonomi bangsa? Berikut ini adalah berbagai fungsi dari BI Rate yang mungkin akan memberikan kamu gambaran tentang bagaimana peran BI Rate dalam menjaga perekonomian negara supaya tetap stabil.

Menjaga Kestabilan Inflasi

Inflasi merupakan suatu aspek yang biasanya menjadi salah satu indikator kestabilan ekonomi suatu bangsa. Inflasi di Indonesia pernah mencapai angka 600% di tahun 1960-an (hiperinflasi) dan hal tersebut bukan pertanda yang baik bagi perekonomian. Dilansir dari Tirto, ciri khas dari hiperinflasi adalah kepercayaan masyarakat banyak yang hilang ketika memegang uang. Mereka akan langsung membelanjakan uang mereka ketika mendapatkannya karena khawatir nilai terus merosot. 

Inflasi yang tinggi memiliki indikasi bahwa harga barang dan layanan yang ada di masyarakat itu memiliki kenaikan. Untuk mengendalikan inflasi pemerintah dapat menggunakan kebijakan moneter salah satunya dengan menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan BI Rate. Ketika inflasi naik, bank sentral akan cenderung menaikkan nilai suku bunganya.

Hal ini dimaksudkan agar bank umum juga akan menaikan suku bunga deposito dan kreditnya. Dengan begitu, masyarakat akan cenderung menyimpan uangnya dengan menabung karena tabungan mereka memiliki bunga besar. Ketika masyarakat banyak yang menabung, peredaran uang dalam masyarakat akan berkurang. Peredaran uang yang berkurang biasanya akan menjadi gejala turunnya inflasi.

Menjaga Daya Beli Masyarakat

Selain menjaga kestabilan persentase inflasi, suku bunga acuan BI Rate juga diharapkan mampu untuk menjaga daya beli dan gairah konsumsi masyarakat. BI Rate sebagai kebijakan moneter di Indonesia sejatinya berpengaruh terhadap peredaran uang dalam masyarakat. Ketika suku bunga bank naik, masyarakat akan cenderung menabung daripada melakukan pinjaman kredit. Menurut Bhima Yudhistira, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), suku bunga acuan BI Rate biasanya akan memberikan pengaruh terhadap kredit properti seperti rumah, motor dan mobil.

Ketika BI Rate naik, maka bunga kredit properti tadi akan ikut naik sehingga masyarakat jadi urung untuk melakukan transaksi kredit. Karena masyarakat cenderung untuk menabung uangnya, peredaran uang akan turun dan inflasi pun akan turun. Penurunan harga pada produk barang dan jasa dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Kebijakan makro dalam suatu negara terkadang mungkin akan penuh dengan spekulasi mengenai kebijakan yang diberlakukan. Hal yang paling utama adalah tujuan utama dari kebijakan makro adalah tentunya mencapai stabilitas keuangan negara.

Memengaruhi Harga Saham

BI Rate dapat memberikan pengaruhnya terhadap harga saham walaupun mungkin tidak secara langsung. Kenaikan BI Rate dapat membuat daya beli masyarakat meningkat karena tingkat inflasi yang turun. Permintaan barang dan jasa yang semakin tinggi dapat memberikan keuntungan yang semakin besar pula bagi perusahaan. Performa perusahaan yang baik akan berdampak pada naiknya harga saham perusahaan. Oleh karena itu, BI Rate dan harga saham memiliki hubungan yang selaras.

Mencegah Potensi Fraud dari Lembaga Perbankan

BI Rate merupakan salah satu instrumen yang dapat dilakukan untuk memonitori aktivitas bank. Pengawasan terhadap bank dilakukan agar tidak ada potensi fraud oleh bank. Fraud adalah kecurangan yang dapat dilakukan oleh suatu pihak, dalam konteks bank, fraud dapat dilakukan oleh pihak individu maupun manajemen bank. 

Ketika Bank Indonesia sebagai bank sentral menaikkan atau menurunkan BI Rate dengan harapan dapat menjadi acuan bagi bunga bank konvensional. Sewaktu bank umum menerapkan bunga yang berbeda jauh dengan sistem BI Rate, pihak berwenang akan dengan mudah dapat mendeteksi adanya fraud oleh bank.

Menjaga Kestabilan Ekonomi Negara

Secara umum, kebijakan untuk mengelola BI Rate dilakukan untuk menjaga stabilitas keuangan dan ekonomi negara. BI Rate merupakan salah satu instrumen powerful yang mampu memberikan stimulus terhadap pola kebiasaan masyarakat. 

Tujuan BI Rate

Ilustrasi BI Rate sebagai suku bunga standar acuan | Pexels

BI Rate merupakan salah satu instrumen yang sangat penting dalam kehidupan perekonomian. Sebenarnya apa saja tujuan dari ditetapkannya BI Rate? Kenapa harus ada BI Rate di Indonesia? Berikut adalah tujuan ditetapkannya BI Rate pada perekonomian negara.

Menjadi Standar Acuan Bunga Bank

BI Rate merupakan suku bunga acuan di Indonesia. Berdasarkan namanya, tentunya suku bunga ini berperan sebagai standar suku bunga bank di Indonesia. Dengan begitu, bank-bank konvensional perlu untuk selalu mengikuti penetapan BI Rate oleh bank sentral. Jadi, ketika BI Rate mengalami kenaikan maka bunga pada bank umum akan ikut memberikan kenaikan pada suku bunga bank mereka. Begitupun sebaliknya. Pengukuran suku bunga acuan bank itu menggunakan basis poin BI Rate.

Menstimulasi Kegiatan Perekonomian Masyarakat

Pengaturan naik maupun turunnya suku bunga acuan BI Rate memiliki tujuan salah satunya yaitu untuk menstimulasi aktivitas perekonomian masyarakat. Pada misalnya, ketika pemerintah ingin mendorong masyarakat untuk mengambil kredit, pemerintah akan cenderung menurunkan suku bunga BI Rate. Dengan suku bunga standar acuan yang naik, suku bunga dari bank pun ikut menunjukkan angka penurunan persentase.

Suku bunga kredit yang turun akan membuat beban bunga yang harus dibayar oleh masyarakat juga turun. Penurunan bunga tersebut diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk mengambil kredit. BI Rate pun dapat diatur untuk memberikan stimulus lain bagi kegiatan perekonomian masyarakat, tergantung pada kebijakan bank nasional.

Meningkatkan Nasabah Bank

Menarik atau tidaknya suku bunga acuan standar negara dapat memengaruhi ketertarikan masyarakat dalam menggunakan layanan bank. Suku bunga bank BI Rate yang meningkat mungkin saja menarik perhatian nasabah baru untuk menggunakan layanan tabungan bank. Hal ini terjadi karena bank menjanjikan return bunga yang lebih tinggi. Sebaliknya, ketika suku bunga BI Rate turun, mungkin masyarakat akan berbondong-bondong meminati produk kredit bank karena beban bunga yang lebih rendah.

Dapat Mendorong Perputaran Dana Bisnis

Ketika suku bunga BI Rate turun, maka masyarakat akan lebih tertarik untuk mengambil kredit. Dengan begini, BI Rate mampu mendorong pendanaan bisnis kepada rakyat oleh Bank umum.

BI Rate dan BI 7 Day Repo Rate

Ilustrasi BI Rate sebagai kebijakan moneter | Pexels

Kita mungkin mengenal BI Rate sebagai suku bunga acuan, akan tetapi kita juga sering mendengar BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) sebagai suku bunga juga acuan di Indonesia. Sebenarnya apa hubungan di antara keduanya? Berikut adalah perbedaan dari BI Rate dan BI 7 Day Repo Rate.

Perbedaan BI Rate dan BI 7 Day Repo Rate

Jadi, BI Rate adalah nama dari kebijakan suku bunga acuan yang lama di Indonesia. Dimulai dari 19 Agustus 2016, suku bunga acuan negara Indonesia diganti menjadi BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR). Bank Indonesia memberikan klaim bahwa penggantian suku bunga dari BI Rate ke BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) merupakan hal yang wajar dan merupakan best practice internasional dalam pelaksanaan moneter.

Penggantian nama dan kebijakan ini diharapkan mampu memperkuat efektivitas kebijakan. Perbedaan utama yang dimiliki oleh BI Rate dan BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) adalah rentang waktu yang perlu lembaga keuangan lakukan untuk dapat menarik uang.

Mengapa BI 7 Day Repo Rate Dipilih Dibandingkan BI Rate?

BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) memiliki rentang waktu yang lebih singkat dibanding dengan BI Rate. Lembaga perbankan tidak perlu untuk menunggu hingga mencapai satu tahun untuk dapat menarik kembali uang mereka. Mereka dapat menarik uang setelah sebelumnya menyimpan udang selama 7 hari (dapat 14 hari, 21 hari, dan seterusnya) di Bank Indonesia.

Dengan waktu yang lebih singkat, BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) memiliki suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan BI Rate. BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) diharapkan mampu menjadi kebijakan yang lebih baik daripada BI Rate. Dampak yang dirasakan dari penggantian kebijakan ini adalah alur kredit yang lebih lancar antara bank dengan masyarakat. Selain itu, risiko kredit macet dari skenario perubahan suku bunga yang dapat terjadi tiba-tiba jadi lebih kecil.

Suku bunga acuan yang diatur oleh bank sentral ternyata penting sekali ya untuk kesejahteraan dan kestabilan perekonomian negara. Perekonomian negara tidak akan berjalan dengan baik tanpa instrumen kebijakan suku bunga yang baik pula. Nah, itu tadi adalah artikel mengenai BI Rate, baik itu pengertian, fungsi, tujuan, dan perbedaannya dengan BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR). Apakah kamu tertarik mempelajari lebih lanjut seputar suku bunga dan kebijakan makro ekonomi lainnya?

Sumber gambar header: Pexels